DI SUSUN OLEH:
NIM : 09220180052
KELAS : EKSEKUTIF(D1)
2019
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, antara lain:
3
1. Mengetahui definisi mengenai air pendingin (cooling water)
2. Mengetahui cara pengolahan air pendingin dengan bahan baku air laut
3. Mengetahui syarat pengoahan air pendigin
4. Mengetahui sifat kimia fisika dan biologi dari air pendingin
Unit pendukung proses atau sering pula disebut unit utilitas merupakan sarana
penunjang proses yang diperlukan pabrik agar dapat berjalan dengan baik.
4
Pada umumnya, utilitas dalam pabrik proses meliputi air, kukus (steam), dan
diproduksi di dalam pabrik tersebut, atau secara tidak langsung yang diperoleh
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik Vinyl Chloride Monomer
antara lain:
Air untuk keperluan umum adalah air yang dibutuhkan untuk sarana
5
Beberapa persyaratan untuk air sanitasi adalah sebagai berikut :
6
b. Air pendingin
Air pendingin yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari Laut
Selat Sunda yang letaknya cukup dekat dengan pabrik. Air pendingin
adalah:
Turbiditas : 10
7
-
Cl dan SO4 2- : 1000 ppm
pH :6–8
2+
Ca : max. 300 ppm
berikut :
air pendingin ini mengolah air dengan proses pendinginan dari suhu
o o
50 C menjadi 30 C, untuk dapat digunakan lagi sebagai air untuk
membutuhkan pendinginan.
Air pendingin yang keluar dari media-media perpindahan panas di area
dalam cooling tower ini. Oleh karena itu, untuk menjaga jumlah air
jumlah air yang hilang. Maka water make up untuk cooling tower
Sistem air pendingin terutama terdiri dari cooling tower dan basin,
kimia, dan induce draft fan. Sistem injeksi bahan kimia disediakan
panas.
senyawa terlarut.
Udara bebas akan digunakan sebagai pendingin dari air panas yang
Air panas
udara
Air dingin
Gambar 6.1. Cooling Tower
ke bawah dan akan kontak dengan aliran udara yang dihisap oleh
panas dari air oleh udara dan juga terjadi proses penguapan
Evaporasi
Hot Water, T= 50 oC
COOLING COOLER
TOWER PROSES
Mak
e Up
T = 30 oC
Blow Down
b. Konduktivitas = 1 ( s/cm )
d. pH : 8,8 – 9,2
tube-tube boiler.
N2H4 + O2 N2 + H2O
N2H4 juga bereaksi dengan besi:
N2H4 + 6 Fe2O3 4 Fe3O4+ 2 H2O + N2
Proses Deaerasi
Air Demin
Steam LS
PB
Pompa BFW
Total 169.967,63
Air yang digunakan dalam pabrik ini, seperti air proses, air umpan boiler,
air pendingin dan lainnya diperoleh dari air laut. Untuk mendapatkan
deaerasi.
Penyaringan
Bahan baku air diambil dari air laut. Air laut dialirkan dari daerah terbuka
ke water intake system yang terdiri dari screen dan pompa. Screen dipakai
pompa. Air yang tersaring oleh screen masuk ke suction pompa dan
Desalinasi
Air laut adalah air murni yang didalamnya larut berbagai zat padat dan
gas. Zat terlarut meliputi garam organik, gas terlarut dan garam – garam
anorganik yang berwujud ion – ion. Pada laut selat sunda, air laut
menghilangkan kadar garam berlebih dalam air laut untuk mendapatkan air
dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate (bagian dari
di dalam air. Air yang telah mengalami proses ini disebut air demin
yang terlarut dalam air dan menghasilkan air demin sebagai air umpan
Untuk keperluan air umpan boiler, tidak cukup hanya air bersih, oleh
Garam terlarut di dalam air berikatan dalam bentuk ion positif (cation) dan
Cation exchanger
2+
Ca + RH2 RCa
larutan H2SO4 4 %.
larutan NaOH 40 %.
2. Penyediaan Steam
Sistem penyedian steam terdiri dari deaerator dan boiler. Proses deaerasi
berkontak secara couenter current dengan steam. Demin water yang sudah
Kandungan oksigen keluar dari deaerator didesain tidak lebih besar dari
0,007 ppm.
monomer suhu 294,59ºC dengan tekanan 7.889,7 kPa. Jenis boiler yang
digunakan adalah fire tube boiler dengan air umpan boiler melalui tube
bakar pada generator dan boiler. Bahan bakar yang digunakan adalah
bahan bakar cair yaitu solar (untuk generator) dan fuel oil (untuk boiler)
mudah didapat
B. Pengolahan Limbah
Beberapa limbah yang dihasilkan dari pabrik Vinyl Chloride Monomer sebagai
berikut:
Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik,
oleh:
umum.
C. Laboratorium
kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produksi. Dengan data yang
dikendalikan dan kualitas produk dapat dijaga sesuai dengan spesifikasi yang
lingkungan.
Laboratorium mempunyai tugas pokok antara lain :
3. Sebagai pengendali terhadap mutu air proses, air pendingin, air umpan
produksi.
a. Kelompok Non–Shift
sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan oleh
Melakukan penelitian/percobaan untuk membantu kelancaran
produksi.
b. Kelompok Shift
a. Laboratorium Fisika
fisis bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan antara lain :
b. Laboratorium Analitik
2. Air demineralisasi
3. Air pendingin
Parameter yang diuji antara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat
minyak, sulfat, silika dan konduktivitas air. Alat- alat yang digunakan
alkalinitas.
departemen ini. Parameter yang diuji antara lain pH, konduktivitas dan
variabel proses. Variabel proses itu antara lain temperatur, tekanan, laju alir,
yang membagi aplikasi besar menjadi sub-sub yang lebih kecil. Data yang
1. Kalkulasi termodinamik.
Tingkatan Fungsi
Memantau, mengendalikan, dan
1. Regulatory and Sequential
mengatur berbagai aktuator dan
Control
perangkat lapangan yang berhubungan
langsung dengan proses.
- Mengkoordinasikan kegiatan satu atau
2. Supervisory Control System lebih DCS
- Menyediakan plantwide summary dan
plantwide process overview.
Pengaturan operasi hari ke hari, seperti
3. Sistem informasi yang penjadwalan produk, pemantauan
dibutuhkan oleh Local Plant operasi, laboratorium jaminan kualitas,
Management akumulasi data produksi – biaya, dan
tracking shipment.
Mengkoordinasikan informasi
4. Management Information keuangan, penjualan, dan
System pengembangan produk pada tingkat
perusahaan.
Pengendalian terhadap variabel proses dilakukan dengan sistem pengendali