Anda di halaman 1dari 1

Berbagai macam praktik intoleransi di indonesia masih saja terjadi yang sangat masif di lakukan oleh

oknum oknum masyarakat atau kelompok dengan menutup rumah ibadah bagi pemeluk agama
minoritas. Pembubaran  upacara keagamaan tertentu dengan bentuk tidakan anarkis yang
mencederai keutuhan berbangsa. Persoalan praktik intoleransi yang masih terjadi di indonesia 
karena beberapa faktor ;

Pertama, aturan hukum atau kebijakan lainnya yang saling bertentangan. Saat ini memang ada
aturan yang menjamin hak atas kebebasan beragama atau berkeyakinan. Misalnya, Undang-Undang
PNPS Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan/Penodaan Agama, Surat
Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Tahun 2008 tentang Ahmadiyah, Peraturan Bersama (PBM) 2
Menteri Tahun 2006 tentang Rumah Ibadah. Serta keberadaan berbagai peraturan di daerah seperti
SK Gubernur, Bupati, Perda atau SKB lainnya yang bersifat membatasi kebebasan beragama atau
berkeyakinan.

regulasi semacam ini juga digunakan sebagai instrumen untuk melegitimasi tindakan melakukan
praktik intoleransi. Selain itu, pemerintah belum ada ketegasan dan berkeadilan dalam penegakan
hukum bagi oknum oknum yang melakukan aksi intoleren. Juga lemahnya perlindungan hukum
terhadap korban aksi intoleran yang ada di indonesia. Pemerintah wajib mengupayakan kebijakan
untuk menindak pelaku aksi intoleran dengan penindakan tegas terukur dan terarah. Ini sebagai
alternatif untuk menempuh keutuhan dan kebebasan dalam beragama, yang memiliki hak untuk
berkeyakinan secara bebas dan adil. Tanpa adanya diskriminasi dari pihak manapun dan dengan
asalan apapun.

Adapun salah satu faktor penghambat integrasi nasional adalah; timbulnya konflik antar umat
beragama yang sentimen karena kurang perhargaan akan keberagaman. Kuatnya paham identitas
sara, kemudian ketimpangan sosial dan politik, masih melekatnya rasa iri hati dan dengki dan tidak
diberlakukan adil orang masyarakat dan bisa juga pemerintah, hal ini bisa merujuk pada radikalisme.

Dalam pasal 1 ayat ( 1 ) UUD 1945 menyebutkan Bahwa negara Indonesia adalah Negara kesatuan
yang berbentuk republik. Secara yuridis normatif, susunan negara Indonesia sejak didirikan
menganut prinsip negara kesatuan. Secara sistematis agar tidak terjadi disintergrasi di Indonesia ada
beberapa hal yang dapat mendorong munculnya integrasi nasional antara lain adalah ; adanya
kesadaran masing masing individu untuk Bersama sama mewujudkan keutuhan dan kesatuan dalam
wadah integrasi nasional. Adanya semangat rela berkorban untuk kepentingan Bersama. Dan adanya
rasa cinta terhadap tanah air. Kemudian semangat kebangsaan yang di kobarkan dan serta keinginan
Bersatu. Integrasi nasional merupakan upaya untuk menyatukan masyarakat dari berbagai elemen
masyarakat, ras, suku, latar belakang, sosial politik, dan agama yang menjadikan satu kesatuan  dan
keutuhan nasional. Kemudian integrasi secara budaya menyatukan keragaman budaya dan corak
untuk mencapai kehidupan yang selaras, sejalan, seiringan dalam mewujudkan persatuan bangsa
Indonesia.

Terimakasih.

Referensi :

BMP MKDU4111/ Modul 4

https://nasional.kompas.com/read/2019/11/17/16015521/imparsial-intoleransi-masih-jadi-
masalah-yang-terus-berulang-di-indonesia?
amp=1&page=2&jxconn=1*1suqb6k*other_jxampid*MndnUU91aDB2X0RtUU5CaGxCZkRMMllGR29
yOHJEVjRsSWRoVDJjY1hnYm1JSXM4ZjF3WjJfN2c1MDZMdXQyLQ

Anda mungkin juga menyukai

  • Diskusi 7
    Diskusi 7
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 7
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 5
    Diskusi 5
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 5
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 8
    Diskusi 8
    Dokumen1 halaman
    Diskusi 8
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 4
    Diskusi 4
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 4
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Diskusi 6
    Diskusi 6
    Dokumen2 halaman
    Diskusi 6
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat
  • Tugas 1 (MKDU4111)
    Tugas 1 (MKDU4111)
    Dokumen8 halaman
    Tugas 1 (MKDU4111)
    Hamdan Nurrochiem
    Belum ada peringkat