INDEKS BIAS
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Anggota :
1. Ajeng Dhelya Ananda
2. Andre Wahyu Aprindo Simanulang
3. Iqbal Rajeffath
4. Luviandy Pratama
5. Novi Nur Ashih Ningsih
6. Rafli Burnama
7. Sabila Dwipa Laras
8. Wulan Purnama Sari
Kelas : IX AK-6
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tak lupa kami juga mengucapkan banyak
terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
bagi para pembaca.Untuk kedepannya semoga kami dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.1
Latar Belakang..................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI.......................................................................................................................5
1.2
Indeks Bias........................................................................................................................5
1.3
Refraktometer....................................................................................................................8
1.3.1
Jenis-jenis Refraktometer..........................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembiasan cahaya adalah peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui
dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua
macam yaitu:
a. Mendekati garis normal.
Cahaya dibiaskan mendekati garis normal jika cahaya merambat dari medium optic
kurang rapat ke medium optic lebih rapat, contohnya cahaya merambat dari udara
kedalam air.
b. Menjauhi garis normal.
Cahaya dibiaskan menjauhi garis normal jika cahaya merambat dari medium optic
lebih rapat ke medium optic kurang rapat, contohnya cahaya merambat dari dalam air
ke udara.
Syarat-syarat terjadinya pembiasaan :
1. Cahaya melalui dua medium yang berbeda kerapatan optiknya.
2. Cahaya dating tidak tegak lurus terhadap bidang batas (sudut dating lebih kecil dari
90 derajat) 299.792.458 meter perdetik (m/s) atau 1.079.252.848,8 kilometer perjam
(km/h).
BAB II
LANDASAN TEORI
1.2
Indeks Bias
Pembiasan cahaya adalah pembelokan cahaya ketika berkas cahaya melewati bidang batas
dua medium yang berbeda indeks biasnya. Pembiasan cahaya dapat terjadi dikarenakan
perbedaan laju cahaya pada kedua medium. Laju cahaya pada medium yang rapat lebih kecil
dibandingkan dengan laju cahaya pada medium kurang rapat.
Menurut Christian Huygens (1629-1695) perbandingan laju cahaya ruang hampa dengan
cahaya dalam suatu zat dinamakan indeks bias.
Indeks bias mutlak suatu bahan adalah perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa
dengan kecepatan cahaya di bahan tersebut. Indeks bias relative medium kedua terhadap
medium pertama adalah perbandingan indeks bias antara medium kedua dengan indeks bias
medium pertama. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung pada panjang gelombang cahaya
dan suhu.
Pada sekitar tahun 1621, ilmuwan Belanda bernama Willebrord Snell (1591-1626)
melakukan eksperimen untuk mencari hubungan antara sudut dating dengansudut bias. Hasil
eksperimen ini dikenal dengan nama Snell yang berbunyi :
a. Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
b. Hasil bagi sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap dan
disebut indeks bias.
Arah pembiasan cahaya dibedakan menjadi dua macam yaitu:
n=
Keterangan :
n = indeks bias
c = Laju cahaya dalam rung hampa (3x 108 m/s)
v = Laju cahaya dalam zat
1.3 Refraktometer
Refraktomete rmerupakan alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias suatu zat.
Refraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks bias cairan atau padat, bahan
transparan dan refractometry.
Prinsip pengukuran dapat
refleksi, ini adalah pembiasan (refraksi) atau reflaksi total cahaya yang digunakan. Cahaya
merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (n cairan) dengan
kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan defleksi cahaya.
Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan
abad 20.
Indeks biasnya sudah dikonversikan sehingga dapat langsung dibaca kadarnya. Hand
Refraktometer ini hanya untuk mengukur kadar zat tertentu saja.
gula 0 32%
Eye Piece
untuk melihat skala yang
5. Lensa
Lensa berfungsi untuk memfokuskan
monokromatis
cahaya
yang
6. Lensa Pembesar
Berfungsi untuk memperbesar skala yang terlihat pada Eye
Piece
7. Handle
Berfungsi untuk memegang alat refraktometer dan menjaga suhu agar stabil.
Refraktometer Genggam Digital Kebanyakan beroperasi pada sudut kritis dengan prinsip
umum yang sama dengan tradisional handheld refractometer. Perbedaannya adalah bahwa
cahaya dari sumber LED difokuskan pada bagian bawah atau elemen prisma. Sebuah digital
handheld refractometer adalah alat untuk mengukur indeks bias dari bahan.
3. Refraktometer Inline
Refraktometer inline dirancang untuk pengukuran kontinyu cairan yang mengalir melalui
pipa atau di dalam tangki. Biasanya terdiri dari sensor, ditempatkan inline dengan aliran fluida,
digabungkan ke kotak control. Kotak kontrol biasanya menyediakan pembacaan digital serta 420 output mA analog. Sebuah inline sensor proses refraktometer digital mengukur indeks bias
dan suhu medium pengolahan. Proses Bypass Refractometer Pengukuran ini telah menjadi
elemen penting dalam pengendalian proses kimia dan penyulingan, pulp dan kertas, makanan,
gula dan industri farmasi selama lebih dari satu abad
4. Refraktometer Abbe
Refraktometer abbe adalah refraktometer untuk mengukur indeks cairan, padatan dalam
cairan atau serbuk dengan indeks bias dari 1,300-1,700 dan persentase padatan 0-95%. Alat ini
digunakan untuk menentukan indeks bias minyak, lemak, gelas optic, larutan gula, dan
sebagainya. Indeks bias antara 1,300 -1,700 dapat dibaca langsung dengan ketelitian sampai
0,001 dan 0,0002 dari gelas skala didalam.
Merupakan alat untuk determinasi secara cepatvkonsentrasi, kemurnian, kualitas disperse
dari sampel cair, padat dan plastic. Dapat digunakan untuk mengukur bermacam-macam indeks
bias suatu larutan. Dapat juga digunakan untuk mengukur kadar tetapi kita harus membuat kurva
standar.
Cara penggunaan refraktometer Abbe yaitu :
1.
2.
Permukaan prisma dibersihkan dari kotorn dengan kapas yang telah dibasahi xylol
Alirkan air melalui refraktometer agar alat berada pada suhu pembacaan ( suhu ini tidak
3.
boleh berada lebih kecil atau besar 20C dari suhu pembanding)
Kemudian kalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan air suling atau air kran
sesuaikan pembacaan sesuai standar (Pada suhu 250C indeks bias air suling = 1,3325).
4.
5.
gelap terang kemudian bacalah besar indeks bias yang ditunjukkan skala. Apabila terdapat
warna atau garis pisah nya kurang jelas maka bisa mengatur / memutar bagian
6.
Cara Pemeliharaan :
1. Sebelum dan setelah digunakan, prisma dan
daylight plate selalu dibersihkan dengan
aquadest serta dikeringkan dengan tissue