Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH PENCAMPURAN KARBON NANO terhadap KARAKTERISTIK

PEMBAKARAN DROPLET MINYAK JARAK (CRUDE JATROPHA OIL)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T)
Program Studi Teknik Mesin

Disusun Oleh :
GUGUS ILHAM RAMADHAN
NPM. 21601052084

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
MALANG
2020
ABSTRAK

Gugus Ilham Ramadhan.2020. Pengaruh Pencampuran Karbon Nano Terhadap


Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Jarak (Crude Jatropha Oil). Skripsi,
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Malang.
Dosen Pembimbing: Dr. Ena Marlina, S. T., M. T. dan Nur Robbi, S. T., M. T.

Pertumbuhan penduduk dunia yang semakin pesat berdampak pada kebutuhan


transportasi yang semakin meningkat. Hal ini berdampak pada bahan bakar fosil yang semakin
menipis. Biodiesel menjadi solusi alternatif untuk bahan bakar terbarukan. Minyak jarak adalah
minyak nabati yang paling tepat digunakan untuk biodisel karena tidak termasuk dalam minyak
makan (edible oil). Minyak jarak tidak bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar karena
mempunyai viskositas 10 kali lebih tinggi dibanding minyak solar. Pembuatan biodiesel
dengan cara pencampuran minyak nabati dengan bio aditif lebih murah dari proses
transesterifikasi dan emulsifikasi. Penelitian yang dilakukan mencampurkan bio aditif karbon
nano dengan minyak jarak untuk mengetahui karakteristik pembakarannya. Variasasi
campuran yang digunakan 1 ppm dan 5 ppm. Metode penelitian menggunakan metode droplet
yang panaskan heater. Hasil penelitian menunjukkan penambahan karbon nano pada minyak
jarak berpengaruh pada karakteristik pembakaran yang meliputi temperatur dan nyala api.
Minyak jarak yang ditambahkan karbon nano memiliki laju pembakaran yang lebih cepat.
Nyala api meliputi diameter, lebar, tinggi api mengalami perubahan bentuk dibandingkan
minyak jarak murni.
Kata kunci : Biodiesel, Minyak jarak, karakteristik pembakaran

viii
ABSTRACT

Gugus Ilham Ramadhan.2020. The Effect of Carbon Nano Mixing on the Burning
Characteristicsc of Jatropha Oil Drops (Crude Jatropha Oil). Essay
Departement Mechanical Engineering, Faculty Engineering University of Islam
Malang. Supervisor: Dr. Ena Marlina, S. T., M. T. dan Nur Robbi, S. T., M. T.

The rapid growth of world population has an impact on transportation needs that are
increasing. This has an impact on fossil fuels which are running low. Biodiesel is an alternative
solution for renewable fuels. Jatropha oil is the most suitable vegetable oil used for biodiesel
because it is not included in edible oil. Jatropha oil cannot be directly used as fuel because it
has 10 times higher viscosity than diesel oil. Making biodiesel by mixing vegetable oil with
bio additives is cheaper than the transesterification and emulsification process. Research
carried out mixing bio nano carbon additives with castor oil to determine the combustion
characteristics. The mixed variety used is 1 ppm and 5 ppm. The research method uses the
droplet method which preheats the heater. The results showed that the addition of nano carbon
to castor oil had an effect on combustion characteristics which included temperature and flame.
Jatropha oil added with nano carbon has a faster combustion rate. The flame includes the
diameter, width, height of the fire changes in shape compared to pure jatropha oil.

Keywords: Biodiesel, Jatropha oil, combustion characteristics.

ix
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Meningkatnya kebutuhan transportasi dunia adalah dampak dari pertambahan


jumlah penduduk yang pesat. Industrialisasi di negara – negara berkembang
mengakibatkan permintaan minyak di seluruh dunia mengalami peningkatan. Minyak
bersumber dari bahan bakar fosil yang tidak bisa di perbaruhi lagi. Minyak fosil adalah
minyak yang berasal dari fosil hewan yang tertimbun ditanah berjuta juta tahun, minyak
ini jika terus di eksplorasi akan habis dan tidak dapat di perbaharuhi (Widyastuti, 2007).
Automotive Diesel Oil, mengatakan Indonesia telah melebihi pengunaan konsumsi bahan
bakar sejak tahun 1995. Data tersebut terbukti dengan terjadi kelangkaan bahan bakar di
berbagai wilayah (Havendri, 2008).
Krisis energi yang dialami oleh dunia diakibatkan oleh ketergantungan manusia
terhadap bahan bakar fosil. Cadangan bahan bakar yang masih tersisa di dalam bumi tidak
mampu mencukupi permintaan masyarakat akan energi yang terus meningkat dari hari ke
hari (Badday, 2014). Mengatasi masalah ini dan mengurangi ketergantungan pada bahan
bakar minyak perlu diadakan pembaharuan energi dengan pengembangan energi
alternatif terbarukan, salah satunya dengan cara memanfaatkan minyak yang berasal dari
tumbuhan dan biji-bijian untuk diolah menjadi bahan bakar nabati, seperti biodiesel
(Berchmans, 2008).
Minyak nabati dalam penggunaan biodiesel bisa menggantinkan bahan bakar fosil
untuk menjadi bahan bakar dalam mesin kedepannya. Proses pengubahan biodiesel
dengan transesterifikasi dan emulsifikasi, tetapi kedua proses itu memerlukan biaya yang
mahal. Cara lain untuk mengubah minyak nabati menjadi biodisel dengan mencampurkan
dengan unsur lain atau dengan minyak atsiri (Riswan, 2018).
Biodiesel merupakan solusi bahan bakar renewable energy yang sangat ramah
lingkungan. Minyak nabati dan hemawi adalah bahan baku dari biodiesel. Biodiesel
adalah salah satu yang paling banyak bahan bakar alternatif yang menjanjikan untuk
mesin diesel. Permintaan biodiesel telah meningkat secara signifikan dari 2005 terutama
di Amerika Serikat (Juan, 2011).
Minyak nabati banyak macamnya dan sangat mudah untuk di perbaharui karena
memang cepat dalam pertumbuhan dan mudah dalam perawatan. Minyak nabati yang

1
2

dapat digunakan untuk produksi biodiesel antara lain: minyak kemiri, minyak kacang,
minyak kelapa, minyak bunga matahari, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jarak
(Najibullah, 2017).
Minyak nabati juga dimanfaatkan untuk hal lain seperti minyak kelapa kelapa dan
minyak sawit dimanfaatkan sebagai minyak makan maka, peluang pemanfaatan minyak
jarak pagar sebagai bahan baku biodiesel lebih besar. Minyak jarak tidak termasuk dalam
kategori minyak makan (edible oil). (Havendri, 2008).
Penelitian yang telah di lakukan oleh (Ketut Puja, 2018) mensistesis serat karbon
nano dari arang tempurung kelapa menggunakan bio – aktivator getah pepaya dan oksida
aluminium. Untuk meningkatkan efektifitas proses sistesis karbon nano dari arang
tempurung kelapa dengan proses high energy milling.
Karbon nano dan minyak jarak dicampur dengan persentase tertentu dan
menggunakan metode droplet untuk selanjutnya diuji. Pengujian pembakaran secara
difusi droplet dengan udara sebagai oksidator yang bercampur secara alami di dalam
ruang bakar. Campuran antara karbon nano dan minyak jarak diharapkan menjadikan
proses pembakaran lebih sempurna dan memiliki karakteristik nyala api yang lebih baik.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Sasongko, 2018) penambahan
minyak goreng bekas pada minyak jarak berpengaruh pada kecepatan pembakaran
droplet. Kandungan minyak goreng bekas yang masih ada tercampur air menghambat
keceptan pembakaran droplet. Temperatur pembakaran dari uji yang dilakukan pada
campuran dibawah 50% dengan kandungan biodiesel yang tinggi temperatur
pembakakaran droplet dapat maksimal. Kandungan campuran minyak jarak dan minyak
goreng bekas di atas 50% temperaturnya cenderung kontan.
Penelitian pencampuran minyak jarak dan karbon nano belum pernah dilakukan
sebelumnya, maka penulis melakukan penelitian mengenai Pengaruh Pencampuran
karbon nano terhadap Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Jarak yang meliputi
temperatur droplet, diameter droplet, tinggi api, lebar api, dan burning rate.
3

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penambahan
campuran karbon nano dengan minyak jarak terhadap karakteristik pembakaran droplet
yang meliputi temperatur droplet, diameter droplet, tinggi api, lebar api, dan burning
rate.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, permasalahan pada penelitian ini perlu
diberikan batasan masalah, sebagai berikut:
1. Tekanan udara saat pengujian adalah tekanan atmosfer;
2. Temperatur saat pengujian adalah temperatur ruangan (27°C - 30°C).
3. Karbon nano yang digunakan berukuran 74 μm.
4. Tidak membahas tentang proses produksi karbon nano.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan
campuran karbon nano dengan minyak jarak terhadap karakteristik pembakaran droplet
dan menciptakan bahan bakar alternatif biodiesel yang ramah lingkungan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menerapkan ilmu yang di dapatkan pada saat proses perkuliahan untuk
diaplikasikan di dunia nyata.
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengembangan sumber energi
terbarukan.
BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan
1. Penambahan karbon nano pada minyak jarak memiliki pengaruh terhadap titik tertinggi
temperatur dengan variasi campuran yang lebih banyak dapat berdampak pada temperatur
droplet minyak jarak. Hal ini disebabkan oleh pencampuran titik didih yang berbeda
sehingga titik didih yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan minyak jarak murni.
Semakin cepat terbakarnya bahan bakar menandakan bahan bakar yang dipakai memiliki
effisiensi tinggi dan baik untuk digunakan. Jadi minyak jarak campuran karbon nano
dengan presentasi 5 PPM memiliki temperatur maksimal lebih baik dari campuran 1 PPM
dan minyak jarak murni.
2. Penambahan karbon nano pada minyak jarak mempengaruhi ukuran api yang meliputi
diameter, lebar dan tinggi nyala api. Semakin besar diameter droplet maka semakin lebar
pula dimensi api yang dihasilkan. Minyak jarak murni mempunnyai diameter, lebih lebar
dan tinggi dibandingkan CJO 1 PPM dan CJO 5 PPM. Hal ini disebabkan oleh minyak
jarak adalah minyak yang tergolong non polar, sehingga membutuhkan waktu yang lebih
panjang untuk melakukan proses pembakaran jika tidak dicampur dengan bio aditif atau
katalis. CJO 1 PPM dan CJO 5 PPM memiliki lebar dan tinggi nyala yang lebih kecil
dibandingkan CJO murni sehingga lebih cepat terbakar dibandingkan CJO murni.
3. Burningrate merupakan kecepatan dari bahan bakar terbakar hingga bahan bakar tersebut
habis. Karbon nano mempengaruhi burning rate pada minyak jarak yang ditambahkan.
CJO 5 PPM lebih cepat laju pembakarannya, hal ini disebabkan di dalam kandungan
karbon nano terdapat serat oksida aluminium yang membuat material tahan terhadap
temperatur tinggi dan semi konduktor.

5.2. Saran
1. Perlunya dilakukan uji viskositas terhadap minyak jarak murni dan minyak jarak dengan
campuran karbon nano untuk mengetahui karakteristik pembakarannya, sehingga
penelitian karakteristik pembakaran yang di dapat lebih lengkap.
2. Di perlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penambahan karbon nano dengan
variasi persentase yang lebih banyak.

34
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, I., Nurbayti, S., & Ulum, B. (2012). Pembuatan produk biodiesel dari Minyak
Goreng Bekas dengan Cara Esterifikasi dan Transesterifikasi. Jurnal Kimia
VALENSI, 2(3), 443–448. https://doi.org/10.15408/jkv.v2i3.115

Badday, A. S., Abdullah, A. Z., & Lee, K. T. (2014). Transesterification of crude Jatropha
oil by activated carbon-supported heteropolyacid catalyst in an ultrasound-assisted
reactor system. Renewable Energy, 62, 10–17.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2013.06.037

Berchmans, H. J., & Hirata, S. (2008). Biodiesel production from crude Jatropha curcas
L. seed oil with a high content of free fatty acids. Bioresource Technology, 99(6),
1716–1721. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2007.03.051

Dewi, R., Wardana, I. N. G., & Hamidi, N. (2012). Pengaruh Daya Penyinaran
Gelombang Mikro Terhadap Karakteristik Pembakaran Droplet Minyak Jarak Pagar.
Jurnal Rekayasa Mesin, 3(2), 305–316. Retrieved from
http://www.rekayasamesin.ub.ac.id/index.php/rm/article/view/154/150

Havendri, A. (2008). Kaji eksperimental presentasi dan emisi gas buang motor bakar
diesel menggunakan variasi campuran bahan bakar biodiesel minyak jarak (jatropha
curcas L) dengan soilar. Jurnal Teknika, 1(29), 1–8.

Juan, J. C., Kartika, D. A., Wu, T. Y., & Hin, T. Y. Y. (2011). Biodiesel production from
jatropha oil by catalytic and non-catalytic approaches: An overview. Bioresource
Technology, 102(2), 452–460. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2010.09.093

Kannan, G. R. (2013). Effect of injection pressures and timings on the performance


emission and combustion characteristics of a direct injection diesel engine using
biodiesel-diesel-ethanol blend. SAE Technical Papers, 2.
https://doi.org/10.4271/2013-01-1699

Ketut Puja, I. G., Wardana, I. N. G., Irawan, Y. S., & Choiron, M. A. (2018). The role of
Carica papaya latex and aluminum oxide on the formation of carbon nanofibre made
of coconut shell. Advances in Natural Sciences: Nanoscience and

35
36

Nanotechnology, 9(3). https://doi.org/10.1088/2043-6254/aad1a9

Manurung, R. (2006). Transesterifikasi Minyak Nabati. Jurnal Teknologi Proses, 5(1), 47–52.

Marlina, E., Wardana, I. N. G., Yuliati, L., & Wijayanti, W. (2019). The effect of fatty acid
polarity on the combustion characteristics of vegetable oils droplets. IOP Conference
Series: Materials Science and Engineering, 494(1), 0–7. https://doi.org/10.1088/1757-
899X/494/1/012036

Marlina, E., Wijayanti, W., Yuliati, L., & Wardana, I. N. G. (2020). The role of pole and
molecular geometry of fatty acids in vegetable oils droplet on ignition and boiling
characteristics. Renewable Energy, 145, 596–603.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2019.06.064

Mechanical, J. (2018). Distribusi Ukuran Droplet Bahan Bakar Minyak Jelantah Sepanjang.
9, 16–21.

Najibullah, W., Wahab, H. A., & Marlina, E. (n.d.). Pengaruh penambahan bakan bakar
minyak jarak (.

Nijhuis, T. A., Beers, A. E. W., Kapteijn, F., & Moulijn, J. A. (2002). Water removal by
reactive stripping for a solid-acid catalyzed esterification in a monolithic reactor.
Chemical Engineering Science, 57(9), 1627–1632. https://doi.org/10.1016/S0009-
2509(02)00039-8

Prosentase, P., Minyak, P., Terhadap, P., Pembakaran, K., Minyak, P., Sebagai, J., & Bakar,
B. (2018). Pengaruh prosentase penambahan minyak kayu putih terhadap karakteristik
pembakaran droplet pada minyak jarak sebagai bahan bakar biodiesel.

Rosyadi, A. A. (2013). PENGARUH MICROEXPLOSION TERHADAP KARAKTERISTIK


PEMBAKARAN BAHAN BAKAR MINYAK JARAK PAGAR ( JATHROPA CURCAS L . )
PADA BERBAGAI DIAMETER DROPLET Insights to develop alternative energy sources
comes as the depletion of fossil fuel reserves . One is the use . 6(2006), 1–10.

Sasongko, M. N. (2018). Pengaruh Prosentase Minyak Goreng Bekas Terhadap Karakteristik


Pembakaran Droplet Biodiesel. IV(2).

Van Gerpen, J. (2005). Biodiesel processing and production. Fuel Processing Technology,
86(10), 1097–1107. https://doi.org/10.1016/j.fuproc.2004.11.005
37

Wardana, I. N. G. (2010). Combustion characteristics of jatropha oil droplet at various oil


temperatures. Fuel, 89(3), 659–664. https://doi.org/10.1016/j.fuel.2009.07.002

Widyastuti, L. (2007). Reaksi Transesterifikasi Minyak Biji Jarak Pagar Menjadi Metil Ester
Sebagai Bahan Bakar Pengganti Minyak Diesel Dengan Menggunakan Katalis Koh.

Anda mungkin juga menyukai