Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN

1.1 Teori Dasar
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/
konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari
refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya.
Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada
permulaan abad 20 (Anonim, 2010).
Khas refraktometer skala adalah 1) 0-36%, 2) 28-55%, 3) 54-70%, dan 4)
68-92%, tetapi skala dapat bervariasi. Sebuah refraktometer dengan skala yang
rendah akan berguna untuk mengukur getah, sementara skala yang lebih tinggi
akan diperlukan untuk pengukuran sirup.
Indeks bias adalah perbandingan kecepatan cahaya dalam udara dengan
kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Indeks bias berfungsi untuk identifikasi zat
kemurnian, suhu pengukuran dilakukan pada suhu 20
o
C dan suhu tersebut harus
benar-benar diatur dan dipertahankan karena sangat mempengaruhi indeks bias.
Harga indeks bias dinyatakan dalam farmakope Indonesia edisi empat dinyatakan
garis (D) cahaya natrium pada panjang gelombang 589,0 nm dan 589,6 nm.
Umumnya alat dirancang untuk digunakan dengan cahaya putih. Alat yang
digunakan untuk mengukur indeks bias adalah refraktometer ABBE. Untuk
mencapai kestabilan, alat harus dikalibrasi dengan menggunakan plat glass
standart (Anonim, 2010).
Refraktometer Abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks bias
cairan, padatan dalam cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300 sampai
1,700 dan persentase padatan 0 sampai 95%, alat untuk menentukan indeks bias
minyak, lemak, gelas optis, larutan gula, dan sebagainnya, indeks bias antara
1,300 dan 1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai 0,001 dan dapat
diperkirakan sampai 0,0002 dari gelas skala di dalam (Mulyono, 1997).
Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa cahaya yang masuk melalui
prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas antara cairan dan prisma kerja
dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh
sudut batas antara cairan dan alas.

Faktor-faktor penting yang harus diperhitungkan pada semua pengukuran
refraksi ialah temperatur cairan dan jarak gelombang cahaya yang dipergunakan
untuk mengukur n. Pengaruh temperatur terhadap indeks bias gelas adalah sangat
kecil, tetapi cukup besar terhadap cairan dan terhadap kebanyakan bahan plastik
yang perlu diketahui indeksnya. Karena pada suhu tinggi kerapatan optik suatu zat
itu berkurang, indeks biasnya akan berkurang. Perubahan per
o
C berkisar antara
5.10-5 sampai 5.10-4. Pengukuran yang seksama sampai desimal yang ke-4 hanya
berarti apabila suhu diketahui dengan seksama pula.
Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias adalah konstan. Ini
dinamakan hukum Snell, dinamakan sesuai nama matematikawan Belanda
Willebrod Snell Von Royen (1591-1626), dan dinyatakan oleh:
r = n21
Konstanta n21 disebut indeks bias medium (2) relatif terhadap medium (1). Nilai
numerik konstanta itu tergantung pada sifat dasar gelombang dan pada sifat-sifat
kedua media
Indeks refraksi larutan gula tergantung jumlah zat-zat yang terlarut, dan
densitas suatu zat cair, meskipun demikian dapat digunakan untuk mengukur
kandungan gula. Cara ini valid untuk pengukuran gula murni, karena adanya zat
selain gula mempengaruhi refraksi terhadap sukrosa. Oleh sebab itu, pengukuran
indeks refraksi dapat digunakan untuk memperkirakan penentuan kandungan zat
kering larutan terutama sukrosa (Anonim, 2010).
Adapun prinsip kerja dari refractometer dapat digambarkan sebagai
berikut :
Sample, Prisma dan Papan Skala. Refractive index prisma jauh lebih besar
dibandingkan dengan sample.
Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut
refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample
besar. Maka pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah.
Jika sample merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut
refraksi akan kecil karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil.
Pada gambar terlihar sinar b jatuh pada skala besar.

Dari penjelasan di atas jelas bahwa konsentrasi larutan akan berpengaruh
secara proporsional terhadap sudut refraksi. Pada prakteknya Refractometer akan
ditera pada skala sesuai dengan penggunaannya. Sebagai contoh Refractometer
yang dipakai untuk mengukur konsentrasi larutan gula akan ditera pada skala
gula. Begitu juga dengan refractometer untuk larutan garam, protein dll.
Konsentrasi bahan terlarut sering dinyatakan dalam satuan Brix(%) yaitu
merupakan pronsentasi dari bahan terlarut dalam sample (larutan air). Kadar
bahan terlarut merupakan total dari semua bahan dalam air, termasuk gula, garam,
protein, asam dsb. Pada dasarnya Brix (%) dinyatakan sebagai jumlah gram dari
cane sugar yang terdapat dalam larutan 100g cane sugar. Jadi pada saat
mengukur larutan gula, Brix (%) harus benar-benar tepat sesuai dengan
konsentrasinya.
Dibawah ini tabel yang menunjukkan korelasi antara Brix (%) dengan
Refractive Index (nD).
Tabel 1. Hubungan antara Brix (%) dengan Refractive Index (nD).



Pengkalibrasian refraktometer dapat menggunakan setetes air yang tidak
mengandung zat telarut apapun. Refraktometer harus membaca 0 untuk sampel air
karena tidak ada zat terlarut dalam sampel.
Untuk mengkalibrasi refraktometer Anda, tempat setetes air (sebaiknya
suling) pada daerah lingkaran atau empat persegi panjang gelap dan menutup
cover. Sebuah bayangan atau area gelap yang terlihat pada skala di lensa mata.
Putar sekrup kalibrasi sampai bayangan jatuh pada tanda nol. Buka penutup
refraktometer dan kering penutup dan prisma kaca menggunakan kertas tisu
lembut atau kain katun.
Komponen optik refraktometer sedikit perubahan pada temperatur yang
berbeda, jadi harus dikalibrasi sebagai perubahan suhu. Anda harus memeriksa
kalibrasi refraktometer Anda (lihat jika membaca 0 untuk air) setelah setiap getah
atau sampel sirup. Setelah itu stabil (Anda tidak perlu menyesuaikan untuk
beberapa contoh), Anda hanya akan perlu untuk memeriksa kalibrasi setelah
setiap membaca kelima belas, atau setelah membersihkan masing-masing. Jika
anda sedang menunggu waktu yang lama sebelum melakukan pengukuran (lebih
dari beberapa menit), Anda harus kalibrasi sebelum dan sesudah sampel masing-
masing.
Macam-macam Refraktometer :
1. Refraktometer Abbe
Pengertian
Refraktometer Abbe merupakan alat untuk determinasi secara cepat
konsentrasi, kemurnian, kualitaskualitas dispersi dari sampel cair, padat dan
plastik. Syaratnya : hanya bahan yang jernih, transparan dan Opaque dapat diukur
pada sinar yang ditransmisikan dan direfleksikan. Refraktometer Abbe :
mempunyai 2 lubang pengamat, Dicari garis batas dan perpotongan antara hitam
dan putih, kemudian dibaca indeks bias pada skala.
Contoh sampel :
Larutan : alkohol, eter,
Minyak : wax,
Makanan : sari buah, syrup, lar, gula dll,
Resin : bahan sintetik Kaca optik.

Prinsip pengukuran :
Dengan sinar yang ditransmisikan Sinar kasa / sumber sinar prisma
sampel teleskop.
Fungsi Refraktometer Abbe :
- Dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam indeks bias suatu
larutan
- Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat
kurva standar. Suatu zat/ larutan kadarnya berbeda maka dapat
memberika indeks bias berbeda.
Pemeliharaan Refraktometer :
- Setelah dipakai : prisma dibersihkan sampai kering.
- Perlu ditera/kalibrasi dengan larutan Bromonophtalehe yang sudah
diketahui indeks biasnya dan prisma.

2. Refraktometer tangan = Hand Refraktometer
Cara kerja :
Tentukan sempel pada prisma
Tutup refraktometer
Pembacaan skala
Diamati batas biru putih
Bersihkan prisma dengan kertas tissue
Kalibrasi
Penyebaran sampel harus merata
Indeks bias sudah dikonversikan hinga dapat langsung dibaca kadarnya.
Hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja dan terbatasi jika kadar tidak
terbaca misalnya terlalu pekat maka harus di encerkan. Hasil akhir dikalikan
dengan pengenceran. Dibaca skala yang ditunjukan batas biru putih Sebelum
ditetesi zat setelah ditetesi zat/ larutan Terjadinya Pembiasan karena cahaya
menembus median yang lebih rapat indeks bias dipengaruhi oleh : temperatur dan
tekanan. Semakin tinggi temperatur atau semakin rendah tekanan maka kerapatan
median semakin kecil.
Macam-macam Hand Refraktometer:

- Hand Refraktometer brik untuk gula 0 32 %
- Hand Refraktometer salt untuk NaCl 0 28 %
Penggunaan Refraktometer :
Larutan yang diukur indeks bias / kadar diteteskan pada prisma Refrak.
Langsung dibaca hasilnya. Catatan : pada waktu meneteskan, jangan sampai ada
gelembung udara.
Perawatan Hand Refraktometer :
- Setelah dipaka, bagian prisma dibersihkan sampai kering.
- Perlu ditera dengan aquades, sampai batas biru putih yang menunjukan skala
0. Hal ini sebaiknya sebelum dipakai ditera dulu.
- Dapat dipakai kapas/ kertas tissue untuk membersihkan prisma.

3. Refraktometer Analog Tradisional
Refraktometer analog tradisional sering digunakan sebagai sumber
cahaya sinar matahari atau lampu pijar untuk berpisah dengan filter
warna. Detektor adalah skala yang dapat dibaca dengan sistem optik dengan
mata
Manfaat Refraktometer :
Banyak aplikasi yang digunakan untuk penentuan konsentrasi pada
medium pembawa refraktometer gula tradisional untuk menentukan gaji
yang akan digunakan dalam larutan air, seperti kedewasaan penentuan
di panen anggur, pengukuran gravitasi asli dalam memasak bir atau dalam
produksi madu. Aplikasi ini dalam skala industri makanan telah membentuk
mereka sendiri (derajat Oechsle, derajat Brix, Plato).


II. TUJUAN
Mahasiswa dapat mengerti cara kerja dari refraktometer
Mahasiswa mengerti fungsi dari refraktometer



III. ALAT DAN BAHAN

3.1 Alat
1. Refraktometer
2. Beaker glass
3. Pipet tetes

3.2 Bahan
1. Larutan gula dengan berbagai konsentrasi (15%, 30%, 45%, 60%, 75%)
2. Akuades steril

Anda mungkin juga menyukai