1. Unit penyediaan dan pengolahan air, berfungsi sebagai air proses, air
pendingin, air umpan boiler dan air sanitasi untuk air perkantoran dan air
untuk perumahan.
2. Unit penyediaan pemanas, digunakan untuk proses pemanasan di alat
penukar panas.
3. Unit penyediaan bahan bakar, berfungsi menyediakan bahan bakar
untuk boiler dan generator.
4. Unit penyediaan listrik, berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk
peralatan proses maupun penerangan. Listrik diperoleh dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN) dan generator set sebagai cadangan apabila PLN
mengalami gangguan.
5. Unit pengolahan limbah, berfungsi untuk mengolah limbah pabrik baik
yang berupa padat, cair maupun gas.
pabrik etanolamin ini, sumber air baku yang digunakan berasal dari Filter Air
Cilegon.
2. Air Pendingin
dalam air.
4. Air Sanitasi
a. Syarat fisik:
- Suhu normal
- Warna jernih
b. Syarat kimia:
c. Syarat biologi:
a. Demineralized Water
b. Bak Penyaring
Air pendingin yang digunakan dalam proses sehari-hari berasal dari air yang
telah digunakan dalam pabrik kemudian didinginkan dalam cooling tower.
Kehilangan air karena penguapan, terbawa udara maupun dilakukannya blow
down di cooling tower diganti dengan air yang disediakan di bak penampung
sementara. Air pendingin harus mempunyai sifat yang tidak korosif, tidak
menimbulkan kerak, dan tidak mengandung mikroorganisme yang bisa
menimbulkan lumut. Maka dari itu perlu diinjeksikan bahan-bahan kima kedalam
air pendingin sebagai berikut:
= 3,183 m3/jam
= 19,098 m3/jam
= 458,351 m3/hari
Dapat dilihat pada Tabel 6.1 bahwa kebutuhan air pendingin sekitar
15.914,873 kg/jam, sedangkan kebutuhan air pendingin totalnya sebesar
458.351,00 m3/hari.
Dalam suatu industri unit penyediaan kukus merupakan sistem yang paling
penting dari suatu utilitas karena kukus berfungsi sebagai pemanas pada alat
penukar panas. Berikut peralatan yang menggunakan kukus dapat dilihat pada
tabel 6.2 sebagai berikut:
= 4,029 m3/jam
= 24,176 m3/jam
= 580,234 m3/hari
Dapat dilihat pada Tabel 6.2 bahwa kebutuhan pemanas sekitar 16.883,368
kg/jam, sedangkan kebutuhan pemanas totalnya sebesar 580.234,00 m3/hari.
Sumber air yang digunakan untuk konsumsi umum dan sanitasi berasal dari
air sumur. Air ini untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor,
perumahan dan pertamanan.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan pada air untuk konsumsi umum dan
sanitasi:
a. Syarat fisik:
b. Syarat kimia:
c. Syarat biologi:
c. Kebutuhan Laboratorium
d. Kebutuhan MCK
Kebutuhan air keseluruhan untuk konsumsi umum dan sanitasi dapat dilihat
pada Tabel 6.3 berikut.
2.924 L/hari
Kebutuhan air domestik =
1.000 L/m3`
= 2,924 m3/hari
= 0,585 m3/hari
= 3,509 m3/jam
Kebutuhan tenaga listrik di pabrik Etilen Oksida ini dipenuhi oleh PT.
Cirebon Electric Power (CEP) dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar
pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan
pasokan dari CEP. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik
karena:
Penerangan untuk area parkir mobil dan motor digunakan lampu penerangan
jalan (PJU). Berdasarkan SNI 7391:2008 dengan rumah lampu tipe A dan jenis
lampu 90W SOX dengan ketinggian tiang 8 m dan lebar area parkir 6 m dan
tingkat pencahayaan 11 LUX jarak antar tiang lampu yang diperlukan (e) adalah
35 m. Oleh karena itu jumlah titik lampu yang diperlukan adalah:
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 250 * 22 * 15
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 64,778 ≈ 65 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 350 * 40 * 20
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 219,852 ≈ 220 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 250 * 20 * 10
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 39,259 ≈ 40 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 500 * 20 * 10
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 78,519 ≈ 79 buah
luminous flux (Φ) 3100 lumen, loss light factor (LLF) 0,85 dan coefficient of
utilization (CU) 0,58. Untuk area ini tingkat pencahayaan (E) yang diperlukan
adalah 200 LUX. Oleh karena itu untuk area dengan panjang (P) 20 m, lebar (L) 6
m, jumlah lampu tiap titik (n) 1 buah dan faktor perencanaan (FP) 1,2, maka
banyaknya titik lampu (N) yang diperlukan adalah:
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 200 * 20 * 10
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 18,844 ≈ 19 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 200 * 20 * 12
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 37,689 ≈ 38 buah
diperlukan adalah 350 LUX. Oleh karena itu untuk area dengan panjang (P) 20 m,
lebar (L) 10 m, jumlah lampu tiap titik (n) 1 buah dan faktor perencanaan (FP)
1,2, maka banyaknya titik lampu (N) yang diperlukan adalah:
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 350 * 20 * 10
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 54,963 ≈ 55 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 200 * 30 * 20
=
3100 * 0,85 * 0,58 * 1
= 94,222 ≈ 95 buah
faktor perencanaan (FP) 1,2, maka banyaknya titik lampu (N) yang diperlukan
adalah:
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 100 * 30 * 24
=
9000 * 0,85 * 0,58 * 1
= 19,473 ≈ 20 buah
FP * E * P * L
Jumlah titik lampu =
Φ * LLF * CU * n
1,2 * 100 * 100 * 30
=
9000 * 0,85 * 0,58 * 1
= 81,136 ≈ 82 buah
Kebutuhan listrik keseluruhan untuk penerangan dapat dilihat pada tabel 6.4
7 Laboratorium 79 24 W 1.896 W
8 Klinik 19 24 W 456 W
9 Kantin 38 24 W 912 W
10 Control Room 55 24 W 1.320 W
11 Training Centre 95 24 W 2.280 W
12 Utilitas dan Pengelolaan Limbah 20 100 W 2.000 W
13 Proses 82 100 W 8.200 W
Total 18.275 W
Kebutuhan listrik yang diperlukan untuk seluruh penerangan pabrik
etanolamin adalah sebesar 18,275 kW
3 Kantor 6
4 Ruang Kontrol 2
5 Area Parkir 4
6 Jalan 10
Total 32
Kebutuhan kamera pengawas yang digunakan adalah sebanyak 32 buah.
Daya yang dibutuhkan untuk satu kamera pengawas adalah 100 watt.
Tabel 6.9 Kebutuhan listrik untuk keperluan perkantoran dan ruang kontrol
No. Area Jumlah Daya Total Daya
1 Komputer 87 600 W 52.200 W
2 AC 32 600 W 19.200 W
3 Dispenser 21 200 W 4.200 W
4 CCTV 32 100 W 3.200 W
5 Mesin Fotokopi 3 600 W 1.800 W
6 Mesin Printer 15 40 W 600 W
Total 81.200 W
Kebutuhan listrik yang diperlukan untuk seluruh perkantoran dan ruang
kontrol adalah sebesar 81,200 kW
Kebutuhan listrik untuk proses produksi dapat dilihat pada tabel 6.10.
Kebutuhan listrik untuk keperluan lainnya dapat dilihat pada tabel 6.11.
Kebutuhan total listrik yang diperlukan di pabrik asam format dapat dilihat
pada tabel 6.12.
Kebutuhan bakar bakar ini digunakan untuk mendapatkan steam panas yang
akan digunakan pada boiler dan heat exchanger. Pemilihan bahan bakar berupa
LNG dan solar. LNG dan solar merupakan bahan bakar yang mudah diperoleh dan
mudah dalam penyimpanannya. Bahan bakar LNG digunakan untuk boiler
sedangkan solar untuk pembangkit tenaga listrik (generator).
H1 = 1037,93 kJ/kg
H2 = 2802,22 kJ/kg
Ƞ = 95%
Nilai bahan bakar solar = 46.194,7830 kJ/kg (19.860 Btu/lbm) (Perry, 1999)
= 60,132 lbm/jam
= 27,271 kg/jam
= 30,642 l/jam
Jadi kebutuhan bahan bakar LNG sebesar 795,272 m3/jam dan solar sebesar
30,642 l/jam.
Gas buang yang sudah tidak dapat dimanfaatkan dari produksi Etanolamin
dialirkan melalui pipa yang kemudian akan dibakar di tempat akhir pembakaran
gas yang dilengkapi dengan pemantik otomatis. Gambar peralatan pengolahan
limbah gas ditunjukan pada gambar 6.3.