IDENTITAS PRAKTIKAN
Nama : Nabila Aprianti
Nim : 03031181419030
Shift/Kelompok : Senin Siang/5
1
2
ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35%. Apel seberat lima gram berukuran
sedang mempunyai serat yang tinggi dan serat ini bermanfaat untuk melancarkan
pencernaan dan menurunkan berat badan. Buah apel mengandung tannin yang
berkonsentrasi tinggi. Tannin ini mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan
gigi dan penyakit gusi oleh tumpukan plak. Selain itu, tannin berfungsi mencegah
infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung.
dibuat dari buah apel segar Malang dari hasil budidaya perkebunan secara
organik, 100 % bebas dari residu pestisida, fungisida, insektisida dan pupuk
kimia. Cuka apel pada umumnya dibuat dari bahan baku yang pengolahan
perkebunannya banyak menggunakan bahan kimia. Meskipun dalam
penggunaannya relatif sedikit namun akan memberikan efek jangka panjang.
Cuka apel juga mengandung kalsium yang berfungsi menjaga tulang dan
gigi tetap kuat dan sehat, membantu mengatur kerja jantung, berbagai enzim, zat
besi, karbohidrat dan asam amino. Cuka apel mambantu menjaga keseimbangan
asam atau alkali dalam tubuh. Asam hidroklorit pada cuka apel dapat membantu
pencernaan. Komponen cuka apel yang kaya serat dan mengandung potasium
yang bermanfaat untuk menjaga keseimbangan tingkat potasium-sodium dalam
tubuh. Cuka apel mengandung banyak nutrisi menyehatkan, beta karoten (sejenis
antioksidan penangkal kanker), boron (bekerja seperti estrogen untuk mencegah
hilangnya mineral dari tulang dan membantu pendayagunaan vitamin D).
Cuka apel mengandung asam asetat yang membantu menyingkirkan
bakteri berbahaya dan jamurnya pada saluran pencernaan. Hal ini membantu kerja
pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan oleh usus. Cuka apel juga
mengandung pektin, merupakan serat yang larut dalam air, sehingga membantu
menyerap air, lemak, racun, dan kolesterol dari saluran pencernaan dan cuka apel
dapat membuang lemak, racun, dan kolestrol keluar dari dalam tubuh. Pada
dasarnya cuka apel adalah suatu zat yang dibuat dari senyawa-senyawa yang
berada dalam buah apel yang kemudian difermentasi oleh mikroba.
apel dan anggur, biji-bijian seperti malt dan beras, umbi-umbian seperti kentang
dan singkong serta bahan-bahan lain yang mngandung cukup banyak gula.
Untuk difermentasikan menjadi asam cuka, bahan-bahan tersebut harus
mengalami proses fermentasi terlebih dahulu yang memerlukan mikroba
pemecahan gula seperti Saccharomyces sp. Setelah terbentuk, kemudian bahan
tersebut dioksidasi oleh Acetobacter menjadi asam cuka. Proses perubahan
menjadi asam cuka disebut proses acetifikasi. Asam cuka sendiri kadang disebut
juga dengan nama asam asetat. Reaksi kimia dari fermentasi asam cuka secara
umum sperti dibawah ini:
Mekanisme fermentasi asam asetat ada 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi
asam asetat. Pada fermentasi alkohol mula-mula gula yang terdapat pada bahan
baku akan dibongkar oleh khamir menjadi alkohol dan gas O 2 yang berlangsung
secara anaerobik. Setelah alkohol dihasilkan maka dilakukan fermentasi asam
asetat dimana bakteri asam asetat akan mengubah alkohol menjadi asam asetat.
Setelah terbentuk asam asetat fermentasi harus segera dihentikan supaya
tidak terjadi fermentasi lebih lanjut oleh bakteri pembusuk yang dapat
menimbulkan kerusakan. Bakteri asam asetat dapat menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron, urutan reaksi oksidasi biologis mengikuti pemindahan
hidrogen dari substrat etanol. Enzim etanol dehidrogenase dapat melakukan reaksi
ini karena mempunyai sistem sitokhrom yang menjadi kofaktornya. Bakteri-
bakteri asam asetat, khususnya dari genus Acetobacter adalah mikroorganisme
aerobik yang mempunyai enzim intraselular yang berhubungan dengan sistem
bioksidasi mempergunakan sitokhrom sebagai katalisatornya dengan reaksinya :
oksidasi
CH3CH2OH(l) + O2(g) CH3CHO(l) + H2O(l)
hidrasi
CH3CHO(l) + H2O(l) CH3CH(OH)2(l)
oksidasi
CH3CH(OH)2(l) + O2(g) CH3COOH(l) + H2O(l)
Energi yang dihasilkan pada fermentasi asam cuka 5 kali lebih besar
dibanding energi yang dihasilkan dari fermentasi secara anaerob. Jika fermentasi
5
alkohol umumnya hanya sebesar 2 ATP, fermentasi asam cuka bisa mencapai 10
ATP. Fermentasi asam cuka ini berlangsung aerob karena memproduksi H 2O (air).
Namun meskipun aerob (menggunakan oksigen), proses ini tetap disebut
fermentasi karena bahannya merupakan senyawa produk dari proses fermentasi.
Cara tercepat untuk menghasilkan sari cuka apel adalah mulai dengan
sari apel yang telah benar-benar difermentasi dengan kandungan alkohol 5%
sampai 6%. Menggunakan bakteri alami (acetobacter) hadir di udara, alkohol
dapat berubah menjadi cuka (asam asetat). Proses pembuatan cuka akan memakan
waktu sekitar 2 bulan. Ada dua tahapan yang penting yang harus dilewati dalam
setiap proses yang dilakukan pada pembuatan cuka apel diantaranya yaitu:
1. Proses fermentasi anaerob yaitu proses yang tidak membutuhkan oksigen.
Tujuan utamanya adalah merubah zat gula menjadi alkohol (dilakukan oleh
bakteri Saccharomyces yang akan mati jika terkena oksigen).
2. Proses fermentasi aerob yaitu proses yang membutuhkan oksigen. Tujuan
utamanya adalah merubah alkohol menjadi cuka (dilakukan oleh bakteri
Acetobacter yang akan mati jika tak ada oksigen).
ragi tape + asam sitrai, yang menggunakan kulit pisang + ragi tape + perasan jeruk
nipis, dan cuka dari anggur pisang buatan BPTTG LIPI.
3.4.2. Pembuatan Cuka Organik dari Nanas
Ada dua cara umum konversi cairan alkohol menjadi cuka, yaitu proses
lambat atau spontan dan proses generator atau cepat. Proses spontan dilakukan
dengan cara membiarkan sari buah terfermentasi secara spontan di dalam tong.
Menggunakan ragi roti atau biakan murni Saccharomyces cerevisiae, sebelum
inokulasi sari buah ditambah SO2 125 ppm per 200 gal dan dibiarkan 2 jam lalu
ditambah cuka organik sampai kadar asam total 2%. Fermentasi asam cuka
menggunakan wadah yang dangkal, pembuatan starter dilakukan selama 4-5 hari.
Fermentasi alkohol dilakukan sampai selesai, sedangkan fermentasi asam cuka
dilakukan selama 3-6 bulan. Beberapa Research tentang cuka apel, antara lain:
1. Medicine Journal 1994, survey membuktikan bahwa 9 dari 10 orang yang
berusia >50 thn menderita reumatik. Minum cuka apel secara teratur dapat
mengurangi rasa sakit sampai dengan 90% (Massachussets Institute of
Technology).
2. Research from University of Jeneva, minum cuka apel dan madu yang
teratur dan terus menerus dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Research From National Cancer Institute USA, mengkonsumsi cuka apel
dan madu dapat menghentikan sel-sel kanker dari penyebab terbentuknya
tumor. Telah terbukti bagus untuk mengobati asam urat, osteoporosis,
reumatik, kegemukan, darah tinggi, diabetes, asma, kolesterol, maag,
jerawat, bagus untuk kulit kering, anak-anak, wanita hamil dan menyusui.
relatif (ERH) dan mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula
dipakai
dalam pengawetan bahan pangan. Gula terlibat dalam pengawetan dan pembuatan
aneka ragam produk-produk makanan. Beberapa diantaranya yang biasa dijumpai
termasuk selai, sari buah, sirup buah-buahan, buah-buahan bergula, buah-buahan
beku dalam sirup, acar manis, susu kental manis, dan madu.
Walaupun gula sendiri mampu memberi stabilitas mikroorganisme pada
suatu produk makanan jika diberikan dalam konsentrasi yang cukup (diatas 70%
padatan terlarut biasanya dibutuhkan), ini umum bagi gula untuk dipakai sebagai
salah satu kombinasi dari teknik pengawetan bahan pangan. Kadar gula yang
tinggi bersama dengan kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan dengan
pasteurisasi secara pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi dan
bahan-bahan pengawet kimia seperti belerang dioksida, asam benzoat merupakan
teknik-teknik pengawetan pangan yang penting.
menggunakan cuka apel dengan cara dikumur. Manfaat lain cuka apel juga bisa
menyembuhkan luka dengan cara kerjanya yang mencegah penyebaran bakteri
pada luka. Selain itu, cuka apel bisa dimanfaatkan untuk proses penyembuhan dan
mengurangi rasa gatal yang biasanya timbul ketika luka akan segera sembuh.
Bermanfaat untuk kesuburan dan kesehatan rambut. Bisa menggunakan
setengah sendok makan cuka apel dan secangkir air dingin dalam sekali
pemakaian untuk proses penyuburan rambut. Mengusir rasa pegal pada kaki yaitu
biasanya rasa pegal di kaki disebabkan oleh laktat cuka apel yang bisa
difungsikan sebagai penarik laktat tersebut sehingga membantu menghilangkan
rasa pegal. Mencegah penyakit jantung dan stroke yaitu apel terbukti mencegah
serangan stroke. Publikasi penelitian di Finlandia (1996) menunjukkan orang
berpola makan kaya flavonoid mengalami insiden penyakit jantung lebih rendah.
Cuka apel mengandung antioksidan kuat yang dapat membantu
mengurangi peradangan dan memperlambat perkembangan arthritis. Antioksidan
adalah senyawa yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas yang
berkontribusi terhadap penyakit degeneratif seperti arthritis. Salah satu
antioksidan dalam cuka apel mengandung beta karoten, suatu antioksidan yang
mudah larut dan suatu antioksidan yang mudah diserap. Pada sekitar abad 17
bangsa kolonis membawa apel ke daratan Amerika Utara. Pada abad 20 di
Washington buah apel mulai di produksi karena dapat menghasilkan nilai jual
yang tinggi. Empat hal ini merupakan kriteria yang wajib dipenuhi dalam sebuah
cuka apel, yaitu:
1. Harus berwarna keruh kecoklatan. Hal ini menunjukkan cuka apel benar-
benar terbuat dari buah apel murni yang matang dari pohonnya.
2. Harus memiliki aroma khas apel dan berbau seperti tape, menunjukkan
proses fermentasi berjalan secara alami, yaitu kurang lebih 35 hari. Jika
tidak maka fermentasi yang dilakukan terbilang tidak sempurna.
3. Harus memiliki endapan (mother) dibawah botol. Endapan ini harus ada,
karena ini adalah biang cuka apel.
4. Bersifat pekat dan tidak bisa diminum langsung. Jadi, cara meminumnya
harus diencerkan terlebih dahulu dengan air matang. Cuka apel yang siap
saji boleh dikonsumsi tapi tentu berbeda manfaatnya dengan yang murni.
11