Anda di halaman 1dari 9

PROSES SINTESIS BENZENA DARI TOLUENE DAN HIDROGEN MENGGUNAKAN

METODE HIDRODEALKILASI (HDA).

Terdapat 3 macam proses sintesis pembuatan benzena yaitu Catalytic Extraction

Reforming (CRE), Disporposionasi Toluena dan Hidrodealkilasi (HDA).

1.1.1 Catalytic Extraction Reforming (CRE)

Catalytic Extraction Reforming (CRE) merupakan proses mengubah naphtalena

dan parafin pada gasolin yang mempunyai angka oktan rendah menjadi tinggi dan

mengandung senyawa aromatis. Proses ini menggunakan katalis platinum-alumina serta

dioperasikan pada suhu 425- 525°C, tekanan 7,9-49,35 atm dan kemurnian produk

benzena hingga sebesar 90% dengan konversi reaksi 70% (Mc Ketta 1977). Beberapa

tahapan reaksinya sebagai berikut :

i. Isomerisasi Paraffin

ii. Hydrocracking

iii. Dehidrasi Cyclohexane

iv. Isomerisasi/Dehidrogenasi Cyclopentane

v. Dehidrosikliasi Praffin
Gambar 1.4 Gambar Pembuatan Benzena dengan Proses Catalytic Extraction Reforming
(CRE)
(Mc Ketta 1977)

1.1.2 Disproporsionasi Toluena

Proses ini disebut Tatoray Process yang menggabungkan 2 toluena menjadi

benzena dan xilena. Proses ini berlangsung pada suhu 350-530°C dan tekanan 10-50 atm

dengan katalis Zeolit. Konversi reaksi 70% menghasilkan produk 37% benzene dengan

kemurnian hingga 99,8% dan 55% xilena (Kirk and Othmer 1991). Mekanisme reaksi :

2 C7H8 (g) C6H6 (g) + C6H4(CH3)2 (g)


Gambar. Blok Diagram pembuatan Benzena dengan proses
Disproposionasi Toluena

1.1.3 Hidrodealkilasi (HDA)

Hidrodealkilasi merupakan proses mengubah higher aromatik menjadi benzena.

Proses ini memproduksi benzena dengan kemurnian tinggi sebesar 99,8%

menggunakan bahan baku hidrogen dan toluena. Hidrogen akan menghilangkan gugus

alkil pada senyawa aromatik dan menghasilkan benzena serta hasil samping metana.

Proses ini menggunakan katalis Chromia-Alumina dengan kondisi operasi suhu 575-

650°C, tekanan 25-60 atm dan konversi reaksi 85% (Mc. Ketta 1977).

Reaksi

yang terjadi : C7H8 (g) + H2 (g) C6H6 (g) + CH4 (g)


Gambar. Blok Digram pembuatan benzene dengan proses
Hidrodealkelasi
(Analysis, Synthesis, and Design of Chemical Processes karangan Richard
Turton)

Tabel 1.5 Perbandingan macam-macam proses sintesis pembuatan benzene

Macam Proses
Tinjauan Catalytic Hidrodealkilasi
Disproporsionasi
Extraction
Toluena
Reforming (CRE) (HDA)
Suhu 425-525°C 575-650°C 350-530°C
Tekanan 7,9-49,35 atm 25-60 atm 10-50 atm
Toluena,
Toluena dan
Bahan Baku Naphta trimetilbenzena
hidrogen
dan hidrogen
Platinum-
Katalis Chromia-Alumina Zeolit
Alumina
Konversi 70% 85% 70%
Kemurnian
Hingga 90% Hingga 99,8% Hingga 99,8%
produk (benzena)
Berdasarkan perbandingan dari segala tinjauan macam-macam proses pembuatan benzena

dipilih Proses Hidrodealkilasi dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Konversi reaksi yang tinggi sebesar 85%.

2. Kemurnian produk yang tinggi hingga 99,8%.

3. Tidak terbentuk cake selama proses produksi.

Proses Hydrodealkilasi

Hidrodealkilasi (HDA) Hidrodealkilasi merupakan proses mengubah higher aromatik menjadi


benzena. Proses ini memproduksi benzena dengan kemurnian tinggi sebesar 99,8%
menggunakan bahan baku hidrogen dan toluena. Hidrogen akan menghilangkan gugus alkil pada
senyawa aromatik dan menghasilkan benzena serta hasil samping metana. Proses ini
menggunakan katalis Chromia-Alumina dengan kondisi operasi suhu 575-650°C, tekanan 25-60
atm dan konversi reaksi 85% (Mc. Ketta 1977).

Hydrodealkilasi dikembangkan untuk mengubah higher aromatis menjadi benzene. Proses ini
memproduksi benzene dengan kemurnian tinggi yang berlangsung pada suhu dan tekanan tinggi
dan dibantu hidrogen. Dengan hidrogen, maka akan menghilangkan gugus alkil pada senyawa
aromatis sehingga menghasilkan benzene. Hyrdodealkilation dapat dilakukan secara thermal
maupun catalytic. Pada catalytic hydrodealkilation, katalis yang biasa digunakan adalah chromia-
alumina. Pada thermal hydrodealkilation, suhu operasi sekitar 600-660ºC dengan tekanan 3,45-
6,9 MPa. Sedangkan untuk catalytic hydrodealkilation suhu operasinya 575-650ºC dan tekanan
2,5-6 MPa (Ullmann, 2003).
Uraian Proses

(Sumber: Analysis, Synthesis,and Design of Chemical Processes,Fourth Edition)

Gambar. Diagram Proses Hydrodealkylasi

Proses pembuatan benzene dengan proses hydrodealkilasi dapat dibagi menjadi beberapa tahap
sebagai berikut:

1. Tahap pre-treatment

2. Tahap hydrodealkilasi

3. Tahap pemisahan

4. Tahap pemurnian

Berikut ini merupakan uraian proses terpilih dari pabrik benzene yang terdiri dari 3 tahap,
diantaranya :

1. Tahap Pre-treatment
Bahan baku toluene disimpan dalam tangki (V-101) sebelum diumpankan. Disimpan dalam
fasa cair dengan suhu 25oC dan tekanan 1,9 bar sedangkan bahan baku Hidrogen dengan suhu
25oC dan tekanan 25,5 bar disalurkan langsung menuju proses.
2. Tahap Hydrodealkilasi
Proses perubahan fasa dilakukan sebelum bahan baku diumpankan ke dalam reactor.

a. Toluene
Toluene cair dengan laju alir 10000 kg/jam dari feed drum pada kondisi suhu 25oC
dan tekanan 1,9 bar dipompakan dengan feed pumps (P-101 A/B) ke feed preheater,
untuk menaikkan tekanan fluidanya. Toluene keluar dari preheater pada kondisi suhu
225oC dan tekanan 25,2 bar. Kemudian diumpankan ke heater (H-101). Heater yang
digunakan ini menggunakan bahan bakar fuel gas dan udara, dan akan mengeluarkan
hasil pembakaran dari puncak heater. Toluene keluaran dari heater pada kondisi suhu
600oC 25 bar. Dan toluene siap diumpankan ke dalam reactor.
b. Hidrogen
Gas Hidrogen dengan laju alir massa 820 kg/jam pada kondisi suhu 25 oC dan tekanan
25,5 bar. Gas Hidrogen tidak disimpan dalam feed drum, namun langsung dialirkan
menuju feed preheater. Gas Hidrogen keluaran dari preheater pada kondisi suhu
225oC dan tekanan 25,2 bar. Setelah keluar dari feed preheater pada kondisi suhu
225oC dan tekanan 25,2 bar. Kemudian diumpankan ke heater (H-101). Heater yang
digunakan ini menggunakan bahan bakar fuel gas dan udara, dan akan mengeluarkan
hasil pembakaran dari puncak heater. Gas Hidrogen keluaran dari heater pada kondisi
suhu 600oC 25 bar. Dan gas Hidrogen siap diumpankan ke dalam reactor.
Toluene dan gas Hidrogen yang kondisinya telah sesuai dengan kondisi operasi
reactor packed bed dengan kondisi suhu operasi 600 oC dan tekanan 25 bar. Dalam
reactor, toluene dan gas Hidrogen bereaksi membentuk Benzena dan hasil samping gas
Metana, toluene sisa dan gas hydrogen sisa.
Reaksi yang terjadi dalam reaktor :

C6H5CH3 (g) + H2 (g) → C6H6 (g) + CH4 (g)

3. Tahap Pemisahan
Produk keluaran reactor berupa benzene, namun benzene yang dihasilkan belum dengan
kemurnian yang tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan separasi. Produk keluaran reactor,
diumpankan ke Recycle Gas Compressor (C-101 A/B), untuk memisahkan gas hidrogen dan
gas metana dari produk, gas hidrogen yang terpisah direcycle sebanyak 68,9% dan sisanya
dijadikan fuel gas pada feed preheater. Produk keluaran compressor kemudian diumpankan
menuju ke pendingin E-102 untuk menurunkan suhu hasil keluaran reactor.

4. Tahap Pemurnian
Produk yang masuk ke dalam kolom benzene (T-101) akan dipisahkan antara produk benzene
yang diinginkan dengan campurannya. Hasil atas berupa destilat benzena sebagai produk
utama. Sedangkan toluene yang keluar sebagai distilat direcycle kembali.

Referensi..

Analysis, Synthesis, and Design of Chemical Processes

Anda mungkin juga menyukai