Anda di halaman 1dari 4

2008 sebagai tahun Bahasa

Pengajaran Bahasa indonesia,


Bahasa Daerah, Bahasa Asing,
KONGRES
KONGRES Bahasa & Sastra, Bahasa Pers BAHASA XI /
BAHASA VII / OKT 2018 Menjayakan Bahasa dan
OKT 1998 KONGRES
Memperkuat kedudukan bahasaBAHASA
di era global
IX / Sastra Indonesia
OKT 2008
Bahasa Indonesia penutur asing ( BIPA )
Organisasi profesi
Pendidikan Bahasa Indonesia
Mengembangkan IPTEK
& Sastra Indonesia,
Pengutamaan
KONGRES Bahasa
KONGRES Indonesia di ruang publik,
BAHASA VIII / BAHASA
Bahasa Sastra & IT, Ragam
OKT 2003 INDONESIA
Oktober sebagai bulan Bahasa bahasa di kini kehidupan,
Kajian Bahasa
Daerah,Pengelolaan bahasa &
sastra daerah, Kekuatan
kultur bahasa Indonesia,
Strategi diplomasi, Politik
KONGRES BAHASA X / perencaan bahasa sastra.
OKT 2013
Memantapakan kedudukan
Bahasa Indonesia secara nasional
Meluncurkan Produk
dan internasional, Pembukuan
Bahasa BRAILLE
Bahasa Indonesia sebagai
Peta Bahasa
pembelajaran, Pendidikan
UKBI
karakter, Uji kemahiran Bahasa
Indonesia ( UKBI ), Menertibkan
berbahasa secara porposional,
Peran Pers sebagai pemartabatan
secara nasional & internasional,
serta pendirian pusat studi
bahasa indonesia di luar negeri.

SOAL 2
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai Bahasa nasional dan Bahasa negara. Kedudukan
Bahasa nasional dan Bahasa negara sudah di tetapkan pada tanggal 28 oktober 1928 yang di kenal
Sumpah Pemuda yang di susun oleh Muhammad Yamin, Sumpah Pemuda sebagai monumental bagi
bangsa dan Bahasa Indonesia. Kedudukannya sebagai Bahasa nasional, Bahasa Indonesia berfungsi
sebagai lambang negara, indentitas nasional, sebagai alat komunikasi dan alat pemersatu bangsa
antar daerah dan antar budaya. Dengan kata lain Bahasa Indonesia sangat penting dan perlu bagi
negara dan bangsa Indonesia. Karena telah mempersatukan kebulatan tekad bagi seluruh elemen
elemen masyarakat. Dengan Bahasa Indonesia yang di pergunakan di ruang public merupakan ciri
identitas bangsa. Dan ketika Bahasa Indonesia tidak di pergunakan oleh masyarakat di ruang public
dan dalam kenegaraan maka niscaya tidak harapan lagi bangsa Indonesia untuk Bersatu. Sebagai
contoh ketika kita berdiskusi dengan teman kita yang latarbelakangannya berbeda berasal dari
berbagai daerah, maka tidak tercipta diskusi tersebut karena satu sama lain tidak mengerti apa yang
di ucapkan. Berbeda jika diskusi tersebut menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka
akan tercipta suatu keharmonisan dalam berdiskusi dan bertukar pikiran.

Sumber referensi ;

BMP MKWU4108/Modul 2

SOAL 3 bagian 1
a
Judul
. Sisi Positif Parenting Budaya Jepang
b
Nama Penulis
. Buyung Okta

Parenting menjadi isu hangat dewasa ini . Semakin tinggi kesadaran


Bagian masyarakat untul lebih mempelajari bagaimana ilmu perenting agar dapat di
c.
Pembukaan implementasikan bagi putra putrinya, atau sebagai bekal untuk membina
rumah tangga di kemudian hari.

Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, Orang tua adalah
d
Subjudul cerminan anak, Orang tua dan anak adalah setara, Memperhatikan tentang
.
perasaan dan emosi.

Orang Tua di Jepang tidak menganggap gaya asuh mereka menjadi gaya asuh
yang terbaik. Begitu pula dewasa ini budaya barapun menginspirasi cara orang
tua di jepang mendidik anaknya. Namun meskipun terjadi pergeseran dan
e
Bagian penutup perubahan, gaya asuh orangtua di jepang yang menyayangi putra putrinya
.
tidak berubah. setelah memahami gaya asuh orangtua di jepang, dapat di
pahami bahwa gaya asuhnya merupakan perpaduan antara sedikit gaya
permisif, gaya authoritative ( berwibawa )

https://www.kompasiana.com/buyungokita/
Sumber
f. %205f22b2a4d541df59d84bebe2/sisi-positif-parenting-budaya-jepang?
referensi
page=all#section2

SOAL 3 bagian 2

Daftar Pertanyaan ;

1. Apa yang di maksud parenting budaya jepang ?


2. Hal positif apa yang bisa ambil ?
3. Bagaimana cara asuh para orangtua di jepang ?
4. Apa perbedaan para orangtua di jepang dan di Indonesia dalam mengasuh anak ?
5. Bagaimana cara mengimplementasikan mengasuh anak di jepang ?
6. Apa yang terjadi ketika para orangtua gagal mengasuh anak ?
SOAL 3 bagian 3

Berdasarkan hasil membaca ;

Terdapat 4 Jenis parenting sebagail hal positif yaitu, gaya asuh otoriter, berwibawa, permisif, dan
terlalu protektif. Dari 4 hal tersebut bisa di artikan gaya asuh otoriter, gaya asuh dimana orangtua
memaksakan kehendaknya tanpa memperhatikan dan memperdulikan bagaimana perasaan anak.
Gaya asuh berwibawa merupakan orangtua yang menjadi contoh dan tauladan bagi anak anaknya,
memberikan Batasan bagi putrinya dan memberikan semangat bagi putranya. Kemudian gaya asuh
permisif adalah dimana orangtua tidak memberikan Batasan pada anak anaknya, mempercayai anak
anaknya dengan apa yang akan di lakukan, cenderung tidak memaksa kecuali dalam hal kebaikan.
Kemudian gaya protektif merupakan gaya mengasuh anak dengan di batasi kegiatannya dan selalu di
awasi. Sedangkan para orangtua di jepang dalam mendidik dan mengasuh putra putrinya sangat
menonjolkan hubungan kedekatan antara orangtua dan anaknya, kemudian para orangtua di jepang
menjadikan para orangtua sebagai role model cerminan anaknya dalam memperlakukan putra
putrinya. Dan anak di berlakukan sebagai teman dalam proses mendidiknya, sehingga putra putrinya
sadar orangtua adalah tempat dimana untuk mengadu, konsultasi, dan saling memberikan masukan.
Dengan hal demikian anak menjadi tumbuh dewasa yang mempunyai kesopanan dan keterampilan,
sehingga di usia dewasa putra putrinya memberikan kontribusi dan kebanggaan terhadap para
orangtua. Selain mengajarkan saling menghargai dan menghormati, anak juga di berikan semangat
untuk bisa berprestasi. Dan negara Indonesia memang tidak semua para orangtua menerapkan gaya
asuh anak seperti di jepang. Namun terlepas sisi positif parenting gaya mengasuh anak di jepang ada
baik jika di implementasikan oleh para orangtua di Indonesia.

SOAL 3 bagian 4

Sisi positif dari parenting budaya di Jepang bisa di terapkan di Indonesia, para orangtua di Indonesia
masih lazim mengasuh anaknya dengan sikap keras, banyak sekali kekerasan terhadap anak baik
secara fisik dan non fisik. Sehingga anak menjadi berontak dan kecewa terhadap orangtuanya. Tidak
adanya kasih sayang terhadap anak, sehingga anak menjadi pendendam terhadap orangtuanya di
masa dewasa. Maka orangtua telah gagal dalam mengasuh putra putrinya. Budaya parenting di
jepang bisa di implementasikan sedikit demi sedikit sehingga anak bisa berubah atas dasar naluri dan
hati Nurani.

SOAL 3 bagian 5

Berdasarkan Review ;

Hubungan antara orang tua dan anak yang sangat dekat, perlu rekatkan dengan bercerita,
memberikan pujian dan dorongan. Orang tua adalah cerminan anak, orangtua adalah teladan bagi
anak anaknya, Orang tua dan anak adalah setara, merupakan poin paling penting karena anak
merasa di hargai, Memperhatikan tentang perasaan dan emosi, para orangtua harus memberikan
kasih saying terhadap putra putrinya dengan memberikan ketulusan dan kebijaksanaan dalam
menangani atau memberi keputusan.

Terimakasih.

Sumber referensi ; BMP MKWU4108/ Modul 3 Halaman 3.19 s/d 3.30

Anda mungkin juga menyukai

  • Diskusi 7
    Diskusi 7
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 7
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5
    Diskusi 5
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 5
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 8
    Diskusi 8
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 8
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 4
    Diskusi 4
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 4
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6
    Diskusi 6
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 6
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 (MKDU4111)
    Tugas 1 (MKDU4111)
    Dokumen8 halaman
    Tugas 1 (MKDU4111)
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat