Anda di halaman 1dari 4

Nama asisten : Rizky Fajar H

Tanggal Praktikum : 02 April 2019


Tanggal Pengumpulan : 16 April 2019

PEMBUATAN BERBAGAI PRODUK OLAHAN SUSU


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Fita Fathiyatul Istiqlaliyah (240210160083)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022) 7798844,
779570 Fax. (022) 7795780

ABSTRAK

Susu adalah hasil sekresi kelenjar mamae mamalia yang sedang mengalami
masa laktasi. Susu merupakan bahan pangan yang dianggap paling lengkap nutrisinya
tapi dengan keadaan tersebut membuat susu rentan terhadap kontaminasi
mikroorganisme yang membuat produk susu mudah rusak. Pada praktikum kali ini
dilakukan pengolahan beragam produk olahan susu yaitu keju mozarella. Produk olahan
berupa keju mozarella tidak sesuai standar karena prosedur pengolahan yang tidak tepat
dan tidak terbentuknya curd selama proses pengolahan.

Kata Kunci : Mozarella

PENDAHULUAN selama 5 menit. Kondisi kedua


dilakukan penambahan enzim rennet
dan kembali dilakukkan pengadukkan.
METODOLOGI Setelah dilakukan pengadukkan, sampel
didiamkan selama 2 jam agar
Alat dan Bahan
menghasilkan curd. Curd yang telah
Alat yang digunakan pada
terbentukk kemudian dipotong dan
praktikum kali ini antara lain baskom,
disaring. Kemudian dilakukan
sendok kayu, sendok, gelas ukur,
penambahan garam dan kembali
saringan, thermometer, lactometer, pH
dilakukan pengadukkan. Setelah tu curd
meter, cawan plastik, lap, batang
disimpan kedalam panci dan dipanaskan
pengaduk, panci, saringan dan neraca
dalam panci berisi air. Curd kemudian
analitik. Bahan yang digunakan yakni
dicampurkan dengan air panas dan
susu sapi segar, asam sitrat, akuades,
diuleni hingga elastis. Setelah cukup
enzim rennet, air es dan garam.
elastis, dapat dikatakan curd tersebut
telah menjadi keju mozzarella.
Metode
Mozzarella kemudian dimasukkan ke
Pembuatan keju mozzarella diawali
dalam air es, ditiriskan kemudian
dengan pasteurisasi pada suhu 80oC
dikemas.
selama 30 menit. Kemudian dilakukan
pengkondisian pada susu hingga HASIL DAN PEMBAHASAN
temperature susu ada pada titik dibawah
37oC setelah itu dilakukan penambahan Pembuatan Mozarella
larutan asam sitrat. Kemudian dilakukan
pengadukkan dan susu didiamkan
Keju Mozzarella merupakan penambahan asam sitrat dan enzim
salah satu jenis keju lunak dan rennet dilakukan secara terpisah.
merupakan keju asli Italia (Purwadi, Setelah dilakukan penambahan enzim
2008). Pembuatan keju mozzarella dilakukan pengadukkan dan sampel
dapat dilakukan dengan cara kemudian didiamkan selama 2 jam agar
pengasaman langsung, sehingga tidak dapat terjadi koagulasi protein yang
perlu menunggu kerja kultur stater sempurna sehingga dapat membentuk
bakteri untuk memproduksi asam laktat curd yang baik. Setelah dilakukan
(Widarta et al., 2016). Pembuatan keju pendiaman, curd yang telah terbentuk
dengan cara pengasaman langsung dipotong dan disaring. Penyaringan ini
dilakukan dengan menambahan bahan dimaksudkan untuk memisahkan curd
yang bersifat asam misalnya asam asetat dari whey.
atau asam sitrat , sehingga akan Curd yang telah disaring
menghasilkan keju tipe mozzarela yang ditambahkan air garam untuk
biasanya berwarna putih dan langsung meningkatkan rasa dan tekstur.
dikonsumsi tanpa melalui proses Penambahan larutan garam juga
pematangan (Arinda et al., 2013). Keju dilakukan untuk menghambat
mozzarella memiliki karakteristik pertumbuhan dan aktivitas
berupa struktur yang terlihat berserabut mikroorganisme, termasuk mikroba
serta daya leleh dan kemuluran yang pembusuk, meningkatkan rasa, tekstur,
tinggi (Purwadi, 2008). menghambat mikroorganisme perusak
Pembuatan keju mozzarella pada dan menurunkan kadar air pada keju
praktikum kali ini dimulai dengan dan preservatif mikroorganisme
proses pasteurisasi. Proses pasteurisasi pembusuk dan menurunkan kadar air.
pada pembuatan mozzarella Setelah itu dilakukan pemanasan kedua
dimaksudkan untuk membunuh seluruh pada curd yang dimaksudkan agar keju
bakteri patogen yang ada selain itu yang dihasilkan memiliki kualitas yang
pasteurisasi juga dimaksudkan untuk baik dengan massa curd yang lebih
membunuh bakteri yang dapat padat dan juga untuk menghasilkan keju
mempengaruhi kualitas keju seperti dengan flavor yang baik. Selama proses
bakteri koliform. Menurut literature pemanasan keju diuleni hingga elastis.
pembuatan mozzarella seharusnya Setelah dirasa cukup elastis mozzarella
dilakukan sebagai berikut: Penambahan akan dimasukkan kedalam air es untuk
dengan asam sitrat yang dimaksudkan memadatkan tekstur keju. Perubahan
untuk menciptakan suasana asam pada disik berupa elastisitas, kekerasan dan
sampel sehingga enzim rennet dapat plastisitas. Terjadi perubahan karakter
bekerja dengan optimal dan membantu ini disebabkan adanya hidrolisis protein
mempercepat penggumpalan protein. secara enzimatis yang menyebabkan
Setelah itu dilakukan pengadukkan agar kasein mudah larut, sehingga keju
larutan asam sitrat dapat tercampur menjadi lunak. Apabila dalam
dengan sempurna. Kemudian dilakukan pembuatan keju terbentuknya asam
penambahan enzim rennet. terlalu banyak mengakibatkan curd
Pencampuran enzim rennet ke dalam cenderung kasar, rapuh, dan bila
susu berguna untuk mengkoagulasi dilenturkan patah (Daulay, 1991)
protein susu sehingga membentuk curd Setelah itu dilakukan penirisan
atau bakal keju (Hutagalung, 2008). unttuk mengurangi air pada keju dan
Namun dalam praktikum pembuatan dilakukan pengemasan untuk
mozarella yang dilakukan justru menghindari kerusakan selama
penyimpanan. Berikut hasil pengamatan
keju mozzarella yang diperoleh :

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Keju Mozarella


Kel. Perlakuan Warna Rasa Aroma Tekstur Rendemen Gambar
3 Enzim Rennet - - - - - -

Putih
4 Asam sitrat - Susu + Kenyal 43 %
kekuningan

8 Enzim Rennet - - - - - -

Lunak
9 Asam sitrat Putih tulang - Keju 18%
Rapuh

13 Enzim Rennet - - - - - -
Putih Khas
14 Asam Sitrat - Lunak -
Kekuningan Susu
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)
Prosedur penambahan asam sitrat penambahan asam sitrat tidak dilakukan
dan enzim rennet yang berbeda dari pengecekkan pH sampel yang membuat
literature, menyebabkan hasil pH asam atau titik isoelektrik untuk
mozzarella juga akan menyimpang. Hal peroses koagulasi protein oleh rennet
ini dikarenakan penambahan dengan tidak tercapai sehingga proses koagulasi
asam sitrat yang dimaksudkan untuk terjadi secara tidak sempurna.
menciptakan suasana asam pada sampel Hasil pembuatan keju mozzarella
sehingga enzim rennet dapat bekerja sama sekali tidak terbentuk pada
dengan optimal dan membantu penambahan enzim rennet saja, karena
mempercepat penggumpalan protein tidak ada proses aktivasi enzim rennet
tidak terjadi. Asam sitrat hanya akan untuk melakukan koagulasi sehingga
mencipatakan menggumpalkan sedikit tidak terbentuk koagulan, sedangkan
protein susu secara tidak sempurna dan pada penambahan asam sitrat saja masih
penambahan enzim rennet pada adonan terbentuk koagulasi protein. Hal ini
mozzarella lain tidak akan mencapai disebabkan karena asam sitrat termasuk
fungsinya dalam proses koagulasi kedalam kogulan protein bersama
protein suus untuk membentuk curd dengan asam asetat. Selain koagulan
tidak akan tercapai karena suasana dalam bentuk asam, tedapat juga
optimum berupa penambhan enzim koagulan garam seperti CaSO4 dan
rennet tidak bekerja kecuali dalam CaCl (Sarwono dan Saragih, 2001).
keadaan optimal yaitu pH asam. Gumpalan yang terbentuk memiliki
Berdasarkan hasil pengamatan warna putih kekuningn. Warna putih
dapat diketahui bahwa susu segar yang kekuningan ini disebabkan karena
diolah menjadi mozarella tidak adanya lemak pada susu yang ikut
terbentuk dilihat dari tidak adanya terkoagulasi oleh protein susu sehingga
rendemen dan tidak terjadinya koagulasi memiliki warna yang agak kekuningan.
yang sempurna selama proses Aroma yang dihasilkan memiliki aroma
pengolahan sehingga yang terbentuk susu karena kogulasi protein dari susu
hanya gumpalan kecil protein susu. Hal sapi. Tekstur yang dihasilkan lembek,
ini disebabkan karena sesaat setelah pecah dan rapuh. Gumpalan yang
terbentuk tidak bersifat elastis, hal ini Sarwono, B. dan Saragih, Y. P. 2004.
tidak sesuai dengan literatur, menurut Membuat Aneka Tahu. Penebar
Legowo (2009), ciri-ciri keju mozarella Swadaya, Jakarta.
yaitu elastis, tidak berserabut dan lunak.
Rasa dan rendemen pada keju tidak
dapat dianalisis karena tidak
terbentuknya curd selama proses
pengolahan.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum kali ini


adalah Produk olahan berupa keju
mozarella tidak sesuai standar karena
prosedur tidak sesuai dan tidak
terbentuknya curd selama proses
pengolahan.

DAFTAR PUSTAKA

Arinda AF, Sumarmono J, Sulistyowati M.


2013. Kualitas Bahan Pengasam dan
Kondisi Susu Sapi Terhadap Hasil/
Rendemen, Keasaman, Kadar Air dan
Ketegaran (Firmenss) Keju Tipe
Mozarella. J Ilmiah Peternakan
1:455-462.
Daulay, D. 1991. Buku/Monograf
Fermentasi Keju. PAU Pangan dan
Gizi. IPB, Bogor.
Hadiwiyoto, S. 1983. Teknik Uji Mutu Susu
dan Hasil Olahannya. Liberty.
Yogyakarta
Hutagalung, I. L. 2008. Pengujian Level
Enzim Rennet, Suhu dan Lama
Penyimpanan Terhadap Kualitas
Kimia Keju Dari Susu Kerbau.
Skripsi, Departmen Peternakan.
Fakultas Pertanian. Universitas
Sumatera Utara
Legowo, A. M., Kusrahayu dan S.Mulyani.
2009. Ilmu dan Teknologi Susu.
Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, Semarang.
Purwadi. 2008. Konsentrasi Optimum Jus
Jeruk Nipis sebagai Bahan Pengasam
pada Pembuatan Keju Mozzarella.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil
Ternak 3(2):32-38.

Anda mungkin juga menyukai