I.
Nama
NIM
: 03121403045
Kelompok
: 2 (Dua)
NAMA PERCOBAAN
tahun 1960 hingga saat ini. Selain itu, daerah lain yang banyak dinanami buah
apel adalah Jawa Timur, Jawa Tengah (Tawangmangu), Bali (Buleleng dan
Tabanan), Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan sentra penanaman dunia berada di Eropa, Amerika, dan Australia. Apel
selain mudah didapat dan harganya relatif terjangkau, khasiatnya juga sangat
banyak. Buah ini sangat efektif membunuh virus. Apel yang digunakan untuk jus
sebaiknya tidak di kupas, supaya zat gizi didalamnya tidak ikut terbuang. Namun,
kita harus yakin bahwa apel tersebut sudah dicuci bersih dengan air yang mengalir
supaya sisa obat pembasmi hama yang menempel pada kulit ikut terbuang.
Apel merupakan salah satu jenis buah yang cukup komersial dalam
kehidupan sehari-hari. Apel Malang memiliki tekstur yang renyah dan rasa yang
manis dan juga agak asam. Pada umumnya buah apel dikonsumsi masyarakat
sebagai buah segar atau campuran es buah. Namun, saat masa panen raya,
produksi buah apel menjadi melimpah sehingga banyak yang terbuang dan busuk
yang menyebabkan harga apel pun menjadi menurun. Untuk mengatasi masalah
tersebut, diperlukan adanya solusi pemanfaatan buah apel menjadi produk olahan
yang dapat memperpanjang masa simpan serta dapat meningkatkan nilai
ekonomis dari buah apel. Salah satu alternatifnya adalah dengan mengolah apel
menjadi cuka apel atau yang biasa disebut sebagai apple cider vinegar.
Apel merupakan salah satu minuman kesehatan keluarga, satu-satunya yang
mengandung mother & active probiotic. Apel (Malus sylvetris. Mill) adalah
tanaman yang bersifat tahunan dari daerah subtropis. Apel ada yang berkulit
kuning, hijau, kemerahan atau merah dan juga berdaging putih kekuningan, segar
serta mengandung air cukup tinggi. Cara memilih atau membeli cuka apel, cuka
apel (CA) yang ada dipasaran tidak semuanya dapat dikonsumsi dengan
rekomendasi kesehatan, karena ada yang diproduksi hanya dari kulitnya saja atau
dari limbah pabrik koktail yang diolah menjadi cuka apel. Biasanya bening dan
diperuntukan untuk memasak. Cuka apel yang direkomendasikan untuk kesehatan
adalah terbuat dari seluruh bagian apel, berbau tajam khas cuka apel dimana hal
ini baik untuk merangsang enzim-enzim pencernaan, dan bersifat unfiltered dan
Uhpasteurized.
ramuan tradisional. Antara lain untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut,
mengobati jerawat dan luka akibat sengatan matahari. Orang Romawi dahulu
gemar meramu cuka apel dengan tanaman herba atau minyak esensial untuk
perawatan kulit.
Khasiat cuka apel juga besar karena kandungan maltic acid (suatu
komponen alami dalam apel), membantu menstimulasi proses pencernaan. Karena
bahan ini dibuat lewat proses fermentasi, cuka apel juga kaya kalium, yaitu
mineral yang mampu menciptakan antiseptik dalam sel tubuh yang penuh lemak.
Hal ini menyebabkan ia dapat memperkuat metabolisme alami dan mempercepat
proses oksidasi. Meminum segelas air dicampur cuka apel dan sedikit madu setiap
hari dapat membantu menghancurkan dan melepaskan deposit lemak yang
menumpuk didalam tubuh. Sehingga, cuka apel sangat efektif untuk diet.
Cuka apel dapat membersihkan toksin-toksin yang menyumbat dalam
peredaran darah, yang menyebabkan penyakit darah tinggi, kolesterol tinggi,
penyakit jantung (Jantung Koroner). Sehingga peredaran darah menjadi bersih dan
sehat, metabolisme tubuh kembali normal dan akhirnya penyakit itu menjadi
sembuh. Selain itu, kalium yang terdapat pada Cuka Apel, akan memecahkan
purin yang mengendap dalam setiap persendian, sehingga Asam urat atau
Rematik, akan sembuh, dan sendi-sendi menjadi lentur kembali dan sehat. Cuka
Apel sebagai pembersih dari semua makanan dan minuman yang beresiko
terhadap kesehatan, tetapi anda bisa minum dahulu Cuka apel, sebelum anda
makan dan minum yang beresiko itu, sehingga toksin dari dalam makanan itu
tidak akan terakumulasi dalam tubuh. Selama anda makan dan minum yang tidak
organik (alami), selama itu anda memerlukan Cuka apel sebagai pembersih
semuanya, sehingga anda bisa minum beberapa kali sehari, dan ini tidak apa,
karena Cuka apel adalah sari buah apel, bukan obat yang berbahaya.
Cuka apel akan sangat membantu kerja hati, paru-paru, kulit, dan ginjal.
Sehingga 4 organ itu akan selalu sehat karena toksin dari racun dibersihkan oleh
Cuka apel melalui sistem ekskresi, maka keempat organ ini setiap saat tidak harus
mengeluarkan energi terlalu banyak. Sedangkan untuk diabetes, cuka apel sangat
membantu menurunkan dan menormalkan gula darah, dan sangat membantu
kemudian difermentasi oleh mikroba dan beberapa jenis dari mikroba yang bisa
merubah sdari ari buah apel menjadi cuka apel adalah mikroba Saccharomyses
cerevisiae dan Zymomonas mobilis. Dalam bahasa kimia, cuka adalah sejenis
asam asetat yang sering digunakan oleh para ibu-ibu untuk memasak, namun
dalam hal ini cuka yang digunakan merupakan cuka campuran dengan komposisi
70% air cuka dan 30% adalah air.
Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang
diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbohidrat) melalui proses yang
disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir adalah
Piruvat. Selain itu, yang perlu diperhatikan adalah suatu proses baik itu kimia
ataupun biokimia tidak bisa menghasilkan 100% zat yang diinginkan, setidaknya
adanya zat-zat campuran yang masih terkandung didalamnya.
3.3.1. Sari Buah Apel
Cuka yang terbuat dari sari buah apel banyak tersedia di supermarket. Cuka
jenis ini merupakan cuka paling kuat dan sehat dibanding jenis cuka lain. Cuka ini
mengandung nutrisi yang sama seperti pada apel yaitu pectin, beta karotin,
potasium termasuk enzim dan asam amino yang terbentuk selama proses
fermentasi. Kandungan potassium yang tinggi mendorong sel, jaringan dan
organisme tumbuh sementara enzim membantu meningkatkan reaksi kimia dalam
tubuh. Cuka sari buah apel juga mengandung kalsium yang menjaga kesehatan
tulang, membantu mengalirkan gerak syaraf dan mengatur kontraksi otot
sedangkan zat besi yang penting bagi kesehatan darah. Magnisium adalah
komponen lain yang banyak bermanfaat bagi tubuh terutama jantung. Tingkat
potassium yang rendah menyebabkan tubuh mudah lelah sementara makanan yang
kaya potassium membantu mencegah penyakit yang diakibatkan faktor usia. Sari
apel juga memungkinkan perut menghasilkan asam hydrochloric yang membantu
pencernaan.
3.3.2. Anggur Merah
Tanpa diragunkan anggur merah dapat membantu tahan dari penyakit
seperti penyakit jantung dan kanker. Seperti halnya angur itu sendiri, cuka anggur
merah kaya flavonoid dan dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol yang
10
11
12
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Apel dicuci bersih kemudian diiris tipis-tipis.
2. Irisan apel tersebut direbus dengan air sampai mendidih.
3. Api kompor dikecilkan kemudian ditambahkan gula. Biarkan selama 30 menit
agar aroma buah apel keluar.
4. Sari apel dipisahkan dari buahnya lalu setelah dingin sari apel dimasukkan
kedalam botol
5. Masukkan ragi / yeast kedalam sari apel tersebut. Tutup dengan kain saring.
Fermentasi sari apel selama 1-2 minggu akan membentuk alkohol
13
Jenis Cuka
Apel
Kondisi
Sebelum
Sesudah
14
1.
Cuka Apel 3
gram ragi
15
Tabel 6.2. Hasil cuka apel 6 gram ragi sebelum dan sesudah inkubasi
No.
Jenis
Kondisi
Sebelum
16
Sesudah
1.
Cuka Apel 6
gram ragi
17
VII. PEMBAHASAN
Pada percobaan pembuatan cuka apel memanfaatkan prinsip fermentasi sari
apel hijau dengan bantuan ragi Saccaromyces cereviseae. Fermentasi akan
menyebabkan proses perubahan kimia dalam sari apel yang disebabkan oleh
enzim yang dihasilkan oleh Saccaromyces cereviseae. Hasil samping dari
fermentasi ini yaitu berupa alkohol. Fermentasi yang dilakukan termasuk dalam
fermentasi anaerob karena setelah penambahan mikroba, cuka apel ditutup
dengan rapat untuk mengkondisikan agar tidak ada oksigen. Fermentasi
dilakukan dalam waktu selama 12 minggu. Namun, karena keterbatasan waktu,
pengamatan hanya dilaksanakan selama beberapa hari.
Dalam pembuatan cuka apel ini, bahan yang terpenting adalah apel itu
sendiri. Disini apel yang kita gunakan adalah apel hijau. Sebelum
difermentasikan, buah apel tersebut dibersihkan, lalu diiris tipis-tipis untuk
mempermudah keluarnya sari apel dari buahnya. Perlu diperhatikan bahwa sangat
penting untuk tidak mengupas kulitnya, karena sari asam apel banyak berada di
bagian kulit. Kemudian irisan apel ini dipasteurisasi sekitar 30 menit dengan
menambahkan air 1000 ml. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan sari apel
dengan cepat, selain itu juga untuk mematikan bakteri-bakteri pathogen yang
mungkin ada dalam buah apel. Bakteri-bakteri ini harus dihilangkan karena bisa
mengganggu proses fermentasi dimana produk cuka yang kita inginkan tidak
dapat terbentuk.
Kemudian dilakukan proses perebusan dengan menggunakan hot plate
sebagai alat pemanas. Pada saat perebusan, suhu perebusan tersebut harus tetap
kecil untuk mencegah menguapnya air rendaman apel tersebut. Kemudian, kita
tambahkan gula kedalam rendaman apel tersebut. Gula yang ditambahkan
dimaksudkan supaya aroma apel dapat keluar banyak dari buahnya. Selain itu
gula yang ditambahkan akan meningkatkan kadar glukosa sehingga dapat diubah
menjadi gugus OH yang nantinya sering kita sebut dengan alkohol. Penambahan
gula dimaksudkan sebagai nutrien bagi bakteri nantinya. Setelah beberapa menit
dimana gula telah terlarut pada larutan maka hot plate dimatikan. Apel kemudian
dipisahkan dari larutannya dengan proses penyaringan.
18
19
Dengan demikian maka telah kita dapatkan sari apel yang masih panas. Sari
apel yang diperoleh kemudian didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan
kedalam botol. Pendinginan ini bertujuan agar proses fermentasi yang akan
dilakukan oleh ragi dapat berlangsung dengan baik, karena apabila ragi
ditambahakan dalam larutan yang masih panas, bakteri pada ragi akan mati dan
asam yang diinginkan tidak terbentuk. Sari apel yang telah disaring tersebut
dimasukkan ke dalam botol hingga hampir memenuhi botol tersebut.
Kemudian dimasukkan ragi ke dalam botol sebanyak 3 gr dan 6 gr. Ragi
yang digunakan berupa serbuk halus yang juga merupakan ragi yang biasa
digunakan untuk membuat roti atau fermipan. Bakteri yang terdapat di ragi yaitu
Saccharomyces Cereviseae. Setelah penambahan ragi, botol harus ditutup rapat
agar proses fermentasi tidak terganggu udara atau zat lain pada lingkungan
sekitar, karena proses ini merupakan proses anaerob.
Proses fermentasi dilakukan selama beberapa hari. Secara teoritis, proses
fermentasi seharusnya dilakukan selama 25 minggu karena pada waktu itu
proses fermentasi cuka dapat berlangsung baik. Proses fermentasi cuka apel
berlangsung dalam keadaan tanpa oksigen (anaerob). Fermentasi ini tergolong
fermentasi non alkohol, yaitu fermentasi yang tidak menghasilkan alkohol
sebagai produk utama. Pada fermentasi ini, produk utama yang diharapkan
berupa asam cuka (asam asetat). Sedangkan pemakaian ragi roti disebabkan ragi
ini mempunyai kecepatan fermentasi yang tinggi dibandingkan menggunakan
ragi lainnya. Selain itu, ragi memiliki toleransi yang tinggi terhadap alkohol yang
dihasilkan dan tahan terhadap pH rendah. Karena dalam proses fermentasi ini
akan diharapkan dihasilkan asam cuka (memiliki pH rendah), dengan demikian
dipilihlah jenis Saccaromyces cereviseae.
Pada percobaan ini telah diperoleh asam cuka. Hal ini dapat dibuktikan
dengan bau asam yang tajam pada sari apel yang difermentasi. Larutan asam cuka
yang diperoleh berwarna kuning keruh. Hal ini menunjukkan bahwa fermentasi
yang dilakukan baru menghasilkan sedikit asam cuka. Asam cuka yang diperoleh
seharusnya berwarna jernih. Dikarenakan larutan sari apel telah berwarna coklat
kekuning-kuningan sebelum difermentasi, maka asam cuka yang diperoleh sulit
20
dibedakan karena telah larut dalam sari apel yang tidak terfermentasi. Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi fermentasi cuka apel antara lain suhu
fermentasi, pH, waktu fermentasi dan konsentrasi ragi.
Faktor yang harus diperhatikan pada proses fermentasi ini yaitu konsentrasi
ragi. Semakin banyak ragi yang ditambahkan maka akan semakin banyak jumlah
khamir yang tumbuh dan akan mengubah glukosa menjadi alkohol dan seterusnya
mengubah alkohol menjadi asam cuka. Namun pada konsentrasi ragi yang terlalu
tinggi maka akan terbentuk biomassa sehingga nutrisi yang ada tidak berubah
menjadi alkohol. Agar hasil fermentasi yang diperoleh optimal, maka seharusnya
setelah fermentasi dengan Sacharomyces cereviseae menghasilkan alkohol, maka
ke dalam sari apel ditambahkan bakteri pembentuk asam cuka Acetobacter aceti
agar pada proses oksidasi alkohol menjadi asam cuka dapat berlangsung baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Erick, Haryadi. 2014. Manfaat Cuka Apel. https://www.deherba.com/tahukahanda-berbagai-manfaat-dari-cuka-apel.html (diakses 13 Maret 2015)
Lahusna,
Sarah.
2013.
Pengertian
Buah
Apel.
https://sarahlahusna179.wordpress.
com/2013/05/31/pengertian-buah-apel/ (diakses 12 Maret 2015)
Silalahi,
Peter.
2013.
Cuka
Apel
dan
Manfaatnya.
http://www.peterparker124522.
blogspot.com/2745/cuka-apel-manfaat-/ (diakses 12 Maret 2015)
Micky.
2010.
Manfaat
pada
Buah
http://Mickyzakia7.blogspot.com/
manfaat-buah-apel/2010/12/134 (diakses 12 Maret 2015)
Apel.
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar 1. Batang
Pengaduk
Gambar 2. Corong dan
Saringan
Gambar 3. Papan
iris
dan
Pisau
Gambar 4. Botol
Gambar 5. Beker
Gelas
Gambar 6. Erlenmeyer
Gambar 7. Bahan Baku
(gula,
apel,
ragi)
Gambar 8.
Hot plate
DAFTAR PUSTAKA
Gilang,
Johanes.
2014.
Tumbuhan
Kelapa.
http://jojontor.blogspot.com/2014/20/
Ester.
2012.
Minyak
Kelapa
Murni.
http://balitka.litbang.pertanian.go.id/ind
dex.php?option=com_content&view=article&id=272%3Aminyakkelapa&
(diakses 21 Maret 2015)
Riny, Afreza. 2014. Manfaat Minyak Kelapa Murni. http://trik-tipssehat.blogspot.
com/2014/01/manfaat-minyak-kelapa-murni.html
(diakses
21
Maret
2015)
Tika,
Dian.
2014.
Virgin
Coconut
Oil.
https://www.academia.edu/6806580/2014/
Virgin_Coconut_Oil (diakses 21 Maret 2015)
Wardah,
Nurul.
2012.
Enzim
Papain
dari
http://yoroelz09.blogspot.com
Pepaya.