BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap cooling water adalah sebagai
berikut:
1) Make Up Cooling Water
7
Sebagai make up adalah filter water. Hal ini mempunyai pengaruh yang
besar karena filter water membawa beberapa komponen yang dapat
mengakibatkan timbulnya deposit maupun korosif.
2) Lingkungan Sekitar
Karena sebagai media pendingin dari air pendingin di cooling water
adalah udara yang diambil dari sekitarnya, maka tidak lepas dari kotoran
atau benda asing lainnya yang dibawa udara masuk kesistem air
pendingin, akibatnya terkontaminasi.
3) Proses yang terkait
Yang dimaksud proses terkait adalah bentuk atau macam fluida yang
didinginkan. Hal ini biasanya terjadi karena kebocoran dari peralatan.
Misalnya Heat Exchanger untuk pelumas gas ammoniak atau gas sintesa
apabila terjadi kebocoran akan mengakibatkan kontaminasi air pendingin.
4) Bahan Kimia
Penggunaan bahan kimia melalui injeksi tidak terkontrol menimbulkan
efek samping, pengaruh ini lebih dominan bilamana jumlahnya semakin
besar.
kondisi mekanik seperti pompa, opening valve, tekanan yang mempengaruhi flow
cooling water, sedangkan kualitas cooling water ditentukan oleh chemical
treatment yang dilakukan. Adapun bahan kimia yang diinjeksikan untuk chemical
treatment adalah:
1) Pencegah Korosi (Corrossion Inhibitor)
Korosi adalah suatu peristiwa perusakan water oleh reaksi kimia atau reaksi
elektrokimia. Untuk menghindari ini maka diinjeksikan bahan kimia yang
dapat melapisi permukaan metal (protective film) agar terhindar dari
pengaruh korosi atau dapat menurunkan kecepatan korosi. Bahan kimia ini
berupa cairan yang terdiri dari Ortho Phospat, Poly Phospat dan Phospat
dengan perbandingan tertentu, diinjeksikan ke dalam cooling water system
sampai di dapat kadar Ortho Phospat sebesar 12 – 17 ppm.
2) Pencegah Kerak (Scale Inhibitor)
Kerak terjadi karena adanya endapan deposit dipermukaan metal. Endapan
ini dapat digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:
a) Mineral scale, yaitu pengendapan garam-garam kistal apabila daya
kelarutannya dilampaui (misalnya: garam-garam Ca, Mg, SiO2).
b) Suspended metter, yaitu partikel-partikel asing yang masuk ke dalam
sistem karena terbawa udara (misalnya: debu).
c) Corrosion product, hasil sampingan dari proses korosi yang tidak larut
dalam air.
Adanya kerak dalam permukaan pipa akan menyebabkan, sebagai berikut:
a) Mengganggu perpindahan panas.
b) Menyebabkan penyumbatan pipa.
c) Penyebab korosi.
Untuk menghindari terbentuknya pengendapan, yang berupa garam Ca,
maka diinjeksikan scale inhibitor (Dispersant). Terbentuknya kerak ini
dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
a) pH, makin tinggi pH maka makin mudah terjadinya pengendapan.
b) Temperatur, makin tinggi temperatur maka kelarutan garam calsium carb
semakin turun sehingga bertendensi terjadi pengendapan.
9
g) Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air
yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan
pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan pengisi. Nosel dapat
dipasang dan menyemprot dengan pola bundar atau segi empat, atau dapat
menjadi bagian dari rakitan yang berputar seperti pada menara dengan
beberapa potongan lintang yang memutar.
h) Fan
12
cooler sehingga tidak terjadi kontak langsung antar air panas dan udara.
Temperatur air terendah yang mungkin didinginkan di dalam cooling tower
tergantung pada wet bulb temperatur udara, tetapi ini bukanlah batasan mutlak
karena tekanan uap keluar dan wet bulb temperatur dalam cooling tower disebut
Approach.
Dimana:
Wc = Sirkulasi water flow (gal/ min pada tower inlet)
T1 - T2 = Temperatur air masuk - temperatur air keluar, oF.
Drift adalah air yang naik ke atas (terdorong ke atas) pada tower dischange
vapor. Drift loss adalah fungsi dari draft eliminator design yang bervariasi antara
0,1 dan 0,2 % dari air yang di supply ke tower. Perkembangan baru dalam
eliminator design memungkinkan untuk mengurangi menjadi dibawah 0,1 %.
Blown down mengurangi bagian dari sirkulasi air terkonsentrasi terhadap
proses evaporasi untuk menurunkan konsentrasi sistem solid blown dapat
dihitung berdasarkan jumlah siklus dari konsentrasi.
Q hs d
Static = ... (3)
33.000 12
Dimana:
Q = Volume udara (ft3/ min).
hs = Static head di dalam air.
d = Densitas air pada temperatur ambient (lb/ ft3).
Dimana:
ht = total head, ft.