Butterfly Valve adalah sebuah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah disk. system pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang memungkinkan cepat untuk menutup. Sudut rotasi biasanya 90 derajat untuk layanan ON-OFF untuk aplikasi kontrol kontinyu, sudut bukaan biasanya terbatas hanya 60 derajat. Butterfly Valve umumnya disukai karena harganya lebih murah di banding valve jenis lainnya. desain valvenya lebih ringan dalam berat dibanding jenis-jenis valve yang lain. Biaya pemeliharaan biasanya pun lebih rendah karena jumlah bagian yang bergerak minim. Sebuah butterfly valve, diilustrasikan pada Gambar di bawah ini, adalah gerakan berputar valve yang digunakan untuk berhenti, mengatur, dan mulai aliran fluida. Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90o yang digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari tertutup penuh ke posisi terbuka penuh. Penggunaan butterfly valve sangat cocok untuk penanganan arus besar cairan atau gas pada tekanan yang relatif rendah dan untuk cairan padatan tersuspensi dengan jumlah besar (Ery Hartono).
Gambar 2.1 butterfly valve
Banyak butterfly valve memiliki fitur asimetris dan demikian pula dengan arah instalasi mereka, biasa disebut sebagai arah tempat duduk, dan juga mempengaruhi karakteristik aliran katup. Butterfly valve dapat dipasang di salah satu valve dari dua arah duduk di bagian hulu dan hilir. Duduk hilir menandakan bahwa dudukan katup di bagian hilir poros cakram katup atau sumbu rotasi. Adapun model katup kontrol lainnya, untuk katup kupu-kupu ada banyak konstruksi bentuk, desain disk dan teknologi tempat duduk. Badan katup dapat digerakkan lebih kecil, diratakan atau dengan ujung yang dilas untuk koneksi ke sistem perpipaan. Ada juga berbagai macam cara gerakan disk (konsentris, tunggal atau ganda eksentrik, dan triple eksentrik) dan juga dalam orientasi disk dalam posisi tertutup. Yang paling umum adalah flange yang kurang, wafer type valve body dengan disc yang selaras.
2.2 Pressure Drop (penurunan tekanan)
Pressure drop merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan penurunan tekanan dari satu titik didalam sistem (misalnya aliran didalam pipa) ke titik yang lain yang mempunyai tekanan lebih rendah. Pressure drop juga merupakan hasil dari gaya-gaya friksi terhadap fluida yang mengalir didalam pipa, yang disebabkan oleh tahanan fluida untuk mengalir (Geankoplis C. J., 1997). Pressure drop didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara dua titik dari jaringan pembawa cairan. Pressure drop terjadi dengan gesekan kekuatan, yang disebabkan oleh resistensi terhadap aliran pada fluida yang mengalir melalui tabung. Penentu utama resistensi terhadap aliran fluida adalah cairan kecepatan melalui pipa dan cairan viskositas. Pressure drop meningkat sebanding dengan gesekan gaya geser dalam jaringan pipa. Sebuah jaringan pipa yang mengandung kekasaran relative tinggi serta banyak pipa fitting dan sendi, konvergensi tabung, divergensi, ternyata, kekasaran permukaan dan sifat fisik lainnya akan mempengaruhi penurunan tekanan. Kecepatan tinggi aliran atau viskositas fluida tinggi menghasilkan penurunan tekanan yang lebih besar dibagian pipa atau katup (wikipedia, 2013).