Anda di halaman 1dari 2

Penanganan Limbah Chrome Plating

By support
Limbah yang dihasilkan pada proses chrom berasal dari tetesan cairan (drag out) pada saat peralihan proses dan
proses pembilasan. Limbah ini mengandung chromic acid yang sangat berbahaya bila langsung dibuang ke saluran
pembuangan. Chromic acid terdiri dari ion chrom bervalensi enam (hexavalent chrom), yang sangat mudah larut dalam
air. Sehingga sulit dipisahkan dari air.
Proses penanganan limbah chrom
Untuk menanganinya, chromic acid harus dirubah menjadi ion chrom bervalensi tiga (trivalent chrom), yang tidak
mudah larut dalam air.
Untuk mereduksi chromic acid digunakan sodium metabisulfite. Chromic acid (Cr 6+) yang tadinya berwarna kuning
akan berubah menjadi warna hijau (Cr 3+) dan dengan diberi soda api (Na OH) akan terbentuk chrome hidroksida yang
tidak larut dalam air, sehingga dapat mudah dipisahkan dengan air.

Untuk
mempercepat pemisahan digunakan larutan tawas sebagai koagulant.
Untuk menambah waktu pengendapan dibutuhkan bak pengendapan dengan design seperti pada gambar di bawah
ini.
Demi kelestarian lingkungan hidup kita dan juga untuk anak
cucu kita nantinya. Sebaiknya limbah chrom diproses dengan benar. Buat bak untuk instalasi limbah sesuai dengan
kapasitas limbah chrom dan proses limbah tersebut dengan benar.
Untuk mengurangi jumlah limbah sebaiknya dibuatkan sistem pembilasan yang baik, sehingga jumlah bahan kimia
yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah juga ikut berkurang.
Harga bahan kimia untuk limbah seperti sodium metabisulfite, soda api, dan tawas, tidaklah mahal. Sehingga biaya
proses jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah yang tidak
diolah.

Anda mungkin juga menyukai