LAPORAN PERANCANGAN
HEAT EXCHANGER
DISIAPKAN
TANGGAL OLEH PENJELASAN CHECK APPR. DOSEN
LAPORAN 31
Daftar Isi
1 PENDAHULUAN 3
1.1 DESKRIPSI PROSES 3
1.2 PROCESS FLOW DIAGRAM PADA PROSES PENUKARAN PANAS 3
1.3 PROFIL PABRIK 3
2 DATA PERANCANGAN EXCHANGER 5
2.1 FLUIDA PROSES 5
2.1.1 DESKRIPSI SINGKAT 5
2.1.2 KOMPOSISI DAN PROPERTI FLUIDA PROSES 5
2.1.3 KONDISI ALIRAN FLUIDA PROSES 5
2.2 SERVICE FLUID 6
2.2.1 PERTIMBANGAN DASAR PEMILIHAN SERVICE FLUID 6
2.2.2 KOMPOSISI DAN PROPERTI SERVICE FLUID 6
2.2.3 KONDISI ALIRAN SERVICE FLUID 6
3 METODOLOGI PERANCANGAN 7
3.1 ASUMSI-ASUMSI YANG DIGUNAKAN 7
3.2 TAHAPAN-TAHAPAN PERANCANGAN 8
3.3 HEAT EXCHANGER YANG DIGUNAKAN 9
4 HASIL PERANCANGAN 10
4.1 HASIL 10
4.2 SKETSA HEAT EXCHANGER 10
4.3 TEMA SHEET HEAT EXCHANGER 10
5 ANALISIS 11
5.1 ANALISIS KELOGISAN PERANCANGAN 11
5.2 PARAMETER OPERASI PROSES HASIL PERANCANGAN 12
6 KESIMPULAN 13
7 REFERENSI 13
APPENDIX A – DATA FISIK ALIRAN 14
APPENDIX B – METODOLOGI PERANCANGAN 15
APPENDIX C – CONTOH PERHITUNGAN 19
APPENDIX D – SKETSA HEAT EXCHANGER 23
APPENDIX E – TEMA SHEET HEAT EXCHANGER 31
1 PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Proses
Pabrik PUSRI merupakan salah satu pabrik pupuk urea di Indonesia. Reaksi kimia untuk
menghasilkan urea berlangsung dalam reaktor urea dengan tekanan tinggi dan temperatur
tinggi. Suhu dan tekanan tinggi dapat meningkatkan konversi urea. Oleh karena itu, kita
2 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
perlu melakukan pengaturan temperatur reaktor. Salah satu hal yang dapat dilakukan
untuk mengatur temperatur reaktor adalah dengan memanaskan ammonia yang akan
masuk ke reaktor. Pemanasan ammonia dilakukan pada heat exchanger jenis shell and
tube dengan memanfaatkan panas sensible dari fluida servis berupa air.
3 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
4 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
1. Temperatur (oC) 30 80 55
Sumber : www.peacesoftware.de/einigewerte/calc_nh3
5 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Sumber: www.peacesoftware.de/einigewerte/calc_dampf
6 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
7 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
8 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
dapat melewati shell berkali-kali. Jenis aliran fluida yang digunakan adalah counter flow.
Dalam perancangan ini number of pass yang digunakan adalah 2 sehingga sering disebut
1 shell pass dan 2 tube pass heat exchanger. Dalam heat exchanger ini digunakan baffle
25% cut dengan spacing sebesar 0,5 kali diameter internal shell (Di shell). Konfigurasi tube
yang digunakan adalah triangular dengan besar pitch sebesar 1,25 kali diameter luar tube
(Do tube). Material heat exchanger ini adalah steel yang lebih bersifat ekonomis.
9 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
4 Hasil Perancangan
4.1 Hasil
Hasil perancangan heat exchanger disajikan pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel
4.1 Hasil Perancangan Heat Exchanger
No. Parameter Nilai Satuan
(∆𝑇𝑙𝑚)
3.
Konduktivitas termal steel 45 W/(m2.oC)
4.
Koefisien perpindahan panas 656,061 W/(m2.oC)
keseluruhan (U)
5.
Pressure drop pada sisi tube 0,005 Bar
6.
Pressure drop pada sisi shell 0,017 Bar
1. Panjang 1,83 m
2. Lebar (shell outside diameter) 0,387 m
3.
Shell inside diameter 0,381 m
4.
Bundle diameter 0,371 m
5.
Tube outside diameter 0,030 m
6.
Tube inside diameter 0,020 m
10 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
5 ANALISIS
5.1 Analisis Kelogisan Perancangan
Laju alir massa yang relatif besar dialirkan dalam heat exchanger jenis shell and tube
dengan aliran kontinu, dan aliran bertekanan tinggi. Heat exchanger yang kami desain ini
terdiri dari dua bagian utama yaitu shell dan tube.
Pertama akan dibahas bagian tube. Tube pada rancangan heat exchanger kami memiliki
dimensi panjang 1,83 m, diameter luar 30 mm, dan diameter dalam 20 mm. Sehingga tebal
tube yang digunakan adalah sebesar 5 mm. Pemilihan ketebalan ini dikarenakan tekanan
fluida proses yang sangat besar, yaitu 250 bar. Kami mengusahkan ukuran diameter tube
yang sekecil-kecilnya karena semakin kecil diameter tube, maka luas permukaan tube
yang dihasilkan akan semakin besar sehingga akan dihasilkan laju transfer panas yang
besar. Jumlah tube yang dibutuhkan pada desain ini sebanyak 64 buah yang disusun
dengan konfigurasi segitiga atau triangular dengan panjang pitch adalah 37,50 mm.
Luas perpindahan panas total pada perancangan heat exchanger ini adalah 10,858 mm2.
Luas perpindahan ini tergolong besar. Fluida proses diharapkan mengalami peningkatan
temperatur yang tinggi, yaitu 50 oC. Karena beban heat transfer yang cukup besar ini,
maka luas perpindahan panas total tersebut dapat diterima.
Pada bagian shell didesain dengan dengan diameter dalam 0,381 m dan diameter luar
0,387 m. Heat exchanger yang digunakan pada desain ini dilengkapi dengan baffle yaitu
baffle 25% cut. Semakin besar nilai cut yang digunakan, maka akan semakin besar pula
pressure drop yang dihasilkan. Menurut literatur, ukuran baffle optimum adalah baffle 25%
cut. Jumlah baffle pada desain ini sebanyak 9 buah. Baffle ini dapat meningkatkan
keefektivan perpindahan panas pada heat exchanger. Akan tetapi, jumlah baffle yang
terlalu banyak akan berakibat pada biaya yang tinggi pula. Pemilihan jumlah 9 baffle sudah
mempertimbangkan keefektivan dan keekonomisannya.
Dalam penentuan nilai diameter dan panjang tube harus dilakukan optimisasi untuk
membandingkan nilai heat transfer dan besar pressure drop yang dihasilkan. Peningkatan
heat transfer dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah dengan
menurunkan jumlah pass, akan tetapi hal ini dapat berakibat pada panjang tube,
peningkatan diameter tube, maupun penambahan jumlah tube yang digunakan.
11 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Galat perhitungan kami cukup besar dengan nilai sekitar 17,9%, tapi tetap berada dibawah
batas maksimum 30%. Tebakan nilai U awal berpengaruh terhadap jumlah tube yang
mepengaruhi syarat-syarat aliran seperti nilai laju linier ammonia yang harus berada
diantara nilai 1-2. Akan tetapi, pada perancangan ini, laju alir linear amonia yang
didapatkan hanya sebesar 0,475 m/s. Tentunya hal ini akan berimbas kepada potensi
munculnya kerak atau timbulnya fouling pada permukaan dalam tube. Pembersihan shell
and tube kerap dilakukan secara berkala dengan metode chemical cleaning, contohnya
menggunakan high velocity liquid atau bisa juga dengan hot alkaline solution.
Material heat exchanger yang digunakan adalah steel. Dasar pemilihan steel adalah
karena steel tahan pada tekanan tinggi dengan ketebalan tube yang telah dibahas
sebelumnya, fluida proses pada kasus ini merupakan amonia yang bersifat basa sehingga
tidak bersifat korosif terhadap material steel, namun heat exchanger tetap harus
dibersihkan secara berkala. Selain itu, material steel tergolong mudah didapat dan
berharga jauh lebih murah dibandingkan dengan material antikorosi lainnya seperti
stainless steel.
12 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
6 KESIMPULAN
Pada proses perancangan shell and tube heat exchanger dihasilkan kesimpulan jumlah tube
yang digunakan adalah 64 buah sepanjang 1,83 m, di mana setiap tube memiliki diameter
luar sebesar 30 mm dan diameter dalam sebesar 20 mm. Heat exchanger yang dirancang ini
sesuai memenuhi standar turun tekan yang diperlukan dan standar-standar spesifikasi
perancangan heat exchanger shell and tube. Maka dapat disimpulkan desain heat exchanger
kami layak dipakai.
7 Referensi
Hewitt G. F. et al. 1994. Process Heat Transfer. USA: CRC Press Inc.
John, Geankoplis Christie. 2003. Transport and Separation Process Principles. USA:
Pearson.
McCabe L. Warren. 1993. Unit Operations of Chemical Engineering. USA: McGraw-Hill Inc.
Sinnott R. K. 2005. Chemical Engineering Design, Vol. 6, 4th Ed. UK: ELSEVIER.
Walas M. Stanley. 1988. Chemical Process Equipment. USA: Butterworth-Hcinemann.
13 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
1. Temperatur (oC) 30 80 55
Sumber : www.peacesoftware.de/einigewerte/calc_nh3
Sumber: www.peacesoftware.de/einigewerte/calc_dampf
Langkah 1: Spesifikasi
14 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Spesifikasi pada perancangan heat exchanger tipe shell and tube ini menggunakan Kasus 11
sebagai berikut:
Amonia adalah salah satu bahan baku utama dalam pabrik urea. Amonia yang digunakan berada
dalam bentuk cair. Oleh karena itu, cairan amonia dibuat bertekanan tinggi yaitu 250 bar.
Sebelum masuk ke dalam reaktor, amonia terlebih dahulu dipanaskan oleh heater dari temperatur
30 oC hingga 80 oC. Fluida pemanas yang digunakan adalah steam condensate pada tekanan 6
bar. Tentukan kondisi operasi dan rancanglah HE seekonomis mungkin dalam hal luas area dan
hilang tekan yang minimal untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Fluida Tekanan Tin Laju Alir
Tout
15 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Penentuan dimensi heat exchanger dirujuk dari buku Sinnot. Dimensi yang dipilih dalam
perancangan heat exchanger disesuaikan dengan data yang termuat dalam rule of thumb. Batas
atas dan batas bawah juga diperhatikan dalam penentuan dimensi. Singkatnya, konfigurasi
ditentukan sedemikian rupa sehingga memenuhi parameter kondisi yang dibutuhkan pabrik.
𝑞 = 𝑈𝑜 𝑥 𝐴𝑜 𝑥 ∆𝑇𝑚
Sebelumnya nilai ΔTm dihitung dengan melibatkan faktor koreksi temperatur (Ff) yang merupakan
fungsi dari temperatur inlet dan outlet fluida proses dan fluida servis.
16 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Dengan demikian diperoleh nilai diameter dalam shell dengan menjumlah diameter bundle
dengan typical shell clearance pada fixed tube sheet sebagai fungsi diameter bundle itu sendiri.
Setelah dilinierisasi, diperoleh hubungan :
Kemudian diperoleh debit volumetric dan kecepatan linier fluida dengan perhitungan sederhana.
Selanjutnya menghitung bilangan Reynold fluida dengan menggunkan parameter densitas,
viskositas, kecepatan linier, dan diameter. Diameter yang diikutsertakan dalam perhitungan
merupakan diameter efektif shell, yang dapat dihitung dengan rumus pada buku Sinnot :
Selanjutnya factor perpindahan panas jh ditentukan berdasarkan grafik pada buku Sinnot (Figure
12.29) sebagai fungsi dari Baffle Cut dan bilangan Reynold shell. Langkah terakhir yaitu
menghitung bilangan Prandtl dan Nusselt untuk menentukan koefisien perpindahan panas shell.
17 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
Parameter jF (faktor gesekan) sebelumnya ditentukan berdasarkan grafik di buku Sinnot (Figure
12.30) sebagai fungsi dari Baffle Cut dan bilangan Reynold tube.
Langkah 1: Spesifikasi
Aliran fluida dingin pada kasus ini berupa amonia cair. Amonia cair akan menyerap panas dari
aliran fluida panas sebesar:
Sementara itu aliran fluida panas pada kasus ini berupa steam condensate. Steam condensate
akan melepas panas sebesar Qserap yang diserap amonia. Sehingga untuk menghitung laju alir
massa steam condensate, digunakan persamaan sebagai berikut:
𝑘𝑔
18 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
19 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
luar dan bagian dalam shell untuk perpindahan kontruksi tube bundle apapun. Selain itu, U-tube
lebih murah daripada jenis yang lain karena hanya memerlukan satu tube sheet.
Heat exchanger ini dirancang dengan diameter dalam tube 30 mm, diameter luar tube 20 mm,
dan panjang 1,83 m. Tube pattern yang dibuat adalah triangular dengan pitch 1,25 kali diamater
luar, yakni 37,5 mm.
Banyak tubes:
Dari Grafik 12.10 buku Sinnot, didapat typical shell clearancenya sebesar 10,179 mm sehingga
20 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
21 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
22 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
23 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
24 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
25 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
26 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
27 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
28 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
29 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
30 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
31 dari 32
Heat Exchanger Tipe Shell and Tube
32 dari 32