ADDITIVE) DAN
BAHAN BERBAHAYA
Nurul Hidayati
Sabila Dwipa Laras
Winny Desty Lathifah
Wullan Nurdiyanti
XII AK 6
BTP (Bahan Tambahan Pangan)/Aditif
Bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian
dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam pangan untuk
mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain bahan pewarna,
pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental.
Aditif Tidak
Aditif Sengaja
Disengaja
Pewarna
Pemanis Buatan
Pengawet
Pemutih dan
Pematang Tepung
Pengemulsi
Pengeras
Sekuersan
Pewarna
Penambahan bahan pewarna pada pangan dilakukan untuk beberapa
tujuan yaitu :
Memberi kesan menarik bagi konsumen
Menyeragamkan warna pangan
Menstabilkan warna
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan
Zat pemanis sintetik adalah zat yang dapat menimbulkan rasa manis
atau dapat membantu mempertajam penerimaan terhadap rasa manis.
Pengawet Pengawet
Organik Anorganik
Pengawet yang Diizinkan Digunakan Dalam Pangan
Antioksidan
Antioksidan adalah BTP yang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada
pangan akibat proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat didalam pangan.
Bahan-bahan yang
sering
ditambahkan
antioksidan adalah
lemak dan
minyak,mentega,
margarin, daging
olahan/awetan,
ikan beku, ikan
asin dan lain-lain.
Antikempa
l biasa ditambahkan kedalam pangan yang berbentuk tepung atau bubuk. Oleh karena
Anti kempal
itu peranannya didalam pangan tidak secara langsung, tetapi terdapat didalam bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat pangan seperti susu bubuk, tepung terigu, gula pasir dan sebagainya
Penyedap Rasa dan Aroma
Salah satu penyedap rasa dan aroma yang dikenal luas di Indonesia adalah vetsin
atau bumbu masak, dan terdapat dengan berbagai merek dipasaran. Penyedap rasa
tersebut mengandung senyawa yang disebut monosodium glutamat (MSG).
Pengatur Keasaman
Fungsi pengatur pengasaman pada pangan adalah untuk membuat pangan menjadi
lebih asam, lebih basa, atau menetralkan pangan.
Pemutih & Pematang Tepung
Pemutih dan pematang tepung adalah bahan yang dapat mempercepat proses
pemutihan dan sekaligus pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu
hasil pemanggangan, misalnya dalam pembuatan roti, kraker, biskuit dan kue.
Pengemulsi
Fungsi dari pengemulsi dalam pangan adalah untuk memantapkan emulsi dari lemak
dan air sehingga produk tetap stabil, tidak meleleh, tidak terpisah antara bagian lemak
dan air serta mempunyai tekstur yang kompak.
Pengeras
Pengeras ditambahkan kedalam pangan untuk membuat pangan menjadi lebih
keras atau mencegah pangan menjadi lebih lunak.
Sekuestran
Sekuestran adalah bahan yang dapat mengikat ion logam pada pangan sehingga
memantapkan warna dan tekstur pangan atau mencegah perubahan warna pangan.
Beberapa bahan sekuestran yang diizinkan untuk pangan.
PROSEDUR
PROSEDUR FOOD ADDITIVE
Foto Pengamatan
a. Pewarna b. Pengawet :
b.1 Asam Benzoat
c. Pemanis :
c.1 Siklamat
ZAT BERBAHAYA DALAM PANGAN
Asam Borat
Asam salisilat sering disebut aspirin. Pada aspirin ini adalah analgetik
dan anti-inflamasi. Penelitian telah menunjukkan bahwa aspirin dapat
mengurangi jumlah asam folat dalam darah, meskipun kepastian
perubahan belum terbukti.
Dietilpirokarbonat (DEP)
Dulsin adalah pemanis sintetik yang memiliki ras manis kira-kira 250
kali dari sukrosa atau gula tebu, yang tidak ditemukan pada produk-
produk pemanis alami lainnya. Dulsin telah diusulkan untuk digunakan
sebagai pemanis tiruan. Dulsin ditarik total dari peredaran pada tahun
1954 setelah dilakukan pengetesan dulsin pada hewan dan
menampakkan sifat karsinogenik yang dapat memicu munculnya
kanker.
Formalin