Mashita Gustia
150140010
Latar Belakang
2.1 Biodiesel
Metanol juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus,
adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH 3OH. Metanol merupakan bentuk
alkohol paling sederhana. Pada keadaan atmosfer, metanol berbentuk cairan
yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun
dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). Metanol
digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan bakar dan
sebagai bahan additif bagi etanol industri.
2.4 Asam Sulfat (H2SO4)
Asam sulfat (H2SO4) merupakan cairan yang bersifat korosif, tidak berwarna,
tidak berbau, sangat reaktif dan mampu melarutkan berbagai logam. Bahan
kimia ini dapat larut dengan air dengan segala perbandingan,mempunyai titik
leleh 10,49oC dan titik didih pada 340oC tergantung kepekatan serta pada
temperatur 300oC atau lebih terdekomposisi menghasilkan sulfur trioksida.
2.5 NaOH
Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium hidroksida terbentuk dari
oksida basa Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk
larutan alkalin yang kuat ketika dilarutkan ke dalam air. Natrium hidroksida digunakan
di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses
produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
2.6 Esterifikasi
Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester.
Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Katalis-katalis yang cocok
adalah zat berkarakter asam kuat, dan karena ini, asam sulfat, asam sulfonat organik
atau resin penukar kation asam kuat merupakan katalis-katalis yang biasa terpilih
dalam praktek industrial (Soerawidjaja, 2006).
2.7 Transesterifikasi
Transesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari
trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol,
dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Di antara alkohol-alkohol
monohidrik yang menjadi kandidat sumber/pemasok gugus alkil, metanol adalah
yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling
tinggi (sehingga reaksi disebut metanolisis). Jadi, di sebagian besar dunia ini,
biodiesel praktis identik dengan ester metil asam-asam lemak (Fatty Acids Metil
Ester, FAME). Reaksi transesterifikasi trigliserida
Metodologi Penelitian
Variabel Penelitian
1. Berat dedak = 50 gram
2. Solven = metanol
3. Perbandingan berat dedak dan solven (metanol) = 1 : 5
4. Waktu ekstraksi = 6 jam
5. Suhu Ekstraksi = 650C
6. Suhu Esterifikasi = 600C
7. Pengambilan sampel esterifikasi = tiap 15 menit
8. Suhu transesterifikasi = 600C
9. Pelarut H2SO4 (1N) =150 ml
Variabel bebas Variabel terikat
1. asam lemak bebas(%)
1. Waktu transesterifikasi(menit) 2. Gas chromatography- mass
= 60 ; 90 ; 120 menit spectrometry (GC-MS).
2. Jumlah katalis NaOH (%w) = 3. Yield (%)
1,5 ; 2 ; 2,5 %w/w
Blog Diagram Proses
TerimaKasih