SINT ESIS BIODIESEL DARI MINYAK JARAK (CAST OR OIL) DENGAN METANOL T ERKATALISIS H-…
Ardinda Avicenna
biodisel dari minyak kelapa sawit dengan kat alis padat cangkang kerang
Ella Febisari
Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Kimia, 3(1), Mei 2017, 1-10
Soni Setiadji1, Nila Tanyela B2, Tety Sudiarti1, Eko Prabowo H1, Bebeh Wahid N3
1
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2
Jurusan Kimia, FMIPA, Institut Teknologi Bandung
3
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: s.setiadji@gmail.com
Received: Januari 2017; Revised: Maret 2017; Accepted: Mei 2017; Available Online: Mei 2017
Abstrak
Pembuatan biodiesel melalui transesterifikasi minyak castor (Ricinus communis ) menggunakan katalis dari
pencampuran CaO dan kaolin (CaO/kaolin) telah dilakukan. CaO diperoleh dari hasil kalsinasi cangkang telur
ayam. Minyak castor dipilih sebagai bahan baku biodiesel karena tergolong minyak bukan pangan dan mudah
dibudidayakan. Secara garis besar metode penelitian terdiri dari pembuatan katalis CaO/kaolin dengan rasio 15
mmol CaO per 1 gram kaolin teraktivasi menggunakan metode impregnasi dan pembuatan biodiesel melalui
transesterifikasi minyak castor menggunakan katalis tersebut pada suhu 65 oC selama 8 jam dengan
perbandingan minyak castor : metanol : katalis (1:15:5% b/b). Reaksi dilakukan pada sistem refluks. Uji XRD
menyatakan keberadaan silika dan potassium aluminum silikat hidroksida pada katalis. Hasil EDS menunjukkan
komponen pembentuk katalis yaitu CaO dan silika. Hasil analisis FTIR menunjukkan puncak serapan pada
gugus fungsi yang membentuk senyawa metil ester. Berdasarkan hasil karakterisasi GC-MS, komponen metil
ester terbesar yang terkandung dalam biodiesel yaitu metil risinoleat, metil elaidat, metil stearat, metil linoleat,
dan metil palmitat. Konversi keseluruhan minyak castor menjadi metil ester menggunakan katalis CaO/kaolin
yaitu 97.36%. Komponen terbesar dalam minyak castor yaitu asam risinoleat, telah berhasil dikonversi menjadi
metil risinoleat sebesar 74.75%.
Kata kunci: pembuatan biodiesel, minyak castor, transesterifikasi, katalis CaO/kaolin, impregnasi katalis.
Abstract
Biodiesel was produced by transesterification of castor oil (Ricinus communis) using a catalyst of CaO and
kaolin (CaO / kaolin) had been performed. CaO was obtained from the calcination of eggshell. Castor oil is
selected as biodiesel feedstock because it belongs to non-food oil and easy to cultivate. In general, the research
method aims to comprise the CaO / Kaolin catalysts with a ratio of 15 mmol CaO per 1 gram of kaolin activated
using impregnation method and biodiesel produced through transesterification of castor oil using the catalyst at
65 ºC for 8 hours with ratio of castor oil: methanol: catalyst (1: 15: 5% w / w). The reaction is carried out on the
reflux system. The XRD analysis show the presence of silica and potassium aluminum silicate hydroxide in the
catalyst. The EDS results show the catalyst-forming components CaO and silica. The FTIR analysis results show
the absorption peak in the functional group forming the methyl ester compound. Based on the characterization of
GC-MS, the largest methyl ester components contained in biodiesel are methyl risinoleate, methyl elaidat,
methyl stearate, methyl linoleate, and methyl palmitate. The overall conversion of castor oil to methyl ester using
CaO / kaolin catalyst is 97.36%. The largest component in castor oil is risinoleic acid, has been successfully
converted to methyl risinoleate by 74.75%.
DOI: http://dx.doi.org/10.15408/jkv.v0i0.4778
Copyright © 2017, Published by Jurnal Kimia VALENSI: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Ilmu Kimia,
P-ISSN: 2460-6065, E-ISSN: 2548-3013
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
2
Alternatif Pembuatan Biodiesel Melalui Transesterifikasi Minyak Castor (Ricinus communis) Setiadji, et. al.
menggunakan katalis dari pencampuran CaO MS), Scanning Electron Microscope (SEM),
hasil kalsinasi cangkang telur ayam dan kaolin Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS)
(CaO/kaolin). Tahap awal adalah membuat dan Fourier Transform Infrared (FTIR).
katalis CaO/kaolin menggunakan metode
impregnasi. Selanjutnya katalis tersebut
digunakan untuk reaksi transesterifikasi
output air
minyak castor pada kondisi 65 oC selama 8 jam
dengan perbandingan minyak pendingin bola
castor:metanol:katalis (1:15:5% b/b).
Penelitian ini menggunakan minyak castor input air dingin
termometer
yang diperoleh secara komersial sebagai
input sampel
sumber yang akan dijadikan biodiesel. Reaksi
transesterifikasi minyak tumbuhan
menggunakan katalis basa dapat mengubah labu leher tiga
trigliserida, digliserida atau monogliserida
menjadi ester, dimana sebagian asam lemak
bebas dalam minyak castor dikonversi menjadi
metil ester yang dihasilkan dari reaksi antara
trigliserida dengan ion alkoksida dari metanol pemanas listrik
dan hasil akhir transesterifikasi ini yaitu
campuran metil ester dan gliserol. Gambar 2. Sistem batch untuk reaksi
transesterifikasi.
3
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
4
Alternatif Pembuatan Biodiesel Melalui Transesterifikasi Minyak Castor (Ricinus communis) Setiadji, et. al.
Gambar 3 Pola XRD hasil kalsinasi cangkang telur ayam pada suhu 900 oC selama 4 jam.
5
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
6
Alternatif Pembuatan Biodiesel Melalui Transesterifikasi Minyak Castor (Ricinus communis) Setiadji, et. al.
terbentuk sebesar 3.74% (tabel 2). Dalam persentase hasil metil ester terbesar yaitu metil
penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi risinoleat sebanyak 74.75%, dengan total metil
minyak castor menggunakan katalis ester yang terbentuk adalah 97.36%. Selain itu
CaO/kaolin untuk memperoleh biodiesel. dalam metil ester ini terdapat komponen metil
Penggunaan katalis heterogen dapat linolenat atau metil (9Z,11E,13E)-9,11,13-
memudahkan proses pemisahan produk octadecatrienoate dalam presentase yang
biodiesel dengan katalisnya. Dari beberapa sangat kecil 0.06%. Komponen ini tidak
penelitian sebelumnya telah banyak dilakukan ditemukan dalam hasil biodiesel terkatalis
penggunaan CaO sebagai alternatif katalis KOH. Dari analisis GC-MS, dalam biodiesel
untuk transesterifikasi beberapa minyak hasil transesterifikasi minyak castor terkatalisis
tumbuhan (Yan et al., 2008). CaO memiliki CaO/kaolin, masih didapatkan asam risinoleat
sifat basa yang sangat tinggi dalam bentuk yang belum terkonversi sebesar 1.42%.
metoksida (Ca(CH3O)2) (Qonitah dan Tabel 4 merangkum hasil biodiesel
Prasetyo, 2011). Dalam penelitian ini yang diperoleh dari aktivitas katalisis KOH
impregnasi CaO ke kaolin teraktivasi dan CaO/kaolin terhadap minyak castor.
dilakukan untuk menstabilkan sifat kebasaan Kedua katalis tersebut menghasilkan
CaO. komponen terbesar dalam biodiesel, yaitu
Metil ester yang terbentuk melalui metil risinoleat. Reaksi transesterifikasi
transesterifikasi minyak castor terkatalisis minyak castor dengan menggunakan katalis
CaO/kaolin menghasilkan komponen metil dan kondisi reaksi yang berbeda,
ester dapat dirangkum pada tabel 3. Proses mengakibatkan perbedaan komponen dan
transesterifikasi minyak castor menghasilkan jumlah metil ester yang terbentuk.
(a)
(b)
Gambar 7. (a) Spektra FT-IR minyak castor dan (b) spektra FT-IR metil ester terkatalisis CaO/kaolin.
7
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
Tabel 2. Perbandingan komposisi asam lemak dalam minyak castor dan metil ester terkatalisis KOH
Gambar 10. Hasil analisis GC-MS transesterifikasi minyak castor terkatalisis CaO/kaolin.
8
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
Komponen metil ester terbesar yang biodiesel. Hal ini ditunjukkan bahwa terjadi
terkandung dalam biodiesel yaitu metil peningkatan intensitas serapan vibrasi ulur C-
risinoleat, metil elaidat, metil stearat, metil O dan C=O pada sampel biodiesel
linoleat, dan metil palmitat. Komposisi metil dibandingkan terhadap minyaknya.
ester yang terbentuk telah sesuai dengan Berdasarkan hasil GC-MS, komponen metil
komposisi asam lemak yang terkandung dalam ester terbesar yang terkandung dalam biodiesel
minyak castor (Ricinus communis). Dalam yaitu metil risinoleat, metil elaidat, metil
penelitian ini menunjukkan konversi stearat, metil linoleat, dan metil palmitat. Hasil
keseluruhan pembentukan biodiesel konversi minyak castor menggunakan katalis
menggunakan katalis basa heterogen CaO/kaolin dan KOH sebagai pembanding,
CaO/kaolin lebih tinggi dibandingkan basa masing-masing sebesar 97.36% dan 96,26%.
homogen KOH. Komponen terbesar dalam minyak castor yaitu
asam risinoleat, telah berhasil dikonversi
4. SIMPULAN menjadi metil risinoleat, masing-masing yaitu,
74,75% (katalis CaO/kaolin) dan 75,58%
Telah dilakukan pembuatan katalis (KOH). Hal ini menunjukkan bahwa
padat CaO/kaolin untuk reaksi transesterifikasi CaO/kaolin dapat berperan sebagai katalis
minyak castor. Uji XRD menunjukkan untuk transesterifikasi minyak castor, dan
keberadaan silika dan potassium aluminum dapat digunakan sebagai alternatif katalis
silikat hidroksida saja dalam sampel katalis. pengganti KOH.
Hasil EDS menyatakan bahwa sampel katalis
tersusun dari CaO dan SiO2. Dari uji XRD DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa pembuatan katalis
CaO/kaolin yang dikalsinasi pada 900oC Avicenna A, Setiadji S, Supriadin A, Indriyani NP.
selama 4 jam belum berhasil terbentuk. 2015. Sintesis Biodiesel dari Minyak Jarak
Transesterifikasi minyak castor menggunakan (Castor Oil) dengan Metanol Terkatalisis
CaO/kaolin telah berhasil membentuk H-Zeolit dan CaSiO3 yang Berasal dari
9
Jurnal Kimia VALENSI, Vol. 3, No. 1, Mei 2017 [1-10] P-ISSN : 2460-6065, E-ISSN : 2548-3013
Limbah Cangkang Telur Ayam dan Abu Chem. Eng. Research and Design. 102:
Sekam Padi. [Skripsi]. Bandung (ID): 368-377.
Jurusan Kimia, FST, UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Mutlu H, Meier M. 2010. Minyak castor as a
renewable resource for the chemical
Gina MH, Sabine V, Joël B, Jorge AM, Diana PL. industry. Eur. J. Lipid. Sci. Tech. 112: 10-
2014. Effect of microwave-assited system 30.
on transesterification of minyak castor
with ethanol. Univ.Sci. 19(3): 193 - 200. Nakarmi A, Joshi. 2014. A studi on minyak castor
and its conversion into biodiesel by
transesterification method. Nepal Journal
Basumatary S. 2013. Transesterification with of Science and Technol. 15(1): 45-52.
heterogeneous catalyst in production of
biodiesel: A Review. Journal of Chemical Qoniah I, Prasetyoko D. 2011. Penggunaan
and Pharmaceutical Research. 5(1): 1-7. Cangkang Bekicot sebagai Katalis untuk
Reaksi Transesterifikasi Refined Palm Oil.
Dang TH, Chen BH, Lee DJ. 2013. Application of Prosiding Skripsi Semester Genap.
kaolin-based catalysts in biodiesel
production via transesterification of Reyes CAR, Williams CD, Alarcón OMC. 2010.
vegetable oils in excess methanol. Synthesis of zeolite LTA from thermally
Bioresource Tech. 145: 175-181. treated kaolinite. Rev. Fac. Ing. Univ.
Antioquia. 53: 30-41.
Indriyani NP. 2010. Pemanfaatan Limbah Minyak Thanh LT, Okitsu K, Boi LV, Maeda Y. 2012.
Tepung Ikan Sardin untuk Pembuatan catalytic technologies for biodiesel fuel
Biodiesel Terkatalisis H-Zeolit dan Naoh. production and utilization of glycerol: a
[Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas review. Catalysts. 2: 191-222.
Gadjah Mada.
Yan S, Lu H, Liang B. 2008. Supported CaO
Lee DW, Park YM, Kwan LY. 2009. Catalysts used in the transesterification of
Heterogeneous base catalysts for rapeseed oil for the purpose of biodiesel
transesterification in biodiesel. Catal. Surv. production. Energy and Fuels. 22: 646-651.
Asia. 63–77.
Zabeti M, Wan DWMA, Aroua MK. 2009. Activity
Mijan NA, Lee HV, Taufiq-Yap YH. 2015. of solid catalysts for biodiesel production:
Synthesis and Catalytic activity of a review. Fuel Process. Technol. 90: 770–
hydration - dehydration treated clamshell 777.
derived CaO for biodiesel production.
10