Anda di halaman 1dari 8

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

(Penampang Membujur Otot Polos)

(sumber : biologimediacentre.com)

Keterangan:
1. Inti sel
2. Sel otot polos

(Penempang Melintang Otot Polos)

Keterangan:
1. Inti sel
2. Sel otot polos

(sumber : blog.uad.ac.id)

(Penampang Melintang Otot Lurik)

(sumber: mysteriousdoctor.blogspot.com)

Keterangan:
1. Inti Sel
2. Pita Gelap
3. Endomesium
4. Pita Terang

(Penampang Membujur Otot lurik)

Keterangan:
1. Inti Sel
2. Pita Gelap
3. Endomesium
4. Pita Terang

(sumber: mysteriousdoctor.blogspot.com)

(Penampang Melintang Otot Jantung)

(sumber: hanaruhanaru.blogspot.com)

B. Pembahasan

Keterangan:
1. Inti sel
2. Pita gelap
3. Pita terang
4. Diskus interkalar

Jaringan otot bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh, terdiri atas sel-sel otot yang
terspesialisasi untuk melaksanakan kontraksi dan berkonduksi (menghantarkan impuls). Di
dalam sitoplasmanya ditandai dengan adanya sejumlah besar elemen-elemen kontraktil
yangdisebut miofibril yang berjalan menurut panjang serabut otot. Pada beberapa jenis otot,
miofibril terdiri dari atas lempeng-lempeng terang dan gelap secara bergantian. Semua segmen
gelap letaknya bersesuaian , demikian pula dengan segmen terangnya. Miofibril tersusun atas
protein-protein kontraktil yaitu aktin dan miosin (Adnan, 2008).
Jaringan otot rangka dinamakan demikian karena jaringan ini meliputi sebagian besar
tulang otot atau tulang kerangka. Jaringan otot rangka bekerja secara sukarela. Kegiatannya
dapat sadar dikendalikan oleh neuron (sel saraf) yang merupakan bagian dari somatik (sukarela)
pembagian sistem saraf (Tortora, 2009).
Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangun khusus yang dikaitkan dengan aktivitas
kontraksi. Bentuknya memanjang membentuk serabut. Berdasarkan bentuk serta bangunnya, sel
otot disebut serabut otot. Tetapi serabut otot tentu berbeda dengan serabut jaringan ikat karena
serabut jaringan ikat bersifat ekstraseluler.Serabut otot tersusun dalam berkas, sumbunya paralel
dengan arah kontraksi. Dalam serabut otot banyak terdapat fibroprotein dalam sarkoplasma yang
mudah menyerap zat warna untuk sitoplasma (Dellman dan Brown, 1989).
Skeletal jaringan otot lurik adalah: pita terang dan gelap (striations) terlihat ketika
jaringan yang diperiksa dengan mikroskop. Paling skeletal otot juga dikendalikan secara sadar
sampai batas tertentu. Misalnya, diafragma Anda terus bergantian berkontraksi dan bersantai
tanpa kendali sadar sehingga Anda tidak berhenti bernapas. Juga, Anda tidak perlu secara sadar
berpikir tentang tertular otot rangka yang mempertahankan postur atau menstabilkan tubuh
posisi. Hanya hati mengandung jaringan otot jantung, yang membentuk sebagian besar dinding
jantung (Tortora, 2009).
Jaringan otot polos terletak di dinding berongga struktur internal, seperti pembuluh
darah, saluran udara, dan sebagian organ dalam rongga abdominopelvic. Hal ini juga ditemukan
di kulit, melekat pada folikel rambut. Di bawah mikroskop, jaringan ini tidak memiliki striations
jaringan otot rangka dan jantung. Tindakan otot polos biasanya disengaja, dan beberapa jaringan
otot polos, seperti otot yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan Anda, memiliki
autorhythmicity. Kedua otot jantung dan otot polos diatur oleh neuron yang merupakan bagian

dari otonom (tak sadar) divisi dari saraf sistem dan oleh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
endokrin (Tortora,2009).
Ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot lurik, otot polos dan otot jantung. Pada penampang
melintang otot lurik, tampak tersusun sebagai pita-pita yang sejajar, berinti banyak yang terletak
pada bagian perifer di bawah sarkolemma. Myofibril otot lurik mengandung keeping gelapdan
terang. Diantara serabut otot terdapat jaringan ikat longgar yang disebut endomisium. Pada otot
polos, inti lonjong dan terletak di tengah. Miofibrilnya homogen sehingga tidak tampak adanya
keeping gelap dan terang (Tortora, 2009).
Berbeda dengan otot lurik, pada otot jantung, sel-selnya panjang, bercabang dan
bergabung satu sama lainnya dengan perantaraan cabang-cabangnya. Inti lonjong dan terletak di
tengah. Otot jantung memiliki garis-garis melintang, namuntidak sejelas dengan otot lurik. Pada
tempat tertentu terdapat keeping-keping interkalar. Diantara serabut-serabut otot terdapat
endomisium (Tortora, 2009).
1. Otot lurik
Dengan menggunakan preparat striated teased muscle atau otot lurik, pada
penampang membujur atau melintangnya terlihat adanya inti sel yang banyak berada/
tesebar dipinggir atau tepi. Ada daerah pita gelap dan pita terang (yang merupakan garisgaris melintang) serta adanya

endomesium. Memiliki desain yang efektif untuk

pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Otot ini mudah lelah, yang
disebabkan oleh penumpukan asam laktat pada sel-selnya. Pergerakan otot lurik berasal
dari sinyal motorik yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan refleks). Otot ini
terdapat pada hampir keseluruhan tubuh bagian luar manusia dan hewan.
Otot rangka disebut juga otot skelet (skeletal muscle),otot lurik (striated muscle)
atau otot yang kerjanya di bawah kesadaran ( voluntary muscle). Sebagian besar otot
dalam tubuh adalah otot lurik yang melekat pada tendon (sekitar 40% dari berat tubuh
manusia). Tendon adalah pita keras jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan
tulang. Otot rangka terdiri atas berkas-berkas sel silindrik sangat panjang. Seratotot
rangkadapat bervariasi dalampanjang daribeberapa sentimeterpada ototpendekhingga 3040cm (sekitar 12-16 inci). Serat-serat otot lurik sejajar satu sama lain (Tortora, 2009).
Susunan serabut otot kerangka dalam membentuk muskulus ditunjang oleh
jaringan ikat. Tiap serabur dikelilingi oleh endomisium, suatu jaringan ikat halus dengan
serabut retikuler dan kapiler. Sejumlah serabut otot dibungkus oleh jaringan ikat pekat

dengan

banyak

serabut

kolagen

disebut fasikulus ,

sedangkan

pembungkusnya

disebut perimisium. Di luar perimisium diisi oleh jaringan ikat longgar yang memberikan
kelonggaran bagi vasikulus untuk bergerak. Beberapa fasikulus bergabung membentuk
muskulus dan dibalut oleh jaringan ikat pekat disebut epimisium, sedangkan fasial
terdapat disekitarnya ( Delman, 1989).
2. Otot Polos
Pada pengamatan dengan menggunakan preparat awetan non- striated teased
muscle baik pada penampang membujur atau melintangnya terdapat inti sel tunggal yang
berada ditengah tunggal dan bentuk senya silindris. Otot yang ditemukan dalam organ
pencernaan dan pembuluh darah, bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf tak sadar
atau saraf otonom. Otot polos dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk dari gelendong
dengan kedua ujung meruncing, serta mempunyai satu inti tunggal.Bedasarkan teori, otot
polos terdiri dari atas sel-sel yang bebentuk kumparan pada ujung penampang melintang,
setiap sel otot polos memiliki sebuah inti ditengah.di dalam berkas otot polos sel-sel
fusiformis saling menutupi. Berkas-berkas tersebut tersusun menjadi beberapa lapisan di
dalam berkas tersebut sel-sel dibungkus oleh endomesium padat yang terdiri atas serabutserabut kolagen. Fasikulus di bungkus oleh jaringan penyambung yang disebut
perimesium, dan berkas otot polos yang dibungkus oleh epimesium yang memisahkan
berkas otot yang lebih besar (Pagarra dan Adnan, 2004).
Otot polos disebut otot tak sadar karena tidak dikendalikan secara sadar. Otot
polos terdapat pada organ berongga seperti lambung, usus, kandung kemih, dan rahim.
Misalnya pergerakkan makanan, melalui saluran pencernaan terjadi karena aksi otot-otot
polos yang melapisi esofagus, lambung, dan ususkecil dan besar. Pada kandung kemih,
otot polos berperan mengosongkan kandung kemih. Otot polos juga terdapat pada
pembuluh darah yang membantu menyempitkan atau mempersempit lumen pada
pembuluh darah (Glencoe, 2008).
3. Otot jantung
Pada pengamatan dengan menggunakan preparat awetan cardiac muscle, baik
pada penampang melintang dan membujurnya, terlihat adanya pita gelap dan pita terang,
discus interkalaris serta inti sel yang individual. Otot yang bekerja khusus untuk
memompa darah pada jantung ini adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi secara
terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Otot
jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang

memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung, namun tidak dapat mengontrolnya
secara sadar. Berdasarka teori, Serabut otot dewasa menunjukkan suatu pola bergaris
melintang, dimana setiap serabut otot mengandung inti satu atau dua yang terletak pada
bagian tengah. Selain itu pada otot jantung terdapat garis-garis khusus yang disebut
discus interkalaris yang merupakan hubungan atau pertemuan antara serabut otot yang
dibentuk oleh membrane sel pada ujungnya yang saling berhubungan erat dan saling
berkaitan melalui kompleks tautan (junction complex) (Pagarra dan Adnan, 2004).
Fungsi dari discus interkalaris adalah menyediakan tempat perlekatan yang kuat
antara sel-sel, meneruskan tarikan antara sel-sel dan memungkinkan terjadinya
komunikasi listrik antara sel-sel yang berdekatan. Pada otot jantung terdapat keeping A, I,
H, Z dan discus interkalaris. Juga terdapat serabut-serabut purkinye yang merupakan
serabut biasa yang sudah termodifikasi. Dalam sarkoplasma sel otot jantung terdapat
myofibril, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, lipida dan glikogen.
Mitokondria ada dalam jumlah yang banyak menunjukkan kebutuhan energi yang besar
dan terus menerus (Pagarra dan Adnan, 2004).
Otot jantung membentuk dinding kontraktil jantung. Otot ini lurik seperti otot
rangka dan memiliki sifat-sifat kontraktil yang mirip dengan otot rangka. Akan tetapi,
tidak seperti otot rangka, otot jantung melakukan tugas tak sadar:kontraksi jantung. Serat
otot jantung bercabang-cabang dan saling berhubungan melalui cakram interkalar, yang
merelai sinyal-sinyal dari sel ke sel dan membantu menyinkronisasi detak jantung
(Campbell, 2008).
Otot jantung terdiri atas serabut lurik yang isi-mengisi. Kita akan melihat bahwa
miofibril berjajar parallel sesamanya dan bahwa pengorganisasian sarkomernya adalah
seperti yang ditemukan pada otot rangka (Kimball, 1998).

DAFTAR PUSTAKA

Brown, Delman. 1995. Histologi Veteriner I. Jakarta: UPI.

Campbell, Reece. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Erlangga: Jakarta.


Glencoe. 2008. Biology. USA: The McGrawHill Companies.
Kimball, John W. 1998. Biologi Jilid II Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Pagarra, Halifah dan Adnan. 2004. Struktur Hewan. Makassar : Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.
Tortora, J. Gerard. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. United States of America :
Phoenix Color Corporation.

Anda mungkin juga menyukai