BAB I
PENDAHULUAN UMUM
diatas 85oC dan dilakukan pada tekanan atmosferik. Perbandingan etilen dan
klorin adalah equimolar dengan yield sebesar 90-95%. (Groggin, 1958)
Keluar dari reaktor, produk fase gas dikondensasi, kemudian komponen
cair yang berupa produk etilen diklorida dimurnikan untuk memperoleh hasil
dengan kemurnian tertentu. Proses ini tidak membutuhkan penambahan katalis
yang terus menerus karena posisi katalis tetap. (Keyes & Faith, 1961)
b. Reaksi fase cair
Reaksi fase cair adalah proses yang mulai dikembangkan secara
komersial. Reaksi ini berlangsung dalam reaktor bubble dengan katalis FeCl3
untuk membentuk etilen diklorida. Proses berlangsung pada suhu 50-65oC dengan
yield 90-95%. Top product reaktor dikondensasi dalam dua tahap kemudian
dipisahkan dalam separator. Produk etilen diklorida cair hasil separator bersama
dengan bottom product reaktor yang dicuci dengan NaOH dalam tangki pencuci,
selanjutnya etilen diklorida dipisahkan dari fraksi beratnya dalam menara
destilasi. Proses ini membutuhkan penambahan katalis secara terus menerus. (Kirk
& Othmer, vol.24, 1996)
2. Proses Oksiklorinasi (Oxychlorination)
Proses oksiklorinasi dari etilen menjadi proses alternatif dalam pembuatan
etilen diklorida. Proses ini biasanya digunakan dalam pabrik Vinil Klorida dengan
recovery HCl dari hasil cracking EDC menjadi vinil klorida. Proses ini
berlangsung pada reaktor fluidized bed atau fixed bed dengan menggunakan
katalis CuCl2. Proses pembuatan etilen diklorida dengan menggunakan reaktor
fluidized bed maka operasi berlangsung pada temperatur 220-245oC dan tekanan
150-500 kPa, sedangkan untuk reaktor fixed bed berlangsung pada temperatur
230-300oC dan tekanan 150-1400 kPa. Pada proses ini, bahan baku C 2H4, HCl dan
O2 direaksikan bersama untuk membentuk EDC, dengan reaksi sebagai berikut:
(Kirk & Othmer, vol.24,1996)
CH2=CH2 + 2 HCl + ½ O2 → 2 ClCH2 − CH2Cl + H2O ΔH = -239 kJ/mol
5
Dapat di lakukan dengan proses fase Hanya dapat di Lakukan dengan proses
gas dan fase cair oksidasi
1.5.2. Klorin
Berat molekul : 70,91 gr/mol
Warna : Hijau kekuningan
Bau : Bau menyesak
Keadaan fisik : Gas pada temperatur dan tekanan normal
Titik didih (1 atm) : -34,05°C (-29,3°F)
Titik leleh (1 atm) : -101°C (-149,8°F)
Temperatur Kritis : 144°C (291,2°F)
Tekanan Kritis : 77,1 bar
Specific gravity : 2,524
Densitas uap : 2,48 (Udara = 1)
Kelarutan dalam air : 6.300 mg/L (pada 25°C, 1 atm)
(Pubchem database kimia terbuka, 2004)
BAB II
ALASAN PENDIRIAN PABRIK
Dengan kapasitas ;
Total 812.000
Ton
Impor Etilen Diklorida di Indonesia
30000
25000
20000
f(x) = 1862.8474 x − 3741474.9038
R² = 0.14373351611497 Ton
15000
Axis Title Linear (Ton)
10000
5000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Axis Title
Gambar 2.1. Tren impor Etilen Diklorida dan Prediksi Tahun 2024
Intersept (B) =
∑ y .∑ x 2−∑ xy . ∑ x = -3741474,904
n . ∑ x −¿ ¿ ¿
2
Y = A. X + B
Y = 1862,8474 X – 3741474,904
Dimana:
Y = Kebutuhan etilen diklorida (Ton)
X = Tahun
Dengan mensubsitusi harga tahun (X) = 2024 ke persamaan di atas,
sehingga dapat diperoleh kebutuhan etilen diklorida di indonesia pada tahun 2024
kebutuhan etilen diklorida mencapai 28.900 ton/tahun dihitung berdasarkan
perkembangan kebutuhan data impor dari etilen diklorida. Pada tahap penentuan
kapasitas, terdapat dua metode analisa yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk memproyeksikan kebutuhan. Metode tersebut dengan
meninjau secara market share ataupun market size. Market share meninjau berapa
persentase target yang berpotensi untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain
yang memiliki komoditas yang sama, sedangkan market size meninjau ukuran
potensi komoditas tersebut secara keseluruhan.
Market size sendiri berisi sejumlah konsumen atau pengguna aktif, dengan
pertumbuhan yang jelas dan terdapat peluang untuk menarik konsumen dan
pengguna aktif itu (Hermawan, 2014). Untuk market size dapat dibedakan
menjadi 3 tingkat yang berbeda :
1. TAM (Total Available Market), yaitu seberapa banyak populasi pengguna.
Merupakan data dari seluruh konsumen etilen diklorida di seluruh dunia.
2. SAM (Served Available Maket), yaitu berapa banyak konsumen yang
dapat kita jangkau dengan model bisnis yang kita rancang atau miliki.
Merupakan data dari seluruh konsumen etilen diklorida yang kita bisa
capai yaitu di daerah Asia Tenggara.
3. TM (Target Market), yaitu siapa yang akan menjadi pembeli dari produk
kita nantinya. Merupakan data dari import dan konsumsi dari etilen
diklorida di dalam negeri.
Oleh sebab itu,perhitungan kapasitas dipilih dengan menggunakan metode
market size. Metode ini dipilih atas data terhadap statistik konsumsi yang
12
menggunakan etilen diklorida dan industri yang memproduksi etilen diklorida saat
ini dan untuk 5 tahun mendatang. Industri etilen diklorida nantinya diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan industri vinyl chloride monomer yang ada. Selain itu
pendirian pabrik etilen diklorida diharapkan dapat memenuhi kebutuhan etilen
diklorida dalam negeri, terutama permintaan etilen diklorida di Indonesia yang
selama ini masih mengimpor etilen diklorida dari negara-negara di luar benua
Asia.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, pabrik yang akan didirikan pada tahun
2024 akan memenuhi 80 % dari proyeksi kebutuhan etilen dklorida, maka
kapasitas pabrik etilen diklorida dirancang sebesar 20.000 ton/tahun.
BAB III
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
dikelola oleh Perusahaan Kawasan Indusri yang telah memiliki Izin Usaha
Kawsan Industri.
3.1.3. Pemasaran Hasil Produk
Etilen Diklorida (EDK) merupakan salah satu bahan kimia produk
industri yang digunakan sebagai bahan baku untuk memproduksi monomer vinil
klorida (VCM) yang merupakan bahan baku utama untuk pembuatan polivinil
klorida (PVC). Etilen klorida yang dihasilkan dapat langsung di pasarkan ke
industri-industri pembuatan monomer vinil klorida ataupun industri pembuatan
polivinil klorida yang ada di Banten dan sekitarnya. Lokasi pabrik yang dekat
dengan pelabuhan memudahkan untuk distribusi melalui jalur laut, sehingga
pendistribusian produk ke luar daerah menjadi lebih mudah.
Tabel 3.2 Pabrik Konsumen etilen diklorida di Indonesia
Kapasitas
No Nama Pabrik Produk Lokasi
(Ton/tahun)
1. PT. Asahimas Vinyl chloride 800.000 Cilegon
Chemical Monomer
2. PT. Sulfindo Adiusaha Vinyl Chloride 130.000 Cilegon
Monomer
3.1.4. Utilitas
Perlu diperhatikan sarana-sarana pendukung seperti tersedianya air, listrik
dan sarana lainnya sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Kawasan
industri cilegon merupakan kawasan industri yang terencana sehingga kebutuhan
utilitas seperti tenaga listrik, air dan bahan bakar dapat diatasi. Kebutuhan air
dapat langsung mengambil dari air laut dan diolah dengan pengolahan air sendiri.
Tenaga listrik di-supply secara langsung dari sumber listrik sendiri dan PLTU
Kariangau Power sebagai cadangan. Bahan bakar dapat diperoleh dari PT
Pertamina RU VI Balongan, Jawa Barat.
3.1.5. Sarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi sangat diperlukan untuk proses
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Kawasan industri cilegon dekat
dengan pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Merak yang mempermudah
21
pengiriman produk maupun penerimaan bahan baku. Selain itu kawasan ini juga
dekat dengan sarana dan prasarana transportasi seperti bandara Soekarno Hatta
dan sarana pengangkutan dengan kereta api maupun jalan raya, sehingga memberi
kemudahan dalam operasional administrasi dan pengolahan manajemen.
3.1.6. Ketenagakerjaan
Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pabrik Etilen Diklorida meliputi
tenaga kerja terdidik, terampil, dan kasar dipenuhi dari seluruh warga negara
Indonesia. Tenaga kerja terdidik dan terampil diperoleh dari lulusan terdidik dan
terampil baik dari daerah Banten ataupun dari luar daerah. Tenaga kerja Banten
yang tercatat pada tahun 2019 adalah 5,56 juta orang (BPS, 2019). Sedangkan
tenaga kerja kasar dapat diperoleh dari warga sekitar di daerah Kota Cilegon dan
kota/kabupaten yang ada di sekitar provinsi Banten, hal ini bertujuan untuk
mengurangi angka pengangguran yang ada.
3.1.7. Keadaan Geografis
Keadaan geografis di sekitar pabrik menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh. Keadaan geografis untuk pembangunan pabrik etilen diklorida di
daerah Kota Cilgon, Banten dinilai sangat baik. Kota Cilegon secara geografis
sangat strategis karena lokasinya berdekatan dengan Ibukota Negara, yaitu DKI
Jakarta dan terhubung dengan jalan tol Jakarta – Merak. Posisi geografis serta
sumber daya yang ada menjadikan Kota Cilegon mempunyai daya tarik bagi
tumbuhnya kegiatan pembangunan. Wilayah Kota Cilegon secara geografis
terletak antara 50 52’ 24” - 60 04’ 07” LS dan 1050 54’ 05” - 1060 05’ 11” BT. Luas
wilayah Kota Cilegon 1.753,27 km2 atau 17.550 Ha.
3.1.8. Kemungkinan Perluasan Pabrik
Adanya perluasan pabrik dimungkinkan karena daerah atau tanah yang
tersedia cukup luas dan disekeliling pabrik belum banyak berdiri pabrik .
Selain itu, perluasan pabrik juga dimungkinkan karena juga tidak mengganggu
pemukiman penduduk.
3.2. Tata Letak Pabrik
Tata letak suatu pabrik memainkan peranan yang penting dalam
menentukan biaya konstruksi, biaya produksi, serta efisiensi dan keselamatan
22
kerja. Tata letak yang baik dapat meningkatkan efisiensi ekonomi dan waktu, serta
dapat menjadi faktor penentu keamanan suatu industri. Penentuan tata letak dari
peralatan pada area pabrik harus dilakukan dengan perencanaan yang baik dan
harus sesuai dengan kondisi lingkungan sekitar, seperti tanah, air, transportasi,
dan pemukiman, sehingga diperoleh koordinasi kerja sebaik mungkin.
Dengan demikian kegiatan proses pabrik dapat berjalan lancar, efisien dan
aman. Letak peralatan utama proses pabrik, peralatan penyimpanan, peralatan
purifikasi, kantor dan unit kontrol, perumahan, serta sarana transportasi harus
disusun sedemikian rupa untuk memudahkan akses setiap keperluan industri.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan tata letak pabrik,
diantaranya adalah:
1) Pabrik yang akan dibangun pada saat ini sebaiknya memiliki lahan kosong
untuk pembangunan pada masa yang akan datang.
2) Penggunaan tanah seefisien mungkin serta kemungkinan perluasan pabrik di
masa yang akan datang.
3) Pengaturan tata letak peralatan dan pertimbangan terhadap jarak jalan dan
bangunan di sekitarnya dapat memberikan keleluasaan bergerak,
memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan, serta menjaga keamanan
dan keselamatan kerja.
4) Bangunan, menyangkut luas bangunan, kondisi bangunan dan
konstruksinya yang memenuhi syarat.
5) Distribusi utilitas seperti air dan listrik lancar.
6) Area bangungan berpenghuni seperti kantor dan perumahan dibuat jauh dari
area rawan resiko.
7) Penempatan peralatan baik yang di luar atau di dalam haruslah sesuai dengan
kondisi operasi alat dan bahan yang disimpan untuk mencegah terjadinya
kerusakan.
8) Service area, seperti kantin, ruang ibadah, dan sebagainya diatur
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu jauh dari tempat kerja.
9) Sarana pengolahan dan pembuangan limbah yang sesuai dengan peraturan
yang berlaku agar tidak mengganggu lingkungan sekitar lokasi.
23
Keterangan :
Area Purifikasi
2 2 9
8 9
1 1 8
10
2 2
7
1 1 10
11 10
11
2 2 6
1 1 5 10
11
2 2
3 4
Keterangan:
1.Keterangan
Tangki-01
: (Bahan baku etilen) 6. Reaktor-01
2.1. Tangki-01
Tangki-02 (Bahan
(Bahan baku klorin)
baku etilen) 6. Reaktor-01 7. Cooler-01 11. Tangki-03
3.2. Tangki-02
Ekspander-01
(Bahan baku klorin) 7. Cooler-01 8. Vaporizer-01
4.3. Ekspander-01
Ekspander-02 9. Condensor-01
8. Knock Out Drum-01
5.4. Ekspander-02
Heater-01 9. Vaporizer-01 10. Tangki-03
5. Heater-01 10. Condensor-01
BAB IV
NERACA MASSA DAN NERACA PANAS
O2 4,6525 4,6525
N2 0,6250 17,5025
C2H4Cl2 0 2777,2796
C2H3Cl3 0 0,2971
HCl 0 0,0812
FeCl3 0 1
Total 2808,0046 2808,0046
FeCl3
BAB V
SPESIFIKASI PERALATAN
Kapasitas Produksi : 20.000 ton/tahun
Operasi Pabrik : 300 hari/tahun
Basis : 1 jam operasi
Satuan Massa : kg (kilogram)
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
Nama alat Heater 01
Kode Alat HE-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memanaskan output ekspander
menuju reaktor
DATA DESAIN
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
Temperatur fluida dingin
masuk,°C 30
Temperatur fluida dingin
keluar, °C 250
Rd Calculated 0,1094
UC, btu/hr.ft2.°F 60,1630
UD, btu/hr.ft2.°F 7,9328
Bahan Stainless Steel SA-285
TUBE SIDE SHELL SIDE
Jumlah tube 86 Jumlah 1
Panjang, ft 20 Baffle space, in 7,6250
OD, in 1 ID, in 15,25
ID, in 0,8840 Pass 1
BWG 17
ΔP, psi 0,0001 ΔP, psi 0,4788
37
5.7. POMPA– 01
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa
Kode P-01
Fungsi Mengalirkan etilen dikorida ke
Vaporizer
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, C o
30
Densitas, kg/m 3
781.148
Laju alir massa kg/jam 7,273.2081
Viskositas Cp 0.298
Tekanan uap, psi 5.4110
Safety factor 10%
Kapasitas Pompa, gal/min 45.0938
Volumetric Flowrate, ft /det
3
0.1005
Suctio
n Discharge
NPS, in 3.00 3
Schedule Number 40 40
Inside Diameter, in 2.62 2.62
Outside Diameter, in 3.50 3.50
10.0
Length, m 2.00 0
Velocity, ft/s 2.68 2.68
Total friction loss, ft. lbf/lb 1.10 1.10
17.6
Tekanan operasi, psi 15.20 4
NPSH (ft.lbf/lb) 28.93
Efisiensi pompa 56%
Efisiensi motor 82%
Recuired motor driver, Hp 1.5
Jumlah 1 buah
Bahan Commercial Steel
38
5.8. POMPA – 02
Perhitungan yang sama dengan pompa 1
SPESIFIKASI POMPA-02
Fungi Mengalirkan Etilen Diklorida ke T-04
Tipe Centrifugal
Temperatur, oC 80
Densitas, kg/m3 1.009,4978
Laju alir massa, kg/jam 261,2630
Viskositas, cP 0,6805
Tekanan uap, psi 78,8062
Kapasitas pompa, gal/min 1,2534
Volumetric Flowrate, ft3/det 0,0028
SUCTION DISCHARGE
NPS, in 2,000 1
SN 40S 40S
ID, in 2,067 1,0490
OD, in 2,375 1,3150
L, m 5,00 8,000
Velocity, ft/s 0,1199 0,4654
Total friction loss, ft lbf/lb 0,0015 0,242
Required motor driver, HP 4,900
Number of Pump 2,000
Material Carbon steel SA-285, Cr, C
39
5.9. Reaktor - 01
IDENTIFIKASI
Nama alat Reaktor-01
Kode alat R-01
Jenis Multitubular Fixed Bed Reactor
Jumlah 1 buah
Mereaksikan klorin dan etilen menjadi etilen diklorida dzn
Fungsi
tricloro etilen
KONDISI OPERASI
Temperatur 188 o
C
Tekanan 180 Atm
VESSEL
Silinder Head
Jenis Silinder Ellipsoidal
Material Stainless Steel-136 Stainless Steel-136
Diameter 1,8069 m 1,8069 m
Tebal dinding 0,1311 m 0,1311 m
TUBE
Jumlah 200
Material Stainless Steel-136
Panjang 7,7012 m
Diameter luar 0,11430 m
Diameter dalam 0,10226 m
BWG 18
40
5.10. VAPORIZER – 01
IDENTIFIKASI
Nama Alat Vaporizer
Kode Alat FV – 01
Jumlah 1 Buah
Operasi Kontinyu
Untuk menguapkan N2 untuk mendapatkan etilen
Fungsi
diklorida murni
DATA MEKANIK
Long tube vertical evaporator
Tipe
(silinder vertikal dengan elipsoidal head)
155,337
Volume m3
2
Tekanan 1 Atm
Temperatur 83,7 oC
Diameter 4,7613 M
OD 4,7739 M
Tinggi 9,5225 M
Tebal Dinding 0,006 M
Bahan Konstruksi Stainless steel 316 (SA-240)
KOIL EVAPORATOR-01
Fungsi Sebagai koil pemanas pada EV-01
Jumlah 1 Unit
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exhanger
Panjang pipa 20 Ft
Jumlah hairpin 15 Buah
Actual surface area 373,2 ft2
Actual design coefficient, UD 31,7566 Btu/jam ft2 °F
Clean overall coefficient, UC 34,3430 Btu/jam ft2 °F
Dirt Factor 0,002 jam ft2 °F/Btu
41
BAB VI
UTILITAS
suhu pada keluaran air pendingin terjadi karena terjadinya perpindahan panas dari
komponen senyawa ke air pendingin melalui media penghantar pada setiap alat.
Karena air pendingin digunakan secara sirkulasi dan kontinyu, maka suhu pada air
pendingin perlu diturunkan di dalam cooling tower. Dalam proses penurunan suhu
air pendingin, akan terjadi losses pada cooling tower. Terdapat tiga macam
penyebab losses, yaitu evaporation loss, drift loss, dan blow down.
1) Evaporation Loss
Evaporation loss dalam cooling tower disebabkan karena sebagian kecil
air pendingin yang masuk mengalami penguapan. Suplai air yang hilang akibat
evaporation loss dapat dihitung dalam persamaan berikut:
We = 0,00085 x Wc x (T1-T2) (Pers. 12-10 Perry., 1997)
Keterangan: We = Evaporation loss
Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin
T1 = Suhu air pendingin masuk cooling tower (⁰F)
T2 = Suhu air pendingin keluar cooling tower (⁰F)
We = 0,00085 x Wc x (T1-T2)
= 0,00085 x 693.000 kg/jam x (122-80,6)⁰F
= 24.386,67 kg/jam
2) Drift Loss
Drift loss dalam cooling tower disebabkan karena sebagian kecil air
pendingin yang masuk terbawa aliran udara keluar cooling tower. Suplai air yang
hilang akibat drift loss berkisar antara 0,1-0,2%.
Wd = 0,2% x Wc (Pers. 12-11 Perry., 1997)
Keterangan: Wd = Drift loss
Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin
Wd = 0,2% x Wc
= 0,2% x 693.000 kg/jam
= 1.386 kg/jam
3) Blow Down
44
= 85.764,5833 W = 85,7646 kW
3) Penerangan Perumahan Karyawan
Luas area = 12.535 m2 = 1,2535 Ha
Tipe lampu = Lampu Flueresen
Intensitas penerangan = 150 lumen/m2
Iluminasi lampu = 50 lumen
12.535 m 2 × 150 lumen/ m 2
Data yang dibutuhkan =
50 lumen
= 37.605 W = 37,6050 kW
6.2.4. Generator
Kebutuhan listrik pada pabrik dipenuhi oleh generator dengan penggerak
turbin uap. Kebutuhan listrik kurang dari 10 MW, sehingga berdasarkan Table 25-
67 (Perry, 1999), efisiensi generator bernilai 90%.
Kebutuhan listrik = 193,1713 kW
Efisiensi generator = 90%
kebutuhan listrik
Daya generator =
efisiensi generator
= 214,6348 kW
= 284,9513 hp
Daya generator lebih dari 500 hp, sehingga berdasarkan Table 2-9 (Perry,
1999), digunakan generator dengan turbin 1-stage dan 700 Hp.
49
BAB VII
ORGANISASI PERUSAHAAN
2) Bagian Pemasaran
Tugas dan wewenang bagian ini adalah:
a) Menentukan daerah atau tempat pemasaran hasil produksi.
b) Menetapkan suatu harga penjualan produksi serta melakukan suatu
perkenalan kepada masyarakat dengan mempromosikan hasil produksi.
c) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan perusahaan lain.
1) Bagian Personalia
Tugas dan wewenang bagian ini adalah :
a) Memberikan pelayanan administrasi kepada semua unsur dalam organisasi
perusahaan.
55
2) Bagian Humas
Tugas dan wewenang bagian ini adalah :
a) Memberikan pelayanan bagi semua unsur dalam organisasi baik di bidang
kesejahteraan dan fasilitas-fasilitas kesehatan, keamanan dan keselamatan
kerja bagi seluruh karyawan dan keluarganya.
b) Bertanggung jawab atas keamanan pabrik dan lingkungan di sekitar
pabrik.
7.3.6. Manager
1) Manager mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut (Ali, 2011) :
a) Bertanggung jawab kepada kepala bagian atau atasan masing-masing atas
kelancaran kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan.
b) Mengetahui kualitas dan kuantitas barang-barang dan peralatan kerja yang
menjadi tanggung jawabnya.
c) Menciptakan suasana kerja yang baik dan menjamin keselamatan kerja
para karyawan.
7.3.7. Supervisor
Supervisor mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut (Ali, 2011) :
a) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik dan Produksi atas
kelancaran kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan.
b) Mengawasi pelaksanaan kerja dalam semua wilayah produksi melalui
laporan-laporan yang diterimanya dari kepala-kepala Seksi Bagian
Produksi.
c) Mengajukan saran dan membuat laporan secara berkala kepada Kepala
Bagian Teknik dan Produksi.
56
7.3.8. Operator
Operator merupakan tenaga pelaksana yang secara langsung bertugas
untuk melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan bidang dan keahliannya
masing-masing. Semua pekerjaan operasional lapangan adalah tugas dan
wewenang serta tanggung jawab seorang operator (Sutarto, 2002).
Penjadwalan dalam 1 hari kerja per periode (8 hari) adalah sebagai berikut :
Shift I (Pagi) : Pukul 07.00 – 15.00 WIB
Shift II (Sore) : Pukul 15.00 – 23.00 WIB
Shift III (Malam) : Pukul 23.00 – 07.00 WIB
Shift IV (Libur)
Adapun hari libur diatur sebagai berikut :
Shift I : 6 hari kerja, 2 hari libur
Shift II : 6 hari kerja, 2 hari libur
Shift III : 6 hari kerja, 2 hari libur
Keterangan:
A = tim A
B = tim B
C = tim C
D = tim D
Operator proses dan kontrol bekerja selama delapan jam per hari sesuai
dengan jadwal shift yang telah ditentukan, maka:
61
M = x 8 processing steps
8
= 61 man
Jadi, jumlah pekerja bagian proses yang dibutuhkan adalah 61 orang yang
terbagi pada berbagai posisi atau jabatan bagian teknik dan produksi serta utilitas.
BAB VIII
ANALISA EKONOMI
Penjualan Produk
Total Harga Jual Etilendiklorida US$ 210.780.771,062
Total Harga Jual Nitrogen US$ 1.936.346,544
+
= 1.083.388,608 𝗑 100%
210.460.058,006
= 36,840%
Karena %ACF lebih besar dari bunga bank (4,43%), maka dari segi
keuntungan, pabrik etilendiklorida berkapasitas 20.000 ton/tahun ini layak
didirikan.
67
=
P⋅
[ i⋅( 1+i )n
( 1+ i )n−1 ]
= US$ 854.701,674
211.455,600 2.564.105,02
Total
1
Tabel di atas menunjukkan bahwa modal dapat dilunasi dalam jangka waktu
3 tahun. Waktu pengembalian modal yang kurang dari separuh umur pabrik,
menunjukkan bahwa pabrik etilendiklorida ini layak untuk didirikan.
Keterangan:
FCI (Fixed capital Investment) = US$ 2.352.649,421
Bunga Total Capital investment = US$ 130.277,962
ACF (Annual Cash Flow) = US$ 1.083.388,608
2.352.649,421 + 130.277,962
POT = = 2,292 tahun
1.083.388,608
Pay Out Time (POT) yang diperoleh kurang dari setengah umur pabrik
(5,5 tahun), dapat dikatakan pabrik ini layak untuk didirikan.
CR = Capital Recovery
2. Capital Recovery
Capital Recovery (CR) adalah modal yang ada pada akhir umur pabrik.
Capital recovery terdiri dari modal kerja (working capital), salvage value (TSV)
dan tanah (L). (Peters, 1991)
Harga CR dapat ditentukan dengan persamaan:
CR = WC + TSV + L
Keterangan:
WC (Working Capital) = US$ 588.162,355
TSV (salvage value) = US$ 0,00
L (Land) = US$ 1.918.672,950
Keterangan:
1.805.647,680
ROR = 𝗑 100%
2.940.811,776
= 61,4%
600
500
400
300
200
100
0
0 20 40 60 80 100 120
Sedangkan secara matematis, nilai Break Even Point (BEP) dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan:
Fixed Cost
` BEP = 𝗑 100%
Selling Price - Variable Cost
Keterangan:
Fixed Cost = Fixed Charge + Plant Overhead Cost + General Expenses
Variable Cost = Direct Production Cost
Selling Price = Total Income
US$ 6.337.866,642
BEP =
US$ 212.717.117,606 - US$ 194.615.391,402
= 35,012%
74
Titik impas akan tercapai bila pabrik beroperasi sebesar 35,012% dari
kapasitas desain. Nilai BEP ini memenuhi syarat, sehingga pabrik layak untuk
didirikan.
BAB IX
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintahan RI. Nomor 142 Tahun 2015. Tentang Kawasa Industri.
Gaib Dwi. T. Y., Tanudjaja. L, Hendratta. L. A. 2016. Jurnal Sipil Statik, Vol. 4
No.8, Perencanaan Peningkatan Kapasitas Produksi Air Bersih Ibukota
Kecamatan Naungan. FT Universitas Sam Ratulangi Manado
Kirk, R.E, and Othmer, D.F., and John Wiley.1998. Ensyclopedia of Chemical
Technology, 3rd ed. New York
Morigami .M Kondo., Abe. J., Kita. H., Okamoto. K. 2001. Separation and
Purification Technologi Membrane Separation. Elsevier
Peters, M. S., dan Timmerhaus, K. D. 1991. Plant Design and Economics for
Chemical Engineers. McGraw-Hill: New York.
Perry, R.H., and Green, D.W. 1934. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 1 th
ed. New York: McGraw-Hill
Perry, R.H., and Green, D.W. 2008. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook, 8 th
ed. New York: McGraw-Hill
Perry, R.H., and Green, D.W.1997. Perry’s Chemical Engineers’ Handbook 7th
Edition. United States of America:The McGraw Hill Companies.
Rase. H. F. 1977. Chemical Reactor Design for Process Plants. Wiley : United
State
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
82
LAMPIRAN
NERACA MASSA
DAN PANAS
83
LAMPIRAN 1
PERHITUNGAN NERACA MASSA
= 28,05555 kmol/jam
Aliran 5
Aliran 4
Keterangan :
Aliran 3 = Aliran gas C2H4 dari Eks-01 menuju MP-01
87
Kondisi Operasi :
T = 19,284⁰C : 292,434 K
P = 2,5 atm : 1900 mmHg
Aliran 1 :
#Komposisi gas C2H4 yang disuplai = 793,4904 kg/jam
#Impurities CH4 dalam gas C2H4 = 0,0453 kg/jam
#Impurities C2H6 dalam gas C2H4 = 0,1700 kg/jam
Aliran 2 :
#Komposisi gas Cl2 yang disuplai = 1992,1436 kg/jam
#Impurities N2 dalam gas Cl2 = 4,6525 kg/jam
#Impurities O2 dalam gas Cl2 = 17,5025 kg/jam
CW in
R-01
CW out
Aliran 6
Aliran 7
Keterangan :
Aliran 6 = Aliran mixing etilen dan klorin dari (MP-01)
Aliran 7 = Aliran keluaran reaktor menuju Vaporizer (VP-01)
Kondisi Operasi :
T = 57,29⁰C : 330,44 K (Sumber :US 9,981,890 B2)
P = 2,5 atm : 19000 mmHg (Sumber :US 9,981,890 B2)
Konversi : 99% C2H4 menjadi C2H4Cl2 (Sumber: orejas, 1999)
REAKSI:
Reaksi 1 (Reaksi Utama):
C2H4 (g) + Cl2 (g) C2H4Cl2 (l)
Reaksi 2 (Reaksi Samping):
C2H4Cl2 (l) + Cl2 (g) C2H3Cl3 (l) + HCl (l)
Perbandingan etilen : klorin = 1,01 : 1
90
Koefisien HCl
HCl terbentuk = x Cl2 bereaksi
Koefisien Cl 2
1
= x 0,00222 kmol
1
= 0,02000 kmol
Stoikiometri Reaksi 2:
C2H4Cl2 (l) + Cl2 (g) C2H3Cl3 (l) + HCl (l)
Mula-mula 28,0555 0,002805 - -
Bereaksi 0,00222 0,00222 0,00222 0,00222
Sisa 28,0532 0,00005 0,00222 0,00222
Aliran 11
Aliran 9
VP-01
Aliran 10
Keterangan :
Aliran 9 = Aliran dari R-01 menuju VP-01
Aliran 10 = Aliran vapour FV-01
Aliran 11 = Aliran liquid dari FV-01 Menuju tangki produk
Kondisi Operasi :
T : 83,67oC
P : 1 atm
94
1) Aliran Masuk
Aliran Masuk VP-01
Komponen BM Aliran 1 (Dari R-01)
(kg/kmol) kmol/jam kg/jam
C2H4 28 0,2834 7,9349
CH4 16 0,0028 0,0454
C2H6 30 0,0057 0,1701
Cl2 71 0,0006 0,0412
O2 32 0,1454 4,6526
N2 28 0,6251 17,5025
C2H4 Cl2 99 28,0533 2777,2796
C2CH3Cl3 133,5 0,0022 0,2972
HCl 36,5 0,0022 0,0812
FeCl3 162,5 0,0062 1,0000
Total: 29,1269 2809,0047
CH4
0,0028 kmol / jam
zf = =0,0001
29,1269 kmol / jam
C2H6
0,0057 kmol / jam
zf = =0,0002
29,1269 kmol / jam
95
Cl2
0,0006 kmol / jam
zf = =0,0000
29,1269 kmol / jam
O2
0,1454 kmol/ jam
zf = =0,0,0050
29,1269 kmol / jam
N2
0,6251 kmol / jam
zf = =0,0215
29,1269 kmol / jam
C2H4Cl2
28,0533 kmol / jam
zf = =0,9631
29,1269 kmol / jam
C2CH3Cl3
0,0022 kmol / jam
zf = =0,0001
29,1269 kmol / jam
HCl
0,0022 kmol / jam
zf = =0,0001
29,1269 kmol / jam
FeCl3
0,0062 kmol / jam
zf = =0,0002
29,1269 kmol / jam
96
B
log P∗¿ A−
T +C
CH4
897,8400
log P∗¿15,22430− =3,4894
83,67+(−7,16)
P∗¿10 1,2451=3.085,7688 mmhg
97
C2H6
1.511,4200
log P∗¿15,66370− =−7,0610
83,67+(−17,16)
−7,0610
P∗¿10 =0,0000 mmhg
Cl2
1.978,3200
log P∗¿15,96100− =−18,9546
83,67+(−27,01)
−189546
P∗¿10 =0,0000 mmhg
O2
734,5500
log P∗¿15,40750− =5,8951
83,67+(−6,45)
5,8951
P∗¿10 =785.358,5706 mmhg
N2
588,7200
log P∗¿14,93420− =7,2954
83,67+(−6,6)
7,2954
P∗¿10 =19.743.768,5190 mmhg
C2H4Cl2
2.927,1700
log P∗¿16,17640− =−71,3324
83,67+(−50,22)
−71,3324
P∗¿10 =0,0000 mmhg
C2CH3Cl3
3.110,7900
log P∗¿16,03810− =−97,0404
83,67+(−56,16)
−97,0404
P∗¿10 =0,0000 mmhg
HCl
98
1.714,2500
log P∗¿16,50400− =−8,2612
83,67+(−18,5)
−8,2612
P∗¿10 =0,0000 mmhg
FeC3
0,0000
log P∗¿ 0,00000− =0
83,67+0
P∗¿10 0=1,0000 mmhg
4) Mencari Nilai m
P∗¿
m= ¿
P
Dimana Tekanan Operasi (P) = 760 mmhg
C2H4
0,0000 mmhg
m= =0,00000951
760 mmhg
CH4
3.085,7688 mmhg
m= =3085,7688
760 mmhg
C2H6
00,0000 mmhg
m= =0,00000009
760 mmhg
Cl2
0,00004 mmhg
m= =0,00000000
760 mmhg
O2
785.358,5796 mmhg
m= =785358,5706
760 mmhg
N2
19.743 .768,5190mmhg
m= =19743768,5190
760 mmhg
C2H4Cl2
99
0,00000 mmhg
m= =0,00000000
760 mmhg
C2CH3Cl3
0,00000 mmhg
m= =0,00000000
760 mmhg
HCl
0,00000 mmhg
m= =0,00000000
760 mmhg
FeCL3
00,00000 mmhg
m= =0,00000001
760 mmhg
C2H4
0,0000 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000951
CH4
0,0036 ( 36,660+1 )
y= =0,0036
36,660
1+( )
3085,76
C2H6
0,0073 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000009
100
Cl2
0,0007 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000000
O2
0,1879 ( 36,660+1 )
y= =0,1880
36,660
1+( )
785358,57
N2
0,8082 ( 36,660+1 )
y= =0,8082
36,660
1+( )
19743768,51
C2H4Cl2
0,000 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000000
C2CH3Cl3
0,0000 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000000
HCl
0,0000 ( 36,660+1 )
y= =0,0000
36,660
1+( )
0,00000001
FeCl3
101
0,0002 ( 36,660+1 )
y= =0,0002
36,660
1+( )
1,00000000
O2
0,1880
x= =0,0000
785358,57
N2
0,8082
x= =0,0000
19743768,51
C2H4Cl2
0,0000
x= =0,9894
0,00000000
C2CH3Cl3
0,0000
x= =0,0001
0,00000000
HCl
102
0,0000
x= =0,0001
0,00000001
FeCl3
0,0002
x= =0,0002
1,00000000
CH4
kmol
Mol komponen=0,0036 × 0,7734
jam
¿ 0,0028 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0028 × 16
jam kmol
¿ 0,0448 kg / jam
C2H6
kmol
Mol komponen=0,0000 × 0,7734
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 30
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
Cl2
kmol
Mol komponen=0,0000 × 0,7734
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 71
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
O2
kmol
Mol komponen=0,1880 × 0,7734
jam
¿ 0,1454 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,1454 ×32
jam kmol
¿ 4,6524 kg/ jam
N2
kmol
Mol komponen=0,8082 ×0,7734
jam
¿ 0,6251 kmol / jam
104
kmol kg
Massa komponen=0,6251 × 28
jam kmol
¿ 17,5025 kg / jam
C2H4Cl2
kmol
Mol komponen=0,0000 × 0,7734
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 99
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
C2CH3Cl3
kmol
Mol komponen=0,0000 × 0,7734
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 133,5
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
HCl
kmol
Mol komponen=0,0000 × 0,7734
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 36,5
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
FeCl3
kmol
Mol komponen=0,0002 ×0,7734
jam
¿ 0,0002 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0002 ×162,5
jam kmol
¿ 0,0266 kg / jam
105
C2H6
kmol
Mol komponen=0,0002 ×28,3535
jam
¿ 0,0057 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0057 ×30
jam kmol
¿ 0,1701 kg / jam
Cl2
kmol
Mol komponen=0,0000 × 28,3535
jam
¿ 0,0006 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0006 ×71
jam kmol
106
kg
¿ 0,0412
jam
O2
kmol
Mol komponen=0,0000 × 28,3535
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 32
jam kmol
¿ 0,0002 kg / jam
N2
kmol
Mol komponen=0,0000 × 28,3535
jam
¿ 0,0000 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0000 × 28
jam kmol
¿ 0,0000 kg / jam
C2H4Cl3
kmol
Mol komponen=0,9894 × 28,3535
jam
¿ 28,0533 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=28,0533 × 99
jam kmol
¿ 2777,2796 kg / jam
C2CH3Cl3
kmol
Mol komponen=0,0001 ×28,3535
jam
¿ 0,0022 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0022 ×133,5
jam kmol
kg
¿ 0,2972
jam
HCl
107
kmol
Mol komponen=0,0001 ×28,3535
jam
¿ 0,0022 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0022 × 36,5
jam kmol
¿ 0,0812 kg / jam
FeCl3
kmol
Mol komponen=0,0002 ×28,3535
jam
¿ 0,0060 kmol / jam
kmol kg
Massa komponen=0,0060 × 162,5
jam kmol
¿ 0,9734 kg / jam
FeCl3
LAMPIRAN II
108
[ ]
0, 38
T c −T 2
T c−T b
ΔHv2 = ΔHv1 (Felder, 2005. Eq. 8-4-8)
dengan: ΔHv2 = Panas laten pada temperatur T2
109
c) Panas reaksi, untuk menghitung panas yang dihasilkan dari reaksi kimia di
reaktor.
ΔHR 298,15 K = ΔHf produk – ΔHf reaktan (Felder, 2005)
∑ n∫ CpdT − ∑ n∫ CpdT
R = ΔHR298,15K + produk reak tan (Felder, 2005)
ΔH
Cp = ∫ C p dt
To
= ∫ ( A +B . T + C T + D T ) dt
2 3
To
B C D
= A ( T −T o ) + ( T −T o )2 + ( T −T o )3 + ( T −T o ) 4
2 3 4
diketahui : T – To = ΔT, maka :
B 2 C 3 D 4
C p . ΔT = A ΔT + 2 ΔT + 3 ΔT + 4 ΔT
Harga A, B, C, dan D untuk masing–masing senyawa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Cp (J/mol.K)
Komponen
A B C D
C2H4 25,597 0,57078 -0,003362 8,412E-06
CH4 -0,018 1,1982 -0,0098722 3,167E-05
C2H6 38,332 0,41006 -0,0023024 5,9347E-06
Cl2 127,601 -0,60215 0,0015776 -5,3099E-07
O2 46,432 0,39506 -0,0070522 3,9897E-05
N2 76,452 -0,35226 -0,002669 5,0057E-05
C2H4Cl2 26,31 0,77555 -0,0022271 2,6109E-06
C2H3Cl3 34,934 0,85054 -2,3306E-03 2,6455E-06
HCl 73,993 -0,12946 -0,00007898 2,6409E-06
FeCl3 1095,001 -4,3838 -0,0065061 -3,11E-06
H2O 92,053 -0,039953 -0,00021103 5,35E-07
(Sumber: Yaws, Carl L, Chemical Properties Handbook, 1999)
e) Menghitung kapasitas panas senyawa (Cp) untuk fase gas dihitung dengan
persamaan berikut:
Cp = A + BT + CT2 + DT3 + ET4
Harga A, B, C, D, dan E untuk masing–masing senyawa dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2. Data Cp Gas
Cp (J/mol.K)
Kompone
n A B C D E
C2H4 32.083 -0,0148 2,4774E-04 -2,3766E-07 6,8274E-11
CH4 34,942 -0,039957 1,9184E-04 -1,5303E-07 3,9321E-11
C2H6 28,146 0,043447 1,8946E-04 -1,9082E-07 5,3349E-11
Cl2 27,213 0,030426 -3,3353E-05 1,5961E-08 -2,7021E-12
O2 29,526 -0,0088999 3,8083E-05 -3,2629E-08 8,867E-12
N2 29,342 -0,0035395 1,0076E-05 -4,3116E-09 2,5935E-13
C2H4Cl2 37,275 0,14362 1,0378E-05 -7,8305E-08 2,8872E-11
C2H3Cl3 28,881 0,24893 -1,7639E-04 5,2632E-08 -3,5668E-12
29,244
HCl -0,0012615 1,121E-06 4,9676E-09 -2,4963E-12
0
H2O 33,933 -0,0084186 2,99E-05 -1,78E-08 3,69E-12
(Sumber : Yaws, Carl L, Chemical Properties Handbook, 1999)
111
Q5
Q4
Keterangan :
Q3 = Aliran panas gas C2H4 dari T-01 menuju MP-01
Q4 = Aliran panas gas Cl2 dari T-02 menuju MP-01
Q5 = Aliran panas produk keluar dari MP-01 ke Heater-01(H-01)
Kondisi Operasi :
T = 19,2860⁰C = 292,436 K
P = 2,5 atm = 1900 mmHg
n
Komponen CpdT (kJ/kmol.K) Qout (kJ)
(kmol)
C2H4 28,3389 -249,7349 -5802,577
CH4 0,0028 -207,0176 -0,480
C2H6 0,0057 -302,7764 -1,407
Cl2 28,058 -192,4456 -6650,847
O2 0,145 -168,2544 -30,136
N2 0,625 -166,0855 -127,907
Total 57,1754 -12.613,354
Q5 Q6
Qs-out
Keterangan :
Q5 = Aliran panas dari Mix Point 01 (MP-01).
Q6 = Aliran keluar Heater 01 (H-01) menuju ke Reaktor 01 (R-01).
Kondisi Operasi :
Tin = 19,2860°C (292,436 K)
Tout = 57,2900°C (330,4400 K)
P = 2,5 atm
Q25
Komponen n (kmol) CpdT (kJ/kmol.K)
(kJ)
C2H4 28,339 1.459,0898 41355,232
CH4 0,003 1.193,8493 3,380
C2H6 0,006 1.779,7002 10,085
Cl2 28,058 1.096,1978 30757,513
O2 0,145 954,6634 138,802
N2 0,625 939,4478 587,239
Total 57,176 72.852,251
Q1
117
Keterangan :
Q9 = Aliran panas masuk Vaporizer-01 dari Reaktor
Q10 = Aliran panas keluar (bottom) Vaporizer-01
Q11 = Aliran panas keluar (top) Vaporizer-01
( )
0 .38
T c −T
H v =H v , b
T c−Tb
= 63,906 Kg/jam
Fungsi : Tempat mereaksikan gas etilen (C2H4) dan gas (Cl2) untuk
menghasilkan Etilen Diklorida C2H4Cl2 dan produk samping
berupa Asam Klorida (HCl) dan 1,1,2 trikloroetana (C3H3Cl3).
Gambar :
Q13
CW in
R-01
CW out
Q6
Q7
Keterangan :
Q6 = Aliran panas dari mixing point (MP-01)
Q7 = Aliran panas reaktor menuju Vaporizer (VP-01)
Q13 = Aliran panas dari Heater (H-01)
Kondisi Operasi :
T = 57,29⁰C : 330,44 K (Sumber :US 9,981,890 B2)
P = 2,5 atm : 1900 mmHg (Sumber :US 9,981,890 B2)
Konversi : 99% C2H4 menjadi C2H4Cl2 (Sumber: orejas, 1999)
REAKSI:
Reaksi 1 (Reaksi Utama):
C2H4 (g) + Cl2 (g) C2H4Cl2 (l)
a. Input Reaktor-01
Q6 + Q13 = aliran panas dari MP-01 dan C-01
= 82.126,370 kJ
b. Pada Reaksi 1
Reaksi : C2H4 (g) + Cl2 (g) C2H4Cl2 (l)
c. Pada Reaksi 2
Reaksi : C2H4Cl2 (l) + Cl2 (g) C2H3Cl3 (l) + HCl (l)
LAMPIRAN
SPEC ALAT
127
TANGKI-01 (T-01)
Fungsi : Untuk menampung bahan baku Etilen (C2H4)
Tipe : Spherical Tank
Bahan Konstruksi : Carbon Steel (SA – 302)
Gambar :
a) Data-data :
Temperatur, T : 30 OC
Tekanan, P : 20 Atm
Laju alir, Ws : 793,7054 kg/jam
Densitas, : 25,2971 kg/m3
Faktor keamanan,f : 15 %
Lama penyimpanan: 3 hari
Jumlah : 10 tangki dengan masing masing kapasitas
b) Kapasitas Tangki, Vt
Laju alir massa
× lama persediaan
Volume larutan = ρ
= 793,7054 kg/jam X 3 Hari
25,2971
= 2259,0316 m3
Vtbola =
r3 =
259,7886 m3
r =( 4
3()x 3,14
)1/3
r = 3,9578 m
D = 495,9601 m
d) Tebal dinding, t
Rumus untuk silinder :
P⋅r
+CC
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P …………....(Peters, Tabel 4, hal. 537, 538, 542)
Keterangan :
t = tebal dinding, m
P = tekanan desain,atm = 20,93 atm
r = jari-jari, m = 3,9578 m
S = tekanan kerja yang diizinkan, psi = 18700 psi = 1272,4565 atm
Ej = efisiensi pengelasan = 0,85 (spot examined)
Cc = korosi yang diizinkan, in = 0,1430 in/tahun
Tebal Dinding Tanki, t
P⋅r
+C
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P C
129
e) Outside diameter
OD = ID + t
= 495,9601 m + 0 m
= 11,3102 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki
Kode Alat T – 01
Jumlah 10 buah
Fungsi Untuk menampung bahan baku gas Etilen
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Tekanan desain 20 Atm
Kapasitas 259,7886 m3
DATA MEKANIK
Diameter vessel 7,9156 m
Tebal dinding vessel 0,420 m
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-302
130
TANGKI-01 (T-02)
Fungsi : Untuk menampung bahan baku gas klorin (Cl2)
Tipe : Spherical Tank
Bahan Konstruksi : Carbon Steel (SA – 302)
Gambar :
a) Data-data :
Temperatur, T : 30 OC
Tekanan, P : 20 Atm
Laju alir, Ws : 2014,2986 kg/jam
Densitas, : 69,7813 kg/m3
Faktor keamanan,f : 15 %
Lama penyimpanan: 2 hari
Jumlah : 10 tangki dengan masing masing kapasitas
b) Kapasitas Tangki, Vt
Laju alir massa
× lama persediaan
Volume larutan = ρ
= 2014,2986 kg/jam X 3 Hari
69,7813
= 1593,3968 m3
Vtbola =
r3 =
159,3397 m3
r =( 4
3()x 3,14
)1/3
r = 3,3628 m
D = 304,1913 m
f) Tebal dinding, t
Rumus untuk silinder :
P⋅r
+CC
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P …………....(Peters, Tabel 4, hal. 537, 538, 542)
Keterangan :
t = tebal dinding, m
P = tekanan desain,atm = 20,93 atm
r = jari-jari, m = 3,9578 m
S = tekanan kerja yang diizinkan, psi = 18700 psi = 1272,4565 atm
Ej = efisiensi pengelasan = 0,85 (spot examined)
Cc = korosi yang diizinkan, in = 0,1430 in/tahun
Tebal Dinding Tanki, t
P⋅r
+C
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P C
= 20,93 atm X 3,9578 m
132
g) Outside diameter
OD = ID + t
= 495,9601 m + 0 m
= 6.7254 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki
Kode Alat T – 01
Jumlah 10 buah
Fungsi Untuk menampung bahan baku gas Etilen
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Tekanan desain 20 Atm
Kapasitas 159,3397 m3
DATA MEKANIK
Diameter vessel 76,7254 m
Tebal dinding vessel 0,0362 m
Bahan konstruksi Carbon Steel SA-302
133
TANGKI-01 (T-03)
Fungsi : Untuk menampung produk nitrogen (Cl2)
Tipe : Spherical Tank
Bahan Konstruksi : Carbon Steel (SA – 302)
Gambar :
a) Data-data :
Temperatur, T : 30 OC
Tekanan, P : 20 Atm
Laju alir, Ws : 2014,2986 kg/jam
Densitas, : 69,7813 kg/m3
Faktor keamanan,f : 15 %
Lama penyimpanan: 2 hari
Jumlah : 10 tangki dengan masing masing kapasitas
b) Kapasitas Tangki, Vt
Laju alir massa
× lama persediaan
Volume larutan = ρ
= 2014,2986 kg/jam X 3 Hari
69,7813
= 1593,3968 m3
'
Vt
'
Vt(10 tanki) = n tanki
= 1385,5624
10
= 1593,3968 m3
c) Diameter Tangki, Dt
Diameter bagian tanki, Dt
Vtbola =
r3 =
159,3397 m3
r =( 4
3()x 3,14
)1/3
r = 3,3628 m
D = 304,1913 m
h) Tebal dinding, t
Rumus untuk silinder :
P⋅r
+CC
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P …………....(Peters, Tabel 4, hal. 537, 538, 542)
Keterangan :
t = tebal dinding, m
P = tekanan desain,atm = 20,93 atm
r = jari-jari, m = 3,9578 m
S = tekanan kerja yang diizinkan, psi = 18700 psi = 1272,4565 atm
Ej = efisiensi pengelasan = 0,85 (spot examined)
Cc = korosi yang diizinkan, in = 0,1430 in/tahun
Tebal Dinding Tanki, t
P⋅r
+C
t = S ⋅ Ej - 0,2⋅ P C
= 20,93 atm X 3,9578 m
(1272,4565 x 0,85) – (0,2 x 20,93 atm)
135
= 0,0362 m
i) Outside diameter
OD = ID + 2t
= 6,7254 m + 2x0362 m
= 6.7979 m
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki
Kode Alat T – 01
Jumlah 10 buah
Fungsi Untuk menampung produk nitrogen
DATA DESAIN
Tipe Spherical Tank
Tekanan desain 20 Atm
Kapasitas 159,3397 m3
DATA MEKANIK
Diameter vessel 6,7254 m
Tebal dinding vessel 0,0362 m
Bahan konstruksi Stainless steel SA-302
136
TANGKI-02 ( T-04 )
Fungsi : Untuk menampung produk etilen diklorida
Tipe : Silinder vertikal dengan Ellipsoidal Head
Bahan Konstruksi : Carbon Steel SA-302
Gambar :
a) Data-data :
Temperatur, T : 30 OC
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir, Ws : 2777,5668 kg/jam
Densitas, : 1310,5936 kg/m3
Faktor keamanan,f : 10 %
Lama penyimpanan: 5 hari
Jumlah :3
b) Kapasitas Tangki, Vt
Laju alir massa
× lama persediaan
Volume larutan = ρ
17 .528,8379 kg/jam
3
× 24 jam/hari × 3 hari
= 594,1000 kg/m
= 2.124,3500 m3
Volume tangki,Vt = (1 + faktor keamanan) x Vt
= (100% + 20%) x 2.124,3500 m3
= 2549,2200 m3
Kapasitas dalam satu tanki :
'
Vt
'
Vt(1 tanki) = n tanki
137
2549,2200 m 3
= 3
= 279,7502 m3
c) Diameter Tangki, Dt
Diameter bagian tanki, Dt
2
Vt = πr H H = 3/2 D
( )( )
2
D 3
π D
= 2 2
3
π Dt 3
= 8
Dt = 4,1449 m
r = 2,0724 m
h = 1,0362 m
Tinggi Tangki Total, Ht
Ht =H+h
= 6,2173 m + 1,0362 m
= 7,2535 m
( )
t = P ri (Peter, 1991)
+C
Keterangan: (SE−0,6 P
P = Tekanan desain = 150,0000 atm
r = Jari-jari vessel = 4,4848 m
S = Working stress allowable = 932,2265 atm (Walas, S. M., 1990)
E = Joint efficiency = 0,85
Berdasarkan buku Handbook of Corrosion Data 2nd Edition, ASM: Rate of
Corrosion untuk Stainless Steel 316 :
C = Korosi maksimum = 0,0032 m/th
Maka :
t =
( 150×4,4848
(932,2265 ×0 ,85−0,6×150 ) +0,0032
= 0,1209 m
f) Outside diameter, OD
OD = Dt + 2t
= 4,1449 m+ 2 (0,0055) m
= 4,1559 m
139
IDENTIFIKASI
Nama Alat Tangki
Kode Alat T – 04
Jumlah 3 buah
Fungsi Untuk menampung bahan baku
Ammonia
DATA DESAIN
Tipe Silinder Vertikal dengan Ellipsoidal Head
Tekanan desain 1 atm
Kapasitas 93,2501 m3
DATA MEKANIK
Diameter vessel 4,1449 m
Tebal dinding vessel 0,0055 m
Tinggi vessel 7,2535 m
Bahan konstruksi Stainless Steel SA-302
140
EXPANDER-01 (EXP-01)
Fungsi : Untuk mengalirkan dan menurunkan tekanan keluaran KOD - 01
Tipe : Turbin
Gambar :
Kondisi Operasi:
Temperatur masuk, T1 = 30 ºC
Tekanan masuk, P1 = 10 atm
Tekanan keluar, P2 = 2,5 atm
Laju alir masuk, W = 793,7059 kg/jam
= 1749,8199 lb/jam
= 29,1637 lb/min
Densitas gas, ρ = 25,2971 kg/m³
Faktor keamanan, f = 10%
k = 1,1070
Menentukan laju alir volumetric, Q :
W
Q =
ρ
31,3754 kg / jam
= 3
25,2971 kg/m
= 31,3754 m³/jam
= 18,4674 ft³/min
Safety factor 10% = Q + 10%
= 18,4674 ft³/min + 1,8467 ft³/min
Maka, Q = 20,3134 ft³/min
141
Sehingga:
( )
( 1,1010−1)
10 atm
T2 = 30 oC x 1,1010
= 26,2376 ºC
2,5 atm
Panas input (Qin)
T1 = 30 oC
Tref = 25 oC
Qin = 4.696.546,8052 Kj/jam
n(kmol/
Komponen Cpdt (kJ/kmol K) Qout (kJ/jam)
jam)
Etilen 28,3389 44.3503 1256,8452
Metana 0,0028 47,5740 0,1332
Etana 0,0056 41,6627 0,2333
Total 28,3473 1257,2117
= 01,5217 Hp
= 1 Hp
IDENTIFIKASI
DATA DESAIN
IDENTIFIKASI
Operasi Kontinu
Menurunkan tekanan dan temperatur
Fungsi
klorin
DATA DESAIN
Heater 01 (HE-01)
Fungsi : Memanaskan campuran Diaseton Alkohol dari R-01
menuju N-01
Tipe : Shell and Tube Heat Exchanger
Bahan : Stainless Steel SA-285
Gambar :
Kondisi Operasi :
Fluida Panas (Tube) : Saturated Steam
W = 109,333 kg/jam = 241,0371 lb/jam
T1 = 250 °C = 482 °F
T2 = 250 °C = 482 °F
Fluida Dingin (Shell) : Aseton
W = 7.499,3595 kg/jam = 16.533,2379 lb/jam
t1 = 30°C = 86 °F
t2 = 60°C = 140 °F
Perhitungan Desain :
Perhitungan desain heat exchanger ini dilakukan berdasarkan referensi buku
Process Heat Transfer (Kern, 1965), chapter 6.
1) Beban Panas (Q)
Dari perhitungan neraca panas yang telah dilakukan, diketahui :
145
Q 210.515,9904 btu/jam 2
A = = = 446,5135 f t
UD x ∆t 8 btu
x 58,9333 °F
jam.f t 2 °F
Didapatkan nilai surface area (A) > 200 ft 2, maka digunakan heat exchanger
dengan jenis shell and tube heat exchanger (Walas, 1990)
5) Klasifikasi tube berdasarkan side tabel 10 (Kern, 1965)
Dari tabel 10 dipilih klasifikasi tube side sebagai berikut :
Panjang : 20 ft = 240 in
Outside Diameter : 1 in
Inside Diameter : 17 in
BWG Number : 17
Pitch : 1,25 in Triangular Pitch
Pass : 6 Pass
a” : 0,2618 ft2
6) Menghitung Jumlah Tube (nt)
A
Nt =
L x a } = { 446,5135 f {t } ^ { 2}} over { 20 x { 0,2618 ft } ^ { 2} ¿
Nt = 85,2776
≈ 86
Dari perhitungan jumlah tube, dan diketahui jumlah dan pitch yang ingin
digunakan, maka perhitungan jumlah tube didapatkan sebesar 37 buah,
dengan memperhatikan tabel 9 Process Heat Transfer (Kern, 1965), angka ini
dibulatkan ke 38 buah
7) Koreksi UD
A = Nt x L x a”
= 86 x 20 x 0,2618 ft2
= 450,2960 ft2
Q 210.515,9904 btu/jam
UD = = = 7,9328 btu/jam.ft 2. ° F
A x ∆t 450,2960 ft2 x 58,9333°F
Karena perhitungan UD mendekati dengan asumsi UD yang dipilih, maka UD
tersebut dipakai, maka data shell yang digunakan adalah :
Inside Diameter : 15,2500 in
147
Baffle : 7,6250 in
Pass :1
Pitch : 1,25 in
8) Perhitungan pada fluida panas : Saturated Steam
Diketahui flow area per tube = 0,6130 in2 (Tabel. 10, Kern)
Nt x a't 86 x 0,6130 2
Total flow area ( at ) = = = 0,3661 ft
144 x n 144 x 1
W 241,0371 lb
Laju Alir ( Gt ) = = = 653,3965
at 0,3661 hr.f t
2
D x Gs 0,0825 x 102.371,8893
Res = = = 186,9392
µ 45,1788
Jh = 7,0000 (dari fig. 26 Kern)
Perhitungan bilangan Prandtl, Pr
Diketahui,
cp = 0,6593 btu/lb.°F
k = 0,1163 btu/hr.ft.°F
( ) ( ) = 256,0349
1/ 3 1
cp x μ 0,6593 x 45,1788 3
Pr = =
k 0,1163
( )
1
k μ
ho = jH x Pr x 4
D μw
= 62,6769 btu/hr.ft2.°F
10) Perhitungan Clean Overall Coefficient dan Dirt Factor
Clean Overall Coefficient, UC
hio x ho btu
UC= = 60,1630
hio+ho 2
hr. ft .°F
Dirt Factor, Rd
UC - UD btu
Rd = = 0,1094 2
UC x UD hr. ft .°F
11) Pressure Drop, ΔP
Pressure Drop pada tube, ΔPt
Diketahui Ret = 1.780,0587, maka berdasarkan Fig. 26, maka faktor
friksi adalah = 0,00001, dan diketahui s = densitas pada tube/densitas
referensi = 0,6327
Sehingga pressure drop pada tube adalah :
2
f x¿ x L x N
∆ Pt = 10
5,22 x 10 x De x s
= 0,0001 psi
Pressure Drop pada shell, ΔPs
Diketahui Res = 186,9392, maka berdasarkan Fig. 29, maka faktor
friksi adalah = 0,0050
Number of cross, N+1
149
N+1 = 12 L/B
= 31,4754
Ds = ID/12
= 1,2708 ft
s = densitas campuran pada shell/densitas referensi
= 1,0164
Sehingga ΔPs dihitung sebagai berikut :
f x Gs2 x ( N +1)
∆ Ps= 10
5,22 x 10 x De x s
= 0,4788 psi
IDENTIFIKASI
Nama alat Heater 01
Kode Alat HE-01
Jumlah 1 buah
Operasi Kontinyu
Fungsi Memanaskan output R-01 menuju
Netralizer
DATA DESAIN
Tipe Shell and Tube Heat Exchanger
Temperatur fluida dingin
masuk,°C 30
Temperatur fluida dingin
keluar, °C 250
Rd Calculated 0,1094
UC, btu/hr.ft2.°F 60,1630
UD, btu/hr.ft2.°F 7,9328
Bahan Stainless Steel SA-285
TUBE SIDE SHELL SIDE
Jumlah tube 86 Jumlah 1
Panjang, ft 20 Baffle space, in 7,6250
OD, in 1 ID, in 15,25
ID, in 0,8840 Pass 1
BWG 17
ΔP, psi 0,0001 ΔP, psi 0,4788
150
REAKTOR – 01
Fungsi :Sebagai tempat terjadinya reaksi pembentukkan etilen diklorida
Tipe : Multitubular Reactor
Operasi : Continue
Gambar :
Kondisi operasi:
Tekanan, P = 2,5 atm
Temperatur, T = 57,29 oC = 461,15 K
Laju alir Massa, W = 2808,004655 kg/jam
Konversi = 98,905 %
BM rata-rata, BMav = 66,85 kg/kmol
Densitas (ρ) campuran pada suhu 573,15 K dan tekanan 20 atm dihitung
dengan persamaan :
P ∙ B M avg
ρ= = 125,4171 kg/m3
RT
Reaksi utama :
C2H4 + CL2 → C2H4CL2
151
−6 m3
k 1=4,9 ×10
mol . s
m3
k 2=6,11× 10−5
mol . s
y B 0 0,8181
θ B 1= = =0,22
y A 0 0,1818
F A F A 0 ( 1−x )
C A= = (Eq. 3-28, Fogler)
v v
v=v 0 ( 1+εx ) ( PP )( TT )
0
0
(Eq. 3-44, Fogler)
( 1−x )
C A=C A 0 (Eq. 3-29, Fogler)
(1+ εx )
( ca − ba − aa )
ε = y A0 . δ = y A0 . (Eq. 3-36, Fogler)
ε =(0,8181). ( − − )
1 1 2
2 2 2
ε =( 0,8181 ) . (−1 ) =−0,8181
( 1−x )
C A=C A 0
(1+ εx )
( 1−x ) mol
C A=3870,67687
( 1−0,8181 x ) m3
C B=C A 0
(θ − ba x) =3870,67687 (0,22− 12 x)
B
( 1+ εx ) (1−0,8181 x )
( 0,22−0,5 x ) mol
C B=3870,67687
( 1−0,8181 x ) m3
Jadi nilai –rA pada R-01dapat ditulis sebagai berikut:
−r A 1=k 1 C A C B
−r A 1=k 1 . ( C A 0 )
2
( ( 1− x )
( 1−0,8181 x ) )( ( 0,22−0,5 x )
( 1−0,82 x ) )
)( )
2 (1−x ) ( 0,22−0,5 x )
−r A 1=k 1 . ( C A 0
(1−0,82 x )2
153
3
V R 1=15,1051 m
Reaksi 2 :
CH6O2N2 CON2H4 + H2O
d e
cC D E
c c
Feed Masuk:
FA = (1)FT0 yA0 = 1
F A F A 0 ( 1−x )
C A= = (Eq. 3-28, Fogler)
v v
v=v 0 ( 1+εx ) ( PP )( TT )
0
0
(Eq. 3-44, Fogler)
( ec + dc − cc )
ε = y A0 . δ = y A0 . (Eq. 3-36, Fogler)
ε =(1). ( + − )
1 1 1
1 1 1
ε =( 1 ) . ( 1 )=1
155
( 1−x )
C A=C A 0
(1+ εx )
( 1−x ) mol
C A=4730,8271
( 1+ x ) m3
Jadi nilai –rA pada R-01dapat ditulis sebagai berikut:
−r A =k 1 C A
−r A =k . ( C A 0 )
❑
( (( )) )
1−x
1+ x
(1+ x ) )
x
F A0 ( 1+ x ) dx
V R 2=
k2 C
❑ ∫ ( 1−x )
A0 0
F A0 X
V R 2= ❑ (−x−2 ln (|x−1|) )0
k2 C A0
3
V R 2=0,0673 m
Free Volume, Vf
Vf = Af x Nt x Lt
= 0,00247 m2 x 240 x 7,7012 m
= 4,5653 m3
Volume Shell, Vs
Vs = VTR + Vf
= 15,1725 m3 + 4,5653 m3
= 19,7378 m3
158
Luas Shell, As
Vs
A s=
Lt
As = 2,5629 m2
Diameter Shell, Ds
( )
0,5
4
Ds = x As
π
( )
0,5
4 2
¿ x 2,5629 m
3,14
= 1,8069 m
3. Tinggi Head Reaktor, Hs
Hs = 0,25 Ds
= 0,25 x 1,8069 m
= 0,4517 m
4. Tinggi Reaktor, HR
HR = Lt + 2 Hs
= 7,7012 m + 2 x 0,4517 m
= 8,6046 m
5. Volume Head Reaktor, VHR
VHR = (π/24) x Ds3
= (3,14/24) x (1,8069 m)3
= 0,7718 m3
6. Volume Total Reaktor, VR
VR = 2 VHR + Vs
= 2 x 0,7718 m3 + 19,7378 m3
= 21,2814 m3
7. Tebal dinding reaktor, t
159
2610,68 x 35,5689
t r= +0,11
2 x ( 11.500 x 0,85 ) −( 0,6 x 2610,68 )
OD shell = Ds + 2 t
IDENTIFIKASI
Nama alat Reaktor-01
Kode alat R-01
Jenis Multitubular Fixed Bed Reactor
Jumlah 1 buah
Mereaksikan Ammonia dan karbon Dioksida menjadi Urea dan
Fungsi
Air
KONDISI OPERASI
Temperatur 188 o
C
Tekanan 180 Atm
VESSEL
Silinder Head
Jenis Silinder Ellipsoidal
Material Stainless Steel-136 Stainless Steel-136
Diameter 1,8069 m 1,8069 m
Tebal dinding 0,1311 m 0,1311 m
TUBE
Jumlah 200
Material Stainless Steel-136
Panjang 7,7012 m
Diameter luar 0,11430 m
Diameter dalam 0,10226 m
BWG 18
161
Nilai A < 200 ft2, maka digunakan heat exchanger dengan jenis double pipe
heat exchanger (Coulson, 2005; Kern, 1965).
5) Klasifikasi Inner Pipe dan Outer Pipe (Annulus)
Data Pipa Outer Pipe Inner Pipe
IPS (in) 2,5 2
SN 40 40
OD (in) 2,88 2,38
ID (in) 2,469 2,067
a"(ft2/ft) 0,753 0,622
Klasifikasi tersebut dilakukan berdasarkan Tabel 11, pg. 844 Kern (1965).
6) Spesifikasi Annulus (fluida panas, saturated steam)
a) Flow area, aa
D2 = 2,469 in = 0,2057 ft
D1 = 2,067 in = 0,1722 ft
π 2 2
aa = (D 2 – D1 )
4
2
a a = 0,00993 ft
b) Equivalent Diameter, De
2 2
( D2 – D1 )
De =
D1
De = 0,0734 ft
c) Kecepatan Massa, Ga
W
Ga =
aa
lb
Ga = 44 . 832,7965 2
jam ft
d) Bilangan Reynold (Re) dan Bilangan Prandtl (Pr)
Pada Tc = 176 °F, diperoleh:
μ = 0,011 cP = 0,0266 lb/jam ft
Cp = 0,451 Btu/lb °F
k = 0,013 Btu/ft °F
164
De x Ga
Rea =
μ
Rea = 123,809,21
Berdasarkan Fig. 24 (Kern, 1965), pada nilai Rea = 54.103,106
diperoleh nilai JH = 155.
( )
1/3
Cp x μ
Pr a =
k
Pra = 0,974
e) Film coefficients of fluids, ho
( )( )( )
1/3 0,14
k Cp μ μ (Pers. 6.15a, Kern, tidak
1965)
ho = j H Koreksi viskositas diabaikan karena
D k μw
signifikan, maka didapat:
Btu
ho = 51,6760
jam ft 2 ℉
Re p = 48,297,34
Berdasarkan Fig. 24 (Kern, 1965), pada nilai Rep = 10,903,55 diperoleh
nilai JH = 52.
( )
1 /3
Cp x μ
Pr p =
k
Prp = 3,4699
d) Film coefficients of fluids, hi
( )( ) ( )
1/3 0,14
k Cp μ μ
h i = jH
D k μw (Pers. 6.15b, Kern, 1965)
Double pipe heat exchanger terdiri dari susunan hairpin, dimana pada 1
hairpin terdapat dua pipa yang disusun secara parallel dan disambungkan
oleh return bend. Panjang pipa double pipe heat exchanger yang biasa
digunakan adalah dengan ukuran 12 ft, 15 ft, dan 20 ft (Kern, 1965).
Diambil panjang 1 hairpin = 20 ft x 2
Banyak hairpin yang diperlukan = 70,398 ft / (20 ft x 2)
= 1,760 ≈ 2 hairpin
6) Actual Length dan Surface
Actual length = (2 x 20 ft x 2)
= 600 ft
Actual surface = L x a”
= 373,2 ft2
8) Dirt Factor, Rd
( UC – UD ) (Pers. 6.13, Kern, 1965)
Rd =
( UC x UD )
R d = 0,002 jam ft2 ℉/Btu
9) Pressure Drop
a) Pressure drop: Annulus, Saturated team
- Diameter ekivalen, De
De = D2 – D1 (Pers. 6.4, Kern, 1965)
De = 0,0335 ft
- Bilangan Reynold
De x Ga
Rea =
μ
Rea = 56,418,35
- Friction factor (turbulent flow, commercial pipe), f
167
V = 0,5 ft/hairpin
( )
2
V
∆Fl = 2 x
2g
∆Fl = 0, 0097 ft
- Pressure drop total, ΔPa
( Fa+Fl ) ρ
∆Pa =
144
∆Pa = 0,1253 Psi
b) Pressure drop: Inner pipe
- Bilangan Reynold
De x Gp
Re p =
μ
Re p = 48,297,34
- Friction factor (turbulent flow, commercial pipe), f
0,264
f = 0,0035 + 0,42 f = 0,006
( Rea )
- Pressure drop of the flowing fluid (dalam ft of liquid), ΔFp
ρ = 56,2422 lb/ft3
4 f G2a L
∆F p = ∆F p = 1,4465 ft(Pers. 6.14, Kern, 1965)
2 g ρ2 De
- Pressure drop total, ΔPp
168
∆Fp x ρ
∆Pp =
144
∆Pp = 0,56 p si
a. Volume tangki
Mol fasa gas = 6,9906 kmol/jam
Volume gas = m. V. T
( )( )
3
kg m
405,4533 3,9781 (5 min )
= jam kg
60 min / jam
= 134,4111 m3
Volume cairan = (massa cairan / densitas campuran) × t
= (7.199,8541 / 910,2986 kg/m3 )× (5 min/60 min/jam)
= 0,6591 m3
Volume campuran = volume gas + volume cairan + volume inner pipa
= 134,4111 m3 + 0,6591 m3 + 0,0056
= 135,0758 m3
Faktor keamanan = 15 %
Volume vessel = (1 + 15%) × 135,0758 m3
= 155,3372 m3
Vs
( 1
)
= 4 πD H
2
H = 3/2 D (Peter, hal 538)
= 4
( 1
) π (D ) ( D)
23
2
3
π D3
= 8
= 1,1775 D3
[ ]
1/3
Volume vessel
D = 1 , 4392
= ¿
= 4,7613 m
= 15,6209 ft
r = D/2
= 6,549/ 2 m
= 2,3806 m
Volume bagian silinder, Vs
Vs = 1,178 D3
= 1,178 x (6,549)3
= 26,6934 m3
Volume bagian head, Vh
Vh = 0,262 x D3
= 0,262 x (6,549)3
170
= 127,0940 m3
Vs = Volume silinder
Vh = Volume elipsoidal head dan bottom
Dt = Diamater
ri = Jari-jari
P.D
+C
th =
2S . E j −0,2 . P
= 0,2492 in
= 0,0063 m
= 0,6329 cm
Outside Diameter (OD) =D+2t
= 6,549 m + 2 (0,006) m
= 4,7739 m
172
Spesifikasi Evaporator
IDENTIFIKASI
Nama Alat Evaporator
Kode Alat EV – 01
Jumlah 1 Buah
Operasi Kontinyu
Untuk menguapkan Aseton dari campuran output
Fungsi
DC-01
DATA MEKANIK
Long tube vertical evaporator
Tipe
(silinder vertikal dengan elipsoidal head)
155,337
Volume m3
2
Tekanan 1 Atm
Temperatur 83,7 oC
Diameter 4,7613 M
OD 4,7739 M
Tinggi 9,5225 M
Tebal Dinding 0,006 M
Bahan Konstruksi Stainless steel 316 (SA-240)
KOIL EVAPORATOR-01
Fungsi Sebagai koil pemanas pada EV-01
Jumlah 1 Unit
DATA DESAIN
Tipe Double Pipe Heat Exhanger
Panjang pipa 20 Ft
Jumlah hairpin 15 Buah
Actual surface area 373,2 ft2
Actual design coefficient, UD 31,7566 Btu/jam ft2 °F
Clean overall coefficient, UC 34,3430 Btu/jam ft2 °F
Dirt Factor 0,002 jam ft2 °F/Btu
Bahan Konstruksi Stainless Steel SA 240
ANNULUS INNER PIPE
IPS 2,5 In IPS 2 in
SN 40 SN 40
OD 2,88 In OD 2,38 in
ID 2,469 In ID 2,067 in
a" 0,753 ft /ft
2
a" 0,622 ft2/ft
∆P 0,13 Psi ∆P 0,56 psi
173
Pompa - 01 (P-01)
Fungsi : Untuk mengalirkan bahan Hasil reaktor menuju Vaporizer
Gambar :
Data desain
1) Temperatur (T) : 30 °C
2) Laju alir, ms : 7273,2081 Kg/jam = 16034,5156 lb/jam
3) Densitas fluida, ρ : 781,1475 Kg/m3 = 48,7655 lb/ ft3
4) Viskositas, μ : 0,2976 cp = 0,7200 lb/ft.jam
5) Tekanan uap, P uap : 279,8280 mmHg = 5,4110 psi = 779.1807 lb/ ft2
6) Safety factor, f : 10%
Kapasitas Pompa, Qf
mf = (1+f) x ms
mf = (1+0,1) x 16034,5156 lb/jam
mf = 33613,811 lb/jam
= 293,9661 lb/min
mf
Qf = ρ
174
293,9661 lb/min
=
48,7655 lb/ ft 3
= 6,0282 ft3/min
= 0,1005 ft³/s
= 45.0938 gal/min
Dopt = 2.298446 in
b. Dimensi pipa
Berdasarkan tabel 10-18 Properties of Steel Pipe, Perry's Chemical Engineers'
Handbook 7th ed. Hal. 10-72, 1997 didapatkan dimensi pipa yang digunakan
sebagai berikut:
Suction Pipe
NPS : 3 in = 0,250 ft
Sch. No : 40
ID : 2,624 in = 0,219 ft
OD : 3,500 in = 0,292 ft
a'' : 0.03755 ft² = 5,407 in²
Ls : 2,00 m = 6,562 ft
Discharge Pipe
NPS : 3 in = 0,250 ft
Sch. No : 40
ID : 2,624 in = 0,219 ft
OD : 3,500 in = 0,292 ft
a'' : 0.03755 ft² = 5,407 in²
175
Ld : 10,00 m = 32,808 ft
= 4069,2874 ft/jam
diperoleh,
2
V ( 2,6756 ft/s)2
=
2 gc 2 x 32,174 ft/lbf/lb.s²
= 0,1113 ft.lbf/lb
Reynold Number, NRe
D x V x ρ
NRe =
μ
0,219 ft x 9632,2128 ft/jam x 48,7655 lb/ ft3
NRe =
0,720 lb/ft jam
= 142604,6323
material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah commercial steel pipe
maka, berdasarkan fig. 14-1 fanning fricition factors for long straight pipes
hal. 482 Timmerhaus,1991 diperoleh :
ε 0,00015ft
=
D 0,2186 ft
= 0,00072933
(Friksi yang disebabkan karena adanya gesekan antara fluida dan permukaan
dalam pipa)
4 x f x Le V2
Hfs = x
D 2 gc
equivalent length dari fitting dan valve diperoleh dari table 2.10-1 geankoplis
hal. 99 didapat sebagai berikut :
Elbow 90 std 0 35 0
Gate Valve 1 9 9
Total Le 9
K c V2
Hfc = x
2α g c
dimana,
α = 1 (untuk aliran turbulen)
diketahui luas penampang A1 lebih besar dibanding dengan luas penampang
pipa sehingga,
177
A2/A1 =0
Kc = 0,55 x (1-A2/A1) (Geankoplis, page 98-99, 1993)
Kc = 0,55
Sehingga,
K c V2
Hfc = x
2α g c
0,55
Hfc = x 0, 111 3 ft.lbf/lb
1
= 0,0612 ft.lbf/lb
2
V
Hff =K f x
2g c
= 0,1322 ft.lbf/lb
178
P a- P b g V a 2 - V b2
+ ( Za - Z b ) + = Hf,suc
ρ gc 2gα
Za = 0,5 m = 1,640 ft
Zb =0m = 0,000 ft
g
Hs = ( Za-Zb )
gc
= 1 lbf/lb x ( 1,6404 - 0,000 ) ft
= 1,6404 ft. lbf/lb
Velocity head, Hv
Va – Vb =0
Hv = 0 ft. lbf/lb
Maka, Hsuc
2 2
P a- P b g V - Vb
+ ( Za - Zb ) + a = Hf,suc
ρ gc 2gα
2 2
Pb Pa g Va - V b
= + ( Za - Zb ) + - Hf,suc
ρ ρ gc 2gα
Pb
= ( 8,4542 + 1,6404 + 0 −¿0,046) ft. lbf/lb
ρ
Hsuc = 44,904 ft. lbf/lb
179
P uap
Hp uap =
ρ
779,181 lb/ ft 2
= 3
48,765 lb/ ft
= 15,9781 ft lbf/lb
Total NPSH = Hsuc −¿ Hp uap
= (44,904 −¿ 15,9781) ft lbf/lb
= 0,409 ft lbf/lb
Perhitungan pada discharge
a. Discharge velocity, Vd
Qf
Vd = ''
a
3
1,005 ft /s
= 2
0,0 38 ft
= 2,6756 ft/s
= 9632,2128 ft/jam
diperoleh,
2
V (2,6756 ft/s)2
=
2 gc 2 x 32,714 ft/lbf/lb.s²
= 0,111 ft.lbf/lb
DxVxρ
NRe =
μ
= 142604,6323
material yang digunakan untuk konstruksi pipa adalah commercial steel pipe
maka, berdasarkan fig. 14-1 fanning fricition factors for long straight pipes
hal. 482 Timmerhaus,1991 diperoleh :
Equivalent roughness, ε =0,00015ft
ε 0,00015ft
=
D 0,219 ft
= 0.000686
K c V2
Hfc = x
2α g c
dimana,
α = 1 (untuk aliran turbulen)
diketahui luas penampang A1 lebih besar dibanding dengan luas penampang
pipa sehingga,
A2/A1 =0
Kc = 0,55 x (1-A2/A1) (Geankoplis, page 98-99, 1993)
Kc = 0,55
Sehingga,
Kc V2
Hfc = x
2 α gc
0,55
Hfc = x 0,1113 ft.lbf/lb
1
= 0,0612 ft.lbf/lb
2 2
P d- Pc g V - Vc
+ ( Zd - Zc ) + d = Hf,suc
ρ gc 2gα
Zc =0m = 0,000 ft
Zd =3m = 9,843 ft
Pressure Head, Hpa
Origin Pressure, Pd = 1 atm = 14,696psi = 2116,217 lbf/ft2
Pd
Hpa =
ρ
2116,2 17 lbf/ ft2
=
48,765 lb/ ft3
= 43,3958 ft. lbf/lb
Discharge Head, Hd
g
Hd = (Zc - Zd)
gc
= 1 lbf/lb x (9,8425 - 0,000 ) ft
= 9,8425 ft. lbf/lb
Velocity head, Hv
Vd – Vc =0
Hv = 0 ft. lbf/lb
183
Maka, Hdis
2 2
P d - Pc g V - Vc
+ ( Zd - Zc ) + d = Hf,dis
ρ gc 2gα
2 2
Pd Pc g V d - Vc
= + ( Zd - Zc ) + - Hf,dis
ρ ρ gc 2gα
Pd
= (43,3958 + 9,8425 + 0 −¿ 1,104 ) ft. lbf/lb
ρ
Hdis = 52,1346 ft. lbf/lb
Pb = 52,1346 ft. lbf/lb x 48,765 lb/ft3
= 2542,3665 lbf/ft²
= 17,6440 psi
Differential Pressure (Total Pump), ΔP
Differential Pressure = Discharge pressure + Filter pressure drop -
Suction pressure
= (17,6440 + 0 –15,1970) psi
= 2,4470 psi
Total Head
Total Head = Discharge head - Suction head
= (52.135 – 44,904 ) ft. lbf/lb
= 7,231 ft. lbf/lb
Efisiensi Pompa, η
Berdasarkan fig. 14-37 (timmerhaus, 1991) untuk kapasitas pompa sebesar
45.0938 gal/min diperoleh efisiensi pompa sebesar 56%
∆P ∆P
Ws = + ∆Z + + ∆ Hf
ρ 2g c
= 7,2305 ft.lbf/lb
184
mf x W
BHP = s
ηp
293,9661 lb/ min x 7,2305 ft.lbf/lb
¿
56 %
BHP = 3795,5921 ft.lbf/min
BHP = 1,1387 Hp
= 1,5270 kW
Required Driver
Dari figure 14-38 (timmerhaus, 1991) didapat efisiensi motor sebesar = 82%
BHP
MHP =
Efisiensi Motor
1,1387 Hp
=
8 2%
= 1,3887 Hp
Pompa 01
IDENTIFIKASI
Nama alat Pompa
Kode P-01
Fungsi Mengalirkan etilen dikorida ke
Vaporizer
Tipe Centrifugal pump
Temperatur, C o
30
Densitas, kg/m 3
781.148
Laju alir massa kg/jam 7,273.2081
Viskositas Cp 0.298
Tekanan uap, psi 5.4110
Safety factor 10%
Kapasitas Pompa, gal/min 45.0938
Volumetric Flowrate, ft /det
3
0.1005
Suctio
n Discharge
NPS, in 3.00 3
Schedule Number 40 40
Inside Diameter, in 2.62 2.62
Outside Diameter, in 3.50 3.50
10.0
Length, m 2.00 0
Velocity, ft/s 2.68 2.68
Total friction loss, ft. lbf/lb 1.10 1.10
17.6
Tekanan operasi, psi 15.20 4
NPSH (ft.lbf/lb) 28.93
Efisiensi pompa 56%
Efisiensi motor 82%
Recuired motor driver, Hp 1.5
Jumlah 1 buah
Bahan Commercial Steel
186
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
EKONOMI
187
LAMPIRAN
PERHITUNGAN EKONOMI
Indeks Harga
490
f(x) = 4.2617 x − 8111.9708
485 R² = 0.997289472979251
480
475
470
465
460
2013.5 2014 2014.5 2015 2015.5 2016 2016.5 2017 2017.5 2018 2018.5
Apabila data harga untuk ukuran yang dibutuhkan tidak tersedia maka dapat
dipergunakan aturan yang disebut “Sixth-Tenth Factor Rule” dengan faktor 0,6.
Diperoleh harga korelasi sebagai berikut :
Kapasitas alat A 0,6
12 592.209,118
Total
Total Purchased Equipment Cost (PEC) = US $ 592.209,118
3. Perhitungan Biaya
a) Bahan Baku
Klorin (Cl2)
Kebutuhan/jam : 192,143 kg/jam
Kebutuhan/tahun : 1.521,773 kg/jam
Harga/ton : US$ 10
Biaya/tahun : US$ 15.217,726
Etilen (C2H4)
Harga/ton : US$ 11
b) Bahan Bakar
Solar
Kebutuhan/jam : 12.133,200 kg/jam
Kebutuhan/tahun : 109.497.427,621 Liter/tahun
Harga/L : US$ 0,390
Biaya/tahun : US$ 42.703.996,772
c) Biaya Tanah
Luas tanah (m2) = 63.000,00
Harga tanah per m2 (Rp) = 550.000,00
Biaya penyediaan tanah (Rp) = 34.650.000.000,00
Biaya per tahun (US $) = US $ 1.918.672,95
d) Biaya Bangunan
e) Operating Labour
Daftar gaji karyawan per bulan dapat dilihat dalam tabel berikut:
Gaji/Bulan Biaya/bulan
Posisi/Jabatan Jumlah (Rp) (Rp)
60.000.000.0
Direktur Utama 1 0 60.000.000,00
10.000.000,0
Sekretaris Direktur Utama 1 0 10.000.000,00
20.000.000,0
A. Direktur Teknik dan Produksi 1 0 20.000.000,00
Sekretaris Direktur Teknik dan Industri 1 6.000.000,00 6.000.000,00
15.000.000,0
1. Kepala Bagian Produksi 1 0 15.000.000,00
10.000.000,0
a) Process engineer unit proses 1 0 10.000.000,00
i) Supervisior 4 8.000.000,00 32.000.000,00
ii) Foreman 4 5.000.000,00 20.000.000,00
iii) Operator
control 8 3.500.000,00 28.000.000,00
iv) Operator
lapangan 8 3.500.000,00 28.000.000,00
191
10.000.000,0
b) Process engineer unit utilitas 1 0 10.000.000,00
i) Supervisior 4 8.000.000,00 32.000.000,00
ii) Foreman 4 5.000.000,00 20.000.000,00
iii) Operator
control 8 3.500.000,00 28.000.000,00
iv) Operator
lapangan 8 3.500.000,00 28.000.000,00
15.000.000,0
2. Kepala Bagian Pemeliharaan dan Perbengkelan 1 0 15.000.000,00
a) Supervisor 2 8.000.000,00 16.000.000,00
b) Karyawan
bagian
instrumentasi 8 4.000.000,00 32.000.000,00
c) Karyawan
bagian
pemeliharaan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
d) Pekerja bengkel 2 3.00.000,00 6.000.000,00
15.000.000,0
3. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan 1 0 15.000.000,00
a) Karyawan
bagian riset dan
pengembangan 1 4.000.000,00 4.000.000,00
b) Karyawan
bagian
laboratorium dan
QC 4 4.000.000,00 16.000.000,00
c) Analis 4 4.000.000,00 16.000.000,00
20.000.000,0
B. Direktur Keuangan dan Pemasaran 1 0 20.000.000,00
Sekretaris Direktur Keuangan dan Pemasaran 1 6.000.000,00 6.000.000,00
15.000.000,0
1. Kepala Bagian Keuangan 1 0 15.000.000,00
a) Karyawan
bagian keuangan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
b) Karyawan
bagian administrasi 2 4.000.000,00 8.000.000,00
c) Karyawan
bagian
pembelanjaan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
16.000.000,0
2. Kepala Bagian Pemasaran 1 0 16.000.000,00
a) Karyawan
bagian penjualan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
b) Karyawan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
192
bagian promosi
c) Karyawan
bagian
pergudangan 2 4.000.000,00 8.000.000,00
20.000.000,0
C. Direktur Personalia dan Umum 1 0 20.000.000,00
Sekretaris Direktur Personalia dan Umum 1 6.000.000,00 6.000.000,00
15.000.000,0
1. Kepala Bagian Personalia 1 0 15.000.000,00
a) Karyawan
humas 2 4.000.000,00 8.000.000,00
b) Karyawan
kepegawaian 2 4.000.000,00 8.000.000,00
c) Karyawan Diklat 2 4.000.000,00 8.000.000,00
15.000.000,0
2. Kepala Bagian Pelayanan Umum 1 0 15.000.000,00
a) Dokter 1 5.000.000,00 5.000.000,00
b) Perawat 1 3.000.000,00 3.000.000,00
c) Pengemudi 5 3.000.000,00 15.000.000,00
d) Pekerja gudang 2 3.000.000,00 6.000.000,00
e) Pemadam
kebakaran 2 3.000.000,00 6.000.000,00
f) Satpam 8 3.100.000,00 24.800.000,00
810.200.000,0
Total 126 0