Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Heat Exchanger adalah suatu peralatan yan digunakan untuk mentransfer
kalor dari air proses pada suatu industri ke air pendingin melalui dinding-
dinding heat exchanger secara konveksi. Salah satu jenis dari Heat Exchanger
ini adalah Sheel and Tube Heat Exchanger.
Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan sejumlah tube
(tube bundle) di bagian dalam, dimana temperatur fluida di dalam tube
bundle berbeda dengan di luar tube (di dalam shell) sehingga terjadi
perpindahan panas antara aliran fluida didalam tube dan di luar tube. Adapun
daerah yang berhubungan dengan bagian dalam tube disebut dengan tube side
dan yang di luar dari tube disebut shell side.
Dalam proses desain Shell dan Tube Heat Exchanger sangat diperlukan
untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi Ukuran dari
Shell dan Tube Heat Exchanger itu serta pertimbangan Desainnya.
Peralatan heat exchanger bisa dirancang berdasarkan tipe (misal fixed tube
sheet, outside packed head, dll) atau berdasarkan fungsi (Chiller, condenser,
cooler, dll).

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi ukuran dan tipe Shell and
Tube Heat Exchanger?
2. Bagaimana Pertimbangan Desain Shell and Tube Heat Exchanger?
3. Apa saja jenis - jenis dari Shell And Tube Heat Exchanger?
4. Apa saja keuntungan dari Shell and Tube Exchanger?
5. Apa saja Konstruksi dari Tube Side Dan Shell Side ?
6. Bagaimana perhitungan dari Shell And Tube Exchanger?

1.3 Tujuan

1
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi ukuran dan tipe
Shell and Tube Heat Exchanger
2. Mengetahui pertimbangan Desain Shell and Tube Heat Exchanger.
3. Mengetahui jenis jenis dari Shell and Tube Heat Exchanger
4. Mengetahui keuntungan dari Shell and Tube Exchanger
5. Mengetahui Konstruksi dari Tube Side Dan Shell Side
6. Mengetahui perhitungan dari Shell And Tube Exchanger

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Singkat Shell And Tube Heat Exchanger


Heat exchanger adalah peralatan utama untuk perpindahan panas antara
aliran panas dan aliran dingin. Mereka dipisahkan menjadi 2 aliran dan
dioperasikan secara terus-menerus, mereka juga disebut Recuperator untuk
membedakan mereka dari Regenerator, dimana aliran panas dan aliran dingin
melalui jalan yang sama dan menukar panas dengna massa peralatan yang secara
intensional dibuat dengna memperbesar kapasitas panas. Recuperator digunakan
kebanyakan pada pelayanan kriogenik dan pada temperatur lain sebagai
temperatur tinggi preheater udara. Treatment yang lebih mendetail mengenai teori
ini dipersembahkan oleh Hausen (1983).
Kebanyakan penggunaan yang meluas dari jenis peralatan proses menuntut
bahwa Heat Exchanger dibuat dengna mudah. Klasifikasi langsung dari pabrik
Heat Exchanger dipersembahkan oleh Walker (1982) selama bertahun-tahun, ada
sekitar 200 pabrik peralatan shell and tube. Exchanger yang paling banyak dan
luas penggunaannya adalah tipe shell and tube, tetapi tipe plate dan variasinya
juga berharga sehingga secara ekonomi bersaing dalam beberapa aplikasi.
Dalam shell and tube heat exchanger dibuat beberapa tube dalam parallel
atau seri dimana satu fluida mengalir dan tertutup dalam shell sedangkan fuida
yang lainnya dialirkan. Pinggiran shell ditetapkan dengna jumlah baffle untuk
menaikankecepatan dan efisiensi aliran cross lebih besar pada bagian luar tube.
Bagian tube lebih baik untuk fluida yang tekanan dan temperature yang lebih
tinggi atau fluida yang lebih korosif. Bagian tube kurang disukai jika terjadi
kebocoran fluida yang mahal dan berbahaya tetapi lebih mudah dibersihkan.
Pressure drop dan heat transfer laminar dapat diprediksi lebih akurat untuk bagian
tube. Untuk itulah bagian tube harus diseleksi untuk fluida yang digunakan. Aliran
turbulen diperoleh pada bilangan Reynold yang lebih rendah pada bagian shell,
sehingga fluida dengan aliran massa yang rendah lebih disukai mengalir pada
bagian ini. Bilangan Reynold yang tinggi diperoleh dengan multipassing bagian
tube.

3
Perancangan secara konvensional Shell and Tube Heat Exchanger diajukan
dan ditetapkan oleh Tubular Exchanger Manufacturers Association (TEMA). Size
dan tipe shell and tube heat exchanger ditentukan oleh :
1. Ukuran
Ukuran shell and tube bundle dirancang oleh nomor yang menjelaskan
diameter shell and tube serta panjang tube.
2. Diameter
Nominal diameter adalah diameter dalam shell yang dinyatakan dalam
inchi, untuk ketel dan boiler, nominal diameter bisa jadi merupakan
diameter masuk diikuti diameter shell.
3. Panjang
Panjang nominal adalah panjang tube yang dinyatakan dalam inchi.
Panjang tube untuk tube lurus diambil sebagai panjang actual overall.
Untuk U-tube, panjangnya diambil seperti tube lurus, yakni dari ujung
tube ke sudut pembengkokannya.
4. Tipe
Perancangan tipe dilambangkan dengan huruf yang menerangkan
stationary head, shell and rear head.

Contoh tipe :
a. Split-ring floating heat exchanger dengan tipe removable channel and
cover, single pass shell, diameter dalam 23 inchi dengan panjang tube
16 ft.
Jadi heat exchanger ini memiliki SIZE 23-192 Type AES.
b. U_tube heat exchanger dengan tipe bonnet - stationary head, split-flow
shell, diameter dalam 19 inchi dan panjang tube 7 ft. Heat exchanger ini
disebut SIZE 19-84 TYPE BGU.
19 : diameter dalam
84 : panjang tube
B : stationary head type bonnet
G : split flow
U : U_tube bundle

4
c. Pull through floating head kettle type reboiler dengan stationary head
integral with tube sheet (C) dengan port diameter 23 inchi, diameter dalam
37 inchi, panjang tube 16 ft. Heat exchanger ini disebut SIZE 23/37-192
TYPE CKT.
d. Fixed-tube sheet exchanger dengan removable channel and cover, bonnet
type rear head , two pass shell, diameter dalam 33 1/8 in dan panjang tube
8 ft. Heat Exchanger ini disebut SIZE 33-96 TYPE AFM.
e. Fixed-tube sheet exchanger dengan stationary and rear head integral
dengan tube sheet, single pass shell, diameter dalam 17 inchi, panjang tube
16 ft. SIZE 17-192 TYPE CEN.

2.2 Definisi Fungsional


Peralatan heat exchanger bisa dirancang berdasarkan tipe (misal fixed tube
sheet, outside packed head, dll) atau berdasartkan fungsi (Chiller, condenser,
cooler, dll). Hampir semua tipe tiap unit digunakan untuk menjalankan satu atau
semua fungsi di atas. Seperti yang diterangkan oleh Donahue ( Petrol.
Processing, March.1956, page 103).
Chiller
Berfungsi untuk mendinginkan fluida sampai temperature dibawah
temperature yang biasa dicapai jika pendinginan dengan menggunakan air
sebagai coolant. Chiller menggunakan refrigerant seperti ammonia atau
Freon.
Kondenser
Berfungsi mengkondensasi uap atau campuran uap dengan atau tanpa
adanya gas non-kondensibel.
Partial condenser
Berfungsi untuk mengkondensasi pada titik point untuk menghasilkan
perbedaan temperature yang cukup untuk pre-heat aliran dingin fluida
proses.
Final condenser

5
Berfungsi mengkondensasi uap hingga temperature akhir mendekati 100 F
untuk mendinginkan air, berarti ada panas transfer yang hilang pada
proses.
Cooler
Berfungsi untuk mendinginkan liquid atau gas dengan menggunakan air.
Exchanger
Memiliki 2 fungsi, yaitu:
1. Memanaskan fluida dingin.
2. Menggunakan fluida panas untuk mendinginkan.
Heater
Berfungsi memindahkan panas sensible ke liquid oleh gas dengan
menggunakan steam kondensasi atau Dow_therm.
Reboiler
Dihubungkan dengan bottom tower fraksionasi, berfungsi untuk
memanaskan kembali liquid yang dibutuhkan untuk distilasi. Media
pemanas bisa jadi steam atau fluida panas.
Reboiler termosifon
Forced-circulation Reboiler
Menggunakan pompa untuk memaksa liquid melewati reboiler.
Steam generator
Berfungsi untuk menghasilkan steam untuk membangkitkan tenaga listrik
dengan menggunakan tar atau heavy oil.
Superheater
Berfungsi untuk memanaskan uap sampai diatas temperature saturation.
Vaporizer
Merupakan pemanas dengan menguapkan sebagian liquid.
Waste-heat Boiler
Menghasilkan steam ; seperti steam generator, tetapi media pemanasnya
adalah gas panas atau liquid yang dihasilkan oleh reaksi kimia.

2.3 Pertimbangan Desain Umum

6
1. Pemilihan Bagian Aliran
Dalam pemilihan aliran untuk 2 fluida yang melewati sebuah exchanger,
beberapa pendekatan umum digunakan. Fluida tube side memiliki
karakteristik lebih korosif atau lebih kotor atau pada tekanan tinggi. Fluida
shell side memiliki karakteristik viskositas tinggi atau berupa gas.
Untuk konstruksi alloy untuk salah satu dari 2 fluida, carbon steel shell
dikombinasi dengan alloy bagian tube-side lebih murah dibanding alloy
kontak dengan fluida shell-side dikombinasi dengan header-carbon steel.
Pembersihan bagian dalam tube lebih murah dibanding pembersihan
permukaan luar.
Untuk tekanan di atas 300 lb/in2, konstruksi yang lebih murah memiliki
tekanan fluida yang tinggi dalam tube. Kerusakan heat exchanger seringkali
disebabkan oleh kotor, korosi dan erosi.

2. Kode Konstruksi
Kode konstruksi heat exchanger diberikan oleh TEMA Standard (Tubular
Exchanger Manufacturers Association), yaitu :
a. Class R
Secara umum untuk petroleum dan aplikasi proses yang berhubungan.
Peralatan ini didesain untuk keamanan dan tahan lama.
b. Class C
Secara umum untuk aplikasi proses umum dan persyaratan moderat dan
komersil.
c. Class B
Untuk service proses kimia.
d. Gabungan class B dan C
Didesain untuk ekonomis maksimum dan overall konsisten dengan
keamanan dan servis.

3. Pengujian

7
Untuk penyempurnaan pabrikasi dan juga selama perawatan operasi,
diperlukan test / uji shell side of tubular exchanger sehingga uji visual akhir
tube bisa dibuat.
Keuntungan dari beberapa design alternatif dan kondisi operasi yang
diperoleh dari shell and tube heat exchanger antara lain adalah :
Single phases, kondensasi atau boiling (pendidihan) dapat disediakan
dalam tube atau shell dengan posisi vertical atau horizontal.
Range tekanan dan pressure drop sebenarnya tidak terbatas dan dapat
disesuaikan secara bebas untuk dua fluida.
Thermal stresses dapat disediakan tidak terlalu mahal.
Bermacam konstruksi material penting dapat digunakan dan kemungkinan
berbeda untuk shell and tube.
Permukaan yang luas untuk menaikkan heat transfer dapat digunakan pada
bagian lainnya.
Range yang luas / besar untuk kapasitas thermal dapat diperoleh.
Peralatan ini mudah dibongkar untuk pembersihan atau perbaikan.

2.4 Jenis - Jenis Shell And Tube Heat Exchanger


Gambar 11-2 menunjukkan detil konstruksi dari tipe-tipe pokok Shell and
Tube Heat Exchanger.
2.4.1 Fixed-tube-sheet Heat Exchanger

8
Gambar 2.4.1 Fixed Tube Sheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)
Merupakan tipe yang paling sering digunakan. Kepingan tube dilas ke
shell. Konstruksi ini memiliki ciri shell dan tube sheet materialnya harus bisa
dilas satu sama lain. Ketika pengelasan tidak memungkinkan, maka
ditambahkan sebuah blind gasket. Blind gasket ini tidak dibolehkan untuk
perawatan atau menggantikan unit yang telah dibangun. Konstruksi ini
digunakan untuk condenser permukaan steam, dimana operasinya di bawah
kondisi vakum.
Tube-side header (channel) boleh jadi dilas ke tube sheet, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 11-1 untuk head tipe C dan N. Tipe konstruksi ini
lebih murah dibanding tipe B dan M atau tipe A dan L dan memiliki kelebihan
lain yaitu tube-nya bisa diuji dan diganti tanpa merusak dan mengganggu
hubungan perpipaan tube-side.
Tidak ada batasan untuk jumlah tube-side pass. Tube-side pass boleh 1
atau lebih, walaupun shell dengan jumlah shell-side pass yang lebih dari 2
jarang digunakan.
Tube bias mengisi dengan sempurna shell dari heat exchanger. Clearance
antara tube paling luar dan shell adalah kepentingan minimum dalam pabrikasi.
Antara bagian dalam shell dan baffles, beberapa clearance tambahan diperlukan
sehingga baffles bisa meluncur ke dalam shell. Tolensi pabrikasi kemudian

9
mensyaratkan beberapa clearance tambahan antara bagian luar baffle dengan
tube paling luar.
Jarak tepi antara Outer Tube Limit (OTL) dan diameter baffle harus sesuai
untuk mencegah vibrasi tube dari patahan yang melewati lubang baffle.
Clearance antara diameter bagian dalam shell dan OTL adalah in untuk
diameter dalam shell 25 in dan di atas 7/16 in untuk shell pipa 10-24 in dan
lebih kecil lagi untuk diameter pipa yang lebih kecil juga.
Tube bisa diganti. Tube side header, channel cover, gasket, dll dapat
diganti dan dilakukan perawatan. Selama tube dipindahkan atau diganti, boleh
jadi terjadi patahan tube dengan shell. Jika ini terjadi, maka akan sulit untuk
memindahkan atau mengganti tube. Biasanya dilakukan penyumbatan lubang
pada kepingan tube.
1.1. Fixed Tube Sheet Exchanger dengan Integral Channels
Dalam penggunaan stationary tube sheet exchanger biasanya sering
dibutuhkan unutk menyediakan ekspansi thermal differensial antara tube dan
sheel selama operasi, atau thermal stresses yang berkembang melewati tube
sheet, yang dapat disediakan dengan menggunakan gabungan ekspansi pada
shell.
1.2. Fixed Tube Sheet 12 Exchanger
Exchanger jenis ini beroperasi dalam counterflow, dimana aliran fluida
shell melewati bagian luar tube. Dalam prakteknya, sangat sulit mendapatkan
kecepatan tinggi ketika satu fluida mengalir melalui seluruh tube dalam single
pass. Ini dapat dikelilingi, akan tetapi dengan modifikasi design fluida tube
dibawa melalui fraksi dari tube yang berurutan. Contoh two-pass fixed-tube-
sheet exchanger adalah Fixed-head 1-2 exchanger, dimana seluruhfluida tube
mengalir melalui dua kali setengah tube seutuhnya.
1-2 exchanger adalah exchanger dimana fluida bagian shell mengalir
dalam satu shell pass dan fluida tube mengalir dalam dua atau lebih pass.
Sebuah saluran tunggal dikerjakan dengan pemisahan agar fluida tube dapat
masuk atau keluar dari saluran yang sama. Sama dengan semua fixed-tube-sheet
exchanger, bagian luar tube tidak mudah dicapai untuk pemeriksaan atau
pembersihan mekanis. Bagian dalam tube dapat dibersihkan hanya dengan

10
memindahkan satu saluran tertutup dan menggunakan pembersih rotary atau
sikat kawat. Masalah ekspansi dalam 1-2 fixed-tube-sheet exchanger sangat
kritis , ketika kedua passes, sama baiknya dengan shell itu sendiri menyebabkan
perbedaan perluasan dan juga menyebabkan stress pada stationary tube sheet.
1.3. Stationary Tube-Sheet Exchanger
Jenis paling sederhana dari exchanger adalah fixed atau stationary tube-
sheet exchanger. Bagian-bagian pentingnya adalah :
1. Shell, peralatan dengan dua nozzles
2. Tube sheet pada kedua sisi, yang juga sebagai pinggiran untuk
pengamanan.
3. Dua saluran
4. Dan masing-masing saluran tertutup mereka.
5. Baffle. Tube diperluas pada tube sheet dan peralatan dengan baffle
pada bagian shell.
Perhitungan efektif permukaan HE adalah frekuensi dasar pada jarak
antara permukaan dalam tube sheets dan seluruh panjang tube.
1.4. Removable Bundle Exchanger
Terdiri dari stationary tube sheet yang diharuskan berada diantara ujung
saluran tunggal dan ujung shell. Floating-head cover adalah baut untuk tube
sheet dan seluruh bundle dapat ditarik dari ujung saluran. Shell ditutup dengan
shell bonet. Ilustrasi floating head mengurangi masalah perluasan diferensial
dalam kebanyakan kasus dan disebut pull-through floating head.
Kerugian penggunaan pull-through floating head adalah geometri
sederhana. Untuk mengamankan floating-head cover dibutuhkan baut untuk
tube sheet. Pembautan tidak hanya mengurangi angka tube yang mungkin
diletakkan dalam tube bundle tapi juga menyediakan aliran antara bundle dan
shell. Biasanya ini mahal. Pabrik-pabrik yang berbeda mempunyai modifikasi
design yang berbeda yang bertujuan untuk menyediakan peningkatan
permukaan diseluruh pull-through floating head dalam ukuran shell yang sama.
1.5. Bent-tube Fixed-tube-sheet Exchanger

11
Tube diinstall dengan bend tipis. Ekspansi diferensial mempengaruhi
jumlah bend, tetapi kebutuhan sambungan ekspansi untuk floating tube sheet
dikurangi. Bagian evaporator dibuat seperti umumnya.

Ekspansi diferensial antara shell dan tube dapat terjadi karena perbedaan
panjang yang disebabkan oleh ekspansi thermal. Berbagai tipe Expansion Joint
(sambungan ekspansi) digunakan untuk menghilangkan stress yang berlebih
yang disebabkan oleh ekspansi. Jenis-jenis sambungan ekspansi :
a. Flat plates
Untuk tekanan kurang dari 15 lb/in2 (pressure gage). Secara umum
digunakan untuk vacuum service. Flat plates dapat membengkokkan
ekspansi diferensial. Semua las dimaksudkan untuk stress berat.
b. Flanged-only heads
Diameter head umumnya lebih besar dari diameter shell sekitar 8 in atau
lebih. Sambungan menghubungkan head untuk mengurangi stress selama
ekspansi.
c. Flared Shell atau Pipe Segment
Shell diflaring untuk menghubungkan pipa atau pipa mesti dibagi dua
atau empat untuk menghasilkan cincin .
d. Formed head
Sepasang dished atau elliptical atau flange dan dished dapat digunakan
dengan cara dilas bersama-sama atau dihubungkan dengan cincin.
Sambungan tipe ini sama dengan flanged only head, tetapi digunakan untuk
stress yang lebih ringan.
e. Flanged dan Flued head
Mahal, karena operasi fluing.
f. Toroidal
Sambungan ini secara matematis memiliki pola stress halus, dengan
stress maksimum di sisi dinding dan minimum stres di top dan bottom.

Ke-enam expansion joint di atas disebut juga Ring Expansion Joint .


adapun tipe lainnya :

12
g. Bellows
Menggunakan bahan stainlees steel, alloy nikel atau tembaga
(aluminium, monel, perunggu, fosfor, titanium). Bellows dibentuk dari
sepotong logam atau dapat juga juga terdiri dari potongan las. Insulasi luar
dengan menggunakan karbon steel sering digunakan untuk melindungi
bellows dari kerusakan.
h. Toroidal Bellows
Untuk tekanan tinggi.

2.4.2 U_Tube Heat Exchanger

Gambar 2.4.2 U-Tube Heat Exchanger

Kumpulan tube terdiri dari :


Sebuah kepingan stationary tube;

13
U-tube atau hairpin tube;
Baffle atau plate pendukung;
Tie rods dan spacer.
Exchanger jenis ini terdiri dari tube yang dilengkungkan dalam bentuk U
dan dirol menjadi tube sheet. Tube dapat diekspansi dengan bebas. Eliminasi
diperlukan untuk floating tube sheet, floating head cover, shell flange dan shell
cover yang dapat berpindah. Baffle boleh diinstal dengan cara konvensional
pada persegi atau puncak triangular. Diameter U-bend yang terkecil dapat
dibalik tanpa merusak bentuk diameter luar tube pada bend yang mempunyai 3
sampai 4 kali diameter luar tube. Artinya ini biasanya akan diperlukan untuk
penghilangan beberapa tube pada pusat bundle , tergantung pada layout.
Sebuah modifikasi yang menarik dari U-bend exchanger adalah U-bend
double tube-sheet exchanger. Ia mempekerjakan sebuah double stationary tube
sheet dan digunakan ketika kebocoran satu aliran fluida menjadi yang lain pada
tube roll yang dapat menyebabkan kerusakan korosi yang serius. Dengan
menggunakan 2 tube sheet dengan sebuah air gap di antaranya. Salah satu fluida
yang bocor melalui samping tube sheet akan hilang ke atmosfer. Pada cara ini
tak ada aliran yang dapat mengkontaminasi yang lain sebagai hasil kebocoran
kecuali ketika tube itu sendiri korosi. Meskipun kegagalan tube dapat dicegah
dengan penerapan pressure shock test menjadi tube dengan periodik.
Kumpulan tube dapat dipindahkan dari shell heat exchanger. Tube side
header (stationary head) dan shell dengan cover shell terintegrasi di-las ke shell.
U_tube memiliki beberape kelebihan, antara lain :
Menghasilkan clearance minimum antara OTL dengan bagian dalam
shell untuk beberapa konstruksi removable-tube-bundle.
Jumlah lubang tube pada shell lebih sedikit dibandingkan fixed tube
sheet exchanger karena batasan pada bengkokan tube radiusnya sangat
pendek.
Kelebihan lainnya adalah pengurangan jumlah sambungan (joint).
Sehingga dapat mengurangi biaya awal dan biaya perawatan.

14
Jet hidrolic dengan air yang melewati sprin nozzle pada tekanan tinggi
digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan luar tube. Jet hidrolic dapat
juga digunakan untuk membersihkan bagian dalam U_tube.

Tank Suction Heater


Memiliki U_tube. Desain ini sering digunakan dengan tangki
penyimpanan luar untuk heavy fuels oil, tar dan fluida sejenis dengan viskositas
yang mesti direndahkan agar mudah dipompa. Biasanya media pemanas tube-
side adalah steam. Salah satu ujung shell heater terbuka dan liquid yang
dipanaskan melewati bagian luar dari tube.
Biaya pemompaan dapat dikurangi tanpa pemanasan dari tangki. Ketel tipe
boiler, evaporator, dll biasanya merupakan tipe U_tube Exchanger dengan
enlarge section shell untuk pemisahan vapor-liquid.
U_tube bundle menggantikan floatinf head bundle pada gambar 11-2e.
U_tube exchanger dengan tube tembaga, header cast iron dan bagian lain karbon
steel digunakan untuk servis air dan steam pada bangunan kantor, sekolah,
rumah sakit, hotel ,dll. Kepingan tube non-besi atau 90:10 tube tembaga-nikel
adalah material pengganti yang paling sering digunakan.

2.4.3 Packed-Lantern-Ring Exchanger

Gambar 2.4.3 Packed-Lantern-Ring Exchanger


Konstruksi ini merupakan konstruksi yang paling murah untuk exchanger
tipe straight tube dan removable bundle.
Fluida shell dan tube side diisi oleh cincin pemisah dan diinstall pada
kepingan floating tube, lantern ring digunakan dengan lubang weep. Lebar dari

15
kepingan floating tube haruslah besar agar cukup untuk memuat packing,
lantern ring, dan ekspansi diferensial.
Clearance antara Outer Tube Limit (OTL) dan bagian dalam shell lebih
besar jika dibandingkan dengan 2 tipe sebelumnya, yaitu Fixed tube sheet dan
U_tube exchanger. Penggunaan skirt kepingan floating tube akan meningkatkan
clearance ini. Tanpa skirt, clearance harus dibuat sesuai distorsi lubang tube
selama tube berputar di dekat ujung luar kepingan tube.
Packed lantern ring secara umum dibatasi untuk desain temperature < 375
F dan digunakan untuk air, udara, minyak, dll. Desain tekanan tidak melebihi
300 lb/sq.in untuk pipe shell exchanger dan dibatasi hanya 150 lb/sq.in untuk
diameter shell 24-42 in.

2.4.4 Floating Head Exchanger


Modifikasi lain dari floating head 1-2 exchanger adalah Packed Floating
Head Exchanger. Exchanger ini diteruskan pada floating tube sheet yang
dibatasi oleh packing gland. Meskipun pemasukaannya memuaskan untuk shell
di atas 36 in ID, packing gland yang lebih besar tidak direkomendasikan untuk
tekanna yang lebih tinggi atau pelayanan yang menyebabkan vibrasi.
1. Outside Packed Floating Head Exchanger

Gambar 1. Outside-Packed-Floating Heat Exchanger


Fluida shell side diisi oleh packing berbentuk cincin, dimana dimampatkan
antara stuffing box oleh packing pengikut ring. Konstruksi removable bundle
mengakomodasi ekspansi diferensial antara shell dan tube dan digunakan untuk

16
shell side servis di atas 600 lb/sq.in pada 600 F, tidak ada batasan bagi jumlah
tube side atau diatas tube side desain tekanan dan temperature.
Outside packed floating head exchanger ini merupakan tipe dari removable
bundle yang paling sering digunakan pada chemical plant. Skirt dari kepingan
floating tube kontak dengan cincin packing. Sebuah split shear ring disisipkan
pada floating tubesheet skirt.
Flotinf head cover biasanya adalah disk sirkular. Dengan jumlah ganjil
dari tube side pass, sebuah nozzle aksial bisa di install pada floatinf head cover.
Jika diinginkan sisi nozzle, disk sirkular diganti oleh dished head atau
channel barrel dipasang antara floating head cover dan floatinf tube sheet skirt.
Clearance antara diameter shell dan OTL adalah 7/8 in untuk diameter
pipa shell yang kecil dan 1 in untuk diameter pipa shell yang besar ,serta 2
1/16 in untuk diameter plates shell moderat.

2. Internal Floating Head Exchanger


Heat exchanger tipe ini secara khusus digunakan pada unit petroleum
refinery. Tube bundle bersifat removable dan floating tube sheet pindah
(mengapung) untuk mengakomodasi ekspansi diferensial antara shell dan tube.
Outer Tube Limit (OTL) memiliki limit mendekati diameter bagian dalam
gasket pada floating tube sheet. Clearance antara shell dan OTL adalah 1 1/8 in
untuk shell pipe dan 1 7/16 in untuk diameter plate shell moderat.
Sebuah split backing ring dan bolting biasanya memegang floating head
cover pada floatinf tube sheet dan diletakkan di seberang ujung shell dan dengan
diameter shell cover yang lebih besar. Shell cover, split backing ring dan
floating head cover harus dipindahkan sebelum tube bundle dapat dipindahkan
melewati shell exchanger. Dengan jumlah tube side pass yang genap, floating
head cover kembali menutupi fluid tube side.
3. Pull Through Floating Head Exchanger

17
Gambar 3. Pull-Through-Floating Heat Exchanger
Konstruksi heat exchanger tipe ini sama dengan internal floting head split
backing ring exchanger, kecuali bahwa floatinf head coverdo bolt secara
langsung ke floating tube sheet. Tube bubdle dapat ditarik kembali dari shell
cover ataupun floating head cover. Hal ini mengurangi waktu yang diperlukan
uintuk perawatan inspeksi dan perbaikan.
Clearance besar antara tube dan shell mesti disiapkan untuk gasket dan
bolting di floating head cover. Clearance ini sekitar 2-2 kali lebih besar
dibandingkan desain split ring.

Tipe-Tipe Lain
a. Bayonet Tube Exchanger
Tipe exchanger ini berguna ketika terdapat perbedaan temperature yang
mencolok antara fluida shell side dan fluida tube side, dimana semua factor
ekspansi diferensial bebas berpindah satu sama lain.
Biaya operasinya tinggi, dengan hanya tube bundle luar saja yang mentransfer
panas ke fluida shell side. Outer tube dilengkapi dengan baffle konvensional
atau support plate.
b. Spiral Tube Exchanger
Terdiri dari sekumpulan coil spiral yang dihubungkan dengan manifold.
Alirannya counter current, eliminasi ekspansi diferensialnya sulit serta
kecepatannya konstan.
Ukuran tube :

18
Diameter luar in untuk 2,56 sq.ft exchanger
Diameter luar 3/8 in untuk luas permukaan exchanger 4,4 sq.ft
Diameter luar in untuk ukuran yang lebih besar.
Diameter luar 5/8 dan in untuk ukuran terbesar.

c. Falling Film Exchanger


Falling film shell and tube heat exchanger dibangun dan dirancang oleh
Sack. Fluida masuk pada bagian puncak tube secara vertical. Distributor atau
pipa celah mengalirkan liquid dalam aliran film pada permukaan bagian dalam
tube dan jatuh ke dasar tube. Film tersebut dapat dipanaskan, didinginkan,
dievaporasi, dengan menggunakan media transfer atau perpindahan panas
yang berada di luar tube. Tube distributor dibangun untuk aplikasi luas.
Desain fixed tube sheet, dengan atau tanpa sambungan ekspansi (expansion
joint) dan outside packed head digunakan pada tipe ini.
Kelebihan pokok yang dimiliki :
Rate perpindahan yang tinggi ;
Tidak ada pressure drop internal ;
Waktu kontak yang pendek (sangat penting untuk material yang sensitive
terhadap panas)
Mudah dalam pembersihan tube ;
Pencegahan dari kelemahan suatu bagian ke bagian lainnya.

Penggunaaan falling film exchanger :


Liquid cooler dan condenser
Air kotor dapat digunakan sebagai media pendingin. Bagian puncak cooler
terbuka sehingga tube berhubungan lansung dengan atmosfer. Dengan
mudah dibersihkan tanpa menghentikan aktivitas kerja cooler dengan cara
memindahklan distributor dan mengelap tube.
Evaporator
Digunakan untuk bahan kimia yang sensitive terhadap panas, misalnya
ammonium nitrat, urea, dll, yang memerlukan waktu kontak yang singkat.

19
Kadangkala udara dimasukkan ke dalam tube untuk menurunkan tekanan
parsial liquid yang mmiliki titik didih yang tinggi. Evaporator ini dibuat
untuk udara bertekanan atau kondisi vakum dan dengan pemindahan vapor
puncak atau bottom.
Absorber
Memiliki system aliran 2 fase. Media pengabsorbsi diletakkan di aliran
film selama aliran jatuh ke bawah pada tube dan didinginkan oleh media
pendingin di bagian luar tube. Film akan mengabsorbsi gas yang masuk
ke tube. Operasi ini dapat berupa co current maupun counter current.
Freezer
Dengan cara mendinginkan falling film hingga titik bekunya. Exchanger
tipe ini akan mengkonversi bahan kimia menjadi fase solid. Aplikasi yang
paling umum adalah produksi es yang dibentuk dan para diklorobenzen.
Pembekuan selektif digunakan untuk mengisolasi isomer. Dengan
melelehkan material solid dan membekukan kembali dengan beberapa
stage, akan diperoleh produk dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

d. Teflon Heat Exchanger


Teflon tube shell and tube heat exchanger dirancang dengan tube tang
terbuat dari resin teflon fluoro karbon. Dengan diameter luar tube 0,1 in dan
diameter dalam 0,08 in atau diameter luar tube 0,25 in dan diameter dalam
tube 0,2 in. Tube terbesar digunakan dimana batas pressure drop atau partikel
mengurangi efektivitas 0,1 in. Heat exchanger ini secara umum beroperasi
pada pressure drop yang lebih tinggi daripada tipe heat exchanger yang lain
dan terbaik untuk digunakan pada fluida jernih.
Heat exchanger ini adalah tipe single pass, didesain untuk aliran counter
current dengan tube bundle yang removable.
Maksimum tekanan operasi untuk 0,1 in tube adalah 135 lb/sq.in
Maksimum temperature operasi adalah 350 F.

2.5 Keuntungan Shell and Tube Exchanger :

20
a. Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih
besar
b. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
c. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi
d. Prosedur pengopersian lebih mudah
e. Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia
f. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah

2.6 Element Tubular


Banyak industri yang menggunakan angka yang luas dari double pipe
hairpins. Penggunaan ini bergantung keliling area dan juga angka yang
mungkin terjadi. Dimana luas permukaan HE diperlukan, yang sangat baik
didapat dari peralatan shell and tube.
Shell and tube diperluas dari sebuah tube menjadi banyak tube. Tube
biasanya dikemas dalam tube sheet seperti perrules menggunakan logam
lembut pengemasan cincin.
2.6.1 HE Tubes
HE tubes sama seperti kondenser tube. Diameter luar HE atau
condenser tubes dinyatakan dalam inchi. HE tubes tersedia dalam
berbagai variasi logam seperti : steel, tembaga, admiralty, logam
muntz, brass, 70 30 tembaga nikel, campuran aluminium,
aluminium, stainless steels. Mereka biasanya tersedia dengan ketebalan
dinding yang berbeda yang didefinisikan oleh Birmingham Wire Gage
(BMG) atau ukuran tube.
2.6.2 Tube Pitch
Lubang tube tidak dapat dibor karena sangat kecil antara struktur
logam tube yang berdekatan. Jarak pendek antar dua lubang tube yang
berdekatan dijelaskan dan ini bukan standar yang baik. Tube pitch P T
adalah perpusatan terpendek jarak antara tube yang berdekatan. Pitch
umum in, OD 1 in. Untuk triangular in, OD 15/16 in.
2.6.3 Shells
Shells dibuat dari pipa steel dengan diameter diatas 12 in (IPS).
Diatas 12 dan dibawah 24 in, biasanya adalah diameter luar dan angka

21
diameter pipa sama. Standar kekerasan dinding untuk shells dengan
diameter dalam dari 12 24 in, 3/8 in, ini untuk operasi tekanan diatas
300 psi. Shell diatas 24 in, diameter dalam dibuat dengan rolling steel
plate.

2.7 Konstruksi Tube Side Dan Shell Side


2.7.1 Konstruksi Tube Side
Tube side header / Stationary head
Tube side header terdiri dari satu atau lebih nozzle.
Bonnet
Melekat pada shell. Bonnet ini dapat dipindahkan untuk menguji ujung tube.
Pada fixed tube sheet exchanger bonnet ada pada kedua ujung shell.
Channel
Memiliki tutup channel yang removable. Ujung tube dapat diuji dengan
memindahkan tutup channel tanpa menganggu hubungan perpipaan ke nozzle
channel. Channel bisa dipasang ke shell seperti gambar 11-2a dan c. Channel
tipe C pada gambar 11-1 dilas ke tube sheet.
Special-high Pressure Closure
Tutup channel removable diletakkan di tempat tekanan hidrostatik. Sementara
shear ring digunakan untuk mengabsorbsi gaya tepi. Untuk tekanan di atas 900
lb/sq.in desain ini lebih ekonomis dibandingkan konstruksi pasak.
Tube
Standar tubing heat exchanger adalah diameter luar 1/4, 3/8, , 5/8, , 1, 1
, dan 1 in. ketebalan dinding diukur dalam satuan Birmingham wire gage
(BWG), yang paling banyak digunakan pada pabrik kimia dan refinery
petroleum adalah tube dengan diameter luar in dan 1 in. Panjang tube
standar adalah 8, 10, 12, 16,dan 20 ft. yang paling umum digunakan adalah
panjang 16 ft.
Manufacturing toleransi untuk steel, stainless steel dan alloy dari nikel. Tube-
tube jenis ini diproduksi pada ketebalan dinding rata-rata. Tube karbon steel
memiliki ketebalan dinding minimum 0-22 % di atas ketebalan dinding
nominal. Dinding tube rata-rata memiliki variasi 10 %, tube karbon steel

22
hasil las memiliki toleransi 0-18 % dinding minimum, 8 % untuk dinding
rata-rata. Tube yang terbuat dari aluminium, tembaga dan alloy-alloy mereka
bisa digambar dengan mudah dan biasanya dibuat untuk spesifikasi dinding
minimum.
Finned tube yang terintegral, sesuai untuk berbagai variaisi alloy
dan ukuran, digunakan pada shell dan tube heat exchanger. Permukaan luarnya
mendekati 2 kali dari permukaan luar tube polos dengan diameter luar yang
sama. Ujung dari diameter tube nominal disediakan, sedangkan panjang fin
adalah kurang dari diameter ini. Tube dapat disisipkan kedalam tube bundle
konvensional dan digulung atau di las ke tube sheet seperti juga digunakan
untuk tube polos.
Longitudinal fin
Umumnya digunakan pada double pipe heat exchanger. U_tube dan tube
bundle removable juga dibuat dari tubing ini. Rasio eksternal terhadap
permukaan internal adalah 10 atau 15 : 1.
Transverse fin
Digunakan pada gas bertekanan rendah. Aplikasi utama adalah pada air cooled
heat exchanger, tetapi shell and tube exchanger juga mengunakannya.
Rolled tube joint
Welded tube joint

2.7.2 Konstruksi Shell Side


Ukuran shell
Shell exchanger biasanya terbuat dari standard-wall steel pipe dengan ukuran
dan diameter > 12 in, dari 3/8 in wall pipe in size dari 14-24 in dan dari steel
plate rolled pada ukuran yang lebih besar. Clearance antara Outer Tube Limit
(OTL) dan shell didiskusikan pada tiap konstruksi yang berbeda. Kriteria
desain digunakan untuk menentukan ukuran tube adalah sebagai berikut :
Tube dieliminir sehingga luas jalan masuk untuk nozzle
sama dengan 0,2 x diameter shell.
Layout tube adalah simetris untuk horizontal dan vertical.

23
Jarak antara diameter luar tube ke garis tengah dari
partition pass adalah 5 /16 in untuk diameter dalam shell < 22 in dan 3/8 in
untuk shell yang lebih besar.

2.8 Perhitungan Shell And Tube Exchanger


2.8.1 Perhitungan pada Baffled Shell and Tube Exchanger
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Cooperative Research Program on
Shell and Tube Heat Exchanger :
1. Jumlah total tube pada exchanger, Nt
Jika tidak diketahui langsung , maka lihat di table 11.3
2. Jumlah baris tube berseberangan di satu aliran, Nc :

Ds1 2( Lc / Ds )
Nc
Pp

3. Fraksi tube total di alir lintang Fc :

1 Ds 2lc Ds 2lc 1 Ds 2lc


Fc
2 Dotl
sin cos 1
Dotl
2 cos
Dotl

Fc diplot pada gambar 10.16


4. Jumlah baris crossflow efektif di tiap jendela, Ncw :
0,8lc
Ncw
Pp

5. Area crossflow di atau dekat garis tengah untuk satu crossflow, Sm :


a. Untuk rotasi atau persegi layout :
Dotl Do '

Sm ls Ds Dotl P Do ......in 2

Pn
b. Untuk triangular :
Dotl Do '

Sm ls Ds Dotl '
P Do ......in 2

P

6. Fraksi crossflow area sesuai dengan aliran by-pass, Fbp :

24
Fbp
Ds Dotl ls
Sm
7. Tube to baffle leakage area for one baffle, Stb :
Stb 0,0245 DoNt 1 Fc .....in 2

8. Shell-to-baffle leakage area for one baffle, Ssb :


Dssb 2lc
Ssb cos 1 1 .....in
2

2 Ds
Nilai cos 1 1 2lc / Ds adalah dalam radians, antara 0 dan / 2
9. Area for flow through window, Sw :
Sw Swg Swt

Dimana :

Ds 2
2
cos 1 1 2
lc lc lc
Swg 1 2 1 1 2
4 Ds Ds Ds

Swg diplot di gambar 10.18


Nt
Swt 1 Fc Do 2 .....in 2
8
10. Diameter ekivalen dari window Dw (hanya jika alirannya laminar,
(NRe)s 100 )
4 Sw
Dw ......in
/ 2 Nt 1 Fc Do Dsb
Dengan sebagai sudut baffle out
lc
o 2 cos 1 1 2 ......rad
Ds

11. Jumlah baffle, Nb :


12 L
Nb 1
ls
Dimana :
Do : diameter luar tube (in)
Ds : diameter dalam sel (in)
Dotl : diameter shell outer tube limit (in)
Lc : baffle cut (in)
L : panjang tube (ft)
Pp : pitch parallel to flow (in)

25
Pn : normal
P : tube pitch (in)

2.8.2 Perhitungan Koefisien Transfer Panas Shell-Side


1. Bilangan Reynold Shell side, (NRE)s :
12 Do.W
N RE s
b.Sm

Dimana :
W : weight flow rate, lb-mass/hr
b : viskositas pada temperature bulk, lb-mass/ft.hr

2. Koefisien heat transfer shell side untuk ideal tube bank, hk :


2/3 0 ,14
144 w k b
hk ik .c
Sm c w

Hk dalam satuan Btu/hr.ft2.oF


Dimana :
c : spesifik heat (Btu/lbm.oF)
k : konduktivitas termal (Btu/hr.ft.oF)
b : viskositas (lbm/ft.hr)
ik : factor ideal tube bank, diplot dari gambar 10.19

Koefisien perpindahan panas luar tube bundle ditunjuk sebagai koefisien


shell-side. Ketika tube bundle mempekerjakan baffle langsung dengan fluida shell
side yang melewati tube dari puncak ke bawah atau dari satu bagian ke bagian
lainnya, koefisien perpindahan panas lebih tinggi daripada untuk aliran yang tidak
diganggu selama operasi tube. Koefisien perpindahan yang lebih besar dihasilkan
dari peningkatan turbulansi. Pada puncak triangular sama ditemukan turbulansi
yang lebih besar karena fluida mengalir antara tube yang berdekatan pada
kecepatan tinggi langsung mengenai baris yang berturut-turut. Ini akan
mengindikasikan bahwa, ketika pressure drop dan kemampuan membersihkan
adalah konsekuensi shell-side film yang tinggi. Dengan kasus aktual ini dan di
bawah kondisi aliran yang dapat disamakan dan ukuran koefisien tube untuk
puncak triangular dengan berat 25 % lebih besar daripada pitch persegi.

26
Beberapa faktor yang tidak dipertimbangkan dalam chapter pendahuluan
mempengaruhi perpindahan panas rata-rata pada shell side. Panjang sebuah
bundle dibagi oleh 6 baffle. Semua aliran fluida menyebrangi bundle 7 kali. Jika
10 baffle diinstal pada panjang baffle yang sama, maka total bundle disilangkan
11 kali, tempat penutup menyebabkan turbulansi lebih besar. Pada penambahan
untuk efek koefisien baffle spacing the shell-side juga dipengaruhi oleh tipe
puncak, ukuran tube, kebersihan dan karakteristik aliran fluida. Oleh karena itu,
ada yang tidak benar, daerah aliran dimana kecepatan massa shell side dapat
dihitung, sejak daerah aliran di variasi menyilangi diameter bundle dengan tingkat
kebersihan tube yang berbeda pada masing-masing baris longitudinal tube.
Perolehan korelasi untuk fluida yang mengalir dalam tube jelas tidak dapat
diaplikasikan untuk fluida yang mengalir pada tube bundle dengan baffle
segmental dan ini diperoleh dari experiment. Bagaimanapun, dalam pembuatan
sebuah metode korelasi bentuk faktor perpindahan panas :
j (hD / k )(c / k ) 1/ 3 ( / w ) 0,14 vs DG / diperoleh, dalam persetujuan
dengan sugesti Mc Adams, tetapi menggunakan nilai khayalan untuk diameter
ekuivalen De dan kecepatan massa Gs.
Untuk harga Re dari 2000 1.000.000, data dihadirkan dengan persamaan :
0 , 55 1/ 3 0 ,14
ho Dc DG c
0,36 c s
k k w

Dimana ho , Dc , dan Gs ditentukan. Perhitungan dengan metode Colburn


dan Short dan data test Brein dach dan O`Connell pada no. komersial HE. Ini akan
diobservasi bahwa tidak ada penghentian pada bilangan Reynold 2100 seperti
yang terjadi pada fluida dalam tube. Perbedaan diameter equivalent yang
digunakan dalam korelasi data shell dan tube menghilangkan perbandingan antara
fluida yang mengalir dalam tube dan yang menyeberangi tube pada basis bilangan
Reynold sendiri. Semua data menunjukkan aliran turbulen.

2.8.3 Perhitungan Pressure Drop Shell Side


1. Faktor fk
Diperoleh dari kurva faktor friksi ideal tube bank
2. Presssure drop untuk ideal cross flow :

27
0 ,14
6 fk .w 2 Nc w
Pbk 0,69.10
.Sm 2 b

Pbk = lbforce/in2

3. Pressure drop untuk window section yang ideal :


a. Jika (NRE)s 100

w 2 2 0,6 Ncw
Pbk 1,73.10 7 lbforce / in 2
Sm.Sw.

b. Jika (NRE)s < 100

b.w Ncw ls w2
Pbk 0,75.10 6
P ' Do Dw2 0,345. 10 6
lbforce / in 2
Sm.Sw. Sm.Sw.

Pressure drop yang melalui shell pada sebuah exchanger sebanding dengan
waktu fluida yang melewati bundle diantara baffles. Modifikasi pers (3.44) telah
didapat dengan menggunakan produk dari jarak yang melewati bundle,
mengambil diameter bagian dalam dari shell Dx (ft) dan waktu untuk melewati
bundle, N + 1, dimana N adalah jumlah baffle, L = panjang tube (ft).
Jumlah crosses, N + 1 = panjang tube (in) / jarak baffle (in) = 12 x L/B ..
(7.43)
Jika panjang tube 160 dan jarak baffle 18 in maka akan terdapat 11 crosses atau
10 baffle. Diameter ekuivalen yang digunakan untuk menghitung pressure drop
sama untuk heat transfer, dimana gesekan tambahan shell diabaikan. Pers.
Isothermal untuk pressure drop dari fluida yang dipanaskan atau didinginkan dan
termasuk entrance dan exit losses adalah :
2 2
fGs Ds ( N 1) fGs Ds ( N 1)
Ps psf ......................(7.44)
2 gDes 5,22 x1010 De ss
Ket : s = specific gravity
Ps = pressure drop (lb/ft2) atau (lb/in2)

2.8.4 Perhitungan Pressure Drop Tube Side

28
Sieder dan Tate telah menghubungkan factor friksi untuk fluida yang
dipanaskan atau didinginkan dalam tube. Mereka memplotnya dalam banyak
dimensional dan digunakan dalam persamaan :
2
fGt Ln
Pt psf
5,22 x1010 De st
Dimana :n = bil. tube yang dilewati
L = panjang tube
Ln = total panjang dalam ft
Deviasi tidak diberi, tetapi kurva disetujui oleh Tubular Exchanger
Manufacturers Association. Dalam aliran dari satu bagian ke bagian berikutnya
pada saluran dan floating head arah perubahan fluida dengan tiba-tiba 180o,
daerah aliran diperoleh dalam saluran dan floating head cover harus kurang dari
kombinasi daerah aliran tube dalam single pass. Perubahan arah dimasukkan pada
tambahan pressure drop Pt, dan dihitung untuk kecepatan 4 head per pass.
Kecepatan head V2 / 2g diplot terhadap kecepatan massa untuk fluida dengan
spesifik gravity 1 dan return losses untuk beberapa fluida akan menjadi :
4n V 2
P psi
s 2g'

Dimana : V = kecepatan, fps


s = spesifik gravity
g = percepatan gravitasi, ft/sec2
Total pressure drop tube side PT akan menjadi :
PT Pt P psi

2.8.5 Kecepatan Massa Shell Side


Kecepatan linier dan kecepatan massa fluida berubah secara terus-menerus
menyeberangi bundle, sejak lebar shell dan no tube bervariasi dari 0 pada puncak
dan bawah sampai maximum pada pusat shell. Lebar daerah aliran dalam korelasi
diambil pada hipotesis baris tube yang memiliki daerah aliran maximum dan
cocok untuk pusat shell, panjang daerah aliran diambil sama untuk tempat baffle
B. Puncak tube dijumlahkan dari diameter tube dan pembersihan C`. Jika diameter
dalam shell dibagi oleh puncak tube, ia memberikan sebuah khayalan, tetapi tidak

29
diperlukan integral. Sebenarnya dalam kebanyakan layout, tidak ada baris tube
yang melalui pusat malahan 2 baris maximum sama pada salah satu bagian pada
tube yang lebih sedikit pada perhitungan pusat. Penyimpangan ini
diabaikan.Untuk masing-masing tube atau fraksi ada anggapan C X 1 m 2 dari
daerah crossflow perinci dari baffle. Shell side atau bundle crossflow area a s
diberikan oleh:
IDxC ' B
as ...... ft 2
PT x144

Dan kecepatan massa adalah :


w
Gs .......lb /(hr )( ft 2 )
as

2.8.6 Diameter Ekuivalen Shell-Side


Dari definisi, radius hidraulik sama untuk daerah equivalent lingkaran
menjadi daerah yang saluran alirannya tidak melingkar dengan konsekuensi pada
alat di sudut kanan untuk aliran langsung. Radius hidrolik digunakan untuk
mengkorelasi koefisien shell-side untuk bundle yang mempunyai baffle yang tidak
benar radius hidroliknya. Aliran langsung dalam shell adalah bagian yang panjang
dan bagian sudut kanan untuk panjang yang memotong tube dari bundle. Daerah
aliran pada sudut kanan untuk panjang yang memotong adalah variable dari baris
tube ke baris tube. Radius hidrolik didasarkan pada daerah aliran yang melewati
baris yang tidak dapat dibedakan antara square dan puncak triangular. Untuk
memperoleh korelasi sederhana kombinasikan ukuran dan kedekatan tube dan tipe
puncak mereka, persetujuan yang baik diperoleh jika radius hidrolik dihitung
sepanjang panjang tube yang menyilang. Diameter equivalent untuk shell diambil
sebagai 4x Radius hidrolik yang diperoleh untuk pola/contoh layout pada shell
tube. Dirumuskan :
4 x daerah bebas
Dc ....... f
perimeter basah

Atau :

4 x ( PT d o / 4)
2 2
dc .......in
d 0

30
Dimana PT adalah puncak tube dalam inchi dan d 0 diameter luar tube
dalam inchi. Perimeter basah dari element yang cocok untuk tube :

4 x(1 / 2 PT x0,86 PT 1 / 2d o / 4)
2
dc ......in
1 / 2d o

Ini akan memperlihatkan bahwa metode evaluasi radius hidrolik dan


diameter akuivalen ini tidak membedakan antara persentase relative aliran sudut
yang benar ke aliran aksial. Ini mungkin menggunakan shell yang sama, untuk
mempunyai kecepatan massa yang sama, diameter equivalent dan bilangan
Reynold menggunakan kuantitas fluida yang besar dan puncak baffle yang luas
atau kuantitas fluida yang kecil dan puncak baffle yang kecil, meskipun proporsi
aliran sudut yang benar dan aliran aksial berbeda. Rupanya, dimana range puncak
baffle dibatasi antara diameter dalam dan 1-5 diameter dalam shell, signifikan dari
kesalahan yang tidak terlalu besar untuk korelasi yang diizinkan.

2.8.7 Perbedaan Temperatur (t) pada 1-2 Exchanger


Tipe plot temperature Vs panjang untuk sebuah exchanger yang mempunyai
1 jalan shell dan 2 jalan ditunjukkan untuk susunan nozzle yang terindikasi relatif
untuk fliuda shell, 1 jalan tube pada counterflow dan yang lain pada aliran paralel.
1-2 exchanger adalah kombinasi dari aliran proses secara counter flow dan
parallel flow. LMTD untuk counter flow atau parallel flow sendiri tidak bisa
menyebabkan perbedaan temperature untuk penyusun parallel flow-counter flow.
Malahan ini dibutuhkan untuk mengembangkan sebuh persamaan baru untuk
perhitungan perbedaan temperature efektif t untuk mengantikan counter flow
LMTD. Metode yang dikembangkan disini adalah modifikasi turunan dari
underwood dan dihadirkan dibentuk terakhir oleh Nagle dan Bowman, Mueller
dan Nagle.Temperatur fluida shell dapat dihadirkan dalam dua variasi, yang
dihasilkan dari inlet menuju outlet, melewati tube bundle beberapa kali dalam
perkembangannya :
1. Terlalu turbulen menyebabkan fluida shell bercampur sempurna pada panjang
x dari inlet nozzle.

31
2. Sedikit turbulen menyebabkan adanya temperatur atmosfer selektif disekitar
tube dari masing- masing tube yang dilewati sendiri-sendiri.
Baflle dan turbuler alami dari aliran component yang melewati bundle
menunjukkan eliminasi (2) sehingga (1) diambil sebagai asumsi pertama untuk
turunan dari perbedaan temperatur dalam 1-2 exchanger. Asumsinya adalah :
1. Temperatur fluida shell adalah temperature rata-rata isotermal pada
beberapa cross section.
2. Ada sejumlah permukaan panas yang sama di masing-masing pass.
3. Koefisien overall di heat transfer adalah konstan.
4. Laju aliran masing-masing fluida adalah konstan.
5. Panas spesifik masing-masing fluida adalah konstan.
6. Tidak ada perubahan fase dari evaporasi atau kondensasi dibagian
exchanger.
7. Heat loses diabaikan.
Heat Balance Overall, dimana t adalah perbedaan temperatur adalah :

Q UA t WC(T1 T2 ) wc (t 2 t1 )......................(7.6)

T1 T2 t 2 t1
t ...................(7.7)
UA / WC true UA / wc true

T = temperature fluida shell pada beberapa cross section dari shell L = X


diantara L = 0 dan L = L. t I dan tII mewakili temperature tube passes I dan II dan
pada cross section yang sama sebagai T. a adalah permukaan luar per kaki dari
panjangnya. Dalam permukaan incremental dA = a dL, temperature shell berubah
menjadi dT pada area dA.
dA dA
WC dT U (T t I ) U (T t II )...................(7.8)
2 2
t I t II
WC dT U dA (T - )......................................(7.9)
2
dT
UdA
WC
..........................................(7.10)
T (t t II ) / 2
I

Tetapi pada persamaan ini, T, tI, dan tII, tergantung variabel. Heat balance dari L =
X menuju fluida panas inlet adalah :
WC (T T2 ) wc (t II t I )......................(7.11)

32
Dan Heat Balance per pass :
dA
wcdt I U (T t I )............................(7.12)
2
dA
wcdt II U (T t II )........................(7.13)
2
Bagi pers (7.13) dengan pers (7.12) :
dt II T t II
.......................................(7.14)
dt I T tI
Eliminasi tII dan dtII dari pers (7.11) dan pers (7.13) :
WC
t II (T2 T ) t I ...............................(7.15)
wc

Diferensiasi pers (7.15) dengan fluida panas inlet T1 konstan :


WC
dt II dT dt I ................................(7.16)
wc
Substitusi ke pers (7.14) dan disusun kembali :
WC dT T t I (WC / wc )(T2 T )
1 .....(7.17)
wc dt I T tI
Sejumlah variabel di pers (7.15) telah dikurangi dari 3 (T, t I, tII) menjadi 2 (T dan
tI). Ini dibutuhkan untuk mengeliminasi T atau t I. Penyederhanaan dengan
menggunakan parameter dari double pipe exchanger menghasilkan :
T1 T2 wc t 2 t1
R dan S
t 2 t1 WC T1 t1
Disusun kembali, pers (7.8) :
dT U U
WC (T t I ) (T t II ) 0................(7.18)
dA 2 2
Disederhanakan dan substitusi WC = wc / R :
dT URT UR I
(t t II ) 0...........................(7.19)
dA wc 2 wc
Diferensiasi terhadap A :
d 2T UR dT U 2 R dt I dt II
0...............(7.20)
dA 2 wc dA 2 wc dA dA

Substitusi pers (7.12) dan (7.13) :


d 2T UR dT U 2R
2
2
(t II t I ) 0...................(7.21)
dA wc dA (2 wc )

33
Ketika perubahan panas sensible, ada perbandingan langsung antar persentase dari
peningkatan temperature (penurunan) dan Q.
T T2 t I t II
..................................................(7.22)
T1 T 2 t1 t 2

Atau :
T T2
t II t I ..............................................(7.23)
R
d 2T UR d 2T U 2T U 2 dT
.............(7.24)
dA2 wc dA 2 ( 2 wc ) 2 ( 2 wc ) 2
Diferensiasi lagi yang mengacu kepada A :
d 2T UR d 2T U 2 dT
0......................(7.25)
dA2 wc dA 2 ( 2 wc ) 2 dA

Penyelesaian dari pers. ini akan ditemukan / didapatkan dalam beberapa pers.
Diferensial standar. Persamaannya adalah :
R 2 1) R 2 1)
T K1 K 2 e (UA / 2 wc )( R K 3e (UA / 2 wc )( R ......(7.26)

Ketika T = T2, A akan meningkat dari 0 sampai A dan penyelesaian dari pers
(7.24) K1 = T2 sehingga pers. (7.26) menjadi :
R 2 1)
K 2 e (UA / 2 wc )( R K 2 e (UA / 2 wc )( R R 2 1)
.............(7.27 )
Logaritma kedua sisi dan disederhanakan :
UA 1 K2
ln( )..........................................(7.28)
wc R 1
2 K3
Diferensiasi pers. (7.26) :
dT U R 2 1 ) U R 2 1 )
K2 (R R 2 1)e (UA / 2 wc )( R K2 (R R 2 1)e (UA / 2 wc )( R ......(7.29)
dA 2 wc 2 wc

Substitusi nilai dT/dA dari pers. (7.19) dan ketika A = 0, tI = t1, tII = t2 dan T = T1,
tI + tII = t1 + t2.
R (t1 t 2 ) 2 RT1 K 2 ( R R 2 1) K 3 ( R R 2 1)..................(7.30)

Dari pers. (7.26) pada A = 0 dan T = T1 dan K1 = T2 :


T1 T2 K 2 K 3 ................................(7.31)

Kalikan kedua sisi dari pers. (7.31) dengan ( R R 2 1) :

(R R 2 1)(T1 T2 ) K 2 ( R R 2 1) K 2 ( R R 2 1)..............(7.32)

34
Tambahkan pers. (7.31) dan (7.32) dan selesaikan untuk K3 :

R (t1 t 2 ) (T1 T2 )( R R 2 1) 2 RT1


K3 ...................................(7.33)
2 R2 1

Kembalikan ke pers. (7.31) :

(R R 2 1)(T1 T2 ) 2 R 2 1(T1 T 2) 2 RT1 R (t1 t 2 )


K 2 K 3 (T1 T2 ) .................
2 R2 1

Ketika R = (T1 T2) / (t2 t1) :

K 2 (R R 2 1)(t1 t 2 ) (T1 t1 ) (T1 t 2 )


............................(7.35)
K3 (R R 2 1)(t1 t 2 ) (T1 t1 ) (T1 t 2 )
Bagi dengan T1 t1 dan substitusi S = (t2 t1) / (T1 t1) dan 1 S = (T1 t2) / (T1
t1) :
K2 2 S (R 1 R 2 1)
.......................................................(7.36)
K3 2 S (R 1 R 2 1)

Substitusi dalam pers. (7.28) :

UA 1 2 S (R 1 R 2 1)
ln .................................(7.37)
wc true R2 1 2 S (R 1 R 2 1)

Pers. (7.37) adalah hubungan untuk perbedaan temperature untuk 1-2 paralel
flow-counter flow. Bagaimana perbandingannya dengan LMTD untuk counter
flow pada temperature prises yang sama ? Untuk Counter flow :
(T1 t 2 ) (T2 t1 )
Q wc (t 2 t1 ) UA ........................................(7.38)
ln(T1 t 2 ) /(T2 t1 )
UA t 2 t1 ln(1 S ) /(1 RS )
................(7.39)
wc counter flow
(T1 t 2 ) (T2 t1 ) R 1
ln(T1 t 2 ) /(T2 t1 )
Rasio dari perbedaan temperature untuk LMTD adalah :
t 2 t1 t 2 t1 (UA / wc) counter flow
................................(7.40)
(UA / wc ) true (UA / wc ) counter flow (UA / wc ) true
Fraksional rasio dari perbedaan temperature untuk LMTD FT :
R 2 1 ln(1 S ) /(1 RS )
FT ........................................................(7.41)
2 S (R 1 R 2 1)
( R 1) ln
2 S (R 1 R 2 1)

Pers. Fourier untuk 1-2 exchanger dapat ditulis :

35
Q UAt UAFT (LMTD ).........................................................................(7.42)

Ketika sebuah exchanger mempunyai 1 shell pass dan 4, 6, 8 atau lebih tube
passes seperti 1-4, 1-6 atau 1-8 exchanger, pers. (7.10) menjadi :
Untuk 1-4 exchanger :
UdA dT

WC T (t t t III t IV ) / 4
I II

Untuk 1-6 exchanger :


UdA dT
......
WC T (t t t t IV t V t VI ) / 6
I II III

Ini dapat menunjukkan bahwa nilai FT untuk 1-2 dan 1-8 exchanger kurang
dari 2 % bagian dan umumnya cenderung berkurang. Akan tetapi, ini biasanya
untuk meggambarkan beberapa exchanger yang punya 1 shell pass dan 2 atau
lebih sejumlah tube passes dalam parallel flow-counter flow sebagai 1-2
exchanger dan untuk menggunakan nilai dari FT didapat dari pers. (7.41). Alasan
FT akan berkurang dari 1,0 umumnya karena kenyataan bahwa tube passes dalam
parallel dengan fluida shell tidak mengkontribusi perbedaan temperature secara
efektif dalam counter flow dengan ini.
Prakteknya untuk menggunakan 1-2 exchanger sewaktu-waktu faktor
koreksi FT dihitung untuk menjadi kurang dari 0,75. Ketika 1-2 exchanger adalah
kombinasi dari counter flow dan parallel flow, maka diharapkan outlet dari satu
aliran proses tidak dapat mendekati inlet. Pada kenyataannya, umumnya dalan
peralatan parallel flow-counter flow, T2 t2 disebut Approach (pendekatan), dan
jika t2 > T2 maka t2 T2 disebuit temperature cross.

2.8.8 The Analysis of Performance in an Existing 1-2 Exchanger


Ada 3 point penting dalam menentukan kecocokan exchanger yang ada
untuk servis baru, yaitu :
1. Berapa koefisien pembersihan Uc yang dijalankan oleh 2 fluida sebagai hasil
aliran mereka dan koefisien film individu hio dan ho ?
2. Dari heat balance Q = wc (T1 T2) = wc (t2 t1), diketahui permukaan A dan
perbedaan temperatur untuk nilai T proses design atau koefisien kotor ,
diperoleh UD. UC harus melebihi UD secukupnya lalu factor dirty , yang

36
mana pengukuran kelebihan permukaan akan diizinkan operasi exchanger
untuk periode servis yang pantas.
3. Pressure drop yang dibolehkan untuk 2 aliran mungkin tidak dilebihkan.

2.9 Baffle And Bundle Tube


Bundle tube adalah bagian yang paling penting dari tubular heat exchanger.
Secara umum, bagian HE ini merupakan komponen yang paling mahal dan yang
paling mudah terkorosi. Tube sheet, baffle atau plate pendukung, tie rod dan
biasanya spacer melengkapi bundle ini.
Baffle membuat hasil koefisien perpindahan panas tinggi ketika liquid dalam
keadaan turbulen. Penyebab ini bergantung ketika turbulen dimana kuantitas
liquid kecil mengalir di shell. Jarak pusat baffle disebut baffle pitch atau baffle
spacing. Kecepatan massa tidak bergantung pada diameter shell. Baffle spacing
biasanya tidak lebih besar daripada jarak yang sama dengna diameter dalam shell
atau jarak yang sama 1 -5 diameter dalam shell.
Minimum baffle spacing, umumnya 1/5 dari diameter shell dan tidak kurang
dari 2 in. Baffle disediakan untuk tujuan perpindahan panas. Saat shell side
bafflenya tidak sesuai lagi untuk tujuan transfer panas, misal pada condenser atau
reboiler, maka perlu ditambhakan pendukung tube.
Jenis-jenis baffle :
a. Segmental Baffle
Segmental atau cross flow baffle adalah standar baffle. Baffle jenis ini
lebih umum digunakan. Segmental baffle melubangi plate dengan tinggi 75 %
dari diameter dalam shell. Baffle cut dinyatakan sebagai rasio antara panjang
segmen / bagian pembuka dengan diameter dalam shell. Cross flow baffle
dengan cut horizontal. Perencanaan ini tidak sesuai untuk kondenser
horizontal, karena kondensat bisa jadi ditrap antara baffle atau untuk fluida
kotor dimana kotorannya mau dikeluarkan.
Vertikal cut baffle digunakan untuk side-to-side flow di HE horizontal
dengan fluida kondensasi atau fluida kotor. Pada umumya tube dibuat /
dirancang triangular equilateral. Tube dibuat persegi biasanya digunakan
untuk tujuan pembersihan mekanik pada removable bundle exchanger.

37
Maximum baffle cut adalah dibatasi hingga 50 % sehingga setiap pasangan
baffle dapat / akan mendukung tiap tube. Bundle tube umumnya dilengkapi
dengan baffle cut. Maximum shell-side heat transfer rate pada konveksi paksa
oleh cross flow fluida pada sudut kanan tube.
b. Orifice Baffle
Orifice baffle yang menutupi seluruh cross section daripada shell adalah
disediakan dengan oversize tube hole dan flow (lubang dan aliran tube).
Desain ini dibatasi untuk membersihkan fluida dan tidak dipakai secara
umum.
c. Disk and Doughnut Baffle
Disk and Doughnut Baffle adalah baffle yang jarang digunakan. Baffle
disk berbentuk sirkular dan dengan diameter sama dengan atau lebih besar
sedikit daripada doughnut. Fluida shell side mengalir melewati baffle
doughnut dan kemudian bergerak secara radikal ke bundel tube dan sekitar
baffle disk.
d. Window Cut Baffle
Window Cut Baffle umumya dibuat terdiri dari 3 dalam 1 kelompok.
Desain ini dimaksudkan untuk mengurangi pressure drop shell side.
e. Tie Rods and Spacer
Tie rod digunakan untuk melekatkan baffle pada tempatnya dengan
spacer, yang mana adalah potongan pipa atau tube yang dilekatkan pada rod
untuk diletakkan pada baffle. Kadangkalanya baffle dilas ke tie rod dan spacer
dibuang. Tie rod dan spacer ini berguna untuk melekatkan bundle bersama-
sama untuk mengurangi by passing tube.
Pada unit fixed-tube-sheet yang sangat besar, dimana konsentisitas shell
menurun, kadang kala baffle dilass ke shell untuk mengurangi by passing
antara baffle dan shell. Bahan baffle adalah logam standar. Kadang-kadang
digunakan baffle plastik untuk mengurangi korosi atau pada vibrasi, dimana
logam bisa memotong tube.
f. Impingement Baffle
Bundle (tumpukan) tube umumnya dilindungi untuk melawan tumbukan
dengan memasukkan fluida pada shell inlet nozzle ketika shell side fluida

38
dikondensasi atau mengandung bahan-bahan abrasive (keras) atau yang masuk
dengan kecepatan tinggi. Area jalan masuk minimum di sekitar nozzle
umumnya sama dengan area inlet nozzle. Bundle penuh tanpa beberapa
perlengkapan untuk shell inlet nozzle area dapat meningkatkan kecepatan
fluida inlet sekitar 300 % dengan resiko kehilangan tekanan. Impingement
baffle (baffle tubrukan) berbentuk datar atau bengkok, solid atau berlubang.
Impingement baffle atau rencana distribusi aliran disarankan axial tubeside
nozzles, ketika kecepatan masuknya tinggi.
g. Tube Bundle by Passing
Laju perpindahan panas shell side akan max ketika by passing tube
bundle bernilai minimum. Clearance (pembersihan) antar baffle dan shell akan
mengakibatkan kebocoran fluida shell side. By passing akan menambah
permukaan yang diperlukan untuk memanaskan atau mendinginkan fluida
viscous. Dibawah kondisi ideal tube dirancang pada pitch kontinyu dari sisi ke
sisi shell, tetapi rancangan ini tidak digunakan di industri.

2.10 Korosi Pada Heat Exchanger


Material konstruksi
Material konstruksi yang paling umum untuk heat exchanger adalah
karbon steel. Stainless steel digunakan sebagai material konstruksi HE untuk
pabrik kimia, tapi jarang digunakan untuk petroleum refinery. Beberapa
exchanger dibuat dari material logam yang tidak sama.
Alloy-alloy yang digunakan pada pabrik petrokimia dan kimia adalah
stainlees steel tipe 300, nikel, monel, alloy tembaga, aluminium, inconel,
stainless steel tipe 400, dll.
Pada petroleum refinery digunakan alloy tembaga pada tempat pertama
dan low-alloy steel di tempat kedua. Tube side pada HE yang digunakan untuk
servis air terbuat dari berbagai variasi material seperti karbon steel, alloy
tembaga, cast iron, lead lined, dll.
Bimetallic Tubes
Untuk menghindari terjadinya korosi, maka tidak diperbolehkan
menggunakan alloy tunggal pada tube, disarankan menggunakan bimetal

39
(duplex). Bimetal bisa dibuat dari hampir semua kombinasi logam. Material
yang sesuai aplikasi ASTM adalah material yang lebih keras berada di bagian
luar sedangkan material yang lebih halus berada di bagian dalam tube. Untuk
menghindari akibat dari galvanic, material tube bagian luar dapat distripped
dari ujung tube dan digantikan dengan ferrule (tongkat) dari material tube
bagian dalam.
Clab Tube Sheet
Biasanya tube sheet dan bagian HE yang lain terbuat dari logam solid
clad atau bimetallic tube sheet digunakan untuk mengurangi biaya dan serta
karena tidak ada logam tunggal yang dapat mengatasi kondisi korosif.
Material alloy (stainless steel, monel) biasanya digunakan sebagai
material backing dari karbon steel. Clad material disiapkan dengan cara teknik
bonding, contohnya :
Involve rolling, heat treatment, dll.
Weld overlay process
Brozing technique.
Konstruksi Non-metallic
Shell and tube exchanger dengan glass tube menyediakan luas
permukaan 13,5 atau 60 ft2 dengan in dengan tebal dinding 0,030 in dengan
panjang tube 118 in. Shell dapat dari pipa baja atau glass.
Grafit Tahan Air
Peralatan grafit tahan air heat exchanger dibuat dalam bentuk yang
bervariasi, termasuk outside-packed-head-shell and tube exchanger. Mereka
dibuat dengan tube grafit tahan air dan tube-side headers dan metallic shells.

2.11 Penyusunan Shell Side


One pass shell adalah penyusunan yang paling umum digunakan. Kondenser
untuk vapor komponen tunggal seringkali nozzle-nya diletakkan di tengah
shell untuk kondisi vacuum dan steam servis. Baffle solid longitudinal akan
membentuk two pass shell. Bisa jadi diisolasi untuk memperbaiki efisiensi
termal. Two pass shell bisa memperbaiki efisiensi termal sehingga mengurangi
biaya lebih baik dibandingkan two shell dalam keadaan seri.

40
Split Flow
Baffle longitudinal bisa jadi solid atau perporated.
Double Split Flow
Divided Flow Design
Secara mekanik hampir sama dengan one pass shell, tetapi ada penambahan
satu nozzle. Digunakan untuk pressure drop yang rendah.
Kettle-Type Reboiler
Saat vaporisasi atau penguapan terjadi di shell side, terjadi pemisahan vapor
dan liquid diatas bundle tube dan kapasitas gelombang di luar, dekat tutup
shell.

41
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
- Size and type Shell and Tube Heat Exchanger ditentukan oleh ukuran,
diameter, panjang dan tipe.
- Pertimbangan design umum Heat Exchanger meliputi pemilihan bagian
aliran, kode konstruksi dan pengujian.
- Tipe-tipe pokok Shell and Tube Heat Exchanger antara lain Fixed-Tube-
Sheet Heat Exchanger, U-Tube Heat Exchanger, Packed-Latern-Ring-
Excahnger, Out side Packed Floating Heat Exchanger, Internal Floating
Heat Exchanger dan Pull-Through-Floating Heat Exchanger.
- Kriteria design yang digunakan untuk menentukan ukuran tube:
Tube dieliminir sehingga luas jalan masuk untuk nozzel = 0,2.
diameter sheel.
Lay out tube simetris untuk horizontal dan vertical.
Jarak antara diameter luar tube ke diameter dari partition pass = 5/6 in,
untuk diameter dalam Sheel < 22 in dan 3/8 in untuk Sheel yang lebih
besar.
- Jenis-jenis baffle adalah segmental baffle, orifice buffle, disk and
doughnut baffle, window out baffle, tie rods and spacer, impingement
baffle and tube bundle by passing.

3.2. Saran
- Tipe Heat Exchanger yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan
proses yang akan dilakukan dan fluida yang digunakan.
- Untuk menghindari terjadinya korosi, maka jangan menggunakan alloy
tunggal pada tube, tapi gunakanlah bimetal.

42
- Untuk menghindari akibat dari galvanic, material tube bagian luar dapat
distripped dari ujung tube dan digantikan dengan ferrule/tongkat dari
material tube bagian dalam.

LAMPIRAN

43
DAFTAR PUSTAKA

Kern, D.Q. 1984. Process Heat Transfer. New York : Mc. Graw Hill.

Perry, RH and Chiton.1984. Chemical Engineering Hand Book. Mc Graw Hill

Kogakusha Ltd. Tokyo.

Warren L. Mc. Cabe, Julian C. Smith and Peter Harriot. 1993. Operasi Teknik

Kimia. Jakarta : Erlangga.

Welty, J.R. 1984. Fundamental Of Momentum, Heat And Mass Transfer. New

York : John Wiley and Sons Inc.

Peters, Max. Plant Design And Economics For Chemical Engineers Fourth

Edition. New York : Mc. Graw Hill Book Company.

44

Anda mungkin juga menyukai