Anda di halaman 1dari 11

BAB VI

PERENCANAAN ALAT UTAMA

6.1 Main Heat Exchanger (Puspita Sari/150140018)


Menurut Sitompul (1993), alat penukar panas tipe shell and
tube merupakan salah satu jenis alat penukar panas berdasarkan konstruksinya.
Tipe shell and tube sering digunakan dalam industri karena memiliki kelebihan
bila dibandingkan dengan tipe lainnya, antara lain :
1. Konfigurasi yang dibuat dapat memberikan luas permukaan yang besar
(>200 ft2) dengan volume yang kecil.
2. Memberikan lay out mekanik yang baik, bentuknya cukup baik
untuk operasi bertekanan.
3. Menggunakan teknik fabrikasi yang suda mapan (well established).
4. Dapat dibuat dengan berbagai jenis material.
5. Mudah membersihkannya.
6. Konstruksinya sederhana, pemakaian ruangan relatif kecil.
7. Prosedur mengoperasikannya tidak berbelit-belit.
8. Konstruksinya dapat dipisah-pisah satu sama lain, tidak merupakan satu
kesatuan yang utuh, sehingga pengangkutannya relatif gampang.
6.1.1 Kelayakan Alat Penukar Panas Tipe Shell And Tube
Suatu alat penukar panas yang telah dirancang perlu diuji kelayakannya
untuk mengetahui kinerja alat tersebut dalam melakukan proses perpindahan
panas. Menurut Kern (1965), untuk menentukan kelayakan suatu alat
penukar panas (heat axchanger) dapat dilakukan melalui 2 macam besaran
yang perlu ditentukan yaitu :
a. Faktor kekotoran (Rd)
Semakin besar harga Rd hasil kalkulasi dari harga Rd yang dibutuhkan
maka alat penukar panas dapat dikatakan layak digunakan apabila telah dilakukan
service sehingga alat penukar panas perlu dibersihkan dan diservis. Apabila harga
Rd hasil kalkulasi lebih kecil dari harga Rd yang dibutuhkan maka alat penukar
panas dapat dikatakan tidak layak digunakan.

49
50

b. Pressure drop (∆P)


Kelayakan alat penukar panas baik apabila memiliki harga ∆P untuk gas
sebesar < 2 psia dan untuk cair sebesar < 10 psia.
Cooler HE-103 pada prarancangan ini berfungsi untuk mendinginkan
benzonitril dengan pendingin air sehingga menghasilkan benzonitril dari suhu
465,2 °C menjadi suhu 110 °C. Tipe alat yang digunakan ini yaitu alat penukar
panas tipe shell and tube. Adapun langkah dalam perancangan cooler yaitu:
1. Menentukan kondisi operasi
2. Neraca energy
3. Menghitung dimensi cooler dan penyangga

A. Menentukan Jenis Cooler


Dalam prarancangan digunakan cooler dengan pertimbangan :
a. Efisiensi termal yang baik
b. Konstruksi cukup sederhana

B. Menentukan Material Konstruksi


Dalam prarancangan digunakan material konstruksi Carbon Steel SA-
285 grade C dengan pertimbangan :
a. Memiliki allowable stress yang cukup besar
b. Bahan tahan terhadap bahan korosif

6.1.2 Main Heat Exchanger (Main HE)


Adapun rangkuman spesifikasi peralatan main heat exchanger (main
HE)yangdigunakan padaprarancanganpabriknitrogen dan oksigen dari udara
sebagaiberikut:
51

 Neraca Massa Main Heat Exchanger (Main HE)


Berikut adalah mass balance Main Heat Exchanger (Main HE):
Tabel 6.1 Main Heat Exchanger (Main HE)
Masuk (kg/jam) Keluar (kg/jam)
Komponen Propane Out Pure Gas
Pure Gas Out Propane
Liq
Nitrogen 47.584,5193 47.584,5193
Oksigen 14.474,1189 14.474,1189
Argon 345,1412 345,1412
CO2 87,4714 87,4714
mDEA 3,3721 3,3721
Propane 70.500 70.500
62.494,6229 70.500 62.494,6229 70.500
Total
132.994,623 132.994,623

 Neraca Energi Main Heat Exchanger (Main HE)


Berikut adalah energy balance dari Main Heat Exchanger (Main HE)
Tabel 6.2 Neraca energy Main Heat Exchanger (Main HE)
Panas Masuk (kj/jam) Panas Keluar (kj/jam)
Komponen
F13 FU03 F19 F20
Nitrogen -41.106,2146 - - -17.295.750,2388
Oksigen - - - -4.604.572,115232
10.943,52814
4
Argon -209,24528 - - -88.041,53184
Propane -54.879,934 -225.498.205,15 -203.535.855,9 -
Total -225.550.464,138024 -225.550.464,138024
52

 Spesifikasi Main Heat Exchanger (Main HE)


Fluida panas :
Laju alir = 62499,619 kg/jam = 137788,074 lb/jam
T1 = 24,46 oC = 76,02 oF
T2 = -167,4 oC = -269,3 oF

Fluida dingin :
Laju alir = 69000 kg/jam = 152118,96 lb/jam
t1 = -250 oC = -418 oF
t2 = -63,57 oC = -82,43 oF
tabel 6.3 Spesifiasi Main Heat Exchanger (Main HE)
Shell Tube
OD: 33 in OD: ¾ in
ID: ¾ in ID: 0,625 in
Pass: 1 in BWG: 18
Tebal Shell: 0,0053 in Nt: 709
Panjang Shell: 4,7 m Pass: 2
Jh: 80 a’: 0,1963 ft2/ft
Ukuran Nozzel: 4 in ud: 75
OD Pipa: 4,625 in jh: 100
ukuran nozzel: 6 in
OD Pipa: 6,625 in

6.2 Menara Distilasi (T-104) (Tua Halomoan/150140025)


Distilasi adalah suatu proses pemisahan suatu campuran bahan kimia
berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam distilasi, campuran zat dididihkan
sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk
cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan
massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan,
53

masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Van Winkle, 1967).
Sebuah sistem distilasi umumnya mengandung beberapa komponen utama
yaitu :
a. Sebuah Shell vertikal dimana pemisahan komponen liquid terjadi, terdapat
pada bagian dalam kolom (internal column) seperti tray atau plate dan
packing yang digunakan untuk meningkatkan derajat pemisahan komponen.
b. Sebuah Reboiler untuk menyediakan penguapan yang cukup pada proses
distilasi.
c. Kondenser untuk mendinginkan dan mengkondensasikan uap yang keluar
dari atas kolom.
d. Reflux drum untuk menampung uap yang terkondensasi dari top kolom
sehingga liquid (reflux) dapat di recycle kembali ke kolom.
Untuk melihat bagaimana komponen dan proses distilasi dapat dilihat pada
gambar 6.4.

Gambar 6.4 Proses Distilasi Sederhana


Fungsi kolom distilasi pada prarancangan pabrik Benzonitril yaitu untuk
memisahkan Benzinitril dengan Air. Jenis kolom distilasi yang digunakan yaitu
plate tower (kolom distilasi dengan sieve tray).Adapun tujuan perancangan alat
kolom distilasi adalah :
a. Menentukan tipe kolom distilasi
b. Menentukan bahan konstruksi untuk kolom distilasi
c. Menghitung jumlah plate aktual dan lokasi umpan masuk
54

d. Menghitung dimensi kolom distilasi yang meliputi diameter kolom, tebal shell
kolom, tebal head kolom, dan tinggi kolom.

6.2.1 Pengoperasian Distilasi


Campuran liquid yang akan diproses dikenal sebagai feed dan diumpankan
pada bagian tengah kolom pada sebuah tray yang dikenal sebagai feed tray. Feed
tray dibagi menjadi kolom atas (enriching or rectification) dan kolom bottom
(stripping). Feed mengalir ke bawah kolom dikumpulkan pada bagian bawah
reboiler. Panas di suplai ke reboiler untuk menghasilkan uap. Sumber panas dapat
berasal dari fluida, tetapi kebanyakan juga digunakan steam. Pada penguapan,
sumber panas di dapat dari aliran keluar dari kolom lain. Uap terbentuk pada
reboiler diumpankan kembali pada bagian bottom. Liquid dikeluarkan dari
reboiler dikenal sebagai produk bottom.
Aliran uap bergerak ke atas kolom, didinginkan oleh kondensor. Liquid
yang dikondensasi ditampung pada vessel yang dikenal sebagai reflux drum.
Sebagian liquid di recycle kembali ke top yang dikenal reflux. Liquid yang
terkondensasi dikeluarkan dari sistem dikenal sebagai destilat atau produk top.

6.2.2 Penentuan Bahan Konstruksi


Dipilih bahan konstruksi jenisCarbon steel SA-283 grade C dengan
pertimbangan :
1. Mempunyaiallowable stressyangbesar.
2. Struktur kuat.
3. Tahan terhadap korosifitas tinggi.

6.2.3 Penentuan Tipe Kolom Distilasi


Dalamperancangankolom distilasiinidipilihjenistraydenganpertimbangan
diameterkolomlebihdari3ft(0,91m)(Walas,1990). Sedangkanjenistray
yangdigunakan adalahsievetray dengan pertimbangan :
1. Pressure droprendah dan efesiensi tinggi(tab. 9.22, Ludwig, 1980).
55

2. Lebihringan, murah karenapembuatannyalebihmudah.


3. Biayaperawatan murahkarenamudah dibersihkan.

6.2.4 Perancangan Kolom Distilasi


Tahapan perancangan kolom distilasi adalah sebagai berikut :
1. Perancangan kolom distilasi
Jumlah plate yang dibutuhkan
2. Ukuran diameter kolom
Jarak antara tray ( tray spacing)
Konstruksi detail tray
3. Perancangan nozzle
4. Perancangan manhole
Kondisi operasi

Tekanan 5,033atm

Temperatur -168 °C

Shell

Diameter 59,0551 in

Tebal 4,932 in

Tinggi 316,4 in

Bahan kontruksi Stainless steel SA 240 Grade B

Tutupatas dantutupbawah

Diameter dalam 59,0551 in

Tebal 3,25 in

Tutupatas dantutupbawah

Tinggi 0,2657 in

Bahan kontruksi Stainless steel SA 285

Nozzle
56

Diameter nozzle feed masuk menara 4,5in

Diameternozzleliquid keluaran bawah 3 in

Diameter nozzle Gas Puncak menara 4,5 in

Diameter nozzle Cairan reflux 4,5 in

Diameter nozzle Uap Boiler 8 in

Skirt Support

Tinggi 5 ft

Ketebalan Skirt 0,18 in

Bahan Kontruksi Stainless steel

6.3 Absorber (Devi Dayana Hutagalung/150140101)


6.3.1 MenentukanJenis Absorber
Packed Tower merupakan alat berupa tube atau pipa yang diisi dengan
beberapa packing. Prinsip kerja packed tower yaitu aliran countercurrent antara
gas dan cailran (absorben), cairan masuk dari bagian atas mengalir pada
permukaan packing dengan pola menuruni kolom, sedangkan gas masuk dari
bagian bawah mengalir di celah-celah (ruang kosong) dalam isisan packing
dengan pola aliran menaiki kolom. Uraian absorber (T-101) dapat dilihat sebagai
berikut:
Nama : Absorber (T-101)
KodeAlat : T-101
Fungsi :Untuk melakukan penyerapangas
CO2denganmenggunakan MDEAminesebagai larutan penyerapnya.
Jumlah : 1 unit
Kondisi Operasi
Tekanan : 20 atm (tekanan feed vapor keluaran T-100)
Temperatur : 26,89˚C = 68,39 ˚F
57

Dalamprarancanganinidipilihjenisabsorberpackedtowerberdasarkan
padapertimbangan:
1. Pressuredropalirangas rendah
2. Dapatlebihekonomisdidalamoperasicairankorosifkarenaditahanolehpackin
g ceramic
3. Biayaperawatan lebih murah (Coulson, 1983).

6.3.2 Design Absorbsi Packed Tower


1. Menghitung Laju Alir
Tabel 6.4 Umpan Masuk MDEAamine Absorben ( F-12)
Absorben
Komponen
Kgmol/Jam Kg/Jam %mol %W
N2 - - 0,0000% 0,0000%
O2 - - 0,0000% 0,0000%
Ar - - 0,0000% 0,0000%
Co2 - - 0,0000% 0,0000%
Oxygen - - 0,0000% 0,0000%
MDEAmine 6713,662096 800000 100% 100%
6713,662096 800000 100% 100%
TOTAL
14796,9 lbmol/jam 1763200 lb/jam 100% 100%

Tabel 6.5 Umpan Masuk Vapour (F-7)


Kompone Vapour
n Kgmol/Jam Kg/Jam % Mol %W

N2 1704,04664106918 47735,4593883250 0,7850 0,7605


O2 455,814466731975 14586,0629354232 0,2100 0,2324
Ar 8,70474366641732 347,737116190548 0,0040 0,0055
Co2 2,18714709233753 96,2556890850063 0,0010 0,0015
MDEAmin 2,16860632825e-
2,58411138016766 0,0000 0,0000
e 002
Total 2170,77468464088 62768,0992407226 1,0000 1,0000
58

Tabel 6.6 Keluaran Liquid Bottom (F-14)


Kompone Vapour
n Kgmol/Jam Kg/Jam % Mol %W

N2 86,17290744 2413,961698 1,26E-02 0,003


O2 55,44677517 1774,296806 8,08E-03 0,0022
Ar 1,03E+00 41,17756219 1,50E-04 5,12E-05
Co2 2,087789935 91,88301031 3,04E-04 1,14E-04
MDEAmin 6713,65051 799998,6193 0,978896173 0,994627363
e
Total 6,86E+03 804319,9384 1 0,999992795

Tabel 6.7 Keluaran Vapour (F-13)


Kompone Vapour
n Kgmol/Jam Kg/Jam % Mol %W

1698,6584242789
N2 47584,5192687492 0,7858 %W
5
452,31621515522
O2 14474,1188849671 0,2092 0,7614
0
8,6397606773259
Ar 345,141175621358 0,0040 0,2316
9
1,9875480167691
Co2 87,4713934942441 0,0009 0,0055
1
MDEAmin
2,829902599e-002 3,37211204132770 - 0,0014
e
2161,6302471716
Total 62494,6228351872 1,00000 1,00000
9

Tabel 6.8 Perhitungan Jumlah Mol Vapour (F-7)


Kompone Liquid
n Kgmol/Jam Kg/Jam % Mol %W

N2 1704,046641 47735,45939 0,785 0,7605


O2 455,8144667 14586,06294 0,21 0,2324
Ar 8,704743666 347,7371162 0,004 0,0055
59

Co2 2,187147092 96,25568909 0,001 0,0015


MDEAmin
2,17E-02 2,58411138 - 0
e
2,17E+03 62768,09924 1 0,999992795
Total 4,78E+03 138340,89 2,204 2,2037796

Tabel 6.9 Spesifikasi Absorber Yang Digunakan


1. Kondisi operasi
Tekanan 20atm
Temperatur 26,8 °C
1. Shell
Diameter 60 in
Tebal 1,125 in
Tinggi 296,85in
Bahan kontruksi Stainless steel SA 167 Grade 11 type 316
2. Tutupatas dantutupbawah
Diameter dalam 60 in
Tebal 0,75 in
Tinggi 7,579 in
Bahan kontruksi Stainless steel SA 283 Grade C
Nozzle
Diameter nozzle feed uap masuk 14 in
Diameter nozzle feed liquid masuk 4 in
Diameter nozzle feed uap keluar 8 in
Diameter nozzle feed liquid keluar 4 in
Skirt Support
Tinggi 55,12 in
Ketebalan Skirt 1,306 in
Bahan Kontruksi Stainless steel SA-193 Grade B6

Anda mungkin juga menyukai