Anda di halaman 1dari 5

Nama Nadhira Zahrina

NIM 02011282126115
Kelas A Indralaya
Mata Kuliah Hukum Tata Negara Indonesia

STRATEGI MEMPERTAHANKAN KEDAULATAN NKRI MELALUI


OPTIMALISASI ASTRAGATRA

(Pada Studi kasus Pencurian SDA di Laut Natuna)

A. LATAR BELAKANG
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara
yang kaya akan sumber daya alamnya sehingga tentunya banyak negara-negara
yang menginginkanya, Sehingga sering kali banyak negara-negara yang
pencurian terhadap sumber daya alam di Indonesia, baik laut maupun darat.
Seperti halnya yang terjadi pada kasus pencurian ikan yang dilakukan oleh kapa
lasing di perairan laut Natuna Utara. Dimana berdasarkan hasil obsevasi dan data
dari Destrutive Fishing Watch atau yang disingkat dengan DFW kasus pencurian
ikan di laut Natuna Utara telah berlangsung sejak Juni – Oktober 2020 dan
dominan dilakukan oleh negara-negara asia yang dekat dengan Indonesia,
contohnya adalah Vietnam dan China.
Begitu maraknya kasus pencurian SDA Indonesia yang terjadi sejatinya
masuk kedalam ruang lingkup problematika yang berkaitan erat dengan
pertahanan dan keamanan negara. Dengan demikian perlu adanya upaya yang
dilakukan dan ditingkatkan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat
merusak kedaulatan pertahanan dan keamanan di Indonesia.
Dimana perlu adanya koraborasi antara masyarakat dengan pemerintah
dalam menciptakan sistem pertahanan dan keamanan yang aman dan efektif.
Dengan adanya optimalisasi dari kedua belah pihak diyakini mampu menciptakan
sistem kedaulatan yang juga efektif dan mampu mencegah segala terjadinya
problematika ataupun masalah-masalah yang berkaitan dengan kedaulatan bangsa
Indonesia.

B. PEMBAHASAN

1
Salah satu upaya yang mungkin terdengar sederhana namun nyatakanya
upaya ini mampu memberikan dampak yang luar biasa terhadap pertahanan dan
keamanan NKRI ialah dengan memperkenalkan serta menganjurkan kepada
seluruh masyarakat untuk dapat menerapkan konsep Astragatra dalam kehidupan
sehari-hari. Astagatra ialah diartikan sebagai hubungan bidang-bidang manusia
dengan budaya, sedangkan Trigatra merupakan hubungan pada aspek
kependudukan, SDA dan Geogratif, dan yang terakhir yaiu Pancagatra ialah
hubungan dibidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan
Keamanan yang mana ketiganya berlangsung diatas bumi dengan melakukan
pemanfaatan maksimal terhadap Sumber Daya Alam yang satu sama lain
terintegrasi dalam suatu kesatuan yang disebut dengan POLSTRANAS.
Sehingga tidak dipungkiri konsepsi POLSTRANAS akan terintergritas
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara salah satunya pada
bidang Ketahanan Nasional. Pada hakekatnya Ketahanan Nasional merupakan
kemampuan suatu negara untuk dapat memberikan pertahanan terhadap
permasalah-permasalah yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Oleh karena itu, dalam menciptakan ketahanan nasional Indonesia
yang lebih kuat dan kokoh, maka perlu dilakukan upaya pembinaan dan
pengembangan terhadap setiap aspek (gatra) secara terencana, terpadu, dan
berkesinambungan. Dimana Pembinaan Ketahanan Nasional dapat dilakukan
dengan menggunakan pendekatan POLSTRANAS, yang merupakan keseluruhan
dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Sehinngga akan tercipta
sistem Ketahanan Nasional yang yang tepat sasaran , tepat penanganan dan sesuai
dengan kebutuhan bangsa Indonesia.
Dengan adanya Aspek dari POLSTRANAS yang telah dipaparkan diatas
banyak sekali potensi-potensi yang kita miliki untuk menunjang, membantu, dan
memperkuat sistem ketahanan Indonesia apabila dapat dimanfaatkan secara baik
dan merata sehingga tidak ada lagi daerah yang tertinggal baik dalam segi
teknologi maupun sumber-sumber daya lainnya, dan kita sebagai masyarakat juga
harus ikut menjunjung tinggi jiwa nasionalisme dan senantiasa menjaga,
mematuhi, dan bertanggung jawab terhadap hukum yang berlaku, kita juga wajib
untuk berperan serta dalam menjaga parsatuan dan kesatuan negara Indonesia,
agar terhindar dari segala macam konflik, baik internal maupun konflik eksternal.
Tentunya apabila seluruh masyarakat kita paham akan konsep dari
Astragatra yang dicanangkan pemerintah melalui Polstranas maka seluruh
2
masyarakat akan berperan aktif dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
Contoh sederhananya ialah ikut serta membantu TNI AL untuk melakukan
pengawasan terhadap wilayah kekuasaan Indonesia, selain itu para masyarakat
juga menjadi menjadi lebih aktif melaporkan kecurigaan atau indikasi bahaya
yang mengancam kedaulatan NKRI, sehingga sebelum para pelaku melakukan
aksinya pelakunya sudah tertangkap dan di eskusi terlebih dahulu.
Konsep ini menjadi kolaborasi yang pas antara pemerintah dengan
masyarakat dalam menjaga kedaulatan, pertahanan dan keamanan NKRI. Bearlih
dari peran dari masyarakat dalam menjaga kedaulatan, pertahanan dan keamanan
NKRI melalui konsep Astragatra adapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengatasi problematika seperti pencurian ikan di laut Natuna Utara pada tahun
2020 yang lalu, ialah dengan membuat kebijakan dan regulasi yang tegas. Salah
satu kebijakan yang sempat direalisasikan dalam mengatasi maraknya kasus
pencurian ikan di Indonesia, ialah dengan kebijakan menenggalamkan kapa lasing
yang mencuri diperairan Indonesia, dimana kebijakan tersebut diusulkan oleh
meteri kelautan dan perikanan pada kabinet Jokowi yaitu Susi Pudjiastuti.
Kebijakan penenggelaman kapal asing yang melakukan illegal fishing
terbukti memberikan dampak positif, aktivitas pencurian ikan menurun
drastis, nelayan asing yang terbiasa melakukan aksi pencurian ikan di perairan
Indonesia berpikir dua kali. Kebijakan itu berhasil menimbulkan efek jera
mengingat kapal sebagai sarana produksi utama penangkap ikan yang mahal
harganya , jika ditenggelamkan membuat pengusaha rugi besar. Sebaliknya akan
memberikan keuntungan bagi nelayan lokal karena secara otomatis stok ikan di
seluruh perairan kita akan bertambah. Disamping itu kerugian negara akibat
pncurian ikan diperkirakan mencapai 300 triliun rupiah per tahun dapat
dihindari, apalagi pemasukan pajak dari sektor perikanan hanya sekitar 300 miliar
rupian per tahun. Pemerintah Indonsia tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap
pencuri ikan yang tertangkap mengingat aksi penenggelaman kapal juga sudah
dilakukan negara lain. Sebagai contoh Malaysia banyak meneggelamkaan kapal
ikan dari Vietnam, maupun Australia yang pernah menenggelamkan kapal ikan
asal Thailand, bahkan kapal ikan kita pernah ditahan dan dibakar aparat keamanan
PNG. Kebijakan di berbagai negara itu tentu saja didasarkan pada ketentuan
hukum yang berlaku di negara tersebut.
Adanya dua aksi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat menjadi
sebuah kolaborasi yang maksimal dalam menjaga kedaulatan NKRI.
3
C. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya adapun
benang merah yang dapat dijadikan kesimpulan pada penulisan paper kali ini
dimana sejatinya bangsa Indonesia yang besar dan kaya akan SDA tentunya
sangatlah menggiurkan bagi bangsa atau negara lain sehingga sering kali banyak
negara yang ingin mencuri atau bahkan merenggut kekayaan miliki Indonesia
sendiri.
Contoh kasusnya dapat kita lihat dari maraknya pencurian ikan di perairan
Indonesia seperti Laut Natuna Utara pada tahun 2020 yang lalu yang dilakukan
oleh negara-negara yang berbatasan dengan Indonesia seperti halnya Vietnam dan
China. Dengan demikian perlu adanya optimalisasi dan menjaga pertahanan,
keamanan dan kedaulatan NKRI.
Contoh upaya yang dapat dilakukan ialah dengan memperkenalkan
konsep dari Astragatra, dimana konsep Astagatra diartikan sebagai hubungan
bidang-bidang manusia dengan budaya, sedangkan Trigatra merupakan hubungan
pada aspek kependudukan, SDA dan Geogratif. Tentunya apabila seluruh
masyarakat kita paham akan konsep dari Astragatra yang dicanangkan pemerintah
melalui Polstranas maka seluruh masyarakat akan berperan aktif dalam menjaga
kedaulatan bangsa Indonesia. Contoh sederhananya ialah ikut serta membantu
TNI AL untuk melakukan pengawasan terhadap wilayah kekuasaan Indonesia.
Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk menjaga kedaulatan NKRI ialah
dengan membuat kebijakan yang tegas contohnya ialah mengenai kebijakan
penenggelaman kapal pencuri. Dimana kebijakan penenggelaman kapal asing
yang melakukan illegal fishing terbukti memberikan dampak positif, aktivitas
pencurian ikan menurun drastis, nelayan asing yang terbiasa melakukan aksi
pencurian ikan di perairan Indonesia berpikir dua kali.
Dari sini juga dapat kita simpulkan bahwa sejatinya dalam melakukan
optimalisasi pertahanan dan keamanan demi kedaulatan NKRI perlu adanya
koraborasi dari dua belah pihak yaitu pihak pemerintah dan pihak masyarakat
yang sama-sama berperan aktif dan sadar bahwa bangsa haruslah dilindungi
bersama-sama.

4
REFERENSI

Abu Daud Busroh dan Abubakar Busroh, Asas-asas Hukum Tata Negara, Ghalia
Indonesia, Jakarta, 1983.

Dasril Rajab, Hukum Tata Negara Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2005.

G.J. Wolhoff, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Republik Indonesia, Refika Aditama,
Jakarta, 2011

Geospasial, S. B. NO: B-3.4/SESMA/IGD/07. PUM KEMENTRIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA. 2012.

Sulityono. Konsep Batas Wilayah Negara di Nusantara. 2008.

Anda mungkin juga menyukai