Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pada dunia industri banyak sekali terjadi perpindahan panas pada proses.
Perpindahan panas tersebut dapat terjadi dengan bantuan peralatan penukar panas.
Peralatan penukar panas tersebut dinamakan heat exchanger. Heat exchanger
adalah suatu peralatan penukar panas antar dua fluida yang berbeda temperatur
dan panasnya. Satu fluida memberikan panas, sedangkan yang lainnya menerima
panas. Kebutuhan fluida pada suhu tertentu merupakan tuntutan spesifikasi desain
proses. Pada saat ini akan dijelaskan tentang industri migas dan petrokimia. Crude
oil tersebut dialirkan secara kontinu dari tangki yang suhunya 40°C.
Sebelum ini difraksionasi menjadi beberapa komponen produk, terlebih
dahulu harus dikurangi kadar garam dan kandungan air di dalamnya hingga
konsentrasi tertentu. Pemisahan ini dilakukan pada desalter yang berdasarkan
sifat fisik crude akan efektif dan optimum pada suhu sekitar 145 °C.
Bila kurang akan menghasilkan pemisahan yang kurang baik dan bila berlebihan
akan membuang energi . Selanjutnya aliran crude akan difraksionator
dimana suhu inlet dijaga pada 350°C. Setelah difraksionasi, produk-produk akan
dikirimkan ke unit-unit proses selanjutnya atau ke dikirimkan langsung ke tangki.
Suhu penyimpanan di tangki tidak boleh melebihi 40°C. Gambaran
proses tadi menunjukkan bagaimana perlunya suatu alat penukar
panas, baik untuk menaikkan (dari 40°C ke 145°C) atau menurunkan suhu
fluida. Syarat minimum terjadinya pertukaran panas adalah terdapatnya
dua aliran media dengan suhu yang berbeda. Salah satunya sebagai penyuplai
panas, sedangkan lainnya sebagai penerima panas. Sewaktu melepaskan panasnya,
penyuplai panas akan kehilangan panasnya atau akan menjadi lebih ringan, begitu
juga sebaliknya si penerima panas akan mendapatkan tambahan panas pula.
Secara logika setelah proses perpindahan panas, suhu akhir penyuplai
panas tidak akan lebih kecil dari suhu awal penerima panas. Begitu juga
sebaliknya, media perpindahan panas antar kedua fluida (penyuplai atau penerima
panas) umumnya berupa tube atau pipa. Dalam konteks ini perpindahan panas
secara langsung tidak dibahas, contoh jenis ini adalah cooling tower. Penyuplai
panas untuk heat excanger dapat berupa fluida proses itu sendiri atau
media khusus penyuplai panas seperti steam atau media dari hasil pembakaran
(fuel burning). Sedangkan penerima panas dapat berupa media fluida proses yang
diinginkan atau menggunakan media khusus pengambilan panas seperti air
pendingin (cooling water) atau udara dari fan. Proses perpindahan panas
berlangsung dengan salah satu, dua, atau semua dari prinsip konduksi, konveksi,
dan radiasi. Beberapa jenis peralatan heat exchanger yaitu :
1. Heat Exchanger
Kedua sisi aliran merupakan fluida proses dan keduanya tidak mengalami
perubahan fase, umumnya adalah fase cair. Heat exchanger berfungsi sebagai alat
penukar panas antara minyak mentah yang akan masuk ke furnace dengan residu
yang akan masuk ke cooler sehingga panas yang terkandung dalam residu dapat
dimanfaatkan untuk menaikkan suhu minyak mentah dan beban furnace menjadi
lebih ringan. Jenis heat exchanger yang digunakan adalah shell and tube heat
exchanger yang berjumlah tiga buah dan disusun secara seri.
1.1 Prinsip Kerja Heat Exchanger
Prinsip kerja dari alat penukar kalor yaitu memindahkan panas dari dua
fluida pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara :
1.1.1. Secara kontak langsung
Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dingin melalui permukaan
kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida. Transfer panas
yang terjadi yaitu melalui interfase/penghubung antara kedua fluida. Contohnya
yaitu terjadi aliran steam pada kontak langsung yaitu 2 zat cair yang immiscible
(tidak dapat bercampur), gas dan liquid, dan partikel padat kombinasi pada fluida.
1.1.2. Secara kontak tak langsung
Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dan dingin melalui dinding
pemisah diantara fluida tersebut. Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir
pada dinding yang memisahkannya. Sewaktu melepaskan panasnya, penyuplai
panas akan kehilangan panasnya atau akan menjadi lebih ringan, begitu juga
sebaliknya si penerima panas akan mendapatkan tambahan panas juga. Syarat
minimum terjadinya pertukaran panas adalah terdapatnya dua aliran
media dengan suhu yang berbeda. Salah satunya sebagai penyuplai panas,
sedangkan lainnya sebagai penerima panas.
1.2 Komponen-komponen Heat Exchanger
Sheel and tube exchangers adalah jenis heat exchangers yang paling
umum dan paling murah untuk digunakan di pabrik. Kerugian yang paling sering
ditemukan adalah tekanan panas antara shell dan tube, yang mana cenderung
terjadi penyusutan shell.
1.2.1. Shell
Kontruksi shell sangat ditentukan oleh keadaan tube yang akan
ditempatkan di dalamnya. Shell ini dapat dibuat dari pipa yang berukuran besar
atau pelat logam yang dirol. Shell merupakan badan dari heat exchanger, dimana
didapat tube bundle. Untuk temperatur yang sangat tinggi kadang-kadang shell
dibagi menjadi dua untuk disambungkan dengan sambungan ekspansi tersebut.
1.2.2. Tube
Tube atau pipa merupakan bidang pemisah antara kedua jenis fluida yang
mengalir didalamnya dan sekaligus sebagai bidang perpindahan panas. Ketebalan
dan bahan pipa harus dipilih pada tekanan operasi fluida kerjanya. Selain itu
bahan pipa tidak mudah terkorosi oleh fluida kerja. Susunan dari tube ini dibuat
berdasarkan pertimbangan untuk mendapatkan jumlah pipa yang banyak atau
untuk kemudahan perawatan (pembersihan permukaan pipa). Suhu penyimpanan
di tube tidak boleh melebihi 40°C. Gambaran proses tadi menunjukkan
bagaimana perlunya suatu alat penukar panas, baik untuk menaikkan
suhu atau menurunkan suhu fluida. Syarat minimum terjadinya pertukaran
panas adalah terdapatnya dua aliran media dengan suhu yang berbeda.
Salah satunya sebagai penyuplai panas, sedangkan lainnya sebagai penerima
panas Adapun beberapa tipe susunan tube dapat dilihat dengan jelas pada gambar
dibawah ini :
Gambar 1. Tipe susunan tube
(Sumber : Fajariansyah, 2012 )
2. Cooler
3. Condensor
Condensor adalah peralatan yang digunakan untuk menurunkan suhu dari
uap atau vapor sampai ke suhu cair dengan menyerahkan panasnya kepada fluida
yang lain. Salah satu aliran merupakan fluida (uap) kolom destilasi atau
fraksionasi. Media pendingin adalah dari sarana atau sistem utilitas seperti air
pendingin (tanpa perubahan fase). Condensor berfungsi untuk mengembunkan
uap yang keluar dari puncak kolom fraksionasi. Di dalam condensor terjadi
perubahan fase yaitu fase uap ke fase cair tapi tidak terjadi perubahan volume
(volume tetap). Perubahan fase tersebut terjadi dengan bantuan air sebagai media
pendingin yang melewati tube sedangkan uap fraksi ringan melewati shell.
4. Reboiler
6. Evaporator