Anda di halaman 1dari 7

NAMA : CITRA MULIA

NPM : 20012681822010

TUGAS AKHIR SEMESTER


HUKUM DAN KEBIJAKAN LINGKUNGAN

Desember , 2018

1. Jelaskan apa yang meyebabkan terjadinya masalah lingkungan hidup di semua negara,
solusi apa yang dilakukan oleh pemerintah negara tersebut, dan apa esensi yang
mestinya dituju dan difokuskan oleh pembuat kebijakan agar kerusakan lingkungan
dapat dimitigasi, bukan malah makin rusak.
Jawaban:
Masalah utama lingkungan hidup di semua negara antara lain:
1. Polusi, Masalah lingkungan hidup yang pertama adalah polusi atau pencemaran
lingkungan hidup. Polusi udara, air dan tanah memerlukan waktu jutaan tahun agar
dapat normal kembali. Sektor Industri dan asap kendaraan bermotor adalah sumber
pencemaran utama. Logam berat, nitrat dan plastik beracun bertanggung jawab atas
berbagai pencemaran yang ada. Sementara polusi air disebabkan oleh tumpahan
minyak, hujan asam, limpasan perkotaan. Dilain pihak, pencemaran udara disebabkan
oleh berbagai gas dan racun yang dikeluarkan oleh industri dan pabrik-pabrik serta
sisa pembakaran bahan bakar fosil; pencemaran tanah terutama disebabkan oleh
limbah industri yang merusak unsur hara dan zat nutrisi di tanah yang penting bagi
tumbuhan.
2. Pemanasan Global, Perubahan iklim atau pemanasan global. Perubahan iklim
seperti pemanasan global adalah hasil dari praktik manusia seperti emisi gas rumah
kaca. Pemanasan global menyebabkan meningkatnya suhu lautan dan permukaan
bumi sehingga menyebabkan mencairnya es di kutub dan kenaikan permukaan air
laut. Ia juga mengubah pola alami musim dan curah hujan seperti banjir bandang,
salju berlebihan atau penggurunan. Akibat perubahan cuaca tersebut, produksi
pertanian sering mengalami gagal panen dan memperbesar peluang terjadinya
kebakaran hutan akibat terjadinya musim kering berkepanjangan.
3. Limbah, Permasalahan lingkungan hidup selanjutnya adalah pembuangan limbah.
Hal ini terutama limbah plastik dan sampah perkotaan seperti di Kali Ciliwung di
Jakarta atau kota-kota di Indonesia. Selain limbah rumah tangga, limbah dari sektor
industri yang sering dibuang ke sungai juga menyebabkan ikan-ikan mati dan
hancurnya ekosistem sungai. Padahal sungai-sungai ini penting bagi ekonomi
masyarakat dan penting untuk memasok sumber makanan bagi masyarakat.
Pembuangan limbah ini akhirnya akan menyebabkan pencemaran laut di
indonesia dan merusak ekosistem laut, sumber perikanan. Tidak kalah penting adalah
pembuangan limbah nuklir. Pembuangan limbah nuklir memiliki bahaya kesehatan
yang luar biasa, terutama akibat radiasi. Plastik, makanan cepat saji, kemasan dan
limbah elektronik murah mengancam kesejahteraan manusia. Pembuangan limbah
merupakan salah satu masalah lingkungan hidup yang mendesak untuk segera
dicarikan jalan keluar.
Hal yang harus dilakukan agar permasalahan tersebut tidak terjadi yaitu:

Berdasarkan KESEPAKATAN INTERNASIONAL TENTANG PENTINGNYA MENJAGA


KELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN HIDUP DAN TANTANGAN KEDEPAN yang
dilakukan di:

1. Konfrensi Stockholm

2. Konferensi Rio de Jeneiro

3. Konferensi Internasional Tentang Pembangunan Berkelanjutan di Johanesburg (Afrika


Selatan)

Harus adanya pengelolaan lingkungan hidup. Indonesia telah melakukan kebijakan


lingkungan hidup tersebut. Kebijakannya antara lain:

1. Good Environmental Governance, maksudnya adalah:


– Lembaga yustisi (pengadilan, kejaksaan, & polisi) yang kredibel & adil

– Birokrasi pemerintah yg profesional & bersih

– Dewan perwakilan rakyat yg kredibel & aspiratif

– Masyarakat madani yang tangguh.

A. Kebijakan Lingkungan
a. Kebijakan bensin bebas timbal
b. Kebijakan desentralisasi pengelolaan LH
c. Kebijakan pengendalian kerusakan lingkungan
B. Peraturan Perundang-undangan
a. Baku mutu emisi
b. Baku mutu limbah cair
c. Golongan peruntukan air sungai
d. Pengelolaan limbah B3
C. Kepedulian Konsumen
a. Kesadaran untuk membeli barang yang dibuat dengan etika
lingkungan yg tinggi
b. Boikot konsumen terhadap produk-produk tertentu yang tidak
ramah lingkungan
2. Market Based Instrument

– Market creation (tradeable emmision/effluents permits)

– Fiscal instrument (emmisions charges, property charges)

– Financial instruments (technology subsidies, soft loans)

– Liability system (joint liability, liability insurance)

– Deposit refund system & guarantee bond (reforestation bonds, land


reclamation bonds)

A. Teknologi
a. Teknologi produksi bersih
b. Verifikasi teknologi ramah lingkungan

2. Apa yang anda dapat prediksi/ramalkan ketika aktivitas ekonomi dan pembangunan
tidak lagi mempertimbangkan eksistensi lingkungan ? Apa pula peran penting dari
kebijakan yang mewajibkan diterapkannya etika lingkungan ?
Jawaban:
Jika aktivitas ekonomi dan pembangunan tidak lagi mempertimbangkan eksistensi
lingkungan maka akan terjadi bencana besar-besaran dimuka bumi. Bencana itu
terjadi akibat ketidakseimbangan ekosistem dan pembangunan. Sesuai dengan UU
no.32 tahun 2009, peran penting kebijaan yang mewajibkan diterapkannya etika
lingkungan, yaitu:
1. Tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan
lingkungan hidup.
2. Terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap
dan tindak melindungi dan membina lingkungan hidup.
3. Terjaminnya kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan;
4. Tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;
5. Terkendalinya pemanfaatan sumber daya secara bijaksana;
6. Terlindunginya Negara Kesatuan Republik Indonesia terhadap dampak usaha
dan/atau kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup

3. Jelaskan alasan mengapa perencanaan pembangunan ke depan diwajibkan untuk


menyertakan (a) neraca sumber daya alam dan lingkungan hidup; (b) perhitungan
produk domestik regional bruto yang mencakup penyusutan sumber daya alam dan
kerusakan lingkungan hidup; dan (c) mekanisme kompensasi/imbal jasa lingkungan
hidup antardaerah; dan d. internalisasi biaya lingkungan hidup.
Jawaban:
Pembangunan adalah suatu bentuk intervensi, dalam arti positif mengubah atau
meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui penanaman nilai-nilai baru. Hakekatnya,
pembangunan merupakan usaha untuk menerapkan nilai-nilai dan pranata-pranata
yang baru, yang pada dasarnya dapat dilihat sebagai suatu pendekatan perubahan
sosial yang dominan (mainstream approach), yakni perubahan sosial yang direkayasa
oleh negara (Parsudi Suparlan: 1988).
Pertimbangan-pertimbangan yang mempergunakan ilmu ekologi untuk perencanaan
pembangunan mempunyai tujuan pembangunan dan meramalkan akibat-akibat dari
kegiatan-kegiatan pembangunan terhadap sumber-sumber dalam dan proses yang
lebih luas dalam hubungannya dengan pembangunan.

4. A. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biodiversity dan kemukakan apa yang
menyebabkannya sangat berhargai ?

jawaban: Biodiversity adalah keanekaragaman hayati yang berarti sumber daya alam
hayati karena merupakan bagian dari mata rantai tatanan lingkungan atau ekosistem,
mampu merangkai satu unsur dengan unsur tatanan lingkungan yang lain, dan dapat
menunjang tatanan lingkungan itu sehingga menjadikan lingkungan alam ini suatu
lingkungan hidup yang mampu memberikan kebutuhan makhluk hidupnya.

Biodiversitas memiliki beragam manfaat berkaitan dengan faktor hak hidup


biodiversitas, faktor etika dan agama, serta faktor estetika bagi manusia. Nilai jasa
biodiversitas adalah sebagai pelindung keseimbangan siklus hidrologi dan tata air;
penjaga kesuburan tanah, lingkungan laut melalui pasokan unsur hara dari serasah
hutan; pencegah erosi, abrasi dan pengendali iklim mikro. Manfaat biodiversitas
lainnya adalah nilai warisan yang berkaitan dengan keinginan menjaga kelestarian
biodiversitas untuk generasi mendatang. Biodiversitas merupakan nilai pilihan dan
menjadi penting di masa depan. Manfaat langsung biodiversitas adalah nilai
konsumtif untuk pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan. Nilai
produktifnya berkaitan dengan perdagangan lokal, nasional maupun internasional

b. Dapatkah biodiversity dihitung nilainya, dan bagaimana nilainya itu dapat


disampaikan ke masyarakat?

Jawaban: Biodiversitas dapat dihitung berdasarkan hal berikut:

1. Penilaian secara langsung, Penilaian berdasarkan konsumsif dan produktif.


Contohnya: Sumber pangan, perumahan
2. 2. Penilaian secara tidak langsung, Penilaian berdasarkan pemanfaatan non
konsumtif. Contohnya: Fungsi ekologis dan keberadaan
3. Nilai tersebut dapat dimanfaatkan dengan cara penyuluhan tentang pentingnya
biodiversitas terutama lingkungan. Pemerintah pun dapat membangun sejumlah
eco-wisata sehingga masyarakat bisa belajar sekaligus berwisata di alam. Namun
yang terpenting adalah memasukkan unsur pentinganya lingkungan ke mata
pelajaran disekolah-sekolah agar anak-anak dapat memahami dan mempelajari
tentang nilai biodiversitas sejak dini.
5. Terhadap kegiatan pemanfatan sumberdaya alam yang sudah berjalan saya ini, ada
yang sudah ditetapkan pembayaran/pungutan kompensasi untuk menutupi kerugian
atau kerusakan alam yang ditimbulkan. Pilih satu kasus masalah dan kemukakan jenis
pembayaran/pungutan cara perhitungan dan metode pembayaran yang tepat untuk
itu.
Jawaban:
Contoh Kasus Eksploitasi Sumberdaya Alam di Maluku Utara
Rincian Kasus:

Kasus agraria yang banyak merugikan masyarakat Maluku Utara termasuk di


dalamnya masyarakat adat adalah masalah klasik yang tidak pernah selesai. Kasus tersebut
bukan berkurang justru semakin bertambah seiring dengan regulasi dan kebijakan
pembangunan pada sektor sumberadaya alam yang dirumuskan oleh pemerintah selama ini.

Riset Unkhair menemukan izin pertambangan di beberapa tempat yang dikeluarkan


oleh pemerintah pusat dan daerah menimbulkan masalah di lapangan, baik CSR, lingkungan,
tanah, hutan, tenaga kerja dan mengusik keharmonisan masyarakat setempat. Perusahan –
perusahan tersebut adalah PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) di Halut berkonflik dengan
Suku Pagu, PT Aneka Tambang di Haltim, berkonflik dengan suku Maba dan Buli, PT Karya
Cipta Sukses Lestari berkonflik dengan masyarakat Bicoli, PT MMC berkonflik dengan
masyarakat Ngele-Ngele dan Pemkab Morotai, PT GMM berkonflik dengan masyarakat Gane
Dalam, PT Weda Bay Nikel dan PT Tekindo Energi berkonflik dengan Suku Sawai .

Jalan Keluar:

Penyelesaian konflik agraria pada sektor sumberdaya ini membutuhkan langkah revolusioner.
Seperti revisi regulasi pada sektor SDA yang banyak menimbulkan konflik, termasuk juga
peninjauan kembali ijin-ijin pertambangan dan sektor lain yang bermasalah dengan
masyarakat. Pemerintah juga harus mengoreksi program MP3EI, karena berpeluang
mendatangkan konflik agraria yang berkepanjangan yang akan merugikan masyarakat
adat/lokal. Keputusan MK terhadap UU Kehutanan yang telah memisahkan hutan adat
dengan hutan negara juga harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan melakukan
inventarisasi hutan adat serta membuat perda untuk mengakui keberadaan masyarakat adat
beserta haknya. Keputusan MK ini adalah jalan keluar untuk menyelesaikan konflik tenurial
yang selama ini memicu konflik masyarakat adat dengan pemerintah dan pemegang izin di
sektor kehutanan.

Selama ini pemerintah senang membuat konflik tapi tidak memiliki cara dalam
menyelesaikan konflik tersebut. Kita memang butuh mekanisme penyelesaian konflik yang
melibatkan para pihak, namun mekanisme saja tidak cukup untuk menjawab masalah yang
dihadapi oleh masyarakat kalau paradigma yang eksploitatif itu tidak dirubah oleh
pemerintah.

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai