Reaksi 1
C2H4 + Cl2 C2H4Cl2
2. Rekasi 2
C2H4Cl C2H3Cl + HCl
3. Reaksi 3
2HCl + C2H4 + O2 C2H4Cl2 + H2O
Berdasarkan reaksi diatas pembuatan VCM dari Ethylene menggunakan metode tidak langsung.
Pada metode ini harus membuat Ethylene Dichloride (EDC) teriebih dahulu dan kemudia dibuat
Vinyl Chloride Monomer. Selain digunakan sebagai pembuat VCM, EDC dapat digunakan
sebagai solvent dll. Namun prosentase terbesar digunakan untuk membuat VCM ( 84% ).
Untuk proses pembuatan VCM pada reaksi 1 dan 3 diatas yang paling banyak digunakan terdiri
dari 2 metode, yaitu
Setelah crude EDC dimurnikan, proses selanjutnya adalah perengkahan dengan reaktor furnace
terjadi pada reaksi 2. Yang perlu diperhatikan dalam perengkahan ini adalah pengaturan suhu
yang berkisar antara 500 °C sampai dengan 550 °C dan tekanan antara 13,8 atm sampai dengan
30 atm, dengan konversi sekitar 50-60%. Hasil yang dicapai yield antara 95-96%. Reaksinya
adalah sebagai berikut: C2H4Cl C2H3Cl + HCl
Pada proses ini kami memilih proses pirolisis EDC dengan alasan pemilihan sbb:
a. Telah terdapat pabrik di Indonesia yang memproduksi EDC sebagai bahan baku
pembuatan VCM. EDC merupakan komoditi ekspor. Dengan demikian maka bahan baku
berupa EDC lebih mudah diperoleh
b. Biaya produksi VCM/kg pada proses pirolisis lebih ekonomis
Pirolisis EDC menjadi VCM merupakan reaksi endotermis. Panas yang dibutuhkan untuk reaksi
tersebut diperoleh dari pembakaran fuel dalam reaktor. Panas yang dibutuhkan oleh reaksi
bernilai cukup besar sehingga reaksi dijalankan di dalam reaktor furnace yang dilengkapi dengan
tube-tube yang menempel pada dinding reaktor dan burner yang terletak di bagian tengah
reaktor. Reaktor furnace beroperasi pada suhu 480-650 °C dengan tekanan 20 atm. Reaktor ini
dipilih karena memiliki heat flux yang tinggi sehingga sangat efisien digunakan pada proses
pirolisis. Reaksi terjadi diseksi radiasi pada reactor furnace dengan konversi 60 %. Komponen
gas produk keluar reaktor furnace antara lain: VCM, EDC, HCl.
Adapun untuk tahap pemisahan HCl gas yang memiliki titik didih rendah kita menggunakan
expander turbin dengan alasan untuk menghentikan reaksi yang masih mungkin terjadi terhadap
gas produk reaktor, sehingga pembentukan produk samping lebih lanjut dapat dicegah.