Anda di halaman 1dari 34

BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengertian Boiler
Boiler adalah suatu peralatan atau sistem yang bertujuan untuk merubah
air menjadi uap (steam) yang berguna untuk menggerakkan turbin pada sebuah
PLTU. Apabila berbicara mengenai boiler, Ruang lingkup dari boiler sendiri
yaitu sistem aliran air dan uap, sistem pembakaran dan sistem aliran udara dan
gas. Sistem aliran air dan uap yang meliputi pengisian air / feed water, pemanas
awal/economizer, penampung air / steam drum, penguapan / vaporation, panas
lanjut / superheater dan soot blower. Sistem pembakaran yang meliputi coal
burner dan oil burner. Sistem aliran udara dan gas yang meliputi Induce Draft
Fan, Force Draft Fan dan Primary Air Fan. Berikut merupakan tabel
spesifikasi boiler yang digunakan di UJP Banten 2 Labuan.

Tabel 5.1. Spesifikasi Boiler


Manufactured Dongfang Boiler Group Co.Ltd, China

Type DG1025/17.4- Ⅱ13 , sub-critical, natural


circulation boiler
Parameter BMCR BRL
Main Steam Flow 1025 T/h 959 T/h
Main Steam Outlet Press 17,4 Mpa g 17,23 Mpa g
Main Steam Outlet Temp. 5410C 5410C
Rh Flow 841 T/h 786 T/h
RH Inlet/Outlet Pres 3,8/3,63 Mpa g 3,54/3,38 Mpa g
RH Inlet/Outlet Temp. 330/5400C 3321/5410C
Feed Water Temp. 2800C 2750C
AH Inlet Air Temp. 300C 300C
AH Outlet Air Temp.(PA/SA) 363 / 3550C 362/ 3540C
Gambar 5.1. Layout Boiler PLTU 2 Banten- Labuan

B. Fungsi Utama Boiler


1. Untuk memproduksi uap sesuai dengan yang di butuhkan, baik kuantitas
maupun kualitas.
2. Memanaskan uap lanjut (Superheat) yang dihasilkan sebelum digunakan
untuk memutar turbin.
3. Memanaskan kembali uap (Reheat) yang telah digunakan turbin tekanan
tinggi untuk digunakan kembali pada turbin takanan rendah.

Gambar 5.2. Boiler Overview


C. Bagian Utama Boiler
1. Furnace
Furnace berfungsi sebagai ruang pembakaran bahan bakar yang
dibatasi oleh pipa-pipa boiler (Pipa Wall Tube).
2. Burner dan Ignitor
Burner adalah ruang tempat pembakaran batu bara dimana terdapat
peralatan yang akan menyemprotkan bahan bakar dan udara masuk ke
dalam furnace sehingga batu bara akan terbakar.

Gambar 5.3. Burner


Ignitor adalah alat ignition untuk start awal proses pembakaran dengan
bantuan minyak solar.
3. Wall Tube
Wall Tube adalah dinding pipa yang berfungsi membuat air
menjadi uap dan mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke udara
luar melewati wall tube.
4. Down Comer
Down Comer adalah sebagai penghubung steam drum dengan
bagian bawah lower header , fase air dari steam drum turun melalui down
comer dan kemudian dipanaskan di furnace melalui pipa wall tube.

Gambar 5.4. Down Comer


5. Steam Drum
Steam drum adalah sebagai penampung air yang akan dipanaskan
pada wall tube dan menampung uap air dari pipa penguap sebelum
dialirkan ke superheater, sebagai pemisah uap dan air yang telah
dipanaskan diruang bakar ( furnace ), mengatur kualitas air boiler dengan
membuang kotoran-kotoran terlarut didalam boiler melalui continous
blowdown.

Gambar 5.5. Steam Drum dan Drum Internals


Keterangan Drum Internals :
1. Clyclone 8. Baffle
2. Drain Tube 9. Mixture Of Vapour And Water
3. Perforate Plates 10. Saturation Steam
4. Corragete Plate 11. Feed Water
5. Feeding Pipe 12. Return Water (Down Comer)
6. Blowdown Tube 13. Chemical Dosing Tube
7. Emergency Drain Tube
Gambar 3.6. Clyclone

6. Superheater
Superheater berfungsi untuk memanaskan uap jenuh yang keluar
dari steam drum dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran, Super
heater sendiri terbagi mejadi roof SH, Primary SH (cold SH), Division
SH, Platen SH, dan Final SH.

Gambar 5.7. Flow Chart Of Superheated Steam


Keterangan:

1. Drum 9. Panel Division SH


2. Connection Tube 10. Platen SH
3. Steam Cold Roof 11. Final SH
4. Upper Header Of Steam Cold Side Wall
5. Side Wall Of Level Flue
6. Horizontal Segment Of Cold SH
7. Vertical Segement Of Cold SH
8. Connecting Tube Beetween Cold SH And Panel Division SH

7. Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan ulang uap bekas yang
keluar HP Turbin yang masih berpotensi dan berdaya besar, uap ini
dipanaskan dengan memanfaatkan gas hasil pembakaan dan digunakan
untuk menggerakan IP Turbin , Reheater terbagi menjadi Wall Tube RH,
Medium RH, dan Final RH.

Gambar 5.8. Reheat Steam Flow


Keterangan:
1. The Spray Emergency Attemperature 6. Reheater Outlet Pipe
2. Wall Reheater
3. Reheater Desuperheater
4. Medium Reheater
5. High Temperature Raheater
8. Economizer
Economizer berfungsi untuk memanaskan air sebelum masuk ke
Steam Drum dengan memanfaatkan panas dari sisa gas pembakaran, dan
tujuan pemanasan dari economizer adalah mengurangi perbedaan
temperatur yang significant antara air pengisidan air dalam steam drum,
mengurangi terjadinya thermal stress dan meningkatkan efisiensi.

Gambar 5.9. Economizer

D. Sistem Aliran Air dan Uap


Sistem aliran air dan uap meliputi pengisian air / feed water, pemanas
awal/economizer, penampung air / steam drum, penguapan / vaporation, panas
lanjut / superheater dan soot blower.
Gambar 5.10. Siklus Air dan Uap UJP Banten 2 Labuan
a. Feed Water Pump
Feed Water System berfungsi memompakan feed water dari deaerator
hingga ke drum, dan mensupplay spray water tingkat tinggi dan rendah (
superheater steam dan reheat steam).
b. Boiler Feed Water MOV (Motor Operation Valve) & Boiler Feed Water
Bypass MOV
Boiler Feed Water MOV dan Boiler Feed Water Bypass MOV
berfungsi untuk mengatur dan menjada level air di dalam drum boiler, dan
juga mempertahankan selisi tekanan feedwater sedikit lebih tinggi di
bandingkan tekanan boiler
c. Economizer & Eco. Recirculation MOV
Economizer dan Eco. Recirculation MOV berfungsi untuk
memanaskan air sebelum masuk ke steam drum dengan memanfaatkan
panas dari sisa gas pembakaran , dan tujuan pemanasan dari economizer
adalah mengurangi perbedaan temperatur yang significant antara air
pengisidan air dalam steam drum , mengurangi terjadinya thermal stress
dan meningkatkan efisiensi.
d. Soot Blower
• Short rectracting soot blower : untuk membersihkan slagging di daerah
wall tube.
• Long rectracting soot blower : membersihkan slaging dan fouling di
daerah SH dan RH (saluran horizontal flue gas).
• Semi rectracting soot blower : membersihkan slagging di daerah
Economizer (saluran vertical flue gas).
• Air heater soot blower: membersihkan eleman Air Heater.

Gambar 5.11. Short Soot Blower

Gambar 5.12. Area Penyerapan Panas Boiler


Tabel 5.2. Furnace Pressure Protection
Tabel 5.3. Drum Water Level Protection
Tabel 5.4. Batasan Operasi Main Steam Dan Reheat Steam
Tabel 5.5. Batasan Operasi Super Heated dan Reheat Wall Temperature

E.

Sistem Pembakaran
Sistem pembakaran terbagi menjadi 3 yaitu:
 Sistem penyalaan awal ( Oil Gun/Ignitor)
Sistem pembakaran yang digunakan sebagai penyalaan awal, yang
berbahan bakar LFO /solar.
 Sistem penyalaan awal ( Tiny Oil Gun)
Sistem pembakaran yang digunakan sebagai support penyalaan awal,
yang berbahan bakar LFO /solar.
 Sistem pembakaran utama ( Coal Burner)
Sistem pembakaran utama yang digunakan suplai panas dalam ruang
bakar boiler, bahan bakar yang digunakan batu bara yang telah
dihaluskan dan dikeringkan didalam pulverizer.
a. Sistem Pembakaran Utama ( Coal Burner)
Gambar 5.13. Sistem Pembakaran Batu Bara
Komponen utama dalam pembakaran batu bara yaitu coal bunker, coal
feeder dan pulverizer/mill.
1. Coal bunker adalah tempat penampungan batubara terakhir sebelum
digunakan untuk pembakaran di boiler. Bunker PLTU labuan memiliki
kapasitas batu bara sebesar 425 ton dengan jumlah lima buah bunker
untuk tiap unit pembangkit.
2. Coal Feeder memiliki dua fungsi penting yaitu untuk memberikan
pasokan batubara secara kontinyu manakala penggiling batubara
(mill/pulverizer) dalam keadaan operasi serta mengatur aliran batubara.
Belt feeder dapat beroperasi dalam mode gravimetric atau volumetric
yang berarti dapat mengontrol aliran batu bara dalam satuan berat atau
satuan volume.
3. Pulverizer berfungsi untuk menggiling bongkahan batubara menjadi
serbuk halus (PF), agar lebih mudah bercampur dengan udara
pembakaran didalam ketel sehingga proses pembakaran sempurna akan
berlangsung lebih cepat. Tipe yang paling banyak dipakai yaitu tipe
MPS.
Gambar 5.15. Coal Feeder

Gambar 5.14. Coal Bunker

Gambar 5.16. Anatomi Mill Pulvelizer


Tabel 5.6. Spesifikasi Gear Box Mill Pulvelizer
Gambar 5.17. DCS Burning System
b. Sistem penyalaan awal ( Tiny Oil Gun)
Sistem tiny oil gun adalah sistem pengapian menggunakan sedikit
minyak yang membakar sejumlah besar serbuk batu bara dengan
mendesain bentuk burner sehingga mampu menghemat tingkat
penggunaan minyak yang tinggi pada waktu start up boiler dalam
pembangkit listrik sehingga menciptakan efisiensi dan sejumlah besar
keuntungan.
Prinsip kerja untuk tiny oil gun sendiri yaitu oil gun dirancang
menjadi high energy gasfied tiny oil gun sehingga hanya menggunakan
sedikit bahan bakar (tiny oil) untuk membakar sejumlah kecil serbuk batu
bara pada ruang bakar tingkat pertama pulverizer coal burner secara
bertahap. Serbuk batu bara sudah terbakar pada ruang bakar tingkat
pertama digunakan untuk menyalakan serbuk batu bara pada ruang bakar
tingkat kedua dan begitu seterusnya sampai tingkat ketiga sehingga
mencapai tujuan menggunakan sedikit minyak untuk menyalakan serbuk
batu bara.
Gambar 5.18. Gun Oil
Tabel 5.7. Spesifikasi Main Oil Gun
Main Oil gun (XYQ-12)
Oil Pressure 2.8 3.5 Mpa
Oil Viscidity <60E
Fuel HSD
Capacity 2800Kg/h
Atomizing Angle 900
Atomizing granularity 120 μ m
Adjusting ratio 1:4
Returned Oil Modulus 1.1 1.3
Max returned oil pressure ratio 0.50 0.60 (centralized big
holes)
Gambar 5.19. DCS Oil Burner unit

F. Sistem Aliran Udara Pembakaran dan Gas Buang


1. Prinsip Pengoperasian Udara
Pengoperasian udara pembakaran pada dasarnya adalah
menyiapkan udara pembakaran yang sesuai dengan kebutuhan proses
pembakaran pada boiler. Karena proses pembakaran berlangsung secara
terus menerus, maka dibutuhkan pasokan udara secara kontinyu sehingga
dapat terjadi pembakaran di boiler. Disamping itu untuk mengimbangi
jumlah udara yang masuk, produk hasil pembakaran juga harus dikeluarkan
secara kontinyu, sehingga terjadi adanya sebuah aliran udara. Untuk
mendapatkan aliran udara yang berlangsung secara terus menerus
dibutuhkan adanya perbedaan tekanan di dalam ruang bakar. Perbedaan
tekanan tersebut yang sekarang sering dikenal dengan sebutan draft.

2. Draft Pada UJP Banten 2 Labuan


Didalam ruang bakar terdapat 4 macam draft yaitu natural draft,
forced draft, induced draft dan balanced draft. Dari keempat jenis draft
tersebut yang digunakan di dalam UJP Banten 2 Labuan adalah jenis
balanced draft. Sistem ini dinamakan balanced draft karena sepanjang
aliran udara dan gas buang ada daerah yang bertekanan positif, yaitu
mempunyai tekanan yang lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan daerah
yang bertekanan negatif yaitu daerah yang mempunyai tekanan udara lebih
rendah dari tekanan udara atmosfer.
Di dalam pengoperasian balanced draft, tekanan udara positif
dihasilkan oleh forced draft fan, sementara induced draft fan digunakan
sebagai penghisap udara gas bekas pembakaran dari ruang bakar. Daerah
bertekanan pada sisi tekan forced draft fan secara bertahap turun menuju
tekanan paling rendah pada sisi hisap induced draft fan. Sehingga dengan
prinsip seperti ini udara akan dapat mengalir secara kontinyu di dalam
boiler.

3. Prinsip Dasar Udara Pembakaran


Sistem udara pembakaran adalah sistem untuk mensuplai udara
yang digunakan untuk proses pembakaran di dalam furnace karena prinsip
dasar proses pembakaran adalah segitiga api yang terdiri dari udara
(oksigen), panas dan bahan bakar. Dalam sistem udara pembakaran,
oksigen merupakan unsur yang dibutuhkan untuk proses pembakaran di
mana volume dalam udara terdiri dari 76% Nitrogen, 23.2% Oksigen dan
0.8% gas lainnya.

Ni-
tro-
gen
Oksigen
Lainnya
Gambar 5.20. Segitiga Pembakaran
Dalam proses pembakaran terdapat istilah 3T yang bertujuan untuk
melepaskan seluruh panas yang terdapat dalam bahan bakar yang terdiri
dari Temperature, Turbulence dan Time. Turbulensi dimaksudkan untuk
mencampurkan oksigen dan bahan bakar dengan baik sehingga terjadi
proses pembakaran. Proses turbulensi dapat dilakukan dengan mengatur
pembukaan pada secondary air damper.
Dalam pengoperasianya di PLTU menggunakan udara sekitar
untuk mensuplai kebutuhan udara selama proses pembakaran di boiler.
Hal ini bertujuan untuk megurangi biaya produksi yang cukup tinggi jika
menggunakan oksigen murni. Selain itu penggunaan oksigen murni dapat
menyebabkan kenaikan suhu lokal yang cukup tinggi sehingga dapat
mengakibatkan kerusakan pipa-pipa dan logam pembungkus ketel.
Oksigen merupakan suatu elemen bumi yang umum, yang kandunganya
mencapai 20,9% dari udara. Bahan bakar padat atau cair harus diubah ke
bentuk gas sebelum dibakar. Biasanya diperlukan panas untuk mengubah
cairan atau padatan menjadi gas. Bahan bakar gas akan terbakar pada
keadaan normal jika terdapat uadara yang cukup.

Gambar 5.21. Pembakaran sempurna dan tak sempurna


Komposisi bahan bakar terdiri dari unsur C (Carbon). H (Hidrogen),
S (Sulfur), O (Oksigen), N (Nitrogen), abu, air, dan lain-lain. Akan tetapi
dari unsur-unsur yang disebutkan tadi hanya C, H, S yang dapat terbakar.
Unsur Berat Molekul (Kg/Kg mol)
C 12
H 16
S 1
O 32
N 28

Tabel 5.8. Berat Molekul Pada Unsur Bahan Bakar

Kebutuhan udara:
1. C + O2 = CO2
12 + 2x16 = 44
Untuk membentuk 44 kg CO2 diperlukan 12 kg Carbon (C) dan 32 kg
Oksigen (O2)
2. 2H2 + O2 = 2H2O
2x1x2 + 2x16 = 36
Untuk membentuk 36 kg H2O diperlukan 4 kg Hidrogen (H) dan 32 kg
Oksigen (O2)
3. S + O2 = SO2
32 + 2x16 = 64
Untuk membentuk 64 kg SO2 diperlukan 32 kg Sulfur (S) dan 32 kg
Oksigen (O2).
Apabila pembakaran sempurna tidak dapat kita hasilkan begitu pula
pembakaran yang tidak sempurna juga harus dihindari, maka teknik yang
paling baik adalah menggunakan teknik pembakaran yang baik yaitu
dengan memberikan udara berlebih (excess air) yang tepat yang sesuai
dengan kebutuhan.
Agar mendapatkan pembakaran yang sempurna, didalam
pengoperasiannya UJP Banten 2 Labuan memiliki 2 sistem peralatan udara
yaitu primary air system dan secondary air system. Primary Air System
Berfungsi sebagai sarana transportasi serbuk batu bara dan juga untuk
mengeringkan batu bara di dalam pulverizer sedangkan Secondary Air
System berfungsi sebagai pemasok kebutuhan udara untuk proses
pembakaran yang sempurna didalam ruang bakar. Didalam
pengeporasiannya, kedua sistem tersebut dibantu oleh sistem pemanas
udara sehingga dapat mengurangi terjadinya thermal stress didalam kedua
sistem tersebut.
a. Sistem Udara Primer / Primary Air Fan ( PAF )
Sistem ini fungsinya untuk mensuplai udara panas yang digunakan untuk
mendorong bahan bakar batu bara (coal) dari pulverizer ke burners
sekaligus menjaga temperatur gas buang agar tidak mencapai titik terendah
selama start up atau beban rendah yang bisa mengakibatkan
terkondensasinya moisture dan campuran sulfur pada gas buang. Pada UJP
Banten 2 Labuan terdapat 2 buah primary air fan pada tiap-tiap unit yang
masing-masing mempunyai kapasitas 50% MCR. Sehingga apabila salah
satu primary air fan tersebut tidak berfungsi maka, UJP Banten 2 Labuan
masih dapat menghasilkan 50% dari total keseluruhan daya yang dapat
dihasilkan tiap-tiap unit.
Gambar 5.22. Primary Air Fan (PAF)

Tabel 5.9. Spesifikasi Primary Air Fan ( PAF )


FAN
Manufacture Shanghai Blower Group Co.,LTD
Model 1788AB/1235,One Suction Two Supports Centrifugal Type
Capacity 2 X 50% BMCR
MOTOR
Manufacture Shanghai Motor Works
Model YKK630-4
Power 1700 kW
Volt 6 kV

Speed 1480 Rpm


Gambar 5.23. DCS Primary Air Fan (PAF) System

b. Sistem Udara Sekunder / Force Draft Fan ( FDF )


Fungsi dari sistem ini adalah untuk mensuplai aliran udara yang gunanya
untuk udara pembakaran di dalam ruang bakar lewat burner-burner dengan
bahan bakar batu bara / coal dan minyak / oil yang sebelumnya udara
dipanaskan terlebih dahulu oleh Air Heater. Disamping itu, force draft fan
(FDF) juga mensuplai udara untuk seal di mill.

Gambar 5.24. Force Draft Fan ( FDF )


Tabel 5.10. Spesifikasi Force Draft Fan ( FDF )
FAN
Manufacture Shanghai Blower Group Co.,LTD
Model Model: FAF18-9-1,adjustable moving-blade axial flow
type
Capacity 2 X 50% BMCR

Forced draft fan 25L/min


hydraulic oil
station
MOTOR
Manufacture Shanghai Motor Works
Model YKK450-4
Power 450 kW
Volt 6 kV

Speed 1490 Rpm


Gambar 5.25. DCS Force Draft Fan ( FDF )
 Wind Box
Wind box adalah sebuah alat yang berfungsi umtuk menyuplai aliran udara
pembakaran yang dibutuhkan disetiap level burner. Jumlah udara yang
dihasilkan oleh masing-masing wind box ditentukan oleh pembukaan air
damper serta konstruksinya wind box itu sendiri.

Gambar 5.26. Wind Box


 Air Damper
Air damper berfungsi untuk mengatur distribusi udara masing-masing
melalui burner, melalui pembukaan damper. Terdapat 13 ruangan pada
setiap sudut burner sepanjang tinggi boiler. Ruangan itu terdiri dari 5 layer
damper udara primer, 7 layer damper udara sekunder, serta 1 layer top
secondary air damper (OFA) yang berfungsi sebagai pembentukan NOx.
Sehingga semua pengaturan damper menggunakan kerja actuator dengan
menggunakan mekanisme tilting.

Gambar 5.27.
Susunan Burner
c. Sistem Pemanas Udara Pembakaran
Komponen pemanas udara yang terdapat pada UJP Banten 2 Labuan
yaitu air preheater dan steam coil air heater.
 Air Preheater
Gambar
Air preheater adalah suatu5.28.
alatDCS Sistem
yang Pemanas
berfungsi Udara
untuk meningkatkan
efisiensi unit dengan memanfaatkan panas yang masih tinggi dalam sisa
gas buang proses pembakaran boiler, sehingga dapat berfungsi sebagai
pemanas udara primer yang berfungsi membawa serta memanaskan serbuk
batu bara dari pulverizer menuju ke boiler dan udara sekunder yang
berfungsi sebagai pengatur udara pembakaran.
Tabel 5.11. Spesifikasi Teknis Air Heater
Manufacture Dongfang Boiler Group Co.LTD
Type Trisector regenerative air preheater
Rotor Diameter 10320 mm

Driving Power 11 kW
Element High 2200mm
Rotor Revolution 1,14 Rpm
Primary air inlet/outlet temp 28/365℃
Secondary air inlet/outlet temp 28/357℃

Flue gas temperatur at outlet 136℃


Gambar 5.29. DCS Sistem Kerja Air Preheater
 Steam Coil Air Heater
Steam coil air heater merupakan peralatan yang berfungsi sebagai
pemanas awal udara pembakaran sebelum memasuki elemen air
preheater. Berdasarkan fungsi udara yang dipanaskan Steam coil air
heater dibedakan menjadi 2, yakni Steam coil primary air heater dan
steam coil secondary air heater.
 Steam coil primary air heater
Berfungsi untuk pemanas awal udara pembawa serbuk batu bara
sebelum masuk ke primary air heater, yang bertujuan untuk menjaga
primary air heater col end temperatur diatas temperatur dew point
sulfur, agar tidak terjadi korosi.
 Steam coil secondary air heater
Berfungsi untuk pemanas awal udara pembawa serbuk batu bara
sebelum masuk ke secondary air heater, yang bertujuan untuk
menjaga secondary air heater col end temperatur diatas temperatur
dew point sulfur, agar tidak terjadi korosi.
Gambar 5.30. Steam Coil Air Heater

4. Sistem Gas Buang /Induce Draft Fan ( IDF )


Udara buang dalam hal ini harus dijaga temperaturnya agar tidak
mencapai temperatur minimumnya, yaitu temperatur yang menyamai titik
embun sulfur atau harus diatas titik embun sulfur dalam hal ini telah
dijelaskan dalam sistem udara Primer. Iduce draft fan berfungsi untuk
menarik gas buang diruang boiler untuk kemudian di buang ke chimney /
stack dengan tarikan tersebut akan menciptakan keadaan ruang boiler yang
vacum.

Gambar 5.31. Induce

Tabel 5.12. Spesifikasi Induce Draft Fan ( IDF )


FAN
Manufacture Chengdu power machinery works
Model Model: AN25e6,adjustable static-blade axial flow type,
Capacity 2 X 50% BMCR
Cooling Fan Model: 9-19№4A,
MOTOR
Manufacture Shanghai Motor Works
Model Model: YKK710-6(TH
Power 2100 kW
Volt 6 kV

Speed 995 Rpm


Gambar 5.32. DCS Induce Draft Fan ( IDF )

 Electrostatic Precipitator (ESP)


Electrostatic Precipitator (ESP) adalah salah satu alternatif penangkap
debu dengan efisiensi tinggi (mencapai diatas 90%) dan rentang partikel
yang didapat cukup besar. Dengan menggunakan electrostatic precipitator
(ESP) ini, jumlah limbah debu yang keluar dari cerobong diharapkan
hanya sekitar 0,16 % (efektifitas penangkapan debu mencapai 99,84%).
 Stack
Stack adalah suatu alat yang berfungsi untuk membuang gas sisa hassil
pembakaran ke atmosfer dengan ketinggian stack yang mencapai ratusan
meter, dengan begitu diharapkan partikulat dann gas pencemar dapat
terdispersi ke udara sehingga terjadi pengeceran dan juga akan membantu
meningkatkan daya hisap induce draft fan. Tinggi stack pada UJP Banten
2 Labuan mencapai 215m.
Gambar 5.33. Stack

G. Sistem Proteksi Pada Boiler


a. Flame scanning : scaner untuk melihat ada tidaknya nyala api pada
furnace.
b. Cooling air fan : pendingin bagi flame scan.
c. No flame detection : alat pendeteksi adanya titik api pada pembakaran.
d. Valve over preasure pada mill pulvelizer.
e. Valve sensor pengukur temperatur walltube.
f. APH fire detector : mendeteksi titik nyala api dalam APH (Air preheater).
g. Sensor pengukur parameter O2 sebagai tolak ukur kesempurnaan
pembakaran.
h. Boiler Leakage sebagai proteksi untuk mendeteksi kebocoran uap pada
boiler.
i. Drum Water Level Protection sebagai proteksi untuk mendeteksi level air
dalam keadaan high dan low yang ada di dalam drum.
j. Furnace Presssure sebagai proteksi untuk mendeteksi tekanan
pembakaran.
k. IDF (Induce Draft Fan) trip.
l. FDF (Force Draft Fan) trip.

H. Gangguan yang terjadi di Boiler


Tabel 5.13. Troubelshoot Boiler
No. Masalah Penyebab Dampak Penanganan
1. Gangguan ngeblok Kualitas batu Mengganggu Pembersihan
pada mill pulvelizer bara yang kinerja mill secara berkala
atau batu bara tidak kurang baik pulvelizer pada mill
terbakar sempurna pulvelizer
2. Motor lube oil MSM Short circuit, MSM trip Penggantian
terbakar arus terlalu motor MSM
tinggi
3. Banyak pengotor sisa pemanasan dilakukan
(slagging) pada pipa pembakaran pada pipa tidak pembersihan
di dalam boiler tidak sempurna efektif, umur dengan soot
yang pipa menjadi blower
menempel pendek
pada pipa
4. Pipa soot blower temperatur soot blower Harus
bengkok dalam boiler tidak bisa diperbaiki
tinggi dan ditarik secara manual
motor soot
blower macet
5. Valve boiler seperti Usia Pengendalian Perawatan
valve reheat steam penggunaan valve harus berkala dan
spray water control secara manual Penggantian
yang tidak dapat valve
berfungsi secara
otomatis
6. IDF (Induce Draft Usia Kinerja IDF Diajukan
Fan) vibrasi tinggi pemakaian, terganggu, IDF perbaikan
keausan poros bisa rusak

Anda mungkin juga menyukai