Diketahui
v aktual
v R=
T (1
R cr
P cr
Suhu : 400OC
Volume Spesifik aktual : 0,02 m3/kg
Nilai suhu kritis dan tekanan kritis didapatkan dari berbagai literatur atau steam table
TCR : 647 K
PCR : 22,064 Mpa = 22,064 X 106 Pa
Ditanya
Apakah steam tersebut merupakan gas ideal?
Setelah mendapatkan nilai VR maka kita perlu mencari nilai TR, nilai TR dapat diketahui
dengan membandingkan suhu aktual dengan suhu kritis
T
T R= (5
T CR
673 K
¿ T R= (6
647 K
¿ T R =1,04 (7
Dari kedua data diatas dapat diketahui nilai Z dengan memplotkan niali T R dan VR yang sudah
kita ketahui ke dalam grafik di soal
Didapatkan nilai Z ≈ 0,8 sehingga dapat disimpulkan gas merupaka gas tidak ideal (gas ideal
mempunyai Z = 1)
2. Diketahui
OPEN FEEDWATER
3 HEATER
T1 : 200OC
P1 : 1000 kPa
T2 : 50OC
P2 : 1000 kPa
X3 :0
Ditanya
m2/m1 = ?
Dari data yang diketahui dapat kita cari enthalpi aliran 1 dan enthalpi aliran 2, dan dengan
mengasumsikan tidak ada pressure drop selama proses pemanasan di open feed water heater,
maka kita dapat menentukan enthalpi aliran 3 yaitu enthalpi ketika saturated liquid dengan
tekanan P = 1000 kPa. Berikut disajikan enthalpi dari masing-masing aliran (diambil dari
Steam table ASME)
Dengan mengasumsikan sistem adiabatis (tidak ada energi masuk atau keluar) dan tidak
adanya perubahan energi kinetik dan potensial pada persamaan 1 maka didapat
0=∆ ˙H (2
¿ 0= Ḣ ¿− H˙out (3
¿ Ḣ ¿ = H˙out (4
Jika kembali kita melihat ilustrasi soal dapat terlihat bahwasanya yang meniggalkan open
feedwater adalah aliran 3 dan yang memasuki open feed water adalah aliran 1 dan 2 sehingga
persamaan 4 menjadi
H 1 + H 2=H 3 (5
Karena persamaan 5 merupakan persamaan energi untuk energi (kJ) maka persamaan 5
tersebut ditambahkan variabel massa untuk merubah satuannya menjadi energi per massa
(kJ/kg)
m 1 Ḣ 1 +m 2 Ḣ 2 =m 3 Ḣ 3 (6
Karena aliran 1 dan aliran 2 bercampur menjadi aliran 3 maka neraca massanya menjadi
m1 + m2=m3 (7
Dengan mensubtitusi persamaan 7 ke persaaan 6 maka didapat
m 1 Ḣ 1 +m 2 Ḣ 2 =(m1 + m2 ) Ḣ 3 (8
Nilai H1.H2,dan H3 dimasukkan ke persamaan 8
m1 .2828,32+m2 209,34=( m1 +m2 ) 762,68 (9
¿ m 1 2828,32+m 2 .209,34=762,68 m 1 +762,68 m 2 (10
¿ m1 2828,32−762,68m 1=762,68 m2−m2 .209,34 (11
¿ 2065,64 m 1=553,34 m 2 (12
m2
¿ 3,73= (13
m1
3. Diketahui
Fluida kerja : R-134A
X output Boiler :1
T output Boiler : 85OC
T condenser : 40OC
Ditanya
Efisiensi :?
Efisiensi termal adalah efisiensi aktual yang terjadi pada sistem, persamaannya adalah
W Out
η= (14
Q¿
Karena pada siklus rankine, hanya ada Q masuk di boiler, W keluar di turbin dan Q keluar di
kondenser (W masuk di pompa nilainya sangat kecil dibandingkan yang lain sehingga dapat
diabaikan) maka dapat dibuat neraca energinya
Q¿ =W out +Qout (15
¿ Q ¿ −Q out =W out (16
Jika persamaan 16 disubtitusi ke persamaan 14 maka
Q¿ −Qout
η= (17
Q¿
Q Out
η=1− (18
Q¿
m. ∆ H
η=1− (19
m. ∆ H
Karena laju alir massanya sama maka
∆H
η=1− (20
∆H
Diasumsikan keluaran kondenser berfasa saturated liquid dan kondensor hanya berfungsi
untuk menkondensasi vapor (masukan kondensor saturated vapor)
Maka persamaan 20 menjadi
( H input kondenser −H output kondenser )
η=1− (21
( H Output Boiler −H Input Boiler )
Dari tabel index table A-10 buku moran dapat diketahui nilai
H output Boiler (T = 85OC dan X = 1) : 277,72 kJ/kg
Soutput Boiler (T = 85OC dan X = 1) : 0,8741 kJ/kg.K
H input kondenser (T = 40OC dan S=Soutput kondenser = 0,8741 kJ/kg.K ) : 260,13 kJ/kg
H output kondenser = H input Boiler (T=40OC dan X=0) : 106,19 kJ/kg
( 260.13−106,19 )
η=1− (22
( 277,72−106,19 )
153,94
η=1− (23
171,53
η=0,11 (24
4. Diketahui
Fluida kerja : R-134A
Kondenser
3 2
Kompre
Valve sor
Udara Dingin
4 1
Evaporator
Udara Panas
W kompresor :1,5 kW
P1 :201,7 kPa
P2 :1200 kPa
Tudara Dingin : 10OC
Ditanya :
mR-134A :?
Qevaporator :?
mudara :?
Asumsi
T udara panas = 30OC
X1 = 1
X3 = 0
Tidak ada pressure drop di evaporator dan kondensor (P2=P3 dan P1=P4)
Efisisensi Kompresor 100%
Untuk mengethaui nilai laju alir massa R-134A kita dapat mencarinya dari kerja kompresor
W =m. ∆ ˙H (25
¿ 1,5 kW =m.( Ḣ 2− Ḣ 1) (26
Didapatkan dari tabel R-134A nilai-nilai untuk enthalpi dan entropi adalah
H1 (P = 201,7 kPa ; X=1) : 242,1 kJ/kg
S1 (P = 201,7 kPa ; X =1) : 0,9242 kJ/kg.K
H2 (P = 1200 kPa ; S2=S1) : 277,6 kJ/kg
Menghitung nilai Q evaporator dilakukan dengan menghitung nilai delta enthalpi antara
aliran keluaran (1) dan aliran masuk evaporator (4)
Qevap =m. ∆ ˙H (31
Q evap =.( Ḣ 1− Ḣ 4) (32
Nilai
H1 (P = 201,7 ; X=1) : 242,1 kJ/kg
H4 (P = 201,7 ; X = 0) : 37,2 kJ/kg
Qevap =0,04 .(242,1−37,2) (33
Q evap =8,19 kJ /s (34
Untuk mencari nilai laju alir massa udara diperlukan asumsi suhu udara panas (lihat asumsi)
T=30OC, asumsi bahwa Cp udara tidak bergantung pada suhu, dan nilai C p udara diambil
sebesar 1 kJ/(kg.K) (diambil dari engineeringtoolbox.com)
Karena perpindahan panas dari udara panas ke refrigeran berlokasi di evaporasi maka