Anda di halaman 1dari 40

BAB VIII

UTILITAS

Utilitas merupakan unit penunjang utama untuk memperlancar jalannya


proses produksi. Oleh karena itu, agar proses produksi dapat terus berlangsung secara
berkesinambungan, maka harus didukung oleh sarana dan prasarana utilitas yang
baik. Berdasarkan kebutuhannya, unit-unit utilitas pada pabrik High Impact
Polystyreneini terdiri atas:
1. Unit pengadaan air
2. Unit pengadaan uap (steam)
3. Unit pengadaan tenaga listrik
4. Unit pengadaan bahan kimia
5. Unit pengadaan bahan bakar
6. Unit pengolahan limbah.

8.1 Unit Pengadaan Air


8.1.1 Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan
proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik High Impact
Polystyrene adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan air sanitasi
1. Karyawan kantor = 171 orang  4  120 L / orang . hari
= 82.080 L / hari
2. Laboratorium = 24.624 L / hari
3. Kantin dan Mushalla = 32.832 L / hari
4. Pemadam = 16.416 L / hari
5. Taman dan keperluan lainnya = 16.416 L / hari
6. Poliklinik = 8.208 L / hari
Total kebutuhan air sanitasi = 180.576 L / hari
Untuk keamanan lebih 10% = 198.633 L / hari
= 8.276,40 kg / jam

VIII-1
VIII-2

b. Kebutuhan air untuk steam 170 °C


1. Heat Exchanger I = 302,87 kg / jam
2. Heat Exchanger II = 37,59 kg / jam
3. Heat Exchanger III = 7,04 kg / jam
4. Disolver = 353,67 kg / jam
5. Devolatilizer = 155,55 kg / jam
Total kebutuhan untuk steam 170 °C = 856,72 kg / jam

c. Kebutuhan air pendingin


1. Reactor I = 4.429,93 kg / jam
2. Reactor II = 4.671,00 kg / jam
3. Heat Exchanger IV = 2.288,59 kg / jam
Total kebutuhan air pendingin = 11.389,52 kg / jam

d. Pemanfaatan kondensat 170 °C


Pemanfaatan kondensat bertujuan untuk penghematan. Kondensat yang
kembali diperkirakan 90% dari steam 170 °C yang dihasilkan, sehingga
kondensat yang kembali adalah 856,72 kg / jam.

e. Pemanfaatan air pendingin bekas


Air pendingin yang telah digunakan dalam unit proses tidak mengalami
kontak langsung dengan material (fluida) yang didinginkan, sehingga masih
dapat dimanfaatkan kembali. Air pendingin bekas yang kembali diperkirakan
90% dari air pendingin yang dihasilkan, sehingga jumlah air pendingin bekas
yang kembali adalah 10.250,56 kg / jam.

f. Make-up water
Dalam operasionalnya, penggunaan air pada unit utilitas dilakukan secara
sirkulasi, sehingga perlu diperhitungkan jumlah air tambahan pada unit
penyedia steam dan air pendingin, yaitu :
1. Kebutuhan air untuk steam = 180,86 kg / jam
2. Kebutuhan air pendingin = 1.228,11 kg / jam
VIII-3

Total make-up water = 1.408,97 kg / jam

Tabel 8.1 Rangkuman neraca massa keselurahan unit utilitas


Mass Balance
Fin Fout
Air proses - Air proses -
Air sanitasi 8.276,40 Air sanitasi 8.276,40
X CT 1.228,10 B CT 89,15
X S 170 180,86 B S 170 95,19
90% CT 10.250,56 Cw 11.389,51
90% S 170 711,04 S 170 856,71
Total masuk 20.706,98 Total keluar 20.706,98

g. Kebutuhan air dari sungai


Jadi, total kebutuhan air yang disuplai dari Sungai Sembilan adalah:
Fs = air sanitasi + air pendingin + air steam + make-up water
= 8276,40 + 11.389,52 + 856,72 + 1.408,97 kg / jam
= 20.278,49 kg / jam

8.1.2 Pengolahan Air


Dalam memenuhi kebutuhan air suatu industri pada umumnya menggunakan
air sumur, air sungai, air danau maupun air laut sebagai sumber untuk mendapatkan
air. Dalam perancangan pabrik High Impact Polystyrene ini sumber air diperoleh dari
air Sungai Cibeber. Kualitas air Sungai Cibeber ini dapat dilihat pada Tabel 8.2.
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan
air dibangun fasilitas penampungan air (water intake) yang juga merupakan tempat
pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan
kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik
untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik
terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
1. Screening
2. Klarifikasi
3. Filtrasi
VIII-4

4. Demineralisasi
5. Deaerasi.

Tabel 8.2 Kualitas air Sungai Cibeber,Kabupaten Cilegon, Banten.

Parameter Satuan Kadar


Suhu °C 27 s/d 28
COD mg/L 6,8
BOD mg/L 6,6
Nitrat (NO3-N) mg/L 0,218
Nitrit (NO2-N) mg/L -
Pospat (PO4) mg/L -
Amoniak (NH3) - -
Detergen - -
pH 6,7
DO (Oksigen Terlarut) mg/L 4,3
TDS (Total Dissolved Solid) mg/L 1,05
Konduktivitas mg/L 55
Klorida (Cl-) mg/L 87
Sulfat (SO4) mg/L 0,16
Besi (Fe) mg/L 0,086
Mangan (Mn) mg/L 0,152
Tembaga (Cu) mg/L 0,113
Hardness mg/L 87
Kalsium mg/L 43
Magnesium mg/L 28
Sumber : Laporan Wasdal, Pencemaran Air dan Laut Jawa Barat, 2016

Tabel 8.3 Standar Kualitas Air


Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan Golongan
A B C D
FISIKA
1 Bau - - - - -
2 Jumlah zat padat terlarut mg/L 1000 1000 1000 1000
Skala
3 Kekeruhan 5
NTU
4 Rasa -
Skala
5 Warna 15
TCU
o Suhu
6 Suhu C
udara
7 Daya Hantar Listrik Umhos/c 2250
VIII-5

Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan Golongan
A B C D
FISIKA
m
KIMIA Anorganik
1 Air raksa mg/L 0.001 0.001 0.002 0.005
2 Aluminium mg/L 0.2 -
3 Arsen mg/L 0.005 0.05 1 1
4 Barium mg/L 1 1
5 Besi mg/L 0.3 5
6 Florida mg/L 0.5 1.5 1.5
7 Kadmium mg/L 0.005 0.01 0.01 0.01
8 Kesadahan CaCO3 mg/L 500
9 Klorida mg/L 250 600 0.003
10 Kromium valensi 6 mg/L 0.005 0.05 0.05 1
11 Mangan mg/L 0.1 0.5 2
12 Natriun mg/L 200 60
13 Nitrat sebagai N mg/L 10 10
14 Nitrit sebagai N mg/L 1.0 1 0.06
15 Perak mg/L 0.05
16 pH 6.5 - 8.5 5-9 6–9 5–9
17 Selenium mg/L 0.01 0.01 0.05 0.05
18 Seng mg/L 5 5 0.02 2
19 Sianida mg/L 0.1 0.1 0.02
20 Sulfat mg/L 400 400
21 Sulfida sebagao H2S mg/L 0.05 0.1 0.002
22 Tembaga mg/L 1.0 1 0.02 0.1
23 Timbal mg/L 0.05 0.01 0.03 1
24 Oksigen terlarut (DO) mg/L - >=6 >3
25 Nikel mg/L - 0.5
SAR (Sodium Absortion
26 mg/L -
Ratio)
Kimia Organik
1 Aldrin dan dieldrin mg/L 0.0007 0.017
2 Benzona mg/L 0.01
3 Benzo (a) Pyrene mg/L 0.00001
4 Chlordane (total isomer) mg/L 0.0003
5 Chlordane mg/L 0.03 0.003
6 2,4 D mg/L 0.10
VIII-6

Kadar Maksimum
No. Parameter Satuan Golongan
A B C D
FISIKA
7 DDT mg/L 0.03 0.042 0.002
8 Detergent mg/L 0.5
9 1,2 Dichloroethane mg/L 0.01
10 1,1 Dichloroethane mg/L 0.0003
Heptachlor heptachlor
11 mg/L 0.003 0.018
epoxide
12 Hexachlorobenzene mg/L 0.00001
13 Lindane mg/L 0.004 0.056
14 Metoxychlor mg/L 0.03 0.035
15 Pentachlorophenol mg/L 0.01
16 Pestisida total mg/L 0.1
17 2,4,6 Trichlorophenol mg/L 0.01
18 Zat Organik (KMnO4) mg/L 10
19 Endrin mg/L - 0.001 0.004
20 Fenol mg/L - 0.002 0.001
21 Karbon kloroform ekstrak mg/L - 0.05
22 Minyak dan lemak mg/L - Nihil 1
23 Organofosfat dan carbanat mg/L - 0.1 0.1
24 PCD mg/L - Nihil
25 Senyawa aktif biru metilen mg/L - 0.5 0.2
26 Toxaphene mg/L - 0.005
27 BHC mg/L - 0.21
Mikrobiologik
Jml/100
1 Koliform tinja 0 2000
ml
Jml/100
2 Total koliform 3 10000
ml
Radioaktivitas
1 Gross Alpha activity Bq/L 0.1 0.1 0.1 0.1
2 Gross Beta activity Bq/L 1.0 1.0 1.0 1.0
Sumber : Peraturan Pemerintah No.20 Tahun 2009

Keterangan :
Golongan A : Air untuk air minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : Air yang dipakai sebagai bahan baku air minum melalui suatu
pengolahan
VIII-7

Golongan C : Air untuk perikanan dan peternakan


Golongan D : Air untuk pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.

8.1.2.1 Screening
Pada screening, partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa
bantuan bahan kimia, sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut
bersama air menuju unit pengolahan untuk diendapkan. Pengendapan merupakan
tahap awal dari pengolahan air yang kemudian diikuti oleh proses selanjutnya.

8.1.2.2 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air, yang
dilakukan di dalam alat clarifier. Air dari screening dialirkan ke dalam clarifier dan
diinjeksikan larutan alum (Al2(SO4)3) dan larutan soda abu (Na2CO3). Larutan alum
(Al2(SO4)3) berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan soda abu (Na 2CO3)
sebagai koagulan pendukung yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk
mempercepat pengendapan dan penetralan pH.
Proses koagulasi merupakan proses yang kompleks dam melibatkan
hidrolisis, polimerisasi, dengan nilai pH menjadi hal yang penting pada koagulasi
kimia dan bergantung pada nilai alkalinitas, dengan reaksi sebagai berikut :

Al2(SO4)3.18H2O + 3Ca(HCO3)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2 + 18H2O


Al2(SO4)3.18H2O + 3Na2CO3 + 3H2O 2Al(OH)3 + 3Na2SO4 + 3CO2 + 18H2O
(Lin, 2001).

Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah dan perbandingan pemakaian alum dan abu soda adalah 1 : 0,54
(Baumann dalam Vonna, A., dkk., 2008). Maka, untuk total kebutuhan air =
21.931,61 kg/jam membutuhkan alum dan soda abu sebagai berikut :
Pemakaian larutan alum = (5 × 10-5) × 20.278,49kg/jam
= 1,10 kg/jam
Pemakaian larutan soda abu = 0,54 × 1,10 kg/jam
= 0,59 kg/jam
VIII-8

Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok-


flok yang akan mengendap ke dasar clarifier akibat gaya gravitasi, sedangkan air
jernih akan keluar dari bagian atas clarifier dan selanjutnya akan masuk ke penyaring
pasir (sand filter) untuk penyaringan lebih lanjut.
8.1.2.3 Filtrasi
Air yang berasal dari clarifier dialirkan ke sand filter untuk memisahkan dan
melepaskan sisa-sisa partikel padat yang masih terdapat dalam air dengan proses
filtrasi. Sand filter merupakan bejana vertikal yang berisi lapisan bahan filter. Bahan
filter tersebut terdiri atas selapis kerikil di bagian dasar yang berfungsi untuk
menyokong bahan lainnya, kemudian selapis pasir dan antrasit di bagian atasnya.
Butir-butir antrasit yang lebih kasar akan menyaring kotoran-kotoran yang lebih
kasar. Lapisan pasir akan menyaring kotoran-kotoran yang lebih halus. Lapisan
bahan penyaring ini secara berkala harus dibersihkan dengan cara backwash. Air
keluaran dari sand filter ini kemudian dialirkan ke carbon filter untuk penyaringan
selanjutnya. Air yang dihasilkan dari unit ini akan dibagi sesuai dengan kebutuhan,
baik untuk sanitasi maupun proses.
Untuk air proses, air umpan boiler dan air pendingin masih diperlukan
pengolahan lebih lanjut, yaitu proses demineralisasi dan deaerasi. Untuk air
domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik, dilakukan proses
desinfektan, yaitu mereaksikan air dengan klorin, yaitu kalsium hipoklorit (CaOCl2,
mengandung 70% Cl2) untuk membunuh kuman-kuman di dalam air dan sebagai
oksidan untuk penghilangan/mengurangi kandungan Fe dan Mn dari air, sehingga air
terbebas dari bau, warna dan rasa. Khusus untuk air minum, setelah dilakukan proses
klorinasi diteruskan ke penyaring air (water treatment system), sehingga air yang
keluar memenuhi persyaratan air minum.

Kebutuhan CaOCl2 untuk membunuh kuman = 2 ppm dari massa air masuk
Kebutuhan CaOCl2 untuk mengikat Fe = 0,89 mg/L untuk 1 mg/L Fe
Kebutuhan CaOCl2 untuk mengikat Mn = 1,86 mg/L untuk 1 mg/L Mn
(Lin dalam Vonna, A., dkk., 2008).
VIII-9

Total kebutuhan CaOCl2 :


Massa kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 8.276,40 kg/jam
Untuk membunuh kuman-kuman dalam air = (2 × 10-6) × 8.276,40kg/jam
= 0,01655 kg/jam

Dari hasil analisa (Tabel 8.1), air Sungai cibeber mengandung :


Fe = 0,087 mg/L dan Mn = 0,154 mg/L sehingga :
Untuk mengikat Fe = 0,087 × 0,89 × 10-6 × 8.276,40kg/jam
= 0,0006 kg/jam
Untuk mengikat Mn = 0,154 × 1,86  10-6 × 8.276,40 kg/jam
= 0,00234 kg/jam

Maka, total kebutuhan kaporit (CaOCl2) = (0,0165+ 0,0006+ 0,00234) kg/jam


= 0,01952 kg/jam
8.1.2.4 Demineralisasi
Air untuk proses, umpan boiler dan pendingin harus murni dan bebas dari
garam-garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi. Proses
demineralisasi bertujuan untuk menghilangkan mineral-mineral yang terkandung
dalam air yang dapat menyebabkan deposit pada dinding boiler dan perpipaan.
Proses demineralisasi ini menggunakan resin penukar ion yang pada prinsipnya
menukarkan ion H+ atau OH- dalam resin dengan ion positif atau negatif yang
terkandung dalam air. Terdapat dua jenis resin penukar ion yang digunakan yaitu
penukar kation dan penukar anion.
1. Penukar Kation (Cation Exchanger)
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan
mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah
pertukaran antara kation Ca atau Mg dan kation lain yang larut dalam air
dengan resin yang bersifat asam, sehingga kation-kation tersebut akan
membentuk garam dengan resin tersebut. Resin yang digunakan adalah
strong acidic cation exchanger dengan spsesifikasi sebagai berikut :
Dari Tabel 16-6 (Perry, 1997) diperoleh :
Jenis : Sulfonated phenolic resin
VIII-10

Bentuk : Granular
Bulk density : 0,74 – 0,85 kg / L
Temperatur operasi max : 50 – 90oC
Range pH max : 0 – 14
Dry density : 2,0 – 2,5 equivalent / kg
Wet density : 0,7 – 0,9 equivalent / L
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

2RH + CaCO3 R2Ca + H2CO3


2RH + MgSO4 R2Mg + H2SO4

Garam-garam dalam air, ion positifnya akan bergabung dengan R (resin)


menggantikan kedudukan H+, sehingga menjadi RNa, R2Ca, R2Mg. Karena
kation menggantikan kedudukan H+, maka akan terbentuk asam yang encer.
Untuk regenerasi dipakai NaCl berlebih dengan reaksi :

R2Ca + 2NaCl 2RNa + CaCl2


R2Mg + 2NaCl 2RNa + MgCl2

2. Penukar Anion (Anion Exchanger)


Penukar anion berfungsi untuk menukar ion SO42- atau Cl- dan ion-ion
lainnya yang terdapat dalam air dengan ion hidroksida dari resin yang bersifat
basa, sehingga akan membentuk garam. Penukar anion mengikat ion negatif
seperti Cl-, SO42-, CO32-, dan HSiO3-. Resin yang digunakan adalah strong
base anion exchanger dengan spesifikasi sebagai berikut :
Dari Tabel 16-6 (Perry, 1997) diperoleh :
Jenis : Acrylic-base, homogeneus (gel)
Bentuk : Bola
Bulk density : 0,72 kg/L
Temperatur operasi max : 40 – 80oC
Range pH max : 0 – 14
Dry density : 5,0 equivalent / kg
VIII-11

Wet density : 1,0 – 1,2 equivalent / L

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

ROH + HCl RCl + H2O


ROH + CO2 RHCO3
ROH + HSiO3 RHSiO3 + H2O
2ROH + H2SO4 R2SO4 + 2H2O

Pada reaksi di atas terlihat bahwa penukar anion menetralkan asam yang
dihasilkan oleh penukar kation dengan membentuk air. Untuk regenerasi
dipakai larutan NaOH dengan reaksi :

R2SO4 + 2NaOH 2ROH + Na2SO4


RCl + NaOH ROH + NaCl
R2CO3 + 2NaOH 2ROH + Na2CO3

Resin yang digunakan untuk penukar kation adalah strong acidic cation
exchanger dan untuk penukar anion adalah strong base anion exchanger.
Direncanakan resin akan diorder dari perusahaan resin Dow Chemical.
Spesifikasi resin dapat dilihat pada Tabel 8.4.
VIII-12

Tabel 8.4 Karakteristik Kimia Fisika Resin Dowex Marathon


Dowex Marathon C Dowex Marathon A
Karakteristik (Cation) (Anion)
+ + -
Na H Cl OH-
Tipe Strong acid cation Strong base anion
Matriks Styrene-DVB, gel Styrene-DVB, gel
Gugus Fungsional SO3- N+(CH3)3
Kapasitas pertukaran total (eq/l) 2,0 1,8 1,3 1,0
(kgr/ft3 as CaCO3) 43,7 39,3 28,4 21,9
Kadar air (%) 42-48 50-56 50-60 60-72
Ukuran partikel rata-rata (  m) 585  50 600  50 575  50 610  50
Densitas partikel (g/ml) 1,28 1,20 1,08 1,06
Berat pengiriman (g/l) 820 800 670 640
Temperatur operasi, maks. (oC) 120 120 100 60
Kisaran pH 0-14 0-14 0-14 0-14
Sumber : Dow Chemical Company, 1998

8.1.2.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk menghilangkan gas-gas terlarut dalamair yang
keluar dari alat penukar ion (ion exchanger) sebelum dikirim sebagai air umpan
boiler. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C dengan harapan gas-gas yang
terlarut dalam air, seperti O2 dan CO2 dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut
dapat menyebabkan korosi. Selain itu juga ditambahkan hidrazin (N 2H4) untuk
mengikat O2 yang terkandung dalam air sehingga dapat mencegah terbentuknya
kerak (scale) pada tube boiler. Pemanasan ini juga berfungsi untuk mencegah
perbedaan temperatur yang besar antara air umpan dengan temperatur di dalam
boiler, sehingga beban boiler dapat dikurangi. Pemanasan dilakukan dengan
menggunakan koil pemanas di dalam deaerator. Adapun reaksi untuk hidrazin
adalah :
N2H4 + O2 2H2O + N2
VIII-13

8.2 Unit Pengadaan Steam


Steam dibutuhkan dalam proses sebagai media untuk menghantarkan panas.
Berdasarkan perhitungan neraca massa dan neraca energi kebutuhan steam untuk
pabrik high impact polystyrene, yaitu steam170oC sebesar 856,72 kg/jam. Alat
pembangkit steam yang digunakan adalah boiler jenis water tube boiler karena
berkapasitas relatif kecil dengan bahan Carbon steel SA-129 Grade A. Berdasarkan
Lampiran D untuk boiler (R-201) diperoleh daya boiler sebesar 56,17 hp untuk
mentransfer panas sebesar 1.880.582,90 BTU / jam

8.2 Unit Pengadaan Tenaga Listrik


Kebutuhan daya listrik awal (start) diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara
(PLN), tetapi sebagai cadangan dan untuk tidak bergantung sepenuhnya pada PLN,
maka disediakan satu unit generator diesel (emergency generator diesel/EGD) yang
mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan listrik, kebutuhan tersebut meliputi :
1. Penerangan ke seluruh area pabrik;
2. Listrik untuk keperluan proses dan pengolahan air; dan
3. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi.

EGD yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan


1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar; dan
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan kebutuhan,
menggunakan transformator.

EGD yang digunakan adalah jenis generator AC, tiga phase yang mempunyai
keuntungan :
1. Tenaga listrik lebih stabil
2. Daya kerja lebih besar
3. Kawat penghantar yang digunakan lebih sedikit
4. Harganya relatif murah dan sederhana.

Perincian kebutuhan listrik untuk pabrik ini diperkirakan sebagai berikut:


1. Unit proses = 420,11 kW
VIII-14

2. Unit utilitas = 161,817 kW


3. Penerangan = 652,49 kW
Total kebutuhan listrik = 1.234,413 kW

Efisiensi generator 80%,


Daya output generator = 1.234,413kW / 0,8
= 1.543,016 kW

8.4 Unit Pengadaan Bahan Kimia


Kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan air pada pabrik high Impact
polystyrene sebagai berikut:
1. Al2(SO4)3 = 1,10 kg / jam
2. Na2CO3 = 0,59 kg / jam
3. CaOCl2 = 0,019 kg / jam
4. NaCl = 128,80 kg / regenerasi = 128,80 kg / hari
5. NaOH = 85,25 kg / regenerasi = 85,25 kg / hari

8.5 Kebutuhan Bahan Bakar


Bahan bakar yang digunakan untuk boiler dan pembangkit tenaga listrik
(generator) adalah diesel fuel, karena mempunyai nilai bakar yang tinggi. Keperluan
bahan bakar untuk pabrik High Impact Polystyrene adalah sebagai berikut :

1. Bahan bakar generator diesel


Nilai bahan bakar solar = 15.269,87 BTU / lbm
Densitas bahan bakar solar = 54,26 lbm / ft3
Daya output generator = 5.269.677 BTU / jam
Densitas solar = 54,26 lb / ft3
5.269.677 BTU/jam
Jumlah bahan bakar =
15.269,87 BTU/lb m
= 345 lb / jam
VIII-15

Kebutuhan solar dalam ( ft3 / jam ) = Kebutuhan solar / densitas


= ( 345 lb / jam ) / ( 54 lb / ft3 )
= 6,36 ft3 / jam
= 0,18011 m3 / jam
= 180,11 L / jam

8.6 Unit Pengolahan Limbah


Limbah yang dihasilkan oleh pabrik High Impact Polystyrene diklasifikasikan
dalam bentuk limbah cair, padat dan gas. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah
tersebut perlu diolah terlebih dahulu di unit pengolahan limbah agar tidak mencemari
lingkungan. Limbah High Impact Polystyrene yang dibuang ke lingkungan harus
memenuhi baku mutu limbah yang ditetapkan oleh pemerintah menurut Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup tentang baku mutu limbah untuk kegiatan
industri High Impact Polystyrene.
a. Limbah domestik
Limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan yang berasal dari
kamar mandi di lokasi pabrik, serta limbah dari kantin berupa limbah padat
dan limbah cair.
b. Limbah cair utilitas
Limbah ini diperkirakan mengandung bahan organik dan bahan kimia yang
berasal dari unit clarifier, air back wash dari unit sand filter dan activated
carbon.
c. Limbah laboratorium
Limbah yang berasal dari laboratorium ini mengandung bahan-bahan kimia
yang digunakan untuk menganalisa mutu bahan baku yang dipergunakan dan
mutu produk yang dihasilkan, serta yang dipergunakan untuk penelitian dan
pengembangan proses.
d. Limbah gas
Limbah gas berupa udara yang berasal dari unit knock out drum yang
mengikat sisa bahan kimia dari unit devolatilizer pada proses produksi.
VIII-16

8.6.1 Limbah Cair Domestik


Limbah domestik merupakan pembuangan air yang berasal dari perumahan
karyawan, kantin, mushalla, keperluan kantor dan pabrik lainnya seperti pencucian,
air masak dan lain-lain (Metcalf & Eddy, 2003).
Penanganan limbah ini tidak memerlukan penanganan khusus karena seperti
limbah rumah tangga dan lainnya, air buangan ini tidak mengandung bahan-bahan
kimia yang berbahaya, yang perlu diperhatikan disini adalah kapasitas buangan yang
diijinkan dan kemana pembuangan air limbah ini.

8.6.2 Limbah Cair Utilitas dan Laboratorium


Secara umum air limbah yang berasal dari setiap kegiatan di pabrik HIPS ini
harus diolah agar dapat dibuang ke lingkungan dengan kisaran parameter air yang
sesuai dengan peraturan pemerintah, yaitu :

Tabel 8.5 Karakteristik Limbah Cair


Baku Mutu Hasil
No. Parameter Satuan
I II Analisis
Fisika
o
1 Temperatur C 38 40 27
2 TDS mg/L 2000 4000 2410
3 TSS µS/cm 200 400 720
Kimia
1 pH 6 s/d 9 4,94
2 Besi (Fe) mg/L 5 10 10,05
3 Mangan (Mn) mg/L 2 5 0,11
4 Tembaga (Cu) mg/L 2 3 0,121
5 Seng (Zn) mg/L 5 10 0,305
6 Kromium total (Cr) mg/L 0,5 1 0,003
7 Kadmium (Cd) mg/L 0,05 0,1 0,002
8 Air raksa Ppb 1 2 < 0,06
9 Timbal (Pb) mg/L 0,1 1 0,03
10 Stanum (Sn) mg/L 2 3 0,173
11 Arsen mg/L 0,1 0,5 < 0,02
12 Selenium (Se) mg/L 0,05 0,5 0,051
13 Nikel (Ni) mg/L 0,2 0,5 0,1
14 Kobalt (Co) mg/L 0,4 0,6 0,03
VIII-17

15 Sulfida (H2S) mg/L 0,05 0,1 0


16 Fluorida (F) mg/L 2 3 -
17 Amoniak bebas (NH3-N) mg/L 1 5 24,822
18 Nitrat, sebagai N (NO3) mg/L 20 30 1,185
19 Nitrit, sebagai N (NO2) mg/L 1 3 0
20 BOD mg/L 50 150 1806
21 COD mg/L 100 300 4231
22 Fenol mg/L 0,5 1 0,172
23 MBAS mg/L 5 10 0,265
24 Minyak & Lemak mg/L 10 50 60
Biologis
1 Total Coliform /100 ml ≥2400
2 Fecal Coliform /100 ml 43
Sumber : KEP-51/MENLH/10/2008

Adapun langkah-langkah proses waste water treatment adalah sebagai berikut :


1. Kolam Anaerobik
Di dalam kolam Upflow Anaerobic Sludge Blanket (USAB) ini, air
limbah dari dasar kolam naik melewati lumpur anaerobik dalam bentuk
pellet/granular. Setelah itu, air limbah mengalir melalui separator 3 fasa (air-
lumpur-biogas) yang ada pada bagian atas kolam untuk memisahkan larutan
dengan biogas, sedangkan lumpur bakteri keluar dari blanket yang kemudian
kembali ke kolam.
Efluent kolam anaerobik mengalir ke unit fakultatif, dimana BOD dan
COD air limbah diturunkan lebih lanjut sampai batas yang ditetapkan oleh
pemerintah. Biogas yang terbentuk dari kolam anaerobik dibakar.
2. Kolam Fakultatif
Unit proses fakultatif berfungsi untuk menguraikan kandungan bahan
pencemar organik yang masih mengandung senyawa organik karbon (BOD
dan COD) yang cukup tinggi yaitu 250 – 400 mg/liter, sehingga memenuhi
persyaratan influent untuk diolah pada unit proses fakultatif.
Desain teknis unit proses fakultatif ini pada umumnya berbentuk
kolam penampungan yang menerima influent leachate dari unit proses
anaerobik. Desain untuk bak ini berupa kolam penampungan yang berbentuk
VIII-18

persegi panjang dengan kedalaman 1 – 2 meter. Dari unit ini selanjutnya


leachate dialirkan ke unit proses pengolahan anaerobik dengan sistem
pengaliran secara gravitasi.
3. Kolam Aerobik
Kolam aerobik berfungsi menguraikan bahan organik yang terdapat
pada lumpur tinja dengan menggunakan bakteri pengurai aerob yang
dibiakkan dengan tekanan udara yang dihasilkan oleh komposer yang
bertujun untuk memasukkan oksigen (secara mekanis maupun alami).
Dalam kolam ini air limbah yang keluar dari kolam fakultatif diolah
dengan menggunakan mikroorganisme aerobik. Aerasi diperlukan pada unit
ini untuk keperluan mikroorganisme. Dalam unit ini senyawa-senyawa dalam
air limbah diubah menjadi mikroba baru dan senyawa yang lebih sederhana.

8.6.3 Limbah Padat


Limbah padat yang dihasilkan antara lain limbah padat dari toilet diolah di
septic tank dan dikirim ke perusahaan pengelola limbah lanjut.

8.6.4 Limbah Gas


Limbah gas berupa udara yang berasal dari unit knock out drum tidak
memerlukan penanganan khusus karena konsentrasi bahan kimia yang dilepas ke
lingkungan berada di bawah ambang batas konsentrasi maximum, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 8.5 berikut.

Table 8.6 Konsentrasi komponen impuritiespada limbah gas


Konsentrasi Konsentrasi max*
Komponen
(mg/m3) (mg/m3)
S 2,527 434
EB 1,682 213
B 3,464 × 10-3 32
*(Sumber : SNI 19-0232-2005)
VIII-19

8.7 Laboratorium
8.7.1 Peran Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang penting dalam menunjang kelancaran
proses produksi dan menjaga mutu produksi. Selain itu, laboratorium juga berperan
dalam pengendalian pencemaran lingkungan, baik dari udara maupun limbah cair.
Laboratorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian bahan baku,
proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga
kualitas produksi. Tugas laboratorium antara lain :
1. Menganalisa bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan;
2. Menganalisa dan meneliti produk yang akan dipasarkan;
3. Melakukan penelitian yang ada kaitannya dengan proses produksi; dan
4. Menganalisa limbah atau buangan pabrik.

8.7.2 Program Laboratorium


1. Analisa mutu bahan baku
Analisa dilakukan terhadap bahan baku yang digunakan, yaitu tandan kosong
kelapa sawit. Analisa dilakukan pada saat bahan masuk, sehingga pabrik
dapat menolak bahan baku yang akan dibeli apabila hasil analisa tidak
memenuhi syarat.
2. Analisa mutu produksi
Analisa dilakukan setiap 4 jam sekali, yaitu analisa kemurnian High Impact
Polystyrene.
3. Analisa utilitasAnalisa laboratorium dilakukan terhadap :
a. Air proses penjernihan, yang dianalisa adalah pH silikat sebagai SiO 2, Ca
sebagai CaCO3, sulfur sebagai SO42-, klor sebagai Cl2 dan zat padat
terlarut.
b. Resin penukar anion, yang dianalisa adalah kesadahan CaCO 3 dan silikat
sebagai SiO2.
c. Air bebas mineral, yang dianalisa melalui pH, kesadahan, jumlah O 2
terlarut dalam Fe.
d. Air dalam boiler, yang dianalisa meliputi pH, zat padat terlarut, kadar Fe,
kadar CaCO3, SO2, PO4 dan SiO3.
VIII-20

e. Air minum, yang dianalisa adalah pH, klor sisa dan kekeruhannya.
f. Air buangan, yang dianalisa adalah pH, kekeruhan, COD, BOD dan
kandungan logam Fe.

Standar pengendalian mutu produk yang digunakan adalah ISO


9001:2008. Sedangkan standar pengendalian lingkungan hidup yang
digunakan adalah ISO 14001:2004.

8.8 Spesifikasi Peralatan Utilitas


8.8.1 Bak Penampung Water Intake (T-201)
Kode : T-201
Fungsi : Menampung air dari sungai dan mengendapkan sebagian
kotoran sertapadatanhalus yang terbawa.
Tipe : Bak dengan bentuk permukaan persegi
Bahan konstruksi : Beton
Kapasitas : 750m3
Tinggi : 5m
Panjang : 15m
Lebar : 10 m
Jumlah : 1 unit

8.8.2 Screening(SC-201)
Kode : SC-201
Fungsi : Menyaring partikel-partikel padat yang berukuran
besardari air sungai
Tipe : Bar screen
Bahan konstruksi : Stainless steel
Lebar bar : 5 mm
Tebal bar : 20 mm
Bar clear spacing : 20 mm
Panjang screening : 2m
Lebar screening : 2m
VIII-21

Jumlah bar : 50 buah


Jumlah : 1 unit

8.8.3 Pompa I (P-201 A/B)


Kode : P-201 A/B
Fungsi : Memompa air dari sungai ke bak penampungan air sungai
(T-201)
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,21 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 3 hp
Daya motor : 3,5 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 40
Jumlah :2 unit (1 cadangan)

8.8.4 Pompa II (P-202 A/B)


Kode : P-202 A/B
Fungsi : Memompa air dari bak pengendapan (T-202) menuju
clarifier (CL-201)
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 2 hp
Daya motor : 2 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-22

8.8.5 Pompa III (P-203 A/B)


Kode : P-203 A/B
Fungsi : Memompa alum dari tangki alum ke clarifier
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 0,04 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 0,125 hp
Daya motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.6 Pompa IV (P-204 A/B)


Kode : P-204 A/B
Fungsi : Memompa soda abu dari tangki soda abu ke clarifer
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 0,009 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 0,125 hp
Daya motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 1/3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-23

8.8.7 Pompa V (P-205 A/B)


Kode : P-205 A/B
Fungsi : Memompa air dari sand filter (T-204) menuju activated
carbon filter (T-205)
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 2,5 hp
Daya motor : 3 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.8 Pompa VI (P-206 A/B)


Kode : P-206 A/B
Fungsi : Memompa air dari activated carbon filter ke tangki air
bersih
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 2 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-24

8.8.9 Pompa VII (P-207 A/B)


Kode : P-207 A/B
Fungsi : Memompa air backwash dari tangki air bersih ke sand
filter dan activated carbon filter
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 2,5 hp
Daya motor : 3 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.10 Pompa VIII (P-208 A/B)


Kode : P-208 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air bersih ke cation exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.11 Pompa IX (P-209 A/B)


VIII-25

Kode : P-209 A/B


Fungsi : Memompa air dari tangki air bersih ke tangki air sanitasi
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 106,67 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 0,125 hp
Daya motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.12 Pompa X (P-210 A/B)


Kode : P-210 A/B
Fungsi : Memompa natrium klorida dari tangki pelarutan natrium
klorida ke cation exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 5,61 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 0,125 hp
Daya motor : 0,125 hp
Diameter nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.13 Pompa XI (P-211 A/B)


Kode : P-211 A/B
Fungsi : Memompa kaporit dari tangki desinfektan ke tangki air
sanitasi
VIII-26

Tipe : Pompa sentrifugal


Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 0,000060gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 1/8 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.14Pompa XII (P-212 A/B)


Kode : P-212 A/B
Fungsi : Memompa air dari cation exchanger ke anion exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 323,26 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 2 ½ in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.15 Pompa XIII (P-213 A/B)


Kode : P-213 A/B
Fungsi : Memompakan air untuk sanitasi
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 40,26 gal/menit
VIII-27

Tekanan discharge : 1 atm


Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 2 ½ in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.16Pompa XIV (P-214 A/B)


Kode : P-214 A/B
Fungsi : Memompa kaustik soda dari tangki pelarutan kaustik soda
ke anion exchanger
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 5,44 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3/4 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.17 Pompa XV (P-215 A/B)


Kode : P-215 A/B
Fungsi : Memompa air dari anion exchanger ke tangki air demin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 66,42 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
VIII-28

Tekanan suction : 1 atm


Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.18 Pompa XVI (P-416 A/B)


Kode : P-416 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air demin/proses ke deaerator
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 456,75 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 2,84 hp
Daya motor : 3,24 hp
Diameter nominal : 8 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.19Pompa XVII (P-217 A/B)


Kode : P-217 A/B
Fungsi : Memompa air dari tangki air demin ke tangki air pendingin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 315,24 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
VIII-29

Daya pompa : 2,5 hp


Daya motor : 3 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan

8.8.20Pompa XVIII (P-218 A/B)


Kode : P-218 A/B
Fungsi : Memompa air dari cooling tower ke tangki air pendingin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 55,40 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 2 ½ in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.21Pompa XIX (P-219 A/B)


Kode : P-219 A/B
Fungsi : Memompa air untuk air pendingin
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 55,40 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3 in
VIII-30

Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.22Pompa XX (P-220 A/B)


Kode : P-220 A/B
Fungsi : Memompa hidrazin dari tangki penyimpanan ke deaerator
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 0,0003 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 1/3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.22 Pompa XXI (P-221 A/B)


Kode : P-221 A/B
Fungsi : Memompa air dari deaerator ke tangki air umpan boiler
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 4,23gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 4 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)
VIII-31

8.8.23Pompa XXII (P-222 A/B)


Kode : P-222 A/B
Fungsi : Memompa air untuk keperluan air umpan boiler di proses
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 4,63 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.24 Pompa XXIII (P-223 A/B)


Kode : P-223 A/B
Fungsi : Memompa kondensat dari tangki kondensat (D-202)
menuju boiler (R-201)
Tipe : Pompa sentrifugal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 285, Grade A (ASME II, 2004)
Kapasitas : 3,87 gal/menit
Tekanan discharge : 1 atm
Tekanan suction : 1 atm
Daya pompa : 1 hp
Daya motor : 1 hp
Diameter nominal : 3 in
Schedule number : 40
Jumlah : 2 unit (1 cadangan)

8.8.25Bak Pengendapan (T-202)


VIII-32

Kode : T-202
Fungsi : Menampung air dari sungai dan mengendapkan kotoran
serta padatan halus yang terbawa
Tipe : Bak dengan bentuk permukaan persegi
Bahan konstruksi : Beton
Kapasitas : 631,63 m3
Tinggi : 4,12 m
Panjang : 12,36 m
Lebar : 12,36 m
Jumlah : 1 uni

8.8.26Clarifier (CL-201)
Kode : CL-201
Fungsi : Mengendapkan flok yang terbentuk karena penambahan
alum dan soda abu
Tipe : Bak dengan bagian bawah berbentuk konis
Bahan konstruksi : Beton
Kapasitas : 292,52 m3
Tinggi : 3,89 m
Diameter : 9,79 m
Jenis pengaduk : flat six-blade turbine with disk
Jumlah baffle : 4 buah
Daya motor pengaduk : 25 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.27 Tangki Pelarutan Alum (T-203)


Kode : T-203
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan alum
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 0,54 m3
VIII-33

Tinggi : 0,88 m
Diameter : 0,88 m
Tebal shell : 3/8 in
Tebal head : 3/8 in
Kebutuhan daya : 1hp
Jumlah : 1 unit

8.8.28Tangki Pelarutan Soda Abu (T-204)


Kode : T-204
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan soda abu
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 0,30 m3
Tinggi : 0,73 m
Diameter : 0,73 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Kebutuhan daya : 1 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.29Sand Filter (T-205 A/B)


Kode : T-205 A/B
Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih tertinggal di
dalam air dari bak penampung air clarifier
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Kapasitas : 16,13 m3
Tinggi : 4,35 m
Diameter : 2,17 m
Tebal shell : 5/8 in
Tebal head : 5/8 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)
VIII-34

8.8.30Activated Carbon Filter (T-206 A/B)


Kode : T-206 A/B
Fungsi : Menyaring kotoran-kotoran yang masih terbawa dalam air
keluaran dari sand filter dan mengurangi bau pada air
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Kapasitas : 16,13 m3
Tinggi : 4,35 m
Diameter : 2,17 m
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 1/4 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)

8.8.31 Tangki Air Bersih (T-207)


Kode : T-207
Fungsi : Tempat penampungan air bersih sebelum dilakukan
pendistribusian untuk air sanitasi, dan air untuk diolah
pada cation exchanger dan anion exchanger
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 631,63 m3
Tinggi : 9,30 m
Diameter : 9,30 m
Tebal shell : 5/8 in
Tebal head : 5/8 in
Jumlah : 1 unit

8.8.32 Tangki Pelarutan Natrium Klorida (T-208)


Kode : T-208
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan natrium klorida
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
VIII-35

Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A


Kapasitas : 1,39 m3
Tinggi : 1,21 m
Diameter : 1,21 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Kebutuhan daya : 1 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.33 Tangki Desinfektan (T-209)


Kode : T-209
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan desinfektan
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 0,003 m3
Tinggi : 0,16 m
Diameter : 0,16 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Kebutuhan daya : 0,125 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.34Tangki Air Sanitasi (T-210)


Kode : T-210
Fungsi : Tempat penampungan air untuk sanitasi
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 239,39 m3
Tinggi : 6,73 m
Diameter : 6,73 m
VIII-36

Tebal shell : 7/16 in


Tebal head : 7/16 in
Jumlah : 1 unit

8.8.35 Tangki Pelarutan Kaustik Soda (T-211)


Kode : T-211
Fungsi : Melarutkan dan menyimpan larutan kaustik soda
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 1,35 m3
Tinggi : 1,20 m
Diameter : 1,20 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Kebutuhan daya : 1 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.36 Tangki Air Demin (T-212)


Kode : T-212
Fungsi : Tempat penampungan air demin/air proses
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 1.874,61 m3
Tinggi : 13,36 m
Diameter : 13,36 m
Tebal shell : 1 1/4 in
Tebal head : 1 1/4 in
Jumlah : 1 unit

8.8.37 Tangki Air Pendingin (T-213)


Kode : T-213
Fungsi : Tempat penampungan air pendingin
VIII-37

Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar


Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 167,72 m3
Tinggi : 5,94m
Diameter : 5,94 m
Tebal shell : 3/8 in
Tebal head : 3/8 in
Jumlah : 1 unit

8.8.38 Tangki Hidrazin (T-214)


Kode : T-214
Fungsi : Menyimpan larutan hidrazin
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 0,03 m3
Tinggi : 0,27 m
Diameter : 0,27 m
Tebal shell : 3/16 in
Tebal head : 3/16 in
Kebutuhan daya : 1 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.39 Tangki Air Umpan Boiler (T-215)


Kode : TT-215
Fungsi : Tempat penampungan air untuk umpan boiler
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawah datar
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 24,67 m3
Tinggi : 3,16 m
Diameter : 3,16 m
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 1/4 in
VIII-38

Jumlah : 1 unit

8.8.40Cation Exchanger (C-201 A/B)


Kode : C-201 A/B
Fungsi : Mengurangi kesadahan air melalui pertukaran kation
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawahellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Volum resin : 804,14 Liter
Tinggi bed resin : 1,60 m
Diameter : 0,80 m
Tinggi : 2,46 m
Tebal shell : 3/16 in
Bentuk head : Ellipsoidal
Tebal head : 3/16 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)

8.8.41Anion Exchanger (C-202 A/B)


Kode : C-202 A/B
Fungsi : Mengurangi kesadahan air melalui pertukaran anion
Tipe : Silinder vertikal dengan tutup atas dan bawahellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade C
Volum resin : 887,11 Liter
Tinggi bed resin : 1,65 m
Diameter : 0,83 m
Tinggi : 2,73 m
Tebal shell : 3/16 in
Bentuk head : Ellipsoidal
Tebal head : 3/16 in
Jumlah : 2 unit (1 standby)

8.8.42Cooling Tower (CT-201)


Kode : CT-201
VIII-39

Fungsi : Mendinginkan air sirkulasi dari pabrik agar dapat


digunakan kembali
Tipe : Induced draft cooling tower
Bahan konstruksi : Beton dan kayu
Kapasitas : 50,53 gpm
Temperatur air masuk : 30oC
Tinggi menara : 1,56 m
Lebar menara : 3,56 m
Lebar menara 2 : 2,73 m
Luas menara : 3,13 m2
Tenaga kipas : 15 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.43Deaerator (D-201)
Kode : D-201
Fungsi : Menghilangkan gas-gas terlarut dalam air umpan boiler
Tipe : Silinder horizontal dengan kedua tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 22,55 m3
Panjang : 4,35 m
Diameter : 2,90 m
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 1/4 in
Kebutuhan daya : 80 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.44 Tangki Kondensat (D-202)


Kode : D-202
Fungsi : Tempat penampungan kondensat yang dihasilkan dari unit
proses
Tipe : Silinder horizontal dengan kedua tutup ellipsoidal
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 Grade A
VIII-40

Kapasitas : 56,94 m3
Panjang : 5,68 m
Diameter : 3,79 m
Tebal shell : 1/4 in
Tebal head : 1/4 in
Jumlah : 1 unit

8.8.45Boiler (R-201)
Kode : R-201
Fungsi : Menyediakan uap 205oC untuk keperluan proses
Tipe : Water tube boiler
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-129 Grade A
Kapasitas : 1.880.582,90 BTU/Jam
Heating surface : 561,72 ft2
Kebutuhan diesel : 58 L/Jam
Jumlah tube : 72 pipa
Kebutuhan daya : 60 hp
Jumlah : 1 unit

8.8.46AirFilter (AF-201)
Kode : AF-201
Fungsi :Menyaring debu dalam udara sebelum masuk.
Tipe : Filter otomatis
Kapasitas : 0,30 m3/jam
Temperatur : 30oC
Tekanan : 1 atm
Jumlah debu tersaring : 0,02 g/jam
daya : 1 hp
Jumlah :1 unit

Anda mungkin juga menyukai