Anda di halaman 1dari 14

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Cooling Tower


Secara umum, cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin
evaporative yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya
sampai bertemperatur mendekati temperatur bola basah udara sekitar. Kegunaan
utama dari cooling tower adalah untuk membuang panas yang diserap akibat
sirkulasi air sistem pendingin yang digunakan pada pembangkit daya, kilang
petroleum, pabrik petrokimia, pabrik pemrosesan gas alam, pabrik makanan,
pabrik semikonduktor, dan fasilitas-fasilitas industri lainnya. Jika suatu pabrik
tidak dilengkapi dengan cooling tower dan hanya menggunakan sirkulasi air
pendingin sekali pakai, air pendingin yang telah digunakan dan mengalami
kenaikkan temperatur selanjutnya dibuang ke laut, danau atau sungai yang
ditentukan. Pembuangan sejumlah air hangat tersebut dapat meningkatkan
temperatur sungai atau danau tersebut sehingga dapat merusak ekosistem lokal.
Cooling tower dapat digunakan untuk membuang panas ke atmosfir sebagai
pengganti angin serta difusi udara yang menyebarkan panas ke area yang lebih
luas. Sistem operasi dari cooling tower ditunjukkan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Sistem operasi cooling tower


Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pengolahan/ penyediaan cooling
water adalah:
1) Cooling Tower (Basin, ID fan).
2) Pompa Cooling Water.
4

3) Sistem injeksi bahan kimia.

2.2. Klasifikasi Cooling Tower


Cooling water atau air pendingin adalah suatu media air yang berfungsi
sebagai suatu media air yang berfungsi untuk mengambil panas dari suatu proses
atau peralatan dengan jalan perpindahan panas (heat transfer). Secara garis besar,
cooling water system dibagi menjadi 2 (dua) tipe, yaitu:
1) Recirculation Type
a) Open type, yaitu dimana sebagian air setelah mengalami pemanasan akan
diuapkan untuk proses pendinginannya kembali.
b) Close type, yaitu dimana pendingin kembali airnya tanpa penguapan. Tipe
ini biasanya dipakai untuk internal engine combustion system.
2) Once Through Type (tergantung penggunaannya)
Cooling water sangat penting gunanya untuk pabrik, karena apabila ada
gangguan cooling water akan menyebabkan terjadinya pengurangan produksi
atau akan menyebabkan kerusakan alat baik langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, Cooling Water System harus dikontrol dengan
sebaik-baiknya, minimal mampu beroperasi tanpa gangguan selama 1-2
tahun.
Adapun tujuan digunakannya cooling water adalah
1) Korosi yang terjadi dalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.
2) Deposit yang terjadi didalam peralatan dapat dihindari sekecil mungkin.
3) Pertumbuhan bakteri, jamur, lumut terkendali.
4) Menaikkan efisiensi alat pendingin.
5) Tidak merusak lingkungan.
2.2.1. Klasifikasi cooling tower menurut metode perpindahan panas
a) Wet cooling tower (cooling tower basah)
Pada cooling tower jenis ini, air panas didinginkan sampai pada
temperatur yang lebih rendah dari temperatur bola basah udara sekitar, jika
udara relatif kering. Seperti udara jenuh yang melewati aliran air, kedua
aliran akan relatif sama. Udara, jika tidak jenuh, akan menyerap uap air
lebih banyak, meninggalkan sedikit panas pada aliran air.
5

b) Dry cooler (pendingin kering)


Cooling tower ini beroperasi dengan pemindahan panas melewati
permukaan yang memisahkan fluida kerja dengan udara ambient. Dengan
demikian akan terjadi perpindahan panas konveksi dari fluida kerja, panas
yang dipindahkan lebih besar daripada proses penguapan.
c) Fluid cooler (pendingin fluida)
Pada cooling tower ini saluran fluida kerja dilewatkan melalui pipa,
dimana air hangat dipercikkan dan kipas dihidupkan untuk membuang
panas dari air. Perpindahan panas yang dihasilkan lebih mendekati ke
cooling tower basah, dengan keuntungan seperti pada pendingin kering
yakni melindungi fluida kerja dari lingkungan terbuka.
2.2.2. Klasifikasi cooling tower menurut metode pembangkitan aliran udara
a) Natural draft (penggerak udara alami)
Udara dialirkan dengan memanfaatkan gaya buoyancy melewati cerobong
yang tinggi. Udara campuran secara alami meningkat sampai terjadi
perbedaan densiti dengan udara kering, pendingin udara luar. Udara
campuran panas memiliki densiti yang lebih kecil daripada udara yang
lebih kering pada temperatur dan tekanan yang sama. Buoyancy udara
campuran tersebut menghasilkan arus udara melewati menara.
b) Mechanical draft (penggerak udara mekanik)
Menara draft mekanik memiliki fan yang besar untuk mendorong atau
mengalirkan udara melalui air yang disirkulasi. Air jatuh turun diatas
permukaan bahan pengisi, yang membantu untuk meningkatkan waktu
kontak antara air dan udara. hal ini membantu dalam memaksimalkan
perpindahan panas diantara keduanya.
2.2.3. Klasifikasi cooling tower menurut arah aliran udara terhadap aliran air
a) Aliran crossflow
Pada tipe ini, aliran udara bergerak memotong secara tegak lurus terhadap
aliran air pada bahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara melalui
bagian keluaran udara akibat gaya tarik dari fan yang berputar.
6

Gambar 2.2. Cooling tower tipe aliran crossflow


b) Aliran counterflow
Pada tipe ini, aliran udara pada saat melewati bahan pengisi (fill material)
sejajar dengan aliran air dengan arah yang berlawanan.

Gambar 2.3. Cooling tower tipe aliran counterflow

Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap cooling water adalah sebagai
berikut:
1) Make Up Cooling Water
7

Sebagai make up adalah filter water. Hal ini mempunyai pengaruh yang
besar karena filter water membawa beberapa komponen yang dapat
mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosif.
2) Lingkungan Sekitar
Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water
adalah udara yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran
atau benda asing lainnya yang dibawa udara masuk kesistem air
pendingin, akibatnya terkontaminasi.
3) Proses yang terkait
Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang
didinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan.
Misalnya Heat Exchanger untuk pelumas gas ammoniak atau gas sintesa
apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan kontaminasi air pendingin.
4) Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan
efek samping, pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin
besar.

2.3. Treatment Prosedur


Ada beberapa batasan yang harus diperhatikan air sebelum masuk ke
cooling tower, yaitu:
1) pH harus dijaga kondisi normal, yaitu 6-7, karena pH yang lebih tinggi akan
menyebabkan perubahan lignin pada penangasan weed fiber.
2) Inhibitor korosi dipilih berdasarkan pada adanya serat-serat kimia dalam
make up water dan material dari peralatan Heat Exchanger.
3) Penambahan zat anti alga dan jamur diperlukan untuk menjaga keadaan zat
kimia tersebut.

2.4. Cooling Water Control System


Yang dimaksud dengan cooling water control system adalah usaha-usaha
untuk menjaga kualitas dan kuantitas cooling water sesuai dengan parameter
desain yang telah ditetapkan. Kuantitas/ jumlah cooling water ditentukan oleh
8

kondisi mekanik seperti pompa, opening valve, tekanan yang mempengaruhi flow
cooling water, sedangkan kualitas cooling water ditentukan oleh chemical
treatment yang dilakukan. Adapun bahan kimia yang diinjeksikan untuk chemical
treatment adalah:
1) Pencegah Korosi (Corrossion Inhibitor)
Korosi adalah suatu peristiwa perusakan water oleh reaksi kimia atau reaksi
elektrokimia. Untuk menghindari ini maka diinjeksikan bahan kimia yang
dapat melapisi permukaan metal (protective film) agar terhindar dari
pengaruh korosi atau dapat menurunkan kecepatan korosi. Bahan kimia ini
berupa cairan yang terdiri dari Ortho Phospat, Poly Phospat dan Phospat
dengan perbandingan tertentu, diinjeksikan ke dalam cooling water system
sampai di dapat kadar Ortho Phospat sebesar 12 – 17 ppm.
2) Pencegah Kerak (Scale Inhibitor)
Kerak terjadi karena adanya endapan deposit dipermukaan metal. Endapan
ini dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:
a) Mineral scale, yaitu pengendapan garam-garam kistal apabila daya
kelarutannya dilampaui (misalnya: garam-garam Ca, Mg, SiO2).
b) Suspended metter, yaitu partikel-partikel asing yang masuk ke dalam
sistem karena terbawa udara (misalnya: debu).
c) Corrosion product, hasil sampingan dari proses korosi yang tidak larut
dalam air.
Adanya kerak dalam permukaan pipa akan menyebabkan, sebagai berikut:
a) Mengganggu perpindahan panas.
b) Menyebabkan penyumbatan pipa.
c) Penyebab korosi.
Untuk menghindari terbentuknya pengendapan, yang berupa garam Ca,
maka diinjeksikan scale inhibitor (Dispersant). Terbentuknya kerak ini
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a) pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.
b) Temperatur, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam calsium carb
semakin turun sehingga bertendensi terjadi pengendapan.
9

c) Flowrate, semakin rendah flowrate memperbesar kesempatan


pengendapan.
3) Pencegah Lumut (Slime inhibitor)
Slime adalah lendir yang berwarna coklat kehitaman yang menempel di
permukaan pipa. Slime akan mengurangi efek pencegahan korosi dan
menurunkan efisiensi cooling water. Slime disebabkan oleh adanya bakteri
mikroorganisme yang terbentuk dalam cooling water. Untuk mencegah
bakteri/ mikroorganisme tersebut, diinjeksikan gas chlorine yang akan
mampu membunuh hampir semua mikroorganisme yang ada. Disamping
bakteri, gas chlorine juga mampu menghilangkan fungi/ jamur,
alga/ganggang dan lumut. (Panduan Offsite Plant PT PUSRI Palembang,
halaman 8 – 10). Secara umum elemen-elemen yang dimiliki oleh suatu
steam plant terlihat pada komponen-komponen antara lain boiler, condenser,
pompa, turbin dan juga cooling tower.

2.5. Komponen Cooling Tower


Komponen sebuah cooling tower meliputi rangka dan wadah bahan pengisi,
kolam air dingin, eliminator aliran, saluran masuk udara, louver, nosel dan fan.
a) Rangka dan wadah
Menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.
b) Bahan Pengisi
Hampir seluruh menara menggunakan bahan pengisi (terbuat dari plastik
atau kayu) untuk memfasilitasi perpindahan panas dengan memaksimalkan
kontak udara dan air. Terdapat dua jenis bahan pengisi:
1) Bahan pengisi berbentuk percikan/Splash fill
Air jatuh diatas lapisan yang berurut dari batang pemercik horisontal,
secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil
membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari
plastik memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan
pengisi percikan dari kayu.
2) Bahan pengisi berbentuk film
10

Terdiri dari permukaan plastik tipis dengan jarak yang berdekatan


dimana diatasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film yang
tipis dan melakukan kontak dengan udara. Permukaannya dapat
berbentuk datar, bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan
pengisi film lebih efisien dan memberi perpindahan panas yang sama
dalam volume yang lebih kecil daripada bahan pengisi jenis splash.

Gambar 2.4. Bahan pengisi berbentuk film


c) Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan
menerima air dingin yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi.
Kolam biasanya memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk
pengeluaran air dingin.
d) Drift eliminator
Alat ini berfungsi untuk menangkap tetes-tetes air yang terjebak dalam
aliran udara supaya tidak hilang ke atmosfer. Saat ini hampir kebanyakan
spesifikasi pengguna akhir mengasumsikan kehilangan karena kerugian ini
sebesar 0,02%.

Gambar 2.5. Drift eliminator


11

e) Saluran udara masuk


Merupakan titik masuk bagi udara menuju menara. Saluran masuk bisa
berada pada seluruh sisi menara (desain aliran crossflow) atau berada di
bagian bawah menara (desain aliran counterflow).
f) Louver
Pada umumnya, menara dengan aliran crossflow memiliki saluran louver.
Kegunaan louver adalah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi
dan menahan air dalam menara. Material yang sering digunakan adalah
asbes. Beberapa desain untuk menara aliran counterflow tidak memerlukan
louver.

Gambar 2.6. Louver

g) Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat
dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat
menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan
beberapa potongan lintang yang memutar.

Gambar 2.7. Nosel

h) Fan
12

Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal keduanya digunakan dalam


menara. Umumnya fan dengan baling-baling/propeller digunakan pada
menara induced draft dan baik fan propeller dan sentrifugal dua-duanya
ditemukan dalam menara forced draft. Tergantung pada ukurannya, jenis fan
propeller yang digunakan sudah dipasang tetap atau dengan dapat dirubah-
rubah/ diatur.
Sebuah fan dengan baling-baling yang dapat diatur tidak secara otomatis
dapat digunakan diatas range yang cukup luas sebab fan dapat disesuaikan
untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki pada pemakaian tenaga
terendah. Baling-baling yang dapat diatur secara otomatis dapat beragam
aliran udaranya dalam rangka merespon perubahan kondisi beban.

Gambar 2.8. Fan aksial

2.6. Fungsi Cooling Tower


Cooling tower sangat dibutuhkan oleh industri sebab cooling tower
merupakan bagian dari utilitas yang banyak digunakan. Dimana cooling tower
memproses air yang panas menjadi air yang dingin yang digunakan kembali yang
bisa dirotasikan. Cooling tower salah satu alat yang juga mengolah air untuk
mengatasi masalah polusi lingkungan. Cooling tower berfungsi untuk
menurunkan temperatur air kondensat yang keluar dari kondensor.

2.7. Persyaratan Proses Cooling Tower


Umumnya batasan operasi cooling tower adalah pada suhu 120 oF.
Temperatur air keluar biasanya lebih rendah dari 120 oF. Pada saat temperatur air
proses melebihi 120 oF perlu dilakukan tahapan evaporasi dengan menggunakan
13

cooler sehingga tidak terjadi kontak langsung antar air panas dan udara.
Temperatur air terendah yang mungkin didinginkan di dalam cooling tower
tergantung pada wet bulb temperatur udara, tetapi ini bukanlah batasan mutlak
karena tekanan uap keluar dan wet bulb temperatur dalam cooling tower disebut
Approach.

2.8. Packing Cooling Tower


Jenis bahan isian atau packing pada cooling tower biasanya khusus, seperti
kayu sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan air dan angin. Pengisian
packing pada cooling tower harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
1) Permukaan interfacial antara fuida yang akan didinginkan dengan fluida yang
mendinginkan besar.
2) Memiliki karakteristik aliran fluida yang didinginkan pada packing harus
terjadi pertukaran volume fluida yang besar melalui cross section tower yang
kecil tanpa loading/ fleeding dan presure drop yang rendah untuk gas.
3) Zat inert fluida dapat diproses secara kimia.
4) Mempunyai kekuatan struktural sehingga mudah dalam penangan dan
instalasi.
5) Biayanya murah.
Terdapat dua cara pengisian packing, yaitu:
1) Random Packing
Jenis random packing yang digunakan, yaitu:
a) Rasching ring
b) Lessing ring
c) Partition ring
d) Belt saddle
e) Intalox saddle
f) Tellerate
g) Pall ring atau flexiring
2) Regular Packing
Jenis regular packing yang digunakan, yaitu:
a) Rasching ring
14

b) Doble spiral ring


c) Section through expanded metal packing
d) Wood grids
2.9. Make-Up Water
Perlengkapan make up untuk cooling tower terdiri dari penjumlahan
evaporation loss, drift loss dan blown down.
Rumus:
Wm = We + Wd + Wb . . . (1)
Dimana:
Wm = Water make up.
Wd = Water drift loss.
Wb = Water blown down.
Evaporation loss dapat ditentukan dengan persamaan, yaitu:
We = 0,00085 Wc (T1 - T2) . . . (2)

Dimana:
Wc = Sirkulasi water flow (gal/ min pada tower inlet)
T1 - T2 = Temperatur air masuk - temperatur air keluar, oF.
Drift adalah air yang naik ke atas (terdorong ke atas) pada tower dischange
vapor. Drift loss adalah fungsi dari draft eliminator design yang bervariasi antara
0,1 dan 0,2 % dari air yang di supply ke tower. Perkembangan baru dalam
eliminator design memungkinkan untuk mengurangi menjadi dibawah 0,1 %.
Blown down mengurangi bagian dari sirkulasi air terkonsentrasi terhadap
proses evaporasi untuk menurunkan konsentrasi sistem solid blown dapat
dihitung berdasarkan jumlah siklus dari konsentrasi.

2.10. House Power


Pada cooling tower sumber daya yang digunakan sebagai pengeluar udara
adalah fan atau blower, kecepatan tergantung dari beberapa banyak air yang akan
diinginkan. Jumlah dari fan tergantung pada faktor cooling tower, termasuk type
fill, konfigurasi tower dan kondisi termal. Untuk menghitung dari output dari fan
adalah sebagai berikut:
15

Q  hs  d
Static = ... (3)
33.000  12
Dimana:
Q = Volume udara (ft3/ min).
hs = Static head di dalam air.
d = Densitas air pada temperatur ambient (lb/ ft3).

2.11. Pump Horse Power


Pompa adalah salah satu bagian yang terpenting dari cooling tower untuk
mengalirkan air dari dasar cooling tower menuju bagian spray pada puncak
cooling tower. Cara menghitung reducing pompa adalah:
gal / min (ht )
Pump bhp = ...(4)
3.960 ( pump efficiency )

Dimana:
ht = total head, ft.

2.12. Operasi Cooling Tower


Penerapan yang nyata dari operasi ini adalah dengan cooling tower.
Biasanya cooling tower ini menyerupai kotak kayu, dimana alat ini mengontakkan
air panas sisa dari proses pendingin ke udara sehingga terjadi proses pendinginan
air. Fungsi kayu yang ada pada bagian cooling tower adalah untuk memperluas
wilayah pertemuan antara air dan udara. Suatu cooling tower biasanya dapat
menekan kebutuhan akan cooling water sebanyak 98 % walau ada juga resiko
terkontaminasi yang disebabkan oleh penjenuhan air oleh uap air.
Pada cooling tower udara dingin dari atmosfer dilewatkan ke bagian
bawah cooling tower dan terjadi panas antara air panas dengan udara dingin. Bila
zat cair panas dikontakkan kepada gas tak jenuh, sebagian dari zat cair tersebut
akan menguap dan suhu zat cair menjadi turun. Pendinginan air dalam jumlah
besar dilakukan dalam kolam-kolam semprot (Spray Pond). Kita telah tahu bahwa
tujuan dari dibuatnya cooling tower atau menara pendingin adalah untuk
mensirkulasikan air pendingin dengan cara mendinginkan air itu dan
menggunakannya kembali secara berulang-ulang. Air panas yang biasanya berasal
dari kondensor atau unit perpindahan panas lainnya dimasukkan melalui puncak
16

menara (top tower) dan di distribusikan ke dalam plat-plat melalui metode


cascade kebawah dilengkapi dengan Slat Grating untuk memberikan luas
permukaan yang besar untuk kontak udara dan air.
Pada prinsipnya cooling tower atau menara pendingin adalah jenis bahan
isian yang khusus yaitu kayu sipres yang mempunyai daya tahan aksi gabungan
air dan angin. Dalam menara itu sebian air menguap ke udara dan kalor sensibel
berpindah dari air panas ke udara yang lebih dingin. Kedua proses itulah yang
mengakibatkan turunnya air dingin dan untuk menjaga keseimbangan air dingin
kita hanya perlu menambahkan air untuk menggantikan air yang hilang karena
penguapan atau angin.

2.13. Teori Difusi


Suatu pristiwa difusi melibatkan peresapan satu fluida lainnya misalnya,
gas udara yang mengandung sejumlah kecil uap aseton yang larut dalam air
sedangkan udara tidak larut dalam air. Seandainya campuran udara-aseton
dimasukkan ke menara dimana air akan mengalir secara kontinu sehingga molekul
aseton melekat ke molekul air. Maka molekul aseton dalam lapisan film udara
menyentuh lapisan film liquid dan menyerap dengan cepat oleh larutan tersebut
dalam liquid sehingga konsentrasi aseton dalam lapisan udara lebih kecil
dibandingkan yang terlarut.

Anda mungkin juga menyukai