Anda di halaman 1dari 8

Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel

Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi


M. Arief Wicaksono
Irsan

PEMANFAATAN MINYAK GORENG BEKAS UNTUK PEMBUATAN


BIODIESEL MENGGUNAKAN KATALIS ZEOLIT ALAT TERAKTIVASI

UTILIZATION OF USED OIL FOR BIODIESEL MANUFACTURING


USING ZEOLITE ACTIVATED CATALYST

Andi Tri Saputra, M. Arief Wicaksono, Irsan


Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Mulawarman Samarinda
Email : @anditrisia.com

Abstrak
Biodiesel merupakan bahan bakar nabati alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil yang jumlahnya
semakin hari semakin menipis. Telah dilakukan penelitian untuk membuat biodiesel dengan bahan baku
minyak goreng bekas dan metanol menggunakan zeolit alam teraktivasi sebagai katalis. Dengan
memvariasikan waktu pengadukan dan perbandingan berat campuran pada proses pembuatan biodiesel
didapatkan hasil yield yang tidak begitu berbeda jauh untuk setiap variasi waktu pengadukan, sedangkan
yield nampak berubah untuk variasi perbandingan berat campuran yaitu 6,6493 % untuk perbandingan 4:1
metanol dan 76,4152 % untuk perbandingan 1:4 metanol. Namun biodiesel yang didapatkan tidak memenuhi
standar SNI tentang biodiesel.

Kata Kunci : Biodiesel, waktu yengadukan, zeolit, yield, minyak goreng bekas

Abstract

Biodiesel is an alternative biofuel as a substitute for fossil. The research has been conducted to make
biodiesel with raw materials of used cooking oil and methanol using activated natural zeolite as a catalyst.
By varying the stirring time and the ratio of mixed weights in the biodiesel manufacturing process, the yields
did not differ greatly for each variation of stirring time, while the yield appears to vary for the ratio of
weight 6.6493% for a ratio of 4: 1 methanol and 76.4152 % for a ratio of 1: 4 methanol. However, the
biodiesel obtained did not meet the SNI standard on biodiesel.

Keywords: Biodiesel, stirring time, zeolite, yield, used cooking oil

1. PENDAHULUAN Biodiesel dibuat melalui suatu proses kimia yang


disebut transesterifikasi dimana gliserin dipisahkan
Biodiesel adalah bahan bakar yang dapat dari minyak nabati. Proses ini menghasilkan dua
diperbarui dan diproduksi secara domestik dari produk yaitu metil ester (biodiesel)/mono-alkyl
minyak goreng baru maupun bekas, lemak hewan esters dan gliserin yang merupakan produk
dan lemak sisa restoran. Secara fisik biodiesel samping (Akbar, 2016).
mirip dengan diesel hasil minyak bumi, tapi lebih
lebih bersih untuk pembakaran. Menggunakan Pembuatan biodiesel memerlukan alkohol untuk
biodiesel dibanding diesel hasil minyak bumi memecah rantai trigliserida yang terdapat dalam
secara signifikan menurunkan emisi polusi gas minyak nabati. Alkohol yang biasa digunakan
beracun di udara (U.S. Departement of Energy, adalah metanol dan etanol. Metanol merupakan
2011). jenis alkohol yang paling disukai karena lebih
reaktif lagi pula untuk mendapatkan hasil biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari yang sama, penggunaan etanol 1,4 kali lebih
campuran mono-alkil ester dari rantai panjang banyak dibandingkan metanol (Aziz, 2007).
asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari Kerugian dari metanol adalah sifatnya yang
sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak beracun, berbahaya bagi kulit, mata dan paru-paru.
hewan. Biodiesel merupakan bahan bakar yang Selain itu pemisahan hasil samping gliserin dengan
ramah lingkungan dan tidak mengandung belerang menggunakan etanol jauh lebih sulit dan jika tidak
(Suwarso et al., 2008). hati-hati akan berakir dengan terbentuknya emulsi
(Freedman dan Pryde, 1986).

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan

Pembuatan biodiesel selama ini lebih banyak Transesterifikasi adalah reaksi antara lemak atau
menggunakan katalis homogen, seperti asam dan minyak nabati dengan alkohol untuk membentuk
basa. Penggunaan katalis homogen ini ester dan gliserol. Biasanya dalam reaksi ini
menimbulkan permasalahan pada produk yang digunakan katalis untuk meningkatkan laju reaksi
dihasilkan, misalnya masih mengandung katalis, dan jumlah yield produk (Akbar, 2016). Reaksinya
yang harus dilakukan separasi lagi (Buchori dan adalah sebagai berikut:
Widayat, 2009).

Selain itu penggunaan katalis basa juga dapat


menimbulkan reaksi samping yaitu reaksi
penyabunan sehingga mempengaruhi proses
pembuatan biodiesel (Darnoko dan Cheriyan,
2000). Aziz et al. (2012) menggunakan zeolit alam
sebagai katalis untuk mengatasi beberapa
kekurangan katalis homogen seperti yang
disebutkan di atas.

Zeolit adalah mineral yang terdiri atas kristal


alumino silikat terhidrasi dan kation alkali atau Gambar 1.1 Reaksi transeterifikasi
alkali tanah dalam kerangka tiga dimensi. Sebagai
penyerap, zeolit mempunyai kapasitas yang tinggi
karena zeolit dapat memisahkan molekul-molekul Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi
berdasarkan ukuran dan konfigurasi dari molekul reaksi transesterifikasi adalah pengadukan, suhu,
(Affandi, 2011). katalis, perbandingan pereaksi dan waktu reaksi
(Aziz, 2012).
Menurut Trisunaryanti (2005), zeolit alam perlu
diaktivasi dan dimodifikasi guna meningkatkan Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan
karakternya terutama aktivitas katalitiknya. limbah minyak goreng bekas yang selama ini
Keasaman zeolit dapat ditingkatkan dengan cara hanya dibuang untuk dijadikan bahan bakar
pengembanan logam-logam transisi yang memiliki biodiesel dengan menggunakan zeolit alam sebagai
orbital d belum terisi penuh. Logam-logam ini katalisnya.
secara langsung dapat berfungsi sebagai katalis
tanpa diembankan terlebih dahulu pada
pengemban, tetapi memiliki kelemahan, 2. METODE PENELITIAN
diantaranya luas permukaan yang relatif kecil, dan
selama proses katalitik dapat terjadi penggumpalan.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember
Keuntungan penggunaan katalis zeolit alam pada 2015 hingga bulan Maret 2016. Penelitian
pembuatan biodiesel adalah proses esterifikasi dilakukan di Laboratorium Teknologi Kimia,
asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman.
goreng bekas dapat dilakukan sekaligus dengan
reaksi transesterifikasi trigliserida. Suirta (2009)
dan Yuliani (2008) melakukan dua tahap reaksi Bahan dan Alat
untuk mendapatkan biodiesel dari minyak goreng Bahan baku yang digunakan pada penelitian ini
bekas. Tahap pertama dilakukan reaksi esterifikasi adalah minyak goreng bekas dari warung ayam
asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak goreng tepung, metanol digunakan untuk memecah
goreng bekas menggunakan katalis asam. Tahap rantai trigliserida dan batu zeolit alam yang akan
kedua dilakukan reaksi transesterifikasi trigliserida dijadikan sebagai katalis.
dengan katalis basa.

Alat yang digunakan antara lain : oven, ayakan 50


Dengan menggunakan katalis zeolit kedua reaksi mesh, penumbuk, gelas kimia, gelas ukur,
tersebut dapat dilakukan sekaligus karena zeolit viskometer, piknometer, viskometer ostwald, bulp,
dapat digunakan sebagai katalis dalam reaksi hotplate, magnetic stirrer, labu erlenmeyer dan
esterifikasi maupun transesterifikasi (Susanto, termometer.
2008).

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan

Aktivasi Katalis Zeolit Alam et al. (2012), konsentrasi katalis zeolit yang
Prosedur aktivasi zeolit mengacu seperti yang ditambahkan dan menghasilkan yield terbesar
dilakukan oleh Aziz et al. (2012) dengan merubah adalah sebanyak 1 %-w. Larutan kemudian diaduk
variasi jumlah zeolit alam yang akan direndam ke dan dipanaskan pada suhu 60 ⁰C untuk terjadinya
dalam larutan HCl serta ukuran zeolit. Zeolit alam reaksi dengan memvariasikan waktu
sebanyak 12 g dihaluskan kemudian diayak pengadukannya; 15 menit diaduk dan 45 menit
menggunakan ayakan 50 mesh dan direndam ke didiamkan, 30 menit diaduk dan 30 menit
dalam 600 ml larutan HCl 6 N, setelah itu disaring didiamkan, dan 45 menit diaduk dan 15 menit
dan dicuci menggunakan aquadest hingga tidak didiamkan, selama didiamkan campuran hanya
ada Cl- yang terdeteksi oleh larutan AgNO 3. Zeolit dipanaskan tanpa pengadukan. Kemudian larutan
alam dikeringkan di dalam oven dengan suhu 130 dimasukkan ke dalam corong pisah dengan waktu
⁰C selama 3 jam. steady atau waktu didiamkan yang tetap yaitu 6
jam untuk memisahkan lapisan yang terbentuk
setelah reaksi. Percobaan dilakukan dengan 3 kali
Menghitung Densitas pengulangan. Menurut Akbar (2006), hasil reaksi
Ditimbang piknometer kosong, kemudian yang terbentuk berupa dua fasa yaitu lapisan atas
dimasukkan sampel dan ditimbang kembali untuk metil ester berwarna kuning bening, sedangkan
mengatahui densitasnya dengan menggunakan lapisan bawah berwarna kuning dengan sedikit
rumus : lebih pekat. Kedua lapisan itu kemudian
dipisahkan untuk dihitung yield-nya menggunakan
rumus :

Dengan ρ adalah Pembuatan Biodiesel


densitas (g/mL), w1 Minyak goreng bekas
adalah berat disaring untuk
piknometer kosong menghilangkan
(g), w2 adalah berat kotoran-kotoran yang
piknometer dengan tersisa dari
sampel (g) dan Vp penggorengan. Setelah
adalah volume bersih minyak goreng
piknometer (mL). kemudian dihitung
densitasnya
Menghitung menggunakan
Viskositas piknometer. Dihitung
juga densitas metanol
Cairan yang akan menggunakan
diuji viskositasnya piknometer. Setelah itu
dimasukkan ke dalam minyak goreng bekas
viskometer ostwald. dan metanol
Cairan kemudian dimasukkan ke dalam
disedot naik labu erlenmeyer
menggunakan bulp dengan perbandingan
hingga mencapai berat campuran 4:1
garis, kemudian (minyak goreng :
dihitung waktu cairan metanol) dan 1:4
untuk turun. (minyak goreng :
Kemudian dihitung metanol). Zeolit alam
menggunakan rumus : ditambahkan dengan
konsentrasi 1 %-w
larutan, karena
berdasarkan penelitian
yang dilakukan Aziz
Dimana µk adalah
viskositas kinematik
(cSt), C adalah
konstanta Ostwald
(0,4994 cSt/s) dan t
adalah waktu (t).

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan
biodiesel, jadi
semakin sedikit
Dimana w1 adalah jumlahnya maka
berat lapisan atas yield biodiesel pun
yang berupa akan menurun. Pada
biodiesel (g) dan w2 perbandingan berat
adalah berat lapisan campuran 4:1
bawah yang berupa (minyak goreng :
gliserin (g). metanol),
didapatkan yield
yang paling besar
3. HASIL DAN pada waktu
PEMBAHASAN pengadukan 30
Pengaruh Variasi menit dan
Waktu didiamkan 30 menit
Pengadukan yaitu 7,089 %.
Terhadap Yield Angka itu menurun
Biodiesel turun kembali pada
Dari hasil waktu pengadukan
percobaan dengan 45 menit dan
perbandingan berat didiamkan
campuran 4:1 15 menit yaitu
(minyak goreng : sebesar 6,988 %.
metanol), Pada perbandingan
didapatkan yield berat campuran 1:4
lapisan atas (minyak goreng :
(biodiesel) yang matanol), didapatkan
relatif rendah yield terbesar saat
dibandingkan waktu pengadukan
dengan 15 menit dan
perbandingan berat didiamkan selama
campuran 1:4 45 menit yaitu
(minyak goreng : sebesar 76,844 %.
metanol), hal ini Pada waktu
disebabkan karena pengadukan 30
metanol bertindah menit dan didiamkan
sebagai penyuplai 30 menit, yield-nya
gugus metil dalam turun menjadi
pembuatan 76,117 %.

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan

Tabel 1.1 Perbandingan yield lapisan atas didapatkan dari penelitian ini disajikan pada tabel
(biodiesel) 1.2 di bawah.

Perbandingan Tabel 1.2 Densitas lapisan atas (biodiesel)


(minyak Waktu Yield
Pengadukan (%) Perbandingan
goreng :
metanol) (minyak Variasi Densitas
goreng : Pengadukan (g/L)
15 menit 5,8704
metanol)
4:1 30 menit 7,0892 15 menit 0,7873
45 menit 6,9884 4:1 30 menit 0,7893
15 menit 76,8436 45 menit 0,7850
1:4 30 menit 76,1173 15 menit 0,7767
1:4 30 menit 0,7767
45 menit 76,2847
45 menit 0,7770

Setiawati (2012) juga melakukan penelitian Dari hasil didapatkan, rata-rata densitas lapisan
tentang pembuatan biodiesel dengan 3 variasi atas yang berupa biodiesel lebih rendah
waktu pengadukan yaitu 30 menit, 60 menit dan 90 dibandingkan dengan standar SNI untuk biodiesel,
menit, sambil dipanaskan dengan suhu 65 ⁰C, yaitu untuk densitas biodiesel seharusnya berkisar
waktu settling 1 jam dan katalis berupa NaOH. antara 0,85 – 0,89 g/L, sedangkan rata-rata
Kadar ester yang didapatkan besar berkisar antara densitas yang didapatkan dari penelitian ini hanya
95 sampai 97%, paling tertinggu pada rentan 0,78 g/L.
waktu reaksi 60 menit. Pada penelitian Aziz et al.
(2012), menggunakan katalis zeolit alam
teraktivasi sebagai katalis pada pembuatan Tabel 1.3 Densitas lapisan bawah
biodiesel dari minyak goreng bekas, dengan (gliserin)
memvariasi waktu reaksi yang meliputi Perbandingan
pengadukan dan pemanasan pada suhu 60 ⁰C serta
(minyak Variasi Densitas
waktu settling tetap selama 8 jam, didapatkan hasil
goreng : Pengadukan (g/L)
yield pada 1 jam pertama reaksi sebesar 6%.
metanol)
Kemudian saat 3 jam reaksi kenaikan yield tidak
15 menit 0,8883
begitu besar. Pada 5 jam reaksi tingkat yield naik
hingga 12% kemudian menurun pada jam 4:1 30 menit 0,8893
berikutnya. Dari kedua penelitian itu dapat dilihat 45 menit 0,8855
kalau penggunaan zeolit alam teraktivasi yang 15 menit 0,8860
merupan katalis homogen tidak menghasilkan 1:4 30 menit 0,8904
yield yang besar, tidak seperti penggunaan katalis 45 menit 0,8896
heterogen seperti NaOH. Seperti pada penelitian
ini, dengan perbandingan yang sama yaitu 1:4 Untuk lapisan bawah didapatkan rata-rata densitas
(minyak goreng : metanol), didapatkan yield yang yang sama yaitu 0,8882 g/L, lebih rendah
tidak begitu besar hanya berkisar 76%, dan hasil dibandingkan dengan densitas gliserin yaitu 1,23
yield lebih rendah dibandingkan perbandingan 4:1 g/L.
(minyak goreng : metanol). Pada penelitian ini
dapat dilihat kalau memvariasikan waktu
pengadukan tidak begitu berpengaruh besar Pengaruh Variasi Pengadukan Terhadap
terhadap yield yang dihasilkan. Viskositas Kinematis
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan
Pengaruh Variasi Waktu Pengadukan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun
Terhadap Densitas tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya
untuk fluida), viskositas adalah Ketebalan atau
Massa jenis (densitas) adalah pengukuran massa pergesekan internal. Oleh karena itu, air yang tipis,
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa yang tebal, memiliki viskositas yang lebih tinggi.
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu
benda merupakan total massa dibagi dengan total fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida
volumenya (Julianto, 2012). Data densitas yang tersebut (Massey 1983). Viskositas yang
didapatkan pada
penelitian ini adalah
sebagai berikut : Tabel 1.4 Viskositas
4

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan
kinemat metanol) yaitu hanya
DAFTAR 77, 1263-1267.
is sekitar 6,6493 %,
sedangkan untuk
PUSTAKA Freedman, B.,
lapisan Butterfield, R.O., and
atas perbandingan 1:4
(minyak goreng : Pryde, E.H., 1986,
(biodies Affandi, F., Hadisi,
metanol) didapatkan Transesterifikasi of
el) H., 2011, Pengaruh
rata-rata yield yang Kinetic of Soybean
Metode Aktivasi
relatif lebih besar Oil, J. Am.Oil
Perbandingan Zeolit Alam Sebagai
Chem.Soc., 63, 1375-
(minyak Variasiyaitu 76,4152 %. Bahan Penurun
1380.
goreng : PengadukanMemvariasikan waktu Temperatur
metanol) pengadukan tidak Campuran Beraspal Julianto, Arie, 2012,
memberikan
15 menit hasil Hangat, Pusat Densitas, diakses
yang signifikan dalam Litbang Jalan dan pada 6 April 2016,
4:1 30 menit
perubahan persen Jembatan, Bandung. blogs.unpad.ac.id/ari
45
yield. Biodiesel yang ejulianto/
15 menit Akbar, Riswan,
didapatkan dari 2012/10/03/hello-
1:4 30 menit Karakteristik
percobaan ini world.
45 Biodiesel Dari
memiliki densitas dan Massey, B S, 1983,
Minyak Jelantah
viskositas yang Mechanics of Fluids,
Dengan
Dari hasil percobaan rendah sehingga tidak Fifth Edition, ISBN
Menggunakan Metil
didapatkan rata-rata memenuhi standar 0-442-30552-4.
Asetat Sebagai
viskositas kinematis SNI tentang Setiawati, E., Edwar,
Pensuplai Gugus
lapisan atas yang biodiesel., yaitu 0,78 F., 2012, Teknologi
Metil, diakses 31
berupa biodiesel g/L dan 0,4662 cSt Pengolahan
Maret 2016,
sebesar 0,4662 cSt, tidak sesuai dengan Biodiesel Dari
http://digilib.its.ac.id
ini lebih rendah biodiesel yang Minyak Goreng
/public/ITS-
dibandingkan standar memenuhi standar Bekas Dengan
Undergraduate-
yang ditentukan SNI yaitu memiliki Teknik Mikrofiltrasi
15905-4207100091-
yaitu memiliki densitas berkisar dan Transesterifikasi
Paper.pdf.
viskositas kinematis antara 0,85 – 0,89 g/L Sebagai Alternatif
dan viskositas antara Aziz, I., 2007,
antara 2,3 – 6,0 cSt). Bahan Bakar Mesin
2,3 – 6,0 cSt. Kinetika Reaksi
Diesel, Jurnal Riset
Transesterifikasi
Industri Vol. VI No.
Sedangkan untuk Minyak Goreng
2, 2012, Hal. 117-
lapisan bawah yang Bekas, Valensi,
127.
berupa gliserin Vol.1, No.1.
memiliki rata-rata Sibarani, J. et al,
Aziz, I., Nurbayti,
viskositas kinematis 2007, Effect of palm
S., Rahman, A.,
sebesar 14,3328 cSt. empty bunch ash on
2012, Penggunaan
transesterification of
Zeolit Alam sebagai
palm oil into
Katalis dalam
4. KESIMPULAN biodiesel, Indo J.
Pembuatan
Chem Vol 7. No.3.
Biodiesel, Valensi
Hal.314-319.
Vol. 2 No. 4, 511-
Dari penelitian yang 515. Susanto, B.H.,
sudah dilakukan, Nasikin, M., dan
Buchori, L. dan
dengan Sukirno, 2008,
Widayat, 2009,
memvariasikan Sintesis Pelumas
Pembuatan
waktu pengadukan Dasar Bio melalui
Biodiesel dari
dalam proses Esterifikasi Asam
Minyak Goreng
pembuatan biodiesel Oleat menggunakan
Bekas dengan
dari minyak goreng Katalis Asam
Proses Catalytic
bekas dan metanol Heteropoli/Zeolit,
Cracking, Prosiding
selama 1 jam dengan Prosiding Seminar
Seminar Nasional
menggunakan katalis Nasional Rekayasa
Teknik Kimia
zeolit alam Kimia dan Proses,
Indonesia, Bandung.
teraktivasi Semarang.
menghasilkan yield Darnoko, D. and
Susilowati, 2006,
lapisan atas yang Cheryan, M., 2000,
Biodiesel dari
berupa biodiesel Kinetics of Palm Oil
Minyak Biji Kapuk
relatif kecil untuk Transeterification in
dengan Katalis Zeolit,
perbandingan 4:1 a Batch Reactor, J.
Jurnal Teknik Kimia,
5
(minyak goreng : Am.Oil Chem.Soc.,
Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember
2017
Andi Tri Saputra Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan Biodiesel
Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi
M. Arief Wicaksono
Irsan
Vol.1, No.1, hal 10-
14.
Suwarsono, WP.,
Gani, I.Y, dan
Kusyanto, 2008,
Sintesis Biodiesel
dari Minyak Biji
Ketapang yang
Berasal dari Pohon
Ketapang Yang
Tumbuh di Kapus
UI Depok, Valensi,
vol.1, no.2, 44-52.

Jurnal Chemurgy, Vol. 01, No.2, Desember


2017
Trisunaryanti, W., Triwahyuni, E., Sudiono, S.,
2005, Preparasi, Modifikasi Dan Karakterisasi
Katalis Ni-Mo/Zeolit Alam Dan Mo-Ni/Zeolit Alam,
TEKNOIN, Vol. 10, No. 4, 269-282.
U.S. Departement of Energy, 2011, Energy
Efficiency & Renewable Energi : Vehicle
Technologies Program, diakses 29 Maret 2016,
www.afdc.energy.gov/pdfs/ 47504.pdf.

Anda mungkin juga menyukai