Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PRESEPSI MASYARAKAT MILLENIAL TERHADAP


PENTINGNYA KONSEP BELA NEGARA DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH
Kelompok 4 :

1. DIVAN DAVALA PUTRA M 1412300014


2. RISKY ARYANA PUTRA 1412300017
3. KARUNIA RIA JELITA 1412300034
4. OCTUS PURTAN ALIF 1412300049
5. DWI GALIH 1412300038
6. MUHAMMAD PRAYOGA B 1422300146

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA


PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK

i
ABSTRAK
Makalah ini mengkaji tentang kesadaran masyarakat generasi muda
tentang pentingnya konsep pertahanan negara di Indonesia. Masyarakat milenial,
generasi yang beranjak dewasa di era digital ini, mempunyai peran penting dalam
membangun dan menjaga keutuhan wilayah negara.

Mayoritas responden memahami dengan jelas pentingnya menjaga tanah


air dan nilai-nilai yang dikandungnya. Mayoritas responden sadar bahwa membela
negara tidak hanya sebatas wajib militer, namun juga turut serta memperjuangkan
hak-hak bangsa. Masyarakat milenial juga menekankan pentingnya mendukung
pembangunan ekonomi nasional dan kelestarian lingkungan sebagai bentuk
perlindungan negara modern.

Namun, beberapa narasumber menyatakan keprihatinannya atas rendahnya


kesadaran dan rasa tanggung jawab generasi muda terhadap konsep menjaga
Tanah Air. Mereka menyoroti bagaimana pengaruh budaya populer dan globalisasi
dapat menutupi nilai-nilai nasional. Oleh karena itu, diperlukan upaya tambahan
untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat generasi muda dalam
upaya pertahanan negara, seperti melalui kampanye pendidikan dan sosial.

Kata Kunci:
milenium, bela negara, konsep, kesadaran, pemahaman, kelestarian lingkungan,
generasi muda, kesadaran, tanggung jawab, Indonesia.

ii
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................................3
1.4 Manfaat.....................................................................................................................4
1.4.1. Manfaat bagi Penulis :...........................................................................................4
1.4.2. Manfaat bagi Masyarakat :....................................................................................4
1.4.3. Manfaat bagi pemerintah :....................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
2.1 Konsep atau Teori......................................................................................................5
2.2 Review jurnal.............................................................................................................6
2.3 Preposisi..................................................................................................................14
2.4 Studi Kasus...............................................................................................................15
BAB III...............................................................................................................................18
3.1 Deskripsi Laporan Kajian..........................................................................................18
3.1.1. Pengajaran Bela Negara.......................................................................................18
3.1.2. Pelatihan kejuruan...............................................................................................18
3.1.3. Ikut serta dalam organisasi kepemudaan dan kepanduan...................................19
3.1.4. Mengembangkan kewirausahaan........................................................................19
3.1.5. Keikutsertaan dalam Program Sosial....................................................................20
BAB IV ………………………………………………………………………………………………………………………… 20

4.1 Analisa.....................................................................................................................20
4.2 Lampiran..................................................................................................................21
BAB V...............................................................................................................................25
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................25
5.2 Saran........................................................................................................................25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak kepulauan besar,


dikelilingi oleh pulau dan lautan serta mempunyai keanekaragaman yang sangat
besar baik adat istiadat, agama, ras, budaya, suku, dan lain sebagainya, oleh
karena itu Bangsa Indonesia memerlukan sistem pertahanan yang mendukung
dan memadai serta dapat melindungi rakyat, negara Indonesia dan unsur dalam
negara Indonesia.

Aspek pertahanan dianggap sebagai aspek yang paling penting untuk


dimiliki dalam suatu negara karena dengan adanya aspek tersebut akan menjamin
kelangsungan hidup suatu negara. Apabila suatu negara tidak dapat
mempertahankan negaranya terhadap serangan Eksternal maupun Internal, maka
negara tersebut akan hancur dan keberadaannya akan hilang (Koswara, 2014).

Andrianto (2015) berpendapat bahwa untuk memimpin upaya


kelangsungan hidup dalam suatu negara, diperlukan sistem pertahanan yang
kuat yang dapat melindungi seluruh pertumpahan darah bangsa Indonesia. Selain
sistem yang ditetapkan oleh satu negara, seluruh rakyat Indonesia harus turut
serta menjaga dan mempertahankan kemerdekaannya. Pihak masyarakat sipil dan
juga pemerintah memiliki tanggung jawab dan juga tugasnya masing-masing
dalam menghasilkan suatu Negara yang keadaannya aman, adil, dan makmur serta
dapat menciptakan kehidupan yang berdaulat dengan melalui upaya bela negara.

Pembelaan yang dilakukan kepada suatu negara atau yang sering disebut
“bela negara”.( Winarto & Jutmini, 2004) mengemukakan bahwa bela negara ini
ialah sebagai suatu usaha yang dilaksanakan warga indonesia dalam menghadapi
ancaman yang datang, baik ancaman yang berasal dari dalam negri ataupun
ancaman yang berasal dari luar. Membela negara tidak sebagai tugas dari TNI
semata. Seperti yang sudah dituliskan pada pasal 9 ayat (1) Undang Undang Dasar

1
Republik Indonesia No. 3 tahun 2002 yang menjelaskan bahwa definisi dari bela
Negara ini ialah yang berbentuk dengan perilaku dan juga sikap dari warga negara
indonesia yang dijiwai dengan rasa bangga dan juga cinta akan tanah air dan rela
berkorban yang berpatokan pada undang undang dasar 1945, yang berusaha untuk
mewujudkan terciptanya sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman,
damai, serta harmonis (Republik Indonesia, 2002).

Setiap warga negara terutama generasi milenial yang merupakan generasi


penerus kehidupan berbangsa dan bernegara harus dipersiapkan dengan baik,
tentang hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara dan upaya pertahanan
keamanan nasional sesuai yang tertuang pada pasal 27 dan pasal 30 ayat UUD
1945 (1) Memperkuat Pertahanan dan Bela Negara adalah sikap dan perilaku yang
harus dimiliki oleh setiap warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara seutuhnya. Menanamkan
nilai-nilai bela negara pada generasi milenial, sebagai generasi penerus dan
penerus dalam pemerataan kehidupan berbangsa dan bernegara, merupakan suatu
keharusan yang mutlak yang harus dilakukan sedini mungkin, mengingat
tantangan yang dihadapi generasi milenial sangat beragam dan kompleks.

Melihat isu kesadaran pertahanan milenial sebagai upaya pertahanan


negara. Tujuan dari penelitian ini adalah kesadaran generasi milenial terhadap
perlindungan negara, bagaimana cara menumbuhkan kesadaran generasi milenial
terhadap perlindungan negara, bagaimana tanggung jawab generasi milenial
dalam melindungi negara, tujuannya untuk mengetahui kesadaran menjaga negara
bagi generasi milenial dalam upaya perlindungan negara, manfaat dari penelitian
ini sebagai masukan bahwa generasi milenial harus diberikan kesempatan dan
kepercayaan diri agar dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya
demi kemajuan bangsa dan negara sebagai pihak yang melaksanakan tugas
menjaga Tanah Air.

Makalah ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa kita harus membantu


generasi millenial dalam menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bela

2
negara. Oleh karena itu, artikel ini mengembangkan tentang Prespektif
Masyarakat Millenial Terhadap Pentingnya konsep Bela Negara Di Indonesia.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Presepsi masyarakat millennial terhadap pentingnya


konsep kesadaran bela negara ?
2. Mengapa kesadaran bela negara itu penting bagi masyarakat
millennial ?
3. Apa dampak perubahan yang ditimbulkan jika para masyarakat
millenial sudah mengerti tentang pentingnya kesadaran bela
negara?
4. Apa saja bentuk contoh sikap bela negara yang harus dilakukan
oleh masyarakat atau remaja millenal ?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui Presepsi masyarakat millennial terhadap pentingnya


konsep kesadaran bela negara.
2. Memahami tentang pentingnya kesadaran bela negara bagi
masyarakat millenial.
3. Mengetahui dampak perubahan yang ditimbulkan jika para
masyarakat millenial sudah mengerti tentang pentingnya kesadaran
bela negara.
4. Mengetahui bentuk contoh sikap bela negara yang harus dilakukan
oleh masyarakat atau remaja millenal.

3
I.4 Manfaat

I.4.1. Manfaat bagi Penulis :


1. Untuk menambah wawasan kepada penulis dalam meningkatkan
kesadaran dalam Bela Negara di masa kini.
2. Untuk memahami serta menambah pengetahuan penulis tentang
penerapan sikap Bela Negara di masa kini.
3. Untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.

I.4.2. Manfaat bagi Masyarakat :

1. Sebagai sumber referensi dan penambah wawasan bagi pembaca.


2. Sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan sikap bela negara dalam
kehidupan masa kini.
3. Sebagai pengajaran tentang pentingnya sikap bela negara dalam
lingkup masyarakat.
I.4.3. Manfaat bagi pemerintah :

1. Untuk sarana dalam meningkatkan kesadaran publik tentang


pentingnya peran masyarakat dalam membela negara.
2. Untuk memotivasi agar dapat membangkitkan semangat nasionalisme
dan patriotisme di kalangan masyarakat millenial.
3. Untuk membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang
bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan keterlibatan
masyarakat dalam upaya bela negara.

4
BAB II
KONSEP/KAJIAN TEORI

II.1 Konsep atau Teori

Konsep Teori tentang pemuda bela negara merupakan upaya untuk


melibatkan generasi muda dalam membangun dan menjaga keutuhan dan
keamanan negara. Melindungi negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah
saja, tapi juga tanggung jawab setiap warga negara, termasuk generasi muda.
Berikut beberapa hal yangu dapat dikemukakan dalam kajian teori ini,
Seperti:
1. Pengajaran bela negara: Pengajaran bela negara harus dimulai sejak dini,
termasuk dalam kurikulum sekolah. Pendidikan ini bertujuan untuk membentuk
kesadaran nasionalisme, cinta tanah air dan keberanian bela negara.

2. Pelatihan kejuruan: Pemuda perlu dilatih keterampilan yang berkaitan dengan


pertahanan dan keamanan negara seperti kegiatan kepemimpinan, keterampilan
komunikasi, keterampilan bela diri dan keterampilan teknologi. Pelatihan ini akan
membekali mereka untuk berkontribusi dalam situasi darurat atau mendukung
upaya pertahanan.

3.Ikut serta dalam organisasi kepemudaan dan kepanduan: Generasi muda dapat
mengikuti organisasi kepemudaan dan kepanduan untuk menggalakkan semangat
membela Tanah Air. Organisasi seperti Paskibraka, Gerakan Pramuka atau
Resimen Mahasiswa dapat memberikan kesempatan kepada mereka untuk melatih
kedisiplinan, kerjasama dan nilai-nilai kebangsaan.

4. Mengembangkan kewirausahaan: Mendorong generasi muda untuk menjadi


wirausaha dapat membantu memperkuat perekonomian negara. Mereka dapat
didorong untuk menciptakan lapangan kerja, mengembangkan teknologi dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional.

5
5. Keikutsertaan dalam Program Sosial: Anak muda dapat berpartisipasi dalam
program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,
seperti program pengentasan kemiskinan, penghijauan, atau bantuan bencana.
Ini akan membantu mereka memahami pentingnya kebersamaan dalam
membangun negara.

II.2 Review jurnal


No Nama dan Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1. ( Soepandji, K.W Metode Penelitian Hasil Penelitian menunjukkan bahwa
and Farid, M.) menggunkan analisis Ketentuan mengenai bela negara
“ Konsep Bela dan pembahasan diatur dalam Undang-Undang nomor
Negara dalam terhadap model 3 tahun 2002 tentang Pertahanan
Prepektif pendidikan bela Negara (UU No.3/2002), yaitu dalam
Ketahanan negara. pasal 9 ayat 1 dan 2. Pasal itu
Nasional,” mengetengahkan bahwa upaya bela
Jurnal Hukum & negara diwujudkan dalam
Pembangunan : penyelenggaraan perlindungan
Vol,48 : No. 3, negara, termasuk pendidikan
Pasal 1(2018). kewarganegaraan, pelatihan dasar
kemiliteran secara wajib, pengabdian
sebagai Tentara Nasional Indonesia
secara sukarela atau wajib, serta
pengabdian sesuai dengan profesi.
Akan tetapi, upaya bela negara pada
praksis tataran belum terlaksana
secara sistematis salah satunya
terlihat pada ketiadaan suatu sistem
pendidikan bela negara yang
komprehensif pada generasi muda.
Kondisi ini dapat berpengaruh pada
ketahanan nasional yang berhubungan
erat dengan dinamika geopolitik.
Selanjutnya, materi di dalam karya ini
dapat dijadikan salah satu referensi
konsep dalam membuat kurikulum,
mupun aturan dan kebijakan tentang
bela negara. Soekarno atau Bung
Karno yang menjadi proklamator dan
Presiden Republik Indonesia pertama
kali menyampaikan bahwa Indonesia
akan berwujud sebagai nationale staat
atau negara kebangsaan.
Dalam hal ini, Indonesia merupakan
suatu kesatuan kebangsaan yang utuh
yang terdiri dari rakyat berbagai suku,

6
agama, dan golongan di pulau-pulau
yang terletak di antara dua benua
(Asia dan Australia), serta dua
samudera (Hindia dan Pasifik).
Dalam menyampaikan konsep negara
kebangsaan atau nationale staat
tersebut, Bung Karno menekankan
kepada bangsa Indonesia agar
menyadari pentingnya geopolitik,
terutama dalam kedudukannya dalam
posisi sebagai negara kepulauan yang
terletak di antara dua samudera dan
dua benua. Pada tatanan tertentu,
disampaikan juga wacana geopolitik
oleh Bung Karno ketika pembahasan
dasar negara Indonesia menunjukkan
bahwa geopolitik merupakan acuan
dalam menyusun dasar negara yang
kemudian disebut Pancasila. Wacana
geopolitik dari konsep hubungan
dengan ruang hingga lingkungan
hidup Geopolitik sebagai suatu
konsep sudah menjadi diskursus
pemikir-pemikir di Eropa sejak
ribuan tahun yang lalu, walaupun kata
“geopolitik” belum pernah digunakan
pada saat itu.
2. (Mukhtadi dan Metode penelitian Hasil Penelitian menunjukkan Bela
Komala R. menggjunakan Negara memiliki arti yang luas tidak
Madha) metode kepustakaan hanya dalam menghadapi ancaman
“Membangun berupa penulusuran militer tetapi juga non militer, di era
Kesadaran Bela dari buku, dokumen globalisasi dan pesatnya kemajuan
Negara bagi dan sumber internet ilmu pengetahuan dan teknologi,
Generasi bentuk ancaman sangat variative dan
Millenial dalam kompleks, hanya bangsa yang
Sistem mempunyai keunggulan kompetitif
Pertahanan lah yang mampu bersaing dan
Negara”, Jurnal memenangkan persaingan tersebut
Pemikiran dan Penanaman kesadaran bela negara
Penelitian terhadap setiap warga negera
Manajemen terutama generasi milenial sebagai
Pertahanan Vol4, pewaris dan penerus kelangsungan
No 6 (2018). kehidupan berbangsa dan bernegara
sangat penting agar
mampumempertahankan negara dari
ancaman dari dalam dandari luar
militer maupun non militer.Hak dan
kewajiban dalam upaya bela negara

7
dan upaya perthanan keamanan
nasional diatur dalam UUD 1945
(pasal 27 dan pasal 30 ayat (1)),
upaya pembelaan negara adalah
tekad, sikap, dan tindakan setiap
warga negara secara teratur,
menyeluruh, terpadu dan berlanjut
yang dilandasi oleh kecintaan pada
tanah air, kesadaran berbangsa
danbernegara Indonesia serta
keyakinan pada Pancasila dan UUD
1945 demi keutuhan dan kemajuan
NKRI.
Millennials (juga dikenal sebagai
Generasi Millenial atau Generasi Y)
adalah kelompok demografis (cohort)
setelah Generasi X. Peneliti sosial
sering mengelompokkan generasi
yang lahir diantara tahun 1980 an
sampai 2000 an sebagai generasi
millennial. Jadi bisa dikatakan
generasi millennial adalah generasi
muda masa kini yang saat ini berusia
dikisaran 15 – 34 tahun, saat ini
populasinya sangat besar, mencapai
34,45%, di tangan generasi inilah
masa depan bangsa dan negara
dipertaruhkan, maka penanaman nila-
nila bela negara menjadi suatu
keharusan, demi kelangsungan
keutuhan dan kejayaan bangsa dan
negara.
Masa depan bangsa dan negara ada di
genggaman generasi milenial,
generasi old harus lebih memberi
kesempatan dan kepercayaan kepada
generasi milenial agar mereka lebih
inovatif dan kreatif kearah kebaikan
untuk kemajuan bangsa dan negara,
generasi milenial hidup di era
globalisasi yang ditandai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang secara langsung atau
tidak langsung sangat berpengaruh
terhadap dirinya, sedangkan generasi
milenial tidak secara langsung
mengalami pahit getirnya perjuangan
merebut dan mempertahankan

8
kemerdekaan, maka tentunya ada gap
pemahaman tentang bela negara,
maka perlu dijembatani gap tersebut,
agar semanagat bela negara generasi
milenial tetap dalam koridor negara
kesatuan republik Indonesia yang
berdasrakan Pancasila.
3. (Pratama, M.I Metode penelitian Hasil Penlitian Menunjukkan bahwa
dan Najicha, F.U) menggunkan Perkembangan teknologi informasi
“Meningkatkan Penlitian Studi dan komunikasi yang lebih maju dari
Kesadaran bela Literatur sebelumnya akan memberikan
Negara Pada dampak dari globalisasi yang positif
Setiap Individu mau pun negatif bagi kehidupan
dengan Nilai- manusia di dunia. Pancasila terbentuk
Nilai Pancasila dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
Pada Era yang menjadi dasar pedoman hidup
Globalisasi Saat masyarakat Indonesia sehari-hari dan
Ini.” Jurnal menjadi keyakinan dalam mencapai
Kewarganegaraa tujuan dan cita-cita dari bangsa
n 6(1), 1403- Indonesia. Pancasila yang dijadikan
1409. pedoman hidup bagi masyarakat
bangsa Indonesia yang artinya
pedoman bagi masyarakat Indonesia
dalam kegiatan sehari-hari dalam
berperilaku baik sebagai individu
maupun sebagai anggota masyarakat
Indonesia.

Bela negara yaitu sikap, tekad,


dan perilaku warga negara dalam
menunjukkan kecintaannya kepada
sebuah negara yang dihuninya mulai
dari anak-anak hingga orang dewasa.
Saat ini dan seterusnya, Indonesia
akan terus hidup dengan
keberagaman, kemajuan dalam
mewujudkan cita-cita kemerdekaan,
dan kuatnya Indonesia di mata dunia.
Hal ini menjadi suatu tindakan
bagaimana masyarakat Indonesia
menghadapi globalisasi ini agar tetap
menjadi Indonesia yang seutuhnya.
Hal ini juga yang akan dipererat dan
dikuatkan dengan nilai-nilai Pancasila
sebagai pandangan hidup masyarakat
Indonesia, pedoman hidup dalam
berperilaku di kehidupan sehari-hari
di lingkungan masyarakat, berbangsa,

9
dan bernegara. Jika hal ini tidak
terjadi, ketinggalan adalah yang
didapat dan gagap teknologi yang
akan terus menempel pada
masyarakat Indonesia. Masyarakat
Indonesia harus membela Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan
menunjukkan kecintaannya terhadap
Indonesia.
Tujuan dari bela negara itu sendiri
untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan
berbangsa dan bernegara, dan
melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial, itu merupakan fungsi
dan tujuan bangsa Indonesia.
Pancasila dapat memilih mana
kebudayaan luar yang dianggap buruk
dan mana yang dianggap baik serta
mana yang dapat diterapkan dan tidak
diterapkan di kehidupan masyarakat
Indonesia, semua itu juga di dukung
dengan kesadaran individu sebagai
warga negara Indonesia untuk bisa
menyikapinya dengan baik pada era
globalisasi ini secara bijak agar era
ini dapat bermanfaat dan membuat
bangsa Indonesia semakin maju dan
berkembang.
Berawal dari ide globalisasi dan nilai
nasional, yaitu Pancasila, diajukanlah
argumentasi yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan
antara identitas global dan semua
nilai-nilai Pancasila. Bela Negara
merupakan sebuah tindakan yang
baik untuk menumbuhkan adanya
kesadaran bela negara pada setiap
warganegara yang memiliki hak dan
kewajiban untuk membela negaranya
dengan memperkuat jati dirinya
sebagai bangsa yang merdeka
berdasarkan pandangan hidup
Pancasila. Karya tulis ilmiah ini
menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan teknik

10
pengumpulan data berupa basis data
yang berbentuk referensi yang
berkaitan dengan bela negara pada era
globalisasi.
4. (Ghazani M.) Metode penlitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa
“Kesadaran menggunkanpenelitia Indonesia merupakan negara yang
Mahasiswa n Kepustakaan, yang beragam baik dari segi suku, agama,
dalam Bela melibatkan analisis dan budaya. Namun terjadi
Negara Vol. 2, karya tulis. penurunan komitmen generasi muda
No. 2, September terhadap persatuan dan kesatuan
2022, hal 23-32 negara Indonesia, khususnya dalam
E-ISSN:2775- kaitannya dengan bela negara. Isu
5886. bela negara masih relevan mengingat
masih banyaknya aksi terorisme yang
menggunakan simbol-simbol agama
sebagai pembenarannya. Oleh karena
itu, perlu adanya reorientasi dan
reformulasi Pendidikan Bela Negara
dikalangan peserta didik, beralih dari
pendekatan yang fokus pada
teknologi ke pendekatan yang lebih
humanis.

Metode penelitian yang digunakan


dalam artikel ini adalah penelitian
kepustakaan, yang melibatkan
analisis karya tulis, termasuk
penelitian yang dipublikasikan dan
tidak dipublikasikan. Proses
pengumpulan datanya meliputi
penelaahan buku, jurnal, literatur,
catatan, dan berbagai laporan yang
berkaitan dengan masalah
penelitian. Data yang terkumpul
kemudian diolah, diberi kode,
disistematisasikan, dan dianalisis
secara kualitatif. Hasilnya disajikan
secara deskriptif untuk menarik
kesimpulan.

Konsep bela negara berakar pada sila


Pancasila dan UUD 1945. Dari kedua
pemahaman tersebut dapat
disimpulkan bahwa bela negara
merupakan tindakan
kewarganegaraan yang dilandasi rasa
cinta terhadap Indonesia dan
kemampuan menjaga negara dari

11
berbagai ancaman dan permasalahan.

Generasi muda memegang


peranan penting dalam masa depan
bangsa. Mereka adalah pemimpin
masa depan dan menentukan nasib
bangsa. Oleh karena itu, semangat
dan kemampuan mereka dalam
membangun bangsa sangatlah
penting. Keterlibatan dan kontribusi
pemuda terhadap pembangunan
bangsa sangat mempengaruhi
kemajuannya. Namun pesatnya
perkembangan generasi muda dapat
memberikan dampak positif dan
negatif. Meskipun banyak generasi
muda yang berhasil mencapai
kesuksesan dan membawa
kehormatan bagi bangsa, terdapat
juga dampak negatif yang diakibatkan
oleh kemajuan teknologi dan
perubahan zaman.

Kesimpulannya, perlu adanya


penguatan pendidikan bela negara di
kalangan generasi muda
Indonesia. Hal ini dapat dicapai
melalui reorientasi dan reformulasi
Pendidikan Bela Negara ke arah
pendekatan yang lebih
humanis. Generasi muda memegang
peranan penting dalam masa depan
bangsa, dan keterlibatan serta
komitmen mereka terhadap persatuan
dan pertahanan negara sangat penting
bagi kemajuan dan pembangunan
negara.
5. (Rahayu, Siti Metode penelitian Hasil penelitia menunjukkan bahwa
Khairina) menggunakan peran remaja milenial sebagai
“Penguatan metode kualitatif dan penerus bangsa sangat menentukan
Kesadaran Bela metode studi masa depan bangsa. Minimnya
Ngara pada kepustakaan kesadaran bela negara di kalangan
Remaja Millenial generasi muda milenial menjadi
sebagai Penerus ancaman bagi kedaulatan bangsa.
Bangsa.” Untuk mencapai Indonesia Emas,
PEDAGOGIKA generasi ini perlu dibekali, didukung,
Volume 12 dibina, dan dibina rasa bela negara
(Nomor 2) 2021 guna menjaga dan melestarikan

12
Hal. 134-151. keutuhan dan kedaulatan Indonesia.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk
memperkuat kesadaran bela negara di
kalangan pemuda milenial, seperti
ceramah dan role model yang
melibatkan tokoh masyarakat, agama,
dan pejuang, program pelatihan,
seminar, serta penggunaan media
komunikasi dan informasi, termasuk
media sosial dan media. Internet.
Penting juga untuk membangun
wawasan kebangsaan di kalangan
generasi muda milenial

Selain itu, cara lain seperti


penggunaan film perjuangan, video
pendek, dan lagu nasional juga bisa
efektif dalam meningkatkan
kesadaran bela negara. Diklat dapat
dilakukan kepada seluruh pegawai
pemerintah, pegawai BUMN, dan
lembaga lainnya untuk menanamkan
rasa bela negara. Seminar dan focus
group Discussion (FGD) juga bisa
menjadi metode yang efektif untuk
menanamkan nilai-nilai bela negara.
Pemerintah dapat memanfaatkan
media komunikasi dan informasi,
termasuk media sosial dan internet,
untuk mempromosikan perjuangan
pahlawan nasional dan menampilkan
budaya nasional dan keindahan
Indonesia

Penting bagi remaja milenial untuk


memiliki rasa menjadi warga negara
Indonesia dan bagian dari bangsa dan
negara. Mereka hendaknya
berkontribusi terhadap kemajuan
bangsa dengan cara mendedikasikan
profesi dan potensinya, memenuhi
hak dan kewajiban sebagai warga
negara, merangkul keberagaman di
lingkungannya, serta berpikir,
berperilaku, dan bertindak demi
kepentingan bangsa dan negara.
Mereka juga harus mempunyai
keyakinan yang kuat terhadap

13
Pancasila sebagai ideologi negara dan
merangkul keberagaman suku,
agama, bahasa, adat
istiadat, dan budaya.

II.3 Preposisi

Preposisi Bela Negara adalah digunakan untuk membantu meningkatkan


kesadaran tentang pentingnya konsep bela negara pada masyarakat millenial.
Berikut beberapa kata depan yang dapat digunakan untuk membantu
meningkatkan kesadaran tentang konsep Bela Negara:

1. Melalui pendidikan:

Pendidikan merupakan kunci untuk meningkatkan kesadaran tentang


Pertahanan Negara. Dengan memperkuat fokus kurikulum pada nilai-nilai
patriotisme dan kewarganegaraan, siswa dapat lebih memahami pentingnya
menjaga dan membela negara.

2. Melalui kegiatan sosial :

Kegiatan sosial seperti pengabdian masyarakat, program penghijauan atau


bantuan bencana alam dapat membantu meningkatkan kesadaran tentang
Pertahanan Negara. Dengan mengikuti kegiatan tersebut, individu dapat secara
langsung merasakan tanggung jawabnya terhadap kesejahteraan dan keamanan
negara.

3. Melalui media sosial :

Pemanfaatan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi dan


edukasi tentang pentingnya Pertahanan Negara dapat menjadi strategi yang
efektif. Dengan membuat konten yang menarik dan informatif, kita dapat
menginspirasi dan mengajak lebih banyak orang untuk peduli dan mengambil
tindakan untuk melindungi negara.

4. Melalui pelatihan dan latihan:

14
Melakukan pelatihan dan latihan Pertahanan secara teratur dapat
membantu individu mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk membela negaranya. Melalui pelatihan fisik, operasi militer,
dan simulasi situasi darurat, individu dapat bersiap jika terjadi ancaman terhadap
keamanan nasional.

5. Melalui penghargaan dan pengakuan :

Peningkatan kesadaran tentang Pertahanan Negara juga dapat dilakukan


dengan memberikan penghargaan dan pengakuan kepada individu atau kelompok
yang telah memberikan kontribusi nyata dalam bela Tanah Air. Hal ini akan
membangkitkan semangat nasionalisme dan mendorong pihak lain melakukan
langkah serupa.

II.4 Studi Kasus

Studi kasus yang kami angkat berdasarkan Jurnal Konsep Bela Negara
untuk Mewujudkan Rasa Nasionalisme dalam Prespektif Modern dengan author
penulis Alfi Hdayatur Rizki, Mohammad Nizar Riswanda, dan Annisa Andiar.
Metodologi penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini merupakan metode
penelitian deskriptif dan kepustakaan.

Artikel ini membahas tentang pentingnya menanamkan nasionalisme dan


nasionalisme di kalangan warga negara Indonesia guna menggalang persatuan dan
solidaritas. Laporan ini berpendapat bahwa diperlukan perspektif perlindungan
sipil yang lebih modern untuk beradaptasi dengan perkembangan saat ini.

Pasal tersebut menyimpulkan bahwa pertahanan sipil dan nasionalisme


harus beradaptasi dengan tantangan globalisasi dan era modern, dengan tetap
berpegang pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pasal tersebut juga
menekankan perlunya individu untuk menggunakan kecerdasannya ketika
menghadapi ancaman tantangan dan menghadapi ancaman berperan dalam
melindungi negara.

15
Studi kasus berdasarkan jurnal yang diangkat tentang Implementasi
konsep pertahanan negara dalam pemanfaatan media sosial di era modern, dengan
konsep di era modern ini, media sosial menjadi sarana komunikasi yang sangat
populer di kalangan masyarakat publik. Namun penggunaan media sosial juga
memberikan dampak negatif, seperti penyebaran berita bohong yang dapat
merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, perlu diterapkannya konsep pertahanan negara dalam


pemanfaatan jejaring sosial agar masyarakat dapat menyikapi informasi yang
diterimanya dengan lebih bijak .

Metodologi penelitian yang digunakan Dalam penelitian ini, metode


penelitian deskriptif dan kepustakaan. Langkah-langkah yang dilakukan antara
lain mengidentifikasi masalah, mengumpulkan dokumen sastra dengan kata kunci
“melindungi negara” dan “menggunakan jejaring sosial”, mengklasifikasikan
dokumen sastra, membuat resume dari Bahan-bahan sastra disusun dan
disimpulkan .

Hasil dan Pembahasan dalam jurnal tersebut, berdasarkan penelusuran


literatur yang dilakukan, ditemukan bahwa penerapan konsep pertahanan dalam
pemanfaatan jejaring sosial sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa.

Di era globalisasi, jejaring sosial telah menjadi sarana untuk


mempengaruhi opini dan sikap masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu
bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari hoaks dan hasutan
yang dapat merusak persatuan bangsa. Studi kasus ini menyoroti pentingnya peran
individu dalam menjaga persatuan dan integritas nasional melalui penggunaan
media sosial. Setiap individu mempunyai tanggung jawab untuk tidak
menyebarkan berita bohong, tidak menimbulkan kebencian, dan menyebarkan
nilai-nilai positif yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

16
Dengan demikian, penerapan konsep bela negara dalam pemanfaatan
jejaring sosial dapat berkontribusi dalam memperkuat solidaritas dan persatuan
antar umat manusia.

17
BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Deskripsi Laporan Kajian

III.1.1. Pengajaran Bela Negara

Pengajaran tentang Bela Negara bertujuan untuk mengajarkan mengenai


kecintaan pada tanah air, semangat perjuangan nasionalisme patriotisme, dan
ketahanan fisik yang prima. Materi yang berupa wawasan kebangsaan, baris-
berbaris, di siplin waktu, dan kepemimpinan. Dengan demikian pengajaran bela
negara mempunyai kontribusi positif dalam membentuk semangat patriotisme
pada generasi muda[1]. Pentingnya pendidikan bela negara dalam kurikulum di
Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda yang memiliki kesadaran
berbangsa dan bernegara serta semangat patriotik. Artikel ini juga menekankan
perlunya pendekatan inovatif dalam menyampaikan pendidikan bela negara
kepada siswa. Selain itu, artikel ini juga menyoroti tokoh pemerintah dan pendidik
dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
pengetahuan dan kreativitas mereka[2].

III.1.2. Pelatihan kejuruan

Laporan kajian Pelatihan kejuruan mengungkap bahwa pemuda perlu


dilatih dalam berbagai keterampilan yang berkaitan dengan pertahanan dan
keamanan negara. Kegiatan ini mencakup kepemimpinan, keterampilan
komunikasi, keterampilan bela diri, dan keterampilan teknologi [1]. Pelatihan ini
bertujuan untuk membekali mereka agar dapat berkontribusi dalam situasi darurat
atau mendukung upaya pertahanan negara [1]. Dalam konteks pendidikan anak
usia dini, penyusunan capaian pembelajaran dalam bidang ini dapat diartikan
sebagai upaya untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam hal
pertahanan dan bela negara [2].

18
III.1.3. Ikut serta dalam organisasi kepemudaan dan kepanduan

Ikut serta dalam organisasi kepemudaan dan kepaduan Berpartisipasi


dalam organisasi kepemudaan dan kepaduaan merupakan salah satu wujud dalam
bela negara, Sebagai cendekiawan dan intelektual, mahasiswa atau generasi muda
harus berada di garda terdepan membela dan melindungi nilai-nilai Pancasila dan
nasionalisme. Resimen Mahasiswa merupakan bentuk upaya strategis untuk
mempersiapkan dan membentuk mahasiswa menjadi warga negara yang
bermotivasi dan mampu bela bangsa, baik fisik maupun intelektual. Menwa
dikaruniai pendidikan dan pelatihan yang bertujuan mendidik anggotanya dengan
kecerdasan intelektual, semangat juang, semangat kebangsaan dan akhlak mulia,
serta keterampilan profesional yang didukung oleh kekuatan fisik dan mental serta
kesehatan[1].
Pembentukan karakter bangsa dapat mendukung sistem Pertahanan karena
pembentukkan karakter bangsa merupakan salah satu kekuatan utama kemampuan
setiap individu untuk mampu menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah
masyarakat oleh karena itu sistem pertahanan yang baik bagi suatu wilayah
merupakan tanggung jawab bersama Organisasi Kepemudaan, Pemerintah dan
masyarakat. Salah satu wujud organisasi kepemudaan tersebut seperti Organisasi
Kepemudaan IPK(Ikatan Pemuda Karya) dalam mendukung Sistem Pertahanan
Negara di kota Medan[2].

III.1.4. Mengembangkan kewirausahaan

Laporan ini membahas pentingnya mengembangkan semangat


kewirausahaan di kalangan generasi muda guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan mengurangi pengangguran. Generasi muda dianggap sebagai
"gudang" kreativitas dalam pengembangan ekonomi kreatif [2]. Kewirausahaan
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif [2]. Pemerintah Indonesia
mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda melalui Peraturan Presiden
No. 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasional [1].
Kolaborasi dengan berbagai ekosistem direncanakan untuk memaksimalkan
potensi generasi muda ini menjadi bakat digital dan wirausaha [1]. Kewirausahaan

19
dianggap sebagai cara untuk menciptakan peluang baru dan berkontribusi pada
pembangunan ekonomi nasional [2].

III.1.5. Keikutsertaan dalam Program Sosial

Laporan kajian keikutsertaan dalam Program Sosial adalah sebuah


dokumen yang memberikan deskripsi tentang partisipasi seseorang atau kelompok
dalam program sosial tertentu. Laporan ini menelaah pelaksanaan dan manfaat
bantuan sosial yang diberikan dalam rangka program penanggulangan kemiskinan
bagi perempuan dan anak. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran dan
informasi mengenai target capaian keuangan, fisik, dan manfaat yang telah
dicapai melalui pelaksanaan program tersebut. Buku panduan yang berisikan
petunjuk teknis tentang penyusunan laporan, panduan pelaksanaan monitoring dan
evaluasi serta laporan kegiatan dapat digunakan sebagai referensi dalam
menyusun laporan kajian ini. [1].

BAB IV

4.1 Analisa

Pada konteks analisa ini terdapat dua metode yaitu menggunkakan


pendekatan “Mikro dan Makro” dengan pengertian Mikro adalah suatu teori
pendekatan menggunakan tanggapan penulis dengan menghubungkan dengan
jurnal terkait sedangkan Makro adalah suatu metode pendekatan menggunakan
data dari hasil kegiatan wawancara dengan dikaitkan dengan jurnal terkait dengan
saat ini kami menggunakan metode pendekatan Makro.
Kesadaran bela negara merupakan hal yang penting bagi masyarakat
Indonesia, terutama generasi milenial di era digital saat ini. Kesadaran bela negara
dikalangan millenial cenderung lebih rendah dibandingkan denguan generasi
sebelumnya, hal ini menyebabkan kepedulian dalam mewujudkan konsep bela
negara semakin berkurang mereka menggap kesadaran bela negara hanya
menghadapi ancaman militer berupa agresi dan pelanggaran wilayah, namun pada
realitanya kesadaran bela negara juga dapat dilakukan dengan menghadapi

20
ancaman nonmiliter. Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak bersifat
fisik seperti penyebaran hoaks, radikalisme, dan terorisme. Oleh karena itu,
penting bagi generasi milenial untuk memahami dan menumbuhkan kesadaran
bela negara.
Generasi milenial dapat menjadi agent of change dalam berbagai sektor
baik kemampuan maupun integritas, dengan memanfaatkan teknologi digital dapat
memudahkan bagi siapapun dalam memperoleh informasi termasuk informasi
terkait metode eksploitasi terhadap sistem informasi, namun beberapa
memanfaatkan kemudahan teknologi digital ini untuk menyebarkan hoaks, hal ini
lah yang seharusnya menjadi tugas generasi millenial untuk mencegah terjadinya
berita hoaks dengan memilah berita yang bersumber dan terpercaya.
Metode penelitian yang akan diangkat oleh kelompok kami yaitu metode
kualitatif dengan mengumpulkan data yang berupa wawancara langsung dengan
narasumber berupa pemuda remaja millennial dari UKM kebangsaan yang
berlokasi di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Adapun alasan memilih
lokasi penelitian tersebut yaitu lokasi yang mudah dijangkau olh peneliti, mudah
mendaptkandata yang diprlukan, serta adanya keterbatasan biaya, waktu, dan
tenaga yang dimiliki oleh peneliti. Dan yang menjadi pertimbangan pertimbangan
lain yaitu banyaknya generasi muda yang antusias bergabung dalam UKM
Kebangsaan ini sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian berupa
wawancara pada beberapa anggota dari UKM tersebut.

4.2 Lampiran

1. Apa faktor utama yang menyebabkan kurangnya pemahaman masyarakat


milenial tentang arti bela negara di Indonesia?
2. Bagaimana peran teknologi dan media sosial dalam mempengaruhi
pemahaman masyarakat milenial terkait arti bela negara?
3. Apakah pendidikan formal di Indonesia telah memberikan cukup penekanan
pada pentingnya bela negara kepada masyarakat milenial? Mengapa atau mengapa
tidak?

21
4. Bagaimana peran keluarga dalam membentuk pemahaman dan kesadaran
masyarakat milenial tentang arti bela negara?
5. Apakah faktor kurangnya kesadaran akan sejarah dan nilai-nilai
nasionalisme menjadi penyebab masyarakat milenial yang kurang memahami arti
bela negara?
6. Bagaimana pemerintah dapat berperan dalam meningkatkan pemahaman
masyarakat milenial tentang arti bela negara?
7. Apakah kesenjangan generasi antara milenial dan generasi sebelumnya
berkontribusi terhadap kurangnya pemahaman masyarakat milenial tentang arti
bela negara?
8. Apakah kurangnya partisipasi masyarakat milenial dalam kegiatan sosial
dan kegiatan yang berkaitan dengan bela negara menjadi penyebab kurangnya
pemahaman mereka tentang arti bela negara?

22
RENCANA PELAKSANAAN PROYEK (FIELD STUDY)
Tabel Jadwal Penelitian

No Uraian Minggu

1 2 3 4 5 6 7

A Persiapan

1.Pembuatan Proposal

2.Konsultasi dan
Bimbingan

3.Pengajuan Proposal
Internal

4. Perbaikan Proposal

B Pelaksanaan

1. Kunjungan kepada Pihak


narasumber

2. Pembuatan Instrumen
(pertanyaan)

3. Wawancara dengan pihak


narasumer (3 kali)

4. Survey dan wawancara


dengan narasumber 1

5. Survey dan wawancara


dengan narasumber 2

6. Survey dan wawancara


dengan naraseumber 3

C Pengoalahan Data

1. Analisis

2. Intrepretasi

D Pelaporan

23
1. Pembuatan Pelaporan

2. Penjilidan

3. Penggandaan

4. Seminar Hasil

5. Desiminasi

24
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Bela negara mempunyai arti yang luas tidak hanya ketika


menghadapi ancaman militer tetapi juga ancaman non-militer. Di era
globalisasi dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat, bentuk ancaman sangat beragam dan kompleks, hanya negara-
negara yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu bersaing dan
menang dalam persaingan.
Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bela negara pada
seluruh masyarakat, khususnya generasi milenial sebagai pewaris dan
penerus kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, agar dapat
melindungi negara dari ancaman militer dan non-militer baik internal
maupun eksternal.
Hak dan kewajiban dalam upaya perlindungan negara dan
perlindungan keamanan nasional diatur dalam UUD 1945 (pasal 27 dan
30 ayat (1)), upaya perlindungan negara, negaralah yang menentukan budi,
sikap dan perbuatan setiap orang, secara tertib, menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan, dilandasi rasa cinta tanah air, kesadaran nasional, dan
keyakinan pada Pancasila dan UUD 1945 demi keutuhan dan kemajuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

IV.2 Saran

Agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik, maka perlu


ditanamkan rasa kesadaran pada setiap warga negara, khususnya generasi
Millenial yang berperan penting dalam menjaga negara dan dapat
memajukan Indonesia. Generasi milenial memiliki lebih banyak
kesempatan untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi, yang akan
sangat mempengaruhi pemikiran mereka, terutama mengenai efisiensi

25
pertahanan dalam bela negara. Setelah membaca isi materi makalah ini,
penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih memerlukan banyak
perbaikan. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

26

Anda mungkin juga menyukai