Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

PILOT PLANT
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2019/2020

Modul Praktikum : Double Pipe Heat Exchanger dan Shell


and Tube Heat Exchanger
Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam, MT

Tanggal Praktikum : Senin, 23 September 2019


Pengumpulan Laporan : Senin, 30 September 2019

Disusun Oleh:
Kelompok IV

Dhea Putri Aprilianti (171411073)


Dina Nur Amalia (171411074)
Kelas : 3C/D3-Teknik Kimia

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alat penukar panas atau alat penukar kalor banyak sekali digunakan di industry kimia,
terutama pada industry kimia yang bahan baku dan sebagian besar berupa cairan atau gas. Pada
umumnya namanya berbeda beda tergantung pada fungsinya. Nama alat penukar kalor dalam
industry kimia antara lain disebut heater (pemanas), pre heater (pemanas awal), cooler (pendingin),
evaporator (penguap), condenser (pengembun) dan lain lain. Alat penukar panas berfungsi untuk
memindahkan panas/kalor dari suatu fluida panas ke fluida dingin melalui kontak secara langsung
atau tidak langsung. Penukar panas ini pada umumnya bertujuan untuk memanaskan,
mendinginkan, menguapkan, dan mengembunkan suatu fluida dengan menggunakan fluida lain
sebagai media pemanas atau pendingin. Perpindahan panas merupakan unit operasi penting yang
berkontribusi terhadap efisiensi dan keamanan banyak proses.

1.2 Tujuan
1. Memahami fungsi alat penukar panas jenis Double Pipe dan jenis Shell & Tube
2. Menjelaskan mekanisme operasi alat penukar panas jenis Double Pipe dan jenis Shell &
Tube
3. Menjelaskan komponen komponen utama alat penukar kalor jenis Double Pipe dan jenis
Shell & Tube
4. Mengevaluasi kinerja alat penukar panas jenis Double Pipe dan jenis Shell & Tube dengan
menghitung efisiensinya
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Heat Exchanger

Alat penukar kalor (heat exchanger) berfungsi mempertukarkan suhu antara dua fluida
dengan melewati dua bidang batas. Bidang batas pada alat penukar kalor ini berupa pipa yang
terbuat dari berbagai jenis logam sesuai dengan penggunaan dari alat tersebut.
Pada percobaan ini akan dilakukan pengamatan unjuk kerja alat penukar kalor pipa
ganda (double pipe heat exchanger) yang terdiri dari dua pipa konsentris. Pipa yang berada di
luar dikenal sebagai annulus (shell), sedangkan bagian dalam dikenal sebagai pipa (tube).

2.2 Prinsip Kerja Heat Exchanger


Heat exchanger adalah alat yang berfungsi untuk mengakomodasikan perpindahan
panas dari fluida panas ke fluida dingin dengan adanya perbedaan temperatur, karena panas
yang dipertukarkan terjadi dalam suatu sistem maka kehilangan panas dari suatu benda akan
sama dengan panas yang diterima benda lain.

Heat exchanger adalah penukar panas antara dua fluida dengan melewati dua bidang
batas. Bidang batas pada heat exchanger adalah dinding pipa yang terbuat dari berbagai jenis
logam. Pada heat exchanger ini, terdapat dari dua pipa konsentris, yaitu: annullus/shell (pipa
yang berada di luar) dan tube (pipa yang berada di dalam).
Secara umum ada 2 tipe penukar panas, yaitu:
1. Kontak Langsung
Ciri khas: kedua zat yang dipertukarkan energinya saling berkontak secara langsung
(bercampur) dan biasanya kapasitas energi yang dipertukarkan relatif kecil.

2. Kontak Tidak Langsung


Kedua zat yang dipertukarkan energinya dipisahkan oleh permukaan bidang padatan
seperti dinding pipa, pelat, dsb sehingga kedua zat tidak tercampur. Untuk meningkatkan
efektivitas pertukaran energi, biasanya bahan permukaan pemisah yang dipilih dari bahan-
bahan yang memiliki konduktivitas termal yang tinggi misalnya tembaga dan alumunium.

2.3 Jenis Heat Exchanger

Berdasarkan jenis alirannya heat exchanger dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Pararel Flow
Kedua fluida ,mengalir dalam heat exchanger dengan aliran yang searah. Kedua fluida
memasuki HE dengan perbedaan suhu yang besar. Perbedaan temperatur yang besar
akan berkurang seiring dengan semakin besarnya x, jarak pada HE. Temperatur
keluaran dari fluida dingin tidak akan melebihi temperatur fluida panas.

2. Counter Flow
Berlawanan dengan paralel flow, kedua aliran fluida yang mengalir dalam HE masuk
dari arah yang berlawanan. Aliran keluaran yang fluida dingin ini suhunya mendekati
suhu dari masukan fluida panas sehingga hasil suhu yang didapat lebih efekrif dari
paralel flow.

3. Cross flow Heat exchanger


Dimana satu fluida mengalir tegak lurus dengan fluida yang lain. Biasa dipakai untuk
aplikasi yang melibatkan dua fasa. Misalnya sistem kondensor uap (tube and shell heat
exchanger), di mana uap memasuki shell, air pendingin mengalir di dalam tube dan
menyerap panas dari uap sehingga uap menjadi cair.

Berdasarkan bentuknya:
1. Double Pipe Heat Exchanger
a. Jenis HE yang memiliki susunan pipa ganda.
b. Terdiri dari dua pipa logam standart yang kedua ujungnya dilas menjadi satu
atau dihubungkan dengan kotak penyekat.
c. Dapat digunakan secara co-current dan counter-current.
d. Dapat digunakan pada laju alir fluida yang kecil dengan tekanan operasi tinggi.

Gambar 2.3.1 Double Pipe Heat Exchanger

2. Shell and Tube Heat Exchanger


a. Terdiri dari satu bundel pipa yang dihubungkan secara parallel dan ditempatkan
dalam sebuah pipa mantel (cangkang).
b. Untuk meningkatkan effisiensi biasanya dipasang buffle. Tujuannya untuk
meningkatkan turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal.

Gambar 2.3.2 Shell and Tube Heat Exchanger


2.4 Komponen Penyusun Heat Exchanger
Komponen-komponen dari penyusun Heat Exchanger, terdiri dari:
1. Shell dan Tube
Suatu sillinder yang dilengkapi dengan inlet dan outlet nozzle sebagai tempat keluar
masuknya fluida. Ada 2 jenis tube dalam shell, yaitu finned tube (tube yang mempunyai
sirip (fin) pada bagian luar tube) dan bare tube (tube dengan permukaan yang rata)
2. Tube Sheet

Tempat untuk merangkai ujung-ujung tube sehingga menjadi satu yang disebut tube
bundle. HE dengan tube lurus pada umumnya menggunakan 2 buah tube sheet. Sedangkan
pada tube tipe U menggunakan satu buah tube sheet yang berfungsi untuk menyatukan
tube-tube menjadi tube bundle dan sebagai pemisah antara tube side dengan shell side.

3. Baffle

Berfungsi sebagai penyangga tube, menjaga jarak antar tube, menahan vibrasi yang
disebabkan oleh aliran fluida, dan mengatur aliran turbulen sehingga perpindahan panas
lebih sempurna. Jenis baffle yaitu battle melintang (segmental, dish and doughnut) dan
baffle memanjang.

4. Tie Rods

Batangan besi yang dipasang sejajar dengan tube dan ditempatkan di bagian paling luar
dari baffle yang berfungsi sebagai penyangga agar jarak antara baffle yang satu dengan
lainnya tetap.
BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


1. Seperangkat alat heat exchanger Shell and Tube & Double Pipe
2. Fluida (air)
3. Steam

3.2 Prosedur Kerja


3.2.1 Proses Pertukaran Panas pada STHE

Mengalirkan air dingin hingga HE terisi

Mengalirkan steam

Mengatur laju alir steam hingga suhu air panas tidak lebih dari 600C

Mengatur laju alir fluida panas tetap pada 4 LPM

Mengalirkan fluida dingin dengan variasi laju alir dingin 4 LPM, 6 LPM, dan 8
LPM

Mencatat suhu masuk dan keluar tiap aliran fluida

Mengulangi langkah 1-6 pada laju alir fluida dingin tetap 4 LPM degan variasi
laju alir fluida panas
3.2.2 Pengoperasian pada Alat STHE

Membuka V2 dan menutup V1

Membuka V8 dan V6

Membuka dan mengatur V14

Mengamati temperatur indikator

Mengamati perubahan suhu tiap 2 menit

Melakukan variasi laju alir

3.2.3 Proses Pertukaran Panas pada Alat DPHE


Menutup valve pembuangan DPHE dan membuka valve sirkulasi

Membuka valve V13 yang merupakan aliran masukan steam sehingga steam
mengalir menuju heater

Mengatur V13 agar steam dapat memanaskan air dingin dari V4

Mengamati temperatur indikator baik masukan ataupun keluaran sampai stabil

Mengamai perubahan suhu yang terjadi setiap 2 menit

Melakukan bariasi laju alir


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


4.1.1 Spesifikasi Alat
a. Spesifikasi Alat STHE

- Panjang shell and Tube: 120 cm


- Diameter shell : 37,5 cm
- Jumlah sekat : 13 sekat
- Jumlah tube : 24 buah
- Diameter tube luar : 3,2 cm
- Diameter tube : 2,7 cm
dalam

b. Spesifikasi Alat DPHE -1

- Panjang pipa : 140 cm


- Diameter shell : 9 cm

- Diameter tube : 3,6 cm

c. Spesifikasi Alat DPHE -2

- Panjang pipa : 140 cm


- Diameter shell : 11,6 cm
- Diameter tube : 4,4 cm
4.1.2 Data Praktikum
 STHE – Laju alir panas tetap

Laju alir Laju alir Waktu Thi Tho Tci Tco Kondensat
air panas air (menit)
(LPM) dingin
(LPM)
3,33 4,38 0 56 36 22 28 3,84
2 56 40 22 30
4 52 40 22 30
6 50 40 22 30
3,33 5,895 0 48 38 22 28 1,48
2 48 36 22 26
4 44 36 22 28
6 42 35 22 36
3,33 7,95 0 42 32 22 26 1,18
2 38 32 22 26
4 37 32 22 26
6 36 32 22 26

 STHE – Laju alir dingin tetap

Laju Laju Waktu Thi Tho Tci Tco Kondensat


alir air alir air (menit)
panas dingin
(m3/s) (LPM)
0 32 28 22 26 3,84
0,00333 2 32 28 22 26
0,00438
4 36 30 22 25
6 42 42 22 26
0,00573 0,00438 0 38 34 22 27 1,48
2 42 36 22 27
4 46 38 22 28
6 46 40 22 30
0,00756 0,00438 0
2
4
6

 DPHE 1 – Laju alir panas tetap

Laju Laju alir Waktu Thi Tho Tci Tco


alir air air (menit)
panas dingin
(m3/s) (m3/s)
0,00114 0,00462 0 79 53 22 30
2 42 44 22 24
4 20 26 22 26
6 65 48 22 26
0,00114 0,00696 0 72 29 22 51
2 81 54 22 30
4 83 45 22 27
6 80 40 22 27
0,00114 0,009 0 74 36 22 26
2 75 53 22 29
4 78 54 22 29
6 82 54 22 29

 DPHE 2 – Laju alir panas tetap

Laju alir Laju alir Waktu Tho Thi Tci Tco Kondensat
air dingin air panas (menit)
(LPM) (LPM)
5,34 6,84 0 50 98 20 30 2,38
3 58 94 20 30
6 60 94 20 34
9 60 66 20 30
5,37 6,84 0 38 58 20 30 2,42
3 36 50 20 26
6 34 58 20 26
9 34 42 20 26
8,22 6,84 0 44 40 20 24 2,12
3 30 42 21 23
6 36 38 21 26
9 45 86 24 30

 DPHE 2 – Laju alir dingin tetap

Laju alir Laju alir Waktu Thi Tho Tci Tco Kondensat
air dingin air panas (menit)
(LPM) (LPM)
8,22 9,45 0 62 56 21 28 6,34
3 54 52 24 28
6 54 52 24 30
9 44 44 24 26
8,22 6,47 0 54 46 24 28 5,48
3 52 48 24 28
6 54 48 24 28
9 66 56 24 30

4.2 Pembahasan

Dhea Putri Aprilianti (171411073)

Pada praktikum ini digunakan 2 tipe penukar panas yaitu shell & tube heat exchanger dan
double pipe heat exchanger. Prinsip perpindahan panas pada STHE adalah karena adanya aliran
fluida panas yang mengalir pada tube yang berada didalam shell dan aliran fluida dingin yang
mengalir pada shell. Perpindahan panas terjadi secara konduksi dengan luas permukaan tube
sebagai luas perpindahan panas. Selain itu juga secara konveksi pada aliran fluida. Sehingga
berdasarkan hukum fourier koefisien perpindahan panasnya dibuat dalam bentuk koefisien
perpindahan panas overall yang dipengaruhi oleh bahan tube dan fluida yang digunakan. Efisiensi
pada praktikum ini diperoleh dengan menghitungnya berdasarkan metode LMTD dan NTU.
Metode LMTD sangat cocok untuk menentukan ukuran alat penukar panas untuk perpindahan
panas yang kecepatan massa serta suhu masuk dan keluar fluida panas dan dingin sudah
ditentukan. Sedangkan metode NTU digunakan untuk memprediksi suhu keluar aliran fluida panas
dan fluida dingin dalam suatu alat penukar panas yang telah ditentukan

 Shell & Tube Heat Exchanger (STHE)

Pada praktikum ini menggunakan variasi laju alir dingin tetap dan laju alir panas tetap.
Pada laju alir panas tetap, diperoleh bahwa semakin besar laju alir air dingin maka efisiensi akan
semakin meningkat. Efisiensi terbesar pada laju alir panas tetap didapat saat laju alir dingin yang
paling besar yaitu sebesar 60%. Begitu pula saat laju alir dingin tetap, semakin besar laju alir panas
maka efisiensi semakin menurun. Hal ini disebabkan laju alir dingin yang tinggi dapat
menghasilkan aliran turbulen. Jika aliran turbulen maka perpindahan panas akan semakin besar
(Geankoplis, 1978).

Koefesien perpindahan panas overall yang didapat menunjukan bahwa semakin besar laju
alir panas maka semakin besar pula koefisien perpindahan panas overall. Hal tersebut menunjukan
kalor yang dilepas semakin banyak dalam prosesnya. Ditunjukan juga dengan meningkatkan suhu
air dingin keluar.

 Double Pipe Heat Exchanger (DPHE)

Pada DPHE dengan aliran counter current efisiensi yang didapat telah sesuai dengan
literature yaitu semakin besar laju alir air dingin maka semakin tinggi efisiensinya. Begitu pula
pada aliran co current.

Koefisien perpindahan panas overall yang diperoleh yaitu semakin besar kalornya maka
akan diperoleh nila koefisien perpindahan panas overall yang semakin besar. Nilai koefisien
perpindahan panas overall juga ditandai dengan perbedaan suhu masuk dan keluar yang semakin
besar. Namun pada DPHE-1 nilai koefisien perpindahan panas overall lebih besar daripada DPHE-
2, hal ini disebabkan Hal tersebut karena double pipe heat exchanger 1 memiliki diameter lebih
besar karena mengecilnya luas permukaan mengakibatkan menaiknya nilai reynold dan pressure
drop

Dari percobaan ini terdapat kesalahan yaitu nilai efisiensi yang melebihi 100%. Hal ini
dapat disebabkan oleh faktor pengotoran. Factor pengotoran ini sangat mempengaruhi
perpindahan panas pada heat exchanger. Pengotoran ini dapat terjadi endapan dari fluida yang
mengalir, juga disebabkan oleh korosi pada komponen dari heat exchanger akibat pengaruh dari
jenis fluida yang dialirinya. Selama heat exchanger ini dioperasikan pengaruh pengotoran pasti
akan terjadi. Terjadinya pengotoran tersebut dapat menganggu atau memperngaruhi temperatur
fluida mengalir juga dapat menurunkan ataau mempengaruhi koefisien perpindahan panas
menyeluruh dari fluida tersebut
LAMPIRAN
 STHE – Laju alir panas tetap

METODE NTU

a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Thi - △T2 = Tho - △T1 -


Panas Dingin Thi Tci Tho Tco Tco (◦C) Tci (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 53,5 22 39 29,5 24 17 7

0,00333 0,005895 45,5 22 36,25 27,25 18,25 14,25 4

0,00333 0,00795 38,25 22 32 25,75 12,5 10 2,5

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir Panas Laju Alir △Tlmtd = [ln (△T1/△T2)]


△T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
(m3/min) Dingin (m3/min) / △T1 - △T2

0,00333 0,00438 7 1,945910149 0,049263


0,00333 0,005895 4 1,386294361 0,061852
0,00333 0,00795 2,5 0,916290732 0,089257

c. Menghitung kecepatan kapasitas panas (C)

Cc = ṁc (kg/min) x Cp c (kJ/kg.C)
Ch = ṁh (kg/min) x Cp h (kJ/kg.C)
𝐶𝑐
C=
𝐶ℎ

Laju Alir Panas Laju Alir Dingin


Cc (kW/K) Ch (kW/K) C
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 13,93493 18,41244 1,321315
0,00333 0,005895 13,98296 24,81124 1,774392
0,00333 0,00795 14,00614 33,51097 2,392591
d. Menghitung Kecepatan perpindahan panas max
Q max (kW) = Cc(Thi-Tci)

Laju Alir Panas Laju Alir Dingin


Thi Tci Cc (kW/K) Q max (kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 53,5 22 13,93493 579,9918
0,00333 0,005895 45,5 22 13,98296 583,0642
0,00333 0,00795 38,25 22 14,00614 544,5532

e. Mencari Q actual
Qac= Cc(Tco-Tci)=Ch(Thi-Tho)

Laju Alir Laju Alir


Q aktual
Panas Dingin Thi Tci Tho Tco Cc (kW/K) Ch (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 53,5 22 39 29,5 13,93493 18,41244 202,0565
0,00333 0,005895 45,5 22 36,25 27,25 13,98296 24,81124 129,3424
0,00333 0,00795 38,25 22 32 25,75 14,00614 33,51097 87,53838

f. Mencari efektivitas perpindahan panas

𝑸𝒂𝒄𝒕𝒖𝒂𝒍
Effectiveness (Ɛ) = 𝑸 𝒎𝒂𝒙

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Q aktual (Ɛ)
Panas Dingin Q max (kW)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 579,9918 202,0565 0,3483782
0,00333 0,005895 583,0642 129,3424 0,2218321
0,00333 0,00795 544,5532 87,53838 0,1607527

g. Mencari Q panas , Q dingin dan effesiensi perpindahan Panas


Q= mx Cpx △TLmtd
𝑸 𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
η (%) = 𝑸 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔

Cp c Cp h ṁc ṁh dTlmtd Q panas Q dingin


η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) (C) (kJ/min) (kJ/min)

4,20775 4,192 4,375839 3,324173 0,049263 265,9809978 138,0933 51,91847


4,212 4,2035 5,890608 3,326504 0,061852 229,040838 130,259 56,87153
4,218 4,2095 7,944753 3,327269 0,089257 209,021486 125,6661 60,12115

h. Menentukan Nilai NTU


𝐥𝐧[𝟏−Ɛ(𝟏+𝐜)]
NTU = 𝟏+𝒄

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Panas Dingin C (Ɛ) NTU
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 1,321315 0,3483782 0,251026
0,00333 0,005895 1,774392 0,2218321 0,171254
0,00333 0,00795 2,392591 0,1607527 0,124467

i. Mencari Nilai U
𝑸 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂
U = 𝑻𝒙𝑨

Laju Alir Laju Alir Q rata2


Panas Dingin A (m2) dTlmtd (C) U
(kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 202,0371 0,193424 0,049263 21203,16
0,00333 0,005895 179,6499 0,193424 0,061852 15016,29
0,00333 0,00795 167,3438 0,193424 0,089257 9692,927

METODE LMTD
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Tho - △T2 = Thi - △T1 -


Panas Dingin Thi Tci Tho Tco Tco (◦C) Tci (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 44,75 23,75 37,75 25 24 17 7

0,00333 0,005895 56 23,5 43,5 26 18,25 14,25 4

0,00333 0,00795 57,5 23,25 42 25,25 12,5 10 2,5

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir
Laju Alir Panas △Tlmtd = [ln (△T1/△T2)]
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
(m3/min) / △T1 - △T2
(m3/min)
0,00333 0,00438 7 1,945910149 0,049263
0,00333 0,005895 4 1,386294361 0,061852
0,00333 0,00795 2,5 0,916290732 0,089257

c. Mencari Harga FT dapat diperoleh dari kurva dibawah

Laju Alir Laju Alir


Panas Dingin Thi Tci Tho Tco Y = (Tco-Tci) Z = (Thi - Tho) FT
(m3/min) (m3/min) / (Thi-Tci) / (Tco-Tci)
0,00333 0,00438 44,75 23,75 37,75 25 0,238095238 1,933333333 1

0,00333 0,005895 56 23,5 43,5 26 0,223404255 1,761904762 1

0,00333 0,00795 57,5 23,25 42 25,25 0,230769231 1,666666667 1

d. Perhitungan △Tm

Laju Alir Laju Alir


△Tlmtd = [ln (△T1/△T2)] / dTm (∆Tm = △Tlmtd.
Panas Dingin FT
△T1 - △T2 FT (oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 0,049263 0,049263
1
0,00333 0,005895 0,061852 0,061852
1
0,00333 0,00795 0,089257 0,089257
1

e. Perhitungan Q
Q = m.Cp. △T

Cp h Q panas Q dingin
Cp c ṁc (kg/min) ṁh (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
(kJ/kg.C)
(kJ/kg.C)
4,207188 4,192 4,375839 3,324173 0,686475 0,906929
4,212 4,2035 5,890608 3,326504 0,864874 1,534626
4,218 4,2095 7,944753 3,327269 1,250152 2,991103

f. Mencari efisiensi
𝑄 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
η (%) = 𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

Q panas Q dingin
η (%)
(kJ/min) (kJ/min)
0,686475 0,906929 132,1138582
0,864874 1,534626 177,439157
1,250152 2,991103 239,2591168

g. Mencari U
𝑄 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
U = 𝑇𝑥𝐴

Q rata2
A (m2) U
(kJ/min)

0,796702 0,193424 83,61141

1,19975 0,193424 100,2828

2,120627 0,193424 122,8315


 STHE – Laju alir dingin tetap
METODE NTU
a. Perhitungan ∆𝑇1 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇2

laju suhu fluida suhu fluida


laju air
alir air panas dingin d1= d2 =
dingin
panas tho-tco thi-tci
(m3/s) tho thi tco tci
(m3/s)
0,00333 0,00438 312 326,5 302,5 295 9,5 31,5
0,00573 0,00438 302,5 308,5 298,75 295 3,75 13,5
0,00756 0,00438 310 316 301 295 9 21

b. Perhitungan ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑

Laju Alir Laju Alir dT1 -


ln dTlmtd
Panas Dingin dT2
(dT1/dT2) (C)
(m3/min) (m3/min) (C)
0,00333 0,00438 -22 -1,1987 18,35328
0,00573 0,00438 -48,92 -2,64229 18,51424
0,00756 0,00438 -43,33 -1,76035 24,61449

c. Perhitungan kecepatan kapasitas panas (C)


Cc = ṁc (kg/min) x Cp c (kJ/kg.C)
Ch = ṁh (kg/min) x Cp h (kJ/kg.C)
𝐶𝑐
C = 𝐶ℎ

Laju Alir Laju Alir


Panas Dingin Ch (kW/K) Cc (kW/K) C
(m3/min) (m3/min)
0,00333 0,00438 0,232352 0,306624 1,319654
0,00573 0,00438 0,401541 0,307327 0,765368
0,00756 0,00438 0,529782 0,306937 0,579365

d. Perhitungan kecepatan perpindahan panas max


Q max (kW) = Cc(Thi-Tci)
Laju Alir Laju Alir
Q max
Dingin Panas Thi Tci Cc (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00438 0,00333 326,5 295 0,306624 9,658654
0,00438 0,00573 308,5 295 0,307327 4,148914
0,00438 0,00756 316 295 0,306937 6,445685

e. Perhitungan Q actual
Qac= Cc(Tco-Tci)=Ch(Thi-Tho)

Laju Alir Laju Alir


Q aktual
Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Cc (kW/K) Ch (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)

0,00438 0,00333 326,5 295 312 302,5 0,306624 0,232352 2,29968

0,00438 0,00573 308,5 295 302,5 298,75 0,307327 0,401541 1,15248

0,00438 0,00756 316 295 310 301 0,306937 0,529782 1,84162

f. Perhitungan efektivitas perpindahan panas


𝑸𝒂𝒄𝒕𝒖𝒂𝒍
Effectiveness (Ɛ) =
𝑸 𝒎𝒂𝒙

Laju Alir Laju Alir


Q max Q aktual Effectiveness
Dingin Panas
(kW) (kW) (Ɛ)
(m3/min) (m3/min)

0,00438 0,00333 9,658654 2,29968 0,23809529

0,00438 0,00573 4,148914 1,15248 0,27777872

0,00438 0,00756 6,445685 1,84162 0,28571362

g. Perhitungan Qpanas, Qdingin dan efisiensi perpindahan panas


Q= mx Cpx △TLmtd
𝑸 𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
η (%) = 𝑸 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔

Laju Alir Laju Alir dTlmtd (C) Q panas Q dingin η (%)


Dingin Panas (kJ/min) (kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
0,00438 0,00333 18,35328 255,8651 337,6533 131,9654
0,00438 0,00573 18,51424 446,054 341,3955 76,53681
0,00438 0,00756 24,61449 782,4193 453,3064 57,93651

h. Perhitungan nilai NTU


𝐥𝐧[𝟏−Ɛ(𝟏+𝐜)]
NTU = 𝟏+𝒄

Laju Alir Laju Alir


Effectiveness NTU
Dingin Panas C (Ɛ)
(m3/min) (m3/min)
0,00438 0,00333 1,319654 0,23809529 0,24550396
0,00438 0,00573 0,765368 0,27777872 0,1376118
0,00438 0,00756 0,579365 0,28571362 0,07632913

i. Perhitungan nilai U
𝑸 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻𝒙𝑨

Laju Alir Laju Alir Q rata2


Dingin Panas A (m2) dTlmtd (C) U
(kJ/min)
(m3/min) (m3/min)

0,00438 0,00333 296,7592 0,193424 18,35328 83,594969

0,00438 0,00573 393,7248 0,193424 18,51424 109,945263

0,00438 0,00756 617,8628 0,193424 24,61449 129,774943

METODE LMTD
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Tho - △T2 = Thi - △T1 -


Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Tco (◦C) Tci (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00438 0,00333 326,5 295 312 302,5 9,5 31,5 -22
0,00438 0,00573 308,5 295 302,5 298,75 3,75 13,5 -48,92
0,00438 0,00756 316 295 310 301 9 21 -43,33

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd
Laju Alir △Tlmtd = [ln
Laju Alir
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2) (△T1/△T2)] / △T1 -
Panas (m3/min)
(m3/min) △T2
0,00438 0,00333 -22 -1,1987 18,35328
0,00438 0,00573 -48,92 -2,64229 18,51424
0,00438 0,00756 -43,33 -1,76035 24,61449

c. Perhitungan harga FT dapat diperoleh dari kurva

Laju Alir Laju Alir Y = (Tco- Z = (Thi -


Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Tci) / (Thi- Tho) / (Tco- FT
(m3/min) (m3/min) Tci) Tci)
0,00438 0,00333 326,5 295 312 302,5 0,238095 1,933333 1
0,00438 0,00573 308,5 295 302,5 298,75 0,277778 1,6 1
0,00438 0,00756 316 295 310 301 0,285714 1 1

d. Perhitungan △Tm

Laju Alir Laju Alir


△Tlmtd = [ln (△T1/△T2)] / dTm (∆Tm =
Dingin Panas FT
△T1 - △T2 △Tlmtd. FT (oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00438 0,00333 18,35328 1 18,35328
0,00438 0,00573 18,51424 1 18,51424
0,00438 0,00756 24,61449 1 24,61449

e. Perhitungan Q

Q = m.Cp. △T

Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dT panas dT dingin
(kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,201 4,1905 4,379299 3,326837 14,5 7,5 28,75961 116,8953
4,21 4,205 4,379956 5,729484 6 3,75 137,6654 456,3495
4,205 4,205 4,379606 7,55932 6 6 182,9689 252,2935

f. Perhitungan efisiensi
𝑄 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
η (%) = 𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠
Q panas Q dingin
η (%)
(kJ/min) (kJ/min)
68,2579527
202,1461 137,9808
47,8355032
144,5549 69,14856
57,9365079
190,7216 110,4975

 DPHE 1 – Laju alir panas tetap


 Data hasil percobaan

Laju Laju η (%)


Alir Alir Effectiveness
NTU U As (m2)
Dingin Panas (Ɛ)
3 3
(m /min) (m /min)
0,00462 0,00114 0,247037037 365,6281484 0,264473867 57,69399783 0,001483018
0,00696 0,00114 0,297512816 613,4817592 0,225914469 87,5526779 0,001252426
0,009 0,00114 0,113050847 799,4239283 0,232221589 110,0087227 0,001330774

METODE NTU
a. Perhitungan ∆𝑇1 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇2

laju alir air laju air suhu fluida panas suhu fluida
panas (m3/s) dingin (m3/s) dingin d2 =
tho thi tco tci d1= thi-tco tho-tci
0,00114 0,00462 314 320 299,67 293 20,33 21,00
0,00114 0,00696 316,67 345,67 308,67 293 37,00 23,67
0,00114 0,009 313,33 352 299,67 293 52,33 20,33

b. Perhitungan ∆𝑇𝑙𝑚𝑡𝑑

Laju Alir Panas Laju Alir Dingin dT1 - dT2 ln (dT1/dT2) dTlmtd (C)
(m3/min) (m3/min) (C)
0,00114 0,00462 -12,67 -
0,633249039 20,66487443
0,00114 0,00696 -44,67 -
1,884541203 29,83847747
-
0,00114 0,009 -32,00 0,945371941 33,84911124
c. Perhitungan kecepatan kapasitas panas (C)
Cc = ṁc (kg/min) x Cp c (kJ/kg.C)
Ch = ṁh (kg/min) x Cp h (kJ/kg.C)
𝐶𝑐
C = 𝐶ℎ

Laju Alir Laju Alir


Panas Dingin Ch (kW/K) Cc (kW/K) C
(m3/min) (m3/min)
0,00114 0,00462 0,079888 0,323615 4,050866
0,00114 0,00696 0,079118 0,485375 6,134818
0,00114 0,009 0,078859 0,630418 7,994239

d. Perhitungan kecepatan perpindahan panas max


Q max (kW) = Cc(Thi-Tci)

Laju Alir Laju Alir


Q max
Dingin Panas Thi Tci Cc (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00462 0,00114 320 293 0,323515 8,734905
0,00696 0,00114 345,67 293 0,485375 25,56470125
0,009 0,00114 352 293 0,630418478 37,19469017

e. Perhitungan Q actual
Qac= Cc(Tco-Tci)=Ch(Thi-Tho)

Laju Alir Laju Alir


Q aktual
Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Cc (kW/K) Ch (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
320 293 314 299,67 0,323515 0,079888 2,15784505
0,00462 0,00114
345,67 293 316,67 308,67 0,485375 0,079118 7,60582625
0,00696 0,00114
352 293 313,33 299,67 0,630418478 0,078859095 4,204891245
0,009 0,00114

f. Perhitungan efektivitas perpindahan panas


𝑸𝒂𝒄𝒕𝒖𝒂𝒍
Effectiveness (Ɛ) = 𝑸 𝒎𝒂𝒙
Laju Alir Laju Alir
Q max Q aktual Effectiveness
Dingin Panas
(kW) (kW) (Ɛ)
(m3/min) (m3/min)
8,734905 2,15784505 0,247037037
0,00462 0,00114
25,56470125 7,60582625 0,297512816
0,00696 0,00114
37,19469017 4,204891245 0,113050847
0,009 0,00114

g. Perhitungan Qpanas, Qdingin dan efisiensi perpindahan panas


Q= mx Cpx △TLmtd
𝑸 𝒅𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏
η (%) = 𝑸 𝒑𝒂𝒏𝒂𝒔

Laju Alir Laju Alir dTlmtd (C) Q panas Q dingin η (%)


Dingin Panas (kJ/min) (kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
0,00462 0,00114 20,00266228 95,87813236 350,55744 365,6281484
0,00696 0,00114 23,70161321 112,5135485 690,2500969 613,4817592
0,009 0,00114 33,84911124 160,1586173 1280,34631 799,4239283

h. Perhitungan nilai NTU


𝐥𝐧[𝟏−Ɛ(𝟏+𝐜)]
NTU = 𝟏+𝒄

Laju Alir Laju Alir


Effectiveness NTU
Dingin Panas C (Ɛ)
(m3/min) (m3/min)
0,00462 0,00114 4,050866 0,247037037 0,264473867
0,00696 0,00114 6,134818 0,297512816 0,225914469
0,009 0,00114 7,994239283 0,113050847 0,232221589

i. Perhitungan nilai U
𝑸 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒓𝒂𝒕𝒂
U= 𝑻𝒙𝑨

Laju Alir Laju Alir Q rata2


Dingin Panas A (m2) dTlmtd (C) U
(kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
223,2177862 0,39564 20,00266228 28,2059545
0,00462 0,00114
401,3818227 0,39564 23,70161321 42,80353142
0,00696 0,00114
720,2524639 0,39564 33,84911124 53,78204222
0,009 0,00114

METODE LMTD
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir


△T1 -
Dingin Panas Thi Tci Tho Tco
d1= thi-tco d2 = tho-tci △T2 (◦C)
(m3/min) 3
(m /min)
0,00462 0,00114 314 320 299,6667 293 14,33333 27 -0,67
0,00696 0,00114 316,6667 345,6667 308,6667 293 20,33 21,00 13,33
0,009 0,00114 313,3333 352 299,6667 293 37,00 23,67 32,00

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir △Tlmtd = [ln


Laju Alir
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2) (△T1/△T2)] / △T1 -
Panas (m3/min)
(m3/min) △T2
0,00462 0,00114 -0,67 -0,032260862 20,66487443
0,00696 0,00114 13,33 0,446850324 29,83847747
0,009 0,00114 32,00 0,945371941 33,84911124

c. Perhitungan harga FT dapat diperoleh dari kurva

Laju Alir Laju Alir Y = (Tco- Z = (Thi -


Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Tci) / (Thi- Tho) / (Tco- FT
(m3/min) (m3/min) Tci) Tci)
0,00462 0,00114 314 320 299,6667 293 0,246914 0,9 1
0,00696 0,00114 316,6667 345,6667 308,6667 293 0,297468 1,851064 1
0,009 0,00114 313,3333 352 299,6667 293 0,112994 5,8 1

d. Perhitungan △Tm

Laju Alir Laju Alir


△Tlmtd = [ln (△T1/△T2)] / dTm (∆Tm =
Dingin Panas FT
△T1 - △T2 △Tlmtd. FT (oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00462 0,00114 20,00266228 1 20,00266228
0,00696 0,00114 23,70161321 1 23,70161321
0,009 0,00114 33,84911124 1 33,84911124

e. Perhitungan Q

Q = m.Cp. △T

Cp c Cp h ṁc ṁh Q panas Q dingin
dT panas dT dingin
(kJ/kg.K) (kJ/kg.K) (kg/min) (kg/min) (kJ/min) (kJ/min)
4,203 4,205 4,169769 1,1398974 6 6,67 28,75961 116,8953
4,189 4,181 6,9521352 1,1353944 29,00 15,67 137,6654 456,3495
4,203 4,181 8,99955 1,131678 38,67 6,67 182,9689 252,2935

f. Perhitungan efisiensi
𝑄 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
η (%) = 𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

Q panas Q dingin
η (%)
(kJ/min) (kJ/min)
406,4566
28,75961 116,8953
331,4917
137,6654 456,3495
137,8887
182,9689 252,2935

 DPHE 2 – laju alir panas tetap

Aliran Co-Current Variasi laju alir dingin tetap


Spesifikasi HE:
- Panjang pipa : 140 cm
- Diameter shell : 11,6 cm
- Diameter tube : 4,4 cm
- Luas permukaan : πDL = 3,14 x 1,4m x 0,116m = 0,509 m2
METODE LMTD
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Thi - △T2 = Tho - △T1 -


Dingin Panas Tho Thi Tci Tco Tci (◦C) Tco (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 57 88 20 31 68 26 42
0,00537 0,00684 35,5 52 20 27 32 8,5 23,5
0,0082 0,00684 38,75 51,5 21,5 25,75 30 13 17

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir
Laju Alir △Tlmtd = △T1 - △T2/
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
Panas (m3/min) [ln (△T1/△T2)]
(m3/min)
0,00534 0,00684 42 0,9614 43,686
0,00537 0,00684 23,5 1,32566 17,727
0,0082 0,00684 17 0,83 20,48
c. Perhitungan Q dan Efisiensi
Q = m . Cp . ∆𝑇
m = F. 𝜌
Laju Laju
Alir Alir ∆𝑇Hot ∆𝑇Cold 𝜌1 𝜌2 Cp1 Cp2 m1 m2
Dingin Panas o o 3 3 o o
( C) ( C) (Kg/m ) (Kg/m ) (Kj/kg. C) (Kj/kg. C) (Kg/min) (Kg/min)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 31 11 995 998,1 4,181 4,195 5,34 6,84
0,00537 0,00684 16,5 7 997,8 999,2 4,186 4,225 5,37 6,84
0,0082 0,00684 12,75 4,25 998,2 999,4 4,186 4,220 8,2 6,84

Qdingin
ɳ= × 100
Qpanas
Laju Alir Dingin Laju Alir Panas Q panas Q dingin ɳ
(m3/min) (m3/min) (Kj/min) (Kj/min) (%)
0,00534 0,00684 889,5078 245,5919 0,276099
0,00537 0,00684 476,8335 157,3517 0,329993
0,0082 0,00684 368,0262 145,8821 0,396391

d. Perhitungan U
𝑸
𝑼=
𝑨 𝒙 ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
Laju Alir Laju Alir
A Q rata-rata ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 U
Dingin Panas
(m2) (Kj) (oC) (Kj/m2. oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 0,509 567,5499 43,686 25,52372
0,00537 0,00684 0,509 317,0926 17,727 35,14254
0,0082 0,00684 0,509 256,9542 20,48 24,64949
METODE NTU
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Thi - △T2 = Tho - △T1 -


Dingin Panas Tho Thi Tci Tco Tci (◦C) Tco (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) 3
(m /min)
0,00534 0,00684 57 88 20 31 68 26 42
0,00537 0,00684 35,5 52 20 27 32 8,5 23,5
0,0082 0,00684 38,75 51,5 21,5 25,75 30 13 17

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir
Laju Alir △Tlmtd = △T1 - △T2/
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
Panas (m3/min) [ln (△T1/△T2)]
(m3/min)
0,00534 0,00684 42 0,9614 43,686
0,00537 0,00684 23,5 1,32566 17,727
0,0082 0,00684 17 0,83 20,48

c. Menghitung kecepatan kapasitas panas (C)


Cc = ṁc (kg/min) x Cp c (kJ/kg.C)
Ch = ṁh (kg/min) x Cp h (kJ/kg.C)
𝐶𝑐
C = 𝐶ℎ

Laju Alir Dingin Laju Alir Panas


Cc (kW/K) Ch (kW/K) C
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 22,32654 28,6938 0,778096

0,00537 0,00684 22,47882 28,899 0,777841

0,0082 0,00684 34,3252 28,8648 1,189172

d. Menghitung Kecepatan perpindahan panas max

Q max (kW) = Cmin(Thi-Tci)

Laju Alir Dingin Laju Alir Panas Cmin Q max


Tci Thi
(m3/min) (m3/min) (kW/K) (kW)
0,00534 0,00684 20 88 22,32654 1518,205

0,00537 0,00684 20 52 22,47882 719,3222

0,0082 0,00684 21,5 51,5 28,8648 865,944

e. Mencari Q actual

Qac= Cc(Tco-Tci)=Ch(Thi-Tho)

Laju Alir Laju Alir


Q aktual
Dingin Panas Tho Thi Tci Tco Cc (kW/K) Ch (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 57 88 20 31 22,32654 28,6938 245,5919

0,00537 0,00684 35,5 52 20 27 22,47882 28,899 157,3517

0,0082 0,00684 38,75 51,5 21,5 25,75 34,3252 28,8648 145,8821

f. Mencari efektivitas perpindahan panas


𝑄𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
Effectiveness (Ɛ) = 𝑄 𝑚𝑎𝑥

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Q aktual (Ɛ)
Dingin Panas Q max (kW)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 1518,205 245,5919 0,161765

0,00537 0,00684 719,3222 157,3517 0,21875

0,0082 0,00684 865,944 145,8821 0,168466

g. Mencari Q panas , Q dingin dan effesiensi perpindahan Panas

Q= mx Cpx △TLmtd
𝑄 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
η (%) = 𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

Laju Laju
Cp c Cp h ṁc ṁh Alir Alir ΔTlmtd Q panas Q dingin
η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) Dingin Panas (oC) (kJ/min) (kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
4,181 4,195 5,34 6,84 0,00534 0,00684 43,686 1253,517 975,3572 0,778096

4,186 4,225 5,37 6,84 0,00537 0,00684 17,727 512,2926 398,482 0,777841

4,186 4,220 8,2 6,84 0,0082 0,00684 20,48 591,1511 702,9801 1,189172

h. Menentukan Nilai NTU


−ln[1−Ɛ(1+c)]
NTU = 1+𝑐

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Dingin Panas C (Ɛ) NTU
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 0,778096 0,161765 0,188

0,00537 0,00684 0,777841 0,21875 0,26

0,0082 0,00684 1,189172 0,168466 -

i. Mencari nilai U
𝑄 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
U= 𝑇𝑥𝐴

Laju Alir Laju Alir Q rata2 ΔTlmtd


Dingin Panas A (m2) U
(kJ/min) (oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00534 0,00684 1114,43 0,509 43,686 50,117

0,00537 0,00684 455,38 0,509 17,727 50,46

0,0082 0,00684 646,5 0,509 20,48 62,018

 DPHE 2 – Laju alir dingin tetap


Spesifikasi HE:
- Panjang pipa : 140 cm
- Diameter shell : 11,6 cm
- Diameter tube : 4,4 cm
- Luas permukaan : πDL = 3,14 x 1,4m x 0,116m = 0,509 m2
METODE LMTD
a. Perhitungan △T1 dan△T2
Laju Alir Laju Alir △T1 = Thi - △T2 = Tho - △T1 -
Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Tci (◦C) Tco (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00822 0,00945 53,5 23,25 51 28 30,25 23 7,25
0,00822 0,00647 56,5 24 49,5 28,5 32,5 21 11,5

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir
Laju Alir △Tlmtd = △T1 - △T2/
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
Panas (m3/min) [ln (△T1/△T2)]
(m3/min)
0,00822 0,00945 7,25 0,2740019685 26,45966392
0,00822 0,00647 11,5 0,4367176516 26,33280326

c. Perhitungan Q dan Efisiensi


Q = m . Cp . ∆𝑇
m = F. 𝜌
Laju Laju
Alir Alir ∆𝑇Hot ∆𝑇Cold 𝜌1 𝜌2 Cp1 Cp2 m1 m2
Dingin Panas o o 3 3 o o
( C) ( C) (Kg/m ) (Kg/m ) (Kj/kg. C) (Kj/kg. C) (Kg/min) (Kg/min)
(m3/min) (m3/min)
0,00822 0,00945 2,5 4,75 999,34 999,11 4,222 4,216 8,2145748 9,4415895
0,00822 0,00647 7 4,5 998,88 999,13 4,210 4,216 8,2107936 6,4643711

Qdingin
ɳ= × 100
Qpanas
Laju Alir Dingin Laju Alir Panas Q panas Q dingin ɳ
(m3/min) (m3/min) (Kj/min) (Kj/min) (%)
0,00822 0,00945 86,66 189,07 218,17
0,00822 0,00647 241,97 122,64 50,68

d. Perhitungan U
𝑸
𝑼=
𝑨 𝒙 ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷
Laju Alir Laju Alir
A Q rata-rata ∆𝑇𝐿𝑀𝑇𝐷 U
Dingin Panas
(m2) (Kj) (oC) (Kj/m2. oC)
(m3/min) (m3/min)
0,00822 0,00945 0,509 137,865 26,45966392 10,236
0,00822 0,00647 0,509 182,305 26,33280326 13,601
METODE NTU
a. Perhitungan △T1 dan△T2

Laju Alir Laju Alir △T1 = Thi - △T2 = Tho - △T1 -


Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Tci (◦C) Tco (◦C) △T2 (◦C)
(m3/min) (m3/min)
0,00822 0,00945 53,5 23,25 51 28 30,25 23 7,25
0,00822 0,00647 56,5 24 49,5 28,5 32,5 21 11,5

b. Perhitungan △𝑇𝑙mtd

Laju Alir
Laju Alir △Tlmtd = △T1 - △T2/
Dingin △T1 - △T2 (◦C) ln (△T1/△T2)
Panas (m3/min) [ln (△T1/△T2)]
(m3/min)
0,00822 0,00945 7,25 0,2740019685 26,45966392
0,00822 0,00647 11,5 0,4367176516 26,33280326

c. Menghitung kecepatan kapasitas panas (C)


Cc = ṁc (kg/min) x Cp c (kJ/kg.C)
Ch = ṁh (kg/min) x Cp h (kJ/kg.C)
𝐶𝑐
C = 𝐶ℎ

Laju Alir Dingin Laju Alir Panas


Cc (kW/K) Ch (kW/K) C
(m3/min) (m3/min)
0.00822 0.00945 39,80574133 34,68193481 1,147

0.00822 0.00647 27,25378856 34,56744106 0,788

d. Menghitung Kecepatan perpindahan panas max


Q max (kW) = Cmin(Thi-Tci)

Laju Alir Dingin Laju Alir Panas Cmin Q max


Thi Tci
(m3/min) (m3/min) (kW/K) (kW)
0.00822 0.00945 53,5 23,25 34,68193481 1049,128

0.00822 0.00647 56,5 24 27,25378856 885,748

e. Mencari Q actual

Qac= Cc(Tco-Tci)=Ch(Thi-Tho)
Laju Alir Laju Alir
Q aktual
Dingin Panas Thi Tci Tho Tco Cc (kW/K) Ch (kW/K)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0.00822 0.00945 53,5 23,25 51 28 39,80574133 34,68193481 189,077

0.00822 0.00647 56,5 24 49,5 28,5 27,25378856 34,56744106 122,642

f. Mencari Efektivitas perpindahan panas


𝑄𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙
Effectiveness (Ɛ) = 𝑄 𝑚𝑎𝑥

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Q aktual (Ɛ)
Dingin Panas Q max (kW)
(kW)
(m3/min) (m3/min)
0.00822 0.00945 1049,128 189,077 0,1802

0.00822 0.00647 885,748 122,642 0.1384

g. Mencari Q panas , Q dingin dan effesiensi perpindahan Panas

Q= mx Cpx △TLmtd
𝑄 𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛
η (%) = 𝑄 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠

Cp c Cp h ṁc ṁh Laju Alir Laju Alir ΔTlmtd Q panas Q dingin


η (%)
(kJ/kg.C) (kJ/kg.C) (kg/min) (kg/min) Dingin Panas (oC) (kJ/min) (kJ/min)
(m3/min) (m3/min)
4,216 4,222 9,441 8,214 0.00822 0.00945 26,459 917,669 1053,246 114,77

4,216 4,210 6,464 8,210 0.00822 0.00647 26,332 910,257 717,668 78,84

h. Menentukan Nilai NTU


−ln[1−Ɛ(1+c)]
NTU = 1+𝑐

Laju Alir Laju Alir Effectiveness


Dingin Panas C (Ɛ) NTU
(m3/min) (m3/min)
0.00822 0.00945 1,147 0.1802 0.414

0.00822 0.00647 0,788 0.1384 0.159

i. Mencari nilai U
𝑄 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎
U= 𝑇𝑥𝐴

Laju Alir Laju Alir Q rata2 ΔTlmtd


Dingin Panas A (m2) U
(kJ/min) (oC)
(m3/min) (m3/min)
0.00822 0.00945 985,4575 0.509 26,459 73,172
0.00822 0.00647 813,9625 0.509 26,332 60,729

Anda mungkin juga menyukai