Anda di halaman 1dari 11

MODIFIKASI MINYAK NABATI

SEBAGAI SUMBER BAHAN


BAKU PELUMAS BIO
Kelompok 3 – Teknologi Pelumas
GROUP PERSONNEL :

CHARIS AHMAD TAJUDIN (1906432761)


MUHAMMAD IMAM FADEL (1906322713)
MUHAMMAD REZA FAUZI (1606871480)
Kelompok 3
SALAHALDEN M.A. ALJAFREH (1806226834)
BACKGROUND
• Lingkungan harus dilindungi terhadap pencemaran yang disebabkan oleh minyak pelumas
dengan bahan dasar dari minyak bumi. Masalah pencemaran ini diperparah dengan
kenyataan bahwa sekitar 50% dari semua pelumas yang dijual di seluruh dunia tempat
pembuangan akhirnya adalah kelingkungan baik melalui penguapan, tumpahan, atau
penggunaan sampai habis.
• Minyak dasar yang digunakan sebagai bahan baku pelumas seperti PAO memiliki rantai
karbon yang lurus ikatannya tunggal dan memiliki banyak cabang.
• Modifikasi terhadap minyak nabati dilakukan agar minyak nabati memiliki sifat – sifat yang
setara dengan PAO.
• Minyak nabati diakui sebagai bahan yang memiliki sifat cepat terurai dan karena itu cocok
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pelumas ramah lingkungan.
• Untuk bersaing dengan pelumas mineral berbahan dasar minyak, beberapa kelemahan yang
melekat pada minyak nabati seperti : tingkat ketahanan terhadap toksidasi dan stabilitas suhu
rendah, harus diperbaiki. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah modifikasi baik
yang dilakukan secara genetik maupun dilakukan secara kimia.
OLEFIN METATHESIS
• Reaksi ini adalah reaksi pemutusan rantai hidrokarbon minyak nabati menggunakan etilen.
Hasil dari reaksi ini adalah senyawa ester dan olefin. Pada proses ini hasil pemutusan rantai
hidrokarbon masih mengandung ikatan rangkap 2, oleh karena itu diperlukan proses
hidrogenasi atau epoksidasi untuk melengkapi proses penjenuhan minyak nabati tersebut.
• Reaksi Olefin Metathesis masih dianggap reaksi yang belum ekonomis karena katalis yang
digunakan masih sangat mahal dan yield yang dihasilkan masih rendah (Robert Manurung et
al., 2008).
MODIFIKASI SECARA GENETIK
• Adalah upaya yang dilakukan agar komposisi asam lemak dalam minyak yang semula memiliki ikatan rangkap
yang banyak dibuat menjadi lebih sedikit, hal ini dilakukan dengan cara melakukan rekomposisi DNA suatu
tumbuhan sehingga didapat komposisi DNA baru dengan semua sifat unggulnya (transgenik).
• 2 Cara proses rekomposisi (transgenik) :
• Memanfaatkan mikroba Agrobacterium sebagai pembawa sifat unggul yang disebarkan pada media tanam
tanaman yang akan dilakukan rekomposisi DNA sehingga dalam perjalanannya secara alamiah akan
dihasilkan bibit baru yang memiliki sifat unggul,
• Cara particle bombardment, cara ini dilakukan dengan cara impregnasi DNA unggul yang dilapisi partikel
emas nano kedalam embrio suatu tanaman metode ini dilakukan dimedia cawan.
Langkah modifikasi dengan metode particle bombardment
a. Pembuatan DNA Coated Particle. Penggabungan dan rekomposisi DNA unggul dari tanaman unggul yang
ada, kemudian dilakukan Coating DNA menggunakan partikel emas,
b. Impregnasi DNA Coated Particle kedalam embrio tanaman dengan menggunakan Gene Gun.
c. Integrasi antara DNA Coated Particle dengan DNA tanaman, diikuti dengan pemilihan DNA yang telah
terintegrasi, dilakukan setelah 4 – 6 minggu setelah proses impregnasi
d. Pengembangbiakan tanaman hasil modifikasi atau biasa disebut dengan tanaman transgenik
• Sebelum : Minyak kedelai memiliki Asam Linoleat sebagai
penyusun yang dominan
• Setelah : Dominan Asam Oleat sebagai penyusun

Sehingga jika kita akan menggunakannya sebagai bahan baku


pelumas proses penjenuhan berlangsung lebih nudah dan sedikit
yang secara langsung juga akan mengurangi biaya untuk
modifikasi.

Komposisi Asam Lemak Minyak Kedelai


Konvensional dan Transgenik
REFERENCES

Monica A. Schmidt,et all, 2006, “Biotechnological Enhancement of Soybean Oil for Lubricant
Applications”, Journal of Synthetic Lubrication, Vol 17, Bab 23 .

Siswahyu, A. & Hendrawati, Y.T. (2013). Studi Pustaka Modifikasi Minyak Nabati Sebagai
Sumber Bahan Baku Pelumas Bio. Jurnal Teknologi Vol. 2 No. 2 Juli 2013 : 23 – 32
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai