Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

UTILITAS

4.1 UTILITAS

Utilitas merupakan unit penunjang utama dalam memperlancar jalannya


proses produksi. Oleh karena itu, segala sarana dan prasarananya harus dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelangsungan operasi suatu pabrik.

Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Dioctyl


Terepthalate adalah sebagai berikut:

1. Unit penyediaan dan pengolahan air


2. Unit penyediaan steam
3. Unit penyediaan listrik
4. Unit penyediaan bahan bakar
5. Unit pengolahan limbah
Berdasarkan perhitungan-perhitungan pada bab sebelumnya (meliputi
neraca massa, neraca panas, dan perencanaan spesifikasi peralatan), maka
rangkuman kebutuhan bahan penunjang yang harus disediakan secara kontinyus
oleh unit utilitas untuk keberlangsungan operasional pabrik adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Total Kebutuhan Bahan Penunjang di Unit Utilitas
No Bahan Penunjang Jumlah
.
1 Air 101.689,9811 kg/jam
2 Steam 4.621,1382 kg/jam
3 Listrik 121,030 kWh
4 Bahan Bakar (LNG) 242,9282 kg/jam

4.1.1 Unit Penyediaan dan Pengolahan Air

A. Air Pendingin

101
Air pendingin yang digunakan meliputi:
Tabel 4.2. Kebutuhan Air Pendingin
T1 T2 T1 T2
Alat Jumlah Satuan We Satuan
(C) (C) (F) (F)
Cooler-01 1.128,8252 Kg/jam 50 28 122 82,4 37,9963 Kg/jam
Cooler-02 10.454,3884 Kg/jam 55 28 131 82,4 431,8708 Kg/jam
Cooler-03 73,4914 Kg/jam 50 28 122 82,4 2,4737 Kg/jam
Cooler-04 16.786,8450 Kg/jam 55 28 131 82,4 693,4646 Kg/jam
Condenser-01 17.010,0601 Kg/jam 55 28 131 82,4 702,6856 Kg/jam
Condenser-02 16.159,0440 Kg/jam 65 28 149 82,4 914,7635 Kg/jam
Condenser-03 7.340,6183 Kg/jam 50 28 122 82,4 247,0852 Kg/jam
Reaktor-01 18.866,1763 Kg/jam 50 28 122 82,4 635,0355 Kg/jam
Neutralizer
1.440,4705 Kg/jam 50 28 122 82,4 48,4862 Kg/jam
Tank-01
3.713,861
Total (Wc) 89.259,9193 Kg/jam 3 Kg/jam

Pemakaian air pendingin dilakukan secara sirkulasi. Suhu air pendingin


akan meningkat setelah air tersebut digunakan sebagai pendingin pada alat
penukar panas. Untuk mendinginkan kembali air pendingin agar dapat digunakan
kembali, maka air pendingin dialirkan menuju cooling tower. Selama terjadi
perpindahan panas di cooling tower, terjadi beberapa kehilangan (loss), yaitu
evaporative loss, drift loss, dan blow down. Perhitungan losses air pendingin
dihitung berdasarkan Perry’s Chemical Engineers’ Handbook sebagai berikut:
 Evaporative Loss
Kehilangan air pendingin karena penguapan dihitung dengan
menggunakan persamaan :
We = 0,00085 x Wc x (T1 – T2)
(Perry’s Chemical Engineering, Persamaan 12-10)
Keterangan :
We = Evaporative loss (kg/jam)
Wc = Jumlah sirkulasi air pendingin (kg/jam)

102
T1 = Temparatur air pendingin masuk cooling tower (oF)
T2 = Temparatur air pendingin keluar cooling tower (oF)
T1 = temperatur in rata-rata
T2 = temperatur out rata-rata
We = 3.713,8613 kg/jam
 Drift Loss
Merupakan jumlah air pendingin yang hilang karena terbawa aliran udara
keluar cooling tower. Kehilangan karena drift loss ini berkisar antara 0,1-
0,2% (Perry’s Chemical Engineering, hal 12.29).
Wd = 0,2% x Wc
= 0,2% x 89.259,9193 kg/jam
= 178,5198 kg/jam
 Blow down
Blow down merupakan kehilangan air pendingin yang sengaja dilakukan
demi menjaga konsentrasi padatan terlarut dalam air pendingin yang
meningkat karena evaporative loss. Jumlah blowdown yang dilakukan
dihitung berdasarkan siklus konsentrasi yang dijaga agar tidak terbentuk
scale pada peralatan ataupun pemipaan. Siklus konsentrasi adalah
perbandingan kandungan padatan pada air pendingin yang disirkulasi
dengan kandungan padatan pada air make-up. Biasanya digunakan siklus
konsentrasi antara 3-5. Jumlah air yang di blowdown dihitung dengan
persamaan :
We
Wb =
( cycle -1 )
(Perry’s Chemical Engineering, Persamaan 12-12)
Maka,
3.713,8613 kg/jam
Wb =
(3-1)
= 1.856,9307 kg/jam
Jumlah total make up air pendingin
= We + Wd + Wb

103
= 5.749,3118 kg/jam

Jadi,
Kebutuhan Air Pendingin (A)
= Wc + total make up air
= (89.259,9193 + 5.749,3118) kg/jam
= 95.009,2311 kg/jam

B. Air Umpan Boiler


Syarat ketentuan air umpan boiler adalah :
Tabel 4.3 Kontrol Parameter pada Air Umpan Boiler
No. Parameter Range
1 pH 9,5 – 11,5
2 Total Suspendid Solid < 40 ppm
3 Kadar PO4 Maks. 150 ppm
4 TDS 2000 – 3500 ppm
5 Total Hardnes 0 – 3 ppm
6 Ion Silika 100 – 150 ppm
7 M-Alkalinity 700 – 800 ppm
8 Ion Besi 0 – 2 ppm

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler
adalah sebagai berikut :
a. Zat-zat yang dapat menyebabkan korosi.
Korosi dalam boiler yang disebabkan air mengandung larutan-larutan
asam dan gas-gas yang terlarut seperti O2, SO2, dan NH3.
b. Zat yang menyebabkan kerak (scale foaming).
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi,
yang biasanya berupa garam karbonat dan silika.
c. Zat yang menyebabkan foaming
Efek pembusaan terjadi pada alkalis yang tinggi.

104
Untuk keperluan air yang diharapkan, terlebih dahulu harus dilakukan treatment
pada air sumber yang melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Screening, yaitu penyaringan air dari sumber air (air sungai) untuk
mencegah terikutnya kotoran berukuran besar (sampah) masuk ke dalam
unit pengolahan air. Ukuran screen 10 – 40 mm.
2. Pengolahan secara kimia, kotoran-kotoran halus atau lumpur yang masih
terbawa dari bak pengendap fisis, diendapkan dalam bak ini dengan
penambahan bahan-bahan kimia seperti tawas dan soda abu.
3. Filtrasi, filtrasi berfungsi untuk menghilangkan partikel-partikel koloid
dan sludge yang masih tersisa. Filter yang dipakai adalah rapid sand filter
atau filter pasir saringan cepat dengan alasan:
 Kecepatan filtrasi besar : 1500 ml/jam
 Effisiensi penghilangan bakteri : 90 – 99%
Pencucian biasanya dilakukan 10 -15 menit dan air pencuci yang
digunakan adalah 1 – 3% dari air yang disaring.

Kebutuhan air untuk steam pada prarancangan pabrik soygurt rosella merah
ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa alat yaitu : Sterilizer dan
Fermentor. Kebutuhan air untuk steam dapat dilihat di bawah ini :
Total kebutuhan steam = 4.201,0347 kg/jam
Make up water BFW = 5% x Total kebutuhan steam
= 231,0569
Suplai air umpan boiler = Make up BFW + Total Kebutuhan Steam
= 4.621,1382 kg/jam

C. Air Proses
Kebutuhan air proses adalah sebagai berikut:
1. Neutralizer Tank-01 (NT-01) = 576,4958 kg/jam
2. Mixing Tank – 02 (MT – 02) = 228,1962 kg/jam
3. Filter Press – 02 (FP – 02) = 97,2139 kg/jam
Jumlah kebutuhan air proses = 901,9059 kg/jam

105
Safety Factor air proses = 10% x 901,9059 kg/jam
= 90,1906 kg/jam
Jadi, total kebutuhan air proses = kebutuhan air proses + safety
factor
= 901,9059 kg/jam + 90,1906 kg/jam
= 992,0965 kg/jam

D. Air Sanitasi
Rincian kebutuhan air sanitasi mengacu pada Kriteria Perencanaan Ditijen
Cipta Karya Dinas PU, tahun 1996. Kebutuhan air domestik ini dapat
dihitung sebagai berikut:
a) Poliklinik
Kebutuhan air = 200 liter/bed/hari
Densitas air = 1000 kg/m3 = 1 kg/liter
Dimana, terdapat 2 kamar dan 3 bed/kamar.
Kebutuhan air rumah sakit = 200 liter/bed/hari x 2 kamar x 3 bed/kamar
= 50 liter/jam
= 50 kg/jam
b) Kantor
Kebutuhan air = 10 liter/karyawan/hari
Jumlah pegawai = 201 karyawan
Kebutuhan air kantor = 10 liter/karyawan/hari x 201 karyawan
= 83,7500 kg/jam
= 83,7500 kg/jam
c) Laboratorium
Kebutuhan air = 10 liter/karyawan/hari
Jumlah pegawai = 8 karyawan
Kebutuhan air laboratorium = 10 liter/karyawan/hari x 8 karyawan
= 3,3333 liter/jam
= 3,3333 kg/jam
d) Musholla

106
Kebutuhan air = 2.000 liter/hari
= 83,3333 kg/jam

e) Perumahan
Kebutuhan air = 60 liter/orang/hari
Estimasi jumlah rumah 18 rumah dan 12 orang/rumah
Kebutuhan air perumahan = 60 x 18 x 12
= 540 liter/jam
= 540 kg/jam
Total air domestik yang dibutuhkan adalah 760,0417 kg/jam
Safety factor = 10 %
Jadi, total kebutuhan air domestik adalah:
(1 + 10 %) x 760,0417 kg/jam= 836,4583 kg/jam
E. Total Kebutuhan Air

Tabel 4.4. Total Kebutuhan Air


Kebutuhan Air Jumlah (kg/jam)
Air pendingin 95.009,2311
Air proses 992,0965
Air domestik 836,4583
Air untuk Steam Generator 9.487,7378
Total 101,689,9811

107
Gambar. 4.1 Unit Pengolahan Air Pabrik Dioctyl Thereptalate
Keterangan:
BU-01 = Bak pengendapan fisik TU-04 = Tangki chlorinasi CT = Cooling tower
BU-02 = Bak penampung air pendingin TU-05 = Ion exchanger PU = Pompa
TU-01 = Tangki pengendapan kimia TU-06 = Water tank RSF = Rapid sand filter
TU-02 = Tangki penampung clear water TU-07 = Bak air sanitasi
TU-03 = Tangki penampung air jernih BL = Boiler

108
F. Unit Pengolahan Air
Berikut tahapan-tahapan pengolahan air :
a. Clarifier
Kebutuhan air dari suatu pabrik diperoleh dari sumber air yang berada di
sekitar pabrik dengan cara mengolah air terlebih dahulu agar memenuhi
persyaratan untuk digunakan. Pengolahan tersebut meliputi pengolahan secara
fisika, kimia dan penggunaan ion exchanger. Pada clarifier lumpur dan partikel
padat lain diendapkan, kemudian air baku dialirkan ke bagian tengah clarifier
untuk diaduk. Selanjutnya air bersih akan keluar melalui pinggiran clarifier
sedangkan flok yang terbentuk akan mengendap secara gravitasi.
b. Penyaringan
Air hasil dari clarifier dialirkan menuju saringan pasir dengan tujuan untuk
memisahkan dengan partikel-partikel padatan yang terbawa. Air setelah
penyaringan tersebut dialirkan menuju tangki penampung yang kemudian
didistribusikan menuju menara air dan unit demineralisasi.
c. Demineralisasi
Air umpan boiler harus bebas dari garam yang terlarut, maka proses
demineralisasi berfungsi untuk menghilangkan ion-ion yang terkandung.
Berikut adalah tahapan pengolahan air umpan boiler :
1. Cation exchanger
Resin yang berada di dalam cation exchanger berupa H+ berfungsi sebagai
pengganti cation yang terkandung dalam air. Berikut adalah reaksi yang terjadi di
dalam cation exchanger :
2 NaCl + RH2 → RNa2 + 2 HCl
CaCO3 + RH2 → RCa + H2CO3
BaCl + RH2 → RBa + 2 HCl
Apabila resin sudah jenuh pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan
H2SO4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi :
RNa2 + H2SO4 → RH2 + Na2SO4
RH2 + H2SO4 → RH2 +CaSO4
RBa + H2SO4 → RH2 +BaSO4

109
2. Anion exchanger
Anion exchanger memiliki fungsi mengikat ion-ion negative yang terlarut dalam
air menggunakan resin bersifat basa. Berikut reaksi yang terjadi dalam anion
exchanger :
R(OH)2 + 2 HCl → RCl2 + 2H2O
R(OH)2 + H2SO4 → RSO4 + 2H2O
R(OH)2 + H2CO3 → RCO3 + 2H2O
Apabila resin sudah jenuh dilakukan dengan pencucian menggunakan larutan
NaOH 4%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah :
RCl2 + 2NaOH → R(OH)2 + 2 NaCl
RSO4 + 2NaOH → R(OH)2 + 2 Na2SO4
RCO3 + 2NaOH → R(OH)2 + 2 Na2CO3
3. Daerasi
Daerasi adalah proses pembebasan air umpan boiler dari gas-gas yang dapat
menimbulkan korosi pada boiler seperti oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2).
Air yang telah mengalami demineralisasi (kation exchanger dan anion exchanger)
dipompakan menuju daerator. Pada pengolahan air untuk (terutama) boiler tidak
boleh mengandung gas terlarut dan padatan terlarut, terutama yang dapat
menimbulkan korosi. Unit daerator ini berfungsi menghilangkan gas O2 dan CO2
yang dapat menyebabkan korosi. Di dalam daerator diinjeksikan bahan kimia
berupa hidrazin (N2H2) yang berfungsi untuk mengikat oksigen berdasarkan
reaksi:
2 N2H2 + O2 → 2 N2 + 2 H2O

4.2 Unit Penyediaan Steam


4.2.1 Steam Pemanas

Steam yang digunakan sebagai pemanas adalah saturated steam pada suhu
200 oC. Rincian kebutuhan steam terdapat pada Tabel 5.3.

110
Tabel 4.5 Kebutuhan Saturated Steam 160oC
Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Heater – 01 456,0772
Heater – 02 877,8715
Heater – 03 34,8165
Heater – 04 23,8869
Evaporator-01 1.132,6272
Vaporizer-01 772,6100
Steam Jet Ejector 903,1454
Total 4.201,0347

Faktor keamanan sebesar 10%, sehingga total kebutuhan saturated steam 200 oC
adalah sebagai berikut:
Safety Factor = 10% x 4.201,0347 kg/jam
= 420,1035 kg/jam
Kebutuhan Saturated Steam 160 oC = kebutuhan steam + safety factor
= 4.621,1382 kg/jam
4.2.2 Total Kebutuhan Steam

Tabel 4.6 Total Kebutuhan Steam


Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Peralatan 4.621,1382
Total 4.621,1382

4.3 Unit Penyediaan Listrik


4.3.1 Listrik untuk Peralatan

Tabel 4.7 Kebutuhan Listrik Peralatan


Peralatan Daya (HP)
Mixing tank-01 2
Mixing Tank-02 3
Reaktor-01 4
Neutralizer Tank-01 4

111
Pompa-01 1
Pompa-02 1
Pompa-03 1
Pompa-04 1
Pompa-05 1
Pompa-06 1
Pompa-07 1
Pompa-08 1
Pompa-09 1
Pompa-10 1
Pompa-11 1
Pompa-12 1
Filter Press-01 1
Blower-01 4
Screw Conveyer-01 1
Belt Conveyer-01 1
Belt Conveyer-02 1
Rotary Dryer-01 2
Rotary Cooler-01 1
Bucket Elevator-01 3
Bucket Elevator-02 3
Total 42

Total kebutuhan listrik peralatan = 42 HP


= 31,3194 kW
4.3.2 Listrik untuk Penerangan

1) Penerangan pabrik:
Luas area pabrik = 0,7576 Ha =7.567,3230 m2
Tipe Lampu = Lampu HPSV
Intensitas Penerangan = 150 lumen/m2 (SNI 03-6197-2001)
Iluminasi lampu HPSV = 90 lumen/watt (energyefficiencyasia.org)

112
lumen
150 x 7.567,3230 m2
m2
Daya yang dibutuhkan =
lumen
90
watt
= 12.627,2051watt
= 12,6272 kW
2) Penerangan kantor dan fasilitas penunjang
Luas area kantor = 1,1382 Ha = 11.382,2646 m2
Tipe Lampu = Neon
Intensitas Penerangan = 300 lumen/m2
Iluminasi lampu = 60 lumen/ 40watt
lumen
300 2
x 11.382,26468 m 2
m
Daya yang dibutuhkan =
lumen
60
watt
= 56.911,3230 watt
= 56,9113 kW
4) Total Kebutuhan Listrik untuk Penerangan
Total kebutuhan listrik untuk area pabrik, perkantoran dan fasilitas lainnya
= (12,6272+ 56,9113) kW
= 69,5385 kW
4.3.3 Total Kebutuhan Listrik

Total kebutuhan listrik untuk peralatan dan penerangan


= (31,3194+ 69,5385) kW
= 100,8579 kW
Kebutuhan listrik seksi utilitas + faktor keamanan sebesar 20%, maka:
Total kebutuhan listrik = 20 % x 100,8579 kW
= 20,1716 kW

113
Tabel 4.8. Total Kebutuhan Listrik
Peralatan Kebutuhan kW
Peralatan 31,3194
Penerangan 69,5385
Safety Factor 20,1716
Total 121,0295

4.4 Unit Pengadaan Bahan Bakar


4.4.1 Bahan bakar Boiler

1) Saturated Steam (sebagai steam pemanas)


a. Saturated Steam 200 oC
Temperatur steam = 200 oC
Kebutuhan steam, msteam = 4.621,1382 kg/jam
Berdasarkan steam table (Smith, 2001), diperoleh data sebagai berikut:
 Entalpi saturated vapor, Hv = 2.790,9000 kJ/kg
 Entalpi saturated liquid, Hl = 852,4000 kJ/kg
 Panas Laten, λ = 1.938,5000 kJ/kg
Panas yang dibutuhkan untuk menghasilkan steam (kapasitas steam)
Q = msteam x λ
= 8.958.076,3312 kJ/jam
= 8.490.617,0340 Btu/jam
Bahan bakar yang digunakan adalah Liquified Natural Gases dengan data:
 Nilai kalor (LHV) = 20.908 Btu/lb
(engineeringtoolbox.com)
 Efisiensi boiler, η = 80 % (Tabel 25-67, Perry)
Kebutuhan bahan bakar:
Q
m bahan bakar =
η ×LHV
= 535,5651 lb/jam

114
lb 0,454 kg
= 535,5651 ×
jam 1 lb
= 242,9282 kg/jam (Total Kebutuhan Bahan Bakar Boiler)

Tabel 4.9. Total Kebutuhan Bahan Bakar


Peralatan Kebutuhan (kg/jam)
Boiler 242,9282
Total 242,9284

Kebutuhan Listrik, air, dan bahan bakar di dapatkan dari:


Air = PT Krakau Tirta Industri
= PDAM Cilegon
Listrik = PT Krakatau Daya Listrik, Cilegon
= PT Esa Technic Engineering, Cilegon
= PT Gema Industrial, Cilegon
= PLTGU Cilegon
Bahan Bakar = PT Perusahaan Gas Negara

Perhitungan Cooling Tower Load


Jenis Cooling Tower = Induced Draft
Bahan Cooling Tower = carbon steel
Load Cooling Tower = 0,1478 million BTU/hr
Heat/Cooling Load CT = Cp p q dt (www.olah-air.com)
h = heat load = BTU/h
Cp = spesific heat = 1 BTU/lbm F untuk air
p = densitas = 8,33 lbm/ Usgal untuk air
q = laju alir volume air = 447,4359 US gal/min
dt = perbedaan suhu = 39,6 F (Asumsi rata-rata suhu masuk)
Heat/Cooling Load CT = Cp p q dt
= 147.594,7910 BTU/h
= 0,1478 millin BTU/h
4.5 Laboratorium

115
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Sedangkan peran lain
adalah pengendalian pencemaran lingkungan, baik udara maupun limbah cair.
Laboratorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian bahan
baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan
menjaga kualitas atau mutu produksi perusahaan. Analisa yang dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku dan analisa proses, dan
analisa kualitas produk. Tugas laboratorium antara lain:
1. Memeriksa bahan baku dan bahan pendukung yang akan digunakan.
2. Menganalisa dan meneliti produk yang dipasarkan.
3. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabkan pencemaran pada
buangan pabrik.
4. Meniliti dan melakukan riset terhadap segala sesuatu yang berkenaan
dengan pengembangan dan peningkatan mutu produk.
5. Pengontrol terhadap proses produksi, baik polusi udara, cair dan padatan.
4.5.1 Program kerja laboratorium

Laboratorium berfungsi sebagai alat control mulai dari bahan baku sampai
produk yang dihasilkan. Control dilakukan untuk menjaga kualitas bahan baku
dan produk yang dihasilkan agar memenuhi spesifikasi tertentu.
Adapun untuk analisa unit utilitas, meliputi :
- Air lunak proses dan air proses penjernih yang dianalisa pH, SiO2, Ca
sebagai CaCO3, sulfat sebagai SO4-, chlor sebagai Cl2, dan zat padat
terlarut
- Air bebas mineral, analisa sama dengan penukar ion
- Boiler Feed Water, yang dianalisa pH kesadahan, jumlah O2 terlarut dan
kadar Fe
- Air dalam boiler, yang dianalisa meliputi pH, jumlah zat padat terlarut,
kadar Fe, kadar CaCO3, SO3, PO4, SiO2.
- Air minum meliputi pH chlor sisa, dan kekeruhan
Adapun untuk analisa limbah, meliputi :
- Periksa BOD dan COD limbah.

116
Untuk mempermudah pelaksanaan program kerja laboratorium maka
laboratorium dipabrik dibagi menjadi 3 bagian :
1. Laboratorium pengamatan
2. Laboratorium analitik
3. Laboratorium penelitian pengembangan dan lindungan lingkungan.

1. Laboratorium pengamatan
Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa secara
fisika terhadap semua steam yang berasal dari proses produksi maupun tangki
serta mengeluarkan “Certificat of Quality” untuk menjelaskan spesifikasi hasil
pengamatan, jadi pemeriksa dan pengamatan dilakukan terhadap bahan baku
produk akhir dan produk samping,. Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah
melakukan analisa terhadap sifat-sifat dan kandungan kimiawi bahan baku produk
akhir.
2. Laboratorium analitik
Kerja dan tugas dari laboratorium ini adalah melakukan analisa terhadap
sifat-sifat dan kandungan kimia bahan baku produk akhir, kadar air dan bahan
kimia yang digunakan (additive, bahan-bahan injeksi dan lain-lain).
3. Laboratorium penelitian pengembangan dan lindungan lingkuhan
Kerja dan tugas dan laboratorium ini adalah melakukan penelitian dan
pengembangan terhadap permasalahn yang berhubungan dengan kualitas material
terkait dalam proses untuk meningkatkan hasil akhir, sifat dari laboratorium ini
tidak rutin dan cenderung melakukan penelitian hal-hal yang baru untuk keperluan
pengembangan.
Dalam melaksanakan tugasnya, juga senantiasa melakukan penelitian
terhadap kondisi lingkungan serta mengadakan pengembangan.
4.5.2 Alat – alat utama laboratorium
a. Water Content Tester
Alat ini digunakan untuk menganalisa kadar air dalam produk.
b. Viscositas bath
Digunakan untuk mengukur viskositas produk keluar reactor

117
c. Hydrometer
Digunakan untuk mengukur spesifikasi gravity.

d. Spektrofotometer
Digunakan untuk menentukan konsentrasi suatu senyawa yang terlarut
dalam air

4.6 Pengendalian Mutu

Untuk memperoleh mutu produk standart maka diperlukan pengawasan


serta pengendalian terhadap proses yang ada. Pengendalian dan pengawasan
jalannya operasi dilakukan dengan alat pengendalian yang berpusat di control
room, dilakukan dengan cara automatic control yang menggunakan beberapa
indikator, apabila terjadi penyimpangan pada indikator dari yang telah ditetapkan
baik berupa flow rate bahan baku atau produk, suhu maupun tekanan operasi
dapat diketahui dari isyarat yang diberikan, misalnya berupa nyala lampu, bunyi
alarm dan sebagainya. Bila terjadi penyimpangan maka penyimpangan tersebut
harus dikembalikan ke kondisi semula.
Pengawasan mutu yang dilakukan untuk menjaga kualitas produk yang
dihasilkan ini harus sudah dilakukan sejak dari bahan baku sampai menjadi
produk. Selain pengawasan terhadap mutu bahan baku, bahan pembantu, produk,
penting juga dilakukan pengawasan terhadap mutu air yang digunakan untuk
menunjang proses.
Jika pengendalian proses dilakukan terhadap kerja suatu harga tertentu
supaya dihasilkan produk yang memenuhi standart, maka pengendalian mutu
dilakukan untuk mengetahui apakah bahan baku dan produk telah sesuai dengan
spesifikasinya.
4.7 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Keselamatan kerja merupakan hal penting dari perlindungan tenaga kerja


yang berkaitan dengan alat kerja, mesin, bahan dan proses pengolahan, tempat
kerja dan lingkungannya, serta cara pengerjaannya. Tujuan keselamatan kerja:

118
1. Melindungi tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup dan meningkatkan produksi.
2. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di lingkungan kerja.
3. Memelihara sumber produksi dan digunakan secara aman dan efisien.
Untuk pelaksanaan program keselamatan kerja, disediakan perlengkapan
pakaian seragam kerja bagi tiap karyawan, selain itu perusahaan juga
menyediakan alat-alat pelindung diri yang disesuaikan dengan kondisi dan jenis
pekerjaan. Peralatan safety atau harus dipakai oleh setiap karyawan yang berada
dan bekerja di plant atau daerah proses.
Perlengkapan safety yang harus dipakai :
1. Sepatu safety
2. Safety goggle (kacamata safety)
3. Ear muff/ ear plug, yaitu penutup telinga yang dipakai untuk mengurangi suara
bising dari mesin
4. Safety helmet, yaitu alat pelindung kepala
5. Masker, yaitu penutup hidung dan mulut untuk menyaring udara yang dihisap
Ijin keselamatan kerja dibuat untuk meyakinkan bahwa setiap yang dapat
menimbulkan bahaya dapat dikerjakan dengan aman dan tidak menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
Jenis-jenis pekerjaan yang memerlukan ijin keselamatan kerja :
1. Setiap pekerjaan yang dapat menimbulkan panas atau api seperti welding,
grinding, cutting dan drilling.
2. Setiap pekerjaan di daerah bertekanan tinggi
3. Setiap pekerjaan untuk memasuki vessel/tank
Adapun tindakan pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan adalah :
1. Penyediaan alat pencegah kebakaran dan kebocoran. Fasilitas pemadam
kebakaran seperti fire hydrant perlu ditempatkan pada tempat-tempat
strategis, disamping itu disediakan pula portable fire fighting equipment
pada setiap ruangan dan tempat-tempat yang mudah dijangkau.
2. Pemberian penerangan, latihan, dan pembinaan agar setiap pekerja yang
ada di tempat dapat mengetahui cara melakukan pencegahan jika terjadi

119
kecelakaan kebakaran, peledakan, dan kebocoran pipa yang berisi zat
berbahaya.

120

Anda mungkin juga menyukai