By : Fitriandani
kemarin,
disaat senja sore itu,
di kotaku lahir sebuah lukisan alam
lukisan senja sang matahari pagi
ketika senja lelah dan mulai usang
petang menggoreskan hening di bibir kaca jendela
di kotaku masih jelas bekas goresan matahari pagi tadi
hari ketika senja kembali lagi,
kembali melukis di bibir kota
meneruskan lukisan pagi yang lalu
hingga ke khatulistiwa membelah peristiwa
senja menyapa setiap hari
bergantian melukiskan kisah di pinggiran kota tua
ketika petang mencapai gilirannya
memukau hening sang bima sakti
menyimpan kisah hari ini,
kisah yang selalu merindu
untuk rindu di suatu lukisan senja.
BIOGRAFI