Tambahan
Pangan Alami
dan Sintetis
Kelompok
2
Anggota Kelompok
Nia
Melianti
Susma 185040
Delvia
N 087
185040060
Ayu
Ristina Kokoh
1850400
Putri Purwati
185040
62 111
Hera Dhea Kania
Iyadatul F Nur’umi
185040
185040076 115
Pengertian Bahan Tambahan
Pangan
Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran yang secara alami
bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan kedalam
pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/Menkes/Per/IX/88 bahan
tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak
mempunyai nilai gizi yang sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud
teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan,
pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan
suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas makanan tersebut.
Fungsi Bahan Tambahan
Pangan
01
Mengawetkan
makanan
06 02
Memberi warna dan Mencegah pertumbuhan mikroba
meningkatkan kualitas pangan perusak pangan
05 03
Membentuk makanan Mencegah terjadinya reaksi kimia
menjadi enak, renyah, serta yang dapat menurunkan mutu
lebih enak di mulut pangan
Penggolongan Bahan Tambahan
Pangan
Berdasarkan asal bahan : Berdasarkan cara penambahannya : Berdasarkan aturan penggunaan :
• Alami : lebih aman dan • Dengan sengaja ditambahkan : • Aman : penggunaan termasuk
mudah didapatkan, kedalam makanan , dengan aman (dosis bebas). Zat ini
mengetahui komposisi bahan
relatif kurang stabil, aman dan tidak berefek toksik.
tersebut dengan maksud dan tujuan
perlu jumlah banyak. • Memakai aturan penggunaan :
tertentu.
• Sintetis : Hasil sintesis • Tidak sengaja ditambahkan : bahan penggunaan diatur dalam
secara kimiawi, lebih pangan yang tidak mempunyai Undang-Undang Menteri
stabil dan pekat, jumlah fungsi dalam makanan tersebut Kesehatan karena tingkat
penggunaan sedikit, terdapat secara tidak sengaja, yang bahaya dan ancaman yang
menimbulkan efek didapatkan akibat perlakuan selama ditimbulkan.
samping. proses pengolahan.
Bahan Tambahan Pangan yang
Diizinkan
Pewarna Pemanis Pengawet Antioksida Penyedap rasa dan aroma
Contoh :
Pengawet • Garam benzoat : untuk menghambat pertumbuhan bakteri
sintetis • Gas etilen oksidasi dari gas propilen oksidasi membunuh bakteri, jamur dan virus
Antioksidan
Antioksidan adalah bahan Antioksidan alami adalah antioksidan yang berasal dari tanaman dan
tambahan pangan yang ditambahkan ke produk pangan dalam bentuk tanaman aslinya
digunakan untuk mencegah ataupun hasil ekstraksnya. Contoh : tokoferol (vitamin E), beta karoten
terjadinya ketengikan pada (Vitamin A), dan asam askorbat (Vitamin C) yang terkandung secara
pangan akibat proses oksidasi alami dalam buah dan sayur. Kelemahan antioksidan alami adalah
lemak atau minyak yang terdapat mudah rusak pada suhu tinggi sehingga saat produk pangan diolah,
didalam pangan. Bahan-bahan fungsi antioksidan yang terkandung dalam produk tidak dapat bekerja
yang sering ditambahkan secara optimal lagi.
antioksidan adalah lemak, Antioksidan sintetis yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan
minyak, mentega, margarin, antara lain Butil Hidroksi Anisol (BHA), Butil Hidroksi Toluen (BHT),
daging olahan/awetan, ikan dan Tersier Butil Hidroksi Quinolin (TBHQ). Ketiga antioksidan
beku, ikan asin, dan lain-lain. tersebut umumnya diaplikasikan pada produk makanan ringan,
minyak goreng, mie instan, dan sebagainya.
Penyedap Rasa dan
Aroma
Penyedap rasa atau penegas rasa adalah zat yang dapat meningkatkan rasa makanan.
Jenis penyedap rasa :
• Alami : berasal dari rempah-rempah (misalnya : bawang putih, pala, merica, ketumbar).
• Sintetis : tiruan dari bahan alami, untuk mencukupi kebutuhan permintaan pengguna (misalnya :
MSG/vetsin, garam guaniat, garam inosinat).
Pemberi aroma adalah zat yang dapat memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman,
sehingga dapat membangkitkan selera konsumen.
Jenis pemberi aroma :
• Alami : Zat pemberi aroma yang berasal dari ekstrak bahan alami, misalnya minyak atsiri dan
vanili.
• Sintetis : Misalnya : amil asetat (aroma pisang), amil kaproat (aroma apel), etil butirat (aroma
nanas), vanillin (aroma vanili), dan metil antranilat (aroma anggur).
Pengatur Keasaman
Pengatur Keasaman Alami Pengatur Keasaman
Pengatur keasaman alami adalah Sintetis
pengatur keasaman yang didapatkan Pengatur keasaman sintetis
Pengertian dari asam ataupun buah-buahan adalah bahan pengatur
Pengatur keasaman adalah keasaman yang didapatkan
secara alami. Contoh : asam jawa, jeruk
bahan tambahan makanan berdasarkan perlakuan
nipis, lemon, nanas dan kedondong
yang dapat mengasamkan, kimia atau disintetis terlebih
menetralkan dan dahulu. Contoh : asam
mempertahankan derajat asetat, asam sitrat, asam
keasaman makanan laktat dan asam tartrat
Pengemulsi
Pengemulsi adalah bahan tambahan pangan
yang berfungsi sebagai pencegah terpisahnya
antara dua cairan yang berbeda (seperti minyak
dan air). Daya kerjanya terutama dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya bentuk
molekul yang mampu terikat oleh dua jenis
cairan serta dapat membantu terbentuknya
sistem dispensi yang homogen pada makanan.
Pengemulsi alami Pengemulsi sintetis
Pengemulsi alami dibuat dari Pengemulsi buatan terdiri dari
bahan-bahan yang berasal dari monogliserida, misalnya gliseril
alam, pengemulsi alami disebut monostearat dari asam lemak
juga pengemulsi nabati. Contoh : sorbitan dikenal SPANS, gliseril
• Telur
laktopalmitat, CMC (Carboxyl
• Gelatin
Methyl Cellulose).
• Kedelai
• Tepung kanji
• Susu bubuk
Pemutih dan Pematang Tepung