Anda di halaman 1dari 18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian

mulai

Studi literatur

Persiapan penelitian

Pengambilan data pada chiller tipe water cooled yang diinvestigasi, meliputi:
a. Daya (Watt)
b. Tekanan tinggi (psig)
c. Tekanan rendah (psig)
d. Temperatur air keluar kondensor (℃)
e. Temperatur air masuk kondensor (℃)
f. Temperatur air keluar evaporator (℃)
g. Temperatur air masuk evaporator (℃)

Pengumpulan dan analisa data

Performance pada chiller tipe water cooled :


a. Temperature approach kondensor (℃) Global Warming Potensial (GWP) :
b. Temperatur approach evaporator (℃) a. Karbon dioksida (CO2)
c. COP

pembahasan

kesimpulan

selesai

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

26
27

1.2 Penjelasan Diagram Alir


1.2.1 Mulai
Melakukan konsultasi dan diskusi pada pihak yang berkompeten khusus pada
bidang ilmu konversi energi dan Teknik mesin umumnya untuk pengambilan judul
pada penulisan skripsi
3.2.2 Studi Literatur
Sebelum melakukan penelitian, perlu adanya untuk melakukan studi literatur
untuk memperdalam ilmu dan teori dasar dalam penyusunan skripsi ini. Dimana
kegiatan ini yang dilakukan adalah mencari berbagai refrensi dari jurnal, buku,
skripsi, tesis dan disetarsi tentang konversi energi khusus pada bagian sistem
pendingin kompresi uap. Dimana refrensi dan buku yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Buku: Mark W. Zemansky & Richard H. Dittman (1986) kalor dan
termodinamika
2. Buku: I. D. M. Susila (2014) termodinamika teknik
3. Jurnal: Baliarta, I.N.B., Suamir, I.N., Arsana, M.E (2016) kajian pengaruh
temperatur approach evaporator dan kondensor terhadap perfomansi sistem
AC sentral tipe water chillers
4. Jurnal: Andri, J, P., Adi, S (2013) effect of regenerative organic rankine
cycle (RORC) on the perfomance of sollar thermal tower in yogyakarta,
indonesia
5. Jurnal: Maylita, H,. Tomi, L (2015) penerapan aplikasi IBM SPSS untuk
analisa data bagi pengajar pondok Hidayantul Mubtadi’in Ngunut
Tulungagung demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan kreativitas
karya ilmiah guru
6. Jurnal: Muhamad Lazim (2013) pengaruh kecepatan dan sifat fluida
pendinginan terhadap koefisien penpindahan kalor pada penukar kalor shell
and tube
7. Jurnal: mohammad ramlan (2002) pemanasan global (global warming)
8. Jurnal: Kristensen. S., Batt, S., Willcoks, D (2000) 2,2-dichloro-1,1,1-
trifluoroethane (HCFC-123)
28

9. Disertasi: Darwin (2011) karakteristik campuran karbon dioksida dan


ethana di siklus temperatur rendah pada sistem refrigerasi cascade
10. Skripsi: I, M, Dwi (2019) pengaruh temperatur air panas pada integrasi heat
pump terhadap COP water cooled chillers
3.2.3 Persiapan Penelitian
Pada hal ini, penulis melakukan persiapan administrasi dan teknis untuk
memulai penelitian pada chiller tipe water cooled yang diinvestigas untuk diangkat
dalam penulisan pada skripsi
3.2.4 Pengambilan Data Pada Chiller Yang Diinvestigasi
Pada pengujian ini data-data yang diambil menggunakan metode pencatatan
secara manual pada setiap harinya oleh staff ahli yang membidangi plant room di
salah satu hotel di bali yang beralamat di kawasan wisata ITDC, Nusa Dua,
Kabupaten Badung, Bali.

Gambar 3.2 chiller tipe water cooler yang diinvestigasi


Sumber: dokumen pribadi
29

Dengan spesifikasi nameplate pada chiller yang diinvestigasi sebagai berikut:

TRANE
MADE IN USA

MODEL: CVHG780 DATE OF MFG (DD/MM/YY) : 17-05-16


MODEL NO:
CVHG078RA3Y0CE026583BE8TBC0000000Y00G070L000003A100A0
SERIAL NO: L16D02393 S.0. NO: 61S431A

ELECTRICAL CHARACTERISTICS
LINE VOLTAGE: 380 VOLTS 50HZ 3PH
NAMEPLATE KW: 339 KW LINE CURRENT: 611 AMPS
VOLTAGE UTILIZATION RANGE: 342-418 VAC
MINIMUM CIRCUIT AMPACITY: 762 AMPS
MAXIMUM OVERCURRENT PROTECTIVE DEVICE: 1200 AMPS

MAX MAX
NAME VOLLTS-AC HZ PH RLA
LRAY LRAD
COMPRESSOR MOTOR 380 50 3 600 930 2921
OIL TANK HEATER 115 50 1 750 WATTS
CONTROL CIRCUIT 115 50 1 4000 VA MAX
CARBON TANK HEATER 115 50 1 1.7
PUMPOUT COMPRESSOR 115 60/50 1 1.7
PURGE COMP MTR 115/110 60/50 1 8 34.6 LRAD

WHEN MOTOR CONTROLLER POVIDED BY OTHERS


TRANE ENGINEERING SPEC. S6516-0513
REFRIGERANT SYSTEM
TO BE FIELD CHARGED ACTUALLY CHARGED
WITH 1150 LBS. OF R123 WITH LBS. OF R123

MAXIMUM REFRIGERANT WORKING PRESSURE


HIGH SIDE: 15 PSIG LOW SIDE: 15PSIG

FACTORY TEST PRESSURE


HIGH SIDE 45.0 PSIG LOW SIDE: 45.0

FIELD LEAK TEST PRESSURE: 8 PSIG

Dengan pengukuran otomatis, data operasional dicatat secara langsung, dan


terus menerus dalam waktu yang bersamaan untuk berbagai parameter seperti
tekanan refrigeran pada evaporator dan kondensor, daya yang dibutuhkan
kompresor, dan temperatur air masuk dan keluar pada evaporator dan kondensor.
30

Dilakukan setiap 3 kali sehari dan kemudian di ambil rata-ratanya selama 7 bulan,
berikut adalah sisi tempat diambilnya sisi pengukuran untuk pengambilan data pada
sistem fluida jenis air

Gambar 3.3 Titik penentuan sumber data refrigeran skunder


Sumber: dokumen pribadi
Dimana:
a. Titik pada A merupakan temperatur air yang sudah di kondisikan pada sisi
evaporator jenis shell and tube untuk didistribusikan ke AHU maupun FCU.
b. Titik pada B merupakan temperatur pada sisi return air dari FCU atau AHU
menuju evaporator shell and tube
c. Titik pada C merupakan temperatur fluida jenis air yang bertemperatur tinggi
hasil perpindahan panas refrigeran pada kondensor jeni shell and tube
d. Titik pada D merupakan temperatur fluida air menuju kondensor yang
kalornya sudah di buang pada cooling tower
31

Penentuan sumber data pada sistem untuk tekanan refrigeran diukur pada titik
berikut:

Gambar 3.4 Titik penentuan sumber data tekanan refrigeran primer


Sumber: dokumen pribadi

Dimana:
a. Titik A merupakan titik pengukuran tekanan refrigeran primer jenis R123
pada posisi low pressure
b. Titik B merupakan titik pengukuran tekanan refrigeran primer jenis R123
pada posisi high pressure
Kemudian data-data tersebut diambil pada puncak pembebanan yaitu pada
siang hari dengan tujuan pembebanan dari sistem berada pada puncaknya agar
analisa operasional bisa melihat hasil yang lebih komprehensip dari kinerja sistem
chiller tipe water cooled.
3.2.5 Pengumpulan dan Analisa Data
Adapun tabel yang digunakan untuk proses pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
32

Tabel 3.1 Tabel pengambilan data chiller tipe water cooled


LOGSHEET CHILLER RUNNING
Januari 2019

Tanggal & Chiller running


keterangan satuan 01 januari 02 januari 03 januari 04 januari 05 januari
CH 1/2/3 CH 1/2/3 CH 1/2/3 CH 1/2/3 CH 1/2/3
evaporator
entering water temperatur C
leaving water temperatur C
evaporator ref. pressure Psig
saturted temperatur C
flow switch status flow / no
Volume Chilled Water GPM
kondensor
entering water temperatur C
leaving water temperatur C
kondensor ref. pressure Psig
saturted temperatur C
water pressure drof Psig
compresor
stars
running time hrs. mins
oil tank pressure Psig
oil discharged pressure Psig
oil diffrtrntial pressure Psig
oil tank temperatur C
motor
RLA L1, L2, L3 0/0
Amp L1, L2, L3 ampere
Volt AB, AC, BC volt
power kW kWatt
load PF 0/0
winding #1 temperatur C
winding #2 temperatur C
winding #3 temperatur C
purge
purge operating mode
chiller on 7 days 0/0
pumpout chiller on 7 days 0/1
pumpout chiller off 7 days 0/2
purge regt comp suction temp C
purge liquid temp C
carron tank temperature C

Sumber: dokumen pribadi


Pada pengumpulan data ini instrumen yang digunakan untuk memperoleh
data adalah dengan cara pencatatan manual yang dilakukan oleh staff ahli bagian
plant room pada display optiview control chiller tipe water cooled yang datanya
sudah sistem sudah di record secara otomatis dan telah tersedia maupun tercatat
pada optiview control center seperti pada gambar dibawah ini
33

Gambar 3.5 Display optiview control chiller tipe water cooled


Sumber: dokumen pribadi

adapun data-data yang sudah ditampilkan pada display optiview control seperti
tekanan refrigeran di evaporator dan kondensor, temperatur masuk dan keluar air di
evaporator dan kondensor, daya yang dibutuhkan kompresor, jumlah penggunaan
energi listrik dan beberapa data data pendukung lainnya selanjutnya dianalisa
menggunakan beberapa software yaitu:
34

a) Refrigerant Slider
Pengolahan data yang dilakukan secara manual dengan bantuan software
pendukung yang tersedia pada perangkat pintar versi iOs maupun Android,yaitu
software Refrigerant Slider. Aplikasi ini mampu untuk mempermudah dalah hal
mengetahui temperatur refrigeran berdasarkan tekanan kerjanya. Adapun cara atau
tampilan ari aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.6 Tampilan Refrigerant Slider


Sumber: dokumen pribadi

Dimana:
A = merupakan skala kerja perbandingan antara refrigeran dengan tekanan
B = dislay atau opsi untuk pemilihan jenis refrigerant
C = input tekanan kerja refrigeran
D = input refrigeran kerja refrigeran
E = spesifikasi dan karakteristik dari jenis refrigeran
35

F = option tentang cara penggunaan, tentang software, dll.

b) CoolPack
Pada Penelitian ini penulis menggunakan aplikasi CoolPack untuk membantu
dala pengolahan data-data yang telah didapatkan agar mengetahui operasional yang
meliputi nilai enthalpy pada masing-masing titik sistem, nilai efek refrigerasi, kerja
kompresor dan COP pada sistem

Gambar 3.7 software CoolPack


Sumber: dokumen pribadi

Gambar 3.8 Tampilan awal CoolPack


Sumber: dokumen pribadi
36

Adapun cara penggunaan CoolPack secara mendasar adalah sebagai berikut:


➢ Klik pada bagian refrigeration Utilities, seperti pada gambar di bawah ini

Gambar 3.9 menu refrigerantion Utilities


Sumber: dokumen pribadi

➢ Klik pada log (p)-h diagram jika penggunaan dalam diagram P-h

Gambar 3.10 menu untuk pemilihan diagram P-h


Sumber: dokumen pribadi
37

➢ Pemilihan diagram P-h sesuai dengan jenis refrigeran yang digunakan pada
sistem, karena pada masing-masing refrigeran memiliki karaktersiti yang berbeda-
beda dan akan mempengaruhi bentuk dari diagram P-h

Gambar 3.11 menu pilihan untuk pemilihan jenis refrigerant


Sumber: dokumen pribadi

➢ Input data, setelah pemilihan diagram P-h yang digunakan pada sistem lanjut
untuk input data pengukuran pada sistem dengan klik cycle seperti pada gambar
3.12, kemudian akan muncul kolom untuk insert data seperti pada gambar 3.13

Gambar 3.12 toolbar cycle


Sumber: dokumen pribadi
38

Gambar 3.13 kolom input data


Sumber: dokumen pribadi

Dalam penelitian ini menggunakan siklus ideal berdasarkan temperatur


evaporasi dan kondensasi hasil konversi dari tekanan tinggi dan rendah pada sistem.
Setelah input data lanjut dengan draw cycle untuk mengetahui bagaimana siklus
sistem pada diagram P-h dan show info kemudian klik pada coordinates of point
untuk mengetahui nilai enthalpy pada masing-masing titik sistem.

Gambar 3.14 coordinates of point pada coolPack


Sumber: dokumen pribadi
39

➢ setelah klik pada coordinates of point maka akan muncul tabel nilai enthalpy
pada masing-masing titik pengukuran yang nantinya bisa digunakan untuk
mengetahui nilai pada kerja kompresor dan efek refrigerasi

Gambar 3.15 tabel coordinates of point


Sumber: dokumen pribadi

c) IBM SPSS statistics 25


SPSS (Statistical Product for Service Solutions) merupakan program
komputer statistik yang mampu memproses data statistik secara cepat dan akurat.
SPSS menjadi sangat populer karena memiliki bentuk pemaparan yang baik dalam
berbentuk grafik maupun table, bersifat dinamis yang dimana mudah dilakukan
perubahan data dan up date analisis serta mudah dihubungkan dengan aplikasi lain,
misalnya ekspor/impor data ke/dari Excel. Dilihat dari namanya, SPSS memang
sangat membantu memecahkan berbagai permasalahan ilmu sosial, terutama dalam
analisis statistik. Namun demikian, fleksibilitas yang dimilikinya menyebabkan
berbagai masalah di luar ilmu sosial juga dapat diatasinya dengan baik, termasuk
ilmu pendidikan. IBM SPSS statistics dalam hal ini digunakan untuk uji parsial
hubungan pada nilai operasional sistem yang bertujuan untuk mengetahui variabel
independen secara parsial berpengaruh pada variabel dependen. Adapun dasar
pengambilan keputusan ada dua acuan yaitu yang pertama berdasarkan nilai
40

signifikansi dan yang kedua berdasarkan perbandingan dan nilai t dengan t tabel.
Untuk dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi yaitu jika nilai
signifikansi dari kedua variabel < 0,05 maka kedua variabel tersebut memiliki
pengaruh dan jika nilainya > 0,05 maka kedua variabel tersebut tidak berpengaruh.
Adapun cara penggunaan software IBM SPSS statistics 25 ini untuk mengetahui ini
signifikansi adalah sebagai berikut:

Gambar 3.16 IBM SPSS statistics 25


Sumber: dokumen pribadi

➢ masukan data hasil pengujian pada kolom software IBM SPSS statistics 25

Gambar 3.17 kolom input data pada IBM SPSS statistics 25


Sumber: dokumen pribadi

➢ Kemudian klik analyze kemudian regrension dan setelah itu linear untuk
melanjutkan ke proses analisa
41

Gambar 3.18 langkah analisa pada IBM SPSS statistics 25


Sumber: dokumen pribadi

➢ Setelah itu, akan muncul kolom untuk memasukan data yang mau dianalisa
yang mana sebagai variabel defendent maupun independent dan kemudian ok untuk
melihat hasil

Gambar 3.19 kolom input variavel dependent dan variabel independent


Sumber: dokumen pribadi

➢ hasil dari analisa akan muncul pada kolom coefficient pada software dengan
beberapa hasil yaitu signifikansi dan Unstandardized Coefficients yang dimana
42

signifikansi tersebut menunjukan jika nilai lebih rendah dari pada 0,05 maka kedua
variabel tersebut berhubungan dengan tingkat kepercayaan 95% yang sudah
ditentukan pada software, sedangkan Unstandardized Coefficients (B) menunjukan
jika nilainya (-) maka kedua variabel tersebut berlawan atau dalam kata lain jika
variabel X menigkat maka varibel Y akan menurun sedangkan jika nilainya (+)
maka kedua variabel tersebut berbanding lurus yang dimana ketika variabel X
meningkat maka varibel Y juga akan meningat, sedangkan angka pada di
belakangnya menunjukan pengaruh variabel X terhadap variabel Y setiap 1
satuannya

Gambar 3.20 hasil analisa regrensi pada IBM SPSS statistics 25


Sumber: dokumen pribadi

3.2.6 Pembahasan
Setelah melakukan analisa data, maka dalam hal ini pembahasan langsung
dilakukan berdasarkan hasil dari analisa operasional chiller tipe water cooled yang
meliputi temperature approach evaporator, temperature approach kondensor, COP.
Setelah itu dilakukan pembahasan tentang konsumsi energi listrik dan nilai efek
pemanasan global yang timbul akibat konsumsi energi dari sistem, dan terkahir
merupakan pembahasan dari analisa upaya untuk menurunkan konsumsi energi
listrik dan nilai efek pemanasan global yang ditimbulkan.
43

3.2.7 Kesimpulan
Dari pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan untuk menjawab rumusan
masalah yang sudah di tetapkan pada BAB 1

Anda mungkin juga menyukai