5. Catat volume titran (ml) dan hitung kadar FFA. Asam lemak bebas
dinyatakan sebagai % FFA.
6. Persen asam lemak bebas dinyatakan sebagai oleat pada kebanyakan
minyak dan lemak. Untuk minyak kelapa dan minyak inti kelapa
sawit dinyatakan sebagai laurat, sedang pada minyak sawit
dinyatakan sebagai palmitat. % FFA = x 100%
7. Jika hasil uji kadar FFA dalam sampel > 2 % maka lakukan proses
esterifikasi hingga FFA mencapai < 2 %.
Ulangi sebanyak 2
kali
Proses Esterifikasi
Proses Trans-esterifikasi
Suhu diatur 40 C
Densitas
2 ml etanol 2 ml biodiesel
3 tetes Indikator PP
K = 0,1026 C (mm2/s)/s
μ1 = K × T1
= 0,1026 × 51,16 = 5,249016 cSt
μ2 = K × T1
= 0,1026 × 49,50 = 5,0787 cSt
μ3 = K × T1
= 0,1026 × 52 = 5,3352 cSt
B. Densitas
NO Variabel Jumlah
1 Variabel 1 0,3 ml
2 Variabel 2 0,2 ml
3 Variabel 3 0,2 ml
Rata - rata 0,23 ml
1.7. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pembuatan biodiesel dapat disimpulkan :
1. Proses pembuatan biodiesel diawali dengan uji FFA, apabila FFA >2% perlu
melakukan proses esterifikasi, sedangkan FFA < 2% dapat langsung
menggunakan proses transesterifikasi.
2. Hasil uji analisa biodiesel :
a. Viskositas kinematic diperoleh sebesar 5,220972 cSt (sesuai dengan
SNI)
b. Densitas diperoleh sebesar 0,87 g/ml (sesuai dengan SNI)
c. Bilangan asam diperoleh sebesar 0,23 (sesuai dengan SNI)
1.8. Referensi