Anda di halaman 1dari 2

CONTOH KASUS DAN ANALISIS KASUS

Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan Jalan Keluar Terbaik bagi Indonesia

Kebijakan penenggelaman kapal ikan asing (KIA) pelaku illegal, unreported, unregulated
fishing (IUUF) yang diterapkan Pemerintah Indonesia sekarang diyakini menjadi kebijakan
paling pas dan menjadi solusi untuk keluar dari persoalan IUUF. Tanpa kebijakan tersebut,
aktivitas IUUF diyakini akan semakin merajalela terjadi di wilayah perairan laut Nusantara.

Demikian diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat memimpin
penenggelaman kapal di Natuna, Kepulauan Riau, akhir pekan lalu. Bagi dia, apa yang
dilakukan Negara sekarang dengan menenggelamkan kapal, menjadi penanda ketegasan
Negara dalam menyelesaikan persoalan IUUF yang melibatkan kapal asing.

“Menenggelamkan kapal ini kesannya serem, kesannya jahat, tapi merupakan way out yang
paling cantik untuk menyelesaikan permasalahan IUU Fishing di negeri kita. Kalau tidak,
mau berapa tahun permasalahan IUU Fishing akan bisa diselesaikan?” jelasnya di Natuna.

Dengan menenggelamkan kapal pelaku IUUF, Susi menegaskan bahwa Indonesia tidak main-
main dalam menjaga wilayah lautnya dari aktivitas IUUF. Jika itu konsisten dilakukan, maka
negara lain dan juga para pelaku IUUF dari negara tersebut diyakini akan takut kepada
Indonesia.

Bagi Susi, kebijakan penenggelaman kapal menjadi pas dan tepat bagi Indonesia, karena
dengan wilayah laut yang luas, Negara tidak mungkin melakukan pengawasan terus menerus
oleh kapal perang ataupun pesawat terbang. Untuk itu, agar wilayah laut bisa aman, satu-
satunya cara adalah bagaimana Indonesia bisa disegani oleh negara lain.

“Kita ini harus menunjukkan bahwa kita tegas dan konsisten serta tidak main-main dalam
penegakan hukum. Itulah pagar terbaik laut kita,” tuturnya.

Susi kemudian mencontohkan negara tetangga seperti Singapura yang sukses menjaga
kedaulatan lautnya dengan baik. Meski negara tersebut luasnya tidak seberapa, namun
mereka bisa menaklukkan negara lain melalui akuntabilitas, integritas, dan ketegasan dalam
berbagai kebijakan negara mereka, baik untuk dalam maupun luar negeri.

Penyebab kasus : Penyebab utama kasus ini adalah maraknya aktivitas IUUF (illegal,
unreported, unregulated fishing) atau pemancingan ilegal yang
dilakukan oleh nelayan dari negara asing.
Penyelesaian : Upaya untuk mengantisipasi aktivitas pemancingan ilegal oleh
dengan menimbulkan “efek jera” pada nelayan asing, seperti
dikeluarkan kebijakan penenggelaman kapal ikan asing (KIA). Upaya
lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
mengadakan patroli dengan menggunakan kapal maupun dari udara
dengan menggunakan pesawat.
Kesimpulan : Berdasarkan kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa kedaulatan
wilayah negara Indonesia, khususnya wilayah perairan Indonesia,
merupakan bagian mutlak milik negara Indonesia. Menjaga wilayah
perairan Indonesia dengan seluruh SDA didalamnya merupakan salah
satu faktor penting yang dapat menunjang kesejahteraan rakyat
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai