Anda di halaman 1dari 6

A.

Direct Chlorination Process

Klorin yang sudah dimurnikan dari pabrik C/A dan etilena dari tangki penyimpanan
diumpankan ke Reaktor Bubble Colum (RE-X101) melalui bagian bawah reaktor. Umpan yang
masuk ke reaktor merupakan fasa gas, namun reaksi dilakukan dalam cairan EDC (mother
liquor) yang levelnya dijaga tetap di dalam reaktor. Reaksi dilakukan dalam fasa cair untuk
mencegah terjadinya ledakan akibat panas reaksi yang dihasilkan dan mengingat bahwa terdapat
kandungan O2 di dalam aliran gas Cl2. Reaktor dioperasikan pada suhu 90 - 100oC dan tekanan 1
kg/cm2.G, serta rasio umpan etilena terhadap klorin dijaga sekitar 1,169 untuk memastikan
seluruh klorin habis bereaksi. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis di mana panas yang
dihasilkan dari setiap 1 mol reaksi akan menguapkan cairan EDC sebesar 5 mol. Dalam Direct
Chlorination Process, Ethylene di Klorinasi untuk menghasilkan Ethylene Dichloride (EDC).
Reaksi yang terjadi pada DC Reaktor ini dilakukan selalu dengan keadaan gas etilen yang
berlebih. Bila keadaan berbalik (Gas Klorin lebih banyak dibandingkan etilen) maka akan
menyebabkan terjadinya korosi dan dapat memicu terjadinya ledakan.

Katalis yang digunakan adalah FeCl2 yang dihasilkan dari reaksi Cl2 dengan Fe pada
packing yang terletak di bagian atas reaktor. Penggunaan packing ditujukan untuk menangkap
klorin yang tidak bereaksi supaya aliran produk reaktor bebas dari kandungan klorin yang dapat
menyebabkan korosi pada peralatan di proses selanjutnya. Untuk mencegah akumulasi padatan
FeCl2 dalam reaktor, maka dilakukan blowing secara periodik untuk menjaga kandungan Fe di
dalam reaktor di bawah 400 ppm.

Uap EDC dengan konsentrasi 98,83% yang keluar dari bagian atas reaktor mengandung
sekitar 9500 ppm komponen berat (HBC/high boiling component) seperti 1,1,2-TCE dan 2200
ppm komponen ringan (LBC/low boiling component) seperti EC. Impurities tersebut harus
dihilangkan dengan cara distilasi melalu kolom 48 tray (TW-X102). Penghilangan komponen
berat lebih dulu dilakukan dengan pertimbangan komposisinya yang lebih besar daripada
komponen ringan. Selain itu, penghilangan komponen berat sangat vital karena kehadirannya
akan berpengaruh pada proses cracking pada furnace dengan membentuk coke yang banyak.

Proses pemisahan komponen berat dari reaktor DC dilakukan secara vacuum untuk
menghemat konsumsi steam pada reboiler. Reboiler yang digunakan terdiri dari dua unit, salah
satunya digunakan hanya pada saat start-up karena umpan yang masuk berupa cairan. Namun
pada kondisi beban reboiler tinggi, kedua unit digunakan secara bersamaan. Steam bertekanan
rendah digunakan sebagai media pemanas pada sistem kolom distilasi vakum ini. Komponen
berat dari umpan yang masuk ke dalam kolom akan terakumulasi di bagian bawah, kemudian
dipompa sebagai umpan pada kolom pemurnian EDC (seksi 300), yaitu pada TW-X303.
Sebagian heavies dialirkan kembali ke dalam kolom bagian bawah untuk menjaga ketinggian
cairan di bawah kolom agar tidak menyebabkan kavitasi pada pompa.

Cairan yang masih mengandung komponen ringan pada VE-X105 kemudian diumpankan
pada kolom distilasi 40 tray untuk memisahkan komponen ringan yang terkandung dalam produk
reaktor DC.

Uap EDC yang mengandung komponen ringan masuk ke dalam kolom distilasi TW-
X101 pada tray paling atas. Sebelum masuk ke dalam kolom, feed dipanaskan terlebih dahulu
oleh preheater yang memanfaatkan steam bertekanan rendah sebagai media pemanas. Produk
atas dari kolom ini kemudian dikondensasikan oleh kondenser HE-X106. Gas terkondensasi pada
suhu 40°C dan ditampung pada VE-X104. Gas yang tidak terkondensasi dikirim ke seksi OC
(oxy-chlorination).

EDC dari bagian bawah kolom dipompakan dan dipanaskan sebelum digunakan sebagai
umpan furnace. Untuk mendapatkan EDC kualitas ekspor, diambil aliran samping (side cut) pada
tray ke-38. Aliran tersebut disaring pada sebuah filter dan ditampung pada tangki penyimpanan.
Komponen ringan yang masih terbawa pada produk EDC saleable maksimal 40 ppm.

Gambar 2.1 PFD Direct Chlorination Process

 Direct Chlorination, ethylene di Klorinasi untuk menghasilkan etilen diklorida


C 2 H 4 +Cl 2 → C 2 H 4 Cl 2 …( 1)
 Etilen Diklorida kemudian di cracking (dipanaskan tanpa paparan oksigen) untuk
menghasilkan vinil klorida C2H3Cl dan Hydrogen Chloride (HCl).
C 2 H 4 Cl 2 → C2 H 3 Cl+ HCl …(2)
Pada reaksi ini gas etilen dan klorin direaksikan fasa gas menggunakan katalis FeCl 3 dan
Vinnolit. Reaksi berlangsung secara ekstormik pada suhu ±80 - 120°C.
 Reaksi samping
C 2 H 4 Cl 2+Cl 2 → C 2 H 3 Cl 3 + HCl …(3)
C 2 H 3 Cl3 +Cl 2 → C2 H 2 Cl 4 + HCl …( 4)
C 2 H 4 + HCl → C2 H 5 Cl …(5)
C 2 H 2 Cl 4 → C2 H Cl 3+ HCl …(6)
C 2 H 2 Cl 4 +Cl 2 → TARR …( 7)

3.1.1 Reaktor Direct Chlorination (RE-X101)


Unit reaktor DC memiliki dua sistem, yaitu: sistem pengumpanan gas dan sistem di
dalam reaktor DC sendiri. Pada sistem pengumpanan gas, gas klorin diumpankan ke dalam
reaktor dengan laju alir maksimal 7850 Nm3/hr. Gas klorin tersebut disuplai langsung dari plant
Chlor-Alkali. Sistem pengumpanan gas yang lain adalah gas etilen. Sistem ini dirancang untuk
dapat memanfaatkan semua gas yang menguap dari tangki penyimpanan etilen, Boil Off Gas
(BOG), dan gas etilen yang diuapkan dari vaporizer (HE-X922). Gas etilen yang diumpankan ke
dalam reaktor DC dikontrol dengan rasio berlebih 15%. Hal ini bertujuan agar gas klorin yang
diumpankan ke dalam reaktor DC dapat terkonversi 100%. Apabila gas klorin yang keluar
reaktor masih tersisa, akan timbul masalah pada proses hilir, terutama korosi. Sistem
pengumpanan gas klorin dan gas etilen dihubungkan dengan sistem shutdown otomatis
(interlock shutdown logic).

Gas klorin dan gas etilen diumpankan ke dalam reaktor melalui sparger nozzle yang
terletak di bagian bawah reaktor. Sparger tersebut terdiri dari 332 sparger nozzle etilen dan 295
sparger nozzle klorin, dengan posisi nozzle klorin di bawah nozzle etilen. Nozzle tersebut
dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan distribusi umpan yang merata ke seluruh
reaktor DC. Nozzle tersebut juga dilengkapi dengan cairan sealing berupa EDC cair untuk
mencegah penyumbatan dan aliran balik mother liquor melalui sistem perpipaan umpan.

Reaksi antara gas etilen dan gas klorin berlangsung dalam laurtan mother liquor pada
temperatur penguapan EDC, yaitu sekitar 90°C. Penyelenggaraan reaksi di dalam larutan EDC
didasarkan pada pertimbangan bahwa reaksi gas etilen dan gas klorin merupakan reaksi
eksplosif. Setiap mol EDC yang terbentuk menghasilkan panas yang dapat menguapkan 6 mol
EDC. Untuk menjaga kondisi level cairan mother liquor, maka 5 mol EDC yang
terkondensasikan dikembalikan lagi ke dalam reaktor, dengan sebagian kecil digunakan sebagai
sealing sparger nozzle umpan.

Agar gas klorin yang diumpankan ke dalam reaktor benar-benar dapat terkonversi 100%,
maka di bagian permukaan mother liquor dipasang packed bed dari raschig ring 2” setinggi 500
mm dan terendam di dalam cairan mother liquor. Karena sifat korosif dari bahan-bahan yang
masuk ke dalam reaktor, maka semua peralatan yang berada dalam reaktor terbuat dari bahan
304L stainless steel.

Mother liquor yang digunakan merupakan cairan EDC dengan katalis besi klorida yang
terus menerus digunakan. Apabila reaktor tidak berfungsi (shut-down atau maintenance), mother
liquor ditampung dalam sebuah tangki blown down (VE-X103). Katalis hanya diberikan pada
saat initial start-up dan tergantung pada kebutuhan.

3.1.2 Kolom EDC Heavy End (TW-X102)


Uap EDC dengan konsentrasi 98,83% yang keluar dari bagian atas reaktor mengandung
sekitar 9500 ppm komponen berat (HBC/high boiling component) seperti 1,1,2-TCE dan 2200
ppm komponen ringan (LBC/low boiling component) seperti EC. Impurities tersebut harus
dihilangkan dengan cara distilasi melalu kolom 48 tray (TW-X102). Penghilangan komponen
berat lebih dulu dilakukan dengan pertimbangan komposisinya yang lebih besar daripada
komponen ringan. Selain itu, penghilangan komponen berat sangat vital karena kehadirannya
akan berpengaruh pada proses cracking pada furnace dengan membentuk coke yang banyak.

Sistem distilasi komponen berat EDC terdiri atas:

 Kolom distilasi 48 tray (TW-X102)


 Kondenser kolom heavy end (HE-X108)
 Reflux drum (VE-X105)
 Reboiler kolom heavy end (HE-X107)
 Kompresor vacuum (CO-X102)
 DC vacuum mist separator (VE-X106)
Proses pemisahan komponen berat dari reaktor DC dilakukan secara vacuum untuk
menghemat konsumsi steam pada reboiler. Reboiler yang digunakan terdiri dari dua unit, salah
satunya digunakan hanya pada saat start-up karena umpan yang masuk berupa cairan. Namun
pada kondisi beban reboiler tinggi, kedua unit digunakan secara bersamaan. Steam bertekanan
rendah digunakan sebagai media pemanas pada sistem kolom distilasi vakum ini. Komponen
berat dari umpan yang masuk ke dalam kolom akan terakumulasi di bagian bawah, kemudian
dipompa sebagai umpan pada kolom pemurnian EDC (seksi 300), yaitu pada TW-X303.
Sebagian heavies dialirkan kembali ke dalam kolom bagian bawah untuk menjaga ketinggian
cairan di bawah kolom agar tidak menyebabkan kavitasi pada pompa.

3.1.3 Kolom EDC Light End (TW-X101)


Cairan yang masih mengandung komponen ringan pada VE-X105 kemudian diumpankan
pada kolom distilasi 40 tray untuk memisahkan komponen ringan yang terkandung dalam produk
reaktor DC. Unit ini terdiri atas:

 Kolom distilasi komponen ringan (TW-X101)


 Preheater (HE-X104)
 Kondenser (HE-X106)
 Reboiler (HE-X105)
 Reflux drum (VE-X104)
 Pompa bottom dan pompa refluks
Uap EDC yang mengandung komponen ringan masuk ke dalam kolom distilasi TW-
X101 pada tray paling atas. Sebelum masuk ke dalam kolom, feed dipanaskan terlebih dahulu
oleh preheater yang memanfaatkan steam bertekanan rendah sebagai media pemanas. Produk
atas dari kolom ini kemudian dikondensasikan oleh kondenser HE-X106. Gas terkondensasi pada
suhu 40°C dan ditampung pada VE-X104. Gas yang tidak terkondensasi dikirim ke seksi OC
(oxy-chlorination).
EDC dari bagian bawah kolom dipompakan dan dipanaskan sebelum digunakan sebagai
umpan furnace. Untuk mendapatkan EDC kualitas ekspor, diambil aliran samping (side cut) pada
tray ke-38. Aliran tersebut disaring pada sebuah filter dan ditampung pada tangki penyimpanan.
Komponen ringan yang masih terbawa pada produk EDC saleable maksimal 40 ppm.

Anda mungkin juga menyukai