Anda di halaman 1dari 4

DASAR PERANCANGAN ALAT

PROSES PEMBUATAN BENZENE DARI TOLUENA

DAN HIDROGEN

KELOMPOK 4

Intan Nasuk (1731410086)

Lutfi Rosida (1731410089)

Mei Susanti (1731410041)

MikoHermas A.R (1731410072)

3 D D-III TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2019
PERANCANGAN PROSES

PERANCANGAN PROSES

1. Tinjauan Proses

Dalam pembuatan benzene digunakan proses hidrodealkilasi dengan bahan baku


dari toluena dan hidrogen yang direaksikan didalam reaktor alir pipa (RAP) multitube
. Hydrodealkilasi dikembangkan untuk mengubah higher aromatis menjadi benzene.
Proses ini memproduksi benzene dengan kemurnian tinggi yang berlangsung pada
suhu dan tekanan tinggi dan dibantu hidrogen. Dengan adanya hidrogen, maka akan
menghilangkan gugus alkil pada senyawa aromatis sehingga menghasilkan benzene.
Hyrdodealkilation dapat dilakukan secara thermal maupun catalytic. Pada catalytic
hydrodealkilation, katalis yang biasa digunakan adalah chromia-alumina. Pada
thermal hydrodealkilation, suhu operasi sekitar 600-660ºC dengan tekanan 3,45-6,9
MPa. Sedangkan untuk catalytic hydrodealkilation suhu operasinya 575-650ºC dan
tekanan 2,5-6 MPa

Berikut ini merupakan uraian proses terpilih dari pabrik benzene yang terdiri dari
3 tahap, diantaranya :
a. Tahap Pre-treatment
Bahan baku toluene disimpan dalam tangki (F-110). Gas H2 disimpan dalam
tangki (F-120) kemudian dialirkan melalui pipa dan dicampur dengan recycle gas
H2 dari Separator (H-310). Fresh toluena dari tangki (F-110) dengan suhu 30oC
dicampur dengan recycle toluena dari kolom distilasi 2 (D-340) masuk ke

vaporizer (V-130) pada suhu 43,41oC untuk mengubah fase liquid menjadi gas.
Campuran feed toluena dinaikkan tekanannya menjadti 25 atm dengan kompresor
(G-211). Sedangkan campuran feed H2 dialirkan ke furnace (G-212) untuk

dinaikkan suhunya menjadi 600oC. Feed toluene yang keluar dari kompresor (G-
212) dialirkan menuju furnace untuk dinaikkan suhunya sama dengan feed H2.
Kedua feed ini kemudian dialirkan menuju reaktor (R- 210).
b. Tahap Hydrodealkilasi
Kedua campuran dalam reaktor bereaksi dengan reaksi sebagai berikut:
C7H8 + H2 C6H6
Reaksi samping:

2 C6H6 C12H10 + H2

Feed reaktor berupa toluena dan gas H2 masuk kedalam reaktor (R-210) untuk

proses Hydrodealkilasi. Suhu reaksi 600oC dan tekanan 25 atm. Produk keluar dari
reaktor berupa fase gas yang selanjutnya dialirkan menuju vaporizer terlebih dahulu

sebagai media pemanas. Produk yang keluar dari vaporizer suhunya 471,22oC.
Produk ini dialirkan menuju heat exchanger sebagai media pemanas. Keluaran
produk dari heat exchanger kemudian dialirkan menuju reboiler kolom distilasi
benzene serta reboiler kolom distilasi toluene sebagai media pemanas dan keluar

dengan suhu 391,96 oC. Produk tersebut kemudian dialirkan menuju cooler untuk
diturunkan suhunya sebelum masuk ke dalam flash tank untuk tahap pemurnian.

c. Tahap Pemisahan
Produk hasil reaksi yang keluar dari cooler dialirkan menuju flash tank 1 untuk
diturunkan tekannya. Pada flash tank 1 fraksi gas yang ada akan terpisah dan keluar
untuk direcycle. Fraksi cairan dari produk bawah flash tank 1 (H-
310) dipompa menuju flash tank 2 (H-320) untuk diturunkan kembali tekanannya
menjadi 1 atm. Selanjutnya, fraksi liquid dari produk bawah flash tank dialirkan

menuju ke heat exchanger (E-332) untuk dinaikkan suhunya menjadi 76,5oC.


Keluaran dari heat exchanger tersebut kemudian dialirkan ke dalam kolom benzene
(D-330) untuk proses pemisahan benzene dari campurannya.

d. Tahap Pemurnian
Produk yang masuk ke dalam kolom benzene akan dipisahkan antara produk
benzene yang diinginkan dengan campurannya. Hasil atas berupa destilat benzena
sebagai produk utama dan hasil bawah berupa campuran toluene dan diphenyl.
Hasil bawah kolom benzena dengan suhu 115,8oC lalu dialirkan ke dalam kolom
toluena (D-340) untuk memisahkan toluena dari campuran diphenyl. Diperoleh
hasil atas berupa destilat toluena dan hasil bawah berupa diphenyl sebagai produk
samping. Sedangkan toluene yang keluar sebagai distilat direcycle kembali.

Anda mungkin juga menyukai