Anda di halaman 1dari 15

Soal-Soal Uji

N0 Pertanyaan

1. Sebutkan Komponen-komponen utama yang ada pada sistem boiler

2. Sebutkan fungsi komponen pada no. 1

3. Cara pengoperasian boiler atau ketel uap

4. Perlengkapan/auxiliaries pada ketel uap dan fungsinya

5. Jelaskan instalasi listrik pada ketel uap

6. Sebutkan insrumentasi yang digunakan pada boiler

7. Bagaimana cara mengoperasikan alat instrumentasi pada no. 6

8. Sebutkan beberapa tujuan pengolahan air umpan pada boiler

9. Bagaimana cara pengisian bahan bakar pada sistem boiler

10. Jelaskan beberapa perawatan boiler secara umum

Jawaban

Nomor 1 dan nomor 2

Fungsi Boiler dan Komponen Utamanya

Pada dasarnya boiler adalah alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan
menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran
selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam
(uap air yang memiliki temperatur tinggi). Dari pengertian tersebut berarti kita
dapat menyimpulkan bahwa boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap)
yang dapat digunakan untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita
ketahui bahwa steam dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi
minyak bumi dan proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang
digunakan untuk memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar
minyak.
Bagian-Bagian Pada Boiler dan Fungsinya

Sama seperti pompa, kompresor dan peralatan pabrik lainnya yang tersusun dari
berbagai komponen sehingga alat tersebut dapat beroperasi dan menjalankan
perannya. Boiler juga tersusun dari berbagai macam komponen dengan fungsinya
masing-masing. Di bawah ini adalah fungsi dari masing-masing komponen pada
boiler, yaitu:

1. Tungku Pengapian (Furnace)

Bagian ini merupakan tempat terjadinya pembakaran bahan bakar yang akan
menjadi sumber panas, proses penerimaan panas oleh media air dilakukan melalui
pipa yang telah dialiri air, pipa tersebut menempel pada dinding tungku
pembakaran. Proses perpindahan panas pada furnace terjadi dengan tiga cara:

Perpindahan panas secara radiasi, dimana akan terjadi pancaran panas dari api
atau gas yang akan menempel pada dinding tube sehingga panas tersebut akan
diserap oleh fluida yang mengalir di dalamnya.

Perpindahan panas secara konduksi, panas mengalir melalui hantaran dari sisi pipa
yang menerima panas kedalam sisi pipa yang memberi panas pada air.

Perpindahan panas secara konveksi. panas yang terjadi dengan singgungan


molekul-molekul air sehingga panas akan menyebar kesetiap aliran air.

Di dalam furnace, ruang bakar terbagi atas dua bagian yaitu ruang pertama dan
ruang kedua. Pada ruang pertama, di dalamnya akan tejadi pemanasan langsung
dari sumber panas yang diterima oleh tube (pipa), sedangkan pada ruang kedua
yang terdapat pada bagian atas, panas yang diterima berasal dari udara panas hasil
pembakaran dari ruang pertama. Jadi, fungsi dari ruang pemanas kedua ini yakni
untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pemanasan pertama, agar energi
panas yang terbuang secara cuma-cuma tidak terlalu besar, dan untuk mengontrol
panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama agar tidak mengalami
penurunan panas secara berlebihan.

2. Steam Drum

Steam drum berfungsi sebagai tempat penampungan air panas serta tempat


terbentuknya uap. Drum ini menampung uap jenuh (saturated steam) beserta air
dengan perbandingan antara 50% air dan 50% uap. untuk menghindari agar air
tidak terbawa oleh uap, maka dipasangi sekat-sekat, air yang memiliki suhu
rendah akan turun ke bawah dan air yang bersuhu tinggi akan naik ke atas dan
kemudian menguap.

3. Superheater

Merupakan tempat pengeringan steam, dikarenakan uap yang berasal dari steam
drum masih dalam keadaan basah sehingga belum dapat digunakan. Proses
pemanasan lanjutan menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan suhu
260°C sampai 350°C. Dengan suhu tersebut, uap akan menjadi kering dan dapat
digunakan untuk menggerakkan turbin maupun untuk keperluan peralatan lain.

4. Air Heater

Komponen ini merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan udara yang
digunakan untuk menghembus/meniup bahan bakar agar dapat terbakar sempurna.
Udara yang akan dihembuskan, sebelum melewati air heater memiliki suhu yang
sama dengan suhu udara normal (suhu luar) yaitu 38°C. Namun, setelah melalui
air heater, suhunya udara tersebut akan meningkat menjadi 230°C sehingga sudah
dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung
didalamnya karena uap air dapat menganggu proses pembakaran.

5. Dust Collector (Pengumpul Abu)

Bagian ini berfungsi untuk menangkap atau mengumpulkan abu yang berada pada
aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas buang. Keuntungan
menggunakan alat ini adalah gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara bebas
dari kandungan debu. Alasannya tidak lain karena debu dapat mencemari udara di
lingkungan sekitar, serta bertujuan untuk mengurangi kemungkinan  terjadinya
kerusakan pada alat akibat adanya gesekan abu maupun pasir.

6. Pengatur Pembuangan Gas Bekas

Asap dari ruang pembakaran dihisap oleh blower IDF (Induced Draft Fan) melalui
dust collector selanjutnya akan dibuang melalui cerobong asap. Damper pengatur
gas asap diatur terlebih dahulu sesuai kebutuhan sebelum IDF dinyalakan, karena
semakin besar damper dibuka maka akan semakin besar isapan yang akan terjadi
dari dalam tungku.

7. Safety Valve (Katup pengaman)

Alat ini berfungsi untuk membuang uap apabila tekanan uap telah melebihi batas
yang telah ditentukan. Katup ini terdiri dari dua jenis, yaitu katup pengaman uap
basah dan katup pengaman uap kering. Safety valve ini dapat diatur sesuai dengan
aspek maksimum yang telah ditentukan. Pada uap basah biasanya diatur pada
tekanan 21 kg per cm kuadrat, sedangkan untuk katup pengaman uap kering diatur
pada tekanan 20,5 kg per cm kuadrat.

8. Gelas Penduga (Sight Glass)

Gelas penduga dipasang pada drum bagian atas yang berfungsi untuk mengetahui
ketinggian air di dalam drum. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengontrolan
ketinggian air dalam ketel selama boiler sedang beroperasi. Gelas penduga ini
harus dicuci secara berkala untuk menghindari terjadinya penyumbatan yang
membuat level air tidak dapat dibaca.

9. Pembuangan Air Ketel

Komponen boiler ini berfungsi untuk membuang air dalam drum bagian atas.
Pembuangan air dilakukan bila terdapat zat-zat yang tidak dapat terlarut, contoh
sederhananya ialah munculnya busa yang dapat menganggu pengamatan terhadap
gelas penduga. Untuk mengeluarkan air dari dalam drum, digunakan blowdown
valve yang terpasang pada drum atas, katup ini bekerja bila jumlah busa sudah
melewati batas yang telah ditentukan.

Nomor 4

PERALATAN BOILER AREA

Fungsi peralatan :

1. Stack
Berfungsi sebagai cerobong pembuangan gas hasil pembakaran batu bara
menuju atmosfir.
2. ID Fan A&B (Induced Draft Fan)
Fan yang berfungsi untuk mempertahankan pressure pada furnace boiler
supaya bernilai negatif dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran
batubara pada furnace menuju stack dengan cara paksa oleh fan (ID Fan).
3. FD Fan A&B (Forced Draft Fan)
Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang
digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
4. PCP A&B (Precipitator)
Berfungsi untuk menangkap abu batubara jenis Fly Ash yang beterbangan
sehingga dapat mengurangi polusi udara yang keluar pada stack.
5. PA Fan A&B (Primary Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang
digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill
menuju Burner untuk dibakar di furnace.
6. SAH A&B (Secondary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara secondary (Secondary Air) yang
dihasilkan oleh FD Fan sebelum disalurkan pada furnace boiler.
7. PAH A&B (Primary Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara primary (Primary Air) yang dihasilkan
oleh PA Fan sebelum disalurkan pada Pulverizer.
8. SBLO (Sootblower)
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada
tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat
dipertahankan.
9. Furnace Boiler
Ruangan yang berisi pipa-pipa boiler yang digunakan untuk tempat
pembakaran.
10. Burner
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat
pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
11. PULV (Pulverizer)
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal
Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum
disalurkan ke burner.

PERALATAN PADA AIR HEATER DAN GAS BIASING


Fungsi peralatan
1. Seal Air Blower
Berfungsi sebagai seal pada poros Air Heater sehingga debu tidak
menempel pada poros.
2. FCV 001B (Superheater Gas Biasing Damper)
Berfungsi untuk pengaturan suhu steam pada daerah Superheater.
3. FCV 001A (Reheat Gas Biasing Damper)
Berfungsi untuk pengaturan suhu steam pada daerah Reheater.
4. ISV 001B, 002B, 002A, 001A
Berfungsi sebagai inlet isolation damper flue gas hasil pembakaran
batubara sebelum masuk ke Air Heater.
5. FCV 002A dan 002B
Berfungsi untuk pengaturan suhu udara primary (Primary Air) sebelum
masuk ke header Primary Air.

ECONOMIZER DAN STEAM DRUM

Fungsi Peralatan

1. Steam Drum
Sebagai tempat pemisahan antara partikel-partikel air dan uap dimana
untuk fase air akan mengalir secara alami melalui downcomer sedangkan
fase uap secara alami akan dialirkan menuju Primary Superheater.
2. Economizer
Sebagai pemanas awal air Feed Water sebelum masuk ke Steam Drum.
3. Econ In (Economizer Inlet)
Sebagai inlet air Feed Water masuk menuju ke Economizer.
4. Econ Out (Economizer Outlet)
Sebagai outlet air Feed Water keluar dari Economizer menuju Steam
Drum.
5. Downcomer
4 buah pipa besar yang mengalirkan air dari Steam Drum menuju Wall
Tube.
6. PCV 0006 (Back Pressure Valve)
Pressure Control Valve inlet economizer yang berfungsi menjaga pressure
Steam Drum agar tetap stabil.
7. Wall Tube/Riser Tube
Pipa-pipa pada dinding boiler yang berfungsi mengubah air menjadi
steam/uap yang kemudian dialirkan kembali ke Steam Drum. Selain itu
Wall Tube berfungsi juga untuk menaikkan pressure pada Steam Drum.
8. SHV 001
Shut Off Valve untuk injeksi N2 (Nitrogen) pada saat Steam Drum tidak
beroperasi supaya dapat mencegah korosi.
9. VTV 001B, 001A
Venting Valve Steam Drum untuk mem-venting udara di dalam Steam
Drum saat start-up dan shutdown boiler.
10. RV 39, 40, 41, 42, 43 (Safety Valve)
Berfungsi sebagai proteksi pressure di dalam Steam Drum agar tidak
melebihi batas operasi maksimal pressure Steam Drum.
11. SHV 001A, 001B (Economizer Recirculation Valve)
Berfungsi sebagai valve resirkulasi air dari downcomer untuk disalurkan
lagi ke economizer pada saat start-up dan shutdown boiler sehingga dapat
mencegah kerusakan pipa-pipa economizer.

AUXILIARY STEAM

Fungsi Peralatan :

1. PCV 0007, 0002


Sebagai Pressure Control Valve untuk menjaga pressure Steam agar tetap
konstan/stabil.
2. TCV 0004
Sebagai valve pengontrol untuk spray air pada attemperator agar
temperatur auxiliary steam stabil.
3. ATM-1A (Attemperator)
Tempat pertemuan steam dan air spray
4. SHV 10
Shut Off Valve auxiliary steam ke peralatan
5. PCV 0009
Sebagai Pressure Control Valve untuk menjaga pressure Auxiliary Steam
pada ignitor tetap stabil.
6. SHV 64
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju Steam Coil Air Heater.
7. SHV 14
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju pegging & heating deaerator serta
turbine gland sealing.
8. SHV 63
Isolation Valve Auxiliary Steam untuk inerting Pulverizer.
9. MOV 0011
Motor Operated Valve menuju Auxiliary Steam header unit.
10. SHV 0050
Shut Off Valve untuk drain Auxiliary Steam.
11. SHV 005
Shut Off Valve Auxiliary Steam menuju unit lain (unit 6).
12. PCV 02
Pressure Control Valve sebagai back up dari unit 1 – 4.
13. TCV 0024, 0027, 0016, 0019
Sebagai valve pengontrol aliran steam yang dialirkan ke Steam Coil Air
Heater.

BOILER STEAM

Fungsi Peralatan :

1. Tube/pipa-pipa Primary Superheater, Platen Superheater, dan Secondary


Superheater
Menyalurkan steam dari Steam Drum untuk dilakukan pemanasan lebih
lanjut sampai keluar dari boiler menjadi Main Steam.
2. TCV 001A, 001B, 002A, 002B, 003A, 003B
Sebagai valve pengontrol untuk spray air pada masing-masing tube boiler
supaya temperaturnya stabil/konstan.
3. ISV 122
Isolation Valve pengambilan Auxiliary Steam dari Platen Superheater
Outlet Header.
4. Tube/pipa-pipa Reheater
Sebagai pipa-pipa pemanasan kembali steam yang keluar dari HP turbine
yang kemudian digunakan untuk memutar IP turbine.

COAL BUNKER, COAL FEEDER, PULVERIZER, & BURNER

Fungsi peralatan :

1. Coal Bunker
Sebagai bunker penyimpanan batubara.
2. Coal Feeder
Sebagai pengatur banyaknya barubara yang akan digerus menuju Mill.
3. ISV 005A dan 006A
Isolation Valve Seal Air dari Seal Air Fan menuju Mill dan Coal Feeder.
4. Pulverizer
Berfungsi sebagai penggerus batubara kasar yang disuplai oleh Coal
Feeder menjadi serbuk batubara yang berukuran 200 mesh sebelum
disalurkan ke burner.
5. Lube Oil Pump
Sebagai pompa sirkulasi minyak pelumas gear box Mill menuju Oil
Cooler.
6. ISV 21, 22, 23, 24, 25, 26
Isolation Valve Coal Pipe menuju Burner.
7. ISV 11, 12, 13, 14, 15, 16 (Swing Valve)
Isolation Valve batubara halus yang keluar dari Outlet Mill.
8. ISV 004A (Guelettine Damper)
Sebagai Isolation Damper udara primary yang akan masuk ke Mill.
9. FCV 002A
Sebagai Flow Control Valve pembukaan damper yang mengatur
aliran/flow udara primary yang akan masuk ke Mill.
10. TCV 001A
Sebagai damper pengatur pembukaan Hot Primary Air.
11. TCV 002A
Sebagai damper pengatur pembukaan Cold Primary Air.
12. BNR (Burner)
Terdiri dari 6 level A, B, C, D, E, dan F yang berfungsi sebagai tempat
pembakar serbuk batubara yang disuplai dari Mill.
13. ISV 001A
Isolation Valve inlet Coal Feeder.

IGNITOR

Fungsi Peralatan :

1. Ignitor
Sistem peralatan yang berfungsi sebagai pembakaran awal pada start up
boiler dengan menggunakan bahan bakar minyak. Selain itu berfungsi
sebagai penyulut awal untuk pembakaran batubara pada burner dengan
menggunakan minyak. Ketika Mill trip, ignitor akan bekerja secara
otomatis menggantikan pembakaran batubara yang berasal dari Mill.
Ignitor ini dibagi menjadi group 1 (IG 1, 3, 5) dan group 2 (IG 2, 4, 6).
2. Ignitor Gun
Peralatan ignitor yang apabila dioperasikan akan memposisikan insert
untuk menyemprotkan minyak dan auxiliary steam secara bersama-sama
yang digunakan untuk pembakaran dengan minyak. Apabila setelah selesai
dioperasikan maka posisinya akan retract.
3. Ignitor Sparker
Berfungsi sebagai penyulut pembakaran minyak dengan menggunakan
tegangan tinggi.
4. ISV 011A dan 012A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan minyak dari header
minyak menuju ignitor (ISV 011A untuk group1 sedangkan ISV 012A
untuk group 2).
5. ISV 003A dan 004A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam
menuju ignitor (ISV 003A untuk group1 sedangkan ISV 004A untuk
group 2).
6. ISV 001A dan 002A
Berfungsi sebagai Isolation Valve untuk menyalurkan auxiliary steam
menuju sistem purge ignitor (ISV 001A untuk group1 sedangkan ISV
002A untuk group 2).

FORCED DRAFT FAN (FD FAN) SYSTEM

Fungsi Peralatan :

1. FD Fan (Forced Draft Fan)


Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang
digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow udara dari atmosfir pada inlet FD
Fan.
3. ISV 001A dan 001B
Isolation damper outlet FD Fan.
4. ISV 002A dan 002B
Isolation damper inlet Steam Coil Air Heater.
5. ISV 003A dan 003B
Isolation damper outlet Secondary Air Heater.
6. SCAH (Steam Coil Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara awal dengan memanfaatkan panas steam
sebelum masuk ke Air Heater
7. Motor 002A, 002B, 003A, 003B (Electric Motor Air Heater)
Sebagai penggerak Elemen Pemanas di dalam Secondary Air Heater.
Salah satu beroperasi sedangkan salah satu standby.
8. SPT LOP (Support Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Support
Bearing menuju oil cooler.
9. Guide LOP (Guide Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Guide
Bearing menuju oil cooler.
10. ISV 006A dan 006B
Isolation Valve dari Udara Service untuk menggerakkan Air Motor
sebagai penggerak cadangan Elemen Pemanas pada Air Heater.

PRIMARY AIR FAN (PA FAN) SYSTEM


Fungsi peralatan :

1. PA Fan (Primary Air Fan)


Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara primer (Primary Air) yang
digunakan sebagai udara pengangkut serbuk batubara dari Pulverizer/Mill
menuju Burner untuk dibakar di furnace.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow udara dari atmosfir pada inlet PA
Fan.
3. ISV 001A dan 001B
Isolation damper outlet PA Fan.
4. ISV 002A dan 002B
Isolation damper inlet Steam Coil Air Heater.
5. ISV 003A dan 003B
Isolation damper outlet Primary Air Heater.
6. SCAH (Steam Coil Air Heater)
Berfungsi sebagai pemanas udara awal dengan memanfaatkan panas steam
sebelum masuk ke Air Heater.
7. SA Fan A & B (Seal Air Fan)
Fan yang berfungsi sebagai penghasil udara bertekanan yang digunakan
sebagai Seal Air pada Pulverizer dan Coal Feeder.
8. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve pada inlet Seal Air Fan.
9. Motor 003A dan 003B (Electric Motor Air Heater)
Sebagai penggerak Elemen Pemanas di dalam Primary Air Heater.
10. SPT LOP (Support Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Support
Bearing menuju oil cooler.
11. Guide LOP (Guide Bearing Lube Oil Pump)
Pompa yang berfungsi mensirkulasikan minyak pelumas pada Guide
Bearing menuju oil cooler.
12. ISV 006A dan 006B
Isolation Valve dari Udara Service untuk menggerakkan Air Motor
sebagai penggerak cadangan Elemen Pemanas pada Air Heater.

SECONDARY AIR FLOW

Fungsi peralatan :

1. FCV 11A, 11B, 11C, 11D, 11E, 11F dan 12A, 12B, 12C, 12D, 12E, 12F
Berfungsi sebagai damper pengatur aliran/flow udara secondary yang
menuju masing-masing burner.
ID FAN (INDUCED FAN) SYSTEM

Fungsi peralatan :

1. ID Fan (Induced Draft Fan)


Fan yang berfungsi menghasilkan udara secondary (Secondary Air) yang
digunakan sebagai udara pembakaran pada furnace boiler.
2. FCV 001A dan 001B (Variable Inlet Vane)
Sebagai damper pengatur aliran/flow flue gas ke stack.
3. ISV 010A dan 010B
Isolation damper Inlet ID Fan.
4. ISV 011A dan 011B
Isolation damper Outlet ID Fan.

SOOTBLOWER

Fungsi peralatan :

1. Sootblower :
Berfungsi untuk membersihkan abu batubara yang menempel pada
tube/pipa-pipa boiler sehingga efisiensi pembakaran di boiler dapat
dipertahankan.
2. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve dari Intermediate Superheater
3. PCV 002A dan 002B
Pressure Control Valve yang berfungsi mengatur pressure/tekanan steam
sootblower.
4. RV 12A dan 12B (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas
operasi.
5. ISV 003A, 003B, 004, 006 (Thermal Drain Station)
Untuk Isolation Valve Drain dari steam yang terkondensasi yang
kemudian dibuang ke Boiler Blodown Tank.
6. ISV 005
Isolation Valve sebagai back up dari auxiliary steam untuk air heater
sootblower.

REHEAT VENT & DRAINS, BLOWDOWN TANK

Fungsi peralatan :

1. Continous Blowdown Flash Tank


Berfungsi untuk menampung drain dari Drum Continuous Blowdown yang
kualitasnya masih bagus untuk dimanfaatkan lagi sebagai pemanas pada
deaerator.
2. Boiler Blowdown Tank
Berfungsi untuk penampung akhir semua drain dari peralatan boiler yang
berhubungan dengan steam.
3. RV 75, 76, 77, 78, 90, 91, 92, 102 (Safety Valve)
Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas
operasi.
4. VTV 003A dan 003B
Venting Valve untuk memventing udara pada saat start up/shutdown
boiler.
5. ISV 007 dan 008
Isolation Valve drain peralatan boiler untuk di buang ke Boiler Blowdown
Tank.
6. FCV 001
Flow Control Valve untuk mengatur aliran dari Boiler Continuous
Blowdown menuju Continuous Blowdown Flash Tank.
7. FCV 002
Flow Control Valve untuk mengatur aliran dari Boiler Continuous
Blowdown menuju Boiler Blowdown Tank.
8. ISV 11
Isolation Valve dari Continuous Blowdown Flash Tank menuju Deaerator.
9. LCV 001
Level Control Valve yang berfungsi untuk mengatur pembukaan valve
ketika level Continuous Blowdown Flash Tank tinggi untuk dialirkan ke
Boiler Blowdown Tank
10. FCV 003
Flow Control Valve yang berfungsi untuk mengatur aliran/flow dari
Downcomer Blowdown menuju Boiler Blowdown Tank

SUPERHEATER VENT & DRAIN

Fungsi peralatan :

1. RV 13, 14, 15 (Safety Valve)


Safety Valve untuk proteksi terhadap pressure steam yang lebih dari batas
operasi.
2. VTV 001A, 001B, 002B
Venting Valve untuk memventing udara pada saat start up/shutdown
boiler.
3. SHV 001A dan 001B
Shut Off Valve untuk injeksi N2 (Nitrogen) pada saat peralatan Boiler
tidak beroperasi supaya dapat mencegah korosi.
4. ISV 001, 002, 003, 005, 006
Isolation Valve drain peralatan boiler untuk di buang ke Boiler Blowdown
Tank.
5. ERV 15, 17, 20 (Electronic Relief Valve)
Safety Valve yang dapat dioperasikan secara manual dari Control Room.

FLAME SCANNER COOLING BLOWER

Fungsi peralatan :

1. Flame Scanner Cooling Blower


Fan yang berfungsi sebagai blower untuk mendinginkan peralatan Flame
Scanner (pendeteksi nyala api) pada burner dan ignitor.

Nomor 5

Nomor 6

 
 5.Di sisi Pompa, parameter yang dipantau adalah:

a.Tinggi tekan pada pipa outlet 

b.Tinggi hisap pada pipa inlet


c.Debit pompa

d.Putaran poros

e.Torsi

f.Daya air

g.Daya poros

h.Efisiensi pompa

Anda mungkin juga menyukai