Anda di halaman 1dari 2

Penanganan Limbah Chrome Plating

http://www.metalindoabadi.com/penanganan-limbah-chrome-plating/
Limbah yang dihasilkan pada proses chrom berasal dari tetesan cairan (drag out) pada saat peralihan proses
dan proses pembilasan. Limbah ini mengandung chromic acid yang sangat berbahaya bila langsung dibuang ke
saluran pembuangan. Chromic acid terdiri dari ion chrom bervalensi enam (hexavalent chrom), yang sangat
mudah larut dalam air. Sehingga sulit dipisahkan dari air.

Proses penanganan limbah chrom


Untuk menanganinya, chromic acid harus dirubah menjadi ion chrom bervalensi tiga (trivalent chrom), yang tidak
mudah larut dalam air.
Untuk mereduksi chromic acid digunakan sodium metabisulfite. Chromic acid (Cr 6+) yang tadinya berwarna
kuning akan berubah menjadi warna hijau (Cr 3+) dan dengan diberi soda api (Na OH) akan terbentuk chrome
hidroksida yang tidak larut dalam air, sehingga dapat mudah dipisahkan dengan air.

Untuk
mempercepat pemisahan digunakan larutan tawas sebagai koagulant.
Untuk menambah waktu pengendapan dibutuhkan bak pengendapan dengan design seperti pada gambar di
bawah ini.

Demi kelestarian lingkungan hidup kita dan juga untuk


anak cucu kita nantinya. Sebaiknya limbah chrom diproses dengan benar. Buat bak untuk instalasi limbah sesuai
dengan kapasitas limbah chrom dan proses limbah tersebut dengan benar.
Untuk mengurangi jumlah limbah sebaiknya dibuatkan sistem pembilasan yang baik, sehingga jumlah bahan
kimia yang dibutuhkan untuk pengolahan limbah juga ikut berkurang.
Harga bahan kimia untuk limbah seperti sodium metabisulfite, soda api, dan tawas, tidaklah mahal. Sehingga
biaya proses jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh limbah
yang tidak diolah.

Anda mungkin juga menyukai