Anda di halaman 1dari 19

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Jaringan tumbuhan merupakan kumpulan sel-sel yaang mempunyai bentuk

dan fungsi yang sama. Semu jaringan tumbuhan umumnya dibagi menjadi dua

tipe yaitu, akar, batang, daun, dan organ reproduksi (bunga, biji, dan buah) yang

seluruhnya merupakan tubuh tumbuhan (Angiospermae) (Riandari, 2009).

Dalam ilmu biologi moderen pengertian jaringan dapat diartikan sebagai

dari beberapa sel makhluk hidup. Pengertian jaringan dalam biologi kumpulan

pada era moderen ini tidak memiliki perbedaan dengan biologi dimasa lalu seperti

jaringan otot, jaringan syaraf dan jartingan otak (Kurniasari, 2011).

Ilmu yang memepelajari tentang jaringan tumbuhan disebut histologi

tumbuhan. Histologi tumbuhan mengkaji jenis-jenis sel berdasarkan bentuk dan

fungsi yang menyusun suatu jaringan. Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel

yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jenis-jenis pada jaringan tumbuhan

antara lain, jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan

kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem (Erhaka,

2012).

Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi

yang sama dan dari sekumpulan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan. Jaringan

tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang memiliki bentuk, dan fungsi

yang sama. Sedangkan jaringan hewan adalah sekumpulan sel-sel hewan yang

mempunyai bentuk, asal, dan fungsi yang sama (Campbel, 1999).


2

Semua organisme tersusun oleh sel yang memiliki variasi dalam bentuk,

ukuran, dan fungsi. Bentuk sel tumbuhan bermacam-macam. Ada yang berbentuk

seperti kubus, prisma, kotak, elips, poligonal, memanjang seperti serabut dan ada

yang seperti pipa. Ukuran rata-rata sel tumbuhan berkisar antara 10-100 mm,

kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki

struktur dan fungsi yang sama dan di sebut jaringan. Jaringan pada tumbuhan

berasal dari pembelahan sel emberional yang berdeferinsiasi menjadi bermacam-

macam bentuk yang memiliki fungsi khusus (Soeprapto, 1994).

Terjadinya jaringan tumbuhan ialah karena adanya atau berlangsungnya

pembelahan dari sel-sel, yang dalam hal ini sel-sel yang terjadi tetap melakukan

hubungan-hubungan dengan erat antara satu dengan yang lainnya. Selanjutnya

pembentukan jaringan-jaringan tersebut sangat erat hubungannya pula dengan

pembentukan berbagai alat pada tumbuhan , akar, batang, daun, bunga, dan buah

dan lain sebagainya. Dalam hal ini, tiap jaringan biasanya hanya melakukan satu

proses dalam hidupnya. Seperti jaringan meristem yang mampu membelah terus-

menerus dan membentuk sel-sel baru (Waluyo, 2006).

Berdasarkan asalnya terdapat dua macam jaringan meristem yaitu,

meristem primer dan jaringan sekunder. Meristem primer berasal dari jaringan

emberional dan aktivitasnya menghasilkan prertumbuhan primer. Meristem

primer terdapat pada titik tumbuh yang menyebabkan perpanjangan akar dan

batang, letaknya diujung akar. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa

yang telah terdeferensiasi. Meristem sekunder terdapat pada kambium yang

menyebabkan tumbuhan menjadi besar, contohnya kambium dan kambium gabus.

Sel-sel kambium ini bersifat meristematis akibatnya batang dan akar bertambah
3

lebar. Kambium ini hanya dimiliki oleh tumbuhan yang berkayu. Jaringan dewasa

terbentuk dari meristem primer dan meristem sekunder yang membelah dan

terdeferensiasi (Sarkini, 2006).

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengenal bebrapa

jaringan pada tumbuhan Angiospermae.


4

TINJAUAN PUSTAKA

Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan

diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan

sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusu

tersebut bersifat emberionik ini disebut meristem.pada dasarny, pembelahan sel

dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks

batang, tetapi pembelahannya sangat terbatas (Soeprapto, 1994).

Jaringan menurut fungsinya dibagi menjadi dua yaitu jaringan muda atau

jaringan meristem dan jaringan dewasa atau jaringn permanen. Jaringan meristem

dibagi menjadi tiga yaitu, meristem apikal yang terletak diujung batang dan akar,

meristeem lateral yang terletak di kambium gabus dan meristem interkalar yang

terletak diantara satu dengan yang lainnya. Jaringan dewasa atau permanen adalah

jaringan yang tidak meristimatis (Kimball, 1998).

Jaringan meristem dibagi menjadi tiga yaitu, meristem apikal yang terletak

diujung batang dan akar, meristeem lateral yang terletak di kambium gabus dan

meristem interkalar yang terletak diantara satu dengan yang lainnya. Jaringan

meristem adalah jarngan muda yang terdiri atas sel—sel yang mempunyai sifat

membelah diri. Fungsinya untuk mitosis, dimana sel-selnya kecil, berdinding tipis

tanpa vakoula tengah didalamnya. Jaringan muda yang sel-selnya sealu

membelaha tau bersifat meristimatik. Fungsi sel meristimatik adalah mitosis.

Bentuk dan ukuran sama relatif, kaya protoplasma, umumnya rongga sel yang

kecil (Prawiro, 1997).

Jaringan menurut fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringanmuda

atau meristem dan jaringan dewasa atau permanen. Jaringan terdiri dari jaringan
5

muda atau meristem, jaringan dasar atau parenkim, sklerenkim, xilem, dan floem

(Brotowidjoyo, 1989).

Jaringan permanen dibagi menjadi dua yaitu jaringan epidermis dan

jaringan parenkim. Jaringan permanen merupakan jaringan yang telah mengalami

deferensiasi. Umumnya jaringan dewasa tidak membelah diri, bentuknya pun

relatif permanen serta rongga selnya besar. Sel parenkim terdapat diberbagai

sebagian tumbuhan, bentuknya besar-besar dan berdinding tipis (Kimball, 1991).

Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil

asimilasi dari daun keseluruh bagian tumbuhan dan pengangkutan air serta garam-

garam mineral. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu xilem dan floem.

Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel mati maupun hidup.

Floem merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari berbagai unsur dengan tipe

berbeda yaitu pembuluh lapisan, parenkim serabut, dan kloroid. Sel-sel terpenting

dalam floem adalah tabung tapis (Radiopoetra, 1997).

Xilem merupakan jaringan campuran yang terdiri atas bebrapa sel yang

mempunyai tipe tertentu yang paling khas. Xilem mempunyai dinding sel yang

tebal. Dindingnya menebal dalam pola –pola berka. Xilem dan floem merupakan

alat transportasi zat-zat pada tumbuhan berpembuluh. Floem berfungsi sebagai

alat transportasi bagi zat-zat hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh

tumbuhan. Jaringan floem dibangun oleh beberapa jenis sel yaitu pembuluh tapis,

parenkim dan serabut floem. Selnya berbentuk tabung dan pada bagian ujung

berlubang (Kimball, 1991).

Jaringan penyokong atau penguat merupakan jaringan yang

berfungsiuntuk menyokong agar tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
6

Jaringan penyokong dibagi menjadi dua yaitu jaringan kolenkim dan sklerenkim

(Prawiro, 1997).

Berdasarkan asalnya terdpat dua macam jaringan meristem yaitu,

meristem primer dan meristem sekunder. Meristem primer brasal dari jairngan

embrional dan aktivitasnya menghasilkan pertumbuhan primer. Meristem primer

terdapat pada titik tumbuh menyebabkan perpanjangan akar dan barang, letaknya

di ujung akar. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang telah

terdeferinsiasi. Meristem sekunder terdapat pada kambium yang menyebabkan

tumbuh menjadi besar, contohnya kambium gabus. Sel-sel kambium ini bersifat

meristimatis akibatnya batang dan akar bertambah lebar. Kambium ini hanya

dimiliki oleh tumbuhan yang berkayu. Jaringan dewasa terbentuk dari meristem

primer dan meristem sekunder yang membelah dan terdeferinsiasi (Sarkini, 2006).
7

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah

1. Mikroskop, kaca benda dan kaca penutup

2. Cutter/sillet

3. Kain planel

4. Buku gambar, alat tulis dan pensil warna

Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunkan dalam praktikum kali ini adalah

1. Tanaman kacang hijau (Vigna radiatus)

2. Tanaman kacang tanah (Aruchus hypogaea L)

3. Tanaman kacang nagara/tunggak (Vigna unguiculata (L) Walp)

4. Tanaman kacang arab

Waktu dan Tempat

kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 April

2018, pada pukul 10.00-12.00 WITA dan bertempat diruang Laboraturium

Biologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat,

Banjarbaru.

Prosedur Kerja

Adapun prossedur kerja pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan mikroskop, kaca benda dan kaca penutup pada posisi yanng

tepat.
8

2. Menyiapkan masing-masing preparat yang akan diamati dibawah

mikroskop.

3. Meengamati bentuk dan gambarkan hasil pengamatan dan lengkapi

gambar dengan keterangan yang jelas.


9

HASIL DAN PEMBHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum kali ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat

dilihat pada tabel berikut

Tabel 1. Hasil pengamatan bagian-bagian jaringan pada tumbuhan


No. Jaringan batang kacang hijau (vigna Keterangan
radiatus)
1. 1. Jaringan pelindung
2
3 2. Jaringan pengangkut
1
3. Jaringan penguat

No. Jaringan akar kacang hijau (vigna radiatus) Keterangan

2. 1. Jaringan pelindung
2 2. Jaringan pengangkut
1
3. Jaringan penguat

3
10

No. Jaringan batang kacang tanah (Arachis Keterangan


hypogea L)
3 1. Jaringan pelindung
2
1
2. Jaringan pengangkut

3. Jaringan penguat

No Jaringan akar kacang tanah (Arachis keterangan


hypogea L.)

4. 1. Jaringan pelindung
2
2. Jaringan pengangkut
3
3. Jaringan penguat

1
11

No Jaringan batang kacang nagara/tunggak Keterangan


(vigna unguiculata (L.) Walp)
5. 1. Jaringan pelindung
1
2. Jaringan pengangkut

3. Jaringan penguat

No. Jaringan akar kacang nagara/tunggak (vigna Keterangan


unguiculata (L.) Walp)
6. 1. Jaringan pelindung
1 2. Jaringan pengangkut

3. Jaringan penguat
2

3
12

No. Jaringan batang kacang arab (vigna Keterangan


unguiculata (L.) Walp)
7. 1. Jaringan pelindung

2. Jaringan pengangkut

3. Jaringan penguat

No. Jaringan batang kacang arab (vigna Keterangan


unguiculata (L.) Walp)
8. 1. Jaringan pelindung

2. Jaringan pengangkut

1 3. Jaringan penguat

3
13

Tabel 3. Hasil Pengamatan Jaringan daun


No. Jaringan daun Keterangan
1. 1. Jaringan pelindung
1
2. Jaringan pengangkut

2 3. Jaringan penguat

Tabel 2. Hasil pengamatan Pertumbuhan kacang hijau

Waktu Keterangan
Bahan
perendaman Gelap Terang
Pucat, tinggi, dan Hijau, pendek,
k. nagara 24 jam
batangnya kurus dan batangnya
gemuk
Pucat, tinggi, dan Hijau, pendek,
k. arab 24 jam
batangnya kurus dan batangnya
gemuk
Pucat, tinggi, dan Hijau, pendek,
k. hijau 24 jam
batangnya kurus dan batangnya
gemuk
Pucat, tinggi, dan Hijau, pendek,
k. tanah 24 jam
batangnya kurus dan batangnya
gemuk
14

Pembahasan

Berdasarkan hasil dari pengamatan tampak adanya jaringan-jaringan pada

batang tubuh tubuhan, antara lain epidermis yang biasa disebut kulit luar, floem

atau pembuluh tapis, dan xilem atau pembuluh kayu, ini menunjukkan bahwa

pada akar, batang dan daun pada timbuhan memiliki jaringan didalamnya. Xilem

dan floem disebut jarringan pengangkut yang terdapat pada berkas ikatan

pembukuh. Bekas pembuluh yang bentuknya khas menghadap kedalam disebut

xilem. Tumbuhan diantara xilem dan floem terdapat kambium.

Angiospermae (bahasa Yunani, angieo atau botol dan sperma atau biji).

Berbeda dengan Gymnospermae, tumbuhan anggota Angiospermae mempunyai

biji yang dilindungi oleh bakal buah. Anggotanya dapat berupa tumbuhan berkayu

atau batang basah (herba), mempunyai bentuk dan susunan bunga yang

bermacam-macam. Mikrosporangia terdapat pada mikrosporofil yang diisebut

benang sari. Angiospermae diibagi meenjadi dua kelas yaitu kelas

Monocotyledoneae (monokotil) dan kelas dycotyledoneae (dikotil).

Ada perbedaan antara tanaman monokotil dan tanaman dikotil. Tanman

monokotil berakar serabut, batang antara ujung akar dan kalpira jelas, partikel

terdiri dari beberapa lapisan sel berdindig tebal, tidak memiliki kambium, letak

beraks pengangkut tetap berselang seling. Batangnya tidak bercabang, pembuluh

angkut tersebar, tidak meemiliki jaringan empelur, tidakk dapat dibedakan korteks

dan empelur, mempunyai meristem iinterkela. Perpotongan daun sejajar atau

melengkung dan tidak memiliki jaringan tiang. Sedangkan tanaman dikotil

berakar tunggal, batas antara ujung dengan kalpira tidak jelas, partikel terdiri dari

suatu sel berdinding tebal, kambium tampak seperti meristem sekunder, letak
15

berkas pengangkut tidak berselang seling. Batangnya bercaban, pembuluh angkut

teratur, ada kambium antara floem dan xilem, memiliki jaringan empelur, dapat

dibedakan antara daerah korteks dan empelur, tidak meempunyai meristem

interkalar, perpotongan daun menjari atau menyirip dan memiliki jaringan tiang.

Kacang hijau (Vigna radiatus), kacang tanah (Arachis hypogea L), kacang

negara (vigna unguiculata (L.) Walp) dan kacang arab (vigna unguiculata (L.)

Walp) termasuk tumbuhan angiospermae yang termasuk pada tanaman dikotil.

Batang tanaman kacanag terdiri atas tiga daerah yaitu kulit, kayu, dan empelur,

jika diamati dengan mikroskop jaringan tumbuhan kacang hijau berwarna hijau

tua, begitupun juga halnya dengaan batang kacang tanah dan kacang negara. Pada

tanaman kcang hijau juga terdapat lingkaran athunan yang terjadi karena pada

tumbuhan dikotil berkayu keras dan hidup menahun, pertumbuhan sekunder

berlangsung selama hidupnya atau terus menerus.

Pada bagian batang dan akarnya terdapat jaringan epidermis yang

meerupakan jaringan terluar dari organ-organ tanaman, jaringan pengangkut

antara lain jaringan xilem yang berffungsi mengangkut air dan garam mineral dari

akar menuju daun dan jaringan floem yang berfungsi mengangkut hsil fotosintesis

dari daun ke bagian yang lain (batang, cabang, dan akar). Jaringan penguat antara

lain jaringan kolenkim yang sel-selnya hidup dan dinding sel terdiri atas selolusa

dan skelerenkim yang dinding selnya mengandung lignin sehingga sel-selnyaa

keras, dan jaringan endodermis yang terdapat juga stele dan perisikel. Pada

endodermis batang disebut juga kulit dalam, terdiri atas selapis sel (jaringan

tunggal), meerupakan lapisan pemisah antar koorteks yang tersususn atas jaringan

kolenkimdengan stele (silender pusat) lpaisan terdalam dari batang, dimana


16

lapisan terluar stele disebut perisikel dan perikambium. Sedangkan pada

endodermis akar terletak pada lapisan di sebelah dalam korteks dan diluar

perisikel yang berfungsi mengatur masuknya air tanah kedalam pembuluh dan

menyimpan zat makanan.

Yang mempengaruhi pertumbuhan dari kacang-kacangan tersebut adalah

air, suhu,oksigen, cahaya dan media penanaman. Keteresediaan air di lingkungan

sekitar benih memegang peranan penting dalam menghilangkan inhibitor

perkecambahan. Air juga berfungsi dalam penguraian karbohidrat dalam katiledon

benih untuk dapat digunakan bagi pertumbuhan embrio. Karena peranan penting

ini, sebelum mengecambahkan benih praktikkan umumnya akan merendam benih

dalam air selama kurang lebih 12 jam.

Suhu juga, merupakan faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji.

Suhu mempengaruhi kecepatan perkecambahan. Pada kisaran 26-35 derajat

celcius. Perkecambahan biji umumnya berjalan dengan sempurna.

Oksigen juga berpengaruh pada pertumbuhan kecambah. Oksigen yang

diserap benih melalui respirasi akan mendorong terjadinya perkecambahan secara

ceepat. Perkecambahan benih terjadi bila kandungan oksigen di udara kurang dari

29%. Untuk benih yang sedang dalam masa dorman, penambahan oksigen

kedalam benih hingga 80% akan dapat membuat dormansi benih terpatahkan

sehingga benih mulai mengalami perkecambahan.

Kebutuhan cahaya untuk perkecambahan sangat bervariasi tergantunng

jenis benih itu sendiri. Ada benih yang butuh cahaya untuk berkecambah,ada

benih yang berkecambah dengan cepat jika cahaya tercukupi, ada benih yang

terhambat perkecambahnnya jika ada cahaya, dan ada pula benih yang hanya
17

dapat berkecambah pada kondisi gelap tanpa cahaya. Kacang yang tumbuh di

daerah gelap tumbuh lebih cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya

hormon auksin, sehingga kan terus memacu pertumbuhan batang kacang.

Meskipun tanaman kaacang ini tumbuh dengan tinggi, tetapi dengan kondisi fisik

tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan

daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.

Untuk tanaman yang di letakkan di tempat yang terang, tumbuh lebih

pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena

cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlau cepat.

Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi

fisik tanaman yang sehat, subur, dan batang terlihat gemuk, daun terlihat segar

dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil

Media juga merupakan faktor yang mempengaruhi perkecaambahan.

Benih umumnya dapat tumbuh dengan sempurna pada media dengan fisik yang

baik. Media gembur yang bebas penyakit dan kelembannya terjaga akan membuat

benih berkecambah dengan baik.


18

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat diambil kesipulan yaitu sebagai berikut:

1. Jaringan adalah sekumpulan sel yang berkaitan erat satu sama lain serta

memiliki struktur dan fungsi yang sama.

2. Tumbuhan kacang hijau, kacang nagara, kacang arab dan kacang tanah

termasuk angiosperrmae atau tumbuhan dikotil.

3. Pada tumbuhan kacang hijau, kacang nagara, kacang arab dan kacang

tanah terdapat jaringan epidermis, jaringan pengangkut xilem dan floem,

jaringan peenguat kolenkim dan sklerenkim, dan jaringan endodermis.

4. Diantara jaringan xilem dan floem terdapat kambium

5. Pada jaringan endodermis terdapat jaringan stele dan perisikel.

Saran

Sebaiknya praktikkan menyiapkan bahan-bahan praktikum terlebih dahulu

agar tidak praktium dapat dilaksanakan dan tidak ada waktu yang terbuang

dengaan sia-sia.
19

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Erlangga. Jakarta.

Cambell. 1999. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Erhaka. 2012. Modul Praktikum Biologi Pertanian. Banjarbaru.

Kimball, J. H. 1991. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Kimball, J. H. 1998. Biologi. Erlangga. Jakarta.

Kurniasari, Fita, 2011. Laporan Praktikum Biologi Dasar. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Malang.

Pratiwi. 2006. Biologi SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta.

Prawiro. 1997. Biologi sains. Bumi Aksara. Jakarta.

Radiopoetra. 1997. Zoologi. Erlangga. Jakarta.

Riandari. 2009. Theory and Application of Biology. Tiga Serangkai. Jakarta.

Sarkini. 2006. Biologi SMA. Erlangga. Jakarta.

Soeprapto. 1994. Biologi Jilid 1. Universitas Diponegoro peress. Semarang.

Waluyo. 2006. Bologi Dasar. Universitas Jember. Jember.

Anda mungkin juga menyukai