LAMPIRAN D
Unit utilitas pada suatu pabrik berperan sebagai sarana penunjang guna
Distribution System)
System)
kebakaran.
D.2
0,823 m3/jam
819,78 kg/jam
No Kebutuhan Jumlah
No Kebutuhan Jumlah
= 1,01 m3/jam
= 15,9310 m3/jam
= 3,1026 m3/jam
Karena proses utilitas berlangsung kontinyu, maka kebutuhan air yang diolah
adalah kebutuhan air yang habis pakai(kebutuhan umum) , air make-up, dan air
pemadam kebakaran.
D.4
1) Air pendingin
Air dapat digunakan secara langsung sebagai air pendingin, hanya harus
disaring agar endapan kasar, sampah, dan ikan atau binatang lain tidak
a. Air lunak / bebas sadah (bebas dari kandungan logam dan mineral)
Air yang akan digunakan untuk kebutuhan kantor dan rumah tangga harus
b. Tidak berasa
c. Tidak berbau
3. Pengolahan air
Air diperoleh dari air sungai terdekat dengan lokasi pabrik yang kemudian
ini meliputi :
D.5
1. Pengendapan
Dilakukan dalam bak pengendap awal yang terbuat dari beton, tujuannya
untuk mengendapkan kotoran – kotoran kasar dalam air yang berupa lumpur, pasir
2. Penyaringan
Dilakukan dalam tangki yang berisi pasir dan batu kerikil, fungsinya untuk
terendapkan.
3. Penggumpalan
Campuran air dan gumpalan dipisahkan dalam clarifier. Air overflow ke sand
4. Demineralisasi
Khusus untuk air umpan boiler perlu pengolahan lebih lanjut untuk
menghilangkan kandungan mineral dalam air yang dapat merusak boiler yang
beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi. Pada kondisi tersebut, garam mineral
D.6
akan membentuk kerak yang menempel pada dinding boiler sehingga kecepatan
Unit demineralisasi ini terdiri dari kation exchanger untuk mengikat ion – ion
positif dan anion exchanger untuk mengikat ion – ion negatif yang ada dalam air
lunak, dimana keduanya berbentuk silinder tegak yang berisi tumpukan butir-
5. Deaerasi
Tangki deaerator berbentuk silinder tegak yang berisi bahan isian. Fungsi
deaerasi adalah untuk menghilangkan gas – gas yang terlarut dalam air (seperti O2
disemprotkan dari atas dan steam dialirkan dari bawah secara countercurrent.
Treatment System)
Tekanan = 1 atm
Kebutuhan Alum :
173,5 NTU atau 57,83 ppm (Ugro dkk, 2016) sesuai tabel 1 pada Powell,
Jika umpan clarifier adalah 15,9310 m3/jam, maka kebutuhan alum adalah
, /
Suplai larutan alum ke Clarifier =
,
= 10 kg/jam
/
Laju alir alum =
. , /
= 0,0061 m3/jam
= 0,1464 m3
= 1,2 x 0,1464 m3
= 0,1756 m3
= 46,3886 gallon
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
D.8
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil
D = 0,7648 m
= 2,5092 ft
= 30,11 in
Dstandar = 3 ft
= 36 in
H = 0,3824 m
= 1,2546 ft
= 15,0553 in
Hstandar = 1,5 ft
D.10
= 18 in
H/D = 0,5
Valum = 0,1464 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 10,603 ft3
= 0,3002 m3
= 0,2229 m
= 0,7314 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 0,331 psi
= 15,031 psi
= 16,5339 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,85
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,1544 in
tsstandar = 3/16 in
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 3/16 in
Do = Di + 2.ts
= 36,3089 in
n = 1 buah
= 1 . 5/32
D.13
= 5/32 in
L = 9,4926 ft
7) Desain Atap
θ
α h
90o
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D
min sin θ =
430t
θ = 2,1314o
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 483,75 ft
= 5805 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
Maka,
f allowable = 581,3953
D.15
Maka,
H = 0,0170 ft = 0,0052 m
= 1,5170 ft = 0,46 m
maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,052 psi
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 5,152 psi
St = S1 + S2
= 5,2035 psi
= 0,3048 m
= 1 ft
= 0,2229 m
= 0,7314 ft
WELH = Zi x sg
= 2,1848 m
600 × 0,3048 WELH
Putaran pengadukan =
π ×D 2× D
= 69,6177 rpm
= 1,1603 rps
Kecepatan putaran motor standar yang tersedia secara komersil adalah 37, 45, 56,
68, 84, 100, 125, 155, 190 dan 320 rpm. Digunakan putaran motor 45 rpm
(Walas, 1990)
N = 84 rpm
N = 1,4 rps
× !" # ×
$
NRe =
NRe = 189.012
Viskositas campuran < 10 kg.m menit maka dipilih jenis marine propeller
= 7,553 J/s
= 0,0101 hp
= 0,0101 hp / 80%
Kode : ST-01
Kapasitas : 0,1464 m3
Dimensi Shell
Diameter : 0,914 m
Tinggi : 0,457 m
Tebal : 0,1875 in
Dimensi Head
Tinggi : 0,0052 m
Tebal : 0,1875 in
D.19
Jumlah : 1 buah
Tekanan : 1 atm
Kebutuhan CaOH :
sesuai tabel 1 pada Powell, 1954 adalah 2,8 grain/gallon air umpan clarifier.
Jika umpan clarifier adalah 15,9310 m3/jam, maka kebutuhan CaOH adalah
, /
Suplai larutan CaOH ke Clarifier =
,
= 10 kg/jam
D.20
/
Laju alir CaOH =
%.% /
= 0,0045 m3/jam
= 0,1080 m3
= 1,2 x 0,1080 m3
= 0,1296 m3
= 34,2367 gallon
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil
D = 0,6911 m
= 2,2672 ft
= 27,207 in
Dstandar = 3 ft
= 36 in
H = 0,3455 m
= 1,1336 ft
= 13,6035 in
Hstandar = 1,5 ft
= 18 in
H/D = 0,5
VCaOH = 0,1080 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 10,6029 ft3
= 0,3002 m3
= 0,381 m
= 1 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 0,5653 psi
= 15,2653 psi
= 16,7919 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,85
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,1549 in
tsstandar = 3/16 in
D.25
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 3/16 in
Do = Di + 2.ts
= 36,3098 in
n = 1 buah
= 1 . 5/32
= 5/32 in
L = 9,4929 ft
D.26
7) Desain Atap
θ
α h
o
90
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D.27
D
min sin θ =
430t
θ = 2,1314o
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 484 ft
= 5805 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
Maka,
f allowable = 581,3953
tan θ = H
1 D
2
D.28
Maka,
H = 0,017 ft = 0,0052 m
= 1,5170 ft = 0,46 m
maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,0520 psi
D.29
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 5,1515 psi
St = S1 + S2
= 5,2035 psi
= 0,3048 m
= 1 ft
= 0,1645 m
= 0,5396 ft
D.30
WELH = Zi x sg
= 1,6117 m
600 × 0,3048 WELH
Putaran pengadukan =
π ×D 2× D
= 59,7945 rpm
= 0,9966 rps
Kecepatan putaran motor standar yang tersedia secara komersil adalah 37, 45, 56,
68, 84, 100, 125, 155, 190 dan 320 rpm. Digunakan putaran motor 45 rpm
(Walas, 1990)
N = 68 rpm
N = 1,13 rps
× !" # ×
$
NRe =
NRe = 258.546
Viskositas campuran < 10 kg.m menit maka dipilih jenis marine propeller
= 6,71 J/s
= 0,0090 hp
= 0,0090 hp / 80%
Kode : ST-02
anion exchanger.
Kapasitas : 0,1080 m3
Dimensi Shell
Diameter : 0,914 m
Tinggi : 0,457 m
Tebal : 3/16 in
Dimensi Konis
Tinggi : 0,0052 m
Tebal : 3/16 in
Jumlah : 1 Buah
D.32
Tekanan : 1 atm
Kebutuhan Kaporit :
Jika umpan clarifier adalah 15,9310 m3/jam, maka kebutuhan CaOH adalah
, /
Suplai larutan kaporit ke Clarifier =
,
= 1,6667 kg/jam
,&&& /
Laju alir kaporit =
. ,% /
= 0,0016 m3/jam
= 0,0384 m3
D.33
= 1,2 x 0,0384 m3
= 0,0461 m3
= 12,17 gallon
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil
D = 0,4896 m
= 1,6062 ft
= 19,2745 in
Dstandar = 2 ft
= 24 in
H = 0,2448 m
= 0,8031 ft
= 9,6372 in
Hstandar = 1 ft
= 12 in
H/D = 0,5
Vkaporit = 0,0384 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 3,1416 ft3
= 0,09 m3
= 0,1316 m
D.36
= 0,4317 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 0,1952 psi
= 14,8952 psi
= 16,3847 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
D.37
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,85
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,144 in
tsstandar = 1/4 in
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 1/4 in
Do = Di + 2.ts
= 24,2889 in
n = 1 buah
= 1 . 5/32
= 5/32 in
L = 6,3458 ft
7) Desain Atap
θ
α h
90o
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D
min sin θ =
430t
θ = 1,0659o
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 645 ft
= 7.740 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
Maka,
f allowable = 581,3953
tan θ = H
2D
1
Maka,
H = 0,0057 ft = 0,0017 m
= 1,0057 ft = 0,3065 m
D.41
maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,1170 psi
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 3,4151 psi
St = S1 + S2
= 3,5320 psi
= 0,2032 m
= 1 ft
= 0,1316 m
= 0,4317 ft
WELH = Zi x sg
= 1,2894 m
600 × 0,3048 WELH
Putaran pengadukan =
π ×D 2× D
= 98,2523 rpm
= 1,6375 rps
D.43
Kecepatan putaran motor standar yang tersedia secara komersil adalah 37, 45, 56,
68, 84, 100, 125, 155, 190 dan 320 rpm. Digunakan putaran motor 45 rpm
(Walas, 1990)
N = 100 rpm
N = 1,66 rps
× !" # ×
$
NRe =
NRe = 79.770
Viskositas campuran < 10 kg.m menit maka dipilih jenis marine propeller
= 1,3386 J/s
= 0,0018 hp
= 0,0018 hp / 80%
Kode : ST-03
dalam Clarifier.
Kapasitas : 0,0384 m3
Dimensi Shell
Diameter : 0,610 m
Tinggi : 0,305 m
Tebal : 1/4 in
Dimensi Konis
Tinggi : 0,0017 m
Tebal : 1/4 in
Jumlah : 1 Buah
D.45
d. Clarifier (CL--01)
= 15,9310 m3/jam
= 19,1172 m3
untuk turbidity air sungai kalituntang 173,5 NTU atau 57,83 ppm (Ugro
( dkk,
2016)
D.46
= 57,83 mg/liter
= 1.105.547,676 mg
= 2,437 lb
Dimensi Klarifier
Q × Xo × ρ
A=
100 × ML
Keterangan :
Berdasarkan Tabel. 1, hal. 51, Wang, L. K., Vol. 6th, 2008,untuk X0 sebesar 0,01;
)*#
A= (Wang, L. K., 2008, hal. 62)
Diameter clarifier yang tersedia antara 10-150 ft (Wilson, 2005, hal. 400). Maka
Ketinggian clarifier, ditentukan berdasarkan Wilson, E. T., 2005, hal. 423, untuk
Pengaduk Clarifier
Jenis : Rake Beam Rabble Arms (Wilson, E.T., 2005, hal. 450)
Power untuk menggerakkan Rake tersebut didasarkan pada Torque yang dihitung
T = W x R2
Keterangan :
T= Torque (ft.lb)
R = Jari-jari (5 ft)
Nilai W tersebut diambil berdasarkan bulk densitas padatan yang ditangani oleh
Digunakan torque standar sebesar 2000 N.m dengan gearbox type RR120.
n
N= .D
π
Keterangan :
2121314
/=
60 1 1000 1 8
Keterangan :
Alat : Clarifier
Kode : CL-01
Dimensi
Diameter : 10 ft (3,048 m)
Tinggi : 10 ft (3,048 m)
Dimensi Rake
Power : 2 hp
Jumlah : 1 buah
Dimensi Filter
= 15,9310 m3/jam
= 19,1172 m3/jam
= 675,1176 ft3/jam
= 81,0141 gpm
Untuk kapasitas satu unit, laju filtrasi = 4-10 gpm/ft2(Banchero, 1955, hal.
556).
9 ; , <
Luas penampang tangki (A) = =
: < /=>
= 20,253 ft2
= 1,88 m2
@A
Diameter tangki = ?
)
= 5,079 ft
Media Filter
A. Fine Sand
Porositas : 40%
B. Coarse Sand
Effective size : 1 mm
Porositas : 45%
C. Gravel
Porositas : 47%
(Powell, 1954)
= 1,002 ft (0,31 m)
= 3,507 ft (1,0689 m)
persamaan Jansen :
g
R ρ B
PB =
2μ K
[
g c 1 − e (− 2μ K ZT /R ) ] (Mc. Cabe4ed., 1985, pers. 26-24, hal. 301)
Dimana:
e = 2,7183
D.53
PB = R ρ B g
g
2μ K
[
c 1 − e (− 2μ K ZT /R ) ]
diperoleh PB= 133,0077 lb/ft2 = 0,9237 lb/in2
Pabs = Poperasi + PB
= 15,6197 psi
Keterangan :
(Timmerhaus, 2002, Tabel. 3.1, hal. 82 ;Brownell, 1959, Tabel. 13.1, hal.
P .ri
t = +c
f .ε − 0 , 6 . P
OD = ID + 2 ts
= 120,5 in
Berdasarkan Tabel 5-7, hal. 91, Brownell, 1959 untuk OD sebesar 66,5 in,
diperoleh :
OD = 126 in
Keterangan:
rc = radius crown(in)
1 rc
w = . 3 +
4 icr
= 1,742 in
P .r c . w
th = +c
2 fε − 0 ,2 P
D.55
BC = r - icr
AB = (ID/2)
Sehingga,
b = 20,5767 in
OA = th + b + sf
= 7,4052 ft (2,257 m)
= 0,0082 ft3
Volume pada sf
BCD = 1 2 1 E% 1 FG
= 47,4925 ft3
D.56
= 47,5007 ft3
Waktu Backwash
Air keluar filter = Air masuk filter - Air yang tertinggal difilter
= 303,7950 gpm
= 12,6898 m3
= 3352,3005 gallon
= 11,0347 menit
= 0,0024 m3/jam
Kode : SF-01
dari CL-01.
torispherical
Dimensi
Tebal : ¼ in
Dimensi Head
Tebal : 5/16 in
Jumlah : 2 buah
D.58
kg/jam
Tekanan : 1 atm
Tipe Tangki : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom)
=15,9286 m3/jam.
= 15.814,8259 kg/jam
Banyaknya bahan baku H2O yang harus disimpan dalam waktu 1 jam :
= 15,9286 m3
Safety factor = 20 %
= 1,2 × 15,9286 m3
= 19,0601 m3
= 5.035,1538 gallon
D.59
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil
D = 3,6377 m
= 11,9676 ft
= 143,6108 in
Dstandar = 12 ft
= 144 in
H = 1,8239 m
= 5,9838 ft
= 71,8054 in
D-61
Hstandar = 6 ft
= 72 in
H/D = 0,5
Vair = 15,9286 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 678,5840 ft3
= 19,22 m3
= 1,5117 m
= 4,9596 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 2,1408 psi
= 16,8408 psi
= 18,5249 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,8
D-63
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,2569 in
tsstandar = 1/3 in
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 1/3 in
Do = Di + 2.ts
= 144,67 in
n = 1 buah
= 1 . 0,7
= 0,7 in
L = 37,8153 ft
7) Desain Atap
θ
α h
o
90
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D
min sin θ =
430t
θ = 4,7913o
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 860 ft
= 10.320 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
D-66
Maka,
f allowable = 581,3953
tan θ = H
2D
1
Maka,
H = 0,1481 ft = 0,0451 m
= 6,1481 ft = 1,8739 m
maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,0016 psi
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 20,8779 psi
St = S1 + S2
= 20,8795 psi
Dengan perhitungan yang sama seperti ST– 01, maka diperoleh spesifikasi
sebagai berikut:
Kode : ST-04
15,8834 m3/jam
Kapasitas : 19,0601 m3
Dimensi Shell
Diameter : 12 ft (3,6576 m)
Tinggi : 6 ft (1,288 m)
Tebal : 1/3 in
Dimensi Konis
Tebal : 3/16 in
Jumlah : 1 buah
D-69
proses
Tekanan : 1 atm
Tipe Tangki : Silinder tegak (vertikal) dengan dasar datar (flat bottom
= 0,823 m3/jam.
= 819,78 kg/jam
Banyaknya bahan baku H2O yang harus disimpan dalam waktu 24 jam :
= 19,76 m3
Safety factor = 20 %
= 1,2 × 19,76 m3
= 23,712 m3
= 6.264,0477 gallon
D-70
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil yaitu
= 12,8711 ft
= 154,4533 in
Dstandar = 14 ft
= 168 in
H = 1,9616 m
= 6,4356 ft
= 77,2266 in
Hstandar = 7 ft
= 84 in
H/D = 0,5
Vair = 19,76 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 2.155,2117 ft3
= 61,0288 m3
= 1,3817 m
= 4,5329 ft
D.72
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 1,9567 psi
= 16,6567 psi
= 18,3223 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
D.73
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,8
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,1377 in
tsstandar = 3/16 in
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 3/16 in
Do = Di + 2.ts
= 168,375 in
n = 1 buah
= 1 . 0,1563 in
= 0,1563 in
L = 22,0226 ft
7) Desain Atap
θ
α h
90o
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D
min sin θ =
430t
θ = 7,4830o
Keterangan :
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 7.740 ft
= 92.880 in
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
Maka,
f allowable = 4.0375
tan θ = H
2D
1
Maka,
H = 0,9195 ft = 0,2803 m
= 7,9195 ft = 2,4139 m
D.77
maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½ in.
Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,002388 psi
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 26,8932 psi
St = S1 + S2
= 26,8955 psi
Dengan perhitungan yang sama seperti Tangki Air Filtrat (ST-04) maka
Kode : ST-05
keperluan proses
Kapasitas : 23,7120 m3
D.79
Dimensi Shell
Diameter : 14 ft (4,2673 m)
Tebal : 3/16 in
Dimensi Konis
Tebal : 1/4 in
Jumlah : 1 buah
h. Pompa Utilitas
1) Pompa Utilitas - 01
Alasan Pemilihan :
Asumsi :
2. Fluidaincompressible
Diketahui :
1993 )
D.81
1993 )
= 4,8467 kg/s
= 77,325 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 45,979 mm = 1,793 in
berikut :
NPS = 2 in = 0,0508 m
ID = 2,067 in = 0,0525 m
OD = 2,38 in = 0,0604 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,005 m /s
v= = = 2,3474 m/s
A 0,001313 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe> 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,515 J/kg
2α
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
Asumsi, ΔL = 513 m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 538,415 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = 2,066 J/kg
2α
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 17,468 J/kg
D.86
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,515 J/kg
2α
= 560,980 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = -3 m
z2 = 3,658 m
z2 – z1 = 6,658 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 65%
Wp = -Ws/ η
= 963 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 4,670 kW
Brake hp = 6,262 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 13,727 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 18,603 m
Q = 77,325 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,489 m
Kode : PU-01
Clarifier
Sch. = 40
NPSHA : 18,603 m
2) Pompa Utilitas – 03
Diketahui :
1993 )
= 0,0033 kg/s
= 0,022 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 0,741 mm = 0,029 in
berikut :
ID = 0,269 in = 0,007 m
OD = 0,405 in = 0,010 m
Sch. = 40
D.92
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q , m /s
v= = #
= 0,036 m/s
A 0,000038m
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 0,0007128 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL = 23 m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 0,116 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = -0,000301968 J/kg
2α
Tee = 1 ; Kf = -0,457
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= -0,006 J/kg
D.95
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 0,0007128 J/kg
2α
= 0,109 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 0,5 m
z2 = 4,877 m
z2 – z1 = 4,377 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 40%
Wp = -Ws/ η
= 147 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,000441 kW
Brake hp = 0,001 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 0,003 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 0,503 m
Q = 0,022 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,002 m
Kode : PU-03
ke Clarifier
Sch. = 40
NPSHA : 0,503 m
3) Pompa Utilitas-02
Diketahui :
1993 )
D.99
= 0,0033 kg/s
= 0,037 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 0,9 mm = 0,035 in
berikut :
ID = 0,269 in = 0,00683 m
OD = 0,405 in = 0,010287 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,000002 m /s
0,000038 m#
v= = = 0,0526 m/s
A
ρ x ID x v
NRe =
μ
1.307 kg/m × 0,007 m/s x , m
0,001 kg/m.s
NRe = = 566,963
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 0,001 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL =8m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 0,088 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = 1,136 J/kg
2α
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 0,009 J/kg
D.104
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 0,001 J/kg
2α
= 0,099 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 0,5 m
z2 = 4,877 m
z2 – z1 = 4,377 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 40%
Wp = -Ws/ η
= 108 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,000027 kW
Brake hp = 0,000037251 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 0,002 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 0,502 m
Q = 0,037 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,003 m
Kode : PU-02
ke Clarifier
Sch. = 40
NPSHA : 0,502 m
4) Pompa Utilitas – 04
Diketahui :
1993 )
= 0,001 kg/s
= 0,008 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 0,385 mm = 0,015 in
berikut :
ID = 0,269 in = 0,007 m
OD = 0,405 in = 0,010 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,000000556 m /s
v= = = 0,013 m/s
A 0,000037 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
1.043,250 kg/m × 0,007 m/s x , m
0,001 kg/m.s
NRe = = 114,627
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 0,0000464 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL =8m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 0,052 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = 0,0000633 J/kg
2α
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 0,001 J/kg
D.113
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 0,0000464 J/kg
2α
= 0,053 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
D.114
z1 = 0,5 m
z2 = 4,877 m
z2 – z1 = 4,377 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 40%
Wp = -Ws/ η
= 107 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,000107 kW
Brake hp = 0,000143 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 0,001 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 0,501 m
Q = 0,008 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,001 m
Kode : PU-04
03) ke Clarifier
Sch. = 40
NPSHA : 0,501 m
5) Pompa Utilitas - 05
Diketahui :
= 4,847 kg/s
= 77,106 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 45,931 mm = 1,791 in
berikut :
NPS = 2 in = 0,051 m
ID = 2,067 in = 0,053 m
OD = 2,38 in = 0,06 m
D.119
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,005 m /s
v= = = 2,285 m/s
A 0,00213 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 1,436 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL = 22 m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 53,130 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = 1,959 J/kg
2α
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 16,556 J/kg
D.122
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,436 J/kg
2α
= 74,518 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 0,5 m
z2 = 4,877 m
z2 – z1 = 4,377 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 65%
Wp = -Ws/ η
= 122 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,592 kW
Brake hp = 0,794 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 1,355 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 6,231 m
Q = 77,106 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,488 m
Kode : PU-05
Sch. = 40
Power Motor : 1 hp
NPSHA : 6,231 m
6) Pompa Utilitas – 06
Fungsi : Mengalirkan Air dari Sand Filter (SF-01) ke Tangki Air Filter
(ST-04)
Diketahui :
= 4,847 kg/s
= 76,927 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 45,891 mm = 1,79 in
berikut :
NPS = 2 in = 0,051 m
ID = 2,067 in = 0,053 m
OD = 2,38 in = 0,06 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
D.128
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,005 m /s
v= = = 2,28 m/s
A 0,00213 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.129
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 1,43 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL = 10 m
D.130
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 23,764 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K = 1,949 /kg
2α
f
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 16,479 J/kg
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.131
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,43 J/kg
2α
= 45,052 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 =1m
z2 = 1,829 m
z2 – z1 = 0,829 m
Maka :
D.132
f. Daya pompa
η = 65%
Wp = -Ws/ η
= 82 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,397 kW
Brake hp = 0,532 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 0,606 m
D.133
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 1,606 m
Q = 76,927 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,487 m
Kode : PU-06
Sch. = 40
D.134
Power Motor : 1 hp
NPSHA : 1,606 m
Fungsi : Mengalirkan Air Back Wash dari Tangki Air Filter (ST-04) ke
Diketahui :
1993 )
= 4,832 kg/s
= 76,876 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 45,860 mm = 1,789 in
berikut :
NPS = 2 in = 0,051 m
ID = 2,067 in = 0,053 m
OD = 2,38 in = 0,06 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
D.137
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,005 m /s
v= = = 2,279 m/s
A 0,00213 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.138
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 1,428 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL =8m
D.139
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 18,986 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K = 1,947 /kg
2α
f
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 16,458 J/kg
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.140
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,428 J/kg
2α
= 40,246 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 1,829 m
z2 = 5,877 m
z2 – z1 = 4,048 m
Maka :
D.141
f. Daya pompa
η = 40%
Wp = -Ws/ η
= 200 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,966 kW
Brake hp = 1,295 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 0,484 m
D.142
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 2,313 m
Q = 76,876 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,487 m
Kode : PU-07
01)
Sch. = 40
NPSHA : 2,313 m
Jumlah : 1 buah
8) Pompa Utilitas - 08
Diketahui :
= 0,25 kg/s
= 3,985 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 9,841 mm = 0,384 in
berikut :
ID = 0,622 in = 0,016 m
OD = 0,840 in = 0,021 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
D.146
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,000251667 m /s
v= = = 1,284 m/s
A 0,000196 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.147
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 0,453 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL = 505 m
D.148
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Ff = 684,595 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K = 2,883 /kg
2α
f
Globe valve = 2 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 10,165 J/kg
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
D.149
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 0,453 J/kg
2α
= 698,55 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 1,829 m
z2 =0m
z2 – z1 = -1,829 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 40%
Wp = -Ws/ η
= 1.702 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,426 kW
Brake hp = 0,572 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 17,453 m
D.151
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 19,282 m
Q = 3,985 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,068 m
Kode : PU-08
umum
Sch. = 40
D.152
Power Motor : 1 hp
NPSHA : 19,282 m
9) Pompa Utilitas – 09
Proses
Diketahui :
1993 )
= 0,946 kg/s
= 15,051 gpm
1999)
Keterangan :
Maka :
= 19,641 mm = 0,766 in
berikut :
NPS = 1 in = 0,025 m
ID = 1,049 in = 0,027 m
OD = 1,32 in = 0,034 m
Sch. = 40
ρ x ID x v
NRe = (Pers.4.5-5, Geankoplis, 1993 : 238)
μ
Keterangan :
Kecepatan aliran, v :
Q 0,001 m /s
v= = = 1,705 m/s
A 0,000557 m#
ρ x ID x v
NRe =
μ
995,68 kg/m × 0,027 m/s x , m
0,001 kg/m.s
NRe = = 54.587,198
Untuk NRe< 2100 laminar flow,NRe > 4000 turbulent flow, 2100 <
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc
2α
= 0,799 J/kg
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
Dimana:
diperoleh :
Asumsi, ΔL = 502 m
Maka :
∆Lv2
Ff = 4f
ID2g
D.157
Ff = 284,712 J/kg
1993 : 93).
v2
hc = ∑ elbow × K f = 1,09 kg
2α
Globe valve = 1 ; Kf = 6
Tee = 0 ; Kf = 1
v2
hf = Σ K f (Pers.2.10-17, Geankoplis, 1993 : 94)
2
= 9,212 J/kg
v2 A
hc = Kc ; Kc = 0,551 − 2
2α A1
(Pers.2.10-16,Geankoplis,1993:93)
Dimana :
A2
A2<<< A1 = = 0
A1
Kc = 0,55
v2
hc = Kc = 1,598 J/kg
2α
= 297,412 J/kg
V22 − V12 p −p
-Ws .η = + g (Z2 − Z1 ) + 2 1 + ∑ F
2α ρ
terbuka
P2 – P1 = 0
z1 = 1,2 m
z2 =2m
z2 – z1 = 0,8 m
Maka :
f. Daya pompa
η = 60%
Wp = -Ws/ η
= 509 J/kg
W p .m
Brake kW =
1000
= 0,481 kW
Brake hp = 0,359 hp
g. Cek Kavitasi
D×Z # ×[
Fsuction =
%× ×\!
= 7,259 m
]^ _]`
NPSHA = − bCcde"fg − hCcde"fg
= 8,459 m
D.160
Q = 15,0514 gpm
N = 3.500 rpm
/
×i j,k
NPSHR =
l
= 0,164 m
Kode : PU-09
Sch. = 40
NPSHA : 8,459 m
Air System)
C6H5NHCOCH3 C6H5NHCOCH3
(liquid)
(gas)
EV-01
Diketahui :
ρ umpan = 498 kg/m3 = 31,0891 lb/ft3
G (flowrate) = 4.243,265 kg/jam = 1,1786 kg/s
maka,
D.162
= 8,5206 m3/jam
= 0,08 ft3/s
Mencari kecepatan fluida :
Q
v =
a
, ;
=
, &
= 13,33 ft/s
D.163
Sehingga :
ρ = 31,0891 lb/ ft3
D = 0,0916 ft
μ = 9,47E-06 lb/ft s
= 0,0045
= 0,0005
ρ.v.D
Re =
μ
p
, ; X , De/ stu X , & De
qr
= p
, Cvd
qr
= 8.435,7026
= 8,5206 m3/jam
= 0,08 ft3/s
= 13,33 ft/s
Sehingga :
ρ = 31,0891 lb/ ft3
D = 0,0916 ft
μ = 9,47E-06 lb/ft s
= 0,0045
= 0,0005
D.165
ρ.v.D
Re =
μ
p
, ; X , De/ stu X , & De
qr
= p
, Cvd
qr
= 8.435,7026
b. Blower (BL-01)
Fungsi : Untuk mengalirkan udara dari lingkungan menuju Rotary Dryer (RD-
01)
Data-data :
Kebutuhan udara = 28 × 50
Overdesign = 20%
= 0,028 m3/s
Diketahui :
V = 100,8 m3/jam
P = 1 atm
T = 30 oC (303,15 K)
PV
n =
RT
× ,;
= w
;%, . × ,
= 4,052 kmol/jam
= 117,391 kg/jam
T1 = 30 oC (303,15 K)
Q = G/ρ
= 9,5571/ 1,137
= 12,7 cm
= 0,004 hp
Efisiensi = 40-80%
Diambil = 75%
P aktual = 0,0052 hp
= 0,05 hp
o Kebutuhan Listrik
jenis lampu yang digunakan, maka dapat dihitung jumlah listrik yang
a×F
L =
U×D
Keterangan :
Luas
No Area Bangunan F U D Lumen
(m2) (ft2)
Luas
No Area Bangunan F U D Lumen
2 2
(m ) (ft )
lumen.
= 1.222 buah
Luas
No Area Bangunan F U D Lumen
2 2
(m ) (ft )
250 watt, dimana 1 buah instant starting daylight 250 Watt mempunyai 10.000
.;& . %, &
Jumlah lampu yang dibutuhkan =
.
= 186,3042 buah
= 187 buah
9,5630 kW
= 105,1930 kW
Daya / Daya
No Nama Alat Kode Jumlah
alat Hp watt
Daya / Daya
No Nama Alat Kode Jumlah
alat Hp watt
Daya
No Nama Alat Jumlah Daya / alat
Kode Hp Watt
Daya
No Nama Alat Jumlah Daya / alat
Kode Hp Watt
= 182,7831 kW
= 219,3397 kW
= 0,2193 MW
= 19.847,143 Btu/lb
D.174
Efisiensi (η) = 80 %
= 54,3123 lb/ft3
Kapasitas generator :
0,2193 xy
,;
Qgenerator =
= 0,6741 MW
= 674,1 kW
= 2.300.166,244 Btu/jam
Qgenerator
Kebutuhan solar =
η×f ×ρ
= 2,82 ft3/jam
= 79,843 liter/jam
tekanan 1 atm
Jenis : Tangki silinder tegak (vertical) dengan plat datar (flat bottom) dan
= 0,079843 m3/jam
= 19,1623 m3
= 676,7102 ft3
= 1,2 × 19,1623 m3
= 22,9948 m3
= 812,053 ft3
Vtangki = Vshell
= ¼π×D2×H
Atangki = Ashell
= ¼π×D2+π×D×H
Keterangan :
D = diameter tangki, in
D.176
Hs
<2 (Ulrich, 1984)
D
Rasio H/D yang diambil adalah rasio yang memberikan luas tangki yang
paling kecil. Hasil trial rasio H/D terhadap luas tangki dapat dilihat pada
Terlihat bahwa rasio Hs/D yang memberikan luas tangki yang paling kecil
D = 3,8832 m
= 12,7401 ft
= 152,8812 in
Dstandar = 14 ft
= 168 in
H = 1,9416 m
= 6,3701 ft
= 76,4407 in
Hstandar = 7 ft
= 84 in
H/D = 0,5
D.178
Vsolar = 19,1623 m3
Vshell = ¼π×D2×H
= 1.077,5663 ft3
= 30,5133 m3
= 1,3399 m
= 4,3960 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak
titik dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan
dengan persamaan :
Phidrostatis =
= 1,6580 psi
= 16,3580 psi
= 17,9938 psi
Pd .ri
ts = +c (Brownell & Young,1959.hal.256)
f .E − 0,6 P
keterangan :
Brownell, 1959:251)
= 0,85
Jadi :
Pd .ri
ts = +c
f .E − 0,6 P
ts = 0,2745 in
tsstandar = 1/3 in
6) Panjang Shell
Keterangan :
L = Panjang shell, in
diizinkan.
= n x butt welding
ts = 1/3 in
Do = Di + 2.ts
= 168,67 in
n = 1 buah
= 1 . 5/32
= 5/32 in
L = 44,1438 ft
7) Desain Atap
θ
α h
o
90
D
2
D = diameter tangki,ft
r = jari-jari, in
r 6D
=
90 − α sin θ
θ = sudut elemen konis
θ dengan horizontal
dipilih atap model konis dengan biaya manufaktur yang lebih rendah jika
Bentuk atap yang digunakan adalah conical (konis). Untuk roof with large
yang diizinkan adalah 1 in dengan tebal plate minimal 3/16 in. Besar sudut
Keterangan :
D = diameter tangki, ft
Maka,
D
min sin θ =
430t
θ = 5,5874o
t = tebal konis, in
Dimana,
6D
r = sin θ
= 860 ft
= 10.320 in
D.183
Yield point = 30.000 (Tabel 3.1, Brownell and Young, 1959, Hal. 37)
Maka,
f allowable = 581,3953
tan θ = H
2D
1
Maka,
H = 0,6848 ft = 0,2087 m
= 7,6848 ft = 2,3423 m
korosi, maka pada lantai (bottom) dipakai plat dengan tebal minimal ½
in. Tegangan yang bekerja pada plat yang digunakan pada lantai harus
w
S1 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
1 πD2
4 i
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S1 = 0,0007 psi
X ρs
S2 = (Brownell and Young,1959.hal.156)
144
Keterangan :
π = konstanta (= 3,14)
S2 = 26,0963 psi
St = S1 + S2
= 26,0970 psi
kebutuhan generator
Kapasitas : 22,9948 m3
Dimensi Shell
Diameter : 4,2672 m
Tinggi : 2,1336 m
Tebal : 1/3 in
Dimensi Konis
Tinggi : 0,2087 m
Tebal : 1/3 in
Jumlah : 1 buah
D.186
TC
CD-301
AC-301
TC
RB-301
DC-
301
Temperatur operasi:
pertimbangan diameter kolom lebih dari 0,6 m (Branan, 2002). Sedangkan jenis
tray yang digunakan adalah sieve tray dengan pertimbangan (Kister, 1992) :
(Geankoplis, 1993).
4. Mengecek pemilihan light key component (LK) dan heavy key component
(HK) dengan persamaan Shiras et. al pada minimum reflux ratio (Rm).
(Treybal, 1981).
q=
7. Mengecek pemilihan light key component (LK) dan heavy key component
(HK) dengan persamaan Shiras et. al pada minimum reflux ratio (Rm).
. − 1 . − .
= +
. − 1 . − 1 .
8. Batasan :
j. j.
< −0,01 < 1,01 → Komponen j tidak terdistribusi
j. j.
j.
−0,01 < < 0,99 → Komponen j tidak terdistribusi
j.
(Treybal, 1981)
23
log 143 5 = 6 + 7. log 3
log [ =
:; =
log >?@,
3 3,
A = C; + 1
3− B
3 3,
A = 1−D
3 − B
E = K K M,Q S
log 1EF 5 = 0,206 log [ J OLM,N P KLM,R
]
G M,N
a. Neraca Massa
Ug =√ WX × ZW W[
Keterangan :
b. Spesifikasi Alat
log [ =
:; =
log >?@,
Keterangan :
(Xlk, Xhk)D: fraksi mol komponen light key dan heavy key distilat
(Xlk, Xhk)B : fraksi mol komponen light key dan heavy key bottom
Dimana :
α avg LK = 2,6555
_ `,abcc
\]^ [
:; = `,```_ `,`def
\]^ S,ghhh
:; = 12,75 plate
:; = 13 Xl m
D.192
Maddox :
Menentukan R operasi :
C
= 0,6628
C+1
C[
= 0,5672
C[ + 1
D.193
:[
= 0,60
:
:[ = 13 Xl m
E = K K M,Q S
log 1EF 5 = 0,206 log [ J OLM,N P KLM,R
]
G M,N
D = 3,4655 kmol/jam
B = 0,9360 kmol/jam
Maka :
EF
EG
= 1,41
Nr = 1,41 Ns
:v + :w = 21
:w = 8,72 Xl m ≈ 9 Xl m
:v = 21 -9 = 12
d) Efisiensi Plate
Efisiensi kolom dihitung berdasarkan Fig. 11.13 pada (Coulson, 1999 :549)
=
lWzoq { = 6 + |
+ 7} + } S
Komponen A B C D
C6H5NH2 -13,8625 2,51E+03 2,57E-02 -1,83E-05
Total 4,6482
∑ ‚R
{~•€ = ƒ = 0,2151 …X
∑ R
„
D.195
Total 3,4305
∑ ‚Q
{4•~~•; = ƒ = 0,2915 …X
∑ Q
„
{ Ug = √{ WX × {ZW W[ = 0,2504 …X
†‡, Ug ×{ Ug = 0,41
Gambar D.7.3. Grafik Efisiensi Kolom (Fig. 11.13 Coulson, 1999 : 549)
D.196
Eo = 0,945
Eˆ
E
Eo =
e) Plate Design
z o
| Œ
‰=1 5 = 6. Š |‹
[l
Komponen A B n Tc
C6H5NH2 0,3119 0,25 0,2857 699
Densitas uap :
T = 127,9094 °C = 400,91 K
‰g w = • K =Ž
•.|
D.197
1 ‘z
‰ = = 926,7985 p = 0,0335 lZ/“”p
• [
∑
‰3
• Š– ‘z
‰? = = 1,3679
C } ?
[p
D.198
T = 160,03 °C = 433,18 K
˜ Œ
@ o
‰ = 1 5 = 6. Š ˜‹
;—
Komponen A B n Tc
C6H5NH2 0,3119 0,25 0,2857 699
Densitas uap :
T = 160,03 °C = 433,03 K
‰g w = • K =Ž
•.|
D.199
1 ‘z
‰ = = 887,7565 p = 0,0321 lZ/“”p
• [
∑ =
‰3
• Š– ‘z
‰? = = 4,7847
C } ?
[p
D.200
•‹š › œ ›
™=[ ]s 10 oS
Ž
Keterangan :
atom,
group or Kontribusi C 6H 7N C 2H 4O 2 H 2O
bond
H dalam
double
•
[q,qS]q,S = 1,25
•
[q,qS]q,S = 0,96
D.202
†iD iž vmƒl †W = C ×
= 1,9656 × 62,3786
XWv = + †W
′ = †′ − Š
‰ − ‰? o/S
= −0,171l ~S + 0,27l~ − 0,047 [ J P]
?
‰?
Keterangan :
lc = tray spacing, m
Tinggi tray spacing pada umumnya antara 0,15 – 1,5 m (Coulson, 1999 :
U, WX = 1,4953 [/w
s K £¦
¤ = ¥
§K¨ K©
Keterangan :
Dc = diameter menara, m
†‚ ‰£
= ª
,£
‚ ‰
Keterangan :
Untuk tray spacing = 0,9 m dan FLV = 0,0255 maka K1 = 0,2 (garis merah)
• «¬- q,S
] = 0,1995
q,qS
K’1,top = K1 [
†, ,ZW W[ = 0,0804
• ®¬««¬¯
] q,S = 0,0764
q,qS
K’1,bottom = K1 [
¨ ¨
uf = K’1 ¥
¨
Keterangan :
K1 = Konstanta
ƒ, WX = 5,2020 [/w
Qv = ‰±
U
Keterangan :
²U
³U
An =
Keterangan :
6”, WX = 0,0090 [2
6”,ZW W[ = 0,0467 [2
´µ
¶ ´µ
Ac =
´µ,·¸¹
¶ ´º
Ac, top = = 0,0090 m2
´µ,»¸··¸¼
¶ ´º
Ac, bottom = = 0,0047 m2
Dc = ¥
s K ½‹
§
…, WX = 0,1073 [ = 4,2256 i”
D.208
¦,Q
¨ ,Q
QL,B =
Keterangan :
dari Fig. 11.28 (Coulson, 1999 : 568) untuk QL,B = 0,0002 m3/s maka jenis
o) Perancangan Tray
… S = 0,0090 m2
§
Ac =
s
6ž = 0,12 6… = 0,0011 [2
6” = 6… − 6ž = 0,0080 [2
6 = 6… − 26ž = 0,0069 [2
Keterangan :
e. Luas hole
6ℎ = 0,1 6 = 0,0007 [2
D.210
Keterangan :
f. Panjang weir
½
lw = ½Á 100 % = 12%
‹
Keterangan :
pressure drop.
(Coulson,1999 : 436).
h. Diameter hole
i. Tebal Plate
(3/16 in), sedangkan untuk bahan stainless steel tebal plate yang
a. Jumlah Hole
o
Luas 1 lubang = s à ℎS = 4,91 mm2 = 0,000005 m2
½š
Jumlah lubang = = 140,08 Z ℎ = 141 Z ℎ
—©>Æ o —©4>Ç@
Weeping akan terjadi pada aliran cairan minimum jika kecepatan uap
minimum kecil atau sama dengan kecepatan uap yang menyebabkan weeping.
Keterangan :
how,max = 14,4942 mm
how,min = 12,4907 mm
c q,rq Sh,s š
¨ c
uh =
uh = 5,1252 m/s
Keterangan :
Dari Gambar
Gamb D.7.7. diperoleh :
K2 = 30,200
Keterangan :
²U,Z × }ËC
[ = = 43,7276 [/w
6ℎ
Keterangan :
uam = kecepatan uap minimum aktual (m/s)
sehingga tidak terjadi weeping. Jadi, laju operasi minimum akan baikjika di
Keterangan :
b. Residu Head
Persamaan Hunt,et.,al :
oS.h K oqd
= 13,4873 [[ … “v ”
¨
hr =
Keterangan :
ht = 503,0492 mm cairan
Keterangan :
Plate atas
Lt
hb
how
hdc h
hdc = 166 [ ¨
ƒÁ
]S
K ½¯
ƒÁ
]S = 3,8525 mm
¨ K ½¯
hdc = 166 [
keterangan :
b. Back Up Downcomer
hb = 559,3924 mm = 0,5594 m
koreksi :
½Á Î š®‹ Î ›
tr =
¦Á
v, WX = 2,77 w
v,ZW W[ = 2,6533 w
t) Pemeriksaan Entrainment
²U
U = = 4,1541 [/w
6…
Persen flooding :
©
% ƒlWWži”z = ©
100% = 79, 86%
Flv = 0,0255
% flooding = 79,86 %
D.220
u) Layout Tray
Digunakan cartridge-type
cartridge construction dengan 50 mm unperforated strip around
§K ‹ q,qh K Ï
oÐq
Lavg = = 0,3556 m
Acz = 2 × ho × (lw - ( 2 × ho )
Acz = 0,0001 m2
D.222
AP = Aa – (Aup + Acz)
Ah/Ap = 0,0623
Ip/Dh = 3,5
Hole Pitch
Ñ-
Ip = Ò
š
o
Luas 1 lubang = s à ℎS = 4,9063 mm2 = 4,9063 x 10-6 m2
D.223
½
Jumlah lubang = —©>Æ o —©4>Ç@
š
v) Spesifikasi Tray
a. Tebal Dinding
Data perhitungan :
f = 18.750 psi
Dc = 12 in = 0,3048 m
D.225
r = 6 in = 0,1524 m
•.Ó
ts = Ô.Õ q,g •
+ 7
ts = 0,14 in
5.7)
Keterangan :
E = Efisiensi pengelasan
OD
b = tinngi
icr dish
OA
B A
sf
ID t
a
r
Keterangan:
Outside diameter
Diambil OD standar : OD = 18 in
•.Ó .‚
th = S.Ô.Õ ‹ q,S • + … = 0,16 in
o Ó
W = s Ø 3 + ¥Ó ‹ Ù = 1,26
ˆ‹F
maka th yang digunakan adalah = 3/16 (Tabel 5.7 Brownell & Young)
dengan :
b = rc – ¥ v¤ − v3¤Ó
Ñ
S − S
− v3¤Ó S = 4,4723 in = 0,1118 m
Dari Tabel 5.8 Brownell & Young, untuk ketebalan plate = 3/16 in, sf
OA = th + b + sf = 6,6598 in = 0,1692 m
= 0,0061 m3
†
²= = 0,8236 [3/j [ = 0,0137 [3/[m”i
‰†
§
…S Ú
s
Vcairan =
s £¤>3Ó>Ç
§ ¤c
HL =
HL = 0,9411 m
Tinggi Menara:
Tinggi total = Jarak dari tray teratas + ((Jumlah tray -1)*( tray spacing ))
y) Berat Head
§ 2c ~ ¨
s otSÐ
Wh =
Keteramgan :
Wh = Berat head, lb
t = Tebal head, in
Wh = 26,8828 lb = 12,1938 kg
Karena tebal tangki tipis dan memiliki konduktivitas termal yang besar,
Keterangan :
Tf : temperature udara
q = 2,25 Btu/jam.ft2.oF
q = 40,50 Btu/jam.ft2
|_ |c
q=k Fc
\Ý
F_
˜_œ˜c
Þ
r2 = r1 m ß
Keterangan :
diketahui :
r1 = 0,5156 ft
k = 0,0218 Btu/hr.ft2.⁰ F
r2 = 0,5161 ft
tebal isolasi = r2 - r1
Fungsi : Untuk memisahkan anilim dan asam asetat dari kandungan air
: Tinggi : 15,4438 m
Jumlah 1 buah
c. Condenser (CD-301)
Column (DC-301)
Data Perhitungan
= 8.475,4614 lb/jam
= 213,5803 kmol/jam
tmasuk, t1 = 30 oC = 86 oF
tkeluar, t2 = 50 oC = 122 oF
1. Neraca panas
Berdasarkan neraca energi pada Condenser, beban panas yang harus diambil
sebagai berikut :
= 321.552,3103 kJ/jam
D.234
= 304.771,5867 btu/jam
2. Menghitung LMTD
(oF) (oF)
Tinggi
Rendah
0,0000 Difference 36 36
Δt LMTD =
(T1 − t 2 ) − (T2 − t1 )
(T − t )
ln 1 2
(T2 − t1 )
= 157,552 oF
3. Tc dan tc
චá àâ
â
Tc = Tavg = = 262,2369oF = 127,9094 oC
·¶ á ·â
â
tc = tavg = = 104oF = 40 oC
Dari Tabel 8 (Kern,1965 : 840) untuk exchanger dengan hot fluid light
Q
A =
UD . ∆t
A = 225,7922
5. Tube Side
L = 10 ft = 120 in = 3,0480 m
BWG = 12
a0 = 1,29 in2
ID = 1,28 in
´
㢢ä å
Jumlah Tube, Nt = = 57,5267 buah
Passes = 1
6. Nt
Ambil Nt pada Tabel 9 (Kern,1965 : 842), sesuai dengan ukuran tube yang
telah dipilih, Nt = 58
7. Shell Side
Passes = 1
C’ = 3/8 in
B = 14,4375 in
Komponen A B C D
C6H5NH2 -13,8625 2,51E+03 2,57E-02 -1,83E-05
7X = 6 + Š} + 7}2 + }3
Komponen A B C D
Komponen A B C
• Fluida Panas
T = 127,9094 oC = 401,0594 K
Komponen µi wi µi.wi
T = 127,9094 oC = 401,0594 K
Cp. w
Komponen Cp kg/ Jam w (fraksi massa)
(kj/kg.K)
Cp. w
Komponen Cp kg/ Jam w (fraksi massa)
(kj/kg.K)
T = 127,9094 oC = 401,0594 K
w.xi
Komponen w/m K kg/ Jam w (fraksi massa)
(W/m K)
C6H5NH2 0,0566 0,0000 0,0000 0,0000
CH3COOH 0,0601 0,0000 0,0000 0,0000
H2O 0,0826 62,3786 1,0000 0,0826
Total 62,3786 1,0000 0,0826
• Fluida Dingin
T = 30 oC
Cp = 75,4438 kJ/kg K
k = 0,6133 W/m K
D.239
æ =
çè é ê¢ é ë ′ = 1,2900 i”2
oss ìí
îí é ï¢ í
æ = 0,1930 ft2 · =
oss é Ý
= 0,5196 ƒ 2
W ‚
>«
Gs = Gt =
aa
1 1
c×µ 3
= 5,8376 c×µ 3
= 6,2113
k k
ñ ñ
∅w = q,os
∅ = q,os
ñ¦Í«óF ñ¦Í«óF
=1 =1
Ò¬ /∅Æ
šˆ¬ }¤ − ¤ = 105,1992 oF
á Ò¬ /∅Æ
tw = tc +
∅«
h io .h o
Uc =
h io + h o
a“ = 0,3925 ft2/ft
A = a” L Nt = 227,65 ft2
D.241
Q
Ud =
A × ∆t
Uc − Ud
Rd =
Uc × Ud
Summary
houtside
f = 0,0018 f = 0,00028
s = 1,5 s=1
Ô ðÆc Ç
2). Number of Crosses 2). ∆• = h,SS K oq_a ÷~ ∅~
ƥ = 0,0016 psi
N+1 = 12 x L/B
N+1 = 8,3117 =9
D.242
ŠÇ÷ø =
Eáo
ŠÇ÷ø = 1,1 in
Ô ðÆc Æ Eáo
3). ƥw =
3). Gt = 16.312,0387 lb/hr ft2
h,SS K oq_a ÷Æ ∅Æ
£c
= 0,01
ƥw = 0,0003 psi
S@
s Ç £c
ƥv = = 0,04
Pressure Drop yang diizinkan adalah Æ S@
d. Accumulator I (AC-301)
torispherical.
Komponen A B C D E
C6H5NH2 124,3764 -7167,6 -42,763 1,7336E-02 5,7138E-15
CH3COOH 28,3756 -2973,4 -7,032 -1,5051,E-09 2,2806,E-06
H2O 29,8605 -3152,2 -7,3037 2,4247,E-09 1,8090,E-06
(Carl, L. Yaws, 1999)
Tabel D.7.25. Data Trial dan Error didapat kondisi operasi umpan masuk
wi
F F Pi P Ki = Yi= wi
Komponen (Fraksi
(kg/jam) (kmol/jam) (mmHg) (mmHg) Pi/P . Ki
mol)
T = 118,3188oC = 391,4688 K
Komponen A B n Tc
T = 118,3188oC = 391,4688 K
ρi
Komponen Massa (kg/jam) xi xi / ρ i
(kg/m3)
C6H5NH2 0 0 1.196,5136 0
o
Densitas liD iž campuran (ρL) = ∑Έ
›
o
= q,qqoo
= 936,8591 kg/m3
= 58,4861 lb/ft3
;Êˆß ˆÁ
Volume liD iž =
¨Êˆß ˆÁ
op,ptSs Þ@
= rpg,Ðhro Þ@/;d
H/D = 4
cek H/D : 3
o
à S
Ú+Ã Ú + 0,842 S
s
A=
=o à S
Ú + 0,000049 p
+
o
à S
w
s s
Vtangki baru
= o 3,14 1 S
3 + 0,000049 1 p
+
o
3,14 1 S
0,1667
s s
Vdh = 0,000049 D3
= 0,000049 (12)3
o
Vsf =s à S
w
o
= s
3,14 1 S
0,1667
= 0,1308 ft3
= 1,9818 ft3
=o à S
Úw
s
Vshell
o
= s 3,14 1 S
3
= 2,355 ft3
D.248
= 1,8510 ft3
s £GšóÊÊ ¬G¬Œ
§ c
Hshell kosong =
=s o,Ðhoq
p,os o c
= 2,3579 ft
= 3 - 2,3579
= 0,6421 ft
Ketebalan shell akan berbeda dari dasar tangki sampai puncak. Hal ini
karena tekanan zat cair akan semakin tinggi dengan bertambahnya jarak titik
dari permukaan zat cair tersebut ke dasar tangki. Sehingga tekanan paling
persamaan :
¨
‹
oss
Phidrostatis =
= 0,2608 psi
= 42,2223 psi
D.249
: 807). Tekanan desain yang dipilih 10% diatasnya. Tekanan desain pada
= 46,4445 psi
keterangan :
ts = Tebal shell
E = Efisiensi pengelasan
c = Faktor korosi, in
ts standar (in)
0,1875 1,25
0,25 1,375
0,3125 1,875
0,625 2
0,75 2,25
0,875 2,5
1 2,75
1,125 3
w = •.vi + … = 0,2699 in
f. ù−0,6•
§2 ø÷—2 —÷Ç@~Ò
oS Ç
L= (Brownell and Young, 1959:55)
Keterangan :
L = Panjang shell, in
weld length = Banyak plat pada keliling shell dikalikan dengan banyak
= 1 × 0,1563
= 0,1563 in
9. Desain Atap
Bentuk atap yang digunakan adalah torispherical flanged and dished head.
pressure antara 15 psig (1,0207 atm) sampai dengan 200 psig (13,6092 atm)
tH
b
icr
OA
sf
ID
rc OD
Keterangan :
tH = Tebal head, in
rc = Radius of dish, in
sf = Straight flange,in
OD = Diameter luar, in
D.253
ID = Diameter dalam, in
b = Depth of dish, in
OA = Tinggi head, in
rc = Di + 2.ts = 12 in
o Ó¤
W = s 3 + ¥3¤Ó )
o oS
W = s 3 + ¥q,t )
W =1,7706 in
Keterangan :
W = stress-intensitication factor
rc = Radius of dish, in
Sehingga,
tH = 0,2851 in
dimana
= rc – ¥ v… − “…v
Ñ L
S − − “…v S
S
b
IDH = Dstandar
IDH = 12 in
= 12 – ¥ 12 − 0,7
oS
S − − 0,7 S
S
b
b = 2,0321 in
(Megyesy, 1983).
OA = b + tH + sf
= 2,0321 in + 1,25 in + 3 in
OA = 6,2821 in = 0,5235 ft
HT = 36 in + 2 x 6,2821 in
Kapasitas : 0,0704 m3
Jumlah :1 buah
D.256
e. Reboiler (RB-301)
Data Perhitungan
1. Neraca panas
Berdasarkan neraca energi pada Condenser, beban panas yang harus diambil
sebagai berikut :
= 533.456,7448 kJ/jam
= 505.617,4481 btu/jam
2. Menghitung LMTD
(oF) (oF)
Tinggi
Rendah
}1 − − }2 −
†–} =
2 1
}1 −
l” 2
}2 − 1
†–} = 65,5946 oF
3. Tc dan tc
චá àâ
â
Tc = Tavg = = 392oF = 200 oC
·¶ á ·â
â
tc = tavg = = 320,0617oF = 160,0343 oC
Dari Tabel 8 (Kern,1965 : 840) untuk exchanger dengan hot fluid light
Q
A =
UD . ∆t
A = 292,7054
5. Tube Side
L = 12 ft = 240 in = 3,6576 m
BWG = 12
a0 = 1,29 in2
D.259
ID = 1,28 in
´
㢢ä å
Jumlah Tube, Nt = = 62,1455 buah
Passes = 1
6. Nt
Ambil Nt pada Tabel 9 (Kern,1965 : 842), sesuai dengan ukuran tube yang
telah dipilih, Nt = 72
7. Shell Side
Passes = 1
C’ = 3/8 in
B = 15,9375 in
Komponen A B C D
C6H5NH2 -13,8625 2,51E+03 2,57E-02 -1,83E-05
7X = 6 + Š} + 7}2 + }3
Komponen A B C D
Komponen A B C
• Fluida Panas
µi = 0,0093 cp
Cp = 4,3990 kJ/kg.K
D.261
k = 0,5968 w/m K
• Fluida Dingin
T = 160,0343 oC = 433,1843 K
Komponen µi wi µi.wi
T = 160,0343 oC = 433,1843 K
Cp. w
Komponen Cp kg/ Jam w (fraksi massa)
(kj/kg.K)
T = 160,0343 oC = 433,1843 K
w.xi
Komponen w/m K kg/ Jam w (fraksi massa)
(W/m K)
C6H5NH2 0,0150 289,5475 0,3960 0,0059
CH3COOH 0,0585 434,3131 0,5940 0,0347
H2O 0,0792 7,3095 0,01 0,0008
Total 731,1701 1,0000 0,0415
æ =
çè é ê¢ é ë ′ = 1,2900 i”2
oss ìí
îí é ï¢ í
æ = 0,2352 ft2 · = oss é Ý
= 0,6450 ƒ 2
W
Gs = = 1.597,6241 lb/jam ft2
aa
ñ
∅w = q,os
∅ =
ñ q,os
ñ¦Í«óF ñ¦Í«óF
= 0,67 = 1,0898
Ò¬ /∅Æ
šˆ¬ }¤ − ¤ = 339,0670 oF
á Ò¬ /∅Æ
tw = tc +
∅«
h io .h o
Uc =
h io + h o
a“ = 0,3925 ft2/ft
A = a” L Nt = 339,12 ft2
Q
Ud =
A × ∆t
Uc − Ud
Rd =
Uc × Ud
Summary
houtside
f = 0,001 f = 0,00018
s = 1,5 s=1
Ô ðÆc Ç
2). Number of Crosses 2). ƥ =
h,SS K oq_a ÷~ ∅~
ƥ = 0,0001
N+1 = 12 x L/B
D.265
ŠÇ÷ø = £c
= 0,003
Eáo S@
ŠÇ÷ø = 1,33 in s Ç £c
ƥv = = 0,012
Æ S@
Ô ðÆc Æ Eáo
3). ∆•w = h,SS K oq_a ÷Æ ∅Æ 4). ∆•| = ∆•~ + ∆•Ó