558-577
ABSTRAK
Unit Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) di PT XXX bertugas untuk mengonversi fraksi berat
minyak bumi menjadi fraksi yang lebih ringan dan berharga dengan menggunakan proses Catalytic
Cracking . Dalam peroses, pengonversian terjadi pada reaktor 101 R-501 dengan bantuan katalis yang
memiliki struktur zeolite dan berbentuk dari susunan dasar silica alumina. Regenerator 101 R-502
berfungsi untuk mengembalikan aktivitas katalis dengan menghilangkan coke yang terbentuk pada
katalis dengan menggunakan udara panas. Pengendalian temperature pada upper dan lower
regenerator dilakukan dengan menggunakan catalyst cooler jenis flowtrough. Agar penggunaan
catalyst cooler lebih efektif maka, dengan menggunakan metode optimasi, berdasarkan hasil
perhitungan dapat diketahui bahwa ∆Hremoved pada regenerator memiliki peranan yang sangat
penting dalam menentukan efisiensi regenerator sehingga dilakukan optimasi terhadap besarnya net
steam production dan water supply pada catalyst cooler regenerator untuk mengoptimalkan efisiensi
regenerator. Batasan perhitungan yang digunakan adalah temperature regenerator, serta flow dari net
steam production dan water supply pada catalyst cooler. Dari hasil perhitungan optimasi dengan
menganalisa besarnya water supply dan net steam production pada catalyst cooler didapatkan efisiensi
regenerator optimum dengan total water supply sebesar 3442.63 ton/jam dapat menghemat penggunaan
Steam sebesar 46% dari penggunaan steam pada umumnya.
Kata Kunci : Fluid Catalytic Cracking, Regenerator, Water Supply,Catalystcooler.
1. PENDAHULUAN
untuk menghindari tingginya temperatur regenerator akibat panas reaksi pembakaran bila
dilakukan pembakara sempurna. Suhu katalis pada bagian upper regenerator dapat diturunkan
karena pada Regenerator 101 R-502 terdapat dua buah catalyst cooler (101 E-501A/B) yang
berfungsi untuk menyerap panas hasil pembakaran coke pada katalis yang dipergunakan untuk
menghasilkan steam.
Regenerasi katalis berkaitan dengan energi panas sehingga perlu dipastikan bahwa
energi yang digunakan dapat dimanfaatkan secara optimum untuk meregenerasi katalis. Salah
satu caranya adalah dengan menjaga aliran air pada catalyst cooler agar katalis pada bagian
lower regenerator masih mendapatkan panas yang cukup.
2. METODE
Metode dalam penelitian ini merupakan suatu cara untuk mendapatkan data hasil dari
suatu variabel yang diamati. Metode tersebut meliputi variabel penelitian, metode kerja, dan
metode analisis. Variabel penelitian merupakan suatu hal yang harus didefinisikan atau
ditentukan terlebih dahulu sebelum sebuah penelitian dilakukan. Variabel ini terdiri dari
variabel bebas atau independent variable (x) dan variabel terikat atau dependent variable (y),
yang keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat. Dalam penelitian ini, yang menjadi
variabel bebas adalah kondisi operasi temperatur upper dan lower regenerator, water supply
catalys cooler, dan net steam production. Adapun variabel terikat adalah variabel yang nilainya
tergantung atau dipengaruhi oleh nilai variabel bebas yang diproses. Variabel terikat pada
penelitian ini adalah ∆Removed, Efisiensi Regenerator.
Selanjutnya adalah metode kerja yang berisi tahapan-tahapan dari awal sampai dengan
akhir penelitian. Secara umum, metode kerja terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan, dan
penyelesaian. Tahap persiapan meliputi penyusunan proposal penelitian dan studi pustaka,
kemudian tahap pelaksanaan mencakup desain peralatan dan simulasi proses, serta yang
terakhir adalah tahap penyelesaian yang terdiri dari analisis hasil, keekonomian, simpulan dan
saran. Kemudian yang terakhir adalah metode analisis yang merupakan suatu cara untuk
menganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan optimasi suatu peralatan. Metode analisis ini
ditujukan untuk meninjau keekonomiannya.
3. PEMBAHASAN
penyerap panas hasil pembakaran coke pada katalis di upper regenerator yang digunakan untuk
menghasilkan steam. Jumlah penyerapan panas pada catalys cooler tersebut dilakukan dengan
menjaga kuantitas aliran katalis yang mengalir dari upper regenerator ke lower regenerator
lewat catalyst cooler.
Setelah katalis diregenerasi secara sempurna di bagian lower regenerator, regenerator
catalyst dialirkan ke reactor riser untuk digunakan pada proses cracking kembali. Sedangkan
untuk flue gas akan mengalir melalui 20 buah double stage cyclone pada upper regenerator
guna memisahkan flue gas dengan katalis yang terikat. Flue gas tersebut akan dialirkan ke UOP
third stage separator (101-V-509) untuk mengambil kembali partikel katalis yang terikut dan
tekanannya diturunkan dengan menggunakan orifice chambery (101-V-510). Kemudian flue
gas panas dengan tekanan rendah akan digunakan untuk membangkitkan superheat steam
dalam CO Boiler .
560
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Hasil Perhitungan dengan data kondisi operasi dilakukan berdasarkan rumusan yang
diberikan oleh licencor UOP, seperti yang telah disebutkan di bab tiga. Efisiensi desain dari
regenerator adalah 66.8%. Hasil kalkulasi efisiensi regenerator 101-R-502 tiap hari pada bulan
maret 2021 dapat dilihat di lampiran. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa
kondisi operasi maksimum didapatkan pada tanggal 18 Maret 2021 dengan nilai efisiensi
54.27%. Adapun kondisi operasi pada tanggal 18 Maret 2021 sebagai berikut :
Tabel 2 Kondisi Operasi pada Tanggal 18 Maret 2021
Kondisi Operasi
18 Maret
Variable Unit
2021
Total Rg air (Qwet air) Nm3/hr 342607.06
Feed m3/hr 452.0627
tons/hr 417.0278
Density feed kg/m3 0.922500
Temp Flue Gas °C 654.4652
Disc. Temp MAB °C 198.00
Temp Reactor °C 537.5043
Temp. Upper RG °C 708.6672
K 981.81718
Temp RG Dense (Lower) °C 698.0
Differential Temp. °C 160.50
Tabel 2 di atas merupakan data kondisi operasi pada regenerator yang akan digunakan
sabagai data perhitungan efisiensi regenerator.
Tabel 2 Kondisi Operasi Tanggal 18 Maret 2021 pada Catalyst Cooler
Catalyst Cooler
Variable Unit
Catalyst Cooler 501 A
Temp, WBH to catcooler °C 151.23
Temp, Out Steam Catcooler °C 226.44
Pressure Steam Out Catcooler kg/cm2G 44.06
Temp, Blowdown °C 149,056
Pressure Blowdown kg/cm2G 3.8
Flow Circ, Water m3/hr 2299.16
Ton/hr 2299.16
Flow Steam Ton/hr 67.55
Flow Continuous Blowdown Ton/hr 0.42
561
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Data kondisi operasi pada tabel 2 dan 3 akan digunakan untuk sebagai basis perhitungan
optimasi. Proses optimasi dilakukan agar mencapai efisiensi optimum desain dengan
menggunakan batasan batasan variabel sesuai dengan kondisi operasi maksimum tanggal 18
Maret 2021.
563
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Berdasarkan rumus maka besarnya mol O2 yang bereaksi dalam pembentukan CO2
dapat dilihat sebagai berikut :
14.69
𝑛 o2 in CO2 = 14690.64445 kgmol/jam x ( 100 )
𝑛 o2 in CO2 = 2158.05567 kgmol/jam
11. Mol H2O dari Pembakaran Coke
Berdasarkan rumus maka besarnya mol H2O yang bereaksi dalam pembentukan
coke dapat dilihat pada perhitungan berikut :
𝑛 water from coke= (3138.144804 -(14.69064445 +356.248128-2158.05567)x 2))
𝑛 water from coke= 1218.300723 kgmol/jam
12. Produksi Coke
Berdasarkan rumus maka besarnya mol H2O yang bereaksi dalam pembentukan
coke dapat dilihat pada perhitungan sebagai berikut :
W coke = (1218.300723 kgmol/jam x 2.016) + (2870.551926 kgmol/jam x 12.01)
W coke = 36931.42289 kg coke/jam
565
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
566
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
567
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Vapordidapat nilai korelasi R2 sebesar 0.17, nilai korelasi tesebut cukup jauh dibawah 0.5,
sehingga dapat diketahui bahwa variabel ∆H Vapor dianggap kurang mempengaruhi nilai
effisiensi regenerator.
d. Korelasi Regenerator Efficiency dengan H Removed
Tabel 5 di atas merupakan batasan operasi dari regenerator 101 R-502 yang akan
569
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
digunakan sebagai dasar dari penentuan nilai trial and error pada perhitungan optimasi.
a. Mencari Hremoved Optimum
Hremoved merupakan besarnya panas yang digunakan untuk memanaskan steam
pada catalyst cooler didapatkan dati total Hremoved pada catalyst cooler 5001 A dan B
(Hcatcooler A dan B). ipe dan desain dari catalyst cooler 501 A dan B adalah sama
yaitu tipe flowthrough, hal ini dapat diasumsikan jika heat duty yang butuhkan oleh
catalyst cooler 501 A dan B adalah sama. Maka dari itu untuk mendapatkan nilai
Hremoved dan Hcatcooler A dan B, maka dilakukan lah trial and error. Dari nilai trial and
error ini akan dipilih nilai Hremoved yang menghasilkan efisiensi regenerator mendekati
efisiensi desain. Dan dari nilai Hremoved tersebut didapat nilai Hcatcooler A dan B dengan
membagi dua Hremoved untuk masing masing Hcatcooler A dan B.
570
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
regenerator pada tanggal 18 Maret 2021. Data ini akan digunakan sebagai batasan
perhitungan optimasi Regenerator 101 R-502. Jika dilihat pada tabel tersebut nilai
efisiensi yang didapat sebesar 54.35% dan nilai ini akan dinaikan hingga mendekati
efisiensi optimum yaitu mendekati efisiensi desain sebesar 66.8%
J. Hremoved Optimum
Dengan menggunakan metode trial and error maka akan didapat nilai
Hremoved Optimum yang didasarkan pada perhitungan effisiensi regenerator.
Tabel 8 Data Hasil Trial and Error Hremoved Optimum
NO ∆H removed ∆H catcooler A ∆H catcooler B efisiensi regen %
1 5000 2500 2500 62.760
2 4900 2450 2450 63.053
3 4800 2400 2400 63.346
4 4500 2250 2250 64.226
5 4000 2000 2000 65.693
6 3800 1900 1900 66.280
7 3700 1850 1850 66.573
8 3690 1845 1845 66.602
9 3500 1750 1750 67.160
10 3550 1775 1775 67.013
Pada tabel 9 dapat dilihat hasil dari trial and error antara net steam production dengan
Hremoved optimum
Tabel 9 Data Hasil Trial and Error net steam production dengan ∆Hremoved optimum
Total Water
Supply ∆Hregenerator (kJ/kgcoke ∆T Water Supply Efficiency
(ton/jam)
1°C suhu katalis. Temperatur Upper dan Lower regenerator adalah sebesar 10.67°C
(diambil dari data operasi maksimum pada tanggal 18 Maret 2021). Adapun kalkulasi dari
total water supply yang dibutuhkan serta korelasi antara total water supply dan
Temperatur Upper dan Lower regenerator.
- Water Supply = 54.3 x 31.7
- Water Supply = 1721.31 Ton/jam
Water Supply catalyst cooler A = Water Supply catalyst cooler B
Sehingga, water supply total untuk kedua catalyst cooler adalah sebesar :
- Total Water Supply = 1721.31 Ton/jam + 1721.31 Ton/jam
Total Water Supply = 3442.62 Ton/ jam
Untuk nilai sirkulasi air yang dibutuhkan untuk menurukan tiap 1°C suhu katalis :
- Circ Water Per Degre = 322.730236 Ton/ jam °C
Dari hasil perhitungan trial and error ΔT dan Water Supply per degree terhadap ΔHregen
dan dengan batasan efisiensi regenerator sebesar 66.8% dapat dilihat di tabel 5.10,
didapatkan effisiensi optimum 66.8% dengan nilai ΔT sebesar 20°C dan Water Supply per
degree sebesar 169.9 ton/jam, serta Hregenerator yang dihasilkan sebesar 22768.25147
kJ/kgcoke. Hasil dari trial tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga lebih mudah
untuk dapat mengetahui korelasi antara kedua parameter tersebut terhadap efisiensi
regenerator yang dihasilkan, dimana titik optimum diambil saat terjadi persingggungan
antara garis Hregenerator dengan dengan ΔT. Berikut merupakan grafik hasil trial and error
Gambar 5 Grafik Hasil Trial dan Error antara ΔT dengan Efisiensi Regenerator
Dari gambar grafik 5, efisiensi regenerator yang didapat sebesar 66.8% , didapatkan
Ketika terjadi perpotongan antara garis Hregenerator dengan T penurunan suhu. Pada
perpotongan tersebut nilai Hregenerator adalah sebesar 22768 kJ/kgcoke sendangkan untuk
besarnya water supply per degree dan Tpenurunan suhu secara berurutan adalah 169.9
ton/°C dan 20 °C dan untuk nilai total optimum water supply didapatka 3363.1 ton/jam
Q. Hasil Optimasi Regenerator 101 R-502
Dari hasil kalkulasi optimasi dengan metode trial and error, maka hasil optimasi akan
sajikan dalam bentuk tabel sebagai hasil rangjuman dari optimasi yang telah dilakukan :
574
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Dari tabel 11 diatas, dapat dilihat terdapat perbedaan nilai dari Hregenerator trial 1 dan
2, untuk mengetahui apakah optimal berhasil atau tidak dapat dilihat berdasarkan %selisih
anatara trial 1 dan trial 2 dan tidak boleh lebih dari 1 %
Maka :
deltaHregenerator trial 1− deltaHregenerator trial 2
- %Selisih = deltaHregenerator trial 1
%Selisih = 0.28%
Hasil dari selisih Hregenerator trial 1 dan 2 tidak lebih dari satu%, dan dapat simpulkan
optimasi yang dilakukan berhasil.
R. Analisis Keekonomian
Analisis keekonomian bisa dilakukan dengan menghitungan jumlah penghematan
steam yang dilakukan dengan menambahkan water supply pada catalyst cooler.
Tipe boiler yang digunakan adalah (THW – I NT E 100/90), dengan data desain
sebagai berikut :
Ket :
Efisiensi : 92.3 – 92.8 %
Flow Boiler : 145 m3/jam
575
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
Berdasarkan hasil perhitungan optimasi dan analisis kinerja Regenerator 101 R-502 yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Nilai hasil efisiensi dari regenerator 101 R-502 menunjukan untuk mendapatkan nilai
efisiensi yang optimal dalam hal ini mendekati nilai efisiensi desain yaitu 66.8, maka
parameter atau variabel yang perlu di ditinjau adalah DHregenerasi dan DHcombustion corr dan
dengan menentukan nilai efisiensi optimal dari regenerator maka dapat ditentukan pula
nilai optimal dari water supply optimum yang diperlukan untuk catalyst cooler.
2. Jenis Dalam menghitung efisiensi dari regenerator hasil korelasi menggunakan grafik
didapatkan parameter yang paling mempengaruhi adalah DHremoved pada catalyst coolerer,
DHremoved sendiri merupakan beban panas yang dibutuhkan untuk memanaskan steam pada
catalyst cooler, hal tersebut dibuktikan dengan korelasi dari nilai R 2 antara efisiensi
regenerator dengan DHremoved sebesar 0.71 dan hal ini diperkuat dengan teori yang
menyebutkan bahwa penambahan cat cooler digunakan untuk mengontrol dan
memvariasiakan kondisi operasi sehingga feedstock dengan kualitas rendah dapat
meningkat yang dijelaskan dalam buku Fluid Catalytic Cracking Handbook 3rd by Reza
Sadeghbeigi.
3. Berdasarkan perhitungan optimasi yang dilakukan, diperoleh kondisi operasi optimum dari
ΔHregenerator pada pengoperasian Regenerator 101 R-502 agar efisiensi regenerator dapat
ditingkatkan hingga efisiensi desain. Hasil optimasi tersebut antara lain :
- ΔHregenerator = 22701.1949 kJ / kgcoke
- ΔHremoved = 3690 kJ/kgcoke
- Total water supply = 3442 ton / jam
- ΔT Lower dan upper Regenerator = 21°C
- Water supply per degree = 160 ton / jam. °C
4. Dari pengoptimalan water supply yang dilakuka dengan menaikan efisiensi dari
regenerator dapat mengurangi pemasokan steam dari semula 67.55 menjadi 31.7 ton/jam
dan jika hal ini dikaitkan dengan penghematan energi, dapat menghemat energi sebanyak
46% dari pengunaan steam pada umumnya.
576
Kartika_Eka, SNTEM, Volume 1, November 2021, hal. 558-577
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Meyers, Robert A.,…., “Handbook of Petroleum Refining Processes”, 3rd Edition, The
McGraw-Hill Companies, Inc., USA.
[2] Sadeghbeigi, Reza, 2012, “Fluid Catalytic Cracking Handbook”, 3rd Edition, Elsevier
Inc., USA.
[3] “Pocket Book RFCC - GCU”, PT. PERTAMINA (Persero) RU IV Cilacap.
[4] Kern, Donald Q., 1983, “Process Heat Transfer”, The McGraw-Hill Companies, Inc.,
USA.
[5] --------, “Operating Manual Unit 101 – RFCC RX-REG”, PT. PERTAMINA (Persero)
RU IV Cilacap.
577