id 59
digilib.uns.ac.id
BAB IV
UNIT UTILITAS DAN LABORATORIUM
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas
merupakan bagian penting untuk menunjang proses produksi dalam pabrik. Unit
pendukung proses yang terdapat dalam pabrik asam borat adalah:
Sumber air yang digunakan dalam pabrik diperoleh dari Sungai lamong
dan sungai bengawan solo yang tidak jauh dari lokasi pabrik dengan faktor-faktor
sebagai berikut:
a. Air sungai dapat diperoleh dalam jumlah besar dengan biaya murah.
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
2. Kebutuhan Air
Air bersih dari bak penampungan dapat digunakan sebagai air umpan
boiler, air konsumsi dan sanitasi serta air pendingin (cooling water).
dapat membentuk kerak pada boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan korosi terhadap boiler dan sistem penunjangnya dan juga tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya pembusaan terhadap air
boiler. Oleh karena itu untuk dapat digunakan sebagai air umpan boiler maka air
baku dari sumber harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu, karena harus
memenuhi persyaratan tertentu seperti pada tabel dibawah ini:
2. Cation Exchanger
Air bersih dari bak penampungan dialirkan menuju unit penyediaan air
umpan boiler. Air umpan boiler harus dihilangkan kandungan garam-
library.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
3. Anion Exchanger
Air hasil cation exchanger kemudian dialirkan menuju anion exchanger. Alat
ini hampir sama dengan cation exchanger namun memiliki fungsi yang
berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air lunak. Dan resin
yang digunakan adalah jenis C-500P dengan notasi R(OH)2. Reaksi yang
terjadi di dalam anion exchanger adalah:
R(OH)2 + 2 HCl → RCl2 + 2 H2O (4-7)
R(OH)2 + H2SO4→ RSO4 + 2 H2O (4-8)
R(OH)2 + H2CO3→ RCO3 + 2 H2O (4-9)
Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan NaOH 4%. Reaksi yang
terjadi saat regenerasi adalah:
RCl2 + 2 NaOH → R(OH)2 + 2 NaCl (4-10)
RSO4 + 2 NaOH → R(OH)2 + 2 Na2SO4 (4-11)
RCO3 + 2 NaOH → R(OH)2 + 2 Na2CO3 (4-12)
4. Deaerasi
Air yang sudah bebas dari ion-ion positif dan negatif kemudian dialirkan
menuju tangki deaerasi menggunakan pompa. Proses deaerasi bertujuan untuk
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
b. NaH2PO4
Zat ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kerak. Reaksi yang terjadi:
2NaH2PO4+4NaOH+3CaCO3→Ca3(PO4)2+3Na2CO3+4H2O (4-14)
Pengolahan air secara ringkas dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 66
Steam yang diproduksi pada pabrik Asam Borat ini digunakan sebagai
media pemanas di mixer dan heater. Untuk memenuhi kebutuhan steam
digunakan 1 buah boiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini merupakan
saturated steam dengan kondisi suhu 302oF (150) oC dan tekanan 69,97 psia.
Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 524,20 kg/jam. Untuk menjaga
kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi dan make up blowdown pada
boiler maka, jumlah steam dilebihkan sebanyak 20 %. Jadi jumlah air make up
umpan boiler yang dibutuhkan adalah 104,84 kg/jam.
Perancangan boiler
Dirancang untuk memenuhi kebutuhan steam
Steam yang dihasilkan:
T = 302 °F
P = 69,97 psia
λsteam = 2.745,4 BTU/lbm
jenis boiler = boiler pipa api
Dengan:
ms = massa steam yang dihasilkan (lb/jam)
h = entalpi steam pada P dan T tertentu (BTU/lbm)
hf = entalpi umpan (BTU/lbm)
ms = 1.155,65 lb/jam
h = 2.745,4 BTU/lbm
Umpan air terdiri dari 20 % make up water dan 80 % kondensat.
Hf = 226,28 BTU/lbm
Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar = 8,69 HP
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
Kebutuhan listrik di pabrik asam borat ini dipenuhi oleh PLN dan
generator. Generator bertujuan sebagai pasokan listrik untuk bagian proses,
utilitas dan laboraturium. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari:
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
2. Listrik untuk perkantoran (penerangan dan AC)
3. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Untuk menentukan besarnya tenaga listrik penerangan digunakan standar
SNI-03-6197-2011 tentang Konversi Energi pada Sistem Pencahayaan dimana
mempunyai standar daya maksimum per luas (Watt/m2) setiap jenis bangunan.
Pada Penggunaan tenaga listrik AC dihitung menggunakan standar SNI 6389-
2000 tentang Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bagunan Gedung
Fisika Bangunan, dan Kenyamanan Thermal yang mempunyai standar setiap 1 m2
membutuhkan 500 BTU/jam.
library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
Jumlah:
1. Listrik untuk penerangan = 67,76 kW
2. Listrik untuk peralatan elektronik = 41 kW
Pada listrik untuk AC menurut standar setiap 1 m2 membutuhkan 500
BTU/jam.Digunakan untuk beberapa bangunan seperti Pos keamanan Parkir,
Kantor, Mushola, Ruang Generator, Polklinik, Ruang Kontrol, dan Laboratorium
yang mempunyai total laus 2.427 m2, sehingga kebutuhan daya AC adalah:
library.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
No Kebutuhan kW
1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 9,69
2. Listrik untuk keperluan penerangan 121,77
3. Listrik untuk AC 90,49
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 36,53
5. Cadangan daya listrik 5% dari yang digunakan 12,94
Total 217,40
4.2 Laboratorium
Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku
dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan
pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau
menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan
maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi.
Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang
mempunyai tugas pokok antara lain:
a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk
b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi
c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan
lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja
shift dan non-shift.
1. Kelompok shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa–analisa rutin
terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift yang dibagi menjadi 2 shift.
Masing-masing shift bekerja selama 8 jam.
2. Kelompok non-shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa
yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di
laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift,
kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas yaitu:
a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi
c. Melakukan penelitian/percobaan untuk membantu kelancaran produksi
Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi:
1. Laboratorium fisik
2. Laboratorium analitik
3. Laboratorium penelitian dan pengembangan
library.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
dan air. Sedangkan limbah cair domestik berasal dari penggunaan air sanitasi
antara lain air mandi, air cuci dan air WC.
Pengolahan limbah cair yang berupa uap air dilakukan dengan pengolahan
di IPAL kemudian di analisa kandungannya. Jika kandungannya dapat diterima di
lingkungan maka dapat langsung dibuang ke lingkungan. Jika kandungannya tidak
sesuai dengan di lingkungan maka harus diolah lagi di Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
Sedangkan pengolahan limbah domestik untuk air mandi dan air cuci
dilakukan di IPAL. Sedangkan air WC dilakukan pengolahan menggunakan
Septic Tank.
2. Pengolahan bahan buangan gas
Limbah gas berasal dari hasil keluaran Rotary dryer (DE-01) dan Rotary
dryer (DE-02) yang berupa uap air (H2O). Gas tersebut dapat langsung dibuang
diudara bebas.
dilakukan dengan memasukkan ikan ke dalam bak Bio Control, bila ikan tersebut
tetap hidup normal maka proses pengolahan air limbah dapat dikatakan sudah
berhasil dan air yang dihasilkan selanjutnya akan dibuang ke badan penerima air
baik di selokan, ataupun di laut.