N0 Pertanyaan
Jawaban
Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan
menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran
selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam
(uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dari pengertian tersebut berarti kita
dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap)
yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita
ketahui bahwa steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi
minyak bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang
digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar
minyak.
Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya
Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari
berbagai komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan
perannya. Boiler juga tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya
masing-masing. Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada
boiler, yaitu:
Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan
menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui
pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku
pembakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:
Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api
atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan
diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya.
Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa
yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.
Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan
ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung
dari sumber panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua
yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil
pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni
untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi
panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol
panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami
penurunan panas secara berlebihan.
2. Steam Drum
3. Superheater
Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam
drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses
pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu
260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.
4. Air Heater
Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang
digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna.
Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang
sama dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui
air heater, suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah
dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung
didalamnya karena uap air dapat menganggu proses pembakaran.
Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada
aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan
menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas
dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di
lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya
kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.
Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) melalui
dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur
gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena
semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi
dari dalam tungku.
Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas
yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap
basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan
aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada
tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur
pada tekanan 20,5 kg per cm kuadrat.
Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui
ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan
ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini
harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang
membuat level air tidak dapat dibaca.
Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas.
Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh
sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap
gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown
valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah
melewati batas yang telah ditentukan.
Nomor 4
Fungsi peralatan :
1. Stack
Berfungsi sebagai cerobong pembuangan gas hasil pembakaran batu bara
menuju atmosfir.
2. ID Fan A&B (Induced Draft Fan)
Fan yang berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler
supaya bernilai negatif dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran
batubara pada furnace menuju stack dengan cara paksa oleh fan (ID Fan).
3. FD Fan A&B (Forced Draft Fan)
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang
digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
4. PCP A&B (Precipitator)
Berfungsi untuk menangkap abu batubara jenis Fly Ash yang beterbangan
sehingga dapat mengurangi polusi udara yang keluar pada stack.
5. PA Fan A&B (Primary Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang
digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill
menuju Burner untuk dibakar di furnace.
6. SAH A&B (Secondary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara secondary (Secondary Air) yang
dihasilkan oleh FD Fan sebelum disalurkan pada furnace boiler.
7. PAH A&B (Primary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara primary (Primary Air) yang dihasilkan
oleh PA Fan sebelum disalurkan pada Pulverizer.
8. SBLO (Sootblower)
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada
tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat
dipertahankan.
9. Furnace Boiler
Ruangan yang berisi pipa-pipa boiler yang digunakan untuk tempat
pembakaran.
10. Burner
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat
pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
11. PULV (Pulverizer)
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal
Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum
disalurkan ke burner.
Fungsi Peralatan
1. Steam Drum
Sebagai tempat pemisahan antara partikel-partikel air dan uap dimana
untuk fase air akan mengalir secara alami melalui downcomer sedangkan
fase uap secara alami akan dialirkan menuju Primary Superheater.
2. Economizer
Sebagai pemanas awal air Feed Water sebelum masuk ke Steam Drum.
3. Econ In (Economizer Inlet)
Sebagai inlet air Feed Water masuk menuju ke Economizer.
4. Econ Out (Economizer Outlet)
Sebagai outlet air Feed Water keluar dari Economizer menuju Steam
Drum.
5. Downcomer
4 buah pipa besar yang mengalirkan air dari Steam Drum menuju Wall
Tube.
6. PCV 0006 (Back Pressure Valve)
Pressure Control Valve inlet economizer yang berfungsi menjaga pressure
Steam Drum agar tetap stabil.
7. Wall Tube/Riser Tube
Pipa-pipa pada dinding boiler yang berfungsi mengubah air menjadi
steam/uap yang kemudian dialirkan kembali ke Steam Drum. Selain itu
Wall Tube berfungsi juga untuk menaikkan pressure pada Steam Drum.
8. SHV 001
Shut Off Valve untuk injeksi N2 (Nitrogen) pada saat Steam Drum tidak
beroperasi supaya dapat mencegah korosi.
9. VTV 001B, 001A
Venting Valve Steam Drum untuk mem-venting udara di dalam Steam
Drum saat start-up dan shutdown boiler.
10. RV 39, 40, 41, 42, 43 (Safety Valve)
Berfungsi sebagai proteksi pressure di dalam Steam Drum agar tidak
melebihi batas operasi maksimal pressure Steam Drum.
11. SHV 001A, 001B (Economizer Recirculation Valve)
Berfungsi sebagai valve resirkulasi air dari downcomer untuk disalurkan
lagi ke economizer pada saat start-up dan shutdown boiler sehingga dapat
mencegah kerusakan pipa-pipa economizer.
AUXILIARY STEAM
Fungsi Peralatan :
BOILER STEAM
Fungsi Peralatan :
Fungsi peralatan :
1. Coal Bunker
Sebagai bunker penyimpanan batubara.
2. Coal Feeder
Sebagai pengatur banyaknya barubara yang akan digerus menuju Mill.
3. ISV 005A dan 006A
Isolation Valve Seal Air dari Seal Air Fan menuju Mill dan Coal Feeder.
4. Pulverizer
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal
Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum
disalurkan ke burner.
5. Lube Oil Pump
Sebagai pompa sirkulasi minyak pelumas gear box Mill menuju Oil
Cooler.
6. ISV 21, 22, 23, 24, 25, 26
Isolation Valve Coal Pipe menuju Burner.
7. ISV 11, 12, 13, 14, 15, 16 (Swing Valve)
Isolation Valve batubara halus yang keluar dari Outlet Mill.
8. ISV 004A (Guelettine Damper)
Sebagai Isolation Damper udara primary yang akan masuk ke Mill.
9. FCV 002A
Sebagai Flow Control Valve pembukaan damper yang mengatur
aliran/flow udara primary yang akan masuk ke Mill.
10. TCV 001A
Sebagai damper pengatur pembukaan Hot Primary Air.
11. TCV 002A
Sebagai damper pengatur pembukaan Cold Primary Air.
12. BNR (Burner)
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat
pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
13. ISV 001A
Isolation Valve inlet Coal Feeder.
IGNITOR
Fungsi Peralatan :
1. Ignitor
Sistem peralatan yang berfungsi sebagai pembakaran awal pada start up
boiler dengan menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu berfungsi
sebagai penyulut awal untuk pembakaran batubara pada burner dengan
menggunakan minyak. Ketika Mill trip, ignitor akan bekerja secara
otomatis menggantikan pembakaran batubara yang berasal dari Mill.
Ignitor ini dibagi menjadi group 1 (IG 1, 3, 5) dan group 2 (IG 2, 4, 6).
2. Ignitor Gun
Peralatan ignitor yang apabila dioperasikan akan memposisikan insert
untuk menyemprotkan minyak dan auxiliary steam secara bersama-sama
yang digunakan untuk pembakaran dengan minyak. Apabila setelah selesai
dioperasikan maka posisinya akan retract.
3. Ignitor Sparker
Berfungsi sebagai penyulut pembakaran minyak dengan menggunakan
tegangan tinggi.
4. ISV 011A dan 012A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan minyak dari header
minyak menuju ignitor (ISV 011A untuk group1 sedangkan ISV 012A
untuk group 2).
5. ISV 003A dan 004A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam
menuju ignitor (ISV 003A untuk group1 sedangkan ISV 004A untuk
group 2).
6. ISV 001A dan 002A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam
menuju sistem purge ignitor (ISV 001A untuk group1 sedangkan ISV
002A untuk group 2).
Fungsi Peralatan :
Fungsi peralatan :
1. FCV 11A, 11B, 11C, 11D, 11E, 11F dan 12A, 12B, 12C, 12D, 12E, 12F
Berfungsi sebagai damper pengatur aliran/flow udara secondary yang
menuju masing-masing burner.
ID FAN (INDUCED FAN) SYSTEM
Fungsi peralatan :
SOOTBLOWER
Fungsi peralatan :
1. Sootblower :
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada
tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat
dipertahankan.
2. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve dari Intermediate Superheater
3. PCV 002A dan 002B
Pressure Control Valve yang berfungsi mengatur pressure/tekanan steam
sootblower.
4. RV 12A dan 12B (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas
operasi.
5. ISV 003A, 003B, 004, 006 (Thermal Drain Station)
Untuk Isolation Valve Drain dari steam yang terkondensasi yang
kemudian dibuang ke Boiler Blodown Tank.
6. ISV 005
Isolation Valve sebagai back up dari auxiliary steam untuk air heater
sootblower.
Fungsi peralatan :
Fungsi peralatan :
Fungsi peralatan :
Nomor 5
Nomor 6
5.Di sisi Pompa, parameter yang dipantau adalah:
d.Putaran poros
e.Torsi
f.Daya air
g.Daya poros
h.Efisiensi pompa