PENDAHULUAN
Bumi menerima sekitar 1000 Watt/m2 energi matahari. <30% dipantulkan kembali
ke angkasa, 47% dikonversikan menjadi panas, dan 23% untuk sirkulasi kerja yang
terdapat di permukaan bumi, sebagian kecil 0,25% ditampung angin, gelombang dan arus.
Serta bagian sangat kecil 0,025% disimpan melalui proses fotosintesis tumbuh-tumbuhan.
Dalam cuaca yang cerah, sel surya dapat menghasilkan tegangan konstan 0,5-0,7 V dengan
arus 20mA. Jumlah energi akan diterima secara optimum apabila posisi sel surya 90°
terhadap sinar matahari. Maka sebuah sel surya akan menghasilkan daya 0,6 V x 20 mA =
12mW (Manan, 2009).
Menurut (Abdullah, 1998) energi surya adalah hasil dari pembangkitan reaksi fusi
yaitu hydrogen menjadi helium dengan laju 1020 kWh/det.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Reaksi fusi (penggabungan inti ringan menjadi berat ) reaksi ini berupa penggabungan 4
inti hydrogen menjadi helium. Berdasarkan reaksi
1
H + 2H 2
H + β + V + 0,42 MeV x2
1
H + 2H 3
He + γ + 5,5 MeV x2
3
He + 3He 4
He + 12,8 MeV +
1
H 4
He + 2β + 2 γ + 2V +`24,64 MeV
Menurut Bethe, reaksi ini dapat menghasilkan energi panas yang amat sangat dahsyat.
Dan komponennya yang terdiri dari hydrogen dan helium sehingga kemungkinan masih
ada reaksi yang dapat terjadi berdasarkan reaksi proton-proton,
H1 + H1 H2 + β + V
H1 + H2 H3 + γ
He3 + He4 Be7 + γ
Be7 + β Li7 + γ + V +
7
Li + H1 4
He + He 4
Terbentuknya helium dari reaksi tersebut menghasilkan energi yang amat panas,
kemungkinan lain gas helium juga dapat melalui reaksi nuklir sbb,
Be7 + H1 B8 + γ
B8 Be8 + β+ + V
Be8 He4 + He4
Meski dari reaksi tersebut sudah menghasilkan energi yang sangat panas masi ada
kemungkinan lain untuk terjadinya reaksi termonuklir matahari yang menghasilkan energi
jauh lebih dahsyat dan lebih panas. Reaksi tersebut mengikuti reaksi inti rantai karbon-
nitrogen
12
C + 1H 13
N+γ
13
N 13
C+β +V
+
13
C+ H1
14
N+γ
14 1
N+ H 15
O+γ
15
O 15
N+β +V
+
15 1
N+ H 12
C + 4He
Reaksi diatas akan menghasilkan panas yang jauh lebih panas daripada reaksi termonuklir
yang lain. Reaksi termonuklir diatas terjadi di matahari dan juga bintang bintang di yang
tersebar dijagat raya ini. Semua bentuk reaksi yang telah disebutkan terjadi secara
kontinyu dengan demikian energi panas matahari akan berhenti apabila reaksi termonuklir
di planet matahari berhenti.
2.1.1. Atmosphere matahari
Atmosphere matahari terletak diatas permukaan matahari yang sebagian
besar berupa gas hydrogen yang terdiri dari dua bagian utama yaitu Chromospher
dan Corona. Chromospher memiliki ketebelan sejauh 12km dari permukaan
matahari. Corona bagaikan mahkota berwarna putih yang melingkari matahari
dengan ketinggian ratusan ribu bahkan sampai jutaan km.
2.2.2.1. Aplikasi
Dalam pembangkit ini, energi cahaya matahari akan digunakan
untuk memanaskan suatu fluida yang kemudian fluida tersebut akan
memanaskan air. Air yang panas akan menghasilkan uap yang digunakan
untuk memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik.
Pembangkit Listrik Termal Surya dapat bekerja dalam berbagai
cara. Pembangkit ini juga biasa dikenal sebagai pembangkit listrik surya
terkonsentrasi (concentrated solar power plants). Tipe yang paling banyak
digunakan adalah desain parabola cekung. Cermin parabola dirancang
untuk menangkap dan memfokuskan berkas cahaya ke satu titik fokus,
seperti seorang anak yang menggunakan kaca pembesar untuk membakar
kertas. Pada titik fokus tersebut terdapat pipa hitam yang panjangnya
sepanjang cermin tersebut.
Didalam pipa tersebut terdapat fluida yang dipanaskan hingga
temperatur yang sangat tinggi, seringkali diatas 300 derajad fahrenheit (150
derajad celcius). Fluida panas tersebut dialirkan dalam pipa menuju ke
ruang pembangkitan energi listrik untuk memasak air, menghasilkan uap air
dan menghasilkan energi listrik.
a. Kompor Tenaga Surya
Kompor tenaga surya adalah perangkat masak yang menggunakan
sinar matahari sebagai sumber energi. Berhubung kompor jenis ini tidak
menggunakan bahan bakar konvensional dan biaya operasinya rendah,
organisasi kemanusiaan mempromosikan penggunaannya ke seluruh
dunia untuk mengurangi penggundulan hutan dan penggurunan, yang
disebabkan oleh penggunaan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak.
Kompor surya dapat digunakan di luar rumah, terutama dalam situasi
ketika konsumsi bahan bakar minimal atau resiko kebakaran menjadi
pertimbangan penting. Semuanya menggunakan panas dari dan cahaya
matahari untuk memasak makanan.
Desain Kompor tenaga surya
5) Kekurangan
1. Panel surya masih relatif mahal, bahkan meskipun setelah banyak
mengalami penurunan harga. Harga panel rumah sedang saat ini sekitar $
12000-18000.
2. Panel surya masih perlu meningkatkan efisiensi secara signifikan karena
banyak sinar matahari terbuang sia-sia dan berubah menjadi panas. Rata-
rata panel surya saat ini mencapai efisiensi kurang dari 20%.
3. Jika tidak terpasang dengan baik dapat terjadi over-heating pada panel
surya.
4. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
5. Daur ulang panel surya yang tak terpakai lagi dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan dengan hati-hati karena silikon,
selenium, kadmium, dan sulfur heksafluorida (merupakan gas rumah kaca),
kesemuanya dapat ditemukan di panel surya dan bisa menjadi sumber
pencemaran selama proses daur ulang.
6. Variabilitas Iklim - Meskipun panel surya dapat digunakan diberbagai
iklim,namun jumlah jam matahari akan menentukan jumlah panel yang
Anda perlukan dan watt yang dihasilkan.
7. Estetika - panel surya mengambil sedikit ruang atap dan tidak
menyenangkan untuk dilihat.
8. Tidak 24 Jam - Panel Surya hanya akan berfungsi ketika matahari bersinar.
Pada malam hari Anda akan harus bergantung pada energi yang tersimpan
atau dari sumber lain.
2.4. Keuntungan dan Kekurangan Energi Surya
1) Keuntungan
a. Tenaga Surya Sangat Murah
Produk yang berhubungan dengan energi matahari, seperti solar
panel, diperkirakan harganya akan lebih murah sekitar 7% setiap tahunnya.
Hal ini sudah terjadi di Amerika Serikat yang sebagian besar sudah
menggunakan tenaga surya sebagai sumber energi untuk keperluan mereka
sehari-hari.
Sepuluh tahun mendatang diperkirakan akan ada 100 juta orang
Amerika yang tinggal di berbagai kota akan menggunakan tenaga surya karena
lebih murah dibanding listrik biasa. Penghematan ini akan membuat setiap
rumah bisa memangkas tagihan listrik mereka menjadi jauh lebih kecil dari
sebelumnya.
Di beberapa perumahan di Indonesia, penggunaan panel surya sudah
diterapkan di setiap rumah. Pihak developer tersebut tentunya sudah
mengetahui arah perubahan sumber energi masa depan dan telah
memperkirakan bahwa tenaga surya nantinya akan menjadi pilihan utama.
Pemasangan awal solar panel biayanya lebih mahal dan mungkin akan
turun biayanya setiap tahun. Namun, dari sisi biaya pemakaian akan jauh lebih
kecil biayanya dibanding dengan listrik tradisional. Departemen Energi A.S.
meluncurkan SunShot Initiative, yang akan membantu menurunkan biaya
pemasangan dan pemeliharaan panel surya.
2) Kelemahan
Selama ini, listrik yang kita gunakan sehari-hari berasal dari energi fosil seperti
batu bara. Namun, perlu diingat bahwa batu bara jumlahnya terbatas dan bisa habis
kapan pun. Selain itu, penggunaan bahan bakar fosil juga merupakan penyebab utama
dari pemanasan global. Sudah selayaknya kita mempertimbangkan memakai sumber
energi lain.
Berada di garis khatulistiwa, sinar matahari di Indonesia dikenal sangat melimpah.
Matahari bersinar sepanjang tahun, suatu keuntungan yang gak semua negara bisa
miliki. Lalu, kenapa Indonesia gak menggunakan pembangkit listrik tenaga surya saja?
Secara umum membutuhkan investasi awal yang besar (mahal). Kelemahan utama
dari energi surya adalah biaya awal yang tinggi. Panel surya terbuat dari bahan mahal,
bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa
mahal. Biaya investasi tinggi merupakan kendala dari terhambatnya pendirian PLTS.
Sekurang-kurangnya, dibutuhkan biaya US$ 2 juta atau sekitar Rp26 miliar dari setiap
1 MWp. Jika PLTS dibangun dengan kapasitas 5000 MW, maka biaya yang dibutuhkan
adalah sekitar Rp165 triliun. Kementrian ESDM mengatasi problem ini dengan
membuka penawaran ke pihak swasta.
Meski begitu, PLTS tidak membutuhkan biaya operasional yang besar. Biaya yang
dibutuhkan hanya untuk maintenance modul surya, seperti menyiram air untuk
menghilangkan debu serta melakukan pemotongan rumput di sekitar modul.
Bandingkan dengan pembangkit listrik tenaga diesel yang membutuhkan ribuan liter
solar untuk mengaliri listrik.
a. Pemanfaatan energi surya di Indonesia baru 0,05 persen saja
Dalam skala global, China dan Amerika Serikat memimpin dalam
penggunaan pembangkit listrik tenaga surya. Sementara, di Indonesia,
justru pemanfaatan energi matahari masih sangat kurang. Hal ini dipaparkan
oleh Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, M.
Arifin, dalam keterangan tertulis di laman esdm.go.id.
Meski begitu, Indonesia juga punya pembangkit listrik tenaga surya terbesar!
Hage. (2008, September 11). Energi Surya dan Prospek Pengembangannya di Indonesia. Retrieved from
Ensiklopedia Listrik : dunia-listrik.blogspot.com/2008/11/energi-surya-dan-prospek.html
Hasan, H. (2012). Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya DI Pulau Saugi. Jurnal Riset dan
Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 10 Nomor 2, 13.
Lubis, A. (2007). Energi Terbarukan Dalam Pembangunan Berkelanjutan . Jurnal Teknik Lingkungan Vol.8
No.2 , 155-162.
Manan, S. (2009, November 20). Energi Matahari, Sumber Energ Alternatif yang Effisien, Handal dan
Ramah Lingkungan di Indonesia. Retrieved from Diponegoro University Institutional Repository :
eprints.undip.ac.id
Tonapa, Y. (2010). Buku I Bahan Ajar Teknik Penyediaan Energi . Bandung: Politeknik Negeri Bandung.