PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
Secara umum penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi ukuran dan tipe
Shell and Tube Heat Exchanger
2. Mengetahui pertimbangan Desain Shell and Tube Heat Exchanger.
3. Mengetahui jenis jenis dari Shell and Tube Heat Exchanger
4. Mengetahui keuntungan dari Shell and Tube Exchanger
5. Mengetahui Konstruksi dari Tube Side Dan Shell Side
6. Mengetahui perhitungan dari Shell And Tube Exchanger
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Perancangan secara konvensional Shell and Tube Heat Exchanger diajukan
dan ditetapkan oleh Tubular Exchanger Manufacturers Association (TEMA). Size
dan tipe shell and tube heat exchanger ditentukan oleh :
1. Ukuran
Ukuran shell and tube bundle dirancang oleh nomor yang menjelaskan
diameter shell and tube serta panjang tube.
2. Diameter
Nominal diameter adalah diameter dalam shell yang dinyatakan dalam
inchi, untuk ketel dan boiler, nominal diameter bisa jadi merupakan
diameter masuk diikuti diameter shell.
3. Panjang
Panjang nominal adalah panjang tube yang dinyatakan dalam inchi.
Panjang tube untuk tube lurus diambil sebagai panjang actual overall.
Untuk U-tube, panjangnya diambil seperti tube lurus, yakni dari ujung
tube ke sudut pembengkokannya.
4. Tipe
Perancangan tipe dilambangkan dengan huruf yang menerangkan
stationary head, shell and rear head.
Contoh tipe :
a. Split-ring floating heat exchanger dengan tipe removable channel and
cover, single pass shell, diameter dalam 23 inchi dengan panjang tube
16 ft.
Jadi heat exchanger ini memiliki SIZE 23-192 Type AES.
b. U_tube heat exchanger dengan tipe bonnet - stationary head, split-flow
shell, diameter dalam 19 inchi dan panjang tube 7 ft. Heat exchanger ini
disebut SIZE 19-84 TYPE BGU.
19 : diameter dalam
84 : panjang tube
B : stationary head type bonnet
G : split flow
U : U_tube bundle
4
c. Pull through floating head kettle type reboiler dengan stationary head
integral with tube sheet (C) dengan port diameter 23 inchi, diameter dalam
37 inchi, panjang tube 16 ft. Heat exchanger ini disebut SIZE 23/37-192
TYPE CKT.
d. Fixed-tube sheet exchanger dengan removable channel and cover, bonnet
type rear head , two pass shell, diameter dalam 33 1/8 in dan panjang tube
8 ft. Heat Exchanger ini disebut SIZE 33-96 TYPE AFM.
e. Fixed-tube sheet exchanger dengan stationary and rear head integral
dengan tube sheet, single pass shell, diameter dalam 17 inchi, panjang tube
16 ft. SIZE 17-192 TYPE CEN.
5
Berfungsi mengkondensasi uap hingga temperature akhir mendekati 100 F
untuk mendinginkan air, berarti ada panas transfer yang hilang pada
proses.
Cooler
Berfungsi untuk mendinginkan liquid atau gas dengan menggunakan air.
Exchanger
Memiliki 2 fungsi, yaitu:
1. Memanaskan fluida dingin.
2. Menggunakan fluida panas untuk mendinginkan.
Heater
Berfungsi memindahkan panas sensible ke liquid oleh gas dengan
menggunakan steam kondensasi atau Dow_therm.
Reboiler
Dihubungkan dengan bottom tower fraksionasi, berfungsi untuk
memanaskan kembali liquid yang dibutuhkan untuk distilasi. Media
pemanas bisa jadi steam atau fluida panas.
Reboiler termosifon
Forced-circulation Reboiler
Menggunakan pompa untuk memaksa liquid melewati reboiler.
Steam generator
Berfungsi untuk menghasilkan steam untuk membangkitkan tenaga listrik
dengan menggunakan tar atau heavy oil.
Superheater
Berfungsi untuk memanaskan uap sampai diatas temperature saturation.
Vaporizer
Merupakan pemanas dengan menguapkan sebagian liquid.
Waste-heat Boiler
Menghasilkan steam ; seperti steam generator, tetapi media pemanasnya
adalah gas panas atau liquid yang dihasilkan oleh reaksi kimia.
6
1. Pemilihan Bagian Aliran
Dalam pemilihan aliran untuk 2 fluida yang melewati sebuah exchanger,
beberapa pendekatan umum digunakan. Fluida tube side memiliki
karakteristik lebih korosif atau lebih kotor atau pada tekanan tinggi. Fluida
shell side memiliki karakteristik viskositas tinggi atau berupa gas.
Untuk konstruksi alloy untuk salah satu dari 2 fluida, carbon steel shell
dikombinasi dengan alloy bagian tube-side lebih murah dibanding alloy
kontak dengan fluida shell-side dikombinasi dengan header-carbon steel.
Pembersihan bagian dalam tube lebih murah dibanding pembersihan
permukaan luar.
Untuk tekanan di atas 300 lb/in2, konstruksi yang lebih murah memiliki
tekanan fluida yang tinggi dalam tube. Kerusakan heat exchanger seringkali
disebabkan oleh kotor, korosi dan erosi.
2. Kode Konstruksi
Kode konstruksi heat exchanger diberikan oleh TEMA Standard (Tubular
Exchanger Manufacturers Association), yaitu :
a. Class R
Secara umum untuk petroleum dan aplikasi proses yang berhubungan.
Peralatan ini didesain untuk keamanan dan tahan lama.
b. Class C
Secara umum untuk aplikasi proses umum dan persyaratan moderat dan
komersil.
c. Class B
Untuk service proses kimia.
d. Gabungan class B dan C
Didesain untuk ekonomis maksimum dan overall konsisten dengan
keamanan dan servis.
3. Pengujian
7
Untuk penyempurnaan pabrikasi dan juga selama perawatan operasi,
diperlukan test / uji shell side of tubular exchanger sehingga uji visual akhir
tube bisa dibuat.
Keuntungan dari beberapa design alternatif dan kondisi operasi yang
diperoleh dari shell and tube heat exchanger antara lain adalah :
Single phases, kondensasi atau boiling (pendidihan) dapat disediakan
dalam tube atau shell dengan posisi vertical atau horizontal.
Range tekanan dan pressure drop sebenarnya tidak terbatas dan dapat
disesuaikan secara bebas untuk dua fluida.
Thermal stresses dapat disediakan tidak terlalu mahal.
Bermacam konstruksi material penting dapat digunakan dan kemungkinan
berbeda untuk shell and tube.
Permukaan yang luas untuk menaikkan heat transfer dapat digunakan pada
bagian lainnya.
Range yang luas / besar untuk kapasitas thermal dapat diperoleh.
Peralatan ini mudah dibongkar untuk pembersihan atau perbaikan.
8
Gambar 2.4.1 Fixed Tube Sheet atau Fixed Head (Type L, M, atau N)
Merupakan tipe yang paling sering digunakan. Kepingan tube dilas ke
shell. Konstruksi ini memiliki ciri shell dan tube sheet materialnya harus bisa
dilas satu sama lain. Ketika pengelasan tidak memungkinkan, maka
ditambahkan sebuah blind gasket. Blind gasket ini tidak dibolehkan untuk
perawatan atau menggantikan unit yang telah dibangun. Konstruksi ini
digunakan untuk condenser permukaan steam, dimana operasinya di bawah
kondisi vakum.
Tube-side header (channel) boleh jadi dilas ke tube sheet, seperti yang
ditunjukkan pada gambar 11-1 untuk head tipe C dan N. Tipe konstruksi ini
lebih murah dibanding tipe B dan M atau tipe A dan L dan memiliki kelebihan
lain yaitu tube-nya bisa diuji dan diganti tanpa merusak dan mengganggu
hubungan perpipaan tube-side.
Tidak ada batasan untuk jumlah tube-side pass. Tube-side pass boleh 1
atau lebih, walaupun shell dengan jumlah shell-side pass yang lebih dari 2
jarang digunakan.
Tube bias mengisi dengan sempurna shell dari heat exchanger. Clearance
antara tube paling luar dan shell adalah kepentingan minimum dalam pabrikasi.
Antara bagian dalam shell dan baffles, beberapa clearance tambahan diperlukan
sehingga baffles bisa meluncur ke dalam shell. Tolensi pabrikasi kemudian
9
mensyaratkan beberapa clearance tambahan antara bagian luar baffle dengan
tube paling luar.
Jarak tepi antara Outer Tube Limit (OTL) dan diameter baffle harus sesuai
untuk mencegah vibrasi tube dari patahan yang melewati lubang baffle.
Clearance antara diameter bagian dalam shell dan OTL adalah in untuk
diameter dalam shell 25 in dan di atas 7/16 in untuk shell pipa 10-24 in dan
lebih kecil lagi untuk diameter pipa yang lebih kecil juga.
Tube bisa diganti. Tube side header, channel cover, gasket, dll dapat
diganti dan dilakukan perawatan. Selama tube dipindahkan atau diganti, boleh
jadi terjadi patahan tube dengan shell. Jika ini terjadi, maka akan sulit untuk
memindahkan atau mengganti tube. Biasanya dilakukan penyumbatan lubang
pada kepingan tube.
1.1. Fixed Tube Sheet Exchanger dengan Integral Channels
Dalam penggunaan stationary tube sheet exchanger biasanya sering
dibutuhkan unutk menyediakan ekspansi thermal differensial antara tube dan
sheel selama operasi, atau thermal stresses yang berkembang melewati tube
sheet, yang dapat disediakan dengan menggunakan gabungan ekspansi pada
shell.
1.2. Fixed Tube Sheet 12 Exchanger
Exchanger jenis ini beroperasi dalam counterflow, dimana aliran fluida
shell melewati bagian luar tube. Dalam prakteknya, sangat sulit mendapatkan
kecepatan tinggi ketika satu fluida mengalir melalui seluruh tube dalam single
pass. Ini dapat dikelilingi, akan tetapi dengan modifikasi design fluida tube
dibawa melalui fraksi dari tube yang berurutan. Contoh two-pass fixed-tube-
sheet exchanger adalah Fixed-head 1-2 exchanger, dimana seluruhfluida tube
mengalir melalui dua kali setengah tube seutuhnya.
1-2 exchanger adalah exchanger dimana fluida bagian shell mengalir
dalam satu shell pass dan fluida tube mengalir dalam dua atau lebih pass.
Sebuah saluran tunggal dikerjakan dengan pemisahan agar fluida tube dapat
masuk atau keluar dari saluran yang sama. Sama dengan semua fixed-tube-sheet
exchanger, bagian luar tube tidak mudah dicapai untuk pemeriksaan atau
pembersihan mekanis. Bagian dalam tube dapat dibersihkan hanya dengan
10
memindahkan satu saluran tertutup dan menggunakan pembersih rotary atau
sikat kawat. Masalah ekspansi dalam 1-2 fixed-tube-sheet exchanger sangat
kritis , ketika kedua passes, sama baiknya dengan shell itu sendiri menyebabkan
perbedaan perluasan dan juga menyebabkan stress pada stationary tube sheet.
1.3. Stationary Tube-Sheet Exchanger
Jenis paling sederhana dari exchanger adalah fixed atau stationary tube-
sheet exchanger. Bagian-bagian pentingnya adalah :
1. Shell, peralatan dengan dua nozzles
2. Tube sheet pada kedua sisi, yang juga sebagai pinggiran untuk
pengamanan.
3. Dua saluran
4. Dan masing-masing saluran tertutup mereka.
5. Baffle. Tube diperluas pada tube sheet dan peralatan dengan baffle
pada bagian shell.
Perhitungan efektif permukaan HE adalah frekuensi dasar pada jarak
antara permukaan dalam tube sheets dan seluruh panjang tube.
1.4. Removable Bundle Exchanger
Terdiri dari stationary tube sheet yang diharuskan berada diantara ujung
saluran tunggal dan ujung shell. Floating-head cover adalah baut untuk tube
sheet dan seluruh bundle dapat ditarik dari ujung saluran. Shell ditutup dengan
shell bonet. Ilustrasi floating head mengurangi masalah perluasan diferensial
dalam kebanyakan kasus dan disebut pull-through floating head.
Kerugian penggunaan pull-through floating head adalah geometri
sederhana. Untuk mengamankan floating-head cover dibutuhkan baut untuk
tube sheet. Pembautan tidak hanya mengurangi angka tube yang mungkin
diletakkan dalam tube bundle tapi juga menyediakan aliran antara bundle dan
shell. Biasanya ini mahal. Pabrik-pabrik yang berbeda mempunyai modifikasi
design yang berbeda yang bertujuan untuk menyediakan peningkatan
permukaan diseluruh pull-through floating head dalam ukuran shell yang sama.
1.5. Bent-tube Fixed-tube-sheet Exchanger
11
Tube diinstall dengan bend tipis. Ekspansi diferensial mempengaruhi
jumlah bend, tetapi kebutuhan sambungan ekspansi untuk floating tube sheet
dikurangi. Bagian evaporator dibuat seperti umumnya.
Ekspansi diferensial antara shell dan tube dapat terjadi karena perbedaan
panjang yang disebabkan oleh ekspansi thermal. Berbagai tipe Expansion Joint
(sambungan ekspansi) digunakan untuk menghilangkan stress yang berlebih
yang disebabkan oleh ekspansi. Jenis-jenis sambungan ekspansi :
a. Flat plates
Untuk tekanan kurang dari 15 lb/in2 (pressure gage). Secara umum
digunakan untuk vacuum service. Flat plates dapat membengkokkan
ekspansi diferensial. Semua las dimaksudkan untuk stress berat.
b. Flanged-only heads
Diameter head umumnya lebih besar dari diameter shell sekitar 8 in atau
lebih. Sambungan menghubungkan head untuk mengurangi stress selama
ekspansi.
c. Flared Shell atau Pipe Segment
Shell diflaring untuk menghubungkan pipa atau pipa mesti dibagi dua
atau empat untuk menghasilkan cincin .
d. Formed head
Sepasang dished atau elliptical atau flange dan dished dapat digunakan
dengan cara dilas bersama-sama atau dihubungkan dengan cincin.
Sambungan tipe ini sama dengan flanged only head, tetapi digunakan untuk
stress yang lebih ringan.
e. Flanged dan Flued head
Mahal, karena operasi fluing.
f. Toroidal
Sambungan ini secara matematis memiliki pola stress halus, dengan
stress maksimum di sisi dinding dan minimum stres di top dan bottom.
12
g. Bellows
Menggunakan bahan stainlees steel, alloy nikel atau tembaga
(aluminium, monel, perunggu, fosfor, titanium). Bellows dibentuk dari
sepotong logam atau dapat juga juga terdiri dari potongan las. Insulasi luar
dengan menggunakan karbon steel sering digunakan untuk melindungi
bellows dari kerusakan.
h. Toroidal Bellows
Untuk tekanan tinggi.
13
U-tube atau hairpin tube;
Baffle atau plate pendukung;
Tie rods dan spacer.
Exchanger jenis ini terdiri dari tube yang dilengkungkan dalam bentuk U
dan dirol menjadi tube sheet. Tube dapat diekspansi dengan bebas. Eliminasi
diperlukan untuk floating tube sheet, floating head cover, shell flange dan shell
cover yang dapat berpindah. Baffle boleh diinstal dengan cara konvensional
pada persegi atau puncak triangular. Diameter U-bend yang terkecil dapat
dibalik tanpa merusak bentuk diameter luar tube pada bend yang mempunyai 3
sampai 4 kali diameter luar tube. Artinya ini biasanya akan diperlukan untuk
penghilangan beberapa tube pada pusat bundle , tergantung pada layout.
Sebuah modifikasi yang menarik dari U-bend exchanger adalah U-bend
double tube-sheet exchanger. Ia mempekerjakan sebuah double stationary tube
sheet dan digunakan ketika kebocoran satu aliran fluida menjadi yang lain pada
tube roll yang dapat menyebabkan kerusakan korosi yang serius. Dengan
menggunakan 2 tube sheet dengan sebuah air gap di antaranya. Salah satu fluida
yang bocor melalui samping tube sheet akan hilang ke atmosfer. Pada cara ini
tak ada aliran yang dapat mengkontaminasi yang lain sebagai hasil kebocoran
kecuali ketika tube itu sendiri korosi. Meskipun kegagalan tube dapat dicegah
dengan penerapan pressure shock test menjadi tube dengan periodik.
Kumpulan tube dapat dipindahkan dari shell heat exchanger. Tube side
header (stationary head) dan shell dengan cover shell terintegrasi di-las ke shell.
U_tube memiliki beberape kelebihan, antara lain :
Menghasilkan clearance minimum antara OTL dengan bagian dalam
shell untuk beberapa konstruksi removable-tube-bundle.
Jumlah lubang tube pada shell lebih sedikit dibandingkan fixed tube
sheet exchanger karena batasan pada bengkokan tube radiusnya sangat
pendek.
Kelebihan lainnya adalah pengurangan jumlah sambungan (joint).
Sehingga dapat mengurangi biaya awal dan biaya perawatan.
14
Jet hidrolic dengan air yang melewati sprin nozzle pada tekanan tinggi
digunakan untuk membersihkan bagian dalam dan luar tube. Jet hidrolic dapat
juga digunakan untuk membersihkan bagian dalam U_tube.
15
kepingan floating tube haruslah besar agar cukup untuk memuat packing,
lantern ring, dan ekspansi diferensial.
Clearance antara Outer Tube Limit (OTL) dan bagian dalam shell lebih
besar jika dibandingkan dengan 2 tipe sebelumnya, yaitu Fixed tube sheet dan
U_tube exchanger. Penggunaan skirt kepingan floating tube akan meningkatkan
clearance ini. Tanpa skirt, clearance harus dibuat sesuai distorsi lubang tube
selama tube berputar di dekat ujung luar kepingan tube.
Packed lantern ring secara umum dibatasi untuk desain temperature < 375
F dan digunakan untuk air, udara, minyak, dll. Desain tekanan tidak melebihi
300 lb/sq.in untuk pipe shell exchanger dan dibatasi hanya 150 lb/sq.in untuk
diameter shell 24-42 in.
16
shell side servis di atas 600 lb/sq.in pada 600 F, tidak ada batasan bagi jumlah
tube side atau diatas tube side desain tekanan dan temperature.
Outside packed floating head exchanger ini merupakan tipe dari removable
bundle yang paling sering digunakan pada chemical plant. Skirt dari kepingan
floating tube kontak dengan cincin packing. Sebuah split shear ring disisipkan
pada floating tubesheet skirt.
Flotinf head cover biasanya adalah disk sirkular. Dengan jumlah ganjil
dari tube side pass, sebuah nozzle aksial bisa di install pada floatinf head cover.
Jika diinginkan sisi nozzle, disk sirkular diganti oleh dished head atau
channel barrel dipasang antara floating head cover dan floatinf tube sheet skirt.
Clearance antara diameter shell dan OTL adalah 7/8 in untuk diameter
pipa shell yang kecil dan 1 in untuk diameter pipa shell yang besar ,serta 2
1/16 in untuk diameter plates shell moderat.
17
Gambar 3. Pull-Through-Floating Heat Exchanger
Konstruksi heat exchanger tipe ini sama dengan internal floting head split
backing ring exchanger, kecuali bahwa floatinf head coverdo bolt secara
langsung ke floating tube sheet. Tube bubdle dapat ditarik kembali dari shell
cover ataupun floating head cover. Hal ini mengurangi waktu yang diperlukan
uintuk perawatan inspeksi dan perbaikan.
Clearance besar antara tube dan shell mesti disiapkan untuk gasket dan
bolting di floating head cover. Clearance ini sekitar 2-2 kali lebih besar
dibandingkan desain split ring.
Tipe-Tipe Lain
a. Bayonet Tube Exchanger
Tipe exchanger ini berguna ketika terdapat perbedaan temperature yang
mencolok antara fluida shell side dan fluida tube side, dimana semua factor
ekspansi diferensial bebas berpindah satu sama lain.
Biaya operasinya tinggi, dengan hanya tube bundle luar saja yang mentransfer
panas ke fluida shell side. Outer tube dilengkapi dengan baffle konvensional
atau support plate.
b. Spiral Tube Exchanger
Terdiri dari sekumpulan coil spiral yang dihubungkan dengan manifold.
Alirannya counter current, eliminasi ekspansi diferensialnya sulit serta
kecepatannya konstan.
Ukuran tube :
18
Diameter luar in untuk 2,56 sq.ft exchanger
Diameter luar 3/8 in untuk luas permukaan exchanger 4,4 sq.ft
Diameter luar in untuk ukuran yang lebih besar.
Diameter luar 5/8 dan in untuk ukuran terbesar.
19
Kadangkala udara dimasukkan ke dalam tube untuk menurunkan tekanan
parsial liquid yang mmiliki titik didih yang tinggi. Evaporator ini dibuat
untuk udara bertekanan atau kondisi vakum dan dengan pemindahan vapor
puncak atau bottom.
Absorber
Memiliki system aliran 2 fase. Media pengabsorbsi diletakkan di aliran
film selama aliran jatuh ke bawah pada tube dan didinginkan oleh media
pendingin di bagian luar tube. Film akan mengabsorbsi gas yang masuk
ke tube. Operasi ini dapat berupa co current maupun counter current.
Freezer
Dengan cara mendinginkan falling film hingga titik bekunya. Exchanger
tipe ini akan mengkonversi bahan kimia menjadi fase solid. Aplikasi yang
paling umum adalah produksi es yang dibentuk dan para diklorobenzen.
Pembekuan selektif digunakan untuk mengisolasi isomer. Dengan
melelehkan material solid dan membekukan kembali dengan beberapa
stage, akan diperoleh produk dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
20
a. Memiliki permukaan perpindahan panas persatuan volume yang lebih
besar
b. Mempunyai susunan mekanik yang baik dengan bentuk yang cukup baik
untuk operasi bertekanan.
c. Tersedia dalam berbagai bahan konstruksi
d. Prosedur pengopersian lebih mudah
e. Metode perancangan yang lebih baik telah tersedia
f. Pembersihan dapat dilakukan dengan mudah
21
diameter pipa sama. Standar kekerasan dinding untuk shells dengan
diameter dalam dari 12 24 in, 3/8 in, ini untuk operasi tekanan diatas
300 psi. Shell diatas 24 in, diameter dalam dibuat dengan rolling steel
plate.
22
hasil las memiliki toleransi 0-18 % dinding minimum, 8 % untuk dinding
rata-rata. Tube yang terbuat dari aluminium, tembaga dan alloy-alloy mereka
bisa digambar dengan mudah dan biasanya dibuat untuk spesifikasi dinding
minimum.
Finned tube yang terintegral, sesuai untuk berbagai variaisi alloy
dan ukuran, digunakan pada shell dan tube heat exchanger. Permukaan luarnya
mendekati 2 kali dari permukaan luar tube polos dengan diameter luar yang
sama. Ujung dari diameter tube nominal disediakan, sedangkan panjang fin
adalah kurang dari diameter ini. Tube dapat disisipkan kedalam tube bundle
konvensional dan digulung atau di las ke tube sheet seperti juga digunakan
untuk tube polos.
Longitudinal fin
Umumnya digunakan pada double pipe heat exchanger. U_tube dan tube
bundle removable juga dibuat dari tubing ini. Rasio eksternal terhadap
permukaan internal adalah 10 atau 15 : 1.
Transverse fin
Digunakan pada gas bertekanan rendah. Aplikasi utama adalah pada air cooled
heat exchanger, tetapi shell and tube exchanger juga mengunakannya.
Rolled tube joint
Welded tube joint
23
Jarak antara diameter luar tube ke garis tengah dari
partition pass adalah 5 /16 in untuk diameter dalam shell < 22 in dan 3/8 in
untuk shell yang lebih besar.
Ds1 2( Lc / Ds )
Nc
Pp
Pn
b. Untuk triangular :
Dotl Do '
Sm ls Ds Dotl '
P Do ......in 2
P
24
Fbp
Ds Dotl ls
Sm
7. Tube to baffle leakage area for one baffle, Stb :
Stb 0,0245 DoNt 1 Fc .....in 2
2 Ds
Nilai cos 1 1 2lc / Ds adalah dalam radians, antara 0 dan / 2
9. Area for flow through window, Sw :
Sw Swg Swt
Dimana :
Ds 2
2
cos 1 1 2
lc lc lc
Swg 1 2 1 1 2
4 Ds Ds Ds
25
Pn : normal
P : tube pitch (in)
Dimana :
W : weight flow rate, lb-mass/hr
b : viskositas pada temperature bulk, lb-mass/ft.hr
26
Beberapa faktor yang tidak dipertimbangkan dalam chapter pendahuluan
mempengaruhi perpindahan panas rata-rata pada shell side. Panjang sebuah
bundle dibagi oleh 6 baffle. Semua aliran fluida menyebrangi bundle 7 kali. Jika
10 baffle diinstal pada panjang baffle yang sama, maka total bundle disilangkan
11 kali, tempat penutup menyebabkan turbulansi lebih besar. Pada penambahan
untuk efek koefisien baffle spacing the shell-side juga dipengaruhi oleh tipe
puncak, ukuran tube, kebersihan dan karakteristik aliran fluida. Oleh karena itu,
ada yang tidak benar, daerah aliran dimana kecepatan massa shell side dapat
dihitung, sejak daerah aliran di variasi menyilangi diameter bundle dengan tingkat
kebersihan tube yang berbeda pada masing-masing baris longitudinal tube.
Perolehan korelasi untuk fluida yang mengalir dalam tube jelas tidak dapat
diaplikasikan untuk fluida yang mengalir pada tube bundle dengan baffle
segmental dan ini diperoleh dari experiment. Bagaimanapun, dalam pembuatan
sebuah metode korelasi bentuk faktor perpindahan panas :
j (hD / k )(c / k ) 1/ 3 ( / w ) 0,14 vs DG / diperoleh, dalam persetujuan
dengan sugesti Mc Adams, tetapi menggunakan nilai khayalan untuk diameter
ekuivalen De dan kecepatan massa Gs.
Untuk harga Re dari 2000 1.000.000, data dihadirkan dengan persamaan :
0 , 55 1/ 3 0 ,14
ho Dc DG c
0,36 c s
k k w
27
0 ,14
6 fk .w 2 Nc w
Pbk 0,69.10
.Sm 2 b
Pbk = lbforce/in2
w 2 2 0,6 Ncw
Pbk 1,73.10 7 lbforce / in 2
Sm.Sw.
b.w Ncw ls w2
Pbk 0,75.10 6
P ' Do Dw2 0,345. 10 6
lbforce / in 2
Sm.Sw. Sm.Sw.
Pressure drop yang melalui shell pada sebuah exchanger sebanding dengan
waktu fluida yang melewati bundle diantara baffles. Modifikasi pers (3.44) telah
didapat dengan menggunakan produk dari jarak yang melewati bundle,
mengambil diameter bagian dalam dari shell Dx (ft) dan waktu untuk melewati
bundle, N + 1, dimana N adalah jumlah baffle, L = panjang tube (ft).
Jumlah crosses, N + 1 = panjang tube (in) / jarak baffle (in) = 12 x L/B ..
(7.43)
Jika panjang tube 160 dan jarak baffle 18 in maka akan terdapat 11 crosses atau
10 baffle. Diameter ekuivalen yang digunakan untuk menghitung pressure drop
sama untuk heat transfer, dimana gesekan tambahan shell diabaikan. Pers.
Isothermal untuk pressure drop dari fluida yang dipanaskan atau didinginkan dan
termasuk entrance dan exit losses adalah :
2 2
fGs Ds ( N 1) fGs Ds ( N 1)
Ps psf ......................(7.44)
2 gDes 5,22 x1010 De ss
Ket : s = specific gravity
Ps = pressure drop (lb/ft2) atau (lb/in2)
28
Sieder dan Tate telah menghubungkan factor friksi untuk fluida yang
dipanaskan atau didinginkan dalam tube. Mereka memplotnya dalam banyak
dimensional dan digunakan dalam persamaan :
2
fGt Ln
Pt psf
5,22 x1010 De st
Dimana :n = bil. tube yang dilewati
L = panjang tube
Ln = total panjang dalam ft
Deviasi tidak diberi, tetapi kurva disetujui oleh Tubular Exchanger
Manufacturers Association. Dalam aliran dari satu bagian ke bagian berikutnya
pada saluran dan floating head arah perubahan fluida dengan tiba-tiba 180o,
daerah aliran diperoleh dalam saluran dan floating head cover harus kurang dari
kombinasi daerah aliran tube dalam single pass. Perubahan arah dimasukkan pada
tambahan pressure drop Pt, dan dihitung untuk kecepatan 4 head per pass.
Kecepatan head V2 / 2g diplot terhadap kecepatan massa untuk fluida dengan
spesifik gravity 1 dan return losses untuk beberapa fluida akan menjadi :
4n V 2
P psi
s 2g'
29
diperlukan integral. Sebenarnya dalam kebanyakan layout, tidak ada baris tube
yang melalui pusat malahan 2 baris maximum sama pada salah satu bagian pada
tube yang lebih sedikit pada perhitungan pusat. Penyimpangan ini
diabaikan.Untuk masing-masing tube atau fraksi ada anggapan C X 1 m 2 dari
daerah crossflow perinci dari baffle. Shell side atau bundle crossflow area a s
diberikan oleh:
IDxC ' B
as ...... ft 2
PT x144
Atau :
4 x ( PT d o / 4)
2 2
dc .......in
d 0
30
Dimana PT adalah puncak tube dalam inchi dan d 0 diameter luar tube
dalam inchi. Perimeter basah dari element yang cocok untuk tube :
4 x(1 / 2 PT x0,86 PT 1 / 2d o / 4)
2
dc ......in
1 / 2d o
31
2. Sedikit turbulen menyebabkan adanya temperatur atmosfer selektif disekitar
tube dari masing- masing tube yang dilewati sendiri-sendiri.
Baflle dan turbuler alami dari aliran component yang melewati bundle
menunjukkan eliminasi (2) sehingga (1) diambil sebagai asumsi pertama untuk
turunan dari perbedaan temperatur dalam 1-2 exchanger. Asumsinya adalah :
1. Temperatur fluida shell adalah temperature rata-rata isotermal pada
beberapa cross section.
2. Ada sejumlah permukaan panas yang sama di masing-masing pass.
3. Koefisien overall di heat transfer adalah konstan.
4. Laju aliran masing-masing fluida adalah konstan.
5. Panas spesifik masing-masing fluida adalah konstan.
6. Tidak ada perubahan fase dari evaporasi atau kondensasi dibagian
exchanger.
7. Heat loses diabaikan.
Heat Balance Overall, dimana t adalah perbedaan temperatur adalah :
Q UA t WC(T1 T2 ) wc (t 2 t1 )......................(7.6)
T1 T2 t 2 t1
t ...................(7.7)
UA / WC true UA / wc true
Tetapi pada persamaan ini, T, tI, dan tII, tergantung variabel. Heat balance dari L =
X menuju fluida panas inlet adalah :
WC (T T2 ) wc (t II t I )......................(7.11)
32
Dan Heat Balance per pass :
dA
wcdt I U (T t I )............................(7.12)
2
dA
wcdt II U (T t II )........................(7.13)
2
Bagi pers (7.13) dengan pers (7.12) :
dt II T t II
.......................................(7.14)
dt I T tI
Eliminasi tII dan dtII dari pers (7.11) dan pers (7.13) :
WC
t II (T2 T ) t I ...............................(7.15)
wc
33
Ketika perubahan panas sensible, ada perbandingan langsung antar persentase dari
peningkatan temperature (penurunan) dan Q.
T T2 t I t II
..................................................(7.22)
T1 T 2 t1 t 2
Atau :
T T2
t II t I ..............................................(7.23)
R
d 2T UR d 2T U 2T U 2 dT
.............(7.24)
dA2 wc dA 2 ( 2 wc ) 2 ( 2 wc ) 2
Diferensiasi lagi yang mengacu kepada A :
d 2T UR d 2T U 2 dT
0......................(7.25)
dA2 wc dA 2 ( 2 wc ) 2 dA
Penyelesaian dari pers. ini akan ditemukan / didapatkan dalam beberapa pers.
Diferensial standar. Persamaannya adalah :
R 2 1) R 2 1)
T K1 K 2 e (UA / 2 wc )( R K 3e (UA / 2 wc )( R ......(7.26)
Ketika T = T2, A akan meningkat dari 0 sampai A dan penyelesaian dari pers
(7.24) K1 = T2 sehingga pers. (7.26) menjadi :
R 2 1)
K 2 e (UA / 2 wc )( R K 2 e (UA / 2 wc )( R R 2 1)
.............(7.27 )
Logaritma kedua sisi dan disederhanakan :
UA 1 K2
ln( )..........................................(7.28)
wc R 1
2 K3
Diferensiasi pers. (7.26) :
dT U R 2 1 ) U R 2 1 )
K2 (R R 2 1)e (UA / 2 wc )( R K2 (R R 2 1)e (UA / 2 wc )( R ......(7.29)
dA 2 wc 2 wc
Substitusi nilai dT/dA dari pers. (7.19) dan ketika A = 0, tI = t1, tII = t2 dan T = T1,
tI + tII = t1 + t2.
R (t1 t 2 ) 2 RT1 K 2 ( R R 2 1) K 3 ( R R 2 1)..................(7.30)
(R R 2 1)(T1 T2 ) K 2 ( R R 2 1) K 2 ( R R 2 1)..............(7.32)
34
Tambahkan pers. (7.31) dan (7.32) dan selesaikan untuk K3 :
UA 1 2 S (R 1 R 2 1)
ln .................................(7.37)
wc true R2 1 2 S (R 1 R 2 1)
Pers. (7.37) adalah hubungan untuk perbedaan temperature untuk 1-2 paralel
flow-counter flow. Bagaimana perbandingannya dengan LMTD untuk counter
flow pada temperature prises yang sama ? Untuk Counter flow :
(T1 t 2 ) (T2 t1 )
Q wc (t 2 t1 ) UA ........................................(7.38)
ln(T1 t 2 ) /(T2 t1 )
UA t 2 t1 ln(1 S ) /(1 RS )
................(7.39)
wc counter flow
(T1 t 2 ) (T2 t1 ) R 1
ln(T1 t 2 ) /(T2 t1 )
Rasio dari perbedaan temperature untuk LMTD adalah :
t 2 t1 t 2 t1 (UA / wc) counter flow
................................(7.40)
(UA / wc ) true (UA / wc ) counter flow (UA / wc ) true
Fraksional rasio dari perbedaan temperature untuk LMTD FT :
R 2 1 ln(1 S ) /(1 RS )
FT ........................................................(7.41)
2 S (R 1 R 2 1)
( R 1) ln
2 S (R 1 R 2 1)
35
Q UAt UAFT (LMTD ).........................................................................(7.42)
Ketika sebuah exchanger mempunyai 1 shell pass dan 4, 6, 8 atau lebih tube
passes seperti 1-4, 1-6 atau 1-8 exchanger, pers. (7.10) menjadi :
Untuk 1-4 exchanger :
UdA dT
WC T (t t t III t IV ) / 4
I II
Ini dapat menunjukkan bahwa nilai FT untuk 1-2 dan 1-8 exchanger kurang
dari 2 % bagian dan umumnya cenderung berkurang. Akan tetapi, ini biasanya
untuk meggambarkan beberapa exchanger yang punya 1 shell pass dan 2 atau
lebih sejumlah tube passes dalam parallel flow-counter flow sebagai 1-2
exchanger dan untuk menggunakan nilai dari FT didapat dari pers. (7.41). Alasan
FT akan berkurang dari 1,0 umumnya karena kenyataan bahwa tube passes dalam
parallel dengan fluida shell tidak mengkontribusi perbedaan temperature secara
efektif dalam counter flow dengan ini.
Prakteknya untuk menggunakan 1-2 exchanger sewaktu-waktu faktor
koreksi FT dihitung untuk menjadi kurang dari 0,75. Ketika 1-2 exchanger adalah
kombinasi dari counter flow dan parallel flow, maka diharapkan outlet dari satu
aliran proses tidak dapat mendekati inlet. Pada kenyataannya, umumnya dalan
peralatan parallel flow-counter flow, T2 t2 disebut Approach (pendekatan), dan
jika t2 > T2 maka t2 T2 disebuit temperature cross.
36
mana pengukuran kelebihan permukaan akan diizinkan operasi exchanger
untuk periode servis yang pantas.
3. Pressure drop yang dibolehkan untuk 2 aliran mungkin tidak dilebihkan.
37
Maximum baffle cut adalah dibatasi hingga 50 % sehingga setiap pasangan
baffle dapat / akan mendukung tiap tube. Bundle tube umumnya dilengkapi
dengan baffle cut. Maximum shell-side heat transfer rate pada konveksi paksa
oleh cross flow fluida pada sudut kanan tube.
b. Orifice Baffle
Orifice baffle yang menutupi seluruh cross section daripada shell adalah
disediakan dengan oversize tube hole dan flow (lubang dan aliran tube).
Desain ini dibatasi untuk membersihkan fluida dan tidak dipakai secara
umum.
c. Disk and Doughnut Baffle
Disk and Doughnut Baffle adalah baffle yang jarang digunakan. Baffle
disk berbentuk sirkular dan dengan diameter sama dengan atau lebih besar
sedikit daripada doughnut. Fluida shell side mengalir melewati baffle
doughnut dan kemudian bergerak secara radikal ke bundel tube dan sekitar
baffle disk.
d. Window Cut Baffle
Window Cut Baffle umumya dibuat terdiri dari 3 dalam 1 kelompok.
Desain ini dimaksudkan untuk mengurangi pressure drop shell side.
e. Tie Rods and Spacer
Tie rod digunakan untuk melekatkan baffle pada tempatnya dengan
spacer, yang mana adalah potongan pipa atau tube yang dilekatkan pada rod
untuk diletakkan pada baffle. Kadangkalanya baffle dilas ke tie rod dan spacer
dibuang. Tie rod dan spacer ini berguna untuk melekatkan bundle bersama-
sama untuk mengurangi by passing tube.
Pada unit fixed-tube-sheet yang sangat besar, dimana konsentisitas shell
menurun, kadang kala baffle dilass ke shell untuk mengurangi by passing
antara baffle dan shell. Bahan baffle adalah logam standar. Kadang-kadang
digunakan baffle plastik untuk mengurangi korosi atau pada vibrasi, dimana
logam bisa memotong tube.
f. Impingement Baffle
Bundle (tumpukan) tube umumnya dilindungi untuk melawan tumbukan
dengan memasukkan fluida pada shell inlet nozzle ketika shell side fluida
38
dikondensasi atau mengandung bahan-bahan abrasive (keras) atau yang masuk
dengan kecepatan tinggi. Area jalan masuk minimum di sekitar nozzle
umumnya sama dengan area inlet nozzle. Bundle penuh tanpa beberapa
perlengkapan untuk shell inlet nozzle area dapat meningkatkan kecepatan
fluida inlet sekitar 300 % dengan resiko kehilangan tekanan. Impingement
baffle (baffle tubrukan) berbentuk datar atau bengkok, solid atau berlubang.
Impingement baffle atau rencana distribusi aliran disarankan axial tubeside
nozzles, ketika kecepatan masuknya tinggi.
g. Tube Bundle by Passing
Laju perpindahan panas shell side akan max ketika by passing tube
bundle bernilai minimum. Clearance (pembersihan) antar baffle dan shell akan
mengakibatkan kebocoran fluida shell side. By passing akan menambah
permukaan yang diperlukan untuk memanaskan atau mendinginkan fluida
viscous. Dibawah kondisi ideal tube dirancang pada pitch kontinyu dari sisi ke
sisi shell, tetapi rancangan ini tidak digunakan di industri.
39
(duplex). Bimetal bisa dibuat dari hampir semua kombinasi logam. Material
yang sesuai aplikasi ASTM adalah material yang lebih keras berada di bagian
luar sedangkan material yang lebih halus berada di bagian dalam tube. Untuk
menghindari akibat dari galvanic, material tube bagian luar dapat distripped
dari ujung tube dan digantikan dengan ferrule (tongkat) dari material tube
bagian dalam.
Clab Tube Sheet
Biasanya tube sheet dan bagian HE yang lain terbuat dari logam solid
clad atau bimetallic tube sheet digunakan untuk mengurangi biaya dan serta
karena tidak ada logam tunggal yang dapat mengatasi kondisi korosif.
Material alloy (stainless steel, monel) biasanya digunakan sebagai
material backing dari karbon steel. Clad material disiapkan dengan cara teknik
bonding, contohnya :
Involve rolling, heat treatment, dll.
Weld overlay process
Brozing technique.
Konstruksi Non-metallic
Shell and tube exchanger dengan glass tube menyediakan luas
permukaan 13,5 atau 60 ft2 dengan in dengan tebal dinding 0,030 in dengan
panjang tube 118 in. Shell dapat dari pipa baja atau glass.
Grafit Tahan Air
Peralatan grafit tahan air heat exchanger dibuat dalam bentuk yang
bervariasi, termasuk outside-packed-head-shell and tube exchanger. Mereka
dibuat dengan tube grafit tahan air dan tube-side headers dan metallic shells.
40
Split Flow
Baffle longitudinal bisa jadi solid atau perporated.
Double Split Flow
Divided Flow Design
Secara mekanik hampir sama dengan one pass shell, tetapi ada penambahan
satu nozzle. Digunakan untuk pressure drop yang rendah.
Kettle-Type Reboiler
Saat vaporisasi atau penguapan terjadi di shell side, terjadi pemisahan vapor
dan liquid diatas bundle tube dan kapasitas gelombang di luar, dekat tutup
shell.
41
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
- Size and type Shell and Tube Heat Exchanger ditentukan oleh ukuran,
diameter, panjang dan tipe.
- Pertimbangan design umum Heat Exchanger meliputi pemilihan bagian
aliran, kode konstruksi dan pengujian.
- Tipe-tipe pokok Shell and Tube Heat Exchanger antara lain Fixed-Tube-
Sheet Heat Exchanger, U-Tube Heat Exchanger, Packed-Latern-Ring-
Excahnger, Out side Packed Floating Heat Exchanger, Internal Floating
Heat Exchanger dan Pull-Through-Floating Heat Exchanger.
- Kriteria design yang digunakan untuk menentukan ukuran tube:
Tube dieliminir sehingga luas jalan masuk untuk nozzel = 0,2.
diameter sheel.
Lay out tube simetris untuk horizontal dan vertical.
Jarak antara diameter luar tube ke diameter dari partition pass = 5/6 in,
untuk diameter dalam Sheel < 22 in dan 3/8 in untuk Sheel yang lebih
besar.
- Jenis-jenis baffle adalah segmental baffle, orifice buffle, disk and
doughnut baffle, window out baffle, tie rods and spacer, impingement
baffle and tube bundle by passing.
3.2. Saran
- Tipe Heat Exchanger yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan
proses yang akan dilakukan dan fluida yang digunakan.
- Untuk menghindari terjadinya korosi, maka jangan menggunakan alloy
tunggal pada tube, tapi gunakanlah bimetal.
42
- Untuk menghindari akibat dari galvanic, material tube bagian luar dapat
distripped dari ujung tube dan digantikan dengan ferrule/tongkat dari
material tube bagian dalam.
LAMPIRAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Kern, D.Q. 1984. Process Heat Transfer. New York : Mc. Graw Hill.
Warren L. Mc. Cabe, Julian C. Smith and Peter Harriot. 1993. Operasi Teknik
Welty, J.R. 1984. Fundamental Of Momentum, Heat And Mass Transfer. New
Peters, Max. Plant Design And Economics For Chemical Engineers Fourth
44