Anda di halaman 1dari 8

SOAL 1

Negara Indonesia memiliki wilayah perairan dan daratan berada di posisi titik persilangan
dua benua dan dua samudera, Sehingga menibulkan pengaruh bagi Indonesia secara ekonomi,
sosial dan budaya. Menjadi jalur pelintasan perdagangan dan pelayaran dunia. Indonesia
terletak di garis khatulistiwa artinya Indonesia berada di wilayah ekuator pembagi bumi
antara utara dan selatan, yang melintasi kepulauan batu, Sumatra Selatan, Pulau Sumatra
tepatnya di kepulauan Riau, Pontianak Pulau Kalimantan, Laut Halamahera Maluku Utara,
dan Pulau Waigeo Papua Barat. Artinya garis khatulistiwa memberikan efek terhadap
frekuensi sinyal radio, Dengan kondisi tersebut mampu memberikan efek yang bagus
terhadap komunikasi dan navigasi sinyal satelit. Dan menjadikan sebagai acuan untuk
membedakan zona iklim di bumi, Dan masih banyak yang lainnya sehingga wilayah
Indonesia menjadi peran penting dalam penentuan cuaca di bumi. Dengan segala kelebihan
letak posisi Indonesia secara geografis, Menjadikan Indonesia harus mejadi poros maritime
dunia. Karena letak wilayah yang strategis sehingga di lalui jalur pelayaran dan perdagangan
dunia yang sangat menguntungkan Indonesia. Sehingga Indonesia memiliki koneksivitas
antar pulau di Indonesia dan negara ASEAN lainya. Dan sebagai zona ekonomi, sehingga
Indonesia memiliki kelebihan dan keuntungan pada tingkat negara negara ASEAN dan
bahkan Dunia. Indonesi memiliki tujuh pilar utama terkait Indonesia sebagai poros maritim
dunia; Maritim dan sumber daya manusia; pertahanan laut; keamanan dan ketahanan
nasional; serta keselamatan di laut. Seluruh kepulauan yang ada di Indonesia yang
bertetanggaan dengan negara ASEAN merupakan satu kesatuan hukum dan untuk
kepentingan nasional. Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan negara lain dan
berperan menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial demi untuk kepetingan nasional. Sebagai negara yang letak wilayahnya
kepulauan dan jalur lalu lintas perdagangan dunia, Sehingga Indonesia mampu menjadi poros
maritime dunia. Kepetingan nasional merupakan unsur dari cita cita nasional yang tertulis
dalam pembukaan UUD 1945 di alinea II; mewujudkan negara Indonesia , yang merdeka,
Bersatu, berdaulat, adil dan Makmur. Dengan Letak geografis Indonesia yang strategis baik
itu daratan dan lautan tidak terlepas dari acaman hambatan dari luar. Contohnya masih hangat
tentang isu perubutan wilayah territorial lautan yang terjadi di perbatasan laut cina selatan.
Indonesia mempunyai peran sebagai penengah antara beberapa negara yang memperebutkan
wilayah teritori tersebut. Bagi Indonesia sendiri perhatiannya tertuju pada pulau Natuna yang
rentan terdampak, sehingga Indonesia harus perhatian penuh demi keutuhan dan keamanan
negara. Kekayaan dan alam Indonesia harus di perhatikan yang berpotensi adanya ancaman
untuk di rebut dari tangan Indonesia. Aspek aspek Ketahanan Nasional secara geografis
berupa melindungi keberadaan dan nilai nilai nasionalnya terhadap ancaman dari dalam
maupun dari luar. Sehingga Indonesia kedepan bisa tetap utuh berdasarkan wawasan
nusantara, Menjadi negara bersaing di ASEAN dan kancah dunia. Dengan modal geografis
yang strategi menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Indonesia harus
menghimpun kekuatan untuk berdaulat adil dan Makmur. Bahwasanya laut kita Indonesia
memiliki luas 3.166km2 yang berarti kita mampu mengusai perdagangan. Yang menguasai
perdagangan berarti akan mengusai dunia. Agar tujuan nasional tercapai maka negara harus
memiliki tata kelola organisasi pemerintahan yang meliputi; aparatur negara, kesadaran
politik masyarakat, media pers, dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Dalam kesatuan
ekonomi kepulauan Indonesia mengandung kekayaan alam wilayah nusantara baik potensial
maupun efektif merupakan modal Bersama bangsa dan negara untuk keberlangsungan hidup
dan kesejahteraan yang merata. Dan kepulauan Nusantara di wujudkan dalam kesatuan sosial
budaya. Selain itu juga di wujudkan dalam kesatuan pertahanan dan keamanan negara.

SOAL 2

Ketahanan nasional merupakan salah satu bentuk upaya bangsa dan negara dalam
mempertahankan kedaulatan, keutuhan dan kesatuan ketika dalam menghadapi acaman dan
hambatan yang terjadi baik ancaman dari luar ataupun ancaman dari dalam negeri, serta
memberikan perlindungan dan rasa aman bagi warga yang hidup di negaranya. Serta
menghimpun kekuatan nasional untuk mengadapi berbagai ancaman serta gangguan yang
akan mengancam kesatuan dan keberlangsungan hidup pada suatu negara, untuk menuju cita
cita bangsa dan kejayaan di masa mendatang. Untuk menghimpun kekuatan nasional perlu
adanya unsur unsur yang akan menjadikan Indonesia kuat adalah adanya letak goegrafi,
adanya bentuk dan wujud negara, luas wilayah, jumlah penduduk di suatu negara, watak dan
ragam nasional, dan sifat pemerintahaan untuk mengelola suatu negara. Dan tentu hal
demikian harus beriringan dengan kesadaran nasional, kebulatan tekad menghimpun
kekuatan demi pertahanan nasional. Bersinergi antara penduduk atau warga negara dengan
wilayah suatu negara, serta di dukung dengan anggota militer sebagai garda paling depan saat
terjadi peperangan. Kemampuan ekonomi yang berkembang sehingga dapat memberikan
penghidupan bagi warga negara, strategi nasional yang akan menjadi rencana kedapan
melangkah mewujudukan cita cita bangsa, dan kemauan warga negara dengan tekad dan
semangat mewujudkannya. Dalam mewujudkan impian dan cita cita bangsa pasti akan terjadi
Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan dalam proses keberlangsungan hidup di
suatu negara. Kendati demikian dalam merealisasikan ketahanan nasional upaya untuk
menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan perlu adanya pendekatan
menggunakan ajaran Asta Gatra ( Tiga aspek ilmiah dan sosial ) sebagai usaha untuk
menanggulangi ancaman yang terjadi. Kemudian berkembang dan di rumuskan dalam
dokumen negara, antara lain naskah garis garis besar haluan negara atau di singkat (GBHN)
pada tahun 1998 meliputi ;

- Ketahanan merupakan cerminan dari kesatuan antara aspek kehidupan nasional


bangsa secara utuh dan menyeluruh. Dengan pendekatan ketahanan nasional yang
berbasis pada persatuan antar warga negara.
- Kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan
hidup warga negara sebagai upaya menuju kejayaan bangsa.
- Dan di dasari oleh Tiga Aspek ilmiah dan sosial adalah ; ketahanan ideologi, politik,
ekonomi dan sosial budaya.

Ketahanan Ideologi berasaskan Pancasila, Memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan
sebagai penangkal ideologi asing yang akan merusak bahkan menggantinya. Pancasila
merupakan Palsafah yang di anut oleh Indonesia, merupakan prinsip bernegara. Ketahanan
politik merupakan asas Indonesia mengelola negara dengan demokrasi yang tentukan oleh
orang banyak. Ketahanan ekonomi merupakan kondisi pereokonomian bangsa Indonesia
yang berlandaskan Pancasila, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Selanjutnya
ketahanan sosial dan budaya, merupakan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia dalam
berinteraksi sosial dan memajukan budaya Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila,
Ketuhanan yang maha Esa, Kemanusian yang adil dan beradab, persatuan Indonesia. Dalam
kaitan dengan sikap mahasiswa untuk mempertahan kedaulatan dan kesatuan negara
Indonesia, mahasiswa memiliki potensi dan kemapuan intelektualnya untuk Tangguh ketika
menghadapi berbagai acaman dan hambatan dalam kehidupan bernegara. Pertama mahasiswa
harus menjadi yang berbudi luhur menjunjung tinggi etika dan berprilaku mulia. Artinya
mahasiswa harus mengutamakan kepentingan bersama. Sang Proklamator Ir Soekarno pernah
berkata ; Beri aku 10 pemuda akan ku guncangkan dunia. Artinya kita sebagai pemuda
terpelajar mampu memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesatuan NKRI. Mahasiswa
harus mampu membanggakan negaranya dengan prestasi di kanca internasional. Mahasiswa
harus membawa perubahan positif pada negaranya. Karena merekalah yang akan meneruskan
kehidupan berbangsa kedepan. Dengan semangat kebangsaan merupakan wujud mahasiswa
untuk mecapai cita cita nasional. Kita sebagai Mahasiswa yang terpelajar kaitannya dengan
bela negara tidak harus mengangkat senjata ikut berperang secara fisik. Akan tetapi kita
sebagai Mahasiswa harus mampu mewujudkan dan menumbuhkan semangat kebangsaan
dengan penuh kesadaran. Dalam implementasinya mahasiswa bisa menerapkan dan
menjalankan ilmu yang di dapatkan dengan memajukan ilmu pengetahuan tentang
Pendidikan kewarganegaraan dengan mengabdi sesuai kemampuan dan profesi. Dalam
pelaksanaan lainnya mahasiswa yang tergabung bisa ambil bagian untuk memerangi korupsi,
peran aktif dalam menangkal pemahaman radikal yang bisa mengancam ketahanan nasional
dari dalam. Bela negara secara fisik dapat di lakukan dengan bergabung pada pelatihan
kemiliteran. Sesuai UU No. 20 Tahun 1982 Tentang Keikutsertaan dalam pelatihan meltier,
yang tergabung dalam Rakyat terlatih ( Ratih ) dan memiliki unsur dari beberapa Pendidikan
militer, ada Resimen Mahasiswa ( Menwa ) dll. Dalam kegiatannya mahasiswa mampu
membantu apabila terjadi bencana alam, darurat sipil serta membantu pemerintah dalam
menangani kemanan dan ketertiban masyarakat. Sedangkan bela negara secara non fisik yang
tertulis pada Undang Undang No. 3 Tahun 2002 adalah Mengikuti secara sadar Pendidikan
kewarganegaraan dengan maksud menanamkan kecintaan terhadap tanah air. Sehingga apa
yang di dapat bisa di realisasikan di kehidupan dan di segala situasi.

SOAL 3

Secara garis besar hambatan dan ganngguan yang dapat memecah belah persatuan paling
potensi adalah dengan warga negaranya sendiri. Kenapa demikian, karena masyarakat pada
umumnya masih mudah untuk di polarisasi, mudah di bentuk dan mudah di bentur benturkan
satu sama lainnya. dengan dalih siapa yang paling nasional, siapa yang paling pancasilais. Di
dorong juga dengan minimnya ilmu pengetahuan. Di samping itu masih mudahnya percaya
terhadap berita bohong atau baisa di kenal hoax. Artinya berita yang ia terima nol nilainya,
tidak memberikan kepastian, tidak sesuai dengan kejadiannya yang sebenarnya. Mudah di
sesatkan atau di pelintirkan sehingga masyarakat resah dan bingung apa yang sebenarnya
terjadi. Tidak memastikan kembali apakakah berita tersebut benar atau tidaknya, atau
bersumber dari akun anonym atau dari sumber yang terpercaya. Propaganda yang mereka
buat hanyalah untuk mengkacaukan suasana dan membuat panik masyarakat. Sehingga di
antara masyarakat sudah tidak bisa berfikir rasional atau nalar secara sehat, dan menimbulkan
kegaduhan antar individu, kelompok, organanisasi, dan institusi pemerintahan. Karena saling
tuding menuding, mencari pembenaran dan hanya mencari kesalahan tanpa berfikir secara
akal sehat. Hal demikian bisa memecah belah kerukunan antar individu, etinis, kelompok,
dan organanisasi kemasyarakatan. Ada saja dari pihak pihak yang tidak bertanggung jawab
selalu berupaya mengganggu, mengancam, menghambat, kesatuan nusantara dan keutuhan
nasional. Belum lagi ancaman dari luar seperti perebutan wilayah teritorial perairan laut kita
dari negara negara seberang. Yang sembarang masuk ke wilayah kesatuan laut Indonesia
seperti halnya masuknya nelayan kapal asing yang mecari ikan sampai masuk ke zona air
Indonesia. Tindak tersebut merupakan ancaman serius bagi kedaulatan zona laut kita.
Munculnya beberapa faktor yang berpotensi menghambat terbentuknya keutuhan dan satu
kesatuan nasional adalah dengan situasi ;

- Kurangnya penghargaan akan keberagaman, terjadinya konflik antar suku, Agama,


Ras, dan antar kelompok atau golongan karena tidak adanya penghargaan akan
keberagaman antar makhluk sosial.
- Kuatnya paham indentitas SARA, adanya hubungan yang tidak harmonis antar
golongan, perbedaanlah menjadi dasar konflik mencuat kepermukaan.
- Ketimpangan sosial dan politik, merupakan faktor yang memicu disintegrasi bangsa.
Ketimpangan sosial semakin memuncak di masyarakat dengan sentiment terhadap
kelompok atau golongan, persoalan ini terjadi karena adanya ketimpangan sosial
antara kaya dan miskin, status sosial, kondisi politik Indonesia yang arogan.

Oleh sebeb itu, faktor yang sangat fundamental yang berpotensi menyebabkan adanya
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan adalah warganya sendiri. Karena sejatinya
masih banyak masyarakat yang masih awam terkait cita cita nasional. Berbeda pada saat
bangsa Indonesia melawan penjajahan colonial dan imperial, ancaman nyata bertaruh nyawa
demi kemerdekaan Indonesia. Selain faktor di atas yang menyebabkan terjadinya ATHG
adalah; Tidak adanya kesadaran untuk hidup bersama, hanya memikirkan keselamatan diri
sendiri, arogan dan egois. Kemudian faktor berikutnya Lupanya terhadap sejarah
kemerdekaan Indonesia, tidak ada semangat kebangsaan yang tertanam dalam diri, Tidak
adanya rasa cinta terhadap tanah air Indonesia, dan Tidak ada kemamuan untuk Bersatu.
Semua faktor di atas merupakan salah satu bentu sikap disintegrasi yang bisa mengancam dan
menghambat ketahanan nasional. Acaman yang paling besar adalah bagi ketahanan negara
adalah perang fisik. Apabila Indonesia tidak mempunyai sikap yang terjadi atas konflik
perebutan wilayah zona air atau bagian laut cina selatan, maka Indonesia akan terkena
dampaknya, seperti hancurnya Natuna yang berbatasan langsung dengan perairan cina.
Walaupun negara Indonesia tidak ikut berperang secara langsung, akan tetapi ancaman,
hamnbatan dan gangguan pasti akan datang. Di antaranya acaman terhadap perekonomian
nasional dan ketidak setabilan pasokan obat obatan.

SOAL 4

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari pulau pulau
dan berbagai ras, suku, golongan, agama dan kepercayaan. Beragam corak, Bahasa, adat
istidat dan cultur. Bangsa Indonesia memiliki nilai yang tercermin dalam suatu ideologi yaitu
Pancasila. Dalam sejarahnya Pancasila awalnya adalah piagam Jakarta, beberapa tokoh
nasional seperti Moh Yamin, Soepomo, dan Soekarno menyepakati rumusan yang kita kenal
adalah Piagam Jakarta. Dalam perkembangannya sudah tidak di gunakan lagi. Terlepas dari
sejarah pembetukan Pancasila, kita sebagai warga negara yang baik harus mengetahui
mengenai lahirnya Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bernegara. Pada saat ini kita
sebagai penerus bangsa sepatutnya tidak mempermasalahkan kembali ideologi Pancasila,
karena Pancasila sudah final. Tidak bisa di rubah kembali atau revisi. Kita sebagai warga
negara memaknai ideologi Pancasila sebagai landasan utama untuk bernegara. Dengan latar
belakang Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat, ras, golongan dan agama,
Pancasilalah yang mampu menyatukan perbedaan. Berbeda bukan berarti harus saling
membenci akan tetapi harus saling mencintai. Bhineka Tunggal Ika, Berbeda beda tetap satu.
Itulah moto atau semboyan bangsa Indonesia. Semangat kebangsaan harus melekat pada diri
seorang warga negara yang senantiasa berpedoman pada ideologi Pancasila. dalam kegiatan
bernegara harus menanamkan sikap yang ada pada setiap butir butir Pancasila, di dorong oleh
ras kesadaran untuk memasukan nilai nilai yang terkandung di dalam Pancasila terhadap
sendi sendi kehidupan masyarakat dan bernegara. Pancasila merupakan pondasi untuk
membangun indonesia kedepan yang lebih baik. Pancasila juga mengajarkan kita tentang
kerukunan antar umat beragama. Dan keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara. Oleh
karena itu, pada hakikatnya Pancasila merupakan perwujudan dari nilai wawasan nusantara.
Untuk memperkuat ideologi Pancasila, perlu adanya kesadaran dan dorongan dari diri sendiri
untuk cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai identitas
nasional yang memiliki makna bahwa seluruh rakyat Indonesia sepantasnya menjadikan
Pancasila sebagai landasan berfikir, bersikap, dan berprilaku dalam keberlangsungan hidup.
Pancasila juga merupakan sebagai jati diri bangsa yang memiliki nilai nilai kepribadian
bangsa, dan keunikan bangsa Indonesia. Sebagai pembeda dari negara negara lain. Dalam
penerapannya di berbagai kegitan hidup masyarakat Pancasila sudah melalui proses panjang,
sehingga banyak sekali hambatan dan gangguan dalam penerapan ideologi Pancasila.
Ancaman lainya adalah maraknya konflik konflik sosial yang berbasis ras, dan agama. Begitu
juga banyak sekali pelanggaran HAM dan ancaman radikalisme yang terjadi. Dalam
penilitian yang di lakukan sejumlah Lembaga seperti BNPT, UIN, Syarif Hidayatullah dan
yang lainnya. Menemukan bahwa beberapa sekolah dan perguruan tinggi negeri ternama di
Indonesia terpapar paham intoleran dan radikal yang berpotensi mengancam keutuhan dan
kesatuan republik Indonesia. Dengan kata lain bahkan dalam tingkatan Pendidikan atas
seperti perguruan tinggi saja masih bisa terpapar radikal. Oleh karena itu, kita sebagai warga
negara yang sadar perlu mengupayakan revitalisasi terhadap pengamalan nilai nilai yang
terkadung pada Pancasila, di semua tingkatan belajar mulai dari Pendidikan dasar hingga
perguruan tinggi. Upaya ini merupakan salah satu untuk menanggulangi segala macam
ancaman yang akan terjadi. Dalam kaitannya terhadap pembinaan ketahanan nasional
( Lemhanas RI ) Lembaga pertahanan nasional republik Indonesia pada tahun 1960. Dan
seorang ahli GPH S. Suryomataraman mengemukakan beberapa ketahanan nasional; 1.
Ketahan nasional sebagai konsepsi atau doktin, 2. Ketahanan nasional sebagai kondisi dan, 3.
Ketahanan nasional sebagai strategi cara atau pendekatan. Ketahanan ideologi yang
berlandaskan pada Pancasila memiliki kemampuan untuk memelihara satu kesatuan nasional
dan mampu menangkal segala macam ancaman dan gangguan dari luar yang tidak tercermin
pada jati diri bangsa Indonesia.

Sumber Referensi acuan saya :

BMP MKDU4111/ Modul 1-5

Katadata.co.id

Kompas.com

Beritasatu.com

Ketik.unpad.ac.id

Anda mungkin juga menyukai