Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknik Konversi dan Konservasi
Energi
Disusun Oleh :
Nama : Thomas Jefferson Manalu
Nim : J1B120053
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
2
kenyataannya, limbah minyak jelantah yang dihasilkan oleh masyarakat memiliki
karakteristik atau kualitas yang beragam. Keberagaman kualitas minyak jelantah diduga
dipengaruhi oleh variasi jumlah pemakaian minyak jelantah sebelumnya.
3
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang dilakukan ada beberapa metode yang dilakukan yaitu
3.1 Persiapan Sampel Minyak Jelantah
Proses ini kita menggunakan minyak jelantah 100ml sebagai bahan pembuatan
biodiesel
3.2 Penyaringan Minyak Jelantah
Proses ini dimulai dengan melakukan pemanasan terhadap minyak jelantah pada
suhu 40o C, lalu lakukan penyaringan terhadap minyak jelantah. Proses ini
bertujuan untuk memisahkan minyak jelantah dari residu makro yang masih
melekat pada minyak jelantah.
3.3 Degumming
Proses degumming dimaksudkan untuk menghilangkan getah yang ada pada
minyak jelantah menggunakan asam mineral seperti HCl dari volume minyak
jelantah. Kemudian ditambahkan NaOH dari berat minyak jelantah. Penambahan
NaOH dan air dimaksudkan untuk menetralkan pH minyak jelantah dan
melarutkan garam yang terdapat pada minyak jelantah.
3.4 Transesterifikasi
Proses ini dilakukan dengan membuat larutan Sodium Metoksida terlebih dahulu.
Campurkan Methanol dengan NaOH sambil dilakukan pengadukan hingga larutan
homogen. Lakukan pengadukkan.
3.5 Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembuatan biodiesel menggunakan
minyak jelantah memiliki beberapa keuntungan, antara lain:Mengurangi limbah minyak
jelantah yang dapat mencemari lingkungan jika tidak diolah dengan baik. Bahan baku
yang digunakan untuk pembuatan biodiesel lebih murah dan lebih mudah didapatkan
dibandingkan dengan bahan baku lain seperti minyak sawit atau kedelai. Biodiesel yang
dihasilkan dari minyak jelantah memiliki sifat yang mirip dengan diesel biasa, sehingga
dapat digunakan sebagai pengganti diesel pada kendaraan. Namun, ada juga beberapa
5
kelemahan dalam pembuatan biodiesel menggunakan minyak jelantah, yaitu: Kualitas
minyak jelantah yang tidak selalu konsisten dapat mempengaruhi kualitas biodiesel yang
dihasilkan. Pembuatan biodiesel dari minyak jelantah memerlukan pengolahan yang lebih
rumit dibandingkan dengan bahan baku lainnya. Dalam kesimpulannya, pembuatan
biodiesel menggunakan minyak jelantah memiliki keuntungan dan kelemahan tertentu.
Namun, dengan memperhatikan teknik pengolahan yang tepat, minyak jelantah dapat
diubah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat membantu
mengurangi limbah.
6
DAFTAR PUSTAKA
Efendi, R., Faiz, H. A. N., & Firdaus, E. R. (2018, October). Pembuatan Biodiesel
Minyak Jelantah Menggunakan Metode Esterifikasitransesterifikasi Berdasarkan Jumlah
Pemakaian Minyak Jelantah. In Prosiding Industrial Research Workshop and National
Seminar (Vol. 9, pp. 402-409).
Syamsidar, H. S. (2013). Pembuatan dan uji kualitas biodiesel dari minyak
jelantah. Teknosains: Media Informasi Sains dan Teknologi, 7(2), 209-218.
Kapuji, A., Hadi, S., & Arifin, Z. (2021). Proses Pembuatan Biodiesel dari Minyak
jelantah. Jurnal Chemtech, 7(1), 1-6.
7
LAMPIRAN